Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Jumat, 23 November 2012

Palestina Dulu dan Kini



      

Palestina Dulu dan Kini

Komisi I DPR: Israel ingin lenyapkan negara Palestina

Ketua Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR, Mahfudz Siddiq menilai, serangan Israel ke Jalur Gaza beberapa waktu lalu adalah bagian rencana Israel untuk menghilangkan negara Palestina. Dia berharap, seluruh negara Islam bersatu dan menentang serangan tersebut.

"Israel sedang mengembangkan skenario untuk melenyapkan negara Palestina merdeka dengan mendorong integrasi tepi barat ke Yordania dan Gaza ke Mesir," kata Mahfudz di Gedung DPR Jakarta, Jumat (16/11).

Politikus asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menduga, langkah awal Israel dengan melakukan serangan ke Gaza untuk memancing reaksi militer Mesir. "Jika ini berhasil, langkah berikut dengan kembali mengganggu tepi barat," ujarnya.

Mahfudz berharap, negara-negara Islam harus memperkuat eksistensi Palestina dengan membuka diplomatik dan menempatkan perwakilannya di negara konflik tersebut. "Indonesia sudah punya rencana membuka konsul kehormatan, namun sampai sekarang rencana itu belum terealisir," katanya.

Saat ini Indonesia terus berupaya membuka konsul kehormatan sebagai langkah awal sebelum membuka perwakilan tetap di Palestina. "Penguatan eksistensi negara Palestina juga dengan mendorong PBB menerima Palestina sebagai negara anggota," tandasnya.

Jalur Gaza kembali bergolak. Apalagi setelah komandan Brigade Izzudin terbunuh di Kota Gaza oleh serangan Israel. Hamas pun membalas dengan menyerang wilayah Selatan Israel dengan menembakkan roket. 3 Orang warga Israel dilaporkan tewas akibat serangan roket Hamas.
Sumber: Merdeka.com

Israel Serang Gaza, FPI dan PKS Jatim Kirim Relawan

Malang - Gerakan protes kelompok-kelompok Islam terhadap serangan tentara Israel ke Palestina di jalur Gaza terus berlanjut. Tak hanya mengutuk dengan aksi unjuk rasa, aktivis Front Pembela Islam Jawa Timur dan kader Partai Keadilan Sejahtera berencana mengirimkan relawan ke Palestina.
Saat ini, sebanyak 15 relawan FPI Jawa Timur sudah mendaftar untuk dikirim ke Gaza. Mereka sudah berangkat dari daerah masing-masing dan sementara berkumpul di Jakarta untuk bergabung bersama relawan seluruh Nusantara ke Palestina. "Mereka bakal membela kaum muslim di Palestina," ujar koordinator aksi Sholahuddin di sela aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Malang, 23 November 2012.
Dalam aksinya, FPI mengutuk agresi militer Israel di Jalur Gaza. Mereka membentangkan bendera Israel dan Amerika di tengah jalan, dilindas kendaraan yang melintas di depan Balai Kota Malang. Lantas, bendera serta poster Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Amerika, Barack Obama, dibakar di tengah jalan.
"Pemerintah harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika yang jelas mendukung Israel," katanya. Dalam aksinya, mereka terus menggemakan takbir serta mengutuk aksi militer Israel yang memborbadir pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza. Peserta aksi membentangkan poster dan spanduk yang mengecam aksi serangan militer Israel ke pemukiman muslim Palestina.
Mereka mengakhiri aksinya dengan menggelar salat gaib di depan Balai Kota Malang. Tujuannya adalah untuk mendoakan muslim Palestina yang menjadi korban aksi militer Israel. Selama enam hari agresi militer, banyak korban telah berjatuhan dengan total mencapai 100-an jiwa. Sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Eko Supriyanto, Ketua Bidang Keamanan dan Olahraga Dewan Pimpinan Daerah PKS Kota Madiun, mengatakan partainya sudah mengirimkan 15 orang kader Dewan Pimpinan Pusat ke Gaza untuk misi kemanusiaan.
TEMPO.CO
Akankah PALESTINA hilang dari peta Dunia? Pasti kaum muslim gak rela

You might also like:
TERJEMAHAN  ALQUR’AN 30 JUZ
2.   SURAT 3. ALI 'IMRAN             

                                       

PENTING : Jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)

1 komentar:

  1. Hasyim Muzadi : Israel tak Mempan Dikutuk
    Umat Islam di penjuru dunia diminta agar tidak mengecam Israel saja. Imbauan itu disampaikan Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi.

    Kekerasan yang dilakukan harus diblokir dengan upaya persatuan umat Muslim. “Israel Zionis tidak akan mempan dikutuk karena mereka sesungguhnya hanya tahu kepentingannya sendiri,” kata Kiai Hasyim, Jumat (23/11) malam.

    Perlakuan PBB terhadap Israel, tambahnya, sangat berbeda jika berhadapan dengan negara-negara Islam. “Kalau yang dituduh melanggar HAM itu adalah negara Islam yang tidak disuka oleh zionis, langsung dihukum dan diserbu . Dan "penyerbuan" itupun atas nama hak asasi manusia,” kata mantan Ketua Umum PBNU ini.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, di Indonesia pun keadaannya kurang lebih sama. Para penggiat HAM di Indonesia, hampir tidak mungkin diharapkan untuk mengatakan Israel dan pendukungnya melanggar HAM berat secara internasional.

    “Mereka para pegiat HAM Indonesia pada umumnya lebih suka meneliti bangsanya sendiri dengan tuduhan melanggar HAM berat,” katanya.

    Para penggiat HAM Indonesia biasa bicara tentang konflik Sampang, Poso, Cikesik, Ciketing, Cirebon, Solo, Ambon, Papua, Lampung, Aceh, dan yang terakhir membela PKI sebagai korban.

    “Mereka mempersoalkan, bukan untuk mencari penyelesaian dalam nuansa keindonesiaan, tapi hanya mencatat kemudian dilaporkan ke luar negeri, agar asing bisa menghukum Indonesia,” jelasnya.

    'Atasi Israel, Hamas-Fatah Harus Bersatu'
    Imbauan penting disampaikan oleh Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi. Mengatasi serangan Israel, sebut Kiai Hasyim, bangsa Palestina harus bersatu terlebih dahulu.

    ”Yang diperlukan sebenarnya pertama kali adalah persatuan Fatah dan Hamas yang selama ini terus diadu domba habis-habisan oleh Israel,” jelasnya di Jakarta, Jumat (23/11)

    Selain itu, katanya, perlu kesadaran negara-negara Arab yang mau membantu Palestina dengan sungguh-sungguh dan jujur. “Karena sampai hari ini setiap negara Arab atau Islam diserang agresor, selalu saja berpangkalan di salah satu negara Islam sendiri,” jelasnya.

    Pengasuh Ponpes Al Hikam Depok ini mencermati kelemahan pada Liga Arab. Lantaran mereka cenderung tampak lebih membantu kepentingan barat daripada bangsa rasnya sendiri. “PBB pun selalu tumpul ketika Israel melanggar HAM internasional,” katanya.

    Perlakuan PBB terhadap Israel, tambahnya, sangat berbeda jika berhadapan dengan negara-negara Islam. “Kalau yang dituduh melanggar HAM itu adalah negara Islam yang tidak disuka oleh zionis, langsung dihukum dan diserbu . Dan "penyerbuan" itupun atas nama hak asasi manusia,” kata mantan Ketua Umum PBNU ini.
    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA

    BalasHapus