tag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post1990481523991211897..comments2024-03-12T12:49:28.113+07:00Comments on tarunalaut.blogspot.com: Keutamaan Puasa sebelum Idul AdhaUnknownnoreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-83310565788640062892014-10-01T22:26:56.378+07:002014-10-01T22:26:56.378+07:00K. H. Muhammad Arifin Ilham Penetapan Idul Adha an...K. H. Muhammad Arifin Ilham Penetapan Idul Adha antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi berbeda. Potensi masalah yang bakal muncul adalah, pelaksanaan puasa Arafah (9 Zulhijah).<br />Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat tidak bingung dan konsisten jika merujuk pada ketetapan pemerintah.<br />Pemerintah Indonesia melalui sidang isbat 24 September lalu menetapkan Idul Adha 2014 (10 Zulhijah) jatuh pada Minggu, 5 Oktober. Sehingga puasa Arafah dilaksanakan pada Sabtu, 4 Oktober.<br />Umumnya puasa Arafah ini dikenal masyarakat sebagai ibadah yang berbarengan dengan kegiatan wukuf jamaah haji di Arab Saudi.<br />Potensi masalah muncul ketika pemerintah Saudi melalui ummul qura menetapkan Idul Adha 2014 jatuh pada Sabtu, 4 Oktober. Sedangkan wukuf di Padang Arafah dilaksanakan pada Jumat, 3 Oktober.<br />Itu artinya ketika masyarakat Indonesia, yang merujuk keputusan pemerintah, menjalankan puasa Arafah pada Sabtu, 4 Oktober, jamaah haji di Saudi sudah melaksanakan wukuf. Jadi tidak ada kecocokan hari antara puasa Arafah versi pemerintah Indonesia dengan pelaksanaan wukuf di Padang Arafah.<br />MUI mencoba menengahi potensi polemik itu. Pimpinan MUI pusat Anwar Abbas mengatakan, patokan pelaksanaan puasa Arafah itu adalah dilaksanakan pada 9 Zulhijah.<br />"Apakah itu 9 Zulhijah-nya jatuh pada 3 Oktober atau 4 Oktober, mengacu pada keputusan yang dipilih masyarakat masing-masing," jelas dia kemarin.<br />Ketika masyarakat berkeyakinan atau mengikuti keputusan pemerintah bahwa Idul Adha (10 Zulhijah) jatuh pada Minggu, 5 Oktober, maka tetap melaksanakan puasa Arafah pada Sabtu, 4 Oktober. Masyarakat tidak perlu risau, meski pada 4 Oktober itu jamaah haji sudah selesai menjalankan wukuf.<br />Dia menegaskan bahwa pelaksanaan puasa Arafah bukan ibadah puasa yang mengacu pada pelaksanaan wukuf. Tetapi ibadah puasa yang dilaksanakan setiap 9 Zulhijah. Abbas memberikan contoh ekstrim. Misalnya di Makkah, khususnya di Arafah terjadi bencana alam besar sampai-sampai wukuf tidak bisa dilaksanakan.<br />"Kalau itu terjadi, apakah kita lantas tidak puasa Arafah? Ya kita tetap puasa Arafah. Karena puasa Arafah tidak terkait dengan pelaksanaan wukuf," jelasnya.Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-61958617597868753252014-10-01T22:19:57.018+07:002014-10-01T22:19:57.018+07:00K. H. Muhammad Arifin Ilham : Keutamaan Puasa sebe... K. H. Muhammad Arifin Ilham : Keutamaan Puasa sebelum Idul Adha dan Mengapa Hari Arafah di Indonesia dan di Arab berbeda?<br /><br />Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.<br />Perbedaan mathla' tempat terbitnya hilal maka terjadilah perbedaan waktu ibadah, puasa, Idul Fitri dan Idul Adha.<br />Sangat wajar terjadi perbedaan negeri kita tercinta ini dengan negeri lain.<br />Demikian pula perbedaan penafsiran puasa Arafah, apakah puasa saat wukuf bagi yang tidak berhaji atau Hari Arafah yang jatuh tanggal 9 Dzulhijjah.<br />Sahabatku,perdebatan perbedaan para ulama yang semua faqih, alim dan sangat sholeh menunjukkan keluasan, kedalaman dan kemuliaan Islam, yang terpenting adalah menyikapi perbedaan itu.<br />Toh semua hasil ijtihad dari para fuqoha ulama itu juga bernilai pahala.<br />Dari ‘Amru bin Al-‘Aash, Rasulullah bersabda: “Apabila seorang hakim menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan benar, baginya dua pahala. Dan apabila ia menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan keliru, baginya satu pahala” (HR Al-Bukhari 13/268 dan Muslim no. 1716).<br />Setelah bermusyawarah dengan Dewan Syariah Majlis Az Zikra hasil keputusan semua sama mengikuti keputusan MUI dan Pemerintah yang bergabung di dalamnya para jumhur fuqoha ulama.<br />InsyaAllah abang puasa arafahnya hari Sabtu, karena berita gembira dari Rasulullah, "Puasa hari Arofah aku berharap kepada Allah agar penebus (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (HR Muslim no 197).<br />Dan berlebaran Idul Adha hari ahad. Kalau sahabat FBku berbeda pendapat i love you karena Allah.<br />Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan selalu tautkan hati kita saling cinta selalu karena Allah...aamiin.K. H. Muhammad Arifin Ilham : Keutamaan Puasa sebelum Idul Adha dan Mengapa Hari Arafah di Indonesia dan di Arab berbeda?noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-90483603452017608742014-09-26T12:27:40.585+07:002014-09-26T12:27:40.585+07:00Sebagaimana manusia bersepakat bahwa terbitnya faj...Sebagaimana manusia bersepakat bahwa terbitnya fajar serta tenggelamnya matahari itu mengikuti daerahnya masing-masing, demikian pula penetapan bulan itu sebagaimana penetapan waktu harian (yaitu mengikuti daerahnya masing-masing)”. (Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 20/47-48, Darul Wathon – Darul Tsaroya, cetakan terakhir, tahun 1413 H)<br />Kesimpulan dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah, puasa Arafah mengikuti penanggalan atau penglihatan di negeri masing-masing dan tidak mesti mengikuti wukuf di Arafah. Wallahu a’lam, wallahu waliyyut taufiq.<br />Selesai disusun di Pesantren Darush Sholihin, 30 Dzulqo’dah 1435 H<br />Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal<br />Artikel Muslim.Or.Id<br /><br />6 komentar<br />Tanya : Aminuddin Ibrahim<br />Bagaimana dengan kesepakatan negara-negara OKI bahwa dalam hal ini hendaknya berpatokan kepada Hilal global bukan lokal. Dengan demikian saya tidak setuju dengan pendapat bahwa berhari raya mengikuti pemerintah sementara kita tahu bahwa asbab disyareatkan Iedul Adha adalah karena adanya wukuf 9 Dzulhijjah dan Iedul Adha 10 Dzulhijjah. Aneh sekali wukuf hari Jum'at kok hari raya hari Minggu. Pertanyaan saya apakah kalau pemerintah menetapkan sesuatu yang salah (tidak kita yakinin) harus kita ikuti? sementara informasi begitu banyak dan begitu gampang kita peroleh.<br />Jawab: Muhammad Abduh Tuasikal to Aminuddin Ibrahim<br />Berpatokan pada hilal global ataukah hilal lokal, sdh disebutkan dalam tulisan di atas, ada beda pendapat. Bahkan dlm madzhab Syafi'i pun ada beda pendapat.<br />Silakan simak lagi dg seksama. <br />tanya : Rijal<br />Apakah kalo pemerintah mengikuti cara perhitungan atau ikut kesepakatan negara-negara OKI, ustadz akan mengikuti pemerintah dengan hadits yang ustadz paparkan akan terbantahkan...?? <br />Jawab: Muhammad Abduh Tuasikal to rizal<br />Ikuti pemerintah. <br />Tanya : Adi Yoga<br />assalamualaikum ustadz,,<br />jadi intinya kita puasa arafah di indonesia tanggal brpa??<br />Jawab: Muhammad Abduh Tuasikal to Adi Yoga<br /><br />Wa'alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh<br />Untuk tahun ini, puasa Arafah tanggal 4 Oktober pd hari Sabtu.<br />kelanjutannyanoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-35223667556815562902014-09-26T12:26:23.599+07:002014-09-26T12:26:23.599+07:00Imam Nawawi rahimahullah juga menjelaskan, “Hadits...Imam Nawawi rahimahullah juga menjelaskan, “Hadits Kuraib dari Ibnu ‘Abbas jadi dalil untuk judul yang disampaikan. Menurut pendapat yang kuat di kalangan Syafi’iyah, penglihatan rukyah (hilal) tidak berlaku secara umum. Akan tetapi berlaku khusus untuk orang-orang yang terdekat selama masih dalam jarak belum diqasharnya shalat.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 175). Namun sebagian ulama Syafi’iyah menyatakan bahwa hilal internasionallah yang berlaku. Maksudnya, penglihatan hilal di suatu tempat berlaku pula untuk tempat lainnya. (Lihat Idem)<br />Tidak Masalah Jika Puasa Arafah Beda dengan Hari Wukuf di Arafah<br />Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin juga mendapat pertanyaan sebagai berikut, “Jika terdapat perbedaan tentang penetapan hari Arafah disebabkan perbedaan mathla’ (tempat terbit bulan) hilal karena pengaruh perbedaan daerah. Apakah kami berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kami tinggali ataukah mengikuti ru’yah Haromain (dua tanah suci)?”<br />Syaikh rahimahullah menjawab, “Permasalahan ini adalah turunan dari perselisihan ulama apakah hilal untuk seluruh dunia itu satu ataukah berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah. Pendapat yang benar, hilal itu berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah.<br />Misalnya di Makkah terlihat hilal sehingga hari ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan di negara lain, hilal Dzulhijjah telah terlihat sehari sebelum ru’yah Makkah sehingga tanggal 9 Dzulhijjah di Makkah adalah tanggal 10 Dzulhijjah di negara tersebut. Tidak boleh bagi penduduk Negara tersebut untuk berpuasa Arafah pada hari ini karena hari ini adalah hari Idul Adha di negara mereka.<br />Demikian pula, jika kemunculan hilal Dzulhijjah di negara itu selang satu hari setelah ru’yah di Makkah sehingga tanggal 9 Dzulhijjah di Makkah itu baru tanggal 8 Dzulhijjah di negara tersebut. Penduduk negara tersebut berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut mereka meski hari tersebut bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah di Mekkah.<br />Inilah pendapat yang paling kuat dalam masalah ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal Ramadhan hendaklah kalian berpuasa dan jika kalian melihat hilal Syawal hendaknya kalian berhari raya” (HR Bukhari dan Muslim).<br />Orang-orang yang di daerah mereka hilal tidak terlihat maka mereka tidak termasuk orang yang melihatnya.<br />kelanjutannyanoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-60178449474403527132014-09-26T12:15:33.598+07:002014-09-26T12:15:33.598+07:00Puasa Arafah Ikut Wukuf di Arafah atau Ikut Pemeri...Puasa Arafah Ikut Wukuf di Arafah atau Ikut Pemerintah?<br />Ditulis : 25 September 2014,<br /><br />Puasa Arafah yang dilakukan tahun ini apakah ikut wukuf di Arafah ataukah ikut ketetapan pemerintah? Karena kalau ikut ketetapan pemerintah, maka puasa Arafah akan berbeda dengan waktu Jamaah haji wukuf di Arafah. Waktu wukuf di Arafah pada hari Jumat, 3 Oktober 2014. Sedangkan untuk 9 Dzulhijjah di Indonesia jatuh pada 4 Oktober 2014.<br />Kalau Begitu Puasa Arafah Ikut Siapa?<br /><br />Yang jelas kasus semacam ini sudah ada sejak masa silam. Kita semestinya bersikap legowo dan lapang dada, menghargai perbedaan yang terjadi.<br /><br />Namun mengedepankan persatuan dalam masalah ini, itu lebih baik. Landasannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,<br />“Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” (HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani).<br /><br />Imam Tirmidzi ketika menyebutkan hadits ini berkata,<br /><br />“Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama’ah dan mayoritas manusia”. Yang dimaksud Abu ‘Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu.<br /><br />Hadits di atas menunjukkan bahwa berpuasalah dan berhari rayalah bersama pemerintah. Kalau ketetapan pemerintah berbeda dengan wukuf di Arafah, tetap ketetapan pemerintah yang diikuti.<br />Ikuti Hilal di Negeri Masing-Masing, Bukan Ikut Wukuf di Arafah<br /><br />Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /><br />“Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080).<br /><br />Hilal di negeri masing-masinglah yang jadi patokan, itulah maksud perintah hadits. Yang menguatkannya pula adalah riwayat dari Kuraib–, bahwa Ummu Fadhl bintu Al Harits pernah menyuruhnya untuk menemui Muawiyah di Syam, dalam rangka menyelesaikan suatu urusan.<br /><br />Kuraib melanjutkan kisahnya, setibanya di Syam, saya selesaikan urusan yang dititipkan Ummu Fadhl. Ketika itu masuk tanggal 1 ramadhan dan saya masih di Syam. Saya melihat hilal malam jumat. Kemudian saya pulang ke Madinah. Setibanya di Madinah di akhir bulan, Ibnu Abbas bertanya kepadaku, “Kapan kalian melihat hilal?” tanya Ibnu Abbas. Kuraib menjawab, “Kami melihatnya malam Jumat.” “Kamu melihatnya sendiri?”, tanya Ibnu Abbas. “Ya, saya melihatnya dan penduduk yang ada di negeriku pun melihatnya. Mereka puasa dan Muawiyah pun puasa.” Jawab Kuraib.<br /><br />Ibnu Abbas menjelaskan,<br /><br />“Kalau kami melihatnya malam Sabtu. Kami terus berpuasa, hingga kami selesaikan selama 30 hari atau kami melihat hilal Syawal.”<br /><br />Kuraib bertanya lagi, “Mengapa kalian tidak mengikuti rukyah Muawiyah dan puasanya Muawiyah?”<br /><br />Jawab Ibnu Abbas,<br /><br />“Tidak, seperti ini yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami.” (HR. Muslim no. 1087).<br /><br />Ini jadi dalil bahwa hilal di negeri kita tidak mesti sama dengan hilal Kerajaan Saudi Arabia, hilal lokal itulah yang berlaku. Kalau hilal negara lain terlalu dipaksakan berlaku di negeri ini, coba bayangkan bagaimana hal ini diterapkan di masa silam yang komunikasinya belum maju seperti saat ini.<br /><br />Imam Nawawi rahimahullah membawakan judul untuk hadits Kuraib, “Setiap negeri memiliki penglihatan hilal secara tersendiri. Jika mereka melihat hilal, maka tidak berlaku untuk negeri lainnya.”Puasa Arafah Ikut Wukuf di Arafah atau Ikut Pemerintah?noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-31754836274707930952014-09-26T11:53:25.444+07:002014-09-26T11:53:25.444+07:00Strongly Recommended
Dari Abu Qatadah Radhiyallahu...Strongly Recommended<br />Dari Abu Qatadah Radhiyallahuanhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau bersabda: Ia (Puasa Arafah itu) menggugurkan dosa-dosa satu tahun sebelumnya dan setelahnya.(HR. Muslim 1162)<br /><br />Berdasarkan lembaga-lembaga Rukyatul Hilal di sejumlah daerah di Arab Saudi,maka pelaksanaan wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada hari Jumat yang bertepatan 3 Oktober 2014.Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-11577292149259626572013-10-14T08:16:25.958+07:002013-10-14T08:16:25.958+07:004. Doa lainnya
Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fat...4. Doa lainnya<br /><br />Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifan wa maa ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 'alamin. Laa syarika lahu wa bi dzalika umirtu wa ana awwalul muslimin. Allahumma minka wa laka.<br /><br />Berdasar sebuah hadits:<br /><br />عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عِيدٍ، بِكَبْشَيْنِ فَقَالَ: حِينَ وَجَّهَهُمَا «إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ»<br /><br />Dari Jabir bin Abdullah radiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam berkorban dengan menyembelih dua ekor domba pada hari raya. Ketika menghadapkan wajah kedua kambing itu (kea rah kiblat), beliau membaca doa:<br /><br />إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ،)بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ( اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ<br /><br />"Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Allah Pencipta langit dan bumi dengan lurus (bertauhid) dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb seluruh alam. Tiada sekutu bagi-Nya, demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri kepada Allah.<br /><br />(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)<br /><br />Ya Allah, (penyembelihan ini adalah karunia) dari-Mu dan milik-Mu, sebagai sembelihan dari Muhammad dan umatnya."(HR. Abu Daud no. 2795, Ibnu Majah no. 3121, Ahmad no. 15022, Ad-Darimi no. 1946, Ibnu Khuzaimah no. 2899 dan Al-Hakim no. 1716. Tambahan lafal Dengan nama Allah, Allah Maha Besar terdapat dalam riwayat Al-Hakim)<br /><br />Hadits yang terakhir ini dilemahkan oleh imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar Syarh Muntaqal Akhbar karena di dalam sanadnya ada perawi lemah bernama Abu Ayyas bin Nu'man Al-Mu'afiri dan Muhammad bin Ishaq. Adapun syaikh Syu'aib Al-Arnauth berpendapat hadits ini bisa naik kepada derajat hasan sehingga bisa diamalkan.Wallahu a'lam bish-shawab.Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-17199834341429315562013-10-14T08:15:33.188+07:002013-10-14T08:15:33.188+07:00DOA - DOA MEMOTONG HEWAN KURBAN
1.Membaca bismill... DOA - DOA MEMOTONG HEWAN KURBAN<br /><br />1.Membaca bismilllahi wallahu akbar<br /> عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ: " كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ، وَكَانَ يُسَمِّي وَيُكَبِّرُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَذْبَحُهُمَا بِيَدِهِ وَاضِعًا عَلَى صِفَاحِهِمَا قَدَمَهُ "<br />Artinya adalah Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.<br />Dari Anas bin Malik radhiyalla<br />hu 'anhu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam menyembelih dua ekor domba yang bertanduk dan berbulu putih sedikit kehitaman. Beliau membaca nama Allah dan membaca takbir. Aku telah melihat beliau menyembelih kedua doamba itu dengan tangannya sendiri dengan menekankan telapak kakinya kepada sisi leher kedua domba tersebut." (HR. Bukhari no. 5558, Muslim no. 1966, Tirmidzi no. 1494, Ibnu Majah no. 3120, Ad-Darimi no. 1945, Ahmad no. 11960, Abu Ya'la no. 3247-3248, Ibnu Jarud no. 909, Ibnu Hibban no. 5900-5901, Ibnu Khuzaimah no. 2896 dan lain-lain)<br /><br />2. Membaca Bismillahi Allahumma taqabbal minni<br />Artinya adalah Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah (penyembelihan hewan korban ini) dariku.<br /> Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda kepadanya:<br /> يَا عَائِشَةُ، هَلُمِّي الْمُدْيَةَ " ثُمَّ قَالَ: " اشْحَذِِيهَا بِحَجَرٍ " فَفَعَلَتْ، ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ، ثُمَّ ذَبَحَهُ، وَقَالَ: " بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ "، ثُمَّ ضَحَّى بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ<br />"Wahai Aisyah, ambilkan pisau!" Lalu beliau bersabda lagi, "Asahlah pisau itu dengan batu!" Maka Aisyah melaksanakan perintah tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam kemudian mengambil pisau itu dan mengambil domba, lalu membaringkannya dan menyembelihnya. Beliau membaca doa:<br /> بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ<br />"Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (penyembelihan hewan korban ini) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta umat Muhammad." Beliau lalu menyembelihnya. (HR. Muslim no. 1967, Abu Daud no. 2792, Ahmad no. 24491, Ibnu Hibban no. 5915, Al-Baihaqi no. 19046 dan lain-lain)<br /><br />Jika kita yang menyembelih korban maka bacaannya adalah bismillahi allahumma taqabbal minni (Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah dariku).<br />Seperti diterangkan oleh al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, kebolehan menyembelih satu ekor kambing untuk diri sendiri sekaligus untuk orang banyak (seluruh umat Islam) merupakah hak khusus Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam semata.<br /><br />3. Membaca Bismillah Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal minni<br />Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dariku.<br />Adapun jika menyembelihkan hewan orang lain, maka bacaannya menjadi Bismillah Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal min fulan.<br />Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah te<br />rimalah ia dari si fulan (sebutkan namanya, pent)<br /> قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: لَا يَذْبَحُ أُضْحِيَّتَكَ إِلَّا مُسْلِمٌ , وَإِذَا ذَبَحْتَ فَقُلْ: بِسْمِ اللهِ , اللهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ , اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ<br />Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma ia berkata:<br />"Janganlah menyembelihkan hewan sembelihanmu selain seorang muslim. Dan Jika engkau menyembelihkan (hewan korban milik orang lain), maka bacalah doa:<br /> بِسْمِ اللهِ , اللهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ , اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ<br />"Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dari si fulan."(HR. Al-Baihaqi no. 19168)<br />By :Achmad Junaedi Hasan Ali<br />Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-72333697281263000902013-10-09T06:42:29.420+07:002013-10-09T06:42:29.420+07:00Mayoritas ulama mengatakan hukum qurban sunnah dan...Mayoritas ulama mengatakan hukum qurban sunnah dan dilakukan setiap tahun bagi yang mampu. Mazhab syafi'i mengatakan qurban hukumnya sunnah 'ain (menjadi tanggungan individu) bagi setiap individu sekali dalam seumur dan sunnah kifayah bagi sebuah keluarga besar, menjadi tanggungan seluruh anggota keluarga, namun kesunnahan tersebut terpenuhi bila salah satu anggota keluarga telah melaksanakannya. Dalil yang melandasi pendapat ini adalah riwayat Umi Salamh, Rasulullah s.a.w. bersabda "Bila kalian melihat hilal dzul hijjah dan kalian menginginkan menjalankan ibadah qurban, maka janganlah memotong bulu dan kuku hewan yang hendak disembelih" (H.R. Muslim dll), hadist ini mengaitkan ibadah qurban dengan keinginan yang artinya bukan kewajiban. Dalam riwayat Ibnu ABbas Rasulullah s.a.w. mengatakan "Tiga perkara bagiku wajib, namun bagi kalian sunnah, yaitu shalat witir, menyembelih qurban dan shalat iedul adha" (H.R. Ahmad dan Hakim).<br /><br />Qurban disunnahkan kepada yang mampu. Ukuran kemampuan tidak berdasarkan kepada nisab, namun kepada kebutuhan per individu, yaitu apabila seseorang setelah memenuhi kebutuhan sehari-harinya masih memiliki dana lebih dan mencukupi untuk membeli hewan qurban, khususnya di hari raya iedul adha dan tiga hari tasyriq.<br /><br />Dalam beribadah qurban harus disertai niyat berqurban untuk Allah atas nama dirinya. Berqurban atas nama orang lain menurut mazhab Syafi'i mengatakan tidak sah tanpa seizin orang tersebut, demikian atas nama orang yang telah meninggal tidak sah bila tanpa dasar wasiat. Ulama Maliki mengatakan makruh berqurban atas nama orang lain. Ulama Hanafi dan Hanbali mengatakan sah saja berqurban untuk orang lain yang telah meninggal dan pahalanya dikirimkan kepada almarhum.<br /><br />Dalam menyembelih qurban disunnahkan membaca bismillah, membaca sholawat untuk Rasulullah, menghadapkan hewan ke arah kiblat waktu menyembelih, membaca takbir sebelum basmalah dan sesudahnya sarta berdoa " Ya Allah qurban ini dariMu dan untukMu".<br />Wallahu A'lamJauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-47110861250497565392013-10-09T06:41:35.490+07:002013-10-09T06:41:35.490+07:00Nisab Dalam Ibadah Qurban
Ditulis oleh Dewan Asati...Nisab Dalam Ibadah Qurban<br />Ditulis oleh Dewan Asatidz<br />Pak Ustadz, Saya ingin bertanya berkenaan dengan qurban pada Iedhul Adha.<br />Pertanyaan Saya :<br />1. Apakah qurban (baik kambing/sapi) itu ada nisabnya bagi Kita untuk mengeluarkannya seperti halnya saat Kita mengeluarkan zakat?<br />2. Jika Kita berqurban itu berapa kali dalam hidup Kita? Sekali dalam hidup ini, atau setiap tahun jika Kita memang mampu untuk mengeluarkan qurban?<br />Pertanyaan:<br />Assalamualaikum wr. wb.<br />Pak Ustadz, Saya ingin bertanya berkenaan dengan qurban pada Iedhul Adha.<br />Pertanyaan Saya :<br />1. Apakah qurban (baik kambing/sapi) itu ada nisabnya bagi Kita untuk mengeluarkannya seperti halnya saat Kita mengeluarkan zakat?<br />2. Jika Kita berqurban itu berapa kali dalam hidup Kita? Sekali dalam hidup ini, atau setiap tahun jika Kita memang mampu untuk mengeluarkan qurban?<br />3. Dalam niat berqurban, misal tahun ini Saya berqurban, dan saat disampaikan ke panitia qurban Saya berkata "Pak, ini qurban atas nama Saya". Berarti perhitungan amalnya itu untuk Saya. Namun semisal di tahun depan, Saya mengeluarkan uang untuk membeli seekor kambing, namun saat diserahkan ke panitia qurban Saya berkata "Pak, ini qurban untuk bapak Saya". Nah yang semacam ini bagaimana penjelasannya?<br /><br />Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, Saya tunggu jawabannya. Dan mohon maaf bila ada kekurangannya.<br />Wassalamualiikum Wr. Wb.<br />Indra<br />Jawaban:<br />Assalamu'alaikum wr. wb.<br />Sdr. Indra yang baik,<br />Qurban dalam bahasa Arab artinya dekat, ibadah qurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah qurban disebut juga "udzhiyah" artinya hewan yang disembelih sebagai qurban. Ibadah qurban disinggung oleh al-Qur'an surah al-Kauthar "Maka dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan menyembelihlah".<br /><br />Keutamaan qurban dijelaskan oleh sebuah hadist A'isyah, Rasulullah s.a.w. bersabda "Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah). Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah menyembelih dua ekor domba putih bertanduk, beliau meletakkan kakinya di dekat leher hewan tersebut lalu membaca basmalah dan bertakbir dan menyembelihnya" (H.R. Tirmizi dll).<br /><br />Hukum ibadah qurban, Mazhab Hanafi mengatakan wajib dengan dalil hadist Abu Haurairah yang menyebutkan Rasulullah s.a.w. bersabda "Barangsiapa mempunyai kelonggaran (harta), namun ia tidak melaksanakan qurban, maka jangan lah ia mendekati masjidku" (H.R. Ahmad, Ibnu Majah). Ini menunjukkan seuatu perintah yang sangat kuat sehingga lebih tepat untuk dikatakan wajib.Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-22212351718067266282013-10-09T06:38:29.179+07:002013-10-09T06:38:29.179+07:00dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma
bahw...dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma<br />bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam<br />bersabda<br />"Tidak ada hari dimana amal shalih pada<br />saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada<br />hari-hari ini, yaitu 10 hari dari bulan<br />Dzulhijjah"<br />Mereka bertanya "Ya Rasulullah, tidak juga<br />jihad fi sabilillah?"<br />Beliau menjawab "Tidak juga jihad fi<br />sabilillah, kecuali orang yang keluar<br />(berjihad) dengan jiwa dan hartanya,<br />kemudian tidak kembali dengan sesuatu<br />apapun" (HR Bukhari)<br />"Berpuasa pada hari Arafah karena<br />mengharap pahala dari Allah melebur dosa-<br />dosa setahun sebelum dan sesudahnya" (HR<br />Muslim)<br />"Tidak ada hari yang paling agung dan amat<br />dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di<br />dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah)<br />ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil,<br />takbir dan tahmid" (HR Ahmad)<br />"Rasulullah saw biasa berpuasa pada<br />sembilan hari awal bulan Dzulhijah.." (HR<br />Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi)<br />1 Dzulhijjah 1434H = 06/10/13 artinya Ied<br />Adha 1434H (10 Dzulhijjah) bertepatan<br />15/10/13 | berarti hari Arafah jatuh di<br />14/10/13Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-30172659260004200802013-10-09T06:30:51.319+07:002013-10-09T06:30:51.319+07:00Ass,,pak ustadz
Mn yg haruz didahulukan
Berkurban ...Ass,,pak ustadz<br />Mn yg haruz didahulukan<br />Berkurban dl atau aqiqah dl??<br />Kami mau mlkukan'a untk alm.ayah kami<br />Jawaban K. H. Muhammad Arifin Ilham<br />SubhanAllah aqiqah lebih dulu...Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-8828205796019598752013-10-09T06:29:23.528+07:002013-10-09T06:29:23.528+07:001. tentang larangan memotong rambut dan kuku bagi ...1. tentang larangan memotong rambut dan kuku bagi sahibul qurban (orang yang akan berkurban)bisa diwakili oleh 2 hadits riwayat Muslim<br /><br />2. "jika kalian menyaksikan hilal Dzulhijjah & ingin berkurban, hendaklah sahibul kurban biarkan (tak memotong) rambut & kuku" (HR Muslim)<br /><br />3. "siapa ingin berkurban & apabila memasuki awal Dzulhijjah, janganlah dia memotong rambut & kukunya sampai ia berkurban" (HR Muslim)<br /><br />4. berarti kedua hadits diatas hanya ditujukan pada sahibul kurban (orang-orang yang ingin berkurban) saja,tak termasuk keluarga mereka<br /><br />5. jadi bila hanya kepala keluarga yang berkurban,istri dan anaknya tidak termasuk dalil hadits ini, wallahua'lam<br />Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-7975326457630952242012-10-23T21:24:39.080+07:002012-10-23T21:24:39.080+07:00Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Ta...Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.Jauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5875159027899010786.post-90357155317538687622012-10-23T13:21:00.978+07:002012-10-23T13:21:00.978+07:00Sahabatku inilah diantara kriteria istri sholehah,...Sahabatku inilah diantara kriteria istri sholehah,<br />1. Sgt damai hidup bersamanya krn ketaatannya kpd Allah (QS 4:34),<br />2. Kalau ditatap selalu menyenangkan,<br />3. Tdk membantah jika diperintah suaminya dalam kebaikan & Syariat Allah,<br />4. Pandai menjaga kehormatan & harta suaminya, Rasulullah bersabda, "Sebaik2 istri sholehah adalah jika ditatap menyenangkan, bila diperintah taat, & jika suaminya pe<br />rgi pandai menjaga kehormatan & harta suaminya" (HR Abu Daud),<br />5. Mulia sekali krn terjaga kehormatan & tertutup auratnya (QS 33:59),<br />6. Bukan hanya sabar bahkan rela berkorban u suaminya,<br />7. "Gholimah" pandai merawat tubuhnya & sangat aktif melayani suaminya,<br />8. Bersyukur atas ni'mat Allah dg terus membangkitkan semangat suami & tdk menuntut diluar batas kemampuan suaminya,<br />9. Menyayangi & menghormati klrg suaminya,<br />10. Tdk keluar rumah tanpa seizin suaminya,<br />11. Menyertakan suaminya dalam doanya, terutama dipenghujung malam,<br />12. Penuh perhatian saat suami bicara disertai tatapan cinta,<br />13. Hadiah kecil tetapi sgt membahagiakan suami, ta'kala istri menciumnya disertai bisikan, "Adek bangga menjadi istrimu, kak", SubhanAllah indaaaaaaaaah sahabatku, makasih ya Allah.<br />by K. H. Muhammad Arifin IlhamJauhi Narkobahttps://www.blogger.com/profile/17851253921947093149noreply@blogger.com