Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Jumat, 17 September 2010

Info Sehat

7 dari 10 Wanita Hamil Terkena Anemia

Di Indonesia prevalensi anemia di kalangan pekerja memang masih tinggi. Studi mengenai anemia pada pekerja wanita yang dilakukan di Jakarta, Tangerang, Jambi, dan Kudus - Jawa Tengah membuktikan hal itu. Dilaporkan, anemia menurunkan produktivitas 5 - 10% dan kapasitas kerjanya 6,5 jam per minggu. Anemia yang menyebabkan turunnya daya tahan juga membuat penderita rentan terhadap penyakit, sehingga frekuensi tidak masuk kerja meningkat. Maka benarlah bila disimpulkan, anemia defisiensi zat besi sangat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Namun, menurut penelitian lain, produktivitas dapat ditingkatkan sampai 10 - 20% setelah pekerja mendapat suplemen zat besi.

Pembentuk sel darah merah
Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.

Proses kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya, terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi. Bila belum juga dipenuhi dengan masukan zat besi, lama-kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan Hb.

Gejala awal anemia zat besi berupa badan lemah, lelah, kurang energi, kurang nafsu makan, daya konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit, stamina tubuh menurun, dan pandangan berkunang-kunang - terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu, wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku penderita tampak pucat. Kalau anemia sangat berat, dapat berakibat penderita sesak napas, bahkan lemah jantung.

Zat besi yang terdapat dalam semua sel tubuh ini berperan penting dalam berbagai reaksi biokimia, di antaranya memproduksi sel darah merah. Sel itu sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Sedangkan oksigen penting dalam proses pembentukan energi agar produktivitas kerja meningkat dan tubuh tidak cepat lelah.

Zat besi juga unsur penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh, agar kita tidak mudah terserang penyakit. Menurut penelitian, orang dengan kadar Hb kurang dari 10 g/dl memiliki kadar sel darah putih (untuk melawan bakteri) yang rendah pula.

Jumlah zat besi di dalam tubuh bervariasi menurut umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis tubuh. Pada orang dewasa sehat, jumlah zat besi diperkirakan lebih dari 4.000 mg, dengan sekitar 2.500 mg ada dalam hemoglobin. Di dalam tubuh sebagian zat besi (sekitar 1.000 mg) disimpan di hati berbentuk ferritin. Saat konsumsi zat besi dari makanan tidak cukup, zat besi dari ferritin dikerahkan untuk memproduksi Hb.

Jumlah zat besi yang harus diserap tubuh setiap hari hanya 1 mg atau setara dengan 10 - 20 mg zat besi yang terkandung dalam makanan. Zat besi pada pangan hewani lebih tinggi penyerapannya yaitu 20 - 30%, sedangkan dari sumber nabati hanya 1 - 6%.

Wanita lebih rentan

Sebenarnya, tubuh punya mekanisme menjaga keseimbangan zat besi dan mencegah berkembangnya kekurangan zat besi. Tubuh mampu mengatur penyerapan zat besi sesuai kebutuhan tubuh dengan meningkatkan penyerapan pada kondisi kekurangan dan menurunkan penyerapan saat kelebihan zat besi.

Begitupun, anemia tetap bisa menyerang, bahkan siapa saja. Di antaranya mereka yang karena aktif, amat sibuk, dan punya keterbatasan waktu, tidak bisa mengikuti pola makan yang memenuhi kebutuhan akan zat besi.

Kemungkinan lain adalah meningkatnya kebutuhan karena kondisi fisiologis, misalnya hamil, kehilangan darah karena kecelakaan, pascabedah atau menstruasi, adanya penyakit kronis atau infeksi, misalnya infeksi cacing tambang, malaria, tuberkulose atau TB (dulu dikenal sebagai TBC).

Mereka yang berdiet pun terbuka kemungkinan menderita anemia karena diet yang berpantang telur, daging, hati, atau ikan. Padahal jenis pangan itu sumber zat besi yang mudah diserap tubuh. Tak heran bila para vegetarian cenderung mudah menderita anemia. Apalagi disertai kebiasaan tidak sarapan atau frekuensi makan tidak teratur tanpa kualitas makanan seimbang.

Demikian pula pengidap gangguan penyerapan zat besi dalam usus. Ini bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh, atau serat makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.

Wanita, terutama, perlu memberi perhatian khusus pada anemia. Dimulai pada saat remaja mengalami haid di masa pubertas. Di fase ini sangat diperlukan zat gizi cukup seperti zat besi, vitamin A, dan kalsium. Sayangnya, akibat menstruasi ia harus kehilangan zat besi hingga dua kali jumlah yang dikeluarkan pria.

Pada wanita dewasa dengan berat badan 55 kg, zat besi yang keluar lewat saluran pencernaan dan kulit atau kehilangan basal berjumlah 0,5 - 1,0 mg per hari, atau umumnya sekitar 0,8 mg per hari. Sedangkan jumlah zat besi yang hilang karena haid, pada 95% populasi adalah 1,6 mg per hari. Sehingga jumlah zat besi yang hilang akibat haid ditambah kehilangan basal menjadi sekitar 2,4 mg per hari pada 95% populasi.

Tak heran bila wanita cenderung menderita kekurangan zat besi karena hilangnya zat itu di kala haid tiap bulan tanpa diimbangi asupan makanan yang cukup mengandung zat besi. Kehilangan zat besi lewat haid pada wanita biasanya konstan, tetapi bervariasi jumlahnya di antara kaum wanita. Dapat dimengerti bila beberapa wanita perlu zat besi lebih banyak daripada wanita lain.

Penyebab lain adalah kecenderungan wanita berdiet karena ingin mempertahankan bentuk tubuh ideal, tanpa mempertimbangkan jumlah zat gizi penting yang masuk, terutama zat besi.

Selain menstruasi, kondisi rawan lain adalah saat hamil dan menyusui. Anemia adalah masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi pada wanita hamil. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia.

Pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 - 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.

Pada banyak wanita hamil, anemia gizi besi disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi dan kebutuhan yang meningkat. Selain itu, kehamilan berulang dalam waktu singkat. Cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung berikutnya.

Jadi, kebutuhan zat besi untuk tiap wanita berbeda-beda sesuai siklus hidupnya. Wanita dewasa tidak hamil kebutuhannya sekitar 26 mg per hari, sedangkan wanita hamil perlu tambahan zat besi sekitar 20 mg per hari.

Saat menyusui, meski biasanya wanita tidak mengalami haid, ibu tetap kehilangan zat besi dan kalsium melalui ASI. Selain kehilangan basal normal sekitar 0,8 mg, kehilangan zat besi melalui ASI mencapai sekitar 0,3 mg per hari. Maka, ibu menyusui butuh tambahan zat besi 2 mg per hari serta kalsium 400 mg per hari.

Anemia pada ibu hamil bukan tanpa risiko. Menurut penelitian, tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Selain itu, hewan percobaan yang bunting dan kekurangan zat besi melahirkan anak-anak dengan daya tahan rendah terhadap infeksi. Penyebabnya, sel fagosit yang bertugas menangkal bakteri infeksi tak berfungsi maksimal.

Perhatikan pola makan
Penanggulangan anemia - terutama untuk wanita hamil, wanita pekerja, dan wanita yang telah menikah prahamil - sudah dilakukan secara nasional dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Malah ibu hamil sangat disarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum setiap hari. Penelitian menunjukkan, wanita hamil yang tidak minum pil zat besi mengalami penurunan cadangan besi cukup tajam sejak minggu ke-12 usia kehamilan.

Sayangnya, cara ini memberikan efek seperti mual, diare, dan lainnya. Maka, alternatifnya adalah mengkonsumsi makanan yang diperkaya dengan zat besi, misalnya berbentuk susu atau roti.

Suplemen tablet besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu, wanita hamil dan anemia berat misalnya. Penderita anemia ringan sebaiknya tidak menggunakan suplemen besi, lebih tepat bila mereka mengupayakan perbaikan menu makanan. Misalnya, dengan meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk), dan buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang). Perhatikan pula gizi makanan dalam sarapan dan frekuensi makan yang teratur, terutama bagi yang berdiet.

Biasakan pula menambahkan substansi yang memudahkan penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk, daging, ayam, dan ikan. Sebaliknya, substansi penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari.

Berkonsultasilah dengan dokter bila anemia berkaitan dengan kesehatan, misalnya infeksi, penyakit kronis, atau gangguan pencernaan. (*/Sht)




9 RASA TAKUT DAN CARA MENGATASINYA



Wajar jika batita memiliki rasa takut. Bentuknya juga macam-macam. Yang jelas, bila ia tak dibantu mengatasi ketakutannya, bisa mengalami fobia.

Ketakutan, kata dr. Ika Widyawati, SpKJ dari Bagian Psikiatri FKUI- RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, merupakan suatu keadaan alamiah yang membantu individu melindungi dirinya dari suatu bahaya sekaligus memberi pengalaman baru. Pada sejumlah batita, rasa takutnya masih sebatas pada hal-hal spesifik seperti takut pada anjing, gelap, atau bertemu orang asing.

Yang kerap terjadi, jelas psikiater ini, ketakutan anak justru muncul karena "ditularkan" orang tuanya. Karena takut pada sesuatu atau kondisi tertentu, "Tanpa sadar orang tua akan melarang anak dengan cara menakut-nakutinya." Misanya, "Awas ada kucing, nanti kamu dicakar!" Akibatnya, anak merasa terancam alias tidak aman setiap kali melihat kucing. Padahal, umumnya kucing hanya akan marah dan mencakar jika diganggu.

Bentuk ekspresi ketakutan itu sendiri bisa macam-macam. Biasanya lewat tangisan, jeritan, bersembunyi atau tak mau lepas dari orang tuanya. Untungnya, seperti dijelaskan Ika, rasa takut ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. "Saat anak merasa aman dengan dirinya sendiri maupun lingkungannya, hilanglah rasa takut tadi. Tentu saja perlu dukungan orang tua."

Yang jadi masalah adalah bila rasa takut mengendap dan tak teratasi sehingga berpengaruh pada aktivitas sehari-hari anak. "Bahkan bisa mengarah jadi ketakutan yang bersifat patologis. Malah bisa fobia alias ketakutan berlebih karena pernah mengalami kejadian tertentu." Misalnya, gara-gara takut tikus, tiap kali melihat hewan itu, ia akan menjerit ketakutan. "Tapi umumnya jarang muncul pada anak batita, kok," jelas Ika.

Berikut 9 jenis rasa takut yang kerap dialami batita dan tips mengatasi yang diberikan Ika.

1. TAKUT BERPISAH (SEPARATION ANXIETY)
Anak cemas harus berpisah dengan orang terdekatnya. Terutama ibunya, yang selama 3 tahun pertama menjadi figur paling dekat. Figur ibu, tak selalu harus berarti ibu kandung, melainkan pengasuh, kakek-nenek, ayah, atau siapa saja yang memang dekat dengan anak.

Kelekatan anak dengan sosok ibu yang semula terasa amat kental, biasanya akan berkurang di tahun-tahun berikutnya. Bahkan di usia 2 tahunan, kala sudah bereksplorasi, anak akan melepaskan diri dari keterikatan dengan ibunya. Justru akan jadi masalah bila si ibu kelewat melindungi/overprotektif atau hobi mengatur segala hal, hingga tak bisa mempercayakan anaknya pada orang lain.

Perlakuan semacam itu justru akan membuat kelekatan ibu-anak terus bertahan dan akhirnya menimbulkan kelekatan patologis sampai si anak besar. Akibatnya, anak tak mau sekolah, gampang nangis, dan sulit dibujuk saat ditinggal ibunya.Bahkan si ibu beranjak ke dapur atau ke kamar mandi pun, diikuti si anak terus. Repot, kan? Belum lagi ia jadi susah makan dan sulit tidur jika bukan dengan ibunya.

Cara Mengatasi:
Jelaskan pada si kecil, mengapa ibu harus pergi/bekerja. Begitu juga penjelasan tentang waktu meski anak usia ini belum sepenuhnya mengerti alias belum tahu persis kapan pagi, siang, sore, dan malam serta pengertian mengenai berapa lama masing-masing tenggang waktu tersebut. Akan sangat memudahkan bila orang tua menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Semisal, "Nanti, waktu kamu makan sore, Ibu sudah pulang." Jika tak bisa pulang sesuai waktu yang dijanjikan, beri tahu anak lewat telepon. Sebab, anak akan terus menunggu dan ini justru bisa menambah rasa takut anak. Ia akan terus cemas bertanya-tanya, kenapa sang ibu belum datang

2. TAKUT MASUK "SEKOLAH"
Bukan soal mudah melepas anak usia batita masuk playgroup. Sebab, ia harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Padahal, tak semua anak bisa gampang beradaptasi. Dari pihak orang tua, tidak sedikit pula yang justru tak rela melepas anaknya "sekolah" karena khawatir anaknya terjatuh kala bermain atau didorong temannya.

Cara Mengatasi:
Orang tua tetap perlu mengantar anak ke "sekolah" karena ini menyangkut soal pembiasaan. Kalaupun di hari-hari berikutnya ada sekolah-sekolah yang bersikap tegas hanya membolehkan orang tua menunggu di luar, sampaikan informasi ini pada anak. Guru pun harus bisa menarik perhatian anak agar tidak terfokus pada ketiadaan pendampingan orang tuanya dengan bermain. Di saat asyik bermain dengan teman-temannya niscaya ia akan lupa.

3. TAKUT PADA ORANG ASING
Di usia-usia awal, anak memang mau digendong/dekat dengan siapa saja. Namun di usia 8-9 bulan biasanya mulai muncul ketakutan atau sikap menjaga jarak pada orang yang belum begitu dikenalnya. Ini normal karena anak sudah mengerti/mengenali orang. Ia mulai sadar, mana orang tuanya dan mana orang lain yang jarang dilihatnya.

Cara Mengatasi
Di usia batita seharusnya rasa takut pada orang asing sudah mulai berangsur hilang karena, toh, ia sudah bereksplorasi. Semestinya anak sudah memperoleh cukup pengetahuan untuk menyadari bahwa tak semua orang asing/yang belum begitu dikenalnya merupakan ancaman baginya.

Biasanya, justru karena orang tua kerap menakut-nakuti, sehingga anak bersikap seperti itu. "Awas, jangan deket-deket sama orang yang belum kamu kenal. Nanti diculik, lo!" Memang boleh-boleh saja orang tua menasehati anak untuk berhati-hati/bersikap waspada pada orang asing, tapi sewajarnya saja dan bukan dengan cara menakut-nakutinya.

4. TAKUT PADA DOKTER
Mungkin pernah mengalami hal tak mengenakkan seperti disuntik, anak jadi takut pada sosok tertentu. Belum lagi kalau orang tua rajin "mengancam" setiap kali anak dianggap nakal. "Nanti disuntik Bu Dokter, lo, kalau makannya enggak habis!" atau "Nanti Mama bilangin Pak Satpam, ya!

Cara Mengatasi:
Izinkan anak membawa benda atau mainan kesayangannya saat datang ke dokter sehingga ia merasa aman dan nyaman. Di rumah, orang tua bisa membantunya dengan menyediakan mainan berupa perangkat dokter-dokteran. Biarkan anak menjalani peran dokter dengan boneka sebagai pasiennya. Secara berkala ajak anak ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan giginya. Tak ada salahnya juga mengajak dia saat orang tua atau kakak/adiknya berobat gigi. Dengan begitu anak memperoleh infomasi bagaimana dan ke mana ia harus pergi untuk menjaga kesehatan giginya. Lambat laun ketakutannya pada sosok dokter justru berganti menjadi kekaguman.

5. TAKUT HANTU
"Hi, di situ ada hantunya. Ayo, jangan main di situ!" Gara-gara sering diancam dan ditakuti seperti itu, batita yang sebetulnya belum mengerti sama sekali tentang hantu, jadi tahu dan takut. Bisa juga karena ia menonton film horor di televisi.

Cara Mengatasi:
Jauhkan anak dari tontonan tentang hantu. Orang tua pun seyogyanya jangan pernah menakut-nakuti anak hanya demi kepentingannya. Bisa pula dengan membelikan buku-buku cerita atau tontonan anak mengenai karakter hantu atau penyihir yang baik hati.

6. TAKUT GELAP
Biasanya juga gara-gara orang tua. "Mama takut, ah. Lihat, deh, gelap, kan?" Takut pada gelap bisa juga karena anak pernah dihukum dengan dikurung di ruang gelap. Bila pengalaman pahit itu begitu membekas, bukan tidak mungkin rasa takutnya akan menetap sampai usia dewasa. Semisal keluar keringat dingin atau malah jadi sesak napas setiap kali berada di ruang gelap atau menjerit-jerit kala listrik mendadak padam.

Cara Mengatasi:
Saat tidur malam, jangan biarkan kamarnya dalam keadaan gelap gulita. Paling tidak, biarkan lampu tidur yang redup tetap menyala. Cara lain, biarkan boneka atau benda kesayangannya tetap menemaninya, seolah bertindak sebagai penjaganya hingga anak tak perlu takut.

7. TAKUT BERENANG
Sangat jarang anak usia batita takut air. Kecuali kalau dia pernah mengalami hal tak mengenakkan semisal tersedak atau malah nyaris tenggelam saat berenang hingga hidungnya banyak kemasukan air.

Cara Mengatasi:
Lakukan pembiasaan secara bertahap. Semisal, awalnya biarkan anak sekadar merendam kakinya atau menciprat-cipratkan air di kolam mainan sambil tetap mengenakan pakaian renang. Bisa juga dengan memasukkan anak ke klub renang yang ditangani ahlinya. Atau dengan sering mengajaknya berenang bersama dengan saudara/teman-teman seusianya. Tentu saja sambil terus didampingi dan dibangun keyakinan dirinya bahwa berenang sungguh menyenangkan, hingga tak perlu takut. Kalaupun anak tetap takut, jangan pernah memaksa apalagi memarahi atau melecehkan rasa takutnya. Semisal, "Payah, ah! Berenang, kok, takut!"

8. TAKUT SERANGGA
Tak sedikit anak yang takut pada jangkrik, kecoa atau serangga terbang lainnya. Sebetulnya ini wajar, hingga orang tua jangan tambah menakut-nakutinya, "Awas, nanti ada kecoa, lo." Hendaknya justru bisa memahami karena anak usia ini mungkin saja menemukan banyak hal yang dapat membuatnya takut.

Cara Mengatasi:
Boleh saja orang tua memberi pengenalan tentang alam binatang pada anak. Tak perlu kelewat detail seperti halnya profesor memberi kuliah. Tugas orang tua sebatas memahami ketakutan anak sekaligus membantunya merasa aman. Boleh saja katakan, "Ayah tahu kamu takut jangkrik." Cukup segitu dan jangan paksa anak berada terus-menerus dalam pembicaraan mengenai rasa takutnya. Jangan pula memaksa anak bersikap sok berani menghadapi ketakutannya. "Belum saatnya mencobakan anak melihat atau malah menyentuhkan serangga yang ditakutinya. Ini hanya akan membuat anak semakin takut." Bila dipaksakan terus, anak malah bisa fobia pada serangga. Biarkan anak tertarik dengan sendirinya dan biasanya ini terjadi setelah anak berusia 2 tahunan. Jika anak memang takut kala ada serangga yang terbang di dekatnya, bantulah untuk mengusirnya bersama

9. TAKUT ANJING
Wajar anak batita takut anjing mengingat penampilan binatang ini memang terkesan galak dengan gonggongan dan tampang yang garang. Belum lagi kebiasaannya suka melompat, menjilat atau malah mengejar. Tugas orang tualah untuk memahami sekaligus membantu anak mengatasi ketakutannya.

Cara Mengatasi:
Tak harus memaksa anak memelihara anjing atau mendorong anak menghadapi rasa takutnya dengan terus-menerus memberi 'ceramah', semisal "Ngapain, sih, takut sama anjing. Anjingnya, kan, baik." Menihilkan ketakutan anak justru akan membuat anak semakin takut dan bukan tidak mungkin akhirnya malah berkembang jadi fobia yang sulit diatasi.

Bila anak memang takut dan ketika berjalan bertemu anjing, pegangi tangannya untuk meyakinkannya ia bisa aman melewati binatang yang ditakutinya bersama orang tuanya. Jangan lupa untuk tetap menjaga jarak aman dari temperamen binatang yang relatif sulit diduga. Bisa juga dengan menunjukkan keakraban antara anjing sebagai hewan peliharaan dengan majikannya lewat cerita/dongeng. Atau kenalkan pada anjing tetangga dan tak ada salahnya meminta si pemilik memperlihatkan bagaimana menjalin keakraban dengan anjingnya tanpa harus merasa takut.

Dedeh Kurniasih.Foto: Iman Dharma (nakita)





10 Busana Orangtua yang Mempengaruhi Anak

Gagasan baru yang bisa digunakan oleh para orangtua sebagai salah satu kiat jitu untuk menghadapi anak-anak tercinta di rumah adalah apa yang disebut sebagai Dasa Busana atau 10 pakaian. Artinya, orangtua hendaknya dapat mengenakan busana atau pakaian tertentu yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapinya.

Dengan mengenakan busana yang berbeda, orangtua dituntut dapat menyesuaikan sikap dalam menghadapi anak-anak sesuai dengan ciri orang yang biasa mengenakan busana tersebut.

Ide teori Dasa Busana ini diilhami teori Six Thinking Hats-nya Eduard de Bono. Seseorang, dalam berpikir, perlu mengenakan topi yang warnanya saling berbeda. Sementara di sini, penekanannya adalah bahwa dalam berinteraksi dengan anak-anak, orangtua perlu memiliki suatu sikap konkret yang mendorong suatu bentuk perilaku tertentu. Sikap itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.

Untuk memudahkan seseorang mengubah sikapnya dan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang berlangsung, seseorang juga harus mengganti baju atau busana yang sedang dipakai-nya. Sebab, baju yang dipakai mencerminkan sikap yang seharusnya ditampilkan.

Inti dari Dasa Busana ini secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.

Busana Polisi
Seorang polisi tugasnya adalah melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat agar warga masyarakat dapat hidup tenang dan dapat menjalan-kan tugas-tugasnya sehari-hari dengan perasaan aman. Seorang polisi yang -profesional menjalankan semua tugas dengan penuh senyum dan ringan hati.

Lalu, bagaimanakah sikap seorang ibu atau ayah yang mengenakan busana seragam polisi? Tentu saja sesuai dengan sikap yang ditunjukkan oleh para anggota polisi profesional tadi, yaitu penuh dengan senyuman dan tetap semangat dalam melindungi, melayani, dan mengayomi putra-putrinya di rumah.

Kehadiran orangtua yang bersikap seperti halnya polisi profesional akan membuat anak-anak di rumah merasa nyaman dan aman. Suasana aman seperti ini akan membuat anak-anak lebih tenang serta dapat tumbuh dan berkembang secara lebih optimal sebagai individu yang memiliki berbagai potensi unggul. Dalam hal demikian, orangtua dapat memakai busana polisinya.

Busana Guru
Seorang guru tugasnya mengajar dan membimbing murid-murid agar mengerti suatu mata pelajaran berdasarkan kurikulum yang telah disusun dengan cermat. Melalui kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru, murid jadi lebih mengerti mengenai suatu konsep dan bertambah pintar.

Bagaimanakah sikap seorang ibu atau ayah yang mengenakan busana guru?

Sikapnya adalah dengan penuh kesabaran mengajarkan berbagai hal kepada putra-putrinya hingga akhirnya anak-anak pun lebih mengerti dan bertambah pintar. Dalam hal ini, orangtua pun dituntut untuk mengerti dan menguasai apa yang perlu diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya kepada anak-anaknya. Kemudian, dengan penuh kasih sayang mengajarkan kepada anak-anak itu secara bertahap hingga akhirnya anak-anak pun mulai mengerti.

Dengan memakai busana guru, orangtua dituntut untuk mengajarkan berbagai hal kepada anak sebagai "murid" di rumah, baik menyangkut hal yang sifatnya kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Busana Hakim
Tugas seorang hakim adalah memutuskan suatu perkara secara adil. Sikap seorang hakim profesional adalah tegas dalam mengambil keputusan setelah mempertimbangkan semua aspek secara objektif berdasarkan pengamatannya yang cermat atas semua fakta yang ada. Tentu saja seorang hakim harus jujur dan bersih sehingga mampu mengambil keputusan secara bersih pula.

Lalu, bagaimana sikap orangtua yang mengenakan busana ini?

Terhadap berbagai masalah dalam keluarga, orangtua hendaknya juga bersikap adil, tegas, dan berwibawa seperti layaknya seorang hakim. Terhadap anak-anak, tentu tidak tepat kalau orangtua bersikap pilih kasih. Misalnya, hanya anak yang penurut yang selalu dibela, sementara anak yang sering membantah atau kurang penurut malah cenderung untuk selalu disalahkan.

Layaknya seorang hakim, seyogianya setiap orangtua juga bersikap adil terhadap semua anaknya di rumah.

Busana Pramuka
Seorang anggota pramuka adalah sahabat sejati dan penuh rasa setia kawan. Ia senantiasa kompak dan bersatu dengan teman-teman sesama anggota pramuka. Saling menghargai dan bisa bekerja sama dalam setiap situasi, baik saat gembira maupun saat menghadapi kesulitan.

Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh para orangtua apabila mengenakan busana seragam pramuka. Artinya, sikap terhadap anak adalah sikap terhadap seorang teman, penuh rasa persahabatan. Tidak sok kuasa atau sewenang-wenang.

Seorang anggota pramuka selalu bekerja sama dan bergotong royong menghadapi setiap masalah. Begitu pula yang harus dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya apabila mengenakan busana ini. Menganggap anak sahabat sejati yang bisa diajak kerja sama dengan kompak, bukannya sebagai subordinat yang bisa diperintah secara sewenang-wenang.

Busana Sekolah
Seorang murid atau anak sekolah mempunyai sikap rendah hati dan mau belajar dengan tekun. Ia amat menghormati gurunya serta mau mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru dengan penuh perhatian.

Bagaimana halnya dengan orangtua yang mengenakan busana ini?

Orangtua yang mengenakan busana sekolah hendaknya juga mau tampil rendah hati. Artinya, berani menghargai anak, juga sebagai guru yang perlu diperhatikan ajaran-ajarannya. Ajaran-ajarannya? Sebagai guru? Mungkin ada yang bertanya, apa tidak salah? Mana mungkin anak yang masih ingusan sampai kita anggap sebagai guru? Apa bukan mengada-ada?

Bukan. Meskipun masih anak-anak, banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari mereka. Misalnya kejujurannya. Pada dasarnya, setiap anak jujur dan berani mengatakan suatu kebenaran tanpa takut sedikit pun. Bukankah kita semua perlu belajar pada anak mengenai kejujuran?

Lalu, kreativitas. Hampir semua anak di dunia memiliki kreativitas alamiah yang sangat cemerlang. Ciri-ciri kreativitas, seperti bebas dalam berpikir, tidak takut salah, berani mengambil risiko, spontan, imajinatif, dan rasa ingin tahu yang besar sangat lekat dengan kehidupan anak-anak. Nah, bukankah dalam hal ini pun kita perlu belajar pada anak-anak kita sendiri?

Dengan mengenakan busana seragam sekolah, setiap orangtua perlu bersikap rendah hati, mau belajar berbagai hal baru, dan cermat mendengarkan apa-apa yang dikatakan oleh anak-anak kita di rumah.

Busana Olahraga
Seorang olahragawan profesional selalu rajin berlatih, energik, lincah, gesit, serta memiliki sikap sportif. Ia berusaha untuk memenangkan pertandingan. Namun, apabila kalah, tetap berani mengakui kekalahannya dan mau memuji lawannya yang lebih unggul.

Para orangtua yang mengenakan busana olahraga sikapnya pun hendaknya sama sebagaimana para olah-ragawan tadi. Dalam menghadapi anak-anaknya, orangtua hendaknya tidak menampilkan sikap mau menang sendiri di samping kita perlu berusaha untuk senantiasa tetap sehat, melatih berbagai ketrampilan kita (khususnya dalam menghadapi anak), juga tidak mudah menjadi berang atau ngambek apabila sesekali terpaksa harus "kalah" dengan anak-anak.

"Pertandingan" dengan anak hendaknya tetap bisa dilihat dari kacamata seorang olahragawan. Kemenangan harus direbut secara sportif melalui keunggulan masing-masing pihak, dan bukannya kekuasaan secara otoriter.

Busana Badut
Seorang badut senantiasa menampilkan gerakan dan perilaku yang lucu sehingga membuat orang lain senang dan terhibur. Humor yang ditampilkan oleh seorang badut akan membuat orang lain merasa aman secara psikologis, terangsang untuk lebih kreatif, dan akhirnya akan dapat mengembangkan berbagai potensinya secara lebih optimal.

Orangtua yang mengenakan busana badut akan bersikap penuh humor dan menciptakan suasana gembira di tengah anak-anak tercinta di rumah, bukannya justru sikap yang serba angker atau terlalu serius. Dengan mengenakan busana badut, juga terkandung sikap kreatif dalam menghadapi anak. Penuh dengan ide cemerlang yang bisa membuat anak termotivasi untuk melakukan berbagai hal positif sebagaimana dikehendaki oleh orangtua.

Busana Manajer
Seorang manajer akan melakukan berbagai kegiatannya secara profesional, mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi kegiatan. Dengan cara demikian, diharapkan semua kegiatan dapat terlaksana secara lebih efektif.

Begitu pula hendaknya para orangtua yang mengenakan busana manajer. Diharapkan mereka dapat bertindak lebih sistematis, merencanakan berbagai program kegiatan untuk anak-anaknya, mencatat secara teliti setiap tahap perkembangan anak, sampai dengan mengevaluasi berbagai rencana yang telah dilakukan.

Anak-anak yang memperoleh pengarahan kegiatan secara jelas dan teratur akan merasa lebih tenang dan mudah mengembangkan dirinya secara lebih optimal.

Busana Dokter
Seorang dokter tugasnya mengobati penyakit sang pasien. Dengan sangat teliti, seorang dokter akan memeriksa keadaan penyakit pasien, kemudian berdasarkan keahliannya ia mendiagnosis penyakit tersebut lalu terakhir memberikan resep atau mengobatinya. Semua tentu dilakukan dengan penuh kasih sayang.

Demikian pula hendaknya sikap orangtua yang mengenakan busana dokter. Anak-anak, sebagai individu yang tengah tumbuh, bagaimanapun masih penuh dengan kekeliruan dalam melangkah. Dalam hal demikian, bukanlah sikap yang kasar atau kemarahan yang diharapkan oleh seorang anak, tetapi justru upaya penuh kasih sayang untuk "mengobati" kesalahan-kesalahan tersebut. Membuat anak tumbuh lebih sehat dengan memberikan "vitamin" mental kepada anak adalah salah satu sikap seorang ibu atau ayah yang mengenakan busana dokter.

Busana Santai
Seseorang yang mengenakan busana santai berarti juga dalam suasana santai, tidak harus menjalankan suatu profesi tertentu dan juga tidak harus bersikap serius. Dalam hal demikian, ia bebas memikirkan dirinya sendiri, apakah akan menonton TV, duduk di teras, atau bahkan tidur-tiduran di sofa. Tidak ada target yang harus dicapai pada saat mengenakan busana santai ini.

Nah, orangtua yang mengenakan busana santai seperti ini juga bebas mengekspresikan dirinya, bukan lagi dibebani dengan statusnya sebagai orangtua. Artinya, saat itu ia betul-betul hanya memikirkan dirinya sendiri. Apakah akan pergi shopping, bermain golf, memancing, nonton film, arisan, atau apa pun yang disukainya. Dengan mengenakan busana santai, orangtua memperoleh kesempatan untuk berkembang menjadi dirinya sendiri. Tidak harus terpaku dengan statusnya sebagai orangtua secara terus-menerus yang akan membuat akhirnya menjadi stres.

Demikianlah ke-10 busana yang seyogianya dapat dipakai oleh para orangtua sesuai dengan kondisi dan situasi yang tengah dihadapinya. Diharapkan, dengan mengandaikan diri sedang mengenakan busana-busana tersebut, orangtua akan dapat lebih mudah mengatur sikapnya sesuai dengan keadaan sehingga anak-anak akan merasa lebih dihargai dan lebih bahagia.




10 CARA BEROBAT YANG EFISIEN

Sumber : Intisari (Maret 2000)

Dalam keadaan sekarang ini hidup terasa semakin sulit. Segala hal menjadi mahal. Dulu, jika sakit, tinggal pergi ke dokter. Tapi sekarang ini banyak orang yang tidak bisa selalu menebus obatnya, jika pergi ke dokter. Soalnya, sama seperti harga barang lain, harga obat pun ikut-ikutan terbang ke langit. Sementara upaya untuk mengobati diri sendiri pun bukan tanpa bahaya. Jika yang diobati sendiri bukan penyakit ringan, ongkos pengobatannya menjadi lebih besar. Misalnya, jika harus dirawat di rumah sakit.

Memang ada kondisi yang bisa diobati sendiri dengan obat warung. Tapi ada saatnya pula kapan harus ke dokter, serta bagaimana bersikap kritis dan rasional dalam penggunaan obat.

Berikut ini ada sepuluh panduan yang mungkin bisa dimanfaatkan agar lebih efisien dalam berobat.
Tidak semua keluhan sakit memerlukan obat.

Betul. Bagaimanapun obat menjadi "racun" jika salah alamat dan dipakai secara berlebihan. Sekalipun itu obat warung, pasti ada efek sampingannya. Lebih-lebih jika sering dipakai. Efek sampingan obat sakit kepala terhadap ginjal dan hati, misalnya. Orang Amerika sudah jera, sebab obat sakit kepala (aspirin) dulu diperlakukan masyarakat mirip kacang goreng. Sakit kepala sedikit, langsung minum obat.

Pihak yang konservatif lebih takut menggunakan obat, sehingga tidak sebentar-sebentar minum obat. Betapa ringannya pun obat itu pasti ada efek buruknya bagi tubuh. Mereka yang bergerak di bidang pengobatan alternatif merasa prihatin atas pemakaian bahan kimia obat pada tubuh. Pengobatan homeopathy, mixobition, prana, orthomoleculer medicine, accupressure, maupun akupungtur, sebetulnya hendak menjauhkan tubuh dari imbas bahan kimiawi obat. Jika masih bisa sembuh atau meringankan tanpa obat, sebaiknya tidak memilih obat.
Tidak semua obat menyembuhkan penyakit.

Memang, tidak semua obat menyembuhkan penyakit. Jika pemakaian obat yang sama untuk waktu lama tidak mengubah penyakit, mungkin obatnya memang tidak tepat. Dalam keadaan begini, sebaiknya obat segera dihentikan. Prinsip dalam memakai obat memperhitungkan unsur manfaat dan melupakan efek buruknya. Jika masih punya manfaat, efek buruk obat boleh dilupakan. Tapi jika minum obat tidak memberi manfaat, orang cuma memikul efek buruknya. Ini yang harus dicegah.

Banyak pasien kanker juga tidak sudi diberi obat, sebab efek buruk obat kanker dianggap menyengsarakan: rambut rontok, kulit jelek, dan sel darah rusak. Karena manfaatnya cuma memperpanjang hidup dan efek buruknya dirasa menyengsarakan, maka orang tidak memilih obat.

Obat menjadi tidak bermanfaat kalau dokter salah mendiagnosis. Pemakaian obat untuk penyakit baru yang tanpa reaksi kesembuhan harus dicurigai. Dalam hal ini selain salah mendiagnosis, bisa saja dokter salah memberi obat, atau obatnya memang palsu.

Rata-rata obat sudah memberikan reaksi setelah beberapa kali diminum. Obat suntik segera memberikan reaksi. Jika tidak ada reaksi sama sekali, tanyakan pada dokternya. Melanjutkan obat tanpa khasiat, selain merugikan kocek, juga memikul efek buruk obat.
Tidak semua obat dalam resep harus diterima.

Benar. Dalam meresepkan obat, dokter berpola pada dua hal. Pertama, memberikan jenis obat untuk meringankan keluhan dan penderitaan pasien. Jenis obat ini sebetulnya perlu tidak perlu. Jika pasien bisa tahan dengan keluhan demam, nyeri, batuk, mual, atau muntahnya, dan dokter memperkirakan tidak akan mengancam jiwa, obat pereda keluhan dan gejala tidak begitu perlu.

Yang lebih perlu tentu obat pokok. Obat ini yang membasmi atau meniadakan sumber penyakitnya. Kalau infeksi, ya, antibiotiknya. Kalau darah tinggi, ya, penyebab darah tingginya. Soal pereda demam, pereda nyeri kepala, pusing, boleh diberi boleh tidak.

Orientasi dokter sering memihak pada permintaan pasien. Kebanyakan pasien mengira keluhan dan gejala yang mereda identik dengan sembuh. Karena itu pasien (dan sering-sering juga dokter) lebih mementingkan obat simptomatik daripada obat untuk meniadakan penyebab penyakitnya. Dengan atau tanpa obat simptomatik, asal pilihan obatnya tepat, sebetulnya penyakit akan sembuh juga.
Mutu obat tidak ditentukan oleh harganya.

Bukan sebab harganya tinggi maka obat lebih bermutu. Semua obat generik, yang meniru obat aslinya, jika dibuat dengan standar pembuatan obat yang baik (CPOB), pasti sama manjurnya.

Banyak kali kesembuhan pasien ditentukan pula oleh faktor psikisnya. Rasanya kurang tokcer kalau tidak minum obat mahal. Pasien dari awal sudah tidak percaya pada obat yang berharga rendah. Sugesti begini bisa berpengaruh terhadap proses kesembuhan dan memang bisa tidak sembuh betulan. Efek placebo begini banyak menghantui orang kota. Imbasnya, dokter yang tak mau dianggap kurang bonafid akan selalu memberi resep yang mahal, walaupun ia tahu ada pilihan yang lebih murah. Takut pasien nggak sembuh. Padahal obat sama yang lebih murah mengobati lebih banyak pasien (di pedesaan) yang dari awalnya memang percaya saja.
Kebanyakan obat bisa menimbulkan penyakit baru.

Benar. Orang sekarang doyan sekali banyak minum berbagai jenis obat sekaligus. Minum obat jadi kebanggaan. Padahal di negara-negara maju, orang mampu pun semakin membatasi pemakaian obat.

Semakin berderet resep yang diberikan dokter, mungkin saja bisa mencerminkan keragu-raguan dokter. Tapi itu juga bisa untuk menenteramkan hati pasien, yang dianggap dokter punya efek menyembuhkan juga.

Banyak ahli obat mencemaskan kecenderungan dokter sekarang yang menulis resep lebih banyak. Resep yang disebut bersifat polypharmacy menjadikan perut pasien mirip apotek. Semua jenis obat masuk. Hal ini sering tidak rasional.

Pemakaian obat secara berlebihan yang tidak jelas manfaat dan tujuannya, jelas merugikan pihak pasien. Kasus kesalahan pihak dokter dalam memberi obat atau iatrogenic menjadi pembicaraan masyarakat modern. Kini, semakin banyak kasus orang sakit akibat kebanyakan obat yang tidak perlu. Penyakit iatrogenic sedang dicemaskan masyarakat yang sadar akan bahaya obat.
Pasien tetap punya hak bertanya.

Kesalahan selama ini sebab pasien tidak memanfaatkan haknya untuk bertanya pada dokter yang memeriksanya. Jangankan bertanya obat yang diberikan, soal apa penyakitnya pun sering pasien belum tahu. Pasien cenderung menerima saja apa yang dikatakan dan diberikan dokter.

Di pihak lain, kondisi yang tersedia pada kebanyakan dokter di negara berkembang kurang cukup waktu bagi dokter untuk menjawab pertanyaan pasien. Dokter berpikir, yang penting sembuh, pasien tak perlu banyak bertanya.

Namun dalam hal obat, pasien perlu bertanya. Kultur pasien di Barat selalu memanfaatkan haknya untuk bertanya. Bahkan bertanya apa saja, sebab memang kewajiban dokter untuk menjelaskan, apa yang dilakukan dokter terhadap diri pasiennya. Termasuk obat apa yang diberikan, bagaimana cara kerjanya, apa efek buruknya, dan seterusnya.

Pasien yang banyak bertanya menguntungkan dirinya dalam banyak hal. Begitu juga dalam hal resep yang dia terima. Mestinya, pasien menanyakan jenis-jenis obat yang diresepkan dokter. Apa gunanya dan apa bahayanya. Apakah boleh dikurangi? Misalnya, obat-obat yang cuma meringankan keluhan dan gejala, apa bisa dicoret dari resep atas kesepakatan dokternya.
Apotek tidak berhak menukar obat lain dari yang ditulis dokter.

Ya, acap kali terjadi apotek menukar obat yang tidak sesuai dengan yang dituliskan dokter tanpa sepengetahuan dokter. Motifnya lebih karena alasan ekonomi. Mungkin obat yang diminta dokter memang tidak ada. Agar pasien tidak mencari ke apotek lain, apotek menukarnya sendiri dengan obat yang sama dari pabrik yang lain.

Mungkin juga sebab kenakalan apotek, misalnya sengaja menukarnya dengan obat yang walaupun sama tapi harganya lebih tinggi, atau yang memberi untung lebih besar bagi apotek. Ini berarti merugikan kocek pasien, padahal khasiat kesembuhannya tidak berbeda. Sekali lagi obat yang lebih tinggi harganya tidak berarti selalu lebih manjur.
Tidak semua obat harus dihabiskan.

Pasien sering bingung apa obat yang diberikan dokter perlu dihabiskan atau tidak. Juga karena komunikasi pasien - dokter yang buntu, pasien dirugikan sebab memakai obat secara salah. Sebab, tidak semua obat yang diberikan dokter perlu dihabiskan. Obat jenis simptomatik, yaitu untuk meredakan keluhan dan gejala pasti tidak perlu dihabiskan. Hanya diminum kalau keluhan dan gejalanya masih ada atau muncul lagi.

Obat yang masih sisa sebaiknya disimpan baik-baik. Jika tahu indikasinya, obat yang disimpan baik bisa dipakai kembali jika mengalami keluhan yang sama.
Tidak setiap kali sakit perlu ke dokter.

Benar. Demi penghematan dan efisiensi, masih arif kalau tidak selalu pergi berobat setiap kali sakit.

Untuk dapat berperan demikian tentu perlu pengetahuan medis dari bacaan dan pergaulan. Jika batuk pilek saja, bisa minum obat sendiri. Begitu juga jika mulas, pening, pusing, atau mual.

Hampir kebanyakan penyakit harian, biasanya akan sembuh sendiri walaupun tidak diobati. Tubuh kita punya mekanisme penyembuhannya yang besar. Intervensi obat yang terlalu cepat atau berlebihan justru mengganggu mekanisme alamiah tubuh.

Obat warung dibutuhkan jika orang sudah merasa terganggu dengan keluhannya. Misalnya, peningnya bikin susah tidur, atau mualnya sampai nggak bisa makan, obat baru diperlukan. Selama bisa tanpa obat, biarkan tubuh menyembuhkannya sendiri.

Jadi, kapan kita harus ke dokter? Yaitu bila keluhan dan gejala yang sama tidak menghilang sampai beberapa hari. Atau keluhan dan gejala yang sama berkembang progresif. Semakin hari keluhan dan gejalanya semakin berat. Ini tanda penyakitnya bertambah parah dan perlu intervensi medis.

Batuk-pilek lebih dari seminggu pun perlu diwaspadai. Siapa tahu sudah radang paru-paru, sinusitis, atau congekan. Mengobati sendiri memang tidak selamanya aman, selain berisiko membiarkan penyakit telanjur bertambah parah. Tapi dengan pengetahuan dan wawasan medis yang semakin banyak, di saat harga obat dan berobat menjadi semakin mahal, upaya pengobatan sendiri menjadi pilihan untuk efisiensi.
Banyak upaya untuk pencegahan bisa dilakukan.

Motto lebih baik mencegah daripada mengobati harus diingat kembali. Sebetulnya, banyak upaya bisa dilakukan supaya tidak gampang sakit.

Pertama, kondisi tubuh jangan sampai diperlemah. Dalam kondisi seperti sekarang, stres bisa merusak badan juga. Orang kurang doyan makan, menu menurun mutunya, istirahat terganggu sebab semakin susah tidur, pekerjaan bertambah berat karena harus cari tambahan kiri-kanan. Semua itu memperburuk pertahanan tubuh.

Dalam kondisi pertahanan tubuh yang buruk penyakit mudah menyerang. Selain infeksi, maag, darah tinggi, herpes zoster, sering flu, atau kena virus lain yang kesemuanya lazim menyerang orang dengan kondisi tubuh yang dibiarkan menurun terus.

Dalam keadaan seperti sekarang ini, tetaplah hidup teratur. Dalam musim penghujan perlu membuat tubuh lebih hangat. Pilih menu yang hangat, seperti soto, sop, dan berprotein tinggi. Jauhkan menu dan jajanan yang dingin seperti gado-gado, rujak, asinan, buah dingin, masakan Padang, serta semua yang dihidangkan secara instan, tidak panas, atau dimakan mentah.

Ketika tubuh mulai terasa kurang enak, stop kerja berat, makan makanan yang lebih banyak mengandung protein (daging, ikan, susu, telur), dan beristirahat lebih banyak atau lebih sering. Jika merasa lesu dan mengantuk berarti tubuh memang mengajak kita untuk beristirahat. Isyarat ini jangan dilawan. Kalau memang maunya tidur terus, bawalah tidur dan jangan melakukan aktivitas apa pun, sekali pun menonton TV atau membaca.

Banyak penyakit yang menyerang orang yang tubuhnya sedang lemah. Semua penyakit virus, termasuk demam berdarah (yang kini cenderung menyerang orang dewasa juga, selain anak-anak), cacar air, herpes zoster dan herpes simpleks mulut, flu, dan banyak penyakit perut disebabkan oleh virus dari jajanan dan lingkungan kotor.

Semua ancaman di sekitar kita tidak mungkin kita redam. Yang bisa dilakukan hanya membuat tubuh lebih kuat dengan menu bergizi, cukup beristirahat, dan olahraga untuk melawan semua ancaman itu. Jika tubuh terasa loyo, mungkin diperlukan vitamin C, E, dan mineral lebih banyak, selain buah dan sayur-sayuran. (dr. Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik kesehatan, penulis buku, berdinas di Deppen RI)






10 Rahasia Pasangan Bahagia

Apakah Anda masih suka berangkat tidur bersama dan selalu bergandengan tangan jika jalan berdua dengan pasangan? Jika tidak lagi, Anda perlu mengusahakannya kembali agar kebahagiaan lebih besar lagi yang Anda rasakan.


Hindari Pungung-Punggungan
Apa yang mereka usahakan tampaknya sesuai dengan saran yang diberikan oleh Dr. Mark Goulston, penulis buku The 6 Secrets of a Lasting Relationship.

Menurut Goulston pasangan yang bahagia tahu hubungan nyata dimulai saat masa bulan madu usai. Kecuali Anda tetap memelihara taman cinta itu, keindahannya akan sirna dan mati. Untuk memeliharanya ada 10 rahasia yang disarankannya.

Berangkat tidur bersama-sama. Ingatkah ketika baru menikah, betapa Anda tidak sabar menunggu untuk berduaan di tempat tidur? Pasangan yang bahagia menolak berangkat tidur sendiri. Kalau pun nanti bangunnya tidak bersama-sama, tidak masalah. Begitu pun saat bertengkar. "Biasanya kami tetap berangkat tidur bersama-sama walau tidak bicara, dan kami berusaha untuk tetap bersenggolan tangan atau kaki. Rasanya nggak tenang kalau berdekatan tapi tidak bersentuhan. Maka kami menghindari punggung-punggungan, karena rasanya akan menjauhkan satu sama lain," ungkap Bu Magdalena.

Usahakan memiliki minat bersama. Jangan mengecilkan arti aktivitas yang dapat Anda kerjakan bersama pasangan. Jika belum punya, menurut Goulston, pasangan yang bahagia biasanya mengusahakannya. Namun pada saat yang sama, tetaplah memelihara minat pribadi Anda. Dengan begitu Anda akan semakin menyukai pasangan Anda tanpa menjadi tergantung.

Jalan bergandengan tangan atau bersebelahan. Pasangan bahagia akan merasa nyaman jika jalan sambil bergandengan tangan atau bersebelahan, ketimbang satu di depan satu di belakang memandangi punggung.

Pusatkan perhatian pada apa yang dilakukannya secara benar, bukan pada yang salah. Anda selalu bisa menemukan hal keliru yang dilakukannya, sama juga selalu bisa menemukan hal benar yang dia kerjakan. Tergantung apa yang Anda cari. Pasangan bahagia lebih memilih sisi positif.

Buatlah kepercayaan dan memaafkan sebagai pegangan baku. Jika pasangan bahagia bertengkar atau berbeda pendapat dan tidak bisa diselesaikan, mereka akan mengutamakan rasa percaya dan memaafkan satu sama lain, bukan rasa tidak percaya dan tanpa ampun.

Saling berpelukan segera setelah bertemu sepulang kerja. Kulit kita, kata Dr. Goulston, memiliki memori tentang ’sentuhan baik’ (cinta), ’sentuhan buruk’ (pelecehan) dan ’tanpa sentuhan’ (penolakan). Pasangan yang saat bertemu langsung berpelukan berarti memelihara ingatan kulitnya dengan ’sentuhan baik’ dan memberi kehangatan.

Ungkapkan "Aku cinta padamu" dan "Baik-baik ya" pada pagi hari, karena hal itu merupakan cara hebat untuk mendapatkan kesabaran dan toleransi menghadapi dunia luar yang tidak teratur dan semrawut.

Ucapkan "Selamat malam" setiap malam, tak peduli bagaimana perasaan Anda. Hal itu akan mengingatkan pasangan Anda bahwa betapa pun Anda sedang marah tetap ingin bersamanya. Artinya, apa yang Anda berdua miliki lebih penting ketimbang kemarahan satu hari itu.

Periksa ’cuaca’ hatinya hari itu. Usahakan untuk berbicara dengannya di sela-sela kesibukan kerjanya, dengan demikian Anda bisa menyesuaikan diri dengan suasana hatinya setelah bertemu.

Merasa bangga terlihat bersamanya. Pasangan yang bahagia senang bisa bersama-sama, dan biasanya menunjukkan sentuhan tanda sayang di antara mereka. Misalnya gandengan tangan, rangkulan, pelukan, elusan. Bukan mau pamer, tapi hanya ingin mengatakan bahwa mereka saling memiliki.

Tentu, itu semua adalah saran, untuk selanjutnya terserah Anda.



ADA VARISES YANG MENGANCAM JIWA

Sumber : Nanny Selamihardja (Intisari (Oktober 1997))

Apakah betis Anda sering terasa sakit untuk berjalan? Apakah timbul tonjolan-tonjolan berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan pada lapisan atas kulit betis Anda? Bila demikian, mungkin Anda menderita vena varikosa alias varises.

Banyak pendapat, varises kaki - yang banyak menyerang kaum wanita - timbul akibat melahirkan anak. Dengan kata lain, wanita yang melahirkan berisiko tinggi terkena varises. Pendapat tersebut ada benarnya. "Tapi itu tergantung dari bakat seseorang," kata dr. Zainal Udin, ahli penyakit dalam yang juga wakil direktur bagian medis RSAL Mintohardjo, Jakarta. "Kalau tonus pembuluh balik vena si wanita lemah, tentu ia lebih mudah terkena." Varises kaki memang berhubungan erat dengan kelemahan-kelemahan struktural tonus otot pembuluh balik atau vena.

Pada dasarnya vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah kembali ke peredaran. Bila dilihat dari perjalanannya, darah keluar dari jantung melalui nadi, menyembur keras dengan debit sekitar 1,5 galon/menit, dibantu oleh tarikan gaya gravitasi serta kemampuan jantung memompa darah. Namun, perjalanannya kembali melalui vena lebih berat karena arah alirannnya ke atas, yaitu dari kaki kembali ke jantung.

Kalau pada pembuluh-pembuluh darah lain, pengembalian darah dibantu oleh otot putih atau otot polos yang terkontraksi, pada vena tidak demikian. Untuk membantu darah bergerak ke atas, vena dilengkapi katup-katup satu arah. Katup itu terbuka untuk membiarkan darah mengalir, kemudian katup menutup kembali setelah darah melaluinya.

Namun, kalau tonus otot di sekitar pembuluh vena yang berfungsi sebagai pompa untuk mengembalikan darah dari jaringan tubuh ke bilik jantung kanan tadi kurang kekuatannya atau lemah, maka terjadilah stasis (aliran darah terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar vena, sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan-pengendapan (tromboplebitis) darah pada pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan-tonjolan besar berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian kita kenal sebagai varises. Tonjolan-tonjolan tersebut berada pada lapisan atas kulit atau epidermis.

Pada saat seorang ibu melahirkan bayi, tekanan dari perut begitu besar sehingga bisa menghambat pembuluh-pembuluh yang berada di bawah. Padahal, pada usia kandungan 7 - 9 bulan, tubuh mengeluarkan suatu hormon yang berfungsi melunakkan jaringan di sekitar vagina agar cukup elastis untuk mengeluarkan sang bayi. Celakanya, hormon yang berguna bagi elastisitas vagina ini malah sering kali melemahkan tonus kaki. Inilah yang kemudian menjadi biang keladi munculnya varises pada kaki.

Varises kaki juga sering dihubungkan dengan orang yang banyak bekerja sambil berdiri. Selagi orang berdiri, sekali lagi ada unsur gravitasi yang menyebabkan tonus harus bekerja keras untuk mengembalikan darah ke atas. Inilah yang kemudian menimbulkan varises.

Bisa sembuh asal belum parah

Pada pria varises kaki jarang terjadi karena kondisi otot tonus pria secara alami lebih kuat dibandingkan dengan wanita. Bila dibandingkan dengan pria, wanita berpeluang lima kali lebih besar.

Varises kaki terasa berat bila sampai terjadi klaudiklasi atau terasa nyeri, tegang, sering mengalami kram kaki, dan terasa lemah saat berjalan. Kalau sudah begini, terapi mesti segera dilakukan. Biasanya, dengan memberi obat yang bersifat menutup pembuluh vena yang tidak sehat lagi, kemudian aliran dialihkan ke pembuluh yang masih sehat. Atau, dengan penyuntikan ke daerah varises (skleroterapi) dengan tujuan sama. Dokter memasukkan cairan yang mengiritasi vena sehinga vena menciut dan akhirnya lenyap.

Bagi yang sudah parah, penyembuhannya dilakukan dengan pembedahan oleh ahli bedah jantung pembuluh. Untuk vena-vena yang besar, bisa dibutuhkan dua-tiga kali suntikan. Pembuluh vena yang mampet dan rusak ditarik dengan kawat dan dibuang. Kemudian ditutup lagi dengan otot baru, yang akan membantu kelancaran peredaran darah ke jantung. Kaki mempunyai ribuan vena yang berkaitan satu dengan yang lain. Bila beberapa vena yang rusak dibuang, tidak akan mempengaruhi fungsinya.

"Sebenarnya varises kaki dapat dicegah bila sejak kecil dibiasakan berolahraga dan makan makanan cukup bergizi," kata dr. Zainal. Wanita berbakat varises bisa diteliti sebelumnya. Bila pada lapisan atas kulit betis tampak garis-garis pembuluh vena yang lurus atau bercabang-cabang berwarna kebiruan, berarti

ia mempunyai bakat varises. Untuk mengatasinya tentu dengan olahraga secara teratur atau ditanggulangi dengan suntikan. Selain itu, berat badan seimbang hendaknya dipertahankan, mengingat wanita gemuk cenderung lebih mudah terkena varises karena beban tubuh yang berat. Hendaknya juga tidak terlalu sering mengenakan sepatu bertumit tinggi. Pengenaan sepatu macam ini mengakibatkan beban kaki menjadi lebih berat dibandingkan dengan sepatu bertumit rendah. Sebaiknya hindariduduk lama sambil menyilangkan kaki, sebab aliran darah akan terhambat. Latihan menaikkan kaki secara teratur perlu dilakukan, untuk membantu vena-vena agar tidak bekerja terlalu berat.

Bagi yang sudah menderita varises, menurut seorang ahli varises Mitchel P. Goldman M.D. dari AS, hendaknya menjauhi pemakaian celana panjang atau ikat pinggang terlalu ketat dan kaku yang bisa menjepit vena antara jantung dan kaki. Dianjurkan mengenakan kaus kaki elastis pembungkus varises sesuai petunjuk dokter. Tindakan ini memberikan tekanan tertentu untuk mencegah vena yang telah tertutup setelah pengobatan terbuka lagi. Goldman juga mengingatkan untuk tidak sekali-kali merawat varises dengan air hangat atau mandi sauna. Panas akan semakin melebarkan vena sehingga semakin mengurangi tekanan aliran darah ke atas.

Dr. Zainal Udin menambahkan, varises kaki membutuhkan perhatian besar agar vena tidak membengkak yang akan mengakibatkan pengendapan darah. Bila endapan ini sampai terbawa, bisa menyumbat pembuluh pada organ lain seperti ginjal, hati, lambung, dll. "Semakin banyak tonjolan varises yang timbul, semakin membutuhkan perhatian. Namun varises kaki sebagian besar dapat disembuhkan asalkan belum parah keadaannya."

Perlu dibedakan antara tonjolan pembuluh darah pada penderita varises dan tonjolan pembuluh darah pada para olahragawan atau tenaga kerja kasar. Pada kedua orang yang disebut terakhir itu yang terjadi bukannya varises, melainkan akibat otot-otot yang menguat.

Bisa di anus atau esofagus

Barangkali yang tidak pernah disangka banyak orang, varises ternyata tidak hanya bisa terjadi pada jaringan epidermis kulit kaki, tapi bisa pula timbul pada jaringan mukosa (selaput lendir). Wasir atau hemorrhoid, yang dibedakan atas wasir interna dan eksterna, misalnya, merupakan salah satu contoh lain dari bentuk varises. Varises ini terjadi pada anus, yakni berupa pelebaran pembuluh darah balik di bagian luar "kutub selatan" itu.

Contoh lain yang lebih serius adalah varises esofagus (saluran makanan atas atau tenggorokan) yang hampir selalu dihubungkan dengan gangguan fungsi hati (lever). Di sini, bendungan aliran darah tidak ditimbulkan oleh tonus sekitar esofagus, tapi akibat terjadinya gangguan sirkulasi masuknya darah ke hati.

Pada sel-sel hati terdapat saluran interseluler yang mampu menyaring darah yang mengalir ke situ. Pada hati yang kurang berfungsi baik atau rusak timbul jaringan-jaringan ikat yang mengganggu saluran tersebut. Saluran menjadi macet atau buntu. Akibatnya, aliran darah melalui hati tidak lancar dan pembuluh vena melebar, membesar berkelok-kelok. Pembendungan di hati ini seolah-olah seperti saluran air yang buntu. Maka terbentuklah tonjolan-tonjolan pembuluh vena di esofagus, bahkan ada kalanya sampai ke lambung.

Otot-otot polos pada esofagus yang biasanya dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi seolah tidak berfungsi lagi. Hal yang dikhawatirkan apabila terjadi pengendapan (tromboplebitis) atau penyumbatan pembuluh darah embolus (emboli) sampai ke organ-organ tubuh lain. Lebih berbahaya lagi kalau sampai pembuluh pecah dan terjadi perdarahan (muntah darah berwarna merah kehitaman seperti kulit anggur).

Biasanya jiwa sulit tertolong kalau sampai terjadi aspecia (darah masuk ke saluran napas), atau terjadi hipocolemic shock (kekurangan darah dan cairan). Pertolongan pertama yang dilakukan adalah segera menyedot darah keluar dengan alat khusus. Kemudian dengan alat endoskopi (deteksi dengan selang serat optik melalui tenggorokan, ke lambung dan usus duabelas jari) dapat dicari daerah terjadinya perdarahan. Kemudian dengan diberi suntikan obat khusus (a.l. Vasopressin, Somatostatin, b-Blocker), pembuluh yang pecah dapat diatasi.

Pengobatan dengan bantuan endoskopi ini tidak cukup dilakukan sekali, tapi harus diulang 5 - 7 hari kemudian. Selanjutnya, pengontrolan dengan endoskopi dilakukan setiap 1 - 2 minggu, lalu setiap enam bulan, sampai perdarahan betul-betul dapat ditanggulangi.

Menurut para ahli bagian endoskopi pencernaan Klinik Mayo, Minnesota, AS, perdarahan dialami oleh 10 - 20% penderita varises esofagus per tahun. Lebih dari 70% penderita kambuh kembali dalam dua tahun bila tidak rutin dikontrol. Namun, dengan semakin canggihnya alat endoskopi, 60- 85% penderita perdarahan bisa tertolong.

Mengingat akibat yang ditimbulkan varises esofagus sangat mengerikan, setiap penderita gangguan hati (terutama sirosis hati) disarankan untuk dirawat dengan baik agar penciutan atau pembengkakan hati tidak semakin parah dan komplikasi bisa dicegah. Selain itu konsumsi makanan perlu diperhatikan untuk menunjang pemulihan fungsi hati.

Diet penderita varises antara lain terdiri atas makanan rendah lemak, karbohidrat yang dihaluskan, serta dianjurkan banyak makan ikan serta buah segar dan sayuran. Hendaknya dihindari mengkonsumsi daging berprotein tinggi, makanan kalengan, keju, dan makanan gorengan. Merokok dan meminum minuman beralkohol sebaiknya juga dihentikan.

Di luar itu dianjurkan untuk disiplin dalam mengkonsumsi suplemen vitamin dan obat-obatan yang dianjurkan dokter. Yang tak kalah penting, berolahraga dan beristirahat dalam takaran yang cukup







Agar Anak Menaati Peraturan



Tidak ada hal yang lebih membingungkan anak selain peraturan yang setiap hari berubah. Sebagai contoh, Anda mengatakan kepada anak Anda bahwa kalau makan ia harus duduk di meja makan. Tapi, ketika dia makan makanan kecil sambil berlari-larian di dalam rumah, Anda tidak menegurnya. Keesokannya, ketika dia kembali melakukan hal yang sama, Anda marah. Peristiwa semacam itu hanya akan membuatnya kebingungan.

Sebagai orang dewasa kita tahu bahwa suatu aturan ada karena memang ada alasannya. Makan di meja berarti mencegah makanan tercecer ke mana-mana dan mengotori rumah. Larangan makan sambil jalan-jalan memang terasa tidak menyenangkan untuk anak yang tak bisa diam. Lebih-lebih kalau dia juga melihat kakaknya jalan ke sana kemari sambil makan biskuit dan minum minuman ringan, dan toh Anda diam saja. Dalam benaknya anak Anda akan berpikir, “Kalau kakak saya boleh, kenapa saya tidak boleh?” Atau “Hari ini Ibu tidak marah karena saya makan sambil jalan-jalan. Jadi, besok saya juga boleh makan sambil jalan-jalan.”

Anak, dan sebetulnya juga orang dewasa, memang pada dasarnya tidak menyukai peraturan. Tapi mereka mau tahu, bagaimana yang sebenarnya, yang seharusnya. Ini tidak berarti Anda tak bisa bersifat fleksibel. Sering peraturan yang sudah ditetapkan dilanggar karena Anda dan anak-anak tahu ada sesuatu yang istimewa. Misalnya, anak Anda bisasanya harus tidur jam delapan malam. Pada suatu hari, karena kedatangan tamu dari jauh dan Anda menjamu mereka, anak-anak diizinkan tidur jam sepuluh. Keesokan hari, boleh jadi anak Anda akan minta tidur larut lagi. Di sinilah Anda harus bersikap tegas. Anda bisa berkata begini, “Ibu tahu, kamu ingin tidur larut malam lagi. Tapi kemarin malam itu adalah malam istimewa karena kita kedatangan tamu. Malam ini, kamu harus tidur seperti biasa. Lagi pula, besok kamu pasti akan ngantuk sekali kalau setiap hari tidur jam sepuluh.”

Mereka mungkin akan protes. Tapi, anak-anak tetap perlu batasan. Justru pembatasan yang tegas akan memberi mereka pemahaman karena tahu persis apa yang harus mereka lakukan dan apa konsekuensinya jika tidak dilakukan. Anak-anak justru akan sulit berhadapan dengan orang tua yang tak punya kepastian dan tak bisa ditebak. Hari ini begini, besok lain lagi.

Konsistensi menciptakan rasa damai di hati anak. Konsistensi juga memudahkan orang tua di saat menghadapi situasi yang sulit. Banyak orang tua mengeluh tak tahu anaknya mau diapakan lagi padahal semua cara sudah dicoba. Dalam hal ini, tidak jarang, kesalahan orang tua adalah mencoba terlalu banyak cara dalam jangka waktu yang singkat. Perubahan cara dalam waktu singkat itu bisa ditangkap oleh anak sebagai inkonsistensi. Sebagai contoh, untuk mengatasi anak yang suka ngamuk kalau marah, Anda mungkin mencoba dengan memukulnya. Esok harinya, Anda coba mengurungnya di kamar. Kali lain, Anda meneriakinya. Cobalah menggunakan strategi yang efektif dengan cara menerapkannya secara konsisten selama simnggu. Misalnya, setiap kali anak Anda ngamuk, Anda akan mengurungnya di kamar. Kali berikut, kalau dia mulai ngamuk lagi, katakan dengan tenang apa yang akan terjadi kalau dia ngamuk lagi. Anak akan belajar. Jadi, pertahankan peraturan ini.

Sikap tidak konsisten juga bisa terjadi antara ayah dan ibu. Ini harus dihindarkan. Anak bisa mencoba-coba menggunakan taktik mengadu domba ayah dan ibunya. Karena itu, sebaiknya orang tua sudah mempunyai kesepakatan tentang peraturan yang harus dijalankan di rumah. Jika Anda marah, anak tak akan minta pembelaan ayah atau ibunya.

�sumber : Aura




Agar Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan

ADALAH hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut.

Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Hal ini diungkap dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA.

Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.

Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.

Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya--boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.

Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. "Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya," kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. "Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya," tambahnya.

Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.

Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. "Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram," lanjut Sudjatmiko.

Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.

Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. "Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi," ujar Sudjatmiko.

Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi.

Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu.

Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. "Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa," katanya. "Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi.

Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. "Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.

Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim.

Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang 'merangsang bayi' ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu.

Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Surastuti yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi.

"Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya," ujar pengasuh rubrik konsultasi di Klinik Anakku ini. Tapi, jangan coba-coba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi!






Agar Otak Kanan Tidak Loyo

Sistem pendidikan formal terlalu mengedepankan pengembangan otak kiri. Pusat pengembangan otak kanan pun dibuka sebagai penyeimbang. Benarkah hanya seniman yang perlu memperhatikannya?

Tomi dan Nina sudah hampir menikah. Mereka mengaku saling mencintai dan berjanji setia sehidup semati.

Untuk menjaga segala kemungkinan terburuk, mereka datang ke notaris. Sebuah perjanjian harta terpisah dibuat di atas kertas bermeterai, disaksikan notaris yang berkantor di gedung mentereng di Jakarta itu. Jadi, jika suatu ketika ternyata harus berpisah, mereka hanya bisa membawa harta yang tercatat atas nama mereka sendiri secara pribadi.

Semuanya berjalan lancar, pesta pernikahan pun mulus dilangsungkan. Dan, barangkali sebagian dari kita akan menganggapnya wajar-wajar saja di zaman yang segalanya dihitung dengan materi ini.

Namun, bagi AM Rukky Santoso, penulis buku Right Brain: Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan untuk Kehidupan yang Lebih Berkualitas, percintaan Tomi dan Nina itu tidak wajar. Percintaan itu hanya didasari oleh perhitungan untung rugi, bukan sebuah cinta yang sejati. Hal itu terjadi karena mereka terbiasa menyelesaikan masalah hanya dengan memfungsikan otak sebelah kiri. "Segalanya hanya didasarkan atas logika," katanya.

Contoh lain, kata Rukky, adalah kecenderungan manusia hanya tergantung pada tindakan medis, pemakaian suplemen makanan dan obat-obatan untuk menjaga kesehatan. Meski, pada sebuah seminar tentang penelitian ilmu medis di Amerika, pernah diungkapkan bahwa dalam ilmu pengobatan medis modern hanya kurang lebih 25 persen yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selebihnya adalah suatu tindakan trial and error alias coba-coba. Sebaliknya, upaya untuk membentengi diri dengan menciptakan kesehatan dari diri sendiri jarang dikembangkan.

Padahal, kata Rukky, di kepala manusia terdapat tiga bagian otak, yakni otak kanan, otak kiri dan otak kecil atau otak bawah sadar. Masing-masing bagian memiliki peran dan karekter yang berbeda-beda.

Otak kiri merupakan bagian otak yang bertugas berfikir secara kognitif dan rasional. Bagian ini memiliki karakteristik khas yang bersifat logis, matematis, analitis, realistis, vertikal, kuantitatif, intelektual, obyektif, dan mengontrol sistem motorik bagian tubuh kanan.

Otak kiri memiliki karakter antara lain mengontrol gerak motorik tubuh kanan - masuk akal, sistematis, mekanis - matematis, hitung-hitungan - analisa, bahasa, gambar, kata-kata - karakter garis lurus, paralel - detil, menguasai, sasaran/target - kecerdikan, keduniawian - realita dan dominan, langsung - aktif, berorientasi pada jumlah - identitas, membaca, menulis - tujuan akhir, target sasaran - bertahap-tahap dan berdasar permintaan - kecenderungan pada diri sendiri - kecenderungan lebih ke dalam diri.

Sebaliknya, otak kanan merupakan bagian otak yang berfikir secara afektif dan relasional, memiliki karakter kualitatif, impulsif, spiritual, holistik, emosional, artistik, kreatif, subyektif, simbolis, imajinatif, simultan, intuitif, dan mengontrol gerak motorik bagian tubuh sebelah kiri.

Otak kanan memiliki karakter antara lain : mengontrol gerak motorik tubuh kiri - karakter hubungan antar manusia - akustik, bunyi,musik - artistik, seni, kreativitas - simbol-simbol, sensualitas, ruang - intuisi, imajinasi, persamaan - terus-menerus, tetap, jelas - emosi-emosi, gambaran perasaan - terbuka, mengutamakan perasaan - berorientasi pada kualitas - penggandaan dan proses - spiritual dan penampakan - peduli dengan pihak lain - kepedulian pada alam dan situasi.

Sedangkan bagian otak kecil yang berada di sebelah bawah, bertugas mirip mesin perekam seluruh kejadian yang berlangsung dalam kehidupan kita. Otak kecil seringkali mengagetkan kita dengan memberikan informasi secara tiba-tiba mengenai sesuatu yang tidak kita sadari sebelumnya.

Namun, seluruh sistem pendidikan di Indonesia serta beragam aspek kehidupan ternyata hanya mampu mengembangkan belahan otak kiri tersebut. Otak kanan bahkan hanya dipandang sebagai sesuatu yang hanya bisa mendasari seseorang untuk menjadi seniman besar. Orang yang tidak akan menjadi seniman, tidak perlu mengembangkan otak kanannya. Akibatnya, kita menjadi terbiasa berfikir dengan hanya menggunakan otak kiri.

Untuk itu, Rukky membuka Right Brain Institute of Life, sebuah pelatihan pengembangan kemampuan otak kanan, di Jakarta dan Bandung. Lembaga serupa adalah Center of the Right Brain Learning (Pusat Pelatihan Otak Kanan) yang pernah dibuka di Bogor. (Klik pula : Profil : Dua Tahap Pengembangan Otak Kanan)

Saat ini, kata Rukky, sudah ribuan orang yang mengikuti program ini. Mereka terdiri dari anak-anak hingga para doktor di universitas terkemuka seperti Universitas Trisakti dan Atmajaya, Jakarta. Para peserta terbagi dalam dua model. Model pelatihan reguler dilakukan dalam 10 kali pertemuan, sedangkan model intensif hanya dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Biaya pelatihan kedua model ini sama, yakni Rp.750 ribu perorang.

Metode pelatihan ini, kata Rukky, bersifat ilmiah dan relatif mudah diikuti. Ia berorientasi untuk mengembangkan aktivitas kelenjar, jaringan syaraf, insting energi serta keseimbangan di dalam tubuh. Pelatihan dimaksudkan untuk memberikan stimulus kepada bagian hormon-hormon di dalam tubuh agar berfungsi secara normal. Dengan demikian hormon tersebut akan memberikan rangsangan kepada fungsi otak sebelah kanan. Hal tersebut, menurut Rukky, dalam jangka panjang bisa memberikan kesejahteraan dalam kehidupan.

Menurut Shinto B. Adelar, M.Sc, dosen psikologi perkembangan pada Universitas Indonesia, latihan pengembangan otak kanan seperti diterapkan Rukky sangat positif. Jika otak kiri saja yang dikembangkan, orang jadi kurang imajinatif dan kurang kreatif.

Shinto juga sependapat bahwa otak kanan berkaitan dengan unsur kreativitas yang bukan hanya layak dikembangkan para seniman. Ilmuwan juga perlu mengembangkannya. "Kalau nggak, dia nggak maju. Jadi, untuk mengembangkan sesuatu untuk mencari ide-ide baru," kata Shinto.

Namun, Shinto memberikan catatan bahwa otak kiri dan otak kanan itu saling berhubungan. "Jangan salah paham bahwa otak belahan kiri dan kanan bekerja sendiri-sendiri. Jadi, meskipun pada fungsi yang khususnya, tapi masing-masing bagian itu akan lebih terbantu apabila aktivasinya dari kedua sisi," katanya. Oleh karena itu, sebaiknya dikembangkan secara bersamaan. Sehingga, kegiatan-kegiatannya seimbang menstimulasi otak kiri dan otak kanan.

Tanpa melalui lembaga pelatihan khusus otak kanan, kata Shinto, pengembangan sebenarnya bisa dilakukan lewat sebuah latihan kecil yang sederhana. Misalnya, pengembangan bahasa yang bukan hanya untuk menyebutkan tentang fakta. Namun, bahasa juga dimanfaatkan untuk menggambarkan sesuatu yang sifatnya rekaan atau imajinasi.

Cara lainnya, kata Shinto, berhitung dengan cara-cara tertentu sebagaimana dikembangkan dalam kursus sempoa, mental aritmatika, dan sejenisnya. "Misalnya, kita memberi pertanyaan, 2+4 = berapa? Lantas, anak diharapkan menghitung, berapa ditambah berapa sama dengan enam," katanya.

Salah seorang pengelola kursus sempoa di Jakarta, Muhammad Dilar Darmawan menyebutkan, sempoa memang mengembangkan belahan otak kanan. Namun, ia juga dimaksudkan untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan. "Kursus ini mencoba memaksimalkan fungsi kedua bagian otak tersebut," kata Dilar.

Sekitar 30 anak dengan umur rata-rata enam tahun yang mengikuti kursusnya akhirnya lebih percaya diri. Mereka juga mudah mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan angka. "Kecepatan berpikir mereka lebih jauh dibandingkan sebelumnya," ujar Dilar.

Apa yang dikembangkan dalam kursus otak kanan seperti milik Rukky, agaknya tidak spesifik seperti kursus sempoa atau mental aritmatika. Namun yang jelas, dengan pengembangan otak kanan inilah, hidup akan menjadi lebih berkualitas secara fisik dan psikis.

Sebagaimana dikatakan Rukky, kita kemudian akan mampu mencermati tradisi medang yang biasa dilakukan orang Jawa. Medang yang berasal dari kata wedang atau minuman adalah kebiasaan menikmati minuman hangat di petang hari sembari duduk santai di ruang terbuka. Sembari medang itulah sebenarnya mereka melakukan semacam meditasi dan kontemplasi yang akan mengaktifkan otak kanan. (Hilman/Nur Hidayat - Tempo News Room)



AGAR OTAK TETAP SEHAT

Sumber : Dedy Wijaya, Drs. Psi. (Intisari (Februari 2000))

Para ahli berpendapat, setiap peristiwa dalam kehidupan meninggalkan bekasnya di otak. Mulai dari bisikan cinta seorang kekasih hingga soal nilai gizi makanan. Otak yang tetap sehat dan kuat hingga tua terbentuk oleh berbagai interaksi yang terjadi sepanjang hidup. Bagi mereka yang mendambakan kinerja otak terus tajam hingga usia senja, berikut beberapa hal yang patut diperhatikan.

Carilah variasi

Variasi merupakan bumbu penyedap kehidupan. Pengalaman yang luas akan memperdalam "waduk" pengetahuan. Suasana yang menyenangkan akan menyegarkan otak. Sebaliknya, tugas-tugas yang tidak menyenangkan membuat otak tumpul.

Bersikap fleksibel Kesediaan untuk memperbaiki keadaan dan mencoba hal-hal baru berpengaruh positif bagi otak ketimbang sikap menentang perubahan.

Carilah perdamaian Mereka yang sering tertekan, cemas, marah-marah, atau kecewa akan lebih cepat mengalami kemunduran daya kerja otak dibandingkan dengan mereka yang menikmati hidup dan aktivitas mereka sendiri.

Kembangkanlah keahlian Pikiran-pikiran tingkat tinggi akan memperjelas kinerja otak.

Menabunglah lebih banyak Orang dengan sumber keuangan yang lebih besar bisa membiayai aktivitas-aktivitas "perawatan" pikiran seperti perjalanan wisata dan menikmati peristiwa-peristiwa budaya.

Dapatkan sebanyak-banyaknya stimulasi Dalam lingkungan dengan stimulasi yang kaya, sel-sel otak tumbuh 25% lebih banyak.

Bertemanlah sebanyak-banyaknya Mereka yang paling banyak teman biasanya mendapat skor tertinggi dalam tes-tes kognitif, dan mereka yang terlibat dalam banyak ragam kehidupan sosial selalu lebih baik dalam beradaptasi dengan situasi-situasi baru.

Berpikirlah tentang diri Anda Bukan sebagai objek pasif atas hal-hal buruk yang terjadi, tetapi sebagai agen aktif yang setiap saat mampu mengubah arah kehidupan Anda secara keseluruhan.







Dunia Pria: 7 Hal yang Harus Dihindari Pria Agar Punya Anak

Faktor gaya hidup mempengaruhi kesuburan pria. Apa saja faktor itu?

Mandi air panas, sauna dan pakaian ketat. Kesuburan pria berada dalam keadaan baik bila dijaga dalam temperatur yang tidak terlalu tinggi, beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh normal. Mandi air terlalu panas dan memakai celana terlalu ketat atau sintetis akan membuat testis menjadi panas dan mempengaruhi produksi sperma.

Naik sepeda. Penelitian dari University of Southhern California membuktikan bahwa tekanan terus menerus dari sadel sepeda bisa merusak arteri dan saraf yang terdapat pada penis. Pilih sadel sepeda yang ergonomis untuk menghindari tekanan seperti ini.

Stres. Studi dari Departemen Fisiologi, Medical College of Ohio menunjukkan bahwa stres kecil dapat membuat kadar testosteron pria dan sperma yang dihasilkan menjadi menurun.

Kecelakaan di tempat kerja. Terkena radiasi dan bahan kimia dapat merusak dan menurunkan produksi sperma, serta menyebabkan kerusakan genetik pada anak-anak. Demikian hasil riset McGill University di Montreal, Kanada.

Pengobatan tertentu. Tanyakan pada dokter Anda akibat pengobatan yang sedang dijalani pada fungsi seksual. Banyak pengobatan termasuk tekanan darah tinggi, kanker, bahkan infeksi bakteri dapat menyebabkan masalah kesuburan dan penurunan produksi sperma.

Merokok. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan bahwa pada pria perokok memproduksi sperma lebih sedikit. Lebih baik hentikan kebiasaan ini karena istri dan anak yang dikandung akan menjadi perokok pasif.

Makanan tidak sehat. Hindari makanan tidak sehat, ganti dengan banyak sayur, buah, biji-bijian, susu, dan daging tanpa lemak. Dengan demikian Anda akan cukup sehat untuk menjadi seorang ayah.



Aging (Penuaan)

Tak seorang pun terhindar dari efek-efek penuaan. Musuh utama penuaan bukanlah usia, melainkan matahari. Matahari memproduksi suatu efek yang disebut photoaging, yang merusak kulit, sedangkan dalam proses penuaan normal tidak ada perusakan. Maka gunakan pelembab yang mengandung penahan sinar matahari dan hindari terkena langsung matahari bila mungkin.

Matahari juga memproduksi radikal bebas pada kulit berupa senyawa kimia reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan kulit karena proses oksidasi dari jaringan lemak/minyak kulit. Selain itu faktor-faktor berikut juga berperan dalam penuaan dini: merokok, asap rokok, udara, AC, polusi udara, stres, radiasi, makanan olahan. Semua faktor tersebut menimbulkan radikal bebas yang juga menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Menurut penelitian Blackmores, sebuah perusahaan Australia yang bergerak di bidang perawatan kesehatan alami, ada 10 Cara untuk memperoleh penampilan yang lebih baik:

1. Tingkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan padi-padian.

2. Makan secukupnya.

3. Kurangi gula dan makanan yang telah dipemurni.

4. Kurangi konsumsi lemak.

5. Batasi mengkonsumsi teh, kopi, dan alkohol.

6. Berolahragalah secara teratur.

7. Sediakan waktu untuk rileks setiap hari.

8. Ambillah formula antioksidan yang mengandung vitamin A, C, E.

9. Minumlah 8 gelas air bersih setiap hari.

10.Gunakan pelembab yang mengandung faktor pelindung matahari. (Living Naturally)




AIDS

Sumber : AIDS Indonesia

APAKAH AIDS ITU?

AIDS, adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Suatu kumpulan gejala yang ditimbulkan oleh virus yang merusak kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV atau Human Immunodeficiency Virus.

Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi tubuh terhadap serangan dari penyakit-penyakit yang akan masuk,tetapi bila tubuh telah terinfeksi oleh HIV secara otomatis kekebalan tubuh akan berkurang dan menurun sampai suatu saat tubuh tidak lagi mempunyai daya tahan terhadap penyakit dan bila itu terjadi, penyakit yang biasanya tidak berbahayapun akan dapat membuat orang tersebut menderita atau bahkan meninggal.


Sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan AIDS. Orang yang telah terinfeksi HIV akan dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat.

Menurut data dari WHO, didunia saat ini terdapat lebih dari 5,000,000 sampai dengan 10,000,000 orang yang telah terinfeksi. Hampir dapat dikatakan, para pengidap AIDS meninggal dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah menunjukkan gejala pertama AIDS.

Data yang telah dilaporkan ke WHO untuk orang-orang yang telah meninggal karena AIDS sekitar kurang-lebih 150,000 orang.

GEJALA AIDS

Gejala-gejala yang disebutkan dibawah ini BELUM BISA MEMASTIKAN bahwa seseorang telah terinfeksi HIV karena gejala tersebut banyak dijumpai pada penyakit lain. Untuk memastikan gejala-gejala tersebut harus dilakukan tes darah ELISA-1 dan ELISA -2 serta jika tetap positif harus dikonfirmasi dengan tes WESTERN BLOT.

Gejala-gejalanya antara lain :
RASA LELAH YANG BERKEPANJANGAN
SESAK NAFAS DAN BATUK YANG BERKEPANJANGAN
PEMBESARAN KELENJAR (SEKITAR LEHER DAN LIPATAN PAHA) TANPA SEBAB
SERING DEMAM (LEBIH DARI 38 DERAJAT CELCIUS) DISERTAI KERINGAT TANPA SEBAB YANG JELAS
DIMALAM HARI
BERAT BADAN MENURUN SECARA MENYOLOK
DIARE YANG BERKEPANJANGAN
BERCAK-BERCAK MERAH KEBIRUAN YANG TIMBUL PADA KULIT

BAGAIMANA PENULARAN AIDS?

Sebenarnya HIV tidak mudah dan begitu saja menular kepada orang lain seperti penularan virus influenza atau virus-virus lainnya. HIV terutama banyak terdapat di dalam DARAH, SPERMA dan CAIRAN VAGINA.

Penularan HIV terutama berlangsung dengan cara-cara sebagai berikut :
MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL (BAIK HETERO MAUPUN HOMO).
TRANSFUSI DARAH (DARI DARAH YANG SUDAH TERCEMAR HIV).
MELALUI ALAT SUNTIK YANG DIPAKAI BERULANG-ULANG DAN TELAH TERCEMAR HIV.
PEMINDAHAN HIV DARI IBU HAMIL KE JANIN YANG DIKANDUNG.

Selanjutnya perlu diketahui bahwa AIDS TIDAK TERBUKTI ditularkan melalui :
Kontak sosial biasa seperti hidup serumah dengan pengidap AIDS
Bersenggolan dengan pengidap AIDS
Bersentuhan dengan pengidap AIDS
Berjabatan tangan
Pengidap AIDS bersin atau batuk didekat kita
Berciuman
Makanan dan minuman
Gigitan serangga
Berenang bersama

SIAPA SAJA YANG TERMASUK KELOMPOK RESIKO TINGGI TERKENA AIDS ?
Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual, baik homo maupun hetero.
Penerima transfusi darah.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang positif HIV.
Pecandu narkotik secara suntikan.
Pasangan dari pengidap AIDS atau yang positif HIV.

BAGAIMANA JIKA ANDA SUDAH TERINFEKSI HIV ?
Pergunakan selalu kondom bila berhubungan seksual.
Makan makanan yang bergizi tinggi.
Selalu hidup bersih dan sehat.
Jangan berganti-ganti pasangan seksual.
Mintalah nasehat dokter yang merawat, apa saja yang sebaiknya dilakukan.

BAGAIMANA MENCEGAH AIDS ?
Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual.
Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV hendaknya jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang dikandungnya.
Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah.
Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, dll hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya.

MEREKA YANG PERLU TES HIV

Sumber : Kompas (10/2 2000)

Jika Anda berhubungan seks dengan banyak pasangan atau pasangan seks Anda berhubungan dengan banyak pasangan tanpa kondom; atau Anda menerima transfusi darah sebelum tahun 1990; memakai jarum suntik/alat tindik/pisau cukur yang tidak steril secara bergantian dengan orang yang diketahui terkena HIV (Human Immunodeficiency Virus) positif atau mengidap AIDS; disarankan Anda melakukan tes HIV. Hal itu karena penularan HIV terjadi lewat cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina dan darah.

Semakin dini diketahui keberadaan HIV pada tubuh seseorang, semakin bisa dipertahankan kondisi kesehatannya agar tidak jatuh pada kondisi fullblown AIDS, yang dengan cepat berakhir pada kematian.

Hal-hal yang berkaitan dengan tes HIV dan simulasinya, dibicarakan dalam temu media, Rabu (9/2). Sebagai fasilitator adalah Marcel Latuihamallo dari Yayasan Mitra Indonesia, Suzana Murni dan Lusiana Aprilawati dari Yayasan Spiritia. Kedua lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu bergerak dalam penanggulangan HIV/ AIDS.

Menurut Latuihamallo, tes HIV berbeda dengan tes AIDS. "Dalam tes HIV yang dilihat bukan virus tetapi antigen HIV atau antibodi yang terbentuk terhadap HIV. Sementara tes AIDS adalah melihat keadaan HIV dalam tubuh setelah diketahui ada infeksi HIV, antara lain tes muatan virus atau viral load test," jelasnya.

Sebelum melakukan tes, disarankan orang membicarakan dengan seorang konselor untuk menentukan perlu tidaknya melakukan tes HIV. Bila ternyata perlu, konselor akan menjelaskan prosedur pengambilan tes darah dan mengajak orang yang bersangkutan melihat segala kemungkinan yang akan terjadi jika hasil tes telah diperoleh.

Bila seseorang memutuskan untuk tes, petugas kesehatan akan mengambil sedikit darah untuk diperiksa di laboratorium. Hasilnya bisa diketahui setelah satu sampai dua minggu. Orang tersebut akan didampingi seorang konselor dalam menghadapi hasil tes. Namun, hasil tes bersifat rahasia.

Hasil tes HIV dinyatakan positif jika dalam darah ada HIV. Bila tidak ada tanda HIV, hasil tes dinyatakan negatif dan orang yang bersangkutan dianjurkan untuk mengulangi tes dalam waktu tertentu. Biasanya lima bulan setelah tes pertama.

"Bisa jadi, HIV negatif itu negatif palsu. Orang itu dalam masa jendela (window period), yaitu masa tenggang di mana HIV sudah ada dalam tubuh, tetapi jumlah antibodi yang ditimbulkan belum cukup untuk dideteksi. Masa jendela biasanya tiga bulan sejak HIV masuk tubuh," ujar Latuihamallo.

Namun, bila dalam waktu tiga bulan terakhir sebelum tes pertama tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom, tidak terpapar darah secara langsung, maka orang itu mungkin tidak dianjurkan untuk mengulang tes yang sama.

Selain itu, ada hasil tes yang tidak dapat dipastikan (indeterminate) atau tak bisa dipastikan positif atau negatif. Untuk hasil tes ini juga dianjurkan melakukan tes secara berkala sampai dapat dipastikan positif atau negatif.

Tes HIV dibedakan atas tes penyaring (screening test) dan tes konfirmasi (confirmation test). Tes penyaring yang umum adalah tes antibodi HIV dengan metode ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay). Tes ini sangat sensitif, tetapi kurang spesifik. Bisa saja hasil tes positif, tetapi ketika dikonfirmasi menjadi negatif.

Tes konfirmasi adalah tes yang dilakukan untuk memastikan apakah hasil tes penyaring yang positif betul-betul positif. Metode yang umum adalah Western Blot. Tes ini cukup rumit dan mahal. Karenanya, sering dilakukan cara lain dengan melakukan tes ELISA sebanyak tiga kali, dengan reagensia atau merek perangkat tes berbeda. (atika walujani)




KESEHATAN: Pandemi HIV/AIDS Mulai Bergeser ke Asia

Di wilayah Asia Tenggara, saat ini setiap menit 11 laki-laki, wanita, dan anak-anak terinfeksi HIV. Artinya, ada 16.000 kasus baru HIV per hari atau enam juta kasus per tahun. Pada tahun 1999 saja AIDS telah menelan korban 2,8 juta jiwa. Data itu diungkapkan Direktur Regional WHO Wilayah Asia Tenggara Dr. Uton Muchtar Rafei dalam sesi pleno Pertemuan Nasional II HIV/AIDS.

"Meski belum separah Afrika sub-Sahara, bukan berarti kita boleh lengah. Setiap negara dan lembaga donor perlu segera melakukan tindakan pencegahan. Lakukan tindakan secara dini sebelum AIDS merajalela. Hal ini memerlukan komitmen politik total dan kuat. Tidak hanya di tingkat tinggi tapi di seluruh tingkat," ujar Rafei.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Achmad Sujudi menyatakan, komitmen pemerintah terhadap keberhasilan penanggulangan HIV/AIDS sangat kuat. Pemerintah sangat sadar hal itu akan mempengaruhi pengembangan kualitas sumber daya manusia baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Di Indonesia prevalensi HIV dan AIDS masih termasuk rendah, di bawah lima persen pada kelompok berperilaku risiko tinggi, kecuali di subpopulasi tertentu seperti di Papua, Riau, dan DKI Jakarta.

Dalam konferensi pers, Rafei mengingatkan, peningkatan kasus di kalangan pengguna narkotik suntikan (injecting drug users/IDU). Hal itu diakui Sujudi. Dalam satu tahun, Mei 1999-Mei 2000, tutur Sujudi, terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS akibat narkotik suntikan 900 persen. Karenanya, ia setuju program harm reduction. "Jangan pakai jarum suntik untuk narkotik," ujarnya.

Untuk mencegah penularan lewat hubungan seksual, sambungnya, dipromosikan pencegahan lewat ABC - Abstinence (tidak melakukan hubungan seks), Be Faithful (setia), atau penggunaan kondom. (Sumber: Kompas




AIR PANAS ALAMI MENGUSIR LUMPUH

Sumber : Agus Surono & L.R. Supriyapto Yahya (Intisari (Maret 1997))

Sebut saja namanya Pak Deden, 35 tahun, seorang pegawai Departemen Kehakiman. Pertengahan tahun 1992 tubuhnya mendadak lemas dan tak mampu digerakkan. Menurut dokter, ia terkena serangan virus pada pangkal susunan saraf tulang belakang.

Dua minggu menginap di RS Borromeus, Bandung, dengan serangkaian pengobatan virus yang mengeram di tulangnya bisa diusir. Tapi sayang, tubuhnya belum dapat digerakkan. Atas saran keluarga dan kenalannya, Pak Deden dibawa ke Pusat Rehabilitasi Medis Ciater Spa Resort. "Waktu pertama datang, ia dipapah karena tidak sanggup berdiri," kata dr. Widya Pramoedji S., direktur medis PRMCSR (Tempo, 3 Oktober 1992).

Di PRMCSR, Pak Deden menjalani fisioterapi dengan pemijatan dan latihan gerak dalam kolam air panas. Tiga minggu menginap di sana, kondisinya kian membaik. Ia sudah mulai dapat berdiri, kendati baru di dalam kolam.

Kandungan aluminiumnya tinggi
Ciater, ± 32 km utara Bandung, merupakan daerah wisata yang menjual kesejukan udara dan air panas alaminya. Berada di bawah kaki Gunung Tangkuban Perahu dan di tengah kehijauan perkebunan teh, Ciater menjadi alternatif lain untuk mencari udara sejuk dan ketenangan alam. Dibandingkan dengan tempat sejuk lainnya, ia masih memiliki nilai plus. Air panas alami!

Banyak sudah yang mengakui kehebatan air panas alami di Ciater dalam mengobati penyakit, khususnya kulit. Itu terlihat dari kesan dan pesan para pasien yang disimpan secara rapi dan teratur, bahkan ada yang dibingkai dan dipampang di ruang tunggu. Mulai dari yang setiap week end menyambangi Ciater hanya untuk berendam di salah satu kolam yang ada, sampai yang menjadi pasien PRMCSR.

Keberadaan Pusat Rehabilitasi Medis sendiri belum terlalu lama. Berdirinya tak terlepas dari buah kunjungan Prof. Gorge, dubes Yugoslavia untuk Indonesia yang mantan menteri kesehatan. Ia menyayangkan air panas alami yang ada di Ciater terbuang percuma. Padahal di negaranya dimanfaatkan untuk pengobatan.

Tanggapan positif datang dari H.A. Soewarma (80) yang mengontrak dan mengelola objek wisata Ciater. Ia segera mengirimkan sampel air Ciater ke Yugoslavia untuk diteliti kandungan mineralnya. Ternyata hasilnya positif karena kandungan mineralnya layak untuk dijadikan pengobatan alternatif. "Bahkan di Eropa sendiri tidak ada air yang kadar aluminiumnya setinggi di Ciater," ujar Widya, yang sebelumnya staf unit gawat darurat RS Hasan Sadikin, Bandung.

Menurut klasifikasi balneologi, air panas Ciater masuk dalam kategori "calcium magnesium chloride sulfate thermomineral hypertherma" dengan kandungan alumunium tinggi (38,5%) serta pH yang sangat asam (2,45). Kandungan mineral bisa dilihat pada tabel.

Perlu kesabaran
Dasar utama digunakannya air (panas mineral) untuk pengobatan adalah efek hidrostatik dan hidrodinamik. Efek ini akan membantu tubuh dalam melakukan gerakan dalam latihan yang nantinya berguna dalam menguatkan otot-otot, ligament, memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek hidrostatik dan hidrodinamik juga membantu dalam menopang berat badan saat latihan jalan. Sedikit demi sedikit air tersebut dikurangi, sampai bisa berjalan tanpa menggunakan air. Oleh sebab itu terapi air panas ini memerlukan waktu dan kesabaran karena bisa berjalan 3 - 6 bulan.

Efek lain yang dimanfaatkan dalam pengobatan adalah efek panas dan efek kimia. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan oksigenisasi jaringan sehingga dapat mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri, menenangkan dan relaksasi.

Efek kimia - adanya ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat, dan sulfat - menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Efek tersebut mirip dengan gelembung CO2 bebas yang terkumpul pada permukaan kulit. Beberapa elemen kecil seperti fluor, yodium, dan besi diserap oleh kulit selama berendam mampu mempengaruhi keasaman (pH) kulit.

Dr. Istvan Raffay, rematolog dan ahli fisio-hidroterapi dari Kanjiza, Yugoslavia, yang sudah 20 tahun berkecimpung di pusat rehabilitasi medis yang menggunakan air panas alami, dan dikontrak pihak PRMCSR sebagai konsultan selama 4 tahun pun menegaskan alasan mengapa ia memilih Ciater. "Kandungan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh tersedia dalam jumlah besar, seperti yodium, sulfur, sodium, dan khlor," ungkapnya.

Selain itu, pH air Ciater yang 2,45 ("pH manusia 5," kata dr. Widya) mampu mensterilkan kulit sebab dalam lingkungan yang sangat asam kuman-kuman akan mati. Menurut Raffay, ini sangat baik untuk perawatan kulit. "Air yang ada di Ciater mirip dengan air mineral di Laut Mati yang kini sudah dijual dalam botolan sebagai obat," tambah Widya.

Stroke yang terbanyak
Langkah untuk memanfaatkan secara maksimal potensi air panas alami itu pun disusun. Betapa seriusnya pihak pengelola Sari Ater Raya dalam mewujudkan balai pengobatan khusus itu tampak dalam penyiapan SDM-nya. Maret 1991 mereka secara bertahap mengirimkan 15 calon staf (2 dokter, 9 perawat, 4 fisioterapis) untuk mengikuti kursus selama 4 - 6 bulan di Pusat Rehabilitasi Medis dan Rekreasi Air Panas Alam Kanjiza, Yugoslavia.

Meski belum resmi beroperasi, tapi sejak pertengahan tahun 1992, beberapa staf yang sudah pulang dari Yugoslavia mencoba mempraktikkan ilmu mereka. Di bawah koordinasi dr. Widya, mereka memanfaatkan salah satu vila (president suite) yang ada di bawah pengelolaan Sari Ater Raya seluas 500 m2, sambil menunggu bangunan di atas lahan seluas ± 5.000 m2 yang akan menjadi pusat fisio-hidroterapi terbesar di Asia Tenggara. Vila tersebut disulap menjadi sebuah klinik fisioterapi mini dengan beberapa fasilitas dasar.

Hidroterapi merupakan metode pengobatan menggunakan modalitas air hangat bermineral. Terapi yang ditawarkan berupa bubling bath (terapi dengan gelembung-gelembung air atau pemijatan dalam air), whirpool (terapi dengan semburan air), atau therapeutical pool (terapi latihan di kolam).

Tabung hidroterapi serupa bak mandi rendam yang diberi pipa-pipa kecil khusus untuk menyemprotkan air panas dan gelembung. Adanya semprotan dan gelembung akan memberikan efek relaksasi. Dengan demikian selain otot tubuh disantaikan dengan air panas alami, tubuh juga dipijat dengan semprotan dan gelembung dalam tabung hidroterapi.

Tabung ini berguna dalam terapi fisik terhadap penderita penyakit ginekologis. Jaringan otot kelamin akan menjadi lebih rileks dan pembuluh-pembuluh darah melebar sehingga peredaran darahnya menjadi lancar. Selain itu, tabung ini juga berguna dalam rehabilitasi medis bagi penderita kerusakan susunan tulang belakang.

Air alami Ciater yang dialirkan langsung dari kawah G. Tangkuban Perahu juga dapat membantu penyembuhan beberapa penyakit rematik, kerusakan pada anggota gerak (sistem saraf), gangguan pada kandungan, pengapuran karena proses penuaan, penyakit kulit, serta luka karena olahraga. "Statistik mengenai penyakit yang pernah kami tangani sedang kami susun. Namun kebanyakan yang datang ke sini karena menderita stroke," ujar Widya.

Tergantung kedisiplinan pasien
Dr. Ahmad Toha Muslim - dokter rehabilitasi medis RS Hasan Sadikin Bandung dan pernah menengok ke Ciater - membenarkan, pengobatan dengan air panas Ciater bisa menyembuhkan penyakit, terutama rematik, penyakit kulit, kram otot, luka, penyakit setelah bedah tulang, dan kelumpuhan. Terapi ini, selain efek panas dari air alam, juga karena ada bahan-bahan mineral yang dikandung.

Sebagai klinik untuk menyembuhkan cedera akibat olahraga, saat ini PRMCSR menjalin kerja sama dengan Mastrans Bandung Raya (MBR) dan Persib. "Dejan Savisevic (bekas pemain sepakbola MBR) sering ke sini untuk memulihkan kondisi sehabis pertandingan," ujar Widya. Bukan hal yang aneh sebab di Eropa Timur, asal pemain itu, treatment seperti ini sudah memasyarakat.

Sebelum menjalani terapi di PRMCSR, pasien harus menjalani general check-up. "Perlu diingat, di sini hanyalah pusat rehabilitasi medis. Oleh sebab itu pasien dengan penyakit berat yang ke sini akan dirujukkan ke rumah sakit terdekat," ujar Widya. Terapi dilakukan oleh tim. Semisal kalau ditemukan kelainan jantung, pasien akan diperiksa dulu oleh dokter jantung. Ini mengingat fisioterapi erat kaitannya dengan latihan fisik, sementara fisik sangat dipengaruhi oleh kesehatan jantung. Dari dokter jantung selain didapatkan kelainan jantung juga takaran yang optimum dalam melakukan terapi.

Saat ini untuk rujukan ke dokter, pasien akan dikirim ke Bandung atau Jakarta. "Tapi nanti kalau bangunan baru sudah selesai, semuanya akan dilakukan secara terpadu dan terpusat. Jadi tidak perlu ke Bandung atau Jakarta," tambah Widya.

Lama tidaknya terapi sangat tergantung pada jenis penyakitnya. "Biasanya akan terlihat setelah 10 - 15 kali terapi pertama. Jika tubuh toleran terhadap rangsangan yang diberikan, berarti cocok dan bisa diteruskan. Jika tidak ada kemajuan, akan dicari alternatif lain," papar Widya.

Begitu pula dengan frekuensi terapi apakah tiap hari atau tiap minggu tergantung kondisi pasien. Sedangkan lama terapi tergantung berat-ringannya penyakit. "Untuk rematik sekitar 2 jam, sedangkan stroke bisa 4 jam dengan diselingi istirahat," lanjut Widya. Setiap menjalani terapi, pasien membutuhkan waktu 5 - 10 menit untuk beristirahat.

Pada kebanyakan kasus, kunci keberhasilan penyembuhan ada pada kedisiplinan dan semangat pasien, terutama dalam hal latihan. Di sinilah peran kineziterapi, semacam senam atau latihan gerakan tubuh sesuai dengan kebutuhannya. Diharapkan pasien disiplin untuk melakukan latihan-latihan tersebut sehingga otot tidak menjadi kaku lagi.

Terapi mandi lumpur
Pelayanan yang diberikan saat ini memang masih sangat terbatas. Diharapkan, bulan Maret 1997 bangunan baru sudah selesai sehingga pelayanan yang lengkap sudah bisa dilakukan. "Semua peralatan sudah ada," ungkap Widya. Konsep PRMCSR pun nantinya berbeda dengan rumah sakit pada umumnya. Pasien dikondisikan agar tidak merasa seperti di rumah sakit. Hal ini antara lain akan didukung oleh SDM-nya yang tidak memakai seragam konvensional.

Ada 4 aspek pengobatan yang dilakukan PRMCSR, promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sedangkan terapi yang disediakan juga ada empat, yang tempatnya nanti akan menyatu dalam satu bangunan. Selain terapi air panas alami (hidroterapi) juga ada elektroterapi, kineziterapi, dan akupungtur.

Elektroterapi memanfaatkan modalitas arus listrik dalam pengobatannya, meliputi galvanisasi, diadinamik, exponential therapy, short wave diathermy, ultra sound therapy, fototerapi, magnetoterapi, serta interferential therapy.

Kineziterapi, terapi latihan yang terprogram berdasarkan kondisi yang ada, relatif termasuk ilmu baru (Intisari, Januari 1997). Akupungtur merupakan terapi alternatif jika terapi lainnya belum memberikan hasil yang memuaskan.

Tak seluruh terapi diberikan ke pasien sebab semua terapi tersebut saling melengkapi. Terhadap orang yang memakai alat pacu jantung tentunya tak bisa dilakukan short wave diathermy (pengobatan dengan menggunakan modalitas gelombang frekuensi tinggi yang menghasilkan pemanasan pada jaringan), dan magnetoterapi. Yang terakhir ini karena adanya logam dalam tubuhnya bisa mengacaukan terapi yang dijalaninya. Juga penderita rematik arthritis tidak boleh melakukan latihan fisioterapi saat penyakitnya sedang aktif.

Ada layanan menarik yang akan ditawarkan PRMCSR, mandi lumpur! Lumpur yang digunakan diambil langsung dari kawah G. Tangkuban Perahu, yang kemudian diolah menjadi semacam bubur dengan derajat kepanasan yang sudah disesuaikan. Selain untuk terapi, mandi lumpur juga baik untuk kecantikan. Oleh sebab itu PRMCSR bekerja sama dengan sebuah pabrik kosmetika di Indonesia.

Salah satu hal yang menjadi keluhan pasien selama ini adalah soal biaya, terutama penginapan, seperti yang dikatakan Eleonora Tan (lihat boks). Untuk konsultasi medis dan pemeriksaan dokter spesialis biayanya AS $ 15, sedangkan untuk sekali terapi AS $ 20. Penginapan berkisar antara AS $ 80 - AS $ 300 untuk hari-hari biasa; AS $ 100 - AS $ 600 untuk week end. Bagi pasien yang rawat inap memang mendapat harga khusus.

Dengan ketinggian ± 1.500 m dpl (di atas permukaan laut) serta air panas alami bersuhu 37 - 38oC (aslinya 42 - 45oC) Ciater menawarkan berbagai alternatif bagi kesehatan Anda.




AIR SUSU IBU (ASI)

Sumber : Buku Catatan Bayi & Balita

Hal-hal umum :
ASI adalah minuman yang paling sesuai, bersih dan bebas kuman, bergizi dan murah untuk bayi.
ASI merupakan HAK setiap bayi untuk memperolehnya dan KEWAJIBAN setiap ibu untuk memberikannya.
ASI mengandung antibodi yang meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit.
Produksi ASI akan semakin banyak apabila bayi lebih sering menetek dan setiap kali dikosongkan. Untuk menjaga produksi ASI, apabila tidak memungkinkan untuk menyusui secara langsung, peras ASI dan kosongkan ASI secara berkala.
Proses menyusui sangat baik untuk perkembangan jiwa dan hubungan batin antar ibu dan anak.
Bagi ibu yang bekerja dan memberikan ASI selama masa cuti, tidak disarankan untuk melatih bayi minum dari botol terlalu dini.

IMUNISASI PERTAMA & UTAMA

Sumber : Mohamad Harli (SWARA (5/8 1999))

PENYAKIT pnemonia saat ini merupakan pembunuh nomor satu pada bayi dan anak (Kompas, 5/2/'99). Dilaporkan, hampir setiap empat menit satu orang bayi meninggal akibat pnemonia, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan bakteri, virus, dan faktor lingkungan yang tidak sehat.

Kejadian tersebut sebenarnya dapat dicegah secara mudah, salah satunya dengan hanya memberikan air susu ibu (ASI) saja pada bayi sejak lahir hingga ia berusia 4-6 bulan (ASI eksklusif). ASI ternyata mengandung zat anti berbagai penyakit infeksi, termasuk zat antipnemonia.

Dilaporkan, selain zat gizi yang pas dan prima, ASI juga mengandung unsur kekebalan atau zat anti-infeksi yang sangat diperlukan sistem pertahanan tubuh bayi yang baru lahir. Zat anti-infeksi tersebut akan melindungi bayi dari serangan kuman penyebab infeksi dan parasit yang dapat mengganggu penyerapan zat-zat gizi.

Antibakteri-virus-parasit

ZAT anti-infeksi ASI yang sangat unik adalah imunoglobulin (Ig) karena in vitro menunjukkan aktivitas anti-bakteri, anti-virus, dan anti-parasit sekaligus. Ada lima jenis imunoglobulin, yaitu IgA, IgM, IgD, IgE, dan IgG dengan fungsi masing-masing, dan akan saling bekerja sama dalam memperkuat daya tahan tubuh dan menyehatkan bayi.

Dilaporkan, imunoglobulin ASI dan sekretorinya aktif melawan dan membunuh bakteri penyebab diare (E coli), penyebab kolera (Vibrio cholerae), disentri (Shigella dysentriae), dipteri (Clostridium dipteriae), tetanus (Clostridium titani), pnemonia (Klebsella dan Streptococcus pneumoniae), flu (Haemophillus influenzae).

Sebagai antivirus, imunoglobulin aktif melawan dan membunuh virus polio, campak, herpes simpleks, TBC, flu, virus rubella, gondongan, dan lain-lain. Sebagai antiparasit imunoglobulin aktif melawan dan membunuh parasit Gardia lamblia, Entamoeba histolytica, Schistosoma mansoni yang mengganggu penyerapan zat nutrisi sehingga bayi kurang gizi.

Imunoglobulin ASI tidak diserap tubuh tetapi aktif bekerja di permukaan saluran pencernaan untuk melawan serangan kuman, menetralkan racun yang dihasilkan kuman tersebut, bahkan membunuh kuman penyebab infeksi tersebut.

Faktor bifidus

Faktor bifidus dalam ASI berupa senyawa protein-polisakarida merupakan media paling baik untuk pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang berperan mengasamkan lingkungan saluran pencernaan sehingga bakteri patogen dan parasit tidak bisa hidup dan berkembang biak. Adanya faktor bifidus tersebut akan memberi ciri khas pada kotoran bayi berusia seminggu yang mendapat ASI. Sementara pada kotoran bayi yang diberi susu formula, kotorannya sudah seperti orang dewasa.

Lysozyme ASI aktif menghancurkan dinding sel bakteri patogen sekaligus aktif melawan dan melindungi saluran pencernaan bayi dari serangan virus tertentu. Lysozyme adalah enzim yang sangat aktif di lingkungan asam seperti di saluran pencernaan. Kadarnya dalam ASI ribuan kali lebih tinggi dibanding kadar lysozyme yang terdapat dalam susu sapi (formula).

Unsur lactoferrin ASI berperan mengikat zat gizi besi (Fe) sehingga bakteri patogen yang perlu Fe untuk pertumbuhannya akan mati. Oleh karena itu bayi yang menyusu ASI dilarang mendapat suplemen zat besi, karena akan membuat ganas bakteri patogen tersebut. Sementara enzim laktoperoksidase bersama unsur lainnya berperan melawan serangan bakteri jenis Streptococcus (termasuk S pneumoniae) Pseudomonas, E coli dan lain-lain.

Sel-sel susu ASI mengandung makrofage (berfungsi melindungi kelenjar susu ibu, saluran pencernaan bayi, memproduksi senyawa komplemen untuk proses phagositosis, lactoferrin, lysozyme), limfosit B dan T (memproduksi interferon untuk menghambat replikasi virus intraseluler), dan neutrophil. Sel-sel susu tersebut aktif melawan serangan dan membunuh E coli, Candida albicans, virus rubella, herpes, campak, gondongan, dan kuman yang mengganggu saluran pernapasan bayi.

Zat anti-infeksi lain dalam ASI dan kuman yang akan dibunuhnya dapat dilihat pada Tabel Lampiran.

Kolostrum dan imunisasi

BERBAGAI zat anti-infeksi tersebut kadarnya tertinggi terdapat dalam kolostrum, ASI yang pertama kali keluar. Dan kadarnya ada yang naik, tetap atau akan menurun setelah minggu pertama menyusui sesuai keperluan untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Namun, kadar zat anti-infeksi dalam ASI tersebut tergantung pada kondisi kesehatan dan gizi/makanan ibunya.

Oleh karena itu selain dari kolostrum dan ASI, bayi harus pula ikut program imunisasi nasional seperti imunisasi BCG, DPT, polio, hepatitis B, campak dan lain-lain sesuai umur, serta pemberian kapsul vitamin A, yang sudah bisa dilakukan di posyandu. Hal itu akan lebih meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga ia menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.

Di tengah krisis total yang sedang dihadapi seluruh bangsa saat ini, memberikan ASI saja sejak lahir hingga bayi berusia 4-6 bulan (ASI eksklusif) merupakan tindakan yang sangat bijaksana. Hal itu akan memberikan dampak sangat positif pada orangtua sekaligus bayinya.

Orangtua bisa menghemat biaya untuk makanan dan perawatan kesehatan, sementara bayi terpenuhi kebutuhan gizinya, terhindar dari penyakit infeksi seperti pnemonia, sehingga bayi dapat menjalani proses tumbuh-kembangnya secara optimal untuk menjadi generasi yang tangguh dan tahan banting di abad ke-21.

Unsur Kekebalan dalam ASI dan Fungsinya dalam Tubuh Bayi
Unsur Kekebalan
Fungsi

Faktor bifidus
Menstimulasi pertumbuhan bakteri bifidus yang antagonis terhadap kelangsungan hidup bakteri patogen saluran pencernaan.

Sekret Immunoglobulin (Ig): Ig-A. Ig-M, Ig-E, Ig-D, Ig-G
Bekerja melawan invasi bakteri mukosa dan/atau kolonisasinya di usus; mampu menetralkan racun yang dihasilkan bakteri dan virus

Faktor anti-Staphylococcus
Menghambat infeksi sitemik oleh bakteri Staphylococcus

Laktoferin
Mengikat zat gizi besi (Fe) dan menghambat proses multifikasi bakteri patogen dalam saluran pencernaan

Laktoperoksida
Membunuh bakteri Streptococcus dan bakteri patogen saluran pencernaan lainnya

Complement (C-4 dan C-3)
Memudahkan proses fagositas pada sel "menelan" benda asing untuk dihancurkan.

Interferon
Menghambat perbanyakan (replikasi) virus intraseluler

Lysozyme
Membunuh bakteri dengan cara merusak dinding sel bakteri tersebut

Protein pengikat B-12
Mengubah dan mengikat vitamin B-12 tidak bisa digunakan untuk pertumbuhan bakteri patogen

Lipase dan garam empedu
Membantu produksi senyawa-senyawa lemak anti parasit

Glikosida dan oligosakarida
Mengikat racun-racun bakteri E coli (penyebab diare), dan mencegah masuknya racun tersebut masuk ke dalam sel-sel epitelial dengan menyamar sebagai reseptor yang analog

Peptida
Menunjukkan aktivitas antivirus dengan mengacaukan serangannya ke sel target

Limfosit
Sel darah putih yang mensintesa sekret Ig-A dan fungsi limfosit (darah putih) lainnya

Makrofage
Sel darah putih yang mensintesa Complement, Lactoferrin, Lysozyme, dan faktor lain; mengeluarkan hasil phagostosis dan fungsi lainnya.


Sumber: Worthington-Roberts, B.S. (1993





Ajari Anak Jangan Sambil Emosi Dong !

(sumber : satumed.com)

Bentuk penerapan disiplin yang terlalu keras pada anak -- yang biasanya dilakukan orang tua yang masih muda usia -- sebaiknya jangan dilakukan. Sebab bisa mempengaruhi mentalnya di masa mendatang. Begitulah kesimpulan hasil sebuah survei tentang orang tua dan perilaku agresif terhadap anak yang dilakukan oleh Murray Straus, seorang sosiolog dari University of New Hampshire terhadap 991 orang tua.

Menurut survei tersebut, membentak dan mengancam adalah bentuk paling umum dari agresi yang dilakukan orang tua. Dibandingkan tindakan yang lebih ekstrim lagi, seperti mengancam, memaki, dan memanggil dengan kasar dengan panggilan bodoh, malas dan sebagainya, maka membentak memang paling banyak dilakukan.

Bukan hanya kepada anak, bayi pun kena bentak. Tetapi biasanya semakin muda usia orang tua, semakin sering pula mereka melakukan 'tindakan disiplin' tersebut.

Dari survei itu, 90% mengaku melakukan bentuk-bentuk agresi psikologis saat dua tahun pertama usia anak. Dan 75% di antaranya mengaku melakukan bentakan atau berteriak pada anak. Seperempat orang tua menyumpahi atau memaki anaknya, dan sekitar 6% bahkan mengancam untuk mengusir sang anak.

Menurut Straus, tindakan ini membawa efek psikologis jangka panjang bagi sang anak, walaupun secara hukum belum bisa disebut kekerasan terhadap anak. Tetapi memang dampaknya tidak langsung kelihatan dan biasanya baru ketahuan setelah mereka semakin dewasa.

Straus menambahkan bahwa agresi psikologis itu bisa membuat anak menjadi sulit beradaptasi atau bahkan berperilaku buruk, karena berbagai faktor. Misalnya, menjadi kurang percaya diri, atau sebaliknya, menjadi pemberontak.

Tetapi yang paling dikhawatirkan adalah kalau mereka melakukan hal yang sama terhadap anak mereka kelak. Padahal kalau secara psikologis, kelakukan anak yang salah seharusnya diperbaiki, bukan dibentak-bentak dan dimarahi.

Kalau mengajari anak, sebaiknya emosi orang tua dijagalah !





AKANKAH KESALAHAN MENGURUNGKAN NIAT BAIK ANAK?

Sejak tadi pagi Ari berubah menjadi pendiam. Ari yang semula banyak bicara, mendadak malas jika diajak ngobrol oleh orangtua atau saudaranya. Perubahannya yang tiba-tiba itu membuat orangtuanya curiga. Ada apa dengan Ari?

Ternyata tadi pagi, sebelum semuanya bangun, Ari memecahkan gelas. Pagi tadi Ari sebenarnya ingin membuat kejutan bagi ibunya. Ia mencoba membuat susu sendiri. Setelah mengambil air dari termos, ia hendak mengambil gelas yang biasa ia pakai dari rak piring. Gelas itu berada di rak paling atas, sehingga ia berjinjit untuk meraihnya. Namun tiba-tiba tanggannya menyambar sebuah gelas yang biasa dipakai untuk tamu. Praaang ...! Ari melonjak sakit terkejutnya. Namun, ia cepat-cepat mengambil sapu dan menyapukan pecahan kaca itu ke sudut dapur, di bawah meja kompor, agar tak terlihat. Ia sangat ketakutan. Jangan-jangan Ibu marah, begitu pikirnya.

Perubahan Ari yang mencolok itu sangat wajar karena ketakutannya memang beralasan. Sebenarnya bagaimana menghadapi perubahan seperti itu?

Sebagai orangtua, sebaiknya lihatlah dahulu apa sebenarnya yang ada di balik kesalahan anak. Jika melihat kasus Ari, kita tahu bahwa Ari sebenarnya memiliki maksud yang baik. Ia ingin menunjukkan kemandiriannya. Ia menunjukkan kalau dirinya sekarang sudah cukup besar sehingga ia bisa membuat susu sendiri. Ia tak mau merepotkan ibunya lagi. Kesalahan sewaktu melakukan maksud baik itu wajar. Karena itu, orangtua janganlah melulu melihat kesalahan anak.

Sewaktu Ibu melihat pecahan gelas itu, ia segera memanggil Ari. Ibu bertanya, apakah Ari yang memecahkan gelas itu. Dan setelah Ari mengaku, Ibu tidak memarahi Ari. Namun, Ibu meminta agar Ari membereskan pecahan gelas tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah. Dengan demikian Ari belajar pentingnya kejujuran dan tanggung jawab.

Ketakutan anak bertumpu pada kemarahan orangtua yang akan ia terima. Berkata jujur sama artinya menyerahkan diri untuk mendapat omelan atau hukuman. Orangtua sebaiknya memahami ketakutan seperti ini. Kesalahan yang dilakukan anak sebenarnya sudah cukup "menghukum"-nya karena rasa bersalah yang menghantui akan membuatnya merasa tidak nyaman.

Menghadapi kesalahan anak memang dibutuhkan hati yang lapang. Tidak mudah memang. Namun, akankah kesalahannya itu mengurungkan atau bahkan mematikan niat baiknya?





Akar Masalah Perkawinan

Kalau suami jarang memanjakan Anda, mungkin karena di keluarganya dulu ia juga kurang mendapat perhatian. Rasa frustrasi terhadap pasangan bersangkut-paut dengan trauma masa kanak-kanak. Demikian dikatakan Psikiater Harville dari Amerika. Ia meyakini bahwa banyak masalah suami-istri yang sebetulnya berakar pada masa kanak-kanak mereka masing-masing.

Sebaiknya setiap pasangan mengingat kembali masa kanak-kanak mereka karena umum terjadi bahwa orang memproyeksikan rasa frustrasinya kepada pasangannya. Mungkin rasa kecewa pada masa kanak-kanak itu serupa dengan frustrasi yang mengganggu sekarang.

Harville mengatakan bagi mereka yang sadar akan perlunya mengatasi problema masa kanak-kanaknya, kemungkinan mengatasi masalah dengan pasangan akan lebih mudah. Problema masa kanak-kanak tidak berlalu dengan berlalunya masa kanak-kanak.

Harville berbicara tentang penyebab masalah suami-istri. Ia ditemani empat psikiater lainnya.

Dokter Marion Solomon lebih percaya bahwa persoalan itu berakar pada sikap para istri modern. Menurutnya, kita sering lupa bahwa kebergantungan positif pada pasangan adalah kunci keberhasilan hubungan. Tetapi di zaman modern ini kita mulai kehilangan kemampuan bergantung pada orang lain. Khususnya kaum wanita. Gagasan hidup mandiri sudah telanjur merasuk. Padahal kemandirian justru bisa dicapai bila kita memiliki hubungan yang kuat dan aman dengan pasangan. Wanita sering merasa lemah bila harus mengatakan 'Saya sangat membutuhkan kamu'.

Sikap saling tergantung terhadap pasangan memungkinkan Anda bisa saling berbagi perasaan dan saling menghargai. Kelihatannya sulit, tetapi begitu Anda bersedia menunjukkan kebergantungan pada pasangan, Anda pun bisa merasakan kemandirian yang jauh lebih besar.

Dokter Phill McGraw menunjuk pada banyaknya pasangan yang terbiasa saling menyalahkan kalau menghadapi masalah. Padahal kedua orang itu sama-sama perlu belajar mengubah kebiasaan masing-masing. Siapa pun yang memulai, pasangannya nanti akan tergugah untuk mengubah kebiasaannya juga.

Adakah di antara sikapnya yang bisa Anda terima apa adanya? Sikapnya yang mana yang membuat Anda kesal? Adakah pola yang sama selalu menjadi pembuat percekcokan? Apa hal yang biasa memicunya?

Sarah dan David adalah salah satu klien Dokter McGraw yang berhasil mengatasi masalah perkawinan mereka.

Beberapa tahun terakhir ini David lebih suka menenggelamkan diri pada pekerjaan kantornya. Ia sering membatalkan rencana liburan akhir pekan karena pekerjaan. Hal ini membuat Sarah merasa diabaikan.

McGraw menyarankan Sarah untuk belajar bersenang-senang sendiri. Misalnya dengan menonton film. Akhirnya David mulai merasakan ketidakhadiran Sarah. Ketika ditanya, Sarah menjelaskan ke mana ia pergi sambil menambahkan akan lebih menyenangkan bila David bisa menemaninya. Keesokan harinya, tanpa diminta, David mengajaknya makan malam di luar.

Dengan mengubah cara penerimaannya terhadap perilaku David, secara tidak langsung Sarah telah mengambil tanggung jawab dari masalah yang ada. Jika Anda tidak berusaha mengubah diri sendiri, hubungan dengan pasangan tidak akan membaik.

Dokter Valerie Lamont, menunjuk contoh lain dari sikap serupa di atas. Kita sering menaruh harapan terlalu besar terhadap pasangan. Kita mengharapkan dia menjadi sosok yang sempurna. Kita menjadi penuntut, dan mengharapkan hal yang mustahil.

Sikap kita berbeda-beda menghadapi suatu hubungan, karena taruhannya pun berbeda. Jika suatu persahabatan retak, biasanya karena keinginan bersama. Tapi dalam hubungan cinta, keretakan terjadi karena keinginan salah satu pihak. Ini membuat kita menjadi lebih rentan dan emosional. Respons kita menjadi irasional, dan perspektif kita ikut kacau.

Perkawinan akan lebih tahan lama bila kita bisa memperlakukan pasangan seperti kepada sahabat. Semua nilai positif yang ada dalam persahabatan boleh dicoba. Termasuk sikap siap menjadi pendengar, siap mendukung, siap menikmati kesenangan bersama.

Susan Quilliam menunjuk pada kekuatan pikiran masing-masing sebagai akar masalah perkawinan. Ia mengingatkan perlunya berhati-hati berpikiran negatif kepada pasangan, karena hal itu punya kekuatan menghancurkan ikatan yang ada. Memang sulit untuk selalu berpandangan positif terhadap pasangan dalam suatu hubungan jangka panjang.

Ketika berniat mengatasi krisis, banyak pasangan yang justru terjebak mengambil jalur negatif. Mereka saling melontarkan kritik. Sikap ini tidak akan menyelesaikan masalah. Pasangan kita bisa malah makin tidak peduli.

Penelitian telah membuktikan bahwa kritikan pedas adalah salah satu penyebab tersering yang menghancurkan hubungan cinta. Dua manusia yang tinggal bersama harus siap menerima hal-hal yang mungkin tidak berkenan di hati dan melihatnya dari sisi positif.

Dianjurkannya suami-istri untuk mencoba memikirkan alasannya manakala pasangannya melakukan sesuatu yang dinilai buruk. Kalau Anda bisa rasional, maka pandangan negatif akan sirna.

Berhati-hatilah dengan pikiran Anda, ujar Susan Quilliam. Bila Anda merasa hubungan Anda dan suami sangat berat, maka segala hal akan terasa menyiksa. Segala yang Anda pikirkan itu merasuk ke dalam perasaan dan bisa menjadi kenyataan. Jadi, pikirkan yang positif saja agar segala yang baik bisa jadi kenyataan.







MENUSUK KULIT, MENYEMBUHKAN PENYAKIT

Sumber : A. Hery Suyono & I Gede Agung Yudana (Intisari (April 1998))

Akupuntur diturunkan dari kosa kata Latin acus (jarum) dan punctura (tusuk tembus). Medical Dictionary (Merriam Webster Incorporated, USA, 1995) menjelaskan, akupuntur adalah sejenis pengetahuan yang berkembang dari Cina untuk menyebut jenis anestesi tertentu dengan cara menusukkan jarum baja halus antikarat ke bagian tubuh tertentu.

Dulu, terapi akupunktur memang hanya dikenal di dunia pengobatan timur. Tapi lama kelamaan dunia kedokteran barat pun mengakui keberadaannya. Kini, di samping terapi akupunktur tradisional tetap eksis, metoda akupunktur medis juga ikut ramai menolong para penderita penyakit. Apalagi di masa krisis ekonomi yang melanda Indonesia belakangan ini. Meskipun posisinya masih belum bergeser jauh dari terapi alternatif, toh beberapa rumah sakit di Indonesia menyisipkan terapi ini di antara terapi medis standar. Di antaranya, Rumah Sakit Pusat (RSP) Pertamina dan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, keduanya di Jakarta.

Menurut dr. Srikandi Dja'far Said, Kepala Bagian Akupunktur RSP Pertamina, terapi akupuntur terbukti bisa membantu penyembuhan banyak penyakit. Akupunktur juga bisa membantu upaya penurunan bobot badan anak usia 3 - 5 tahun, menanggulangi rasa nyeri hebat ketika serangan kejang jantung, dan paling berhasil adalah penanganan pada kasus nyeri otot (myalgia).

Penyakit lain ikut sembuh
Menurut dr. Srikandi, akupunktur sebenarnya tak cuma ilmu, tapi juga seni menusuk jarum guna mengembalikan keseimbangan tubuh. Yang menjadi landasannya, falsafah alamiah bahwa dalam setiap kehidupan senantiasa mengalir energi atau Ci (bioenergi). Sirkulasi Ci berjalan menurut irama tertentu melalui saluran hipotetis yang disebut meridian. Pada meridian ini terletak titik akupunktur. Gangguan aliran Ci pada meridian akan menimbulkan penyakit. Terapi akupunktur dapat memberikan rangsangan pada titik akupunktur untuk mengatur kembali aliran energi yang terganggu atau tidak seimbang.

Secara garis besar dasar ilmu akupunktur sama, tapi seninya bisa berbeda. "Seni menusukkan jarum, mulai dari cara menusuk, kombinasi titik, sampai teknik stimulasi yang dipakai, tidak ada yang sama di antara para akupunkturis. Makanya, akupunktur susah diterima di kedokteran barat," jelasnya.

Padahal, dengan terapi akupunktur, menurut dr. Srikandi, biasanya tidak cuma masalah utama yang teratasi. Tidak jarang penyakit lain ikut tersembuhkan. Umpamanya, pasien penyakit jantung yang diobati dengan terapi akupunktur, secara tidak langsung juga akan memperbaiki kadar gula darah, SGPT-SGOT, dan fungsi hati jadi terkontrol. Begitu pula pasien sakit pinggang. "Setelah ditusuk di titik daerah pinggang, dan juga pada titik ginjal, beberapa hari kemudian selain sakit pinggangnya hilang, gairah seksualnya juga meningkat," jelasnya. Prinsipnya, akupunktur bekerja mengembalikan keseimbangan energi tubuh. "Tapi kalau terhadap kuman, pengobatannya tetap menggunakan antibiotika," kata Srikandi.

Lebih dari itu, akupunktur juga menimbulkan sifat kecanduan. "Oleh karena itu, terapi perlu dibatasi sampai 12 kali tindakan, setelah itu diistirahatkan satu sampai tiga bulan. Maksudnya, supaya pasien tidak kecanduan. Kemudian baru dilanjutkan seri kedua," jelasnya.

Lantaran menimbulkan kecanduan ini pula, akupunktur bisa digunakan untuk membantu merehabilitasi morfinis. Seorang morfinis membutuhkan morfin dari luar tubuh, dan dengan terapi akupunktur kebutuhan itu bisa dipenuhi dari dalam tubuhnya sendiri. Saat jarum ditusukkan ke bagian tubuh, morfin di badan (endorfin) terangsang keluar. Untuk tindakan ini pasien mesti dirawat inap di rumah sakit. "Setiap dua jam, diberi terapi akupunktur. Setiap kali pasien meronta minta morfin, langsung saja 'dihantam' dengan tusuk jarum," ujar ibu dua orang anak ini. Namun dalam kasus-kasus normal, terapinya tak "sekejam" itu.

Setiap pasien ditusuk jarum dengan frekuensi berbeda, dari sekali seminggu sampai tiga kali seminggu menurut tingkat penyakit yang diderita. Idealnya, menurut Srikandi, seminggu tiga kali untuk semua penyakit. Kalau seminggu sekali efeknya tidak begitu bagus. Tapi, kalau pasiennya tidak banyak waktu, bisa dilakukan seminggu dua kali. Bahkan kalau terpaksa, umpamanya untuk pasien luar kota atau pulau, terapi bisa dilakukan setiap hari guna mengurangi biaya transport. "Hasilnya bagus juga, meskipun ibarat mangga yang matang dikarbit," kata Srikandi.

Satu seri terapi sebanyak 12 kali tindakan. Meski demikian kalau setelah tiga atau empat kali tindakan hasilnya sudah bagus, terapi tidak perlu dilanjutkan. Pengobatan dengan cara ini tidak harus sampai berseri-seri. "Ada yang baru sekali tusuk, sudah sembuh. Itu kalau penyakitnya baru. Untuk penyakit yang bandel, bisa sampai tiga seri."

Jumlah jarum yang ditusukkan pada setiap kali terapi berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan jenis penyakitnya. Untuk sakit maag, cukup satu titik pada titik lambung. Sedangkan untuk diabetes perlu penusukan titik-titik diabetes di sepanjang tulang belakang. Banyaknya 6 - 8 titik. Namun, tak tertutup kemungkinan adanya titik tambahan di kaki dan tangan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. "Pada prinsipnya dipilih titik utamanya dulu, baru kemudian ditambah titik pendukungnya. Bahkan, bagi yang merasakan nyeri di seluruh badan bisa ditusuk sampai 30 jarum."

Dalam kasus penurunan bobot badan, si pasien ditusuk pada lima titik di telinga, yakni titik lapar, titik metabolik, titik thyroid, titik lambung, dan titik hypothalamus. Dengan tusukan itu, pasien akan makan sesuai kebutuhan tubuhnya dan enzim ATP (enzim pembakar kalori) dipengaruhi. Nafsu makan berlebihan bisa ditekan sehingga keinginan ngemil berkurang dan rasa kenyang bisa dipertahankan. Efek diet seperti lesu dan lemas ditanggulangi dengan penusukan pada titik lambung dan tiroid. Meski sedang menjalani terapi, pasien dianjurkan tetap diet dan olahraga. Pada anak-anak disarankan menghindari makanan cepat saji dan cokelat.

Pada penderita penyakit jantung koroner, terapi akupunktur bisa memperbaiki energi pada organ jantung, juga meridian sekitar jantung sehingga rasa sakit akibat penyempitan koroner atau pun tegangan pembuluh darah koroner dapat dikontrol. Sedangkan pada kasus nyeri otot, akupunktur melancarkan energi pada otot yang kaku, sehingga pengendapan asam susu dari asam urat di sekitar otot yang sakit dapat larut dan terangkut ke organ pengeluaran.

Pada penderita diabetes, akupunktur mampu menurunkan kadar gula darah dengan jalan mempengaruhi daya kerja pankreas. "Bahkan, pasien yang tadinya harus selalu disuntik insulin, dengan akupunktur bisa lepas dari insulin. Asalkan pankreasnya masih berfungsi minimal 25 persen. Kurang dari itu, sulit untuk diperbaiki. Namun, kondisinya bisa dipertahankan dengan terapi akupunktur agar tidak lebih buruk lagi. Tiap tiga bulan pasien menjalani terapi sebanyak satu seri. Dengan begitu gula darahnya bisa stabil, meskipun masih tinggi."

Terhadap penyakit kanker, menurut dr. Srikandi, akupunktur bisa mengurangi nyeri, meningkatkan daya tahan tubuh, memberi rasa nyaman pada pasien yang kankernya sudah menyebar, dan menghambat penyebaran.

Penanganan medis terhadap orang tidak memiliki keturunan biasanya cuma mengotak-atik organ reproduksi, tetapi dalam kedokteran Cina, organ ginjal kanan, yang dianggap sebagai sumber "api" abadi, juga diperhatikan. Kalau jumlah sperma suami kurang, artinya dingin. Terapi diberikan pada titik ginjal kanan, dan juga penghangatan pada titik tiga jari di bawah pusar (solar flexus) selama 15 menit. Kalau siklus menstruasi istri tidak normal, "api" pada ginjal kanan mesti diperbaiki terlebih dahulu.

Dunia akupunktur memang menganggap ginjal sebagai organ unik. Ginjal kiri berfungsi membersihkan tubuh dari racun. Ginjal kanan merupakan faktor keturunan dan disebut Ming Men (Ming = kaisar, Men = api atau pintu).

Jadi, terapi akupunktur tidak cuma menghilangkan gejala penyakitnya, juga penyebabnya.

Ping Puk Ping Sie
Pada teori akupunktur lama, titik akupunktur terdapat pada bagian-bagian tertentu berdasarkan peta akupunktur (titik utama). Tapi teori baru menyebutkan, "There is no acupoint. All of the body is acupoint". Jadi, di bagian mana pun dari tubuh kalau ditusuk akan memberikan efek yang sama. "Hanya saja bila dilakukan pada titik utama reaksinya lebih cepat dan lebih efektif," kata dr. Srikandi.

Misalnya, dalam memberi terapi untuk orang yang sulit tidur, titik utamanya berada di bagian belakang telinga. Titik ini merupakan titik penenang paling kuat. "Titik lain ada juga yang memberi efek menenangkan, tapi tidak sekuat titik penenang," kata wanita kelahiran Palembang ini.

Ketika dilakukan penusukan di titik akupunktur, akan terjadi reaksi. "Sekali tusuk, dua puluh dua reaksi dalam tubuh terjadi," ungkapnya. Reaksi itu di antaranya rasa nyeri, bengkak, kemerahan, rasa hangat, juga rasa baal. Reaksi kemerahan di sekitar titik yang ditusuk menunjukkan adanya pelebaran pembuluh darah.

Proses yang terjadi pada tindakan tusuk jarum adalah merangsang sistem saraf untuk melepaskan zat-zat kimia dalam otot, urat saraf tulang belakang, dan otak. Zat-zat kimia itu di antaranya akan mengubah rasa sakit, memicu pengeluaran zat kimia dan hormon yang mempengaruhi sistem internal tubuh. Dengan membaiknya keseimbangan energi dan biokimia dalam tubuh, kesehatan fisik dan emosional pun menjadi baik.

Pada orang dewasa jarum yang ditusukkan didiamkan beberapa saat, sebelum kemudian dicabut lagi. Lamanya tusukan berbeda-beda menurut penyakitnya. Untuk penyakit maag, gula, menstruasi tidak teratur, lamanya penusukan 15 menit. Untuk nyeri, 20 - 30 menit. "Tapi anyway, 15 menit, apa pun sudah tercapai. Paling ideal 17 menit. Menurut istilah Cinanya, Ping Puk Ping Sie, setengah tonifikasi (mengangkat), setengah menekan," ujar Srikandi. Sedangkan pada bayi, jarum diangkat segera setelah ditusukkan.

Pada kondisi normal, kulit yang ditusuk dengan jarum biasa akan merasakan sakit. "Sebaliknya, kalau dengan jarum akupunktur, tidak merasakan sakit, malahan hangat," tutur Srikandi.

Panjang jarum akupunktur beragam, mulai dari 1,3 cm hingga 10,2 cm. Demikian juga diameternya, 0,24 mm sampai 0,45 mm. Jarum paling panjang digunakan untuk menusuk bagian pantat. Ukuran lebih pendek untuk seluruh bagian tubuh. Jarum lebih pendek lagi untuk titik paru-paru. Yang paling pendek untuk tangan atau wajah. Jarum-jarum tersebut terbuat dari logam yang berbeda-beda. Kini, hampir semuanya terbuat dari baja tidak berkarat (stainless steel). Di Eropa Barat seperti di Jerman Barat dan Prancis masih dipakai jarum perak atau emas. Jarum perak dipakai untuk menenangkan atau sedasi, sedangkan jarum emas untuk tonifikasi. Dr. Srikandi sendiri menggunakan jarum emas hanya untuk kasus-kasus khusus. Misalnya, digunakan bagi pasangan yang ingin mempunyai keturunan atau pria impoten. "Untuk kasus-kasus itu jarum emas potensial sekali."

Menurut dokter akupunktur yang menyelesaikan spesialisasinya di FKUI pada tahun 1982 ini, jarum akupunktur tidak menularkan penyakit. Yang bisa menularkan penyakit AIDS atau penyakit lain adalah jarum suntik. Bagian dalam jarum suntik berongga sehingga ketika jarum disuntikan dan kemudian ditarik lagi, ada darah atau serum yang terikut. Nah, kalau jarum ini dipakai ulang, orang lain berpeluang tertular. Sedangkan jarum akupunktur tidak berongga. Kalau ditusukkan kemudian dicabut lagi, tak ada yang terikut. Jarum akupunktur dijamin aman dengan jarum disposible (sekali pakai) atau sterilisasi yang akurat.

Jarum, laser, atau ultrasound
Dalam perkembangannya, orang Amerika dan Eropa menggantikan jarum akupunktur dengan sinar laser, populer dengan sebutan laserpunktur, dan gelombang ultrasound. Penggantian ini terjadi lantaran adanya ketakutan pada banyak orang akan rasa sakit akibat jarum dan penularan penyakit.

Kalau akupunktur yang menggunakan jarum sebagai alat utama, maka pada laserpunktur yang di"tusuk"kan adalah sinar laser yang dihasilkan diode gallium arsenide. Titik-titik penyinarannya tak jauh berbeda. Hanya saja biasanya dipilih titik paling efisien. Lamanya penyinarannya ada aturannya. Agar luka cepat menutup, misalnya, diperlukan waktu satu menit, dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, butuh 30 detik.

Efek penyinaran energi laser pada titik akupunktur, antara lain mengurangi peradangan, menghilangkan rasa sakit, mempertinggi metabolisme, memperbaiki pembaharuan jaringan dan kekebalan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, merangsang metabolisme sel, dan sebagainya. Laserpunktur juga dilaporkan berhasil mengobati berbagai gejala penyakit, seperti sakit saraf, radang sendi, asma, radang selaput lendir hidung, radang tekak, dll. "Pada anak-anak, hasilnya bagus sekali," ujar dr. Srikandi.

Soal efektivitas, antara laserpunktur dan akupunktur memang berbeda. Akupunktur tetap lebih efektif dibandingkan dengan laserpunktur. Kalau dinilai dengan angka, perbandingannya kira-kira 100 : 75. "Tusuk jarum memberikan efek paling bagus," tegasnya.

Penerapan laserpunktur secara benar tidak menimbulkan efek samping. "Penyinarannya paling lama empat menit. Kalau kelamaan paling cuma gosong. Dengan ultrasound kalau kelamaan diduga sel-sel bisa memuai. Tetapi berdasarkan pengalaman, efek samping yang begitu relatif sedikit sekali," jelas dr. Srikandi

Mau mencoba?





Alasan untuk Mengurangi Konsumsi Produk Gorengan

Anda sulit mengurangi konsumsi pangan gorengan? Sekarang, ada satu alasan lagi bagi Anda untuk mengurangi konsumsi pangan gorengan, yaitu alasan yang diberikan oleh peneliti dari Universitas Stockholm, Swedia.

Menurut laporan penelitian yang disampaikan dalam jumpa pers pekan lalu, ilmuwan Swedia melaporkan bahwa beberapa jenis pangan olahan yang disukai oleh kebanyakan penduduk dunia, ternyata diduga mempunyai kandungan senyawa yang bisa menyebabkan kanker (karsinogen) dalam jumlah yang tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Jurusan Kimia Lingkungan Universitas Stockholm bekerja sama dengan Badan Pengawas Makanan Nasional Swedia (The Swedish National Food Administration, NFA) menunjukkan bahwa proses pengolahan suhu sangat tinggi, yaitu proses pemanggangan dan penggorengan bahan pangan kaya karbohidrat-misalnya kentang-ternyata akan menyebabkan pembentukan akrilamida.

Masalahnya adalah bahwa akrilamida-yang secara kimia disebut juga 2-Propenamide; ethylene carboxamide; acrylic amide; atau vinyl amide-merupakan senyawa kimia yang dicurigai bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia.

Dalam bentuk murninya, akrilamida yang mempunyai rumus kimia CH2CHCONH2 dan berat molekul 71 ini berupa senyawa tidak berwarna dan tidak berbau.

Secara keseluruhan, lebih dari 100 contoh makanan yang telah dianalisis NFA. Bahan pangan yang dianalisis meliputi rerotian, pasta, beras, ikan, sosis, daging (terutama daging sapi dan babi), biskuit, kukis, sereal sarapan, bir, dan beberapa makanan siap saji seperti pizza dan produk lainnya.

Hasil studi menunjukkan bahwa kandungan akrilamida dari produk pangan yang dianalisis menunjukkan nilai yang bervariasi. Namun demikian, diketahui bahwa keripik kentang (potato crisps) dan kentang goreng (french fries) umumnya mengandung akrialmida dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan jenis bahan pangan lainnya. Kandungan akrilamida rata-rata yang ditemukan di keripik kentang adalah sekitar 1.000 mikrogram/kg dan di kentang goreng sekitar 500 mikrogram/kg.

Dari studi itu juga dilaporkan bahwa bahan pangan yang tidak mengalami proses penggorengan atau pemanggangan ternyata hanya mengandung akrilamida dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan, penelitian juga tidak mendeteksi adanya akrilamida pada produk pangan mentah atau produk pangan yang direbus atau dikukus.

Heboh?
Publikasi hasil studi ini saat ini menghebohkan seluruh dunia, laporan ini menyatakan bahwa beberapa bahan pangan yang telah mengalami pemanasan bisa mengandung akrilamida dalam jumlah yang tinggi. Jumlah kandungan akrilamida yang dilaporkan pada studi ini sangat tinggi, jauh dari dugaan banyak ahli.

Hal kedua yang juga menghebohkan adalah bahwa hasil kerja dari peneliti Swedia ini menunjukkan bahwa akrilamida ternyata terbentuk pada bahan pangan kaya karbohidrat yang diproses dengan suhu sangat tinggi.

Kedua hal ini sangat berbeda dengan dugaan umum para ahli sehingga sampai laporan studi ini dipublikasikan, belum jelas benar bagaimana mekanisme pembentukan akrilamida pada bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang mekanisme reaksi pembentukan akrilamida sehingga bisa dicari metode atau cara pengendaliannya supaya tidak terbentuk.

Kehebohan dari publikasi hasil penelitian yang mengagetkan ini banyak disikapi secara hati-hati oleh badan pengawas makanan di berbagai negara, termasuk WHO.

Badan pengawas makanan di Inggris (The UK Food Standards Agency) telah mengeluarkan pendapatnya (24 April 2002) yang menyatakan bahwa akrilamida belum pernah ditemukan dalam jumlah yang sedemikian tinggi di dalam bahan pangan, tetapi kita perlu mencermati hasil penelitian ini dengan serius dan perlu mengambil langkah-langkah investigasi lebih lanjut. Sementara itu, tidak ada keperluan bagi masyarakat untuk mengubah pola diet/makannya.

Pernyataan yang mirip juga dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun demikian, WHO akan segera membentuk panel ahli untuk bia mengevaluasi dan menentukan sejauh mana risiko kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh adanya akrilamida pada pangan.

Badan Pengawas Makanan Swedia sendiri juga bersikap hati-hati, tidak serta-merta mengampanyekan perubahan medua diet secara drastis. Bahkan peneliti dari Swedia ini juga menyatakan bahwa sampai saat ini penelitian-penelitian epidemiologi belum menunjukkan adanya korelasi antara paparan akrilamida dan peningkatan angka penderita kanker pada manusia.

Namun demikian, hasil yang diperoleh ini menunjukkan betapa pentingnya untuk melakukan penelitian secara lebih meluas dan menyeluruh. Dan, untuk melakukan harmonisasi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian lanjut, perlu dilakukan kerja sama regional dan internasional antar badan-badan pengawas makanan di berbagai negara.

Respons para ahli dari Amerika-antara lain dari the Joint Institute for Food Safety and Applied Nutrition di Universitas Maryland-juga mirip, perlu pengkajian dan pengumpulan informasi yang menyeluruh, termasuk mengkaji dan mengevaluasi metode yang digunakan untuk menganalisis akrilamida pada bahan pangan tersebut.

Hal ini terutama penting dilakukan mengingat bahwa metode yang digunakan untuk menganalisis akrilamida pada bahan pangan merupakan metode baru. Metode kromatografi cair yang dikombinasikan dengan dua tahap spektrometeri massa (LC-MS-MS) itu saat ini sedang dimintakan validasi dan akreditasi pada The National Accreditation Authority SWEDAC.

Apa yang perlu dilakukan?
Sebagaimana berbagai badan pengawas makanan dunia, Indonesia semestinya juga bersikap pro-aktif dan hati-hati. Upaya pengumpulan informasi dan sekaligus komunikasi kepada semua stakeholder perlu segera dilakukan. Di samping itu, kerja sama regional dan internasional untuk melakukan kajian-khususnya untuk produk gorengan dan panggang khas Indonesia-perlu dilakukan.

Secara umum, hal yang sangat signifikan dari hasil penelitian ilmuwan Swedia itu adalah bahwa suhu tinggi akan mendorong proses pembentukan akrilamida pada bahan pangan. Laporan penelitian juga menyatakan bahwa akrilamida tidak terdapat atau sangat sedikit jumlahnya pada produk pangan mentah atau produk pangan yang direbus atau dikukus.

Sementara kejelasan belum diperoleh, maka konsumen tetap diminta tenang dan tidak perlu melakukan perubahan menu dietnya secara drastis. Namun demikian, konsumen hendaknya disarankan untuk lebih memperhatikan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), terutama dengan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan mengurangi konsumsi produk gorengan yang kaya lemak. Selanjutnya, sesuai dengan hasil penelitian ini juga, konsumen perlu kembali diingatkan tentang saran umum yang telah sering diberikan, yaitu bahwa akan lebih baik dan sehat untuk merebus atau mengukus makanan daripada menggoreng pada suhu yang tinggi.

Selanjutnya, karena semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu proses pemanasan akan semakin memperbanyak kandungan akrilamida pada bahan pangan, maka kepada industri pangan perlu disarankan untuk melakukan optimasi proses termal; sedemikian rupa sehingga pemanasan yang dilakukan tidak berlebihan. Proses pengolahan pangan yang perlu diteliti dan dioptimasi dengan cermat dalam aspek pembentukan akrilamida ini adalah proses penggorengan (baik penggorengan biasa ataupun penggorengan rendam/deep-frying), pemanggangan (baik proses baking, broiling, maupun grilling).





ALERGI TERHADAP PERHIASAN

Sumber : keluarga.Org

Sebagai kaum perempuan amatlah jamak apabila telinganya ditindik agar dapat memakai perhiasan anting-anting. Atau meski bukan wanita juga dikenal mode menindik bagian-bagian tubuh tertentu. Ini umum dilakukan di negara kita. Tetapi ternyata banyak juga yang alergi ketika logam ini menusuk daun telinga. Bahkan ada juga yang telinganya telah ditindik 18 tahun yang lalu dan ketika kecil memakai anting-anting tidak ada keluhan, namun belakangan ini ketika mencoba anting-anting baru timbul keluhan di daun telinga. Di lobang tindik tersebut terasa sakit, gatal-gatal dan merah. Mengapa ini dapat terjadi dan mengapa terjadi setelah sekian lama ditindik ?

Ini disebut dengan reaksi alergi. Seringkali kulit manusia alergi terhadap metal yang terdapat di dalam perhiasan dan menyebabkan radang infeksi kulit atau radang kulit yang muncul akibat kontak fisik dengan suatu benda dimana tubuh tidak dapat mentolelir.Reaksi yang timbul umumnya adalah gatal-gatal,bengkak,ruam,melepuh.Ini terjadi karena sistem imun tubuh mengenali obyek yang masuk ke dalam tubuh dan mengenalinya sebagai objek asing sehingga sistem imun tubuh menyerangnya.

Tetap mengapa ada orang yang dahulu tidak alergi terhapa benda-benda yang terbuat dari logam tetapi sekarang malah menjadi alergi? Mungkin dulu penderita tidak terekspos pada logam tertentu atau belakangan menjadi sensitif terhadap logam. Sering kali perhiasan dibuat dari campuran logam yang berbeda.Umumnya morang alergi terhadap nikel yang sering ditemukan pada tusukan anting-anting (earing posts ).

Jika anda alergi terhadap nikel dan tetap ingin memakai anting-anting mungkin dapat memakai anting-anting yang terbuat dari stainless steel yang umumnya tidak menyebabkan reaksi alergi.Atau pakai logam mulia yang benar-benar berkualitas tinggi seperti perak atau emas ( minimal 10 karat, yang paling aman emas 18-24 karat). Tetapi ini bukan jaminan bahwa anda akan lepas dari reaksi alergi sama sekali. Mungkin anda termasuk orang yang benar-benar tidak tahan memakai benda yang terbuat dari logam. Anda harus pergi ke dokter untuk pemeriksaan dan perawatan.

Atau sering juga infeksi kulit terjadi akibat bakteri yang menyusup ke tusukan anting-anting. Jika anda memakai anting-anting, maka kemungkinan tusukan anting-anting ini melukai kulit dan dapat mengembak biakkan bakteri sehingga timbul peradangan di kulit.

Untuk mencegah infeksi, bersihkan tusukan anting-anting setiap kali habis dipakai dengan menggunakan alkohol dan pastikan bahwa telinga anda bersih.Jangan lupa juga untuk melepas anting-anting setiap kali mau tidur.









ALERGI

Sumber : keluarga.Org

Alergi adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh yang abnormal terhadap makanan, debu, tumbuh-tumbuhan maupun obat-obatan dimana umumnya benda-benda tersebut tidak berbahaya bagi manusia.Zat yang menyebabkan reaksi alergi disebut dengan allergens.Gejala-gejala alergi seperti bersin-bersin,gatal, sesak nafas dsb adalah cara tubuh kita memberi tahu bahwa kita telah menelan,menghirup,kontak dengan sesuatu dimana sistem kekebalan tubuh kita secara salah menganggap bahwa benda-benda itu berbahaya bagi tubuh.

Reaksi alergi bermacam-macam.Dari yang ringan seperti bersin-bersin sampai yang berat seperti sesak nafas.Asma misalnya,merupakan reaksi alergi terhadap sesuatu yang mempengaruhi paru-paru.Beberapa tipe alergi menghasilkan gejala yang berlipat-lipat.Bahkan dalam beberapa kasus, reaksi alergi ini dapat menyebabkan tubuh menjadi ´shock´, seperti tekanan darah melonjak drastis.Ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gagal jantung dan kerusakan pada otak.Untunglah kasus ini sangat jarang terjadi.

Dikatakan alergi merupakan "warisan" dari orang tua. Artinya alergi ini diturunkan kepada seseorang dari orang tuanya melalui gen.Lalu benda-benda apa saja yang dapat menyebabkan alergi?
Makanan
Alergi terhadap makanan amat umum dijumpai pada anak bayi dan akan menghilang ketika anak semakin besar.Walaupun begitu banyak juga orang dewasa yang tetap alergi terhadap makanan tertentu.Meskipun reaksi yang timbul sering kali ringan tetapi amat menjengkelkan seperti bersin-bersin,ingusan,gatal-gatal dengan kulit menjadi merah membengkak dan diare.Dalam beberapa kasus ada yang sampai sesak nafas.Para ahli alergi sepakat bahwa makanan tertentu sering menyebabkan alergi seperti susu,telur, gandum, kacang-kacangan,kacang kedelai dan seafood seperti udang.
Serangga
Alergi terhadap gigitan maupun sengatan serangga dapat terjadi dan umumnya manusia alergi terhadap gigitan lebah, semut,dsb.
Partikel di udara
Partikel-partikel di udara menjadi penyebab umum timbulnya alergi.Alergi ini sering disebabkan oleh debu rumah, kutu busuk,jamur,sisik / kulit kering dari binatang peliharaan dan serbuk dari bunga,rerumputan dan pepohonan.
Obat-obatan
Antibiotik merupakan jenis obat yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Bahan-bahan kimia
Bahan kimia yang terdapat pada kosmetik,bahan pembersih rumah tangga,pestisida,dan deterjen sering menimbulkan reaksi alergi seperti kulit menjadi gatal dan merah membengkak.

Bagaimana agar kita terhindar dari reaksi alergi? Pertama yang harus dilakukan adalah menjauh dari benda-benda yang dapat menyebabkan alergi - walaupun tidak mungkin menghindari serbuk bunga yang berada di udara. Misalnya anda alergi terhadap udang maka jangan makan udang, bahkan jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung udang walaupun hanya sedikit. Kedua adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan walaupun ini tidak membuat alergi menghilang dari tubuh kita. Ketiga adalah dengan injeksi atau dikenal dengan nama allergen immunotherapy.Dengan mendapatkan injeksi dari sejumlah kecil allergen tubuh anda secara perlahan mengembangkan antibodi dan menjalankan perubahan sistem daya tahan tubuh lainnya.Perubahan ini akan merintangi antara tubuh anda dengan zat-zat / benda-benda yang menyebabkan anda alergi.Semakin sering tubuh anda mendapat injeksi maka semakin berkembang antibodi untuk melawan reaksi alergi.








ALERGI & PRODUKTIFITAS KERJA

Sumber : Sudjoko Kuswadji, dr. MSc. (Alergika Online (9/9 1999))

Ancaman bahaya gangguan kesehatan di tempat kerja sudah dikenal sejak beberapa abad yang silam. Pada abad ke tiga dan ke empat sebelum Masehi, Hippocrates pernah mendiskusikan masalah penyakit akibat hubungan kerja dengan muridnya, sambil menekankan pentingnya pengamatan lingkungan kerjanya. Pada abad ke dua Masehi seorang dokter Yunani bernama Galen, merupakan dokter yang pertamakali membicarakan masalah pekerja tambang, tukang cat, ahli kimia dan lain-lainnya. Dia dan beberapa dokter lainnya yang ada pada saat itu yakin bahwa upaya menghisap asap belerang merupakan cara yang terbaik untuk mengobati asma. Dengan demikian para dokter itu lalu sering mengirimkan pasiennya ke gunung Aetna untuk menghisap uap gunung berapi.
Pada tahun 1713 Bernardo Ramazzini yang dianggap sebagai Bapak Kesehatan Kerja Modern menulis: " .. kita harus menyadari bahwa pekerja dalam bidang kerajinan dan senirupa kadang-kadang terancam cedera yang membahayakan, sedemikian rupa sehingga dalam upaya untuk memperpanjang hidupnya dan memberi makan keluarganya, dia harus dibayar dengan penyakit yang membahayakan." Pada masa revolusi industri keselamatan pekerja di rumah diganti dengan keselamatan di pabrik yang gelap dan berventilasi buruk. Kondisi kerja sedemikian buruknya sehingga banyak pekerja yang sakit akibat pemajanan pekerjaan.
Pada tahun 1946 di AS ACGIH menyusun daftar 140 jenis bahan kimia yang dianggap membahayakan pekerja. Perlu waktu 20 tahun untuk berdirinya National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) yang merupakan badan yang banyak menghasilkan rekomendasi untuk Occupational Safety and Health Administration (OSHA.)
Saluran pernafasan merupakan organ yang paling sering terkena akibat penyakit akibat kerja, karena organ ini merupakan pintu masuk bahan beracun. Sejumlah bahan kimia dan debu organik telah dikenal sebagai penyebab asma akibat kerja. Di satu negara asma mungkin merupakan penyakit paru yang paling sering ditemukan, sementara di bagian negara lain malah jarang terjadi.
Kesulitan utama untuk menetapkan besarnya masalah yang dihadapi ialah belum disepakatinya definisi asma secara universal. Untuk Amerika asma adalah penyempitan saluran udara pernafasan yang dapat pulih kembali, yang disebabkan oleh debu, uap, gas, asap yang dihirup, apakah bahan itu diproduksi atau ada di tempat kerja. Ciri dari keadaan ini ialah bahwa saluran pernafasan itu bereaksi terhadap bahan sensitizer atau perangsang. Sekali memperlihatkan gejala asma, maka setiap menghidup bahan akan menyebabkan asma.

Alergi akibat kerja

Seorang pasien yang menderita alergi akibat kerja dan asma baru akan mengalami gejala setelah beberapa saat mengalami sensitisasi, dengan kata lain harus ada beberapa kali pemajanan sampai sistem imun pekerja dapat memberikan tanggapan. Pekerja belum akan menderita pada saat terpajan pertama kali dengan bahan pengiritasi, namun baru akan mengalami reaksi setelah beberapa minggu atau bulan. Setelah terjadi sensitisasi pekerja akan mengalami gejala apakah di rumah atau di tempat kerja. Beberapa pekerja dengan asma akibat kerja akan mengalami reaksi yang terlambat, dengan gejala batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada yang timbul sampai beberapa jam setelah pemajanan. Disamping gejala asma itu, yang lebih sering pekerja yang alergi akan mengalami gejala gangguan hidung dan pernafasan di tempat kerja. Gejala biasanya bertambah parah selama jam kerja dan menjadi membaik ketika pasien kembali ke rumah. Biasanya gejala memburuk pada akhir minggu dan akan sangat membaik selama masa cuti atau libur.

Bahan penyebab alergi

Ada sekitar 200 jenis bahan industri yang dikenal sebagai penyebab alergi dan asma. Dokter hewan, peternak dan petugas laboratorium percobaan binatang bisa terpajan terhadap protein hewan, bulu, liur dan air seni. Makanan juga merupakan sumber reaksi alergi. Juru masak yang mengolah makanan bisa terpajan dengan kerang-kerangan, telur dan makanan laut lainnya. Sejenis jamur seperti Aspergillus dapat menimbulkan reaksi alergi pada pekerja yang terkait dengan ventilasi dan air condition. Beberapa antibiotika dapat menimbulkan reaksi alergi pada asisten apoteker. Pada pekerja kesehatan sarung tangan latex kini mulai banyak dikeluhkan menyebabkan alergi. Pekerja yang aktif di pabrik plastik dan industri cat sering terpajan dengan asam anhidrid atau isosianat yang dapat menimbulkan penyakit alergi hidung dan saluran pernafasan. Daftar beberapa bahan yang menimbulkan alergi ada dalam lampiran.

Menghindari pemajanan

Tindakan yang paling tepat dalam menghadapi pekerja yang mengalami reaksi alergik ialah dengan menyingkirkannya dari tempat kerja. Jarang sekali upaya untuk memberikan alat pelindung diri seperti respirator atau masker yang berhasil melindungi pekerja dari pemajanan. Pada umumnya begitu pemajanan dihentikan gangguan akan pulih kembali. Untung sekali, sebagian besar pasien asma akibat kerja sembuh sempurna, jika diagnosis segera dibuat dan pekerja tidak mengalami pemajanan lagi. Sekali-sekali beberapa pekerja dalam industri tertentu akan mengalami gangguan paru yang tetap, jika tidak dilindungi dari pemajanan atau segera dipindahkan tempat kerjanya.

Kekerapan asma akibat kerja

Frekuensi asma akibat kerja tidak ada yang tahu, meskipun ada beberapa perkiraan. Di Jepang diperkirakan 15% dari asma pada lelaki mungkin akibat kerja. Di Amerika Serikat, 2% dari semua kasus asma diperkirakan akibat kerja. Jumlah kasus asma akibat kerja berbeda dari satu negara ke negara lain dan dari industri ke industri. Sekitar 6% dari pengangon hewan menderita asma karena bulu dan debu. Sekitar 10 dan 45% pekerja yang memproses subtilisin (enzim proteolitik) dalam industri detergen akan menderita asma. Upaya untuk membuat enzim dalam granula yang lebih sukar untuk dihirup, sedikit banyak mengurangi terjadinya asma. Sekitar 5% dari pekerja yang terpajan bahan kimia seperti isosianat dan debu kayu akan mengalami asma.

Asma dan produktivitas

Sebanyak satu dari sepuluh pekerja di Amerika Serikat terkena alergi. Menurut penelitian Hewitt, alergi sering menyebabkan terjadinya absen sakit dan menurunkan produktivitas di tempat kerja. Menurut survai yang dilakukan pada 2000 pekerja dari 30 perusahaan di Amerika menyebabkan pengeluaran dari perusahaan sebesar USD 250 000 000 selama tahun 1998.
Pekerja yang makan obat tanpa resep sering meninggalkan pekerjaannya akibat rasa kantuk yang berlebihan, sementara mereka yang mendapatkan obat melalui resep dokter untuk menghilangkan gejala alergi, sering meninggalkan pekerjaan karena ada janji dengan dokternya.
Sebanyak 83% dari pekerja mengatakan bahwa dia tidak bisa bekerja efektif akibat gejala alergi. Rata-rata, pekerja memperkirakan bahwa mereka 26% kurang efektif dalam bekerja jika mengalami alergi. Selama setahun setiap pekerja mengalami masa 68.7 hari dimana pekerja terserang alergi. Jika digabungkan antara biaya meninggalkan pekerjaan dan menurunnya produktivitas, maka diperkirakan perusahaan akan merugi kira-kira USD 2000 per tahun per penderita alergi. Sebanyak 40% dari pekerja yang menderita alergi mengatakan bahwa mereka meminta ijin sakit untuk tidak bekerja 1 sampai 5 hari akibat gejalanya.
Asma merupakan penyebab absen dari kerja dan menelan biaya yang cukup mahal pada beberapa perusahaan asuransi kesehatan dan JPKM. Di Amerika diperkirakan kasus asma berlipat dua dalam jangka 25 tahun belakangan ini. Penyakit ini menjadi penyebab utama pasien masuk rumah sakit dan penyebab absen kerja. Diperkirakan biaya yang harus dikeluarkan mencapai $ 6.2 billion setahun.
Lebih dari 20% dari kasus asma di AS disebabkan oleh pemajanan di tempat kerja. Pemajanan ini terjadi akibat adanya ratusan bahan yang sudah dikenal sebagai penyebab asma. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengurangan pemajanan merupakan satu-satunya upaya yang dapat dilakukan. Sementara itu masih banyak pekerja yang menderita asma, karena pemajanan masih berlanjut, tidak terdiagnosis dan tidak dipindahkan dari lingkungannya.
Sampai sekarang belum ada pengobatan untuk asma. Penyakit ini hanya dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat, meminta pengertian pasien dan pendidikan keluarga. Asma yang disebabkan oleh lingkungan dan pemajanan tempat kerja merupakan masalah yang unik yang memerlukan perhatian tersendiri dan perlu waktu untuk memahaminya. Perhatian itu sering diperlukan oleh para dokter, yang bekerja dalam keseimbangan antara efek samping beberapa pengobatan dan strategi penghindaran kekambuhan dan perawatan di rumah sakit. Menjaga pasien agar tetap sehat dan produktif di rumah, sekolah dan di tempat kerja merupakan tujuan utama manajemen asma.
Manajemen penyakit khronik ini memerlukan kunjungan ke dokter berkali-kali, yang sering kali memerlukan biaya tinggi. Perusahaan JPKM mulai mengukur dimensi cacat akibat asma, dalam hal kualitas hidup, tingkat pemasukan ke rumah sakit, kunjungan ke bagian gawat darurat dan total biaya yang diperlukan. Ada harapan baru dalam manajemen asma dimana diproduksi suatu vaksin baru yang disebut dengan allervac cat yang dapat dipakai oleh sepertiga dari penderita alergi yang peka terhadap kucing.
Baru sejak 1966 asma dikenal sebagai penyakit gangguan fungsi sistem imun. Namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Belum ada yang mengetahui mengapa 20% tim Olympic Amerika menderita asma? Mengapa asma 22% lebih tinggi pada bangsa Amerika asal Afrika dibandingkan dengan orang Amerika kulit putih ?

Dampak pengobatan terhadap produktivitas

Mary Beth Quig, Ph.D., Neuropsychology Fellow at Georgetown University Medical Center, menyatakan tentang efek antihistamin terutama mengantuk pada siang hari dan kinerja kognitif. Dia mengatakan bahwa banyak dari pekerja yang makan obat untuk mengatasi alerginya tidak mengetahui jika mereka mengantuk. Dari survai yang dilakukan pada 1000 orang pekerja, Quig menemukan 36 % pekerja tidak bisa membedakan antara pengobatan yang menyebabkan kantuk dan yang tidak.
Penelitian itu menyebutkan bahwa obat bebas paling mempengaruhi pekerja yang mempunyai tugas monotoni atau pekerja berat yang memerlukan perhatian terpecah dua. Bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan, mereka yang makan obat bebas cenderung untuk mengalami kecelakaan akibat kerja.
Jika pekerja diberikan obat yang tidak menyebabkan mengantuk pada siang hari dan diberikan obat yang menyebabkan mengantuk pada malam hari akan terjadi "efek hangover ". Itu akan menyebabkan rasa kantuk yang abnormal pada siang hari. Pemeriksaan imaging otak menyimpulkan bahwa dalam keadaan itu diperlukan lebih banyak energi untuk pekerjaan yang sama.

Biaya yang mahal

Alergi adalah penyakit yang mahal. Bukan hanya akibat biaya langsung untuk honor dokter, pembelian resep obat di apotik dan biaya pemeriksaan untuk membuat diagnosis, namun juga termasuk biaya tidak langsung untuk alergi seperti absen kerja dan penurunan produktivitas.
Suatu penelitian terbaru memperkirakan bahwa biaya tahunan untuk rhinitis alergika saja mendekati US $ 2 000 000 000.--.Sepertiga dari jumlah ini terbuang akibat menurunnya produktivitas, sebagai hilangnya hari kerja dan hari-hari kerja dimana terjadi penurunan kinerja akibat hidung tersumbat, nyeri kepala dan gejala alergi lainnya. Menurut survai Gallup penurunan effisiensi kerja diperkirakan 25%.

Tindakan oleh spesialis

Jika asma tidak ditangani secara serius, penyakit ini sering menyebabkan masuknya pasien ke rumah sakit, kunjungan ke unit gawat darurat dan meninggalkan pekerjaan. Biaya rawat inap saja merupakan separuh dari biaya seluruh penanganan asma. Diperkirakan lebih dari 80% sumber daya untuk menangani asma akan dipergunakan oleh sejumlah 20% penderita asma yang pengobatannya tidak terkendali.
Menurut penelitian terakhir menunjukkan bahwa pasien yang ditangani oleh para spesialis akan lebih berhasil, menyangkut:
Penurunan angka masuk rumah sakit
Penurunan lama rawat inap
Penurunan kunjungan ke unit gawat darurat
Penurunan kunjungan rawat jalan
Penurunan angka absen sakit
Peningkatan produktivitas pekerja dengan asma
Kepuasan pasien akan meningkat

Sebagai contoh misalnya penanganan asma secara agresif akan mengurangi angka absen sakit. Satu penelitian menunjukkan bahwa pasien asma yang ditangani oleh spesialis akan mengalami kehilangan hari kerja akibat absen sakit menjadi separuhnya. Pekerja yang mengikuti program perawatan di rumah dan rawat jalan akan mengalami absen sakit sebanyak 10.7 hari kerja dibandingkan yang tidak ikut program sebanyak 16 hari kerja.

Kesimpulan

Meskipun kita sudah mengenal reaksi alergi akibat kerja sudah berabad-abad, masih banyak yang belum dipelajari. Berapakah kadar pemajanan suatu bahan penyebab asma yang paling aman, itu banyak yang belum diketahui. Hal itu penting untuk kalangan industri dan kedokteran untuk memelihara lingkungan kerja. Masyarakat perlu menyadari bahwa seseorang yang menderita alergi, asma atau dermatitis, mereka bukan satu-satunya orang yang dapat mengalami reaksi alergi akibat kerja. Banyak pekerja yang tidak alergi akan mengalami alergi di tempat kerja. Jika seseorang mengalami reaksi alergi di tempat kerja, sebaiknya segera membicarakannya dengan pengusaha dan dokter secepat mungkin.
Pada masa 10 tahun mendatang perlu dikaji bagaimana struktur tenaga kerja di berbagai sektor berkaitan dengan adanya kontak alergi ini. Apakah ada latar belakang kontak alergi baik dari dalam maupun dari luar? Bagaimana peta terjadinya alergi tipe 1 dan tipe 4? Bagaimana mencegah alergi dengan jalan menghilangkan pemajanan, memberikan pertahanan tubuh dan melakukan seleksi, misalnya genetic screening ?

Bahan Bacaan:
Aditama, Tjandra Yoga. Penyakit Paru Akibat Kerja, Yapenidi, 1997
Anthony Montanaro, MD. Allergies and Asthma in the Workplace Volume 1, Number 1 (c) 1992 Healthline Publishing Inc.
Foussereau J et al. Occupational Contact Dermatitis. Munksgaard, 1982.
Goh, CL Handbook of Occupational Skin Diseases. PG Publishing, 1990.
Griffiths WAD and Wilkinson DS. Essentials of Industrial Dermatology. Blackwell Scientific Publications, 1985.
Richard Gibbs West Coast Healthcare Coalition Conference, 1998
Sandy Padilla and Michael Salzman Occupational asthma can block productivity The American Medical Association http://www.ama-assn.org/asthma. Padilla Associates and The Works
William Fisk and Arthur Rosenfeld Improved Productivity and Health from Better Indoor Environments William Fisk Indoor Environment Program (510) 486-5910; fax (510) 486-6658



Lampiran 1:

Daftar Bahan Penyebab Alergi

Daftar berikut adalah senyawaan dengan berat molekul rendah yang dikenal sebagai penyebab asma jika dihirup dalam jangka waktu tertentu. Daftar ini mungkin lebih banyak lagi, namun perlu diketahui bahwa daftar ini dibuat dalam tahun 1994. Perlu dicatat di sini bahwa semua bahan dalam daftar itu tidak sama potennya. Untuk itu harus dibaca bahan literatur secara mendalam dan mendapatkan nasihat dari dokter yang kompeten.
Nomor CAS
Nama Kimia
Nomor CAS
Nama Kimia

514-10-3
ABIETIC ACID
70-30-4
HEXACHLOROPHENE

64-19-7
ACETIC ACID
14166-21-3
HEXAHYDROPHTHALIC ANHYDRIDE

79-10-7
ACRYLIC ACID?
822-06-0
HEXAMETHYLENE DIISOCYANATE

957-68-6
7-AMINOCEPHALOSPORANIC ACID
100-97-0
HEXAMETHYLENE TETRAMINE

111-41-1
AMINOETHYLETHANOLAMINE
2746-19-2
HIMIC ANHYDRIDE

551-16-6
6-AMINO PENICILLAMIC ACID
304-20-1
HYDRALAZINE

317-34-0
AMINOPHYLLINE
123-31-9
HYDROQUINONE

26787-78-0
AMOXICILLIN
25584-83-2
HYDROXY PROPYL ACRYLATE?

69-53-4
AMPICILLIN
54-85-3
ISONIAZID

121-25-5
AMPROLIUM HYDROCHLORIDE
4098-71-9
ISOPHORONE DIISOCYANATE

123-77-3
AZODICARBONAMIDE
12226-52-7
LEVAFIX BRILLIANT YELLOW E36 REACTIVE DYE

8001-54-5
BENZALKONIUM CHLORIDE
108-31-6
MALEIC ANHYDRIDE

69-57-8
BENZYL PENICILLIN
148-01-6
2-METHYL-3,5-DINITROBENZAMIDE

17095-24-8
BLACK GR REACTIVE DYE (BK-5)
555-30-6
METHYL DOPA

2425-06-1
CAPTAFOL
137-05-3
METHYL CYANOACRYLATE

13466-78-9
3-CARENE
80-62-6
METHYLMETHACRYLATE

1390-65-4
CARMINE
19438-64-3
METHYL TETRAHYDROPHTHALIC ANHYDRIDE

61622-34-2
CEFOTIAM

MM222832

15686-71-2
CEPHALEXIN
57-27-2
MORPHINE?

127-65-1
CHLORAMINE-T
109-02-4
N-METHYL MORPHOLINE?

55-56-1
CHLORHEXIDINE
3173-72-6
1,5-NAPHTHALENE DIISOCYANATE

88-04-0
CHLOROXYLENOL
106-50-3
PARAPHENYLENEDIAMINE

12238-08-3
CIBACHROME BRILLIANT SCARLET 32 REACTIVE DYE
305-80-6
PAULI’S REAGENT

51481-61-9
CIMETIDINE
52-67-5
PENICILLAMINE

76-57-3
CODEINE
39878-87-0
PHENYL GLYCINE ACID CHLORIDE

561-27-3
DIACETYL MORPHINE
85-44-9
PHTHALIC ANHYDRIDE

101-77-9
4,4’-DIAMINODIPHENYL METHANE
110-85-0
PIPERAZINE

100-37-8
2-DIETHYLAMINOETHANOL
7531-92-2
PLICATIC ACID

109-55-7
3-(DIMETHYLAMINO)-PROPYLAMINE

POLYFUNCTIONAL AZIRIDINE HARDENER

108-01-0
DIMETHYLETHANOLAMINE
89-32-7
PYROMELLITIC DIANHYDRIDE

117-81-7
DIOCTYLPHTHALATE

RED-BBN REACTIVE DYE

49745-95-1
DOBUTAMINE CHLOROHYDRATE

ROSIN

101-68-8
DIPHENYLMETHANE DIISOCYANATE
123354-92-7
SODIUM ISO-NONANOYLOXYBENZENE SULPHONATE

51811-44-0
DRIMAREN BRILLIANT BLUE K-BL REACTIVE DYE
8025-81-8
SPIRAMYCIN

7085-85-0
ETHYL CYANOACRYLATE
100-42-5
STYRENE

107-15-3
ETHYLENEDIAMINE
1897-45-6
TETRACHLOROISOPHTHALONITRILE

75-21-8
ETHYLENE OXIDE
117-08-8
TETRACHLOROPHTHALIC ANHYDRIDE

55-38-9
FENTHION
60-54-8
TETRACYCLINE

50-00-0
FORMALDEHYDE
31330-63-9
1-(5-TETRAZOLY)-4-GUANYL TETRAZENE HYDRATE

98-00-0
FURFURYL ALCOHOL
584-84-9
2,4-TOLUENE DIISOCYANATE

111-30-8
GLUTARALDEHYDE
552-30-7
TRIMELLITIC ANHYDRIDE


GLYCYL COMPOUND
74610-55-2
TYLOSIN TARTRATE




Lampiran 2:

Pekerjaan dan penyebab asma akibat kerja
Pekerjaan
Bahan
Pekerjaan
Bahan


Tukang roti, penggiling tepung
Tepung gandum
Pekerja pesawat terbang
Triethyltetramine

Petani, ahli kimia , tukang kebun
Biji jarak
Tukang solder aluminium
Aminoethylethanolamine

Pekerja pabrik rokok
Debu tembakau
Pekerja pot aluminum
Fluorine

Pabrik obat
Gummi acacia (lem)
Tukang pembuatan bir
Chloramine-T

Petani, pengolah gabah
Debu gabah
Pekerja pabrik kimia, pekerja kilang serpihan kayu
Chlorine

Pembuat permen
Gummi tragacanth (lem)
Penimbang zar warna
Levafix brilliant yellow, drimarene brilliant yellow and blue, cibachrome brilliant scarlet

Petani strawberry
Bunga strawberry
Pekerja elektronik
Colophony

Pencoba the dan pengepak the
Debu the
Pembuatan epoksi
Tetrachlorophthalic anhydride

Petani tembakau
Daun tembakau
Pembuat cetakan pengecoran
Furan-based resin binder systems

Pekerja industri wol
Wol
Pewarna bulu hewan
Para-phenylenediamine



Tukang potong rambut
Persulphate salts



Pekerja laboratorium, perawat
Formalin/formaldehyde



Pengemas daging
Polyvinyl chloride vapour



Pembuat cat, pencetak plastik
Phthalic anhydride



Penyemprot cat
Dimethylethanolamine



Pekerja fotografi
Ethylenediamine



Pekerja refrigerator
CFCs



Tukang soder
Polyether alcohol, polypropylene glycol


Pemelihara burung
Protein burung
Pembuat kapal, pembuat busa, pembuat mainan
Toluene diisocyanate

Pembuat kosmetik
Carmine
Pembersih boiler, turbin
Vanadium

Entomologis
Tungau, kupu-kupu
Penyemprot mobil
Hexamethylene diisocyanate

Pengumpul bulu burung
Bulu burung
Pekerja semen
Potassium dichromate

Pekerja penggilingan tepung
Kutu padi, aspergillus
Pelapis khrom, tukang poles khrom
Sodium bichromate, chromic acid, potassium chromate

Pekerja laboratorium
Tikus, mencit, kelinci
Pelapis nikel
Nickel sulphate

Petani jamur
Spora jamur
Ahli kimia platina
Chloroplatinic acid

Petani kerang
Hoya
Pemurnian bijih platinum
Platinum salts

Pemelihara merpati
Merpati
Busa polyurethane
Diphenylmethane diisocyanate

Peternak unggas
Ayam
Pekerja karet
Naphthalene diisocyanate

Pengolah udang
Udang
Pemoles tungsten
Cobalt

Peternak ulat sutera
Ulat sutera
Tukang las
Uap baja stainless

Kurator museum khewan
Kumbang




: Alpokat Membantu Sehatkan Tubuh

Buah ini, bukan hanya sedap untuk minuman es, apalagi diminum saat cuaca panas. Namun, sebenarnya bukan hanya untuk minuman saja. Ada fungsi lain, yakni buah tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh. Malahan bisa menurunkan kadar kolesterol tubuh.

Buah tersebut, mengandung lemak yang tinggi. Sebuah alpokat dengan ukuran sedang bisa punya kandungan 30 gram lemak. Jangan kuatir, sebenarnya sebagian besar lemak yang terkandung dalam alpokat adalah lemak tak jenuh tunggal, lemak yang bisa menurunkan kadar kolesterol.

Dalam penelitian terhadap alpokat, 45 orang sukarelawan telah mengkonsumsi alpokat setiap hari selama seminggu dan kolesterol total dalam darah mengalami penurunan sebesar 17%. Kadar kolesterol 'jahat' (LDL-Low Density Lipoprotein) dan trigliserida yang selalu dihubungkan dengan penyakit jantung menurun, sedang kadar kolesterol 'baik' (HDL-High Density Lipoprotein) yang cenderung menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung meningkat. Alpokat, ternyata diketahui sangat kaya beta-sitosterol, bahan alami yang signifikan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Bukan hanya itu saja manfaat yang dipunyai alpokat, dengan menyisipkan lemak tak jenuh tunggal dalam diet sehari-hari bisa memberikan suatu keuntungan tersendiri. Caranya, Anda bisa saja menggantikan mentega atau krim keju dalam roti dengan alpokat yang sudah dihancurkan, atau Anda bisa saja menggantikan mayonaise dalam roti isi dengan potongan alpokat. Dengan demikian Anda tidak hanya menghemat kalori, namun juga mengurangi lemak jenuh dan meningkatkan lemak tak jenuh tunggal.

Perlu diingat sebelum Anda mencampurkan alpokat ke dalam setiap makanan, alpokat memiliki banyak kalori dengan semua lemak yang terkandung di dalamnya. Jenis lemak lainnya telah menggandakan kalori yang sama dengan jumlah karbohidrat.

Namun sebaiknya, untuk mengkonsumsi alpokat harus dipilih alpokat yang baik dan matang. Karena itu, jika Anda membeli alpokat yang masih keras, tempatkan alpokat ke dalam bungkusan kertas selama sehari atau dua hari sampai alpokat masak, baru segera dikonsumsi. Untuk mencegah perubahan warna pada alpokat yang telah dibuka, gunakan plastik dan tutup serapat mungkin atau Anda juga bisa memerciki dengan sedikit air jeruk lemon dan segera masukkan ke dalam lemari es. Selamat mencoba.



AMANDEL

Sumber : Erik Tapan, MHA (MLDI)

Yang disebut dengan amandel pada hakikatnya adalah infeksi menahun atas kelenjar tonsil yang terletak di tenggorokan, di sebelah kanan dan kiri pangkal lidah. Kini "boleh dikata" tidak ada infeksi yang tidak dapat diatasi (tidak termasuk misalnya AIDS); banyak macam obat pembunuh kuman yang tersedia, asalkan uang tersedia. Jika amandel ini sering kumat (enam kali atau lebih dalam satu tahun) biasanya kelenjar ini dianjurkan untuk dibuang saja dengan operasi.

Penyakit ini biasanya dijumpai pada mereka yang kurang dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Kuman penyebab infeksi amandel mungkin berbeda pada satu dan lain orang; bahkan pada satu orang pun mungkin berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain. Yang dikhawatirkan oleh banyak dokter adalah jika penyebabnya itu adalah keluarga Streptococcus beta hemolyticus. Infeksi oleh kuman ini dapat menimbulkan REAKSI yang dapat berupa sakit ginjal, jantung, rematik. Oleh karena itu mereka yang berpendapat demikian selalu menganjurkan untuk operasi amandel (Kelompok yang lain tidak terlalu mempermasalahkan karena mereka yakin tidak semua orang bereaksi sama...).

Dalam masa penyembuhan saya selalu di beri antibiotika dimana masa penyembuhan tersebut bisa berminggu-minggu sampai sebulan. Apakah ada efek sampingan bila saya selalu memakan antibiotika ketika mengalami penyakit tsb.

Setiap obat yang masuk ke tubuh kita tentunya ada efeknya. Antibiotika yang diminum sesuai anjuran dokter mempunyai efek yang bisa ditolerir. Untuk itu saran saya, janganlah mengganti- ganti dokter dan antibiotik tersebut harus diminum sesuai anjuran dokter. Jangan karena telah cocok, maka menebus obat itu sendiri.

Mengapa sering mengalami penyakit tsb, apakah ada penyaruh turunan sehingga sering terjangkit penyakit tsb.

Penyakit bisa terjadi kalau terdapat ketidakseimbangan antara kuman penyakit dan tubuh (hal ini tentunya Dokter lebih mengetahui) Jadi penyakit ini bisa muncul kalau :
Cuaca yang mendukung sehingga lebih banyak kuman di sekitar kita, misalnya pada musim hujan.

Tubuh kita lemah, misalnya kurang berolahraga, stress, dll




AMANKAH ANAK ANDA BERMAIN?

Salah satu dari saat-saat yang menyenangkan bagi anak adalah pergi ke taman bermain. Tetapi terkadang saat bermain di taman bermain bisa membuat anak menjadi trauma karena tidak jarang anak mengalami cedera serius sewaktu ia asyik bermain. Karena itu, orangtua perlu memperhatikan hal-hal penting agar anak tidak mengalami cedera. Hal-hal itu diantaranya adalah:

1. Keadaan sekeliling taman bermain anak-anak.
Tak jarang taman bermain masih kurang aman bagi anak-anak. Coba tengok apakah taman bermain bebas dari pecahan kaca, tutup botol yang tajam, atau benda-benda lain yang sekiranya dapat melukai anak. Perhatikan pula apakah sekiranya ada tumbuhan atau binatang yang dapat mencelakakan anak, seperti akar pohon besar atau ulat berbulu.

2. Permainan anak.
Lihatlah apakah permainan anak cukup aman bagi mereka. Periksalah dengan cermat, apakah alat permainan anak ada bagian-bagiannya yang berkarat, tangga papan luncur ada yang patah, pegangan tangan yang sudah rusak, dan sebagainya. Perhatikan apakah alat permainan anak sudah terletak di tempat yang benar, yaitu di atas pasir atau rumput, karena di tempat yang kasar seperti aspal dapat membuat anak mudah terluka.

3. Pakaian dan alas kaki anak
Sewaktu bermain, sebaiknya anak mengenakan pakaian dan alas kaki senyaman mungkin yang tidak mengganggu gerak tubuhnya. Jangan biarkan anak memakai pakaian yang terlalu longgar atau terlalu ketat. Perhatikan pula apakah ada benang yang menjulur atau tali sepatu yang belum diikat yang dapat membuat anak terjatuh.

4. Sesuaikan alat permainan anak dengan usianya
Orangtua perlu mengenal dengan baik, mana alat permainan yang cocok untuk anaknya. Anak yang koordinasi geraknya sudah baik membutuhkan alat permainan yang berbeda dengan anak yang gerak motoriknya belum terkoordinasi dengan baik (biasanya perbedaan itu terletak pada anak di bawah dan di atas usia balita). Anak usia di bawah 2 tahun, sebaiknya tidak dibiarkan bermain di taman bermain sendiri, karena koordinasi geraknya masih belum baik.



Ambeien & Daun Wungu
Oleh Staff IQEQ

Ambeien atau wasir adalah jenis penyakit yang disebabkan antara lain oleh pembengkakan pembuluh darah. Pembengkakan terjadi pada bagian terbawah poros usus, baik di sisi dalam maupun luar lubang anus. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya benjolan seperti bisul berwarna merah kebiru-biruan atau kehitaman.

Terjadinya pembengkakan lantaran terhambatnya aliran darah, terutama bila ada gangguan limpa, dan sembelit menahun. Terlalu banyak duduk dan kurang olah raga serta tindihan rahim yang membesar akan semakin memperparah ambeien atau wasir ini.

Pengobatan

Ada banyak obat wasir yang dijual, seperti ambeven maupun obat wasir lainnya. Tapi dari sekian banyak obat, pengobatan alternatif dengan daun wungu sering kali menjadi pilihan.

Daun wungu atau handeleum adalah tanaman asli dari Irian Timur yang memiliki daun berwarna ungu. Tanaman ini seringkali menjadi tanaman hias, baik di taman-taman maupun di pinggir jalan raya. Tanaman dari keluarga Acanthaceae ini memiliki banyak sebutan antara lain di Sumatra biasa disebut dengan pudin, di Bali disebut dengan temen, dan di Madura biasa disebut dengan karaton.

Sebenarnya yang disebut handeleum ada 3 jenis. Selain berdaun ungu kemerahan, ada juga yang berdaun hijau variegata, dan hijau keunguan. Tapi yang dipakai untuk pengobatan wasir adalah yang berwarna ungu kemerahan.

Daun wungu atau handeleum memiliki kandungan yang berkhasiat untuk mengatasi pembengkakan yang terjadi akibat wasir. Kandungan yang terdapat dalam daun wungu adalah flavonoid, glikosid steroid, saponin, tanin, dan lendir. Senyawa flavonoid bersifat anti inflamasi, sehingga dapat mengurangi pembengkakan atau peradangan.

Secara farmakologi, daun wungu telah dicoba terhadap otot polos usus marmut. dari hasil seminar tanaman obat 1980, ditemukan bahwa infus daun wungu bisa mempengaruhi kontraksi otot usus secara reversibel. Bahkan dari penelitian Dr. Sardjono Oerip Santoso dan Dr. Sugiarto (Trubus no.361 edisi Desember 1999 - th. XXX) menyatakan bahwa rebusan daun wungu bisa menghilangkan rasa nyeri dan pendarahan.

Tidak sampai di situ saja, penelitian yang dilakukan di Universitas Kristen Widya Mandala Surabaya pada tahun 1980, juga membuktikan bahwa daun wungu mampu memberikan pengaruh positif terhadap penyakit panas dalam. Di samping itu, daun wungu juga berkhasiat untuk melancarkan menstruasi pada wanita.





AMPUHNYA MUSIK SEBAGAI TERAPI

Sumber : Von Frank Ochmann/Cis (Intisari (Januari 1999))

Nathalie yang berusia tiga tahun tergeletak di tempat tidur yang berpagar jeruji. Ia lahir dengan kelainan kepala besar (hydrocephalus). Karena tekanan, otaknya rusak. Beberapa waktu lalu, tiba-tiba dia harus mendapatkan bantuan pernapasan. Anehnya, ketika ada benda asing di saluran pernapasannya, si kecil bisa protes dengan kaki dan tangannya. Dokter segera menenangkan Nathalie dengan obat-obatan. Di New Yorker Beth Israel Medical Center, para dokter mencoba memberinya pengobatan alternatif.

Dr. Joanne Loewy yang saat bertugas tidak mengenakan pakaian dokternya, tampak seperti dukun. Saat masuk ke kamar si kecil Nathalie, dia merundukan kepalanya ke pasien kecilnya itu. Lalu, dia mengelilingi tempat tidurnya sambil membunyikan peralatan musik dengan aneka nada. Saat "bermandikan" musik, Nathalie kelihatan sedikit tenang. Otot-ototnya pun tidak lagi kaku dan dari monitor tampak grafik denyut jantungnya menurun. Setelah mengelus-elus kepala Nathalie, Joanne meninggalkan kamar itu, napas si kecil tampak teratur dan wajahnya tampak tenang.

Selain mengurus Nathalie, Joanne memimpin tiga penelitian di Beth Israel Medical Center untuk mengetahui bagaimana musik bisa memperingan penderitaan anak AIDS, leukemia, asma, dan gangguan otak yang berat. Joanne melihat musik bisa banyak meringankan keadaan mereka. Menurut penelitian terbaru - seperti pada Nathalie - musik berpengaruh langsung ke otak dan berakibat ke proses kerja tubuh.

Pasien pilih musik sendiri
Di AS dan Jerman, dengan metode yang lebih modern sekelompok peneliti secara intensif mengamati musik yang sejak ratusan tahun diketahui punya kekuatan menyembuhkan. Musik sebagai terapi sudah sering dipakai, lewat walkman mini kondisi pasien kecil yang berada di inkubator distabilkan, untuk menenangkan mereka yang kesakitan di kursi dokter gigi atau yang sedang berada di ruang bersalin, bahkan juga dipakai di pusat rehabilitasi pasien stroke. Pada penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti alzheimer, musik membantu kondisi mental sang pasien agar tidak makin mundur.

Salah seorang pioner terapi musik adalah dr. Ralph Spintge, seorang ahli anestesi dari rumah sakit olahraga Hellersen di Ludenscheid, Jerman. Di Hellersen, bukan cuma kamar saja yang dilengkapi musik, tetapi juga ruang operasinya. Dari peralatan teknologi modern yang terdiri atas enam saluran, pasien yang cuma dibius lokal bisa memilih irama musik yang dia sukai, mulai dari Big-Band-Sound ala Glenn Miller sampai musik klasik. Di ruang operasi ini, headphone boleh dipakai. Selama ini kebanyakan dokter bedah menilai positif penggunaan musik. Dalam suatu penelitian di State University of New York di Buffalo, dengan mendengarkan musik para pelaku operasi merasa rileks saat mengerjakan "tugasnya" - tekanan darah dan denyut jantung mereka memang naik karena tugas berat itu tapi cuma sedikit.

"Setelah empat tahun kami melakukan investasi musik, banyak yang dihemat!" ujar Ralph Spintge. Kebutuhan akan obat penenang turun sampai 50%. Selain itu, karena kebanyakan pasien lebih rileks saat dioperasi, komplikasi jarang terjadi sehingga masa rawat inap bisa diperpendek.

Spintge, dokter di Ludenscheid yang juga profesor tamu di Institut Penelitian Musik Universitas San Antonio, Texas, mempunyai beberapa pertanyaan berkaitan dengan pengaruh musik terhadap manusia. Mengapa musik bisa berperan dalam pengobatan? Sifat musik yang mana yang dapat mempengaruhi tubuh manusia, terutama sekali otak? Apakah mungkin ada jenis musik tertentu untuk penyakit tertentu?

Sampai di antariksa
Menurut penelitian terakhir dan pengamatan klinisnya, memang ada hubungan antara musik dan pengobatan. "Di dalam tubuh kita pun ada musik, mulai dari irama detak jantung, pernapasan, sampai berbagai aktivitas otak. Selain itu, tubuh juga terpapar musik dari luar," katanya. Dasar penelitiannya sampai saat ini memang masih harus dilengkapi. Namun, dia melihat musik sering dipakai sebagai pengatur kegiatan manusia. Roket, kapal selam, pesawat ruang angkasa MIR Rusia pun dilengkapi peralatan musik dengan program khusus untuk mengatur agar para penumpangnya mengantuk atau jangan mengantuk. Berdasarkan data-data penelitiannya, Spintge bersama para ahli matematika dan fisika, masih menyelidiki metronom biologis apa yang berdetak dalam diri kita dan bagaimana musik dapat berpengaruh dalam pengobatan.

Dari hasil EKG (elektrokardiogram), dalam keadaan tenang dan tidak kesakitan, grafik jantung seseorang tidak melompat-lompat. Sebaliknya, pada saat sedang ketakutan, kesakitan, atau dilanda stres, ritme jantungnya "membeku" di frekuensi tertentu. Berdasarkan hal ini, para medis merasa perlu membuat rileks para pasien dengan memperdengarkan musik. Ternyata cukup berhasil.

Musik sebagai alat terapi yang dapat menyembuhkan bisa terlihat pada Imme Kramer. Warga Frankfurt ini menderita penyakit keturunan yang amat menyakitkan dan sampai saat ini belum ada obatnya. Jaringan ikatnya melemah hingga mengganggu organ dalam lainnya, termasuk jantung. Sudah tiga kali ia mengalami serangan jantung ringan. Dr. Ralph Spintge merasa, wanita yang berusia 48 tahun ini perlu dirilekskan. Pada mulanya dibutuhkan paparan musik dari headphone selama 15 menit untuk membebaskan dia dari keadaan stres, berdasarkan pantauan terhadap aktivitas ototnya. Setelah tiga minggu dirawat dengan terapi musik, cuma lima menit mendengarkan musik, dia sudah bisa tenang kembali.

Prof. Thaut menganggap, musik merupakan komponen penting dalam terapi. Prof. Thaut yang kelahiran Hamburg dan direktur pusat penelitian musik untuk biomedis dan rehabilitasi saraf di Colorado State University di Fort Collins meneliti pengaruh musik terhadap organ alat gerak. Dia melihat, para penari langsung menggoyangkan kaki begitu mendengar musik.

"Keajaiban" untuk pasien stroke
Baru-baru ini, para ilmuwan mulai mengamati mekanisme fisiologis yang menghubungkan alat pendengar dengan sistem motorik manusia. "Baru sekarang dapat dilakukan karena baru kini tersedia teknologi komputer yang menciptakan irama tertentu, dan juga video yang bisa merekam setiap gerakan para sukarelawan. Dengan video ini bisa dilihat setiap perubahan gerakan sekecil apa pun," ujar Thaut.

Ternyata organ pendengaran pada manusia lebih baik daripada organ penglihatan. Pada zaman nenek moyang, hanya manusia yang punya pendengaran baik yang bisa bertahan hidup. Karena dengan mengandalkan pendengaran yang baik itu, mereka bisa menghindar dari serangan binatang-binatang buas.

Salah satu kemampuan dasar indera pendengaran adalah mendengar irama. Sejak berupa embrio, manusia sudah mendengar irama, yakni irama detak jantung sang ibu. Menurut kelompok kerja Michael Thauts pada Fort Collins, otak manusia sangat cepat menerima ritme dari luar dan mengubahnya menjadi gerakan. Hal ini terlihat pada para sukarelawan yang gerakannya direkam dengan video. Menurut Thaut, "Otak sangat cepat menerima irama dan segera memerintahkan gerak motorik untuk bekerja."

Dari sudut pandang medis, Thaut mempertanyakan apakah mekanisme yang merangsang ini tetap bisa berpengaruh terhadap manusia yang otaknya rusak? Banyak pasien stroke atau pasien parkinson tidak bisa melangkahkan kakinya atau mengkoordinasikan langkah mereka. Anehnya, menurut kelompok kerja Prof. Thaut, mereka bisa melangkahkan kaki kembali setelah mendengarkan musik dengan irama tertentu. Seperti ada suatu kekuatan yang memungkinkan mereka dapat berjalan kembali. "Mereka tidak perlu belajar lagi jalan!" ujar Prof. Thaut.

Di pusat rehabilitasi di AS, para pasien stroke disuruh berbaris sambil mendengarkan musik mars yang berirama dua dan empat ketukan lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan.

Contoh lain tentang kehebatan musik tampak pada seorang pasien alzheimer yang sudah tak ada harapan di pusat rehabilitasi New Yorker Beth Abraham. "Pasien ini menderita parkinson hebat, tubuhnya gemetar seperti orang kedinginan. Walau demikian, dia masih berusaha untuk bermain piano. Dia memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya, yakni Frederic Chopin. Kalau sudah demikian, dia bisa duduk berjam-jam di depan piano dan lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi," ujar Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham.

Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu "menggali" ingatan pasien-pasiennya. "Saya pernah mencobanya pada pasien alzheimer yang kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika saya memainkan musik yang dia kenal sewaktu mudanya, tiba-tiba dia jadi ingat akan tempat dan orang-orang yang pernah dia kenal."

Memang fenomena seperti itu sampai sekarang belum jelas seluruhnya. Yang penting musik telah berhasil mengaktifkan kembali otak. Concetta Tomaino yang bekerja sama dengan para ahli saraf dan otak dari New Yorker Albert Einstein College of Medicine memperkirakan, "stimulasi total" dengan musik bisa memperbaiki minimal sebagian daerah fungsi otak yang rusak.

Hal ini juga terjadi pada pasien stroke. Mereka tidak bisa bicara, tapi bisa sedikit bernyanyi. Ini berhubung daerah otak yang mengendalikan kedua jenis aktivitas itu memang berbeda. Pada beberapa kasus, fungsi bicara bisa diaktifkan kembali dengan nyanyian, tetapi butuh waktu yang agak lama. "Tampaknya jaringan saraf yang 'lumpuh' bisa diaktifkan kembali dengan stimulasi yang tepat. Yakni dengan musik," ujar Concetta Tomaino.




Anak 10 Tahun

Kebetulan anak saya beberapa bulan lagi akan mencapai usia 10 tahun. Oleh karena itu sambil melihat-lihat perkembangannya ada baiknya saya share-kan apa yang saya baca mengenai anak usia 10 tahun.

Usia ini paling cocok untuk mulai membuat agenda kegiatan sehari-hari. Biarkan seorang anak 10 tahun mengatur jam-jamnya sehari-hari. Ia mulai belajar mematuhi apa yang ia tetapkan sendiri. Orangtua tinggal bantu mengingatkan kalau beberapa agenda terlewatkan atau terlupakan.

Dalam usia ini anak mulai dapat berbicara dengan orang dewasa dalam bahasa orang dewasa, dan bicara dengan kelompoknya dengan bahasa mereka sendiri. Ia tidak lagi menyebut dirinya 'saya' tapi mulai bersifat kolektif, 'kita' dan 'milik kita.' Pelajaran ilmu bumi dan sejarah mulai menggugah minatnya, bila dilakukan dengan benar. Ia ingin eksplorasi lebih jauh dan mengenali sejarahnya sendiri. Kesukaan membaca bila dipupuk dengan benar akan tumbuh dengan pesat sekali.

Bakat musiknya berkembang pesat hampir seperti orang dewasa. Namun demikian, untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu ia masih harus mendapat bimbingan apa-apa yang harus dan sebaiknya dilakukan.

Anak usia 10 tahun mulai dalam tahap meniru orang-orang yang dikaguminya. Dalam tahap ini orangtua sebaiknya tidak menjadi instruktur lagi, tetapi menjadi penasihat bila ditanya, pendengar yang baik bila ada keluhan atau cerita-cerita, dan bila perlu menjadi sahabat dari anaknya. Ia mulai merangkai cita-citanya. Ia mengidentifikasikan dirinya dengan gambaran ideal yang dimilikinya. Tokoh-tokoh film, televisi, dan lainnya akan ia seleksi untuk dijadikan gambaran dirinya sendiri.

Anak 10 tahun senang menganggap kelompoknya sebagai yang istimewa. Sering ada rahasia-rahasia kelompok yang dijaga betul-betul. Walaupun orangtua sempat mengetahui rahasia-rahasia kelompok tersebut, sebaiknya tetap menjaga seolah-olah tidak tahu. Anak 10 tahun cepat menangkap dan mengerti saran-saran yang diberikan. Ia mulai mengerti akan hak-hak orang lain, dan sebaiknya diajarkan untuk terus-menerus menghormati hak orang lain. Dalam kelompok, kadang ia akan mati-matian mempertahankan haknya. Bila itu terjadi, sebaiknya jangan lupa memberikan pujian kepadanya.

Anak usia ini mulai mengerti akan tanggung jawab keuangan. Ia mengerti akan kekurangan atau kelebihan kondisi keuangan orangtuanya. Ia pun mengerti bagaimana "memanfaatkan" kondisi tersebut.

Orangtua dengan anak 10 tahun sebaiknya sering mengajak bicara dan diskusi. Karena bila mereka gagal membina hubungan emosional dan komunikasi dengan anaknya sampai ia menginjak usia remaja, maka biasanya hubungan dan komunikasi sudah tidak bisa lagi dibangun.

Hati nuraninya mulai terbentuk dan dapat dikendalikan. Namun ia masih melihat segala sesuatu sebagai hitam dan putih. Belum bisa mengerti yang abu-abu. Bila orangtua terpaksa menolak suatu permintaan anak usia ini, harus dikatakan dengan sejujurnya dan dengan sungguh-sungguh hati. Ia akan menangis atau sangat kecewa namun ia sudah bisa mengerti alasan-alasan yang dikemukakan orangtuanya.

Walaupun perkembangannya terlihat luar biasa, ia masih belum bisa mengerti kata-kata abstrak seperti adil, balas dendam, kemurnian hati, kemurahan hati, dsb. Melalui contoh harus diterangkan arti kata-kata seperti itu.




Anak Anda Agresif ?

oleh : Taufan Surana

�@

Jika anda mempunyai buah hati berusia 2 s.d. 3 tahun, anda mungkin

sering dibikin pusing karena anak anda agresif, suka memukul,

menggigit atau jenis kekerasan yang lain.

�@

Anda mungkin sedikit shock jika saya katakan bahwa perilaku agresif

anak anda itu adalah perilaku NORMAL dalam perkembangan anak.

�@

Mengapa ?

�@

Usia 2 s.d. 3 tahunan bisa dikatakan sebagai usia transisi awal pada

perkembangan anak, dimana anak sedang mengalami keinginan yang

sangat besar untuk menjadi mandiri.

�@

Dilain pihak, kemampuan bahasa anak masih belum mencapai tahap

yang cukup untuk bisa berkomunikasi dengan sempurna.

�@

Gap terhadap kedua kemampuan yang sedang berkembang ini akan

'dilepaskan' oleh anak dalam bentuk tindakan fisik seperti bertindak

agresif dan sejenisnya. Memang hanya itulah cara yang paling mudah

dilakukan oleh anak untuk mengungkapkan emosinya.

�@

Untuk itu, sebagai orangtua kita HARUS memahami bahwa sikap

agresif seperti memukul atau menggigit pada level tertentu adalah

sangat normal, karena anak masih terfokus pada pemikiran 'SAYA'

atau 'MILIK SAYA'.

�@

Dengan mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri anak anda ini,

andapun menjadi lebih tenang dan tidak perlu terlalu khawatir melihat

perilaku agresif anak anda (tentunya perilaku agresif yang tidak terlalu

kelewatan).

�@

Jadi, jangan sampai perilaku agresif anak anda membuat anda menjadi

panik, yang berakibat pada perlakuan kekerasan anda terhadap anak.

�@

INGAT !

Kemampuan anda untuk mengendalikan emosi/rasa marah anda

merupakan LANGKAH PERTAMA yang akan menentukan apakah anda

akan bisa mengendalikan anak anda atau tidak.

�@

Bagaimana mungkin anda meminta anak anda tidak boleh memukul

dengan cara anda memukulnya. Padahal anak seusia ini melakukan

segala sesuatunya dengan cara MENIRU lingkungannya.

Iya 'kan... ?

�@

Yang penting dan harus selalu diingat, anda harus selalu menasehati anak

anda bahwa perilaku agresif tersebut tidak baik dan tidak dapat anda

terima. Selain itu, anda harus membantu anak anda dengan menunjukkan

cara lain untuk mengungkapkan perasaan atau emosi anak.

�@

Anda setuju dengan saya tentang hal diatas ?

�@

Saya tahu, anda masih memendam sebuah pertanyaan besar, yaitu :

�gLangkah kongkret seperti apa yang bisa saya lakukan untuk menasehati

ataupun menunjukkan cara pengungkapan emosi anak ?�h

�@

Ada beberapa hal yang telah kami terapkan dengan hasil yang cukup efektif.



1. Peringatan Awal/Dini dan Batasan yang Jelas



�gHhmmm�c itu lagi !�h. Mungkin begitu komentar langsung dari anda yang telah membaca eBook �g3 Tahun Pertama yang Menentukan�h.



BETUL !

Dari pengalaman saya, cara inilah yang PALING EFEKTIF untuk mengendalikan dan mencegah perilaku anak sebelum dia terlanjur melakukan tindakan agresif.



Dengan peringatan awal ini, anak menjadi tahu dan siap secara mental terhadap apa yang akan terjadi jika dia berbuat sesuatu yang diluar batasan yang telah anda tetapkan.



--------

Catatan :

Keterangan lebih detail tentang Peringatan Awal ini dapat anda baca di eBook 3 Tahun Pertama yg Menentukan.

--------



Anda harus dengan JELAS dan SINGKAT menyampaikan kepada anak anda hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukannya di setiap kegiatan/permainan bersama dengan orang lain.



Dan yang penting, anda harus secara KONSISTEN menjalankan apa yang telah anda sampaikan kepada anak anda.



Misalnya, jika anak anda senang bermain mandi bola di taman bermain, sebelum anak anda mulai bermain, anda bisa mengatakan bahwa dia boleh bermain dengan teman-temannya, tetapi jika melemparkan bolanya ke anak lain, maka dia akan segera diminta berhenti.



Jika ternyata anak anda kelihatan agresif dengan melemparkan bola ke anak lain, maka anda harus SEGERA membawa anak anda keluar dari tempat mandi bola tersebut.



JANGAN ditunggu sampai dia melakukannya 2 atau 3 kali, baru anda bereaksi !



Anak anda perlu tahu SEGERA bahwa tindakannya tidak bisa anda terima, dan apa yang anda katakan sebelumnya memang berlaku.



2. Cooling-Down



Cooling-down disini pada dasarnya hampir sama dengan time-out yang telah dibahas di edisi beberapa bulan yang lalu.




Untuk contoh mandi bola diatas, begitu anak anda bersikap agresif, anda SEGERA membawa anak anda keluar dari tempat mandi bola, kemudian ajaklah dia duduk bersama anda untuk melihat anak lain bermain mandi bola. Kemudian jelaskan bahwa dia boleh bermain lagi jika dia berjanji



ANAK ANDA CERDAS?

Apakah anak Anda cerdas? Ya? Tidak? Bingung? Kira-kira acuan apa yang Anda gunakan untuk menjawabnya? Sebagian besar orangtua biasanya akan menggunakan nilai rapor sebagai acuan kecerdasan anak. Anak-anak yang memperoleh ranking, pandai berhitung dan kuat menghafal cenderung dikategorikan cerdas.

Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang tidak mendapatkan ranking? Bagaimana dengan anak-anak perkampungan kumuh Brasil yang jago bermain sepak bola, tetapi mungkin tidak tahu perkalian? Bagaimana pula dengan para pelaut zaman dahulu yang mengarungi samudera hanya dengan mengandalkan konstelasi bintang di langit? Apakah mereka juga dapat dikategorikan cerdas?

Kalau pertanyaan tersebut disampaikan kepada Howard Gardner, tanpa ragu-ragu profesor Universitas Harvard ini pasti akan mengiyakannya. Dalam konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang dicetuskan pada tahun 1983, Gardner mengelompokkan kecerdasan menjadi tujuh tipe, yaitu kecerdasan musik, kinestetik-tubuh, logika-matematika, bahasa, spasial, interpersonal dan intrapersonal.

Teori itu dilandasi oleh fakta bahwa kerusakan di bagian otak tertentu akan membuat seseorang kehilangan kemampuan atau keterampilan tertentu. Jadi, Gardner meyakini bahwa masing-masing tipe kecerdasan diatur oleh bagian otak yang berbeda, misalnya tipe kecerdasan interper- sonal diatur oleh lobus frontal, sedangkan tipe spasial diatur oleh spasial-belahan otak kanan.

Gardner merumuskan kecerdasan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan suatu persoalan atau menghasilkan produk dalam lingkup suatu budaya atau komunitas. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan persoalan bervariasi dari mengarang cerita, menyusun komposisi musik, meluluskan negosiasi politik, sampai dengan menentukan langkah skak-mat.

Masing-masing tipe kecerdasan akan tercermin dari produk atau prestasi yang ditampilkan pemiliknya. Hanya saja tampilan produk ini dipengaruhi oleh faktor budaya yang ada. Misalnya kecerdasan bahasa di suatu masyarakat menghasilkan seorang pengarang cerita handal, sementara di lingkup komunitas lain berkembang menjadi seorang orator.

Kecerdasan Musik
Kecerdasan musik sangat jelas ditampilkan oleh Yehudi Menuhi yang pada usia tiga tahun jatuh cinta pada biola, dan menjadi pemain biola internasional pada usia 10 tahun. Tipe kecerdasan ini berkembang dengan sangat baik pada musisi, penyanyi dan komposer. Sementara kecerdasan kinestetik-tubuh lebih banyak dikuasai oleh olahragawan, penari, pemahat, maupun dokter bedah.

Kecerdasan logika-matematika dapat membantu seseorang menemukan solusi persoalan yang melibatkan perhitungan angka, sedangkan kecerdasan bahasa meliputi kemampuan dalam hal mengarang, membaca maupun berkomunikasi verbal. Tipe kecerdasan ini banyak dikuasai oleh mereka yang berprofesi sebagai sastrawan, penyair, wartawan, presenter, maupun orator.

Para navigator, arsitek, desainer interior maupun pemain catur dapat digolongkan sebagai mereka yang menguasai kecerdasan spasial. Tipe kecerdasan ini memudahkan seseorang untuk menentukan arah, menggunakan peta, dan melihat objek dari berbagai sudut.

Memukau, mempengaruhi, dan terampil membina hubungan dengan orang lain adalah ciri-ciri dari mereka yang memiliki kecerdasan interpersonal. Dengan keterampilannya dalam membina hubungan dengan orang lain, mereka sangat cocok mengambil profesi sebagai guru, psikolog, tenaga pemasaran atau negosiator.

Jika kecerdasan interpersonal membantu seseorang untuk memahami dan bekerja dengan orang lain, maka kecerdasan intrapersonal memudahkan seseorang untuk memahami dan bekerja dengan dirinya sendiri. Orang dengan tipe kecerdasan ini mampu memahami hal-hal yang ada di dalam dirinya dan menggunakannya sebagai alat untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri. Berbeda dengan tipe lainnya, perwujudan tipe kecerdasan ini membutuhkan perpaduan dengan tipe kecerdasan lainnya, misalnya perpaduan dengan kecerdasan bahasa akan melahirkan karya sastra yang berisi pemikiran atau filosofi menakjubkan.

Seseorang dapat memiliki beberapa tipe kecerdasan sekaligus, hanya intensitasnya saja yang berbeda-beda. Mungkin saja komposisinya adalah satu tipe kecerdasan yang menonjol dan beberapa tipe kecerdasan lain yang sedang-sedang saja. Sebagai contoh konkret, untuk menjadi penyanyi sekaliber Kris Dayanti, memiliki kecerdasan musik saja tidaklah cukup. Diperlukan juga kecerdasan kintestetik tubuh (berekspresi lewat gerakan tubuh), linguistik (mengolah komunikasi), dan interpersonal (membina relasi dengan penggemar atau media).

Sayangnya tidak semua tipe kecerdasan ini dihargai oleh masyarakat. Sekolah pun cenderung lebih menghargai tipe kecerdasan logika-matematika dan bahasa. Seorang siswa dengan nilai matematika 9 namun memperoleh nilai 5 pada pelajaran olahraga tidak akan dianggap bermasalah.

Sebaliknya, seorang kapten tim dengan nilai matematika 5 akan dianggap memiliki masalah. Mengikuti kursus matematika sepertinya telah menjadi suatu keharusan, sedangkan kursus musik masih dianggap sebagai barang mewah. Apalagi kecerdasan interpersonal yang sepertinya terlupakan untuk dikembangkan sejak usia dini.

Cara belajar di sekolah yang lebih banyak menggunakan metode ceramah dan membaca buku ajar juga hanya menguntungkan siswa dengan tipe kecerdasan linguistik dan logika. Padahal siswa dengan tipe kecerdasan yang berbeda memiliki cara belajar yang berbeda. Sebaiknya sekolah memiliki berbagai metode pengajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan semua tipe kecerdasan.

Siswa tipe musik lebih cocok mempelajari materi yang dikaitkan atau dikemas dalam bentuk musik. Siswa tipe kinestetik dapat menghafal dengan bantuan gerakan tubuh, sedangkan tipe spasial akan sangat tertolong bila materi pelajaran dikemas dalam bentuk tabel, grafik, diagram atau mind-mapping. Belajar kelompok akan lebih sesuai untuk siswa dengan tipe interpersonal, tetapi akan menyulitkan siswa tipe intrapersonal yang lebih cocok untuk belajar seorang diri.

Kegagalan di Sekolah
Penekanan yang berlebihan pada tipe kecerdasan logika-matematika dan bahasa membuat peluang sukses di sekolah sepertinya hanya tersedia bagi anak-anak dengan kedua tipe kecerdasan ini. Kegagalan di sekolah jelas akan mempengaruhi perkembangan kepribadian dan masa depan mereka. Oleh sebab itu masyarakat dengan sekolah-sekolah semacam ini akan lebih banyak dipenuhi orang-orang yang gagal atau yang dianggap gagal.

Identifikasi kecerdasan majemuk berbeda dengan pengukuran konsep kecerdasan tradisional yang dapat dilakukan dengan tes terstandardisasi. Tes IQ yang ada saat ini hanya dapat mengidentifikasi tipe kecerdasan bahasa, logika-matematika, spasial dan sebagian tipe interpersonal.

Untuk melakukan identifikasi terhadap tipe kecerdasan majemuk, Gardner lebih menganjurkan agar orangtua dan pihak sekolah menyediakan beragam sarana dan prasarana yang terkait dengan ketujuh tipe kecerdasan tersebut. Setelah itu, amati bidang apa yang lebih diminati oleh anak, seberapa mendalam ia mengeksplorasi hal tersebut, dan sejauh mana ia menikmati aktivitas yang dilakukannya.

Proses identifikasi ini harus melibatkan peran serta orangtua, guru, teman dan anak itu sendiri dalam rentang waktu yang tak dapat ditentukan. Sebagai contoh, dalam mengidentifikasi tipe kecerdasan anak usia SD, Gardner menggunakan berbagai kegiatan termasuk kegiatan bermain. Di antaranya adalah "permainan berburu harta karun" yang mengukur kemampuan anak dalam membuat kesimpulan logis, "persepsi musik" yang mengukur kemampuan anak dalam membedakan nada.

Ada pula "storyboard" yang mengukur rentang keterampilan berbahasa, "portfolio seni" yang dinilai dua kali dalam setahun tentang penggunaan garis, bentuk, warna, ruang, detil dan desain, gerakan atletik untuk mengamati koordinasi, keseimbangan dan kekuatan tubuh dalam berbagai jenis olahraga, dan "model kelas" untuk mengukur kemampuan anak dalam mengobservasi dan menganalisa kejadian dan pengalaman sosial di kelas.

Kurungan Ayam
Apabila ingin mencari indikator dalam waktu singkat (namun kurang dapat diandalkan), Anda dapat mengajak anak Anda ke sebuah ruangan yang berisi berbagai macam alat dan permainan dari ketujuh tipe kecerdasan. Amatilah alat permainan dan jenis aktivitas yang menarik perhatian mereka. Cara ini mengingatkan kita pada upacara turun tanah dalam adat Jawa, di mana anak diletakkan dalam kurungan ayam berisi berbagai benda. Benda yang diambil dipercayai akan menjadi profesinya kelak.

Walaupun tipe kecerdasan ini terkait pula dengan natur seseorang, namun rangsangan dari luar tetap diperlukan agar kecerdasan yang dimiliki dapat terwujud dalam hasil karya yang nyata. Memperkenalkan anak pada berbagai jenis aktivitas dinilai akan lebih bermanfaat daripada memfokuskannya pada satu bidang saja. Pemberian rangsangan yang dibatasi pada satu tipe saja akan membuat tipe kecerdasan lainnya (yang mungkin juga dimiliki anak) menjadi mati dan tak dapat berkembang.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan gencarnya penelitian, tidak tertutup kemungkinan akan ada tipe kecerdasan baru yang tereksplorasi. Pada tahun 1999, Gardner sedang mempertimbangkan tipe kecerdasan naturalis sebagai tipe ke-8, yaitu kemampuan untuk bekerja sama dan menyelaraskan diri dengan alam. Hal itu menunjukkan bahwa kelebihan anak Anda yang selama ini tidak pernah Anda anggap sebagai bukti kecerdasan, mungkin saja suatu hari akan dinyatakan sebagai tipe kecerdasan.

Nah, setelah membaca uraian di atas, dapatlah Anda dengan yakin menjawab pertanyaan "Apakah Anak Anda Cerdas?"






ANAK ANGKAT DAN ANAK PANCINGAN

Sumber : Shinta Teviningrum (Intisari (November 1999))

Setelah enam tahun mengarungi bahtera rumah tangga tanpa dikaruniai anak, pasangan suami-istri Danu - Lola memutuskan menuruti kata para orang tua untuk "memancing" anak. Cara ini mereka lakukan sebagai upaya terakhir untuk mendapatkan anak kandung. Mereka pun mengambil salah satu anak sepupu untuk diasuh.

Ternyata benar! Setahun sejak saat itu, rumah tangga mereka diramaikan tangis lantang bayi pasangan Danu - Lola.

Konflik sebelum mengangkat anak

Mereka yang tidak kunjung punya anak, padahal tidak dinyatakan mengalami gangguan organ reproduksi, akan mengalami kondisi psikologis yang sulit. Sebaliknya, keputusan untuk mengangkat anak pun seyogyanya jangan dilakukan secara gegabah.

"Soalnya ada beberapa tingkat konflik yang harus dilalui pasangan dalam mengangkat anak untuk memancing anak," tutur psikolog Ieda Poernomo Sigit Sidhi.

Siapa pun pasti berat menerima kondisi itu. Maka, menurut Ieda, reaksi pertama adalah menggugat, mengapa ia yang harus mengalami? "Pertanyaan itu malah bisa jadi masalah baru. Jawaban atas pertanyaan itu adalah hak Tuhan untuk menentukan. Jadi, untuk menyelesaikan tahap ini perlu dasar keimanan yang kuat. Ia harus bisa menerima bahwa memang tidak diberi anak."

Kalau tahap itu terselesaikan, muncul konflik kedua, yaitu munculnya harapan baru. Ini karena adanya pandangan masyarakat tentang kebiasaan mancing anak. "Konfliknya, ya kalau berhasil, bagaimana kalau tidak? Bila ini bisa diatasi, antara lain istri tidak peduli apakah akan berhasil atau tidak, yang penting mengangkat anak," ujar Ieda lagi.

Kemudian memilih anak mana yang akan diangkat juga memerlukan pertimbangan tersendiri. Misalnya, pertimbangan tentang asal-usulnya. Apakah anak dari keluarga sendiri, kenalan, atau institusi? Masing-masing pilihan itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kalau masih ada kaitan keluarga, bisa diketahui persis jalur genetika anak itu, sedangkan anak dari institusi tidak. Di samping itu kemungkinan masih ada perangkat formal adopsi yang menghadang. Saat ini ada pandangan, hasil akhir perilaku anak itu 50% ditentukan oleh faktor genetika, sedangkan 50%-nya lagi dipengaruhi oleh lingkungan.

Pikirkan juga suami, apakah ia siap mengangkat anak? Bila tidak, ia akan selalu sulit menerima si anak. "Hal ini tentu berpengaruh terhadap perjalanan keluarga itu selanjutnya."

Psikis pengaruhi fisik?

Pada kasus pasangan di mana istri berhasil hamil dengan cara memancing anak, Ieda mengaku, belum ada penelitian resmi yang menyatakan langsung saling mempengaruhi. "Asumsinya psikis memang mempengaruhi fisiologis," tuturnya sambil memberi contoh ada orang yang kalau sedih bisa mendapat haid beberapa kali, namun ada juga yang berhenti sama sekali. Malah dalam kasus yang ekstrem, ada ibu hamil yang ditinggal mati suaminya sehingga mengalami depresi berat hingga keguguran kandungan.

Dengan mengangkat anak, pikiran pasangan itu menjadi tenang. Ketenangan itu yang mungkin memicu pemunculan hormon tertentu untuk terjadinya proses kehamilan yang tadinya kurang.

"Ketenangan ini yang sebenarnya ingin dimunculkan dalam konsep bulan madu. Dengan rileks pengantin baru yang pergi berdua saja diharapkan bisa cepat hamil," ujar Ieda lagi.

Pendapat paranormal Yenni (40) pun serupa, selain membuat tenang pasangan itu, anak angkat baginya hanya sebuah sarana yang membuatnya makin yakin. "Keraguan pasangan subur itu hilang karena melakukan teladan leluhur, yang biasanya berhasil mendatangkan anak."

Selain itu, keinginan pasangan itu untuk punya anak bisa terkabul berkat doa keluarga besar anak angkat, yang tentu mendoakan agar si orang tua angkat mendapat berkat dan panjang umur untuk mengasuh si anak pungut dengan baik.

Sejarah keluarga dan pribadi

Namun tak selalu upaya memancing anak memberikan hasil sesuai keinginan pasangan subur itu. Yenni menuturkan, seorang kenalannya telah mengangkat 3 orang anak. Namun hingga kini, jangankan punya anak kandung - hamil pun tak pernah. Padahal adik-adik temannya itu semuanya punya banyak anak.

Ada apa kiranya? Yenni yang punya kemampuan melihat yang tak kasat mata segera melacak sejarah garis keturunan temannya itu. "Teman saya itu punya ayah yang berbeda dengan adik-adiknya. Nah, ternyata sebagian besar keluarga ayah kandungnya itu beranak sedikit," tuturnya.

Melacak sejarah keturunan keluarga besar itu juga perlu dilakukan, karena jangan-jangan pasangan itu terkena sumpah dari leluhurnya. "Sumpah orang tua yang sangat marah punya energi yang kuat. Bisa saja, kakek menyumpahi orang tuanya, misalnya 'Biar tahu rasa kalau tidak punya anak!'. Tapi bukannya kena orang tuanya, malah kena dirinya," Yenni memberi contoh. Kalau sudah begini yang perlu dilakukan adalah meningkatkan keimanan serta berdoa pada Tuhan agar dilepaskan dari ikatan sumpah.

Urusan memiliki anak memang masih misteri. Yenni pun memberi contoh ada pasangan subur yang diramal tidak bakalan punya anak. "Saya bilang, itu urusan Tuhan. Yang penting kita usaha, mendekatkan diri pada Yang Mahakuasa. Ternyata benar, beberapa tahun kemudian ia berhasil mendapatkan anak kandung."

Ia pun menasihatkan untuk tidak lupa selalu mawas diri dan berpikir positif, "Karena mungkin ia memang diminta Tuhan untuk jadi alat untuk menolong anak-anak yang membutuhkan," ujarnya sambil memberi contoh ada orang yang tidak punya anak namun memiliki harta yang berlimpah.

Kembangkan ikatan ibu-anak

Terlepas dari berhasil tidaknya upaya itu, Ieda mengingatkan konsekuensi yang harus ditanggung bila mengadopsi anak. Ia menekankan pentingnya konsultasi dengan psikolog, "Ini untuk menimbang berbagai kemungkinan konflik yang timbul di masa depan. Perjalanan hidup seorang anak itu sangat panjang, jadi pertimbangkanlah setidaknya sampai masa dua puluh tahun mendatang."

Ieda melihat selama ini tindakan mengadopsi dilakukan lebih karena mempertimbangkan kepentingan orang tua. Padahal orang tua sangat perlu mengetahui perasaan anak adopsi yang tentu akan mempengaruhi perkembangan anak itu. Cara termudah untuk mengetahuinya, adalah dengan mengandaikan si orang tua sebagai anak adopsi. Dari sudut pandang itu orang tua akan lebih mudah menata sesuai dengan harapan anak. "Jangan sampai sikap orang tua angkat berubah setelah anak kandung lahir, atau mungkin anak angkat dianggap gagal memancing anak kandung," ujarnya.

Selain itu orang tua angkat dan anak angkat harus berpijak pada pemikiran, anak bisa hadir melalui berbagai cara. "Yang umum memang lewat kehamilan. Tapi di dunia ini bisa saja Tuhan menghendaki hal-hal yang lain. Jadi, meski bukan anak kandung, anak angkat sudah jadi anak sampai selamanya," tutur Ieda.

Menurut Ieda, bila orang tua angkat bisa melihat anak angkat sebagai anugerah dari Tuhan bagi keluarga itu, maka tidak akan ada lagi perbedaan antara anak kandung dan angkat. Dari mana pun datangnya, anak adalah titipan Tuhan. Tugas orang tua adalah memberikan bekal supaya ia menjadi manusia yang baik. Pengertian yang betul-betul dewasa akan melahirkan sikap dan perlakuan yang dewasa juga terhadap anak-anaknya.

Umumnya anak-anak sangat peka terhadap perubahan sikap ibu terhadap anak, karena ikatan antara ibu dan anak sangat kuat. Ikatan ini sengaja diberikan oleh Tuhan agar ibu tidak merasa kesal harus hamil selama 9 bulan. "Terus terang hamil sembilan bulan itu banyak susahnya. Tapi dengan ikatan naluriah ibu dan anak, ibu dengan mudah memunculkan rasa sayang sehingga mau menjalani waktu yang lama itu," tutur Ieda lagi.

Lalu, akan hadirkah hubungan batin itu antara seorang ibu dengan anak angkatnya? Menurut hasil penelitian, ikatan ibu anak tidak otomatis hanya karena proses kehamilan. Ternyata, ibu harus berusaha membangkitkannya, terutama dalam 18 bulan pertama sejak anak itu lahir. Selama masa itu ibu belajar melihat betapa si anak sangat tergantung padanya, butuh kasih sayang, sehingga ia belajar mencintai anaknya. Di sisi lain anak belajar menerima cinta ibu, ia merasakan wanita itu peduli padanya, selalu mau tahu kebutuhannya, dan selalu siap membantunya. Maka terjadilah interaksi saling mencintai.

Pengalaman selama 18 bulan pertama itulah yang menentukan apakah anak akan mempunyai perasaan secure attachment (ikatan yang aman), ataukah anxious attachment (selalu ragu, cemas) mengenai hubungan dengan ibunya.

Kondisi ini membuat posisi ibu kandung bisa tergantikan. "Karena tak semua ibu bisa menunggui anaknya terus," ujar Ieda sambil memberi contoh ibu yang meninggal karena melahirkan, atau perceraian.

Ini artinya terbuka peluang bagi ibu angkat untuk membantu anak mengembangkan secure attachment. Mungkin itu pula sebabnya, cara terbaik adalah dengan mengambil langsung bayi yang baru lahir.

Lain lagi kalau mengadopsi anak balita. Pada usia ini ia sudah merekam sejumlah pengalaman dalam proses perkembangan sebelumnya. Pada umur 3 tahun muncul kesadaran identitas, bahwa ia berbeda dengan orang lain. Maka kalau ia pernah diasuh oleh seseorang yang berbeda dengan pengasuhan sebelumnya, ia akan dapat kesulitan karena harus mengubah identitas. Sekarang rumahnya, bapak-ibunya yang ini, lalu yang dulu itu siapa? Anak belum bisa mencerna adopsi, yang ia lihat hanya kenyataan. Artinya, anak harus berpindah dan menyesuaikan diri dengan identitas baru.

Akan lebih mudah kalau yang diadopsi kanak-kanak di atas usia balita. Ia tahu persis identitasnya, mengerti perjalanan hidupnya, mengapa ikut bapak ibu yang lain, dsb.

Naluri cari akar

Daripada terus-menerus memikirkan untung-ruginya bagi diri sendiri bila mengangkat anak, adalah manusiawi bila kita juga membayangkan rasanya menjadi anak adopsi. Berbeda dengan anak kandung, suatu kali ia akan merasa kaget, ketika tiba-tiba mengetahui keadaan sebenarnya sebagai anak adopsi.

Konflik yang dirasakannya ialah mengapa ia ditolak, dan diberikan ke orang lain? Menurut Ieda, umumnya anak adopsi tidak pernah bisa mengerti alasan apa pun yang membuat dirinya diberikan kepada orang lain.

Maka tiba-tiba ia merasa menjadi individu yang tanpa identitas. Ia mengalami krisis identitas. Padahal identitas diperlukan manusia dalam mengembangkan sikap dan perilaku untuk penyesuaian diri. Akibatnya anak yang dalam kondisi demikian akan mengalami gangguan sulit menyesuaian diri atau beradaptasi, berekspresi, atau punya gangguan emosional.

Saat itu nasibnya tergantung pada sikap orang tua dan saudara-saudara angkatnya. "Kalau mendukung ia masih bisa terselamatkan. Tapi kalau sebaliknya, maka ia akan makin terperosok," kata Ieda.

Pada tahap selanjutnya, anak adopsi biasanya punya keinginan untuk mencari orang tua kandung. "Sudah naluri orang untuk mencari akarnya," tutur Ieda

Hal yang menentukan adalah sambutan dan perlakuan orang tua kandung, "Bisa saja si anak menetap pada orang tua kandungnya, atau kembali ke orang tua angkatnya." Untuk itu, perlu dijalin kerja sama yang baik antara orang tua biologis dengan ibu yang mengasuh demi keselamatan moril anak. Meski tak dapat dipungkiri, dalam keadaan demikian banyak orang tua angkat dihinggapi perasaan dirinya tidak berarti lagi.

Memang situasi yang tidak mudah. Tak heran bila Ieda menasihati orang tua angkat untuk siap dengan berbagai tahapan yang akan dilalui anak, termasuk bila ia akan mencari orang tua kandungnya.

Berhasil atau tidak, memancing anak rupanya menuntut kemampuan pasangan suami istri untuk mengantisipasi pelbagai masalah psikologis dan emosional yang mungkin timbul. Sementara itu, kapan cara ini berhasil kapan tidak, masih tetap misteri.



ANAK ANGKAT

Sumber : keluarga.Org

Bagaimana kiat untuk menghadapi anak angkat sedangkan anda kemudian ingin memiliki anak kandung sendiri?

Jalan terbaik adalah, menjelaskan kepada si anak angkat bahwa anda mengadosi dia karena anda benar-benar menginginkan kehadiran seorang anak. Expresikan perasaan anda secara utuh dengan menyatakan bahwa anda benar-benar mencintainya walaupun kemudian anda memiliki anak kandung sendiri. Nyatakan bahwa andan benar-benar mencintainya walaupun adiknya lahir dan kedatangan anak kandung anda ini tidak mempengaruhi perasaan kasih sayang anda terhadapnya. Dengan begini anak angkat anda merasa bahwa ia tetap dicintai oleh orang tua angkatnya dan menghilangkan perasaan tidak diinginkan atau tidak dicintai.

Hindarkan pernyataan seperti : anda mengadopsi dia karena anda tidak mampu punya anak dari rahim sendiri. Tekankan bahwa anda sangat menginginkan kehadiran seorang anak walaupun adopsi atau lahir dari perut anda sendiri.


ANAK BUKAN ORANG DEWASA KECIL

Seorang anak bukanlah seorang dewasa kecil. Dari pernyataan itu tersirat maksud bahwa kita tidak dapat memperlakukan anak-anak seperti diri kita, orang dewasa. Ada perbedaaan yang mencolok di antara orang dewasa dan anak-anak. Perbedaan itu adalah:

1. Cara berpikir
Seorang anak kecil belum dapat berpikir dengan menggunakan logika. Orang dewasa memiliki ketrampilan berpikir logis sehingga dapat memahami pemikiran abstrak. Berbeda dengan anak-anak, kemampuan mereka masih terbatas pada pemahaman yang sederhana. Misalnya Nano mengalami kesulitan untuk memahami mengapa orangtuanya hanya mampu membelikan baju baru, sedangkan orangtua Dedi sanggup membelikan baju dan sepatu baru. Masalah seperti keuangan keluarga, kematian, atau hal-hal yang membutuhkan pemahaman yang rumit tidak akan dicerna oleh anak dengan mudah.

2. Ketrampilan menggunakan bahasa.
Seorang anak sering kali belum dapat memahami suatu makna yang tersembunyi di balik kata-kata. Misalnya ketika orang dewasa menggunakan istilah "besar kepala", seorang anak kemungkinan besar akan menangkap makna harafiah dari istilah tersebut. Ia tidak tahu bahwa yang dimaksudkan "besar kepala" adalah sombong, dan ia mungkin akan mengira, istilah itu berarti kepala yang besar.

3. Jalan berpikir yang pendek
Jalan berpikir mereka masih pendek, tidak seperti orang dewasa yang sudah dapat berpikir panjang. Misalnya, sewaktu hari hujan, seorang anak mungkin akan merengek-rengek agar diperbolehkan bermain di luar. Namun, orangtuanya akan melarangnya karena sebagai orang yang lebih dewasa, mereka tahu akibat yang mungkin timbul setelah anak bermain hujan-hujanan. Mereka sadar bahwa anaknya bisa sakit karena bermain di luar. Sebaliknya anak-anak hanya akan memikirkan kesenangan sesaat yang mereka dapatkan sewaktu bermain hujan-hujan tanpa memikirkan akibatnya.

Dengan mengetahui tiga hal di atas, kita dapat lebih berhati-hati dan








ANAK CERDAS DAN KREATIF BERKAT ALUNAN MUSIK

Sumber : I Gede Agung Yudana, dr. & Hardywinoto SKM (intisari (Mei 1999))

Dibandingkan dengan kemampuan rata-rata anak seusianya, anak dari Ny. Ir. Catharina (30) jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, anaknya sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Di usia 3,5 bulan, sudah bisa melepas kacamata kakeknya. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, sudah bisa bersalaman.

Semua itu bukan tanpa sebab. Ketika hamil, Ny. Catharina ingat cerita orang tuanya bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak.

Dari situlah ia lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik. Dalam perjalanan ke kantornya, musik yang buat banyak orang terasa berat itu terus mengalun dari kaset di dalam mobilnya. Baginya mendengarkan musik klasik bukanlah kegiatan aneh apalagi membosankan karena kebetulan ia pencinta musik klasik. Ia justru terhibur di tengah-tengah kemacetan lalu lintas ibukota.

Kedua belahan otak harus imbang
Mendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar "Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan", di Jakarta, November silam.

Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan "mengelus-elus" jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya.

Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya.

Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis.

Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik.

Sementara itu bagi ibu hamil, musik - terutama yang klasik - bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart.

Memang, tidak setiap ibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa.

Cukup 30 menit sehari
Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin. Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya.

Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi. Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan.

Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik. "Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata 'a-e-o'. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat," ungkapnya.

Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu. Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. "Pada akhir lagu itu 'kan ada syair '... ciptaan Tuhan'. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan," jelasnya.

Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 - 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung. Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik.

Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. "Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus," jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur.

Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. "Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya. Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks. Setelah itu, baru memasuki stimulasi untuk janin," jelas psikolog yang memperdalam terapi musik di Jerman ini.

Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit, untuk relaksasi (10 - 15 menit), dan stimulasi (15 - 20 menit). Di rumah, lamanya mendengarkan musik yang dianjurkan untuk ibu hamil sekitar 30 menit setiap hari. Sebaiknya, saat mendengarkan jarak loudspeaker sekitar 50 cm dari perut. Si ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca atau melakukan senam hamil.

Untuk memperoleh manfaat dari mendengarkan musik, ibu hamil dianjurkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran. Musik mesti mendapat kesempatan untuk merasuk ke dalam pikiran. Dengan demikian, suara, harmoni, dan irama musik dapat mendorong seseorang untuk bergairah, kreatif, dan menyenangkan.

Bagi yang belum terbiasa mendengarkan musik klasik, sebaiknya dimulai dengan belajar menikmati musik klasik ringan macam gubahan Johann Strauss. Setelah terbiasa bisa dicoba dengan yang lebih berat dan sudah terkenal seperti gubahan W.A. Mozart, Fredric Chopin, dan Ludwig van Beethoven. Berikutnya dicoba musik dengan komposisi lengkap, seperti konser atau simfoni.

Memutar janin sungsang
Uniknya, stimulasi musik klasik juga bisa digunakan untuk memutar posisi janin sungsang menjadi normal. Menurut dr. Ronald David, SpOG, ahli kebidanan dan penyakit kandungan Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya, Jakarta, beberapa jenis musik baroque ciptaan Antonio Vivaldi dan Johann Sebastian Bach, kini digunakan di Kanada dalam upaya memutar letak janin yang sungsang sejak usia 32 - 35 minggu.

Semula upaya memutar letak janin ini dilakukan cuma melalui senam (postural exercise) dengan posisi the breech tilt (berbaring dengan pantat disokong tiga bantal hingga tingginya sekitar 30 cm dari lantai dan lutut ditekuk) yang diperkenalkan pertama kali oleh Marianne B.W. pada 1983. Atau, dengan cara visualisasi (mengubah posisi janin dengan kemampuan mental). Pada tahun 1987 Penny Simkin P.T. menyempurnakan cara senam dengan memadukan senam dan musik.

Dalam memadukan senam dan musik klasik, posisi senam the breech tilt atau knee chest (menungging dengan dada menempel pada lantai) sebenarnya sama saja. "Namun, posisi the breech tilt menimbulkan lebih banyak keluhan pada ibu hamil. Karena itu, kami menganjurkan untuk memilih posisi knee chest," jelas dr. Ronald.

Dengan posisi itu ditambah dengan gaya gravitasi, kepala janin akan jatuh ke arah fundus uteri. Gaya gravitasi yang terus-menerus menyebabkan kepala janin lebih fleksibel sehingga dagu janin menyentuh dadanya. Berat badan serta penekanan oleh usaha janin sendiri untuk mencari suara musik klasik agar lebih jelas menyebabkan terjadinya perputaran letak lintang dan kemudian menjadi letak kepala.

Untuk tujuan ini, ibu hamil perlu pemeriksaan medis dan pemeriksaan USG terlebih dahulu guna mengetahui letak plasenta. Dari hasilnya bisa diketahui bisa-tidaknya si ibu melakukan senam yang dikombinasi dengan terapi musik untuk mengubah posisi janin. Kalau OK, latihan bisa dimulai. Latihan ini dimulai pada usia kehamilan 32 - 36 minggu. Tempat sebaiknya dipilih yang tenang dan bebas bising. Frekuensinya tiga kali sehari, masing-masing 10 - 15 menit. Latihan sebaiknya dilakukan saat janin aktif dan perut ibu dalam keadaan kosong.

Saat latihan sepasang earphone ditempelkan di bagian perut bawah, tempat kepala janin diharapkan akan berada, dengan bantuan plester atau perekat lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan, musik klasik baroque (Vivaldi, Bach, Mozart) lebih baik ketimbang jenis romantic (Chopin, Debussy, Beethoven). Musik rock malah mengganggu putaran janin. Pikiran hendaknya membayangkan janin berputar ke arah yang diharapkan. Bila kepala terasa panas, pusing, mual, latihan dihentikan dan diulang keesokan harinya. Setelah dua minggu latihan, perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui keberhasilannya. Bila belum berhasil, perlu dilanjutkan lagi selama dua minggu dengan lama latihan sekitar 30 menit.

"Kunci keberhasilan senam yang dikombinasikan musik klasik untuk memutar letak bayi ini tergantung motivasi ibu melakukannya," jelas dr. David. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan perputaran di antaranya letak sungsang Frank Breech, lilitan tali pusat, plasenta inersi di comu uteri yang berhadapan dengan muka janin, dan kelainan bentuk uteris (bicomis, subseptus).

Saat ini penggunaan musik klasik untuk stimulasi atau terapi bagi janin dan ibu hamil memang bukan hal baru di negara maju macam Prancis dan Jepang. Sebaliknya, di Indonesia baru dicoba sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1994 RSAB Harapan Kita, Jakarta, merintis penerapan cara-cara stimulasi atau terapi ini. Setelah itu, beberapa rumah sakit ikut mempraktikkan. Di antaranya RS Atmajaya, RS Pantai Indah Kapuk, dan RS Pluit. Bahkan, terapi musik sudah masuk ke Puskesmas meski baru Puskesmas Tambora, Jakarta Barat yang mempraktikkannya.

Namun, jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan juga bukan berarti ibu-ibu hamil tidak bisa melakukannya. Mereka bisa mencobanya di rumah sendiri, syukur-syukur bila sempat berkonsultasi denga terapis musik terlebih dahulu.

HIPERAKTIF

Sumber : keluarga.Org, KidsHealth (8 1999)

Apa yang disebut dengan anak hiperaktif? Jika anda menemukan anak anda tidak bisa konsentrasi pada satu hal, tidak bisa duduk dengan tenang di tempat duduknya. Selalu bergerak, kadang menganggu temannya. Sering diteriaki oleh guru atau orang tuanya karena tak bisa diam. Maka kemungkinan ia menderi- ta ADHD atau Acid Deficit Hyperactivity Disorder atau sering kita kenal dengan sebutan anak hiperaktif.

Anak hiperaktif bukan berarti mereka malas, jelek atau bodoh. Mereka mempunyai gangguan perilaku untuk dapat bersikap tenang , diam dan dapat berkonsentrasi. Mereka juga kadang impulsif - melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu.

Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia pra sekolah dasar, atau sebelum mereka berusia 7 tahun.Masalah timbul jika mereka masuk sekolah. Anak laki-laki yang mengalami gangguan perilaku ini diketahui jumlahnya 9 kali lebih banyak dari anak perempuan. Sampai sekarang belum diketahui dengan pasti apa penyebab anak hiperaktif ini. Namun para ahli dan dokter menduga ini ada kaitannya dengan zat-zat kimia yang terdapat dalam sel otak.

Apa ciri-ciri anak hiperaktif? Perhatikan jika anak anda :
Tidak bisa duduk dengan tenang di tempat duduknya.
Berteriak-teriak memberikan jawaban walau belum ditanya.
Kadang-kadang mereka tak dapat diatur, bingung dan pelupa.
Mereka cenderung kehilangan barang miliknya sendiri dan tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka.
Mereka selalu menggoyang-goyangkan badannya, banyak bergerak ke sana kemari, menginterupsi pembicaraan teman-temannya.

Tapi harus diingat, walaupun anak anda mempunyai kecenderungan seperti itu bukan berarti anak anda otomatis hiperaktif.

Jika anda menemukan anak anda hiperaktif, cara terbaik adalah membawa anak anda ke dokter anak atau dokter langganan keluarga. Dari situ mungkin mereka akan merujuk ke psikolog, psikiatris atau neurolog yang memiliki spesialisasi dalam bidan ADHA ini. Biasanya para ahli ini akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi.

Sumber : SWARA (29/7 1999)

KIAT MEMBANTU ANAK HIPERAKTIF

BILA anak Anda mempunyai tanda-tanda penderita gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas (GPPH), pertama kali yang harus dilakukan orangtua adalah mengkonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa dilakukannya di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah orangtua dan memperbaiki sikapnya agar tidak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua.

1. Untuk mengatasi anak yang hiperaktif, sikap orangtua harus sabar, konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas. Kalau anak tidak bisa diam di satu tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. Hal ini penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan.

2. Setelah bisa duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah.

3. Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.

4. Selain itu bisa juga mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu baru diperkenalkan konsep angka "0" dengan benar.

5. Berilah pujian setiap anak berhasil melakukan sesuatu dengan benar. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.

ANAK MOGOK MINUM SUSU

Sumber : keluarga.Org

Kiki, 3 tahun,tiba-tiba mogok minum susu. Orang tuanya merasa khawatir, cemas takut Kiki akan kekurangan kalsium bagi perkembangan tubuhnya.Orang tua Kiki merasa bingung harus melakukan apa.

Orang tua Kiki seharusnya tidak usah khawatir.Kalsium terdapat di dalam berbagai macam jenis makanan seperti yogurt,es krim, brokoli, tahu, sardencis dsb.Jika Kiki tidak mau menyantap susu murni, maka orang tuanya dapat mengakali dengan memberi Kiki jogurt,es krim atau tahu. Rata-rata anak balita membutuhkan empat kali penyajian zat kalsium per harinya bagi pertumbuhan badannya.Satu sajian sama dengan setengah cup jogurt atau satu ons keju atau dua ons daging sardencis atau 2/3 cup susu.Susu bubuk maupun evaporated milk juga merupakan sumber kalsium yang baik dan dapat digunakan untuk membuat pudding atau milkshake.

Menurut para ahli banyak orang tua yang tidak sadar bahwa pemberian susu yang terlalu banyak dapat mengganggu kesehatan anak.Anak menjadi kenyang sehingga ia tidak mau mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan nutrisi yang amat dibutuhkan untuk pertumbuhan badannya. Dan jumlah besar kalsium di dalam susu akan menghalangi tubuh menyerap zat besi dimana zat ini amat dibutuhkan untuk membentuk sel-sel darah.Anak balita dianjurkan untuk mengkonsumsi susu maksimal 24 ons per hari.

Banyak orang tua yang juga khawatir bahwa penolakan anaknya untuk minum susu adalah tanda alergi terhadap susu sapi.Ini tidak pernah terjadi.Tanda-tanda anak yang alergi terhadap susu umumnya muncul sebelum usia 2 tahun dan anak mengalami gejala-gejala serius seperti buang air besar berdarah dan ruam di sekujur tubuh.Tidak tahan terhadap laktose juga bukan penyebab anak menolak susu sapi. Jika anak tidak tahan terhadap laktose maka akan timbul gejala-gejala seperti perut kembung karena penuh gas, diare dan sakit perut.

Kadang-kadang perilaku makan anak balita sangat menjengkelkan orang tuanya, tapi ini merupakan hal yang normal.Sebagaimana mereka memasuki usia balita adalah wajar kadang-kadang mereka memiliki keinginan yang tak tentu dalam pilihan makanannya dan pola makannya.Kadang satu hari ia sangat rakus makannya,kadang hari kemudian ia tampak tidak mau makan sama sekali.Tetapi jangan paksa anak makan karena akan membuatnya melawan orang tuanya. Lebih baik tawarkan ia makanan dengan variasi yang berbeda dan biarkan ia yang memilih mana yang disukainya.





Anak Pun Butuh Penghargaan

Dalam Puisi untuk Anak disebutkan "Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Bila anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai dirinya dan orang-orang di sekelilingnya."

Harga diri dan percaya diri tampaknya jadi titik pangkal dari sikap dan perilaku anak. Apabila anak tak memiliki keduanya, ia akan malu tampil di mana dan kapan saja, sehingga dikuatirkan terjebak pada perilaku menyimpang.

Kita tentu tidak ingin melihat anak seperti itu. Di sinilah sebenarnya peran orangtua, yaitu membantu memupuk dan menumbuhkembangkan rasa percaya diri dan harga diri anak. Mau tak mau, orangtua perlu melakukan hal itu secepat mungkin. Kalau terlambat, berbagai persoalan negatif akan menimpa diri anak sepanjang kehidupannya.

Satu caranya adalah dengan memberi penghargaan kepada anak, khususnya saat melakukan hal baik. Misalnya ketika mendapat nilai bagus, naik kelas, lulus sekolah, atau pada kesempatan tertentu lainnya.

Penghargaan itu bisa berupa dukungan moral atau berbentuk material. Dalam bentuk materi, bisa saja berupa alat-alat sekolah, busana, mainan yang digemari atau apa saja, sepanjang tidak membuat anak jadi malas.

Penghargaan secara moral antara lain berupa pujian yang diucapkan dengan khusus, misalnya berjabat tanagn, mencium, mengacungkan jempol, atau mengajak mengucapkan syukur kepada Tuhan.

Meski kelihatannya tidak berarti, tetapi secara psikologis besar maknanya bagi perkembangan mental anak kartena mereka akan merasa dihargai. Rasa percaya diri dan harga diri anak akan bertumbuh. Di sisi lain, dengan cara ini sekaligus berarti orangtua telah melatih anak untuk mengenal adab atau tata krama. Orangtua di mata anak adalah panutan, karenanya wajar untuk tidak kehabisan akal dalam menumbuhkan rasa percaya dan harga diri anak.

Contoh lain, minta izin kepada anak bila hendak memakai maupun memindahklan barang-barangnya, juga akan membuat anak punya harga dir karena hak-hak pribadinya dihormati.

Kritik yang dilakukan orangtua terhadap anak sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, dengan memberi kesempatan kepada anak untuk membela diri atau menjelaskan kesalahannya. Jika ingin menasihati, mebgkritik, atau memarahi anak, sebaiknya dilakukan dengan sistem dialogis atau komunikasi dua arah. Memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi bisa dilakukan oleh setiap orangtua yang ingin anaknya berkembang dengan benar.

Dalam 'Ladies Journal' sering dinasihatkan, jangan sampai sekali-kali mencela anak, karena anak justru akan belajar memaki siapa saja, termasuk terhadap orangtuanya.

Sikap orangtua yang otoriter dan suka mendikte, juga hanya akan membuat anakmakin kehilangan percaya diri dan harga diri. Pada zaman modern sekarang ini, cara sedemikian rupa tidak populer lagi dan karenanya tidak dipakai lagi.

Menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri seorang anak juga dapat dilakukan dengan memberi mereka hak istimewa. Hanya saja, orangtua perlu memilih waktu yang tepat untuk memberikan perlakuan istimewa itu dan juga tidak dilakukan secara terus menerus.

Saat membelikan sesuatu, pakaian misalnya, sebaiknya anak diajak dan disuruh memilih sendiri. Ada baiknya orangtua tidak terlalu intervensi saat anak menjatuhkan pilihannya.

Agar anak merasa menerima perlakuan istimewa, ada baiknya juga orangtua memberikan fasilitas penunjang yang membanggakan, misalnya disesuaikan dengan hobi si anak. Anak yang punya hobi senirupa, contohnya, akan mendapat perlakuan istimewa jika di dinding kamar atau ruang belajarnya dipajang sebuah lukisan yang disukainya.

Setiap kali memberikan perlakuan istimewa, orangtua harus mengiringinya dengan memberikan petuah nan bijak agar anak tidak menjadi sombong, seperti petuah tentang etika, moral, dan sopan santun.

Agar petuah dan nasihat itu bisa menyenangkan anak, pola penyampaiannya harus dilakukan dengan seksama. Dari strategi yang ada, pola dialog dan diskusi akan lebih cepat mencapai sasaran dan tidak membosankan.

Jadi, bila anak dididik dengan perlakuan istimewa dan penuh persahabatan serta keimanan, maka ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupannya.

Mereka tak harus lagi mencarinya di luar rumah bersama teman-teman sebaya. Saat remaja, mereka niscaya akan berprinsip: "Sekolah, Yes! Narkoba, No!"

Ini artinya, hanya orangtua yang hangat dalam membimbing anak akan membuat anaknya tumbuh menjadi manusia yang berbudi dan berakhlak mulia. (KR)




Anak sulung rentan kena penyakit jantung?



satumed.com - Ada yang bilang menjadi anak sulung enak, tetapi sebaliknya ada juga yang bilang tidak enak. Mungkin mereka akan semakin tidak enak kalau mendengar hasil penelitian yang mengatakan bahwa mereka berisiko kena penyakit jantung.

Para ilmuwan di Italia mengatakan bahwa anak sulung mempunyai risiko tinggi menderita penyakit jantung.

Meskipun alasannya belum jelas, tetapi para peneliti memperkirakan bahwa anak pertama mungkin lebih memiliki kepribadian yang rentan terhadap penyakit jantung.

Sebanyak 348 orang diteliti, yang memang mengakui bahwa mereka sedang berobat di unit rehabilitasi kardiovaskuler.

Mereka diperiksa urutan kelahiran, usia, jenis kelamin, sejarah keluarga terhadap penyakit jantung dan faktor-faktor risiko lainnya, semuanya dicatat.

Para peneliti menemukan bahwa 46,7% pasien jantung adalah anak sulung, dan angkanya dua kali lipat daripada yang ditemukan dalam populasi seluruhnya. Angka kumulatif dari faktor-faktor risiko per pasien hampir sama antara sulung dan saudara mereka berikutnya.

Dr Maurizio Ferratini, kepala unit rehabilitasi di Fondazione Don Carlo Gnocchi mengatakan," Karena kami menemukan jenis faktor risiko yang sama di kedua kelompok, kami perkirakan menjadi anak tertua mungkin bisa menjelaskan dan harus dianggap sebagai penentu terjadinya CHD (penyakit jantung) yang berdiri sendiri dibandingkan faktor-faktor risiko lainnya dalam penelitian."

Hasil penelitian yang dipresentasikan pada Forum Ilmiah Asia Pasifik Asosiasi Jantung Amerika di Honolulu, tidak bertujuan untuk mengenali alasan mengapa anak pertama lebih menderita penyakit jantung. Tetapi kepribadian mungkin memainkan peranan penting penyebab anak tertua begitu rentan.

Dr Ferratini mengatakan, "Kalau dikaitkan dengan keluarga, seringkali keluarga mengarahkan mereka ke arah jalur perfeksionis, memberi mereka ketentuan, kompetitif, kemenangan dan perilaku agresif - aspek yang seringkali dikenali pada orang yang memiliki kerpibadian tipe A, atau dikenal juga sebagai rentan terhadap penyakit jantung."






ANAK SUSAH MAKAN, KESALAHAN ORANG TUA?

Orangtua yang memiliki anak usia balita, terkadang dipusingkan dengan acara makan anak. Tak jarang mereka menolak makanan, entah itu dengan menampik makanan atau dengan enaknya menyemburkan makanan yang telah masuk ke dalam mulutnya. Hal seperti itu biasa terjadi pada anak usia 1-2 tahun.

Untuk mengatasi hal seperti itu, orangtua sebaiknya tidak melulu "menyalahkan dan memarahi anak" tetapi ada baiknya melihat pada diri sendiri. Bukannya tidak mungkin hal-hal diakibatkan oleh orangtuanya sendiri.

1. Orangtua tidak menyajikan makanan dengan menarik.
Penyajian makanan yang menarik dapat menambah selera makan.

2. Orangtua terlambat memperkenalkan makanan yang tepat.
Pemberian jenis makanan harus disesuaikan dengan usia anak. Orangtua perlu memperhatikan usia anak dengan makanan yang cocok dengan usianya. Misalkan anak usia 8 bulan, sebaiknya anak mulai belajar makan makanan yang kasar. Terkadang masih ada orang tua yang khawatir akan hal ini, sehingga orang tua masih memberikan makanan yang halus pada anaknya. Hal ini dapat menghambat acara makan buah hati Anda, karena dengan keterlambatan ini anak menjadi susah makan. Ia lebih senang mengemut makanan dalam mulut daripada belajar mengunyah makanan dengan benar.

3. Perhatikan camilan
Tayangan iklan makanan ringan di TV maupun di media massa lainnya dapat dengan mudah menggoda selera anak. Sering kali makanan ringan dipandang lebih menarik dan lebih enak dibanding makanan utamanya sehingga tak jarang mereka lebih suka mengisi perut dengan makanan ringan yang beraneka ragam itu. Jika anak sudah terlalu kenyang dengan makanan ringan maka anak sudah enggan makan makanan utama. Orangtua sering kali tak menyadari anaknya telah mengisi perutnya dengan makanan ringan. Agar anak doyan makan, orangtua pun perlu waspada terhadap makanan ringan yang dimakan oleh sang anak. Jangan pernah membiarkan anak kekenyangan gara-gara makanan ringan.

4. Biarkan anak belajar makan sendiri.
Seiring dengan perkembangan motorik kasar anak, anak mulai terampil mengkoordinasikan gerakan tubuhnya. Acara makan adalah salah satu acara yang menjadi "ajang latihan" mengkoordinasikan gerakan tubuhnya. Biarkan anak belajar makan sendiri, sehingga acara makan adalah acara yang mengasyikkan dan membuat anak mau makan. Orangtua terkadang tidak mau direpotkan untuk membersihkan makanan yang tercecer. Namun, orangtua perlu menyadari bahwa anak perlu belajar makan sendiri dan jangan lupa, anak akan bersemangat makan jika ia diberi kesempatan makan sendiri.





APA ARTINYA JIKA ANAK TELAT BERBICARA ATAU TELAT BERJALAN ?

Sumber : keluarga.Org

Banyak anak-anak yang memiliki kelambatan dalam perkembangan bicara dan berjalan , kemungkinan mempunyai masalah. Bisa dikatakan ini adalah perkembangan yang terlambat. Beberapa anak mungkin lebih telat beberapa bulan atau setahun dalam perkembangan motorik tanpa ada suatu yang salah terjadi dalam dirinya. Tetapi bila terlambatnya perkembangan ini lebih dari 6 bulan orang tua seharusnya waspada dan sebaiknya pergi ke dokter anak untuk berkonsultasi dan dapat dilihat penyebabnya.

Kadang-kadang keterlambatan ini ada hubungannya dengan understimulation (kurangnya stimulasi/rangsangan). Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan dimana mereka sangat dikekang atau mereka tidak / atau hanya mempunyai sedikit kontak dengan suara, pandangan, gerakan dan bentuk lain dari aktivitas yang merangsang nervous-system , cenderung untuk memperlihatkan keterlambatan dalam perkembangan motorik. Kalau anak terus menerus dirangsang dengan gerakan-gerakan motorik maka secara dramatis anak akan memperlihatkan perkembangannya.

Memang banyak orang tua yang cenderung untuk membuat anaknya terus menerus bergantung dan tidak independen. Seperti selalu melindungi anaknya untuk berjalan karena takut jatuh dan sebagainya. Juga orang tua yang terlalu cepat memberi respon akan kebutuhan si anak sehingga anak tidak pernah diberi kesempatan untuk mengucapkan apa yang ia mau.

Walau bagaimanapaun, anda sebagai orang tua jangan pernah membandingkan perkembangan anak anda dengan anak lain karena setiap anak adalah individu yang berbeda dan memiliki time-table yang berbeda pula. Banyak orang tua yang khawatir dan hanya akan menjadi masalah baru dalam perkembangan anak mereka.

. Perhatikan juga, banyak diantara anak-anak yang memperlihatkan perkembangan yang terlambat tetapi menjadi pintar dan berkembang baik bilamana kemampuan mental yang lebih tinggi telah datang , seperti kemampuan belajar, memcahkan masalah dan fungsi mental yang lebih tinggi lainnya.




ANAK YANG HANYA MAU MINUM DARI BOTOL SUSU

Sumber : keluarga.Org

Dambaan orang tua terhadap anaknya yang masih Balita adalah ia cukup makan makanan bergizi yang sangat penting bagi pertumbuhan fisik dan mentalnya. Tetapi apa yang terjadi jika anak tidak / hanya sedikit makan makanan padat dan hanya mau minum susu, itu pun dari botol dan sama sekali tidak mau minum dari cup.

Orang tua dapat melakukannya secara perlahan. Caranya, pemberian susunya diatur. Misalnya hanya dengan memberikan susu 2 kali sehari, pagi hari dan malam hari. Jangan diberikan pada waktu jam makan siang. Sewaktu makan siang, tawarkan jus buah di dalam cup. Pada mulanya anak akan menolaknya dan menangis meminta botol susunya. Dengan sedikit susu makan anak akan dibuat lebih lapar pada waktu makan siang dan minatnya terhadap makanan padat akan meningkat.

Orang tua mungkin khawatir jika jumlah susunya dikurangi maka anak akan kekurangan nutrisi yang diperlukan oleh anak sehingga anak dapat sakit dan kurang berenerji. Hal ini tidak akan terjadi. Perubahan yang terjadi akan terlihat selama beberapa minggu sewaktu anak menjalani masa transisi dari minum susu yang jumalhnya dikurangi ke makanan padat dan jus buah.

Tanamkan dalam benak anda bahwa anak senang mengemut botol susu bukan karena ia haus semata tetapi karena mengemut dot memberikan rasa nyaman dan kesenangan bagi si anak. Maka dari itu, selama masa transisi - dari botol ke cup - orang tua dituntut untuk memberikan perhatian, pengertian dan kenyamanan yang lebih kepada anaknya.





ANAK YANG TELAT BERBICARA

Sumber : keluarga.Org

Orang tua mana yang tidak khawatir jika didapatinya anaknya belum dapat berbicara padahal ia sudah berumur 18 bulan lebih? Kekhawatiran orang tua memang wajar. Apalagi kalau dilihatnya anak tetangga atau anak temannya sudah lancar berbicara. Apakah anaknya normal atau tidak? Tentu saja adalah hal yang normal jika orang tua dilanda kekhawatiran karena dapat berbicara umumnya adalah bukti nyata dari kecerdasan dan merupakan kenikmatan tersendiri untuk orang tua jika mereka dapat bercakap-cakap dengan anaknya.

Khawatir yang berlebihan juga tidak baik. Masing-masing anak memilki "jam" tersendiri kapan ia mulai dapat berjalan, bicara dan perkembangan motorik lainnya. Tetapi jika pada usia dimana lazimnya anak sudah dapat berbicara orang tua seharusnya lah waspada. Anak yang telat berbicara dapat disebabkan oleh bermacam hal seperti anak autis atau cacat mental. Namun jika anak didapati normal dalam perkembangan intelektualnya namun tak kunjung bicara juga ada kemungkinan ia kekurangan stimulasi (rangsangan) seperti jarang diajak bicara oleh orang tuanya atau lingkungan sekitarnya kurang atau terlalu sedikit dalam memberikan rangsangan yang dibutuhkan oleh anak untuk mengajarinya bicara. Hal ini dapat mempengaruhi kecepatan dan kualitas perkembangan bicara anak. Secara tak sadar anak akan kekurangan kesempatan untuk belajar dan latihan. Anak belajar berbicara sejak ia menyaksikan orang tuanya berbicara untuknya. Ia mendengar suara yang dikeluarkan oleh orang tuanya untuknya. Ketika gilirannya ia yang mengeluarkan suara lalu melihat orang tuanya menunjukkan mimik muka senang maka ia akan terpacu untuk memproduksi lebih banyak suara.

Mengajak anak berbicara terus secara intens akan merangsang anak untuk dapat berbicara. Akan percuma kalau anda berbicara dari jarak jauh karena ia tidak dapat mendengar apa yang anda katakan. Tugas orang tua adalah menciptakan keseimbangan yaitu mengajar ia agar dapat memproduksi lebih banyak suara tetapi juga jangan terlalu memaksa anak untuk dapat berbicara karena anak akan melakukan hal yang berlawanan. Seperti anak hanya akan memproduksi suara yang ia mau ketimbang suara yang orang tuanya minta. Contohnya, anda memaksa anak anda agar menyebut kata "Ibu" tetapi yang keluar hanyalah katanya sendiri misalnya, "Bui". Ia pun menjadi malas berbicara dan hanya mengeluarkan bunyi-bunyian (bahasanya sendiri) yang acap kali dipakainya jika ia menginginkan sesuatu. Tetapi akan timbul masalah jika ia berkomunikasi dengan orang lain dimana orang lain itu tidak mengerti apa yang dia maksud. Anak hanya akan menjadi frustrasi saja karena dianggapnya orang lain tidak mengerti "isi pembicaraannya".

Cara yang paling tepat untuk mengatasi situasi seperti ini adalah, jangan terlalu intens dan jangan terlalu melibatkan diri seperti memaksakan anak anda berbicara dalam cara yang dikehendaki oleh anda. Berbicara secara normal untuk seorang anak akan berkembang dengan sendirinya bilamana ia menemukan bahwa orang lain , umumnya anak lain, tidak mengerti akan suara-suara yang dikeluarkannya. Mau tak mau ia akan mengadopsi lingua franca anak-anak tersebut dimana ia berinteraksi.

Jangan menganggap anak yang telat berbicara karena malas. Tidak ada anak yang "malas berbicara". Cap malas ini diberikan oleh orang tua karena penampilan anak yang memang terlihat malas padahal ini adalah reaksi yang timbul karena anak mengalami stress. Stress ini timbul umumnya akibat dari kepedulian orang tua yang terlalu berlebihan dalam mengamati perkembangan anaknya. Anak sering kali "mogok" untuk mengembangkan perkembangan bicaranya karena orang tuanya sering memaksanya untuk berbicara. Jangan pula orang tua merasa terlalu khawatir jika didapati anak salah-salah dalam pengucapan atau terbalik-balik dalam menyusun kalimat karena itu adalah hal yang wajar dalam perkembangan bicara seorang anak.






ANAK YANG TERLALU DEKAT DENGAN OM / TANTE

Sumber : keluarga.Org

Banyak anak-anak, mereka tidak hanya dikarunai kasih sayang ayah ibunya atau kakek neneknya tetapi juga dilimpahi kasih sayang dari saudara kandung ayah ibunya seperti oom atau tantenya. Mereka juga memiliki oom atau tante favorit yang juga sangat menyangi mereka. Sering kali ini terjadi antara oom atau tante yang belum / tidak memiliki anak sehingga kasih sayangnya ditumpahkan kepada keponakan-keponakannya. Apalagi bagi oom atau tante yang tidak mampu mempunyai anak, para keponakan dilimpahi kasih sayang yang kadang berlebihan. Tetapi yang paling penting bagi orang tua untuk diketahui adalah kesenangan dan ´perangkap´ bagi anak-anaknya. Kadang kala oom atau tante yang tidak mempuanyai anak suka memberikan pengalaman belajar, hadiah atau kesenangan lainnya yang mungkin saja orang tuanya tidak mampu. Seperti ibu yang bekerja, adik perempuannya dapat menemani anaknya yang harus pergi pementasan menari. Atau memberikan sepeda baru yang kebetulan orang tuanya tidak sanggup memberi. Sepanjang orang tua tahu bahwa saudara kandungnya menikmati kehadiran keponakannya dan keponakannya itu mengambil keuntungan dari kesempatan khusus ini orang tua tidak usah khawatir.

Memang kasih sayang dari oom atau tante terhadap keponakannnya ini - kadang cenderung memanjakan- sah-sah saja namun bagi orang tua kadang hal ini dapat merepotkan karena anak-anak mereka cenderung untuk melanggar aturan yang sudah diterapkan oleh orang tuanya. Misalnya anak anda dilarang makan permen coklat terlalu banyak tetapi diam-diam oom atau tantenya memberi permen coklat dibelakang anda. Atau misalnya anak telah dilatih untuk membawa piring kotornya ke bak cucian tetapi ada tante atau oom yang selalu "membantu" mereka membawakan piring kotornya. Atau yang paling ekstrim misalnya dan harus dicermati adalah, oom atau tante mereka memiliki gaya hidup yang orang tua tidak ingin anak-anaknya mengikuti pola hidup mereka. Atau misalnya, anak mengeluhkan sikap orang tuanya yang "keras" terhadapnya lalu ia mengeluhkan hal ini kepada oom atau tantenya, dan oom atau tantenya mendukung keponakannya tersebut untuk melawan orang tuanya. Hal ini dapat menyebabkan masalah yang serius karena orang tua ingin menjadi orang tua dan sekaligus saudara kandung yang baik. Orang tua tentu merasa bahwa saudara kandungnya merupakan "penghianat" karena mengajarkan anaknya untuk menentang mereka.

Inilah sulitnya. Jika oom atau tante merupakan contoh model yang buruk atau mereka ikut campur aturan yang telah ditetapkan orang tua, maka kini saatnya orang tua harus tegas dan teguh. Dibawah ini ada beberapa saran jika terjadi masalah seperti disebutkan di atas,
Tetap pelihara kunjungan oom atau tante kepada keponakannya tetapi singkat dan impersonal.
Jangan terlalu sering membiarkan oom atau tante mereka memberikan kado yang mahal-mahal atau sering-sering membawanya bepergian terlalu lama.
Komunikasikan dengan saudara kandung perubahan apa yang diinginkan dari mereka jika mereka ingin tinggal lebih dekat dengan anak anda.
Tegaskan kepada saudara kandung mengenai aturan-aturan yang telah anda tetapkan dan minta kepada saudara kandung agar tidak melanggarnya. Misalnya anda telah mengajarkan anak anda agar tidak memasang musik keras-keras.
Tegaskan dalam diri anda bahwa anak anda adalah anak anda. Jangan dengarkan kata orang yang dapat membuat anda merasa bersalah.




Anakku Malas Belajar



Oleh Martina Rini S. Tasmin, SPsi.



Pada artikel sebelum ini telah dibahas mengenai kebutuhan anak untuk bermain. Pada artikel ini akan dibahas mengenai anak belajar. Anak usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, entah mengulang kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah (pr) ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran sekolah. Pentingnya belajar tanpa harus dibicarakan panjang lebar pasti sudah disadari oleh seluruh orangtua.

Keluhan yang datang dari orangtua pada umunya lebih banyak menyangkut anaknya terlalu banyak bermain daripada orangtua yang anaknya terlalu banyak belajar. Bahkan kalau anak sangat rajin belajar, pastilah orangtua memamerkannya ke orang-orang dengan nada bangga, "Iya loh Pak Dani, anak saya itu belajarnya rajin sekali. Pulang sekolah belajar, bangun tidur siang belajar, terus malam kalau bapaknya sudah pulang ya belajar lagi. Makanya anak saya itu pintar sekali, apa-apa tahu. Kadang-kadang malah saya yang nggak tahu".

Lain lagi kalimatnya jika anak terlalu banyak bermain, "Aduuuuuuh Pak Dani, anak saya ini kerjanya main melulu.... Siang main, sore main, malam juga main. Saya dan bapaknya kalau mau menyuruh dia belajar, harus teriak-teriak dulu, mengancam dulu, baru dia mau belajar. Pusing saya jadinya. Sudah begitu perkalian saja tidak hafal".

Penyebab

Kalau anak enggan belajar, tentunya perlu dicari tahu sebab-musababnya, baru kemudian diambil suatu tindakan. Beberapa sebab mengapa anak enggan belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya waktu yang tersedia untuk bermain (sudah dibahas pada artikel yang lalu).

2. Sedang punya masalah di rumah (misalnya suasana di rumah sedang "kacau" karena ada adik baru).

3. Bermasalah di sekolah (tidak suka/phobia sekolah, sehingga apapun yang berhubungan dengan sekolah jadi enggan untuk dikerjakan).

4. Sedang sakit.

5. Sedang sedih (bertengkar dengan teman baik, kehilangan anjing kesayangan)

6. Tidak ada masalah atau sakit apapun, juga tidak kurang waktu bermain (malahan kebanyakan), hanya memang MALAS.

Malas

Dalam Kamus Bahasa Indonesia oleh Muhammad Ali, malas dijabarkan sebagai tidak mau berbuat sesuatu, segan, tak suka, tak bernafsu. Malas belajar berarti tidak mau, enggan, tak suka, tak bernafsu untuk belajar.

Kalau anak-anak tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada gunanya/untungnya karena bagi ana-anak tidak secara langsung dapat menikmati hasil belajar. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan bermain menarik buat anak-anak, dan keuntungannya dapat mereka rasakan secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu keuntungan).

Motivasi

Dalam dunia psikologi, dorongan yang dirasakan seseorang untuk melakukan sesuatu disebut sebagai motivasi. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang.

Morgan (1986) dalam bukunya Introduction To Psychology, menjelaskan beberapa teori motivasi:

1. Teori insentif

Dalam teori insentif, seseorang berperilaku tertentu untuk mendapatkan sesuatu. Sesuatu ini disebut sebagai insentif dan adanya di luar diri orang tersebut. Contoh insentif yang paling umum dan paling dikenal oleh anak-anak misalnya jika anak naik kelas akan dibelikan sepeda baru oleh orangtua, maka anak belajar dengan tekun untuk mendapatkan sepeda baru. Insentif biasanya hal-hal yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak tertarik mendapatkannya. Insentif, bisa juga sesuatu yang tidak menyenangkan, maka orang berperilaku tertentu untuk menghindar mendapatkan insentif yang tidak menyenangkan ini. Dapat juga terjadi sekaligus, orang berperilaku tertentu untuk mendapatkan insentif menyenangkan, dan menghindar dari insentif tidak menyenangkan.

2. Pandangan hedonistik

Dalam pandangan hedonistik, seseorang didorong untuk berperilaku tertentu yang akan memberinya perasaan senang dan menghindari perasaan tidak menyenangkan. Contohnya: anak mau belajar karena ia tidak ingin ditinggal ibunya ke pasar/supermarket.

Dari uraian di atas, dapat diasumsikan anak yang malas tidak merasa adanya insentif yang menarik bagi dirinya dan ia pun tidak merasakan perasaan menyenangkan dari belajar.

Memberikan Dorongan Agar Anak Mau Belajar

Sehubungan dengan teori motivasi di atas tentunya bisa dikatakan dengan mudah, ayo kita berikan dorongan agar anak mau belajar. Tapi dorongan seperti apa yang dapat diberikan kepada anak?

Berikut ini adalah beberapa buah saran:

1. Berikan insentif jika anak belajar. Insentif yang dapat diberikan ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar tanpa mesti disuruh (peristiwa ini mungkin jarang terjadi, tapi jika saat terjadi orangtua memperhatikan dan menunjukkannya, hal tersebut bisa menjadi insentif yang berharga buat anak). Pujian selain merupakan insentif langsung, juga menunjukkan penghargaan dan perhatian dari orangtua terhadap anak. Anak seringkali haus perhatian dan senang dipuji. Jadi daripada memberikan perhatian ketika anak tidak mau belajar dengan cara marah-marah, dan ketika belajar tanpa disuruh orangtua tidak memberikan komentar apapun, atau hanya komentar singkat tanpa kehangatan, akan lebih efektif perhatian orangtua diarahkan pada perilaku-perilaku yang baik.

2. Terangkan dengan bahasa yang dimengerti anak, bahwa belajar itu berguna buat anak. Bukan sekedar supaya raport tidak merah, tapi misalnya dengan mengatakan "Kalau Ade rajin belajar dan jadi pintar, nanti kalau ikut kuis di tv bisa menang loh, dapat banyak hadiah. Kan kalau anak pintar, bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya".

3. Sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak (bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi misalnya sembari mengisi tts atau ikut menjawab kuis di tv). Jika anak bisa menjawab, puji dia dengan menyebut kepintarannya sebagai hasil belajar. Kalau anak tidak bisa, tunjukkan rasa kecewa dan mengatakan "Yah Ade nggak bisa jawab, nggak bisa bantu Mama deh. Ade, di buku pelajarannya ada nggak sih jawabannya? Kita lihat yuk sama-sama". Dengan cara ini, anak sekaligus akan merasa dipercaya dan dihargai oleh orangtua, karena orangtua mau meminta bantuannya.

4. Banyak lembaga pra-sekolah yang mengajarkan kepada anak pelajaran-pelajaran dengan metode active learning atau learning by doing, atau learning trough playing, salah satu tujuannya adalah agar anak mengasosiasikan belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan. Tapi seringkali untuk anak-anak SD, hal ini agak sulit dipraktekkan, karena mulai banyak pelajaran yang harus dipelajari dengan menghafal. Untuk keadaan ini, hal minimal yang dapat dilakukan adalah mensetting suasana belajar. Jika setiap kali pembicaraan mengenai belajar berakhir dengan omelan-omelan, ia akan mengasosiasikan suasana belajar sebagai hal yang tidak memberi perasaan menyenangkan, dengan demikian akan dihindari.

Membuat Suasana Belajar Lebih Menyenangkan

Selain tidak sering-sering memarahi anak ketika belajar, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan agar suasana belajar lebih menyenangkan dan anak mau belajar. Hal-hal tersebut adalah:

1. Anak cenderung meniru perilaku orangtua, karena itu jadilah contoh buat anak. Ketika menyuruh dan mengawasi anak belajar, orangtua juga perlu untuk terlihat belajar (misalnya membaca buku-buku). Sesekali ayah-ibu perlu berdiskusi satu sama lain, mengenai topik-topik serius (suasana seperti anak sedang kerja kelompok dan diskusi dengan teman-teman, jadi anak melihat kalau orangtuanya juga belajar). Dengan demikian, anak melihat bahwa orangtuanya sampai tua pun tetap belajar.

2. Pilih waktu belajar terbaik untuk anak, ketika anak merasa segar. Mungkin sehabis mandi sore. Anak juga bisa diajak bersama-sama menentukan kapan waktu belajarnya.

3. Anak butuh suatu kepastian, hal-hal yang dapat diprediksi. Jadi jadikan belajar sebagai rutinitas yang pasti. Misalnya ketika sudah ditentukan, waktu belajar adalah 2 jam setiap hari, pukul 17.00-19.00, maka pada jam tersebut harus digunakan secara konsisten sebagai waktu belajar. Kecuali disebabkan hal-hal yang mendesak, misalnya anak baru sampai rumah pukul 16.30, tentunya tidak bijaksana memaksa anak harus belajar pukul 17.00, karena masih lelah.

4. Anak punya daya konsentrasi dan rentang perhatian yang berbeda-beda. Misalnya ada anak yang bisa belajar terus-menerus selama 1 jam, ada yang hanya bisa selama setengah jam. Kenali pola ini dan susunlah suatu jadwal belajar yang sesuai. Bagi anak yang hanya mampu berkonsentrasi selama 30 menit, maka berikan waktu istirahat 5-10 menit setelah ia belajar selama 30 menit. Demikian untuk anak yang mampu belajar lebih lama.

5. Dalam artikel di Tabloid Nova edisi Maret 2002, disarankan agar orangtua menemani anak ketika belajar. Dalam hal ini orangtua tidak perlu harus terus-menerus berada di samping anak karena mungkin Anda sebagai orangtua memiliki pekerjaan. Namun paling tidak ketika anak mengalami kesulitan, Anda ada di dekatnya untuk membantu.

Demikian hal-hal yang dapat disarankan untuk membantu orangtua memberikan motivasi anak agar mau belajar. Semoga berguna dan dapat berhasil diterapkan. Orangtua senang, tidak lelah berteriak-teriak dan marah-marah, anak pun senang tidak dimarahi dan merasa menyukai kegiatan belajar. (jp)






Anakku Sudah Siap Sekolah?

Pertanyaan itu banyak diajukan orangtua murid menjelang tahun ajaran baru. Jawaban yang tampaknya sederhana, siap atau belum siap, ternyata hanya dapat diberikan secara tepat dan bertanggung jawab bila berdasar pertimbangan yang tidak sederhana. Istilah sekolah sering dimaknai secara berbeda. Ada orangtua yang menganggap kegiatan di kelompok bermain sebagai sekolah, demikian juga taman kanak-kanak (TK).

Maksud semula dari TK sebenarnya adalah tempat anak bermain dan belajar mempersiapkan diri mengikuti pendidikan di sekolah dasar (SD). Jadi, sebenarnya yang seharusnya disebut sekolah adalah kegiatan belajar di tingkat SD dan seterusnya, bukan sebelumnya. Jadi, kita sepakat untuk bicara mengenai kesiapan anak masuk SD.

Secara garis besar, agar dapat mengikuti pendidikan di SD dengan lancar, seorang anak harus memiliki keterampilan sosial, motorik, dan kognitif yang memadai.

Yang Perlu Diamati
1. Kemandirian. Anak sebaiknya relatif cukup mampu mengurus diri sendiri, seperti mengenakan pakaian sendiri, membawa perlengkapan sekolah, pergi ke toilet, dan ingat barang miliknya. Secara emosional, ia mampu berada jauh dari orangtuanya dan berada sendiri tanpa orangtua di antara orang yang baru ia kenal.

2. Keterampilan sosial adalah bagaimana anak mau berkenalan dengan orang baru, tidak canggung menyesuaikan diri dalam lingkungan sosial yang baru, mampu berbagi, bersedia mematuhi perintah atau melakukan suruhan guru, dan mampu bertindak mengatasi masalah sehari-hari sesuai norma.

3. Keterampilan berbahasa adalah bagaimana anak mampu memahami perintah atau materi yang disampaikan secara verbal, mampu menyampaikan isi pikiran dan perasaan dengan lancar, kosa kata cukup luas, dan dapat menceritakan kembali hal yang dialami.

4. Mengenal identitas diri dan keluarga. Minimal anak harus tahu namanya, alamat, nama orangtua, nomor telepon, dan tanggal lahir.

5. Koordinasi motorik kasar, yaitu tentang keseimbangan yang baik, dapat berlari, melompat, dan mengayunkan tangan.

6. Koordinasi motorik halus, yaitu dapat menggunakan alat tulis dengan benar, dapat menggambar, mewarnai, dan menulis namanya sendiri.

7. Konsentrasi. Anak harus mampu bertahan menekuni tugas minimal selama 20 menit.

8. Kendali diri. Anak harus mampu menunda pemenuhan atau pelaksanaan keinginan sampai waktu yang tepat, mengikuti aturan, dan mampu menghadapi frustrasi.

9. Memahami konsep dasar, seperti keruangan (misalnya atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang), waktu (sekarang, kemarin, besok, sebelum, sesudah), ukuran (tinggi-pendek, tebal-tipis,besar-kecil), jumlah (minimal dapat menjumlahkan sampai lima, dengan benda konkret), dan warna.

10. Mengenali perasaan sendiri dan mampu berempati. Anak mampu memberitahukan dan mengekspresikan perasaan senang, sedih, sakit, dan lainnya serta mampu mengenali dan ikut merasakan perasaan anak lain berdasarkan observasi terhadap tingkah laku mereka.

Tokoh Panutan
Aspek lain yang perlu terus dikembangkan selama usia sekolah adalah motivasi untuk belajar. Untuk itu, lingkungan rumah dan sekolah perlu dirancang sedemikian rupa agar anak tergelitik rasa ingin tahunya dan terdorong untuk belajar. Orangtua dan guru harus pandai dan kreatif mengaitkan bahan pelajaran dengan praktik atau kenyataan di lapangan agar terasa relevansi dan manfaatnya. Selain itu, sejak dini anak perlu ditumbuhkan minatnya terhadap bahan bacaan dengan berbagai cara.

Orangtua dan guru perlu menjadi tokoh panutan atau model yang juga senang membaca dan memancarkan kegemaran membaca tersebut pada anak, bukan cuma menyuruh anak membaca. Keberhasilan dalam pendidikan berkorelasi tinggi dengan kegemaran membaca. Tidak mengherankan karena diperkirakan 50-60 persen pengetahuan harus dimantapkan anak melalui bacaan. Persentase itu semakin meningkat sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendidikan yang dijalani seseorang.

Rasa ingin tahu dan motivasi belajar akan layu dan mati jika anak dibombardir dengan latihan dan PR berlebihan. Kemampuan kognitifnya tidak berfungsi optimal karena anak mengalami lelah fisik dan mental. Hal itu bertambah buruk bila para guru dan orangtua terlalu memusatkan perhatian pada hasil belajar dan hanya menghargai hasil belajar, namun mengabaikan proses belajar dan usaha anak.

Suasana belajar dan sikap pembimbing atau guru yang santai dan menyenangkan namun tetap serius dan tegas kerap kali juga terpinggirkan oleh keinginan untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi. Mana sempat? Lebih baik anak di-drill saja agar peringkat sekolahnya juga ikut terdongkrak. Sayangnya, anak-anak lebih banyak dilatih membeo, memberi jawaban yang persis sama dengan yang dikatakan guru atau yang tercetak di buku.

Cukup banyak juga orangtua yang bangga bahwa dalam waktu singkat anaknya mampu berhitung cepat setelah melalui drilling. Tidak banyak yang sadar bahwa recalling atau recognition (mengingat atau mengenali kembali) maupun repetition dan drilling hanya melibatkan proses kognitif yang tarafnya sederhana. Untuk menjadi pencipta, penemu, atau pembaharu, perlu dikembangkan kemampuan kognitif yang lebih canggih. Hal itu baru dapat tercapai apabila anak diberi kesempatan untuk menjelaskan, berargumentasi, berkreasi, termasuk mengemukakan gagasan yang aneh atau luar biasa.

Hasil Karbitan
Guru dan orangtua lupa bahwa dalam jangka panjang, keinginan belajar dan motivasi lebih menentukan keberhasilan ketimbang prestasi tinggi hasil karbitan. Pengetahuan dapat diperoleh dalam waktu relatif singkat, namun hasrat dan motivasi belajar memerlukan waktu banyak agar dapat tumbuh berakar kuat dalam pribadi seseorang. Motivasi tinggi untuk menguasai sesuatu (bukan cuma nilai atau ijazah), ulet, tidak mudah patah semangat, berani berkompetisi, mau cari strategi baru untuk mengatasi kegagalan, terampil bersosialisasi, dan merasa tertantang dalam menghadapi hambatan adalah kualitas yang perlu dikembangkan semasa sekolah, tidak dapat dikarbit melalui nilai mata pelajaran tertentu.

Para orangtua, guru, dan penentu kebijakan pendidikan (termasuk kurikulum dan silabus) perlu lebih waspada dan melakukan instrospeksi diri. Tinjaulah kembali praktik pendidikan yang berlangsung selama ini. Mengapa dalam pengalaman praktik selama setahun terakhir ini (40 persen = 75 dari 300 orang, pada tahun 2000) begitu banyak anak yang mengalami tekanan fisik dan batin berkaitan dengan pelajaran dan prestasi sekolah?

Cukup banyak anak yang dirujuk oleh dokter (10 persen dari 75 anak) karena pada umumnya mengalami berbagai keluhan fisik seperti pusing, penglihatan terganggu, sesak napas, jantung berdebar, sukar tidur, selera makan menurun, sering merasa lelah, sering jatuh sakit, sakit perut atau lambung, dan gatal-gatal. Yang jarang dan unik adalah ada anak yang selalu menduduki peringkat pertama sejak kelas 1 SD sampai saat ini di kelas 2 SMP, namun menderita kecemasan dan ketegangan akibat kekhawatiran tidak dapat mempertahankan prestasinya.

Cukup berhargakah prestasi akademis untuk dipertukarkan dengan kebahagiaan dan kesehatan mental? (Dra. Ike Anggraika, MSi/Pembaruan)






ANEKA PENYEBAB BAYI SESAK NAPAS

Banyak penyebab sesak napas pada bayi. Yang jelas, segera bawa ke dokter atau rumah sakit karena bisa fatal akibatnya.

Kasus sesak napas pada usia bayi banyak terjadi. Bisa saat pertama lahir, maupun beberapa hari atau bulan setelah kelahirannya baru mengalami sesak napas ini. Dalam istilah kedokteran, kata Muljono Wirjodiardjo, M.D., PhD, "Yang disebut sesak napas adalah jika frekuensi napasnya betul-betul tinggi, ada suara napas yang berbeda dari biasanya (stridor), seperti suara menggorok atau kucing mendengkur. Fatalnya, jika muka sampai tampak membiru."

Sedangkan menurut pendekatan orang awam, definisi sesak napas lebih mudah lagi yaitu terlihat dari gejalanya. Jadi, kalau anaknya susah napas disebut sesak napas. Begitu juga kalau napasnya berbunyi.

ANEKA PENYEBAB

Penyebab sesak napas pada bayi, lanjut spesialis anak dari RS Internasional Bintaro ini, banyak sekali. Bisa karena kelainan bawaan, penyakit infeksi, maupun noninfeksi seperti tersedak. Gejalanya hampir sama. Misalnya untuk derajat ringannya, ada napas yang berbunyi atau batuk berlendir, disertai tak mau makan-minum dan rewel. Sementara kalau derajatnya makin berat, fungsi paru-parunya sudah terganggu sehingga sesak napas dan sampai membiru.

Jadi, derajat sesak napas berbeda-beda. Ada yang mulanya ringan dan makin berat dan ada juga sesak napas yang kejadiannya tiba-tiba atau mendadak. Berikut uraian Muljono mengenai hal-hal yang bisa menyebabkan sesak napas pada bayi:

Kelainan bawaan/kongenital jantung atau paru-paru.
Bila bayi mengalami sesak napas begitu lahir atau 1-2 hari kemudian, biasanya disebabkan adanya kelainan jantung atau paru-paru. Hal ini bisa terjadi pada bayi dengan riwayat kelahiran normal atau bermasalah, semisal karena ketuban pecah dini atau lahir prematur.

Pada bayi prematur, sesak napas bisa terjadi karena adanya kekurangmatangan dari organ paru-paru. Paru-paru harusnya berfungsi saat bayi pertama kali menangis, sebab saat ia menangis, saat itu pulalah bayi mulai bernapas. Tapi pada bayi lahir prematur, karena saat itu organnya tidak siap, misalnya gelembung paru-paru tak bisa mekar atau membuka, sehingga udara tidak masuk. Itu sebabnya ia tak bisa menangis. Ini yang namanya penyakit respiratory distress syndrome (RDS). Tidak membukanya gelembung paru-paru tersebut karena ada suatu zat, surfactan, yang tak cukup sehingga gelembung paru-paru atau unit paru-paru yang terkecil yang seperti balon tidak membuka. Ibaratnya, seperti balon kempis.

Gejala pada kelainan jantung bawaan adalah napas sesak. Ada juga yang misalnya sedang menyusui atau beraktivitas lainnya, mukanya jadi biru dan ia jadi pasif. Jadi, penyakitnya itu utamanya karena kelainan jantung dan secondary-nya karena masalah pernapasan. Jadi, biasanya sesak napas yang terjadi ini tidak bersifat mendadak. Walaupun demikian, tetap harus segera dibawa ke dokter.

Kelainan pada jalan napas/trakea.
Kelainan bawaan/kongenital ini pun paling banyak ditemui pada bayi. Gejalanya, napas sesak dan napas berbunyi "grok-grok". Kelainan ini terjadi karena adanya hubungan antara jalan napas dengan jalan makanan/esophagus. Kelainan ini dinamakan dengan trackeo esophageal fistula. Akibat kelainan itu,ada cairan lambung yang bisa masuk ke paru-paru. Tentunya ini berbahaya sekali. Sehingga pada usia berapa pun diketahuinya, harus segera dilakukan tindakan operasi. Tak mungkin bisa menunggu lama karena banyak cairan lambung bisa masuk ke paru-paru.

Sebelum operasi pun dilakukan tindakan yang bisa menolong jiwanya, misal dengan dimasukkan selang ke jalan napas sehingga cairan dari lambung tak bisa masuk. Biasanya sesak napasnya tampak begitu waktu berjalan 1-3 jam setelah bayi lahir. Nah, bila ada sesak napas seperti ini, prosedur yang harus dilakukan adalah dilakukan foto rontgen segera untuk menganalisanya.

Tersedak air ketuban.
Ada juga penyakit-penyakit kelainan perinatologi yang didapat saat kelahiran. Bukankah saat dalam kandungan bayi minum dan buang air dalam air ketuban? Nah, karena suatu hal, misalnya stres pada janin, ketuban jadi keruh dan air ketuban ini masuk ke paru-paru bayi. Hal ini akan mengakibatkan kala lahir ia langsung tersedak.

Bayi tersedak air ketuban akan ketahuan dari foto rontgen, yaitu ada bayangan "kotor". Biasanya ini diketahui pada bayi baru lahir yang ada riwayat tersedak, batuk, kemudian sesak napasnya makin lama makin berat. Itulah mengapa, pada bayi baru lahir kita harus intensif sekali menyedot lendir dari mulut, hidung atau tenggorokannya. Bahkan kalau tersedak air ketubannya banyak atau massive, harus disedot dari paru-paru atau paru-parunya dicuci dengan alat bronchowash. Lain halnya kalau air ketubannya jernih dan tak banyak, tak jadi masalah. Biasanya dengan obat saja sudah sembuh, tak usah dicuci paru-parunya.

Namun kalau air ketubannya hijau dan berbau, harus disedot dan "dicuci" paru-parunya. Sebab, karena tersedak ini, ada sebagian paru-parunya yang tak bisa diisi udara/atelektasis atau tersumbat, sehingga menyebabkan udara tak bisa masuk. Akibatnya, jadi sesak napas. Biasanya kalau di-rontgen,bayangannya akan terlihat putih.

Selain itu, karena tersumbat dan begitu hebat sesak napasnya,ada bagian paru-paru yang pecah/kempes/pneumotoraks. Ini tentu amat berbahaya. Apalagi kejadiannya bisa mendadak dan menimbulkan kematian. Karena itu bila sesak napas seperti ini, harus lekas dibawa ke dokter untuk mendapatkan alat bantu napas/ventilator.

Seram sekali, ya, Bu-Pak? Karena itulah kala melahirkan si kecil, sebaiknya kita didampingi dokter anak, sehingga dia bisa menilai sistem pernapasan anak, apakah baik atau tidak.

Pembesaran kelenjar thymus.
Ada lagi napas sesak karena beberapa penyakit yang cukup merisaukan yang termasuk kelainan bawaan juga. Gejalanya tidak begitu kuat. Biasanya bayi-bayi ini pun lahir normal, tak ada kelainan, menangisnya pun kuat.

Hanya saja napasnya seperti orang menggorok dan semakin lama makin keras, sampai suatu saat batuk dan berlendir. Kejadian ini lebih sering dianggap karena susu tertinggal di tenggorokan. Namun ibu yang sensitif biasanya akan membawa kembali bayinya ke dokter. Biasanya kemudian diperiksa dan diberi obat. Bila dalam waktu seminggu tak sembuh juga, baru dilakukan rontgen.

Penyebabnya biasanya karena ada kelainan pada jalan napas, yaitu penyempitan trakea. Ini dikarenakan adanya pembesaran kelenjar thymus. Sebetulnya setiap orang punya kelenjar thymus. Kelenjar ini semasa dalam kandungan berfungsi untuk sistem kekebalan. Letaknya di rongga mediastinum (diantara dua paru-paru). Setelah lahir karena tidak berfungsi, maka kelenjar thymus akan menghilang dengan sendirinya. Namun adakalanya masih tersisa: ada yang kecil, ada juga yang besar; baik hanya satu atau bahkan keduanya. Nah, kelenjar thymus yang membesar ini akan menekan trakea. Akibatnya, trakea menyempit dan mengeluarkan lendir. Itu sebabnya napasnya berbunyi grok-grok dan keluar lendir, sehingga jadi batuk.

Pengobatannya biasanya dilakukan dengan obat-obatan khusus untuk mengecilkan kelenjar thymus agar tidak menekan trakea. Pemberian obat dalam waktu 2 minggu. Kalau tak menghilang, diberikan lagi pengobatan selama seminggu. Sebab, jika tidak diobati, akan menganggu pertumbuhan si bayi. Berat badan tak naik-naik, pertumbuhannya kurang, dan harus banyak minum obat.

Kelainan pembuluh darah.
Ada lagi kelainan yang gejalanya seperti mendengkur atau napasnya bunyi (stridor), yang dinamakan dengan vascular ring. Yaitu,adanya pembuluh darah jantung yang berbentuk seperti cincin (double aortic arch) yang menekan jalan napas dan jalan makan. Jadi, begitu bayi lahir napasnya berbunyi stridor.

Terlebih kalau ia menangis, bunyinya semakin keras dan jelas. Bahkan seringkali dibarengi dengan kelainan menelan, karena jalan makanan juga terganggu. Pemberian makanan yang agak keras pun akan menyebabkannya muntah, sehingga anak lebih sering menghindari makanan padat dan maunya susu saja.

Pengobatannya, bila setelah dirontgen tidak ditemui kelenjar thymus yang membesar, akan diminta meminum barium untuk melihat apakah ada bagian jalan makan yang menyempit. Setelah diketahui, dilakukan tindakan operasi, yaitu memutuskan salah satu aortanya yang kecil.

Tersedak makanan.
Tersedak atau aspirasi ini pun bisa menyebabkan sesak napas. Bisa karena tersedak susu atau makanan lain, semisal kacang. Umumnya karena gigi mereka belum lengkap, sehingga kacang yang dikunyahnya tidak sampai halus. Kadang juga disebabkan mereka menangis kala mulutnya sedang penuh makanan. Atau ibu yang tidak berhati-hati kala menyusui, sehingga tiba-tiba bayinya muntah. Mungkin saja sisa muntahnya ada yang masih tertinggal di hidung atau tenggorokan. Bukankah setelah muntah, anak akan menangis? Saat menarik napas itulah, sisa makanan masuk ke paru-paru.

Akibatnya, setelah tersedak anak batuk-batuk. Mungkin setelah batuk ia akan tenang, tapi setelah 1-2 hari napasnya mulai bunyi. Bahkan bisa juga kemudian terjadi peradangan dalam paru-paru. Anak bisa panas karena terjadi infeksi. Yang sering adalah napas berbunyi seperti asma dan banyak lendir.

Biasanya setelah dilakukan rontgen akan diketahui adanya penyumbatan/atelektasis. Pengobatan dapat dilakukan dengan bronkoskopi, dengan mengambil cairan atau makanan yang menyumbatnya.

Selain makanan, akan lebih berbahaya bila aspirasi terjadi karena minyak tanah atau bensin, meski hanya satu teguk. Ini bisa terjadi karena kecerobohan orang tua yang menyimpan minyak tanah/bensin di dalam botol bekas minuman dan menaruhnya sembarangan. Bahayanya bila tersedak minyak ini, gas yang dihasilkan minyak ini akan masuk ke lambung dan menguap, kemudian masuk ke paru-paru, sehingga bisa merusak paru-paru. Akan sangat berbahaya pula kalau dimuntahkan, karena akan langsung masuk ke paru-paru. Jadi, kalau ada anak yang minum minyak tanah/bensin jangan berusaha dimuntahkan, tapi segera ke dokter. Oleh dokter, paru-parunya akan "dicuci" dengan alat bronkoskop.

Infeksi.
Selain itu sesak napas pada bayi bisa terjadi karena penyakit infeksi. Bila anak mengalami ISPA (Infeksi saluran Pernapasan Akut) bagian atas, semisal flu harus ditangani dengan baik. Kalau tidak sembuh juga, misalnya dalam seminggu dan daya tahan anak sedang jelek, maka ISPA atas ini akan merembet ke ISPA bagian bawah, sehingga anak mengalami bronkitis, radang paru-paru, ataupun asmatik bronkitis. Gejalanya, anak gelisah, rewel, tak mau makan-minum, napas akan cepat, dan makin lama melemah. Biasanya juga disertai tubuh panas, sampai sekeliling bibir biru/sianosis, berarti pernapasannya terganggu. Penyebabnya ini akan diketahui dengan pemeriksaan dokter dan lebih jelasnya lagi dengan foto rontgen. Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika. Biasanya kalau bayi sudah terkena ISPA bawah harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Setelah diobati,umumnya sesak napas akan hilang dan anak sembuh total tanpa meninggalkan sisa, kecuali bagi yang alergi.

Dedeh Kurniasih.Foto: Iman Dharma (nakita)





ANGKA KEMATIAN IBU

Sumber : Kompas (3/9 1999)

PENYEBAB AKI

SESUNGGUHNYA, komplikasi kehamilan dan kelahiran bukanlah masalah baru. Di banyak negara berkembang komplikasi ini merupakan penyebab utama tingginya angka kematian dan perempuan yang sakit usia subur. Paling tidak, 500.000 perempuan meninggal setiap tahun.

Untuk menanggulanginya, tahun 1987 sudah diluncurkan Program Kesehatan Wanita. Seperti yang diungkapkan Kepala Perwakilan Dana PBB untuk Kependudukan (UNFPA) Nesim Tumkaya dalam acara Hari Siaga di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, akhir Agustus lalu, program ini telah diperkenalkan di lebih dari 100 negara Afrika, Asia, Latin Amerika, dan Timur Tengah.

Indonesia dengan angka kematian ibu (AKI) melahirkan di peringkat atas, tentu saja termasuk negara sasaran. Bahkan Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) Cairo, 1994, telah menajamkan sasarannya. Dari AKI 450/100.000 kelahiran hidup, tahun 2000 ditargetkan tinggal setengahnya, 225/100.000 dan tahun 2015 menjadi 112/100.000.

Inilah yang diimplementasikan dalam program Gerakan Sayang Ibu (GSI), yang resmi dicanangkan tahun 1996. Sebagai motornya, ditunjuk Kantor Menteri Negara Peranan Wanita, dengan mantan Asisten Menteri UPW I yang sekarang menjabat Sekretaris Menperta dr Abdullah Cholil MPH sebagai penanggung jawab proyek.

Tiga terlambat

Hasil penelitian menunjukkan, ada tiga jenis terlambat berkait erat dengan angka kematian ibu hamil dan bersalin. Pertama, terlambat mengambil keputusan merujuk ke pelayanan kesehatan terdekat. Kedua, terlambat tiba di pelayanan kesehatan karena minimnya sarana transportasi. Ketiga, terlambat dilayani begitu tiba di rumah sakit.

Hal itu menunjukkan, AKI berkait erat dengan masalah sosial budaya, ekonomi, dan klinis. Oleh karena itu, pendekatannya juga dari tiga sisi ini.

Pendidikan ibu yang meninggal misalnya, rata-rata kurang dari sembilan tahun. Sedang status sosial perempuan yang rendah membuat mereka diperlakukan diskriminatif dalam keluarga, misalnya di bidang makanan, pendidikan, dan kesehatan.

Infrastruktur yang belum memadai seperti jalan rusak dan tidak adanya sarana angkutan, berkait erat dengan pembangunan dan kondisi ekonomi penduduknya.

Padahal seperti yang diungkapkan Abdullah Cholil, perbaikan sosial-budaya, ekonomi, dan pendidikan, bisa membantu mengatasi 64 persen penyebab kematian ibu.

Sementara perbaikan penanganan klinis, bisa mengatasi 36 persen kematian ibu. Ini sesuai survei yang menyebutkan, lebih dari 80 persen penyebab kematian ibu hamil dan bersalin adalah perdarahan (40-60 persen), infeksi jalan lahir (20-30), keracunan kehamilan (20-30), dan penyakit lain (5).

Proyek percontohan

Saat ini, proyek percontohan GSI dilakukan di delapan propinsi yang dianggap menyumbang 70 persen AKI di Indonesia; Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Nusatenggara Barat.

Dari tiap propinsi dipilih beberapa kabupaten berdasarkan kombinasi faktor jumlah penduduk yang besar, infrastruktur dan pelayanan kesehatan tingkat desa sudah memadai, serta proporsinya yang bermakna terhadap AKI propinsi. Di Sumatera Selatan misalnya, ada Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Banyuasin.

Kenyataan menunjukkan, hampir semua kabupaten punya kesamaan masalah. Mulai dari jarangnya keterlibatan pemerintah daerah tingkat II, kepasrahan keluarga terhadap komplikasi kelahiran, kurangnya pengumpulan data sistematis soal AKI, sistem rujukan yang tidak memadai, sampai tidak adanya protokol tertulis untuk perawatan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Umumnya bupati, lurah, dan pimpinan sektor nonkesehatan lainnya menganggap AKI adalah masalah medis belaka. Jarang yang menyadari, ada faktor terlambat mengenali kegawatan sehingga terlambat pula mencari dan mendapatkan pertolongan. Sebaliknya ibu hamil sendiri sering takut dengan konsekuensi keuangan yang harus ditanggung bila ditangani di rumah sakit.

Sistem rujukan juga tidak berfungsi dengan baik. Hubungan perujukan dengan RS kabupaten "buruk" dan tidak ada sistem transportasi masyarakat. Apalagi ibu hamil yang dirujuk jarang sekali ditemani dukun atau bidan desa yang menolongnya.

Sementara penanganan masih juga terlambat, karena kurangnya pengalaman dalam memberikan pertolongan pertama pada kedaruratan persalinan.

Perbaiki kerja sama

Oleh karena itu, program GSI tidak hanya berupaya membuka kesadaran perempuan, keluarga dan masyarakat soal risiko kehamilan, tetapi juga memberdayakan perempuan agar tidak menjadi subordinat, mendukung perempuan mendapat pendidikan seluas-luasnya, meningkatkan akses terhadap pelayanan bidan desa terlatih, serta memperbaiki kerja sama antara masyarakat dengan pemda untuk meningkatkan pelayanan rujukan dan kegawatdaruratan.

Kampanye Suami Siaga (siap-antar-jaga) adalah salah satu bagian program GSI yang mengintervensi kesadaran bahwa setiap kehamilan bisa berisiko kematian, dan perlunya peran serta keluarga dan masyarakat untuk menghindarinya.

Akan tetapi, mengatasi semua faktor penyebab AKI, perlu kerja sama lintas sektoral dan komitmen kuat semua pihak. Suatu hal yang dalam kondisi pemerintahan se karang tampaknya sulit dipraktikkan. Bisa jadi, target penurunan AKI hanyalah di awang-awang. (nes)



Anoreksia pada Remaja Putri
Oleh M. Ninik Handayani, S.Psi.

Salah satu gangguan yang terjadi pada masa remaja adalah Anoreksia Nervosa. Yaitu suatu gangguan khas khususnya bagi remaja putri, dimana terdapat penurunan berat badan yang hebat secara disengaja, amenorrhoea dan terdapatnya psikopatologi yang spesifik.

Anoreksia Nervosa sering terjadi pada usia 14-18 tahun dan ada beberapa orang yang mengalaminya pada umur-umur yang lebih muda. Menurut penelitian pengidap gangguan ini 90-95% diderita oleh remaja putri dan banyak ditemukan pada golongan sosial-ekonomi menengah ke atas.

Gejala Anoreksia Nervosa seringkali tidak terdeteksi sejak dini karena pada awalnya penderita tidak mengeluh tentang adanya gangguan pada dirinya. Dan sampai suatu saat keluarga mengetahui bahwa putrinya telah menjadi semakin kurus dari hari ke hari. Dan saat itu pula keluarga atau orangtua baru menyadari bahwa anaknya seringkali tidak mau makan baik pagi, siang ataupun malam disebabkan alasan-alasan kesibukannya.

Biasanya penderita gangguan ini siklus haidnya juga terhenti, tetapi pada mulanya penderita tidak nampak lemas dan justru menambah kegiatannya semakin padat untuk menghindari acara makan. Akhirnya karena kegiatan dan kesibukan yang semakin padat dan tidak ada makanan yang masuk maka berat badan penderita semakin menurun, sering gelisah, daya konsentrasi menurun, emosi menjadi tidak stabil, mulai menarik diri dari lingkungan, pucat, lemah, tidak dapat tidur,terdapat cekungan mata, dan sebagainya.

Secara pemeriksaan fisik ditemukan bahwa kulit penderita menjadi kering dan terlihat adanya pertumbuhan lanugo di pipi, leher, tangan dan kaki. Tekanan darahnya juga menurun menjadi (90/60 mm Hg), perutnya cekung, pantatnya rata, beberapa hormon seperti LH (Luitenezing Hormon) dan FSH (Folical Stimulating Hormon) mengalami gangguan.

Psikopatologi yang khas pada penderita Anoreksia Nervosa adalah ketakutan yang hebat untuk gemuk, seolah-olah ada pandangan dalam dirinya bahwa gemuk itu menjijikkan dan tidak disukai oleh orang-orang disekitarnya.

Faktor pencetusnya biasanya adalah depresi yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal seperti: perpecahan keluarga/broken home, ditinggal mati oleh keluarga yang dicintai, tuntutan dari orangtua yang terlalu tinggi terhadap pencapaian prestasi putrinya, dan lain sebagainya.

Gangguan ini dapat disembuhkan, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dan perlu pengorbanan dari pihak keluarga untuk terus sabar dan telaten dalam memberikan dukungan kepada penderita.

Biasanya penderita bila sudah parah, akan sulit sekali utnuk disembuhkan bahkan tak jarang yang berakhir dengan kematian. Untuk itu waspadalah bila remaja kita sudah mulai sulit untuk makan, mulai beraktivitas berlebihan dan menunjukkan gejala-gejala adanya gangguan Anoreksia Nervosa ini, cepat-cepatlah mengambil tindakan





ANTIHISTAMIN

Sumber : Kompas (20/9 1999)

Penggunaan antihistamin untuk mengatasi gejala alergi sebaiknya sebelum gejala terjadi. Karena antihistamin bekerja dengan menghambat reseptor histamin pada organ sasaran. Bila dipakai sesudah gejala alergi, antihistamin hanya mengurangi serta mencegah gejala berikutnya.

Hal itu diutarakan Kepala Subbagian Alergi-Imunologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/ RSCM, dr Heru Sundaru SpPD KAI pada simposium sehari "Konsep Baru Penatalaksanaan Penyakit Alergi", Sabtu (18/9).

Pembicara lain dalam simposium yang diselenggarakan RSPAD Gatot Soebroto dan Yayasan Alergi Indonesia itu adalah dr Pradjna Paramita SpP FCCP dari Departemen Pulmonologi RSPAD Gatot Soebroto, dr Samsuridjal Djauzi SpPD KAI dari Subbagian Alergi-Imunologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Prof Dr dr Dinajani Mahdi SpPD KAI SH dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Kolonel CKM dr Himawan WH SpTHT dari Subbagian Alergi-Rinologi, Departemen THT RSPAD Gatot Soebroto, dan dr Maya Devita L SpKK dari Departemen Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto.

Menurut Heru, antihistamin berguna untuk menghilangkan gejala alergi seperti bersin, ingusan, hidung tersumbat. Namun antihistamin klasik seperti difenhidramin, klorfeniramin dan klemastin mempunyai efek samping depresi sistem saraf pusat berupa sedasi dan gangguan kinerja psikomotor. Efek samping lain adalah kembung, mual, konstipasi atau diare, bahkan penurunan jumlah sel darah putih. Obat tersebut juga berbahaya bagi penderita yang mempunyai glaukoma atau pembesaran prostat.

Sejak pertengahan 1980 diperkenalkan antihistamin generasi baru yang bersifat non-sedatif serta tak mempunyai efek antikolinergik. Kelebihan lain, hanya perlu dipakai sekali sehari, kecuali terfenadin dua kali sehari, sehingga meningkatkan ketaatan berobat. Namun antihistamin generasi baru harganya lebih mahal dan sebagian obat-golongan terfenadin dan astemisol-dapat mengganggu jantung.

Rinitis alergi

Himawan mengungkapkan, pada periode Januari-Desember 1998 di Departemen THT RSPAD jumlah penderita yang berobat dengan rinitis kronis, rinitis alergi dan sinusitis kronis ada 2.366 penderita (31 persen). Tindakan operatif dilakukan pada 343 penderita (14 persen), selebihnya diatasi dengan obat.

Rinitis alergi merupakan reaksi alergi dari mukosa hidung yang sensitif dengan gejala klinis berupa bersin, keluar
ingus dan hidung tersumbat. Pada umumnya keluhan rinitis alergi dapat dihilangkan dengan obat-obatan. Jika keluhan menetap perlu dicurigai adanya penyakit lain yang mungkin bisa diatasi dengan pembedahan dikombinasi dengan obat-obatan.

Agar pengobatan rinitis alergi berhasil baik diperlukan tiga hal. Yaitu, identifikasi dan menghindari atau mencegah alergen penyebab, pemakaian obat-obatan serta imunoterapi. Yang terbaik adalah menghindari alergen penyebab. Namun pada beberapa kasus tidak mudah, terutama bila alergen ada di udara terbuka.

Dalam pengobatan ada empat golongan yang dapat digunakan. Yaitu, antihistamin, simpatomimetik, kortikosteroid dan golongan stabilisator mastosit. Kombinasi antihistamin dan obat simpatomimetik atau dekongestan dianggap tepat, karena antihistamin menghilangkan ingusan, bersin, dan gatal, sedang dekongestan mengatasi sumbatan hidung, sehingga napas menjadi lega. Selain itu penderita dianjurkan olahraga untuk meningkatkan kebugaran dan daya tahan tubuh.




ANXIETY NEUROSIS, APA ITU ?

Sumber : Sawitri Supardi (SWARA (I/65))

"SAYA panik sekali ketika kendaraan saya terjebak macet di sebuah jalan protokol dalam perjalanan ke kantor, sementara di sisi jalan lain saya melihat mobil jenazah. Keringat dingin, cemas yang amat sangat dan panik, membuat tangan saya bergetar dan terasa debaran jantung yang keras di dada. Keadaan ini berkurang setelah mobil jenazah lewat. Sejak saat itu saya tidak berani membaca artikel tentang penyakit. Saya selalu cemas dan takut akan terkena penyakit tertentu seperti kanker dan hepatitis. Ketika saya merasa ada sesuatu yang tak beres di kepala, pikiran saya berkembang dan untuk beberapa saat diliputi pertanyaan apakah saya menderita kanker otak, kanker hati? Apakah saya menderita sakit jantung, mengingat debaran jantung yang keras yang diikuti sesak napas saat kecemasan menyerang? Saya takut mati." Demikian keluhan seorang perempuan eksekutif muda M (34). Beberapa kali M berkonsultasi pada dokter ahli, namun tak satu pun dokter yang menemukan penyakit serius dalam diri M.

M menderita apa yang disebut anxiety neurosis atau dalam bahasa Indonesia disebut neurosa ansietas, suatu gejala gangguan keseimbangan fungsi mental oleh sebab khusus dari dinamika gangguan kehidupan emosi. Dari hasil penelitian, gangguan perasaan seperti ini umumnya diderita penderita neurosis dan sama sekali tidak terkait dengan usia kalender seseorang, jenis kelamin, latar belakang sosio-ekonomi atau bahkan taraf kecerdasan seseorang. Jadi seseorang yang cerdas, bisa saja terkena gangguan yang secara rasional tidak masuk akal ini, walaupun secara obyektif pemeriksaan fisik/media jelas dinyatakan sehat, namun penderita tetap saja merasa dirinya diliputi ketakutan berlanjut akan kemungkinan penyakit fisik berat yang akan dideritanya.

Reaksi anxiety neurosis adalah kondisi kecemasan yang agak berbeda dari kecemasan yang diderita penderita neurosis pada umumnya. Dalam hal ini keadaan yang dialami merupakan kecemasan berlanjut, tiada henti seperti halnya air yang terus mengalir pada saat banjir terjadi. Sebenarnya kecemasan yang dirasakan penderita anxiety neurosis dapat dikatakan kabur, artinya tidak jelas dari mana asalnya, namun secara berlanjut dirasakan dan mengganggu kehidupan emosi penderita.

Kekhasan keadaan kecemasan pada penderita ini, selain berlanjut dalam kisaran taraf yang ringan sampai berat, sering terjadi serangan kecemasan yang begitu bersifat mendadak dan intens sifatnya, terasa berpengaruh keseluruh jiwa dan raga. Penderita tiba-tiba panik oleh sebab tertentu yang tidak masuk akal, seperti pada M dengan mobil jenazah yang secara tak sengaja dilihat dalam kemacetan lalu lintas. Ini sudah membuatnya bereaksi panik dan cemas berlebihan sehingga memunculkan juga gejala fisik tertentu seperti debaran jantung, keringat dingin, sesak napas dan sebagainya. Biasanya penderita merasa seakan maut segera menjemputnya dan kecelakaan akan terjadi pada dirinya.

Pada saat serangan terjadi, penderita merasa limbung, kehilangan keseimbangan, kaki terasa lemas, namun biasanya selang beberapa saat dengan atau tanpa pertolongan dokter, gejalanya akan hilang. Serangan semacam ini akan terjadi beberapa kali dalam sehari, atau sekali-dua kali dalam satu bulan. Bahkan pada saat tidur penderita tiba-tiba terbangun dan mendapatkan dirinya mengalami debaran jantung yang keras. Namun, lepas dari ada tidaknya serangan akut tersebut, penderita penyakit ini mengalami kadar kecemasan tertentu secara berlanjut yang bersifat kronis.

Kehidupan psikis

REAKSI cemas sebenarnya merupakan refleksi dari rasa tidak aman dan perasaan kurang adekuat, yang biasanya dipicu oleh ketakutan tak mampu meraih tujuan yang ditetapkan, tidak mampu memenuhi tuntutan masyarakat, atau tidak mampu mengatasi persoalan hidupnya, sehingga kondisi ketidakmampuan tersebut membuatnya selalu hidup dalam bahaya berlanjut, yang dapat disamakan dengan suatu keadaan seolah berharap akan ada bahaya yang selalu mengintai bahkan menyongsong kehidupan lanjutnya. Tentu saja kondisi semacam ini akan menurunkan nilai dirinya, terjadi proses devaluasi diri di mana orang ini selalu merasa dirinya kurang berdaya, kurang mampu bila dibandingkan dengan orang lain di sekitarnya.

Beberapa penyebab historisnya adalah sikap orangtua yang terlampau melindungi, terlampau menuntut prestasi sekolah atau prestasi sosial lainnya, atau justru "menolak" kehadirannya dalam keluarga oleh berbagai sebab. Kesemuanya ini membuat seorang anak merasa kurang aman dan menilai diri kurang, serta menjadi kurang matang/dewasa dalam perilakunya di kemudian hari. Bisa saja pribadi macam ini merupakan hasil transmisi orangtua yang juga memiliki rasa kurang aman.

Upaya penelusuran masa lalu penderita anxiety neurosis akan selalu menemukan penyebab historis, namun serangan akut bisa terjadi oleh pengalaman akan kejadian yang membahayakan, yang bernilai traumatik pada kehidupan di kemudian hari. Sering terjadi pula, justru penderita secara sadar menggunakan pengalaman serangan akut tersebut sebagai dasar peningkatan kecemasan akan kemungkinan terjadi serangan akut di kemudian hari, yang dikhawatirkan penderita bisa menyebabkan kematiannya kelak, atau paling sedikit takut pingsan di jalan dan tak ada yang menolongnya.

Stres sebagai pemicu

Ppertama, perasaan terancam kemungkinan kegagalan dalam meraih tujuan atau posisi formal tertentu. Ancaman akan kehilangan sesuatu yang berkaitan dengan status sosial, benar-benar sulit mendapat toleransi dari penderita neurosis, terutama bagi orang yang sangat ambisius, dinamis dan energik, yang secara berlanjut didominasi target materi yang harus diraih. Biasanya orang ini sejak beberapa waktu sebelumnya telah diliputi rasa tak aman karena menempatkan ambisi berlebihan yang justru membuatnya semakin rendah diri sebab khawatir besarnya kemungkinan kegagalan yang dihadapinya.

Ketakutan akan kehilangan orangtua atau orang lain di mana seseorang sangat bergantung secara emosional, juga membuat orang itu dilimpahi kecemasan berlebihan karena takut menghadapi dunia seorang diri. Pada dasarnya ketergantungan emosional terhadap seseorang, atau pekerjaan yang sangat diminati, atau apa pun secara berlebihan, justru membuat dirinya sekaligus merasa kecemasan dan ketakutan berlebihan akan kehilangan. Hal ini sering juga menjadi pemicu dari manifestasi keluhan anxiety neurosis tersebut.

M merasa begitu bangga akan karier yang ia capai sekaligus takut kehilangan jabatan yang saat ini ia duduki. M merasa kurang mampu mengatasi persaingan yang ada di sekitarnya. Hal inilah rupanya menjadi pemicu munculnya gejala anxiety neurosis yang justru menyerangnya dalam perjalanan ke kantor.

Kedua, ancaman oleh munculnya niat-niat atau pikiran-pikiran kurang baik dari dalam diri sehubungan dengan kebencian dan kemarahan terhadap seseorang yang tertahan dalam dimensi kehidupan a-sadarnya.

Dendam kesumat yang menahun membuat seseorang tercekam dan tentu saja merasa berdosa karena bertentangan dengan tatanan moral yang diadopsi. Adalah dosa besar, terutama bila seseorang memendam kebencian dan kemarahan, misalnya kepada ayah yang telah berlaku kurang adil pada masa lalu. Konflik batin ini terpaksa ditekan pada alam a-sadar, yang bisa saja justru muncul dalam fantasi berisi keinginan melukai seseorang atau bahkan membunuh orang lain. Pikiran-pikiran negatif ini saja akan memunculkan kecemasan intens yang bisa manifest dalam bentuk gejala anxiety neurosis.

Contohnya, seorang eksekutif dalam dunia perdagangan yang sukses mengembangkan serangan kecemasan akut setia dua bulan atau tiga bulan sekali. Istri penderita adalah wanita yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Penderita menyadari ia mulai tertarik kepada wanita yang lebih muda usianya, dan mulai berpikir alangkah nikmatnya mempunyai istri yang lebih muda usianya. Pada saat inilah ia mulai menderita.

Penderita berasal dari keluarga miskin dengan ibu yang juga labil secara emosional, dan penderita adalah pribadi yang sangat tidak aman serta memiliki rasa rendah diri kuat. Pada saat kuliah ia bertemu dengan perempuan yang berusia delapan tahun lebih tua dan kemudian menjadi istrinya. Kecuali lebih matang kepribadiannya, istrinya juga sudah bekerja sehingga penderita selama menyelesaikan kuliah sampai saat merintis karier benar-benar sangat bergantung pada istrinya. Sementara kualitas gaya hidupnya pun ditingkatkan oleh kondisi istri yang mempunyai latar belakang keluarga serta sosial ekonomi lebih mantap.

Sebenarnya karier yang telah penderita raih saat ini pun relatif mantap, namun kemantapan kehidupan emosi tampaknya belum teraih. Penderita masih menyisakan kecemasan berlanjut dalam kehidupan emosinya, sehingga serentak ia merasa jatuh cinta dengan perempuan yang lebih muda usianya rasa berdosa terhadap istrinya pun muncul dengan intensitas sama kuatnya. Konflik normatif ini menjadi sebab utama anxiety neurosis.

Ketiga, situasi kehidupan yang tidak memuaskan. Apabila seseorang menghadapi kesulitan untuk keluar dari situasi kehidupan yang tidak memuaskan dirinya, maka ia menjadi tegang dan cemas. Pada orang neurotis, kecemasan ini semakin hari makin intens dan menyertakan berbagai gejala fisik lain seperti sakit maag (gastritis psychogenic), serangan sesak napas, gatal-gatal seluruh tubuh dan sebagainya.

Upaya keras guna mencari kompensasi atas situasi yang tidak memuaskan biasanya justru menambah rasa bersalah, karena kompensasi yang dijadikan pengganti situasi kurang menyenangkan. Misalnya kasus seorang istri setengah baya yang merasa ditolak suami dan tidak lagi dikasihi suami, sementara kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang masih sangat didambakan. Benak istri dipenuhi fantasi berisi bayangan kemungkinan melakukan relasi intim yang penuh kasih dengan seorang pria di luar pernikahan guna memenuhi kebutuhan kasih sayang dari suami. Pilihan isi fantasi itu walaupun tidak dilaksanakan dalam perilaku nyata sudah membawa konsekuensi bagi berkembangnya rasa berdosa dan bersalah, karena membayangkan perbuatan yang bertentangan dengan norma susila yang dianut dan menjadi bagian dari dirinya. Konflik psikis sehubungan dengan permasalahan ini menjadi pemicu yang berarti bagi berkembangnya gejala anxiety neurosis.

Konseling psikologis

KONSELING dengan pendekatan ekletik cukup efektif dalam penanganan keluhan anxiety neurosis. Dengan tehnik konseling ini kadar kecemasan penderita dapat direduksi. Selain dilakukan anamnesa eksploratif tentang peran kadar kecemasan yang terbentuk sehubungan dengan pengalaman masa lalu penderita, serta analisis psikologisnya, kepada penderita diberikan pelatihan relaksasi progresif agar memiliki kemampuan mengendalikan emosi melalui keterampilan menempatkan posisi otot-otot bagian tubuh tertentu dalam posisi rileks.

Hasil pelatihan relaksasi progresif akan membuat penderita secara bertahap memiliki keyakinan ia mampu menguasai respons fisik demi relaksasi kehidupan emosinya. Dengan catatan, penderita menyadari kadar minimal kecemasan masih tetap menjadi karakteristik dirinya, namun penderita dapat menyesuaikan diri dan menerima diri dengan lapang dada sehingga hidup selanjutnya lebih menyenangkan.



Apa benar yang bungsu lebih bodoh?



satumed.com - Kalau urutan anak dikaitkan dengan kepintaran seseorang nampaknya hal itu hanya mitos. Bayangkan bagaimana rasanya dikatakan bodoh hanya gara-gara urutan kelahiran kita kebetulan di urutan terakhir di antara saudara-saudara kita lainnya.

Ada kepercayaan yang tertanam dalam benak sebagian orang bahwa IQ anak-anak berkaitan dengan urutan kelahiran. Dengan kata lain Anda yang merasa sebagai anak bungsu wajib bersedih karena anda merupakan urutan terakhir dari kepintaran alias yang paling bodoh.

Tapi nanti dulu, Anda tidak perlu duduk termenung memikirkan nasib Anda yang ‘sial’. Sebuah penelitian baru membuktikan sama sekali keliru anggapan bahwa semakin bungsu mereka (urutan kelahiran paling akhir), anak-anak akan semakin tidak cerdas. Kelihatannya, anak nomor dua tidak selalu lebih pintar daripada anak nomor tiga dan seterusnya.

Kecerdasan tidak dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga atau oleh tempat anak itu dalam urutan kelahiran keluarga, sebaliknya faktor seperti warisan genetika, IQ orang tua, jumlah bacaan yang disediakan di rumah dan mutu sekolah lebih penting untuk menentukan kecerdasan anak-anak, demikian dikatakan para peneliti ini.

"Sebenarnya sebuah keluarga kemungkinan akan menyebarkan sumber kecerdasan ke sebanyak apapun anak yang mereka miliki", kata seorang penulis studi tersebut Joseph Lee Rodgers, psikolog dari Universitas Oklahoma. Baik jumlah anak dalam keluarga maupun urutan kelahiran seorang anak dalam keluarga tertentu tidak dapat meramalkan nilai IQ-nya. Temuan mereka muncul dalam American Psychologist, yang diterbitkan oleh Asosiasi Piskologi AS.

Rodgers dan rekan-rekannya dari universitas lain menganalisa data dari tes inteligensi yang diberikan kepada sekitar 2.500 anak, dengan usia 5 hingga 15 tahun, dari sekitar 1.300 keluarga. Mereka mengumpulkan informasi tersebut dari "National Longitudinal Survey of Youth", sebuah studi yang sedang berjalan dan didanai pemerintah yang menyediakan informasi kepada peneliti tentang berbagai jenis topik keluarga.

Kunci terhadap temuan mereka ialah metode yang disebut analisis "dalam-keluarga" dan membandingkan anggota-anggota keluarga satu sama lain.

Kebanyakan studi lain tentang topik ini, kata Rodgers, telah menggunakan analisis "lintas-keluarga", dengan membandingkan satu anak dari satu keluarga dengan anak lain dari keluarga lainnya. Tetapi metode tersebut menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang keliru, kata para peneliti ini.

Misalnya, katanya, anak kedua dalam satu keluarga mungkin ditemukan lebih cerdas ketimbang anak ketiga dari keluarga lainnya, dan ini telah menghasilkan kesimpulan bahwa urutan kelahiran mempengaruhi tingkat kecerdasannya.

Tetapi membandingkan anak-anak dalam keluarga yang sama dapat memperjelas bahwa urutan kelahiran dan kecerdasan anak tidak mempunyai hubungan, juga besarnya keluarga tidak ada kaitannya dengan kecerdasan anak.

Jordan Gragman, ketua ilmu saraf kognitif di Lembaga Nasional Penyimpangan Saraf dan Stroke, mengatakan temuan baru ini "sangat masuk akal." Setiap kali orang melaporkan temuan evolusi, kata Gragman, Anda mencari alasan biologis untuk menjelaskan hal tersebut. Tetapi, katanya, asumsi sebelumnya bahwa kecerdasan berkurang dalam diri setiap anak urutan berikut kelihatannya bertentangan dengan alasan orang mempunyai keluarga besar, yaitu untuk membantu mempertahankan kelangsungan ekonomi keluarga.

Ukuran lintas-keluarga telah sering digunakan di masa lalu, kata Rodgers, karena para peneliti dapat mengumpulkan data jauh lebih mudah daripada informasi dalam-keluarga. "Sangat sulit mendapatkan data yang mencerminkan keadaan dalam keluarga, untuk membandingkan anak pertama dengan anak kedua dalam keluarga yang sama," katanya.

Bayangkanlah betapa sulitnya, kata Rodgers, bukan hanya meminta satu anggota keluarga selama dua jam dari waktunya, tetapi kemudian meminta apakah seluruh keluarga itu dapat diwawancarai dengan menyediakan waktu yang begitu lama dan apakah masing-masing mau dites secara luas setiap dua tahun sekali.




APA ITU GEN ?

Sumber : keluarga.Org

Kalau anda mewarisi tinggi badan dari ayah kandung anda, rambut keriting dari ibu kandung anda dan kulit yang putih dari nenek kandung anda, maka itu semua ada hubungannya dengan GEN. Sebenarnya, apa sih yang disebut dengan gen itu? Kitasering mendengar tentang gen, tetapi sering kali kurang paham apa maksudnya.Gen itu adalah sesuatu yang menentukan ciri-ciri fisik dari tubuh manusia. Misalnya : badan yang tinggi atau pendek, rambut yang lurus atau keriting, mata yang biru atau hitam dsb.

Lebih detilnya, badan manusia itu mengandung sekitar 50.000 - 100.000 gen yang merupakan "kepingan informasi" yang menentukan ciri-ciri / sifat fisik seseorang.. Ciri-ciri ini merupakan warisan dari orang tua kandung seseorang tersebut. Orang tua meneruskan informasi dalam gen kepada turunannya dan menjadikannya seperti mereka. Misalnya, kedua orang tua A memiliki mata yang coklat.A kemungkinan besar akan mewarisi mata coklat milik orang tuanya.Atau B yang mewarisi hidung yang mancung yang didapat dari ibu kandungnya. Gen ini tidak hanya terdapat pada manusia.Hewan dan tumbuhan pun mempunyai gen juga.

Gen menggantungkan diri pada kromosom.Pada satu kromosom terdapat kira-kira ratusan sampai ribuan gen. Kromosom itu berpasang-pasangan dan berbentuk mirip benang. Kromosom berlokasi di dalam sel dan setiap sel mempunyai satu nukleus. Nukleus yang bentuknya seperti telur ini merupakan otak dari sel. Ia yang mengatakan kepada sel apa yang harus dilakukan oleh sel. Tetapi bagaimana si nukleus ini mendapat begitu banyak informasi? Nukleus menemukan segala sesuatunya dari gen. Jadi dengan kata lain, nukleus mengetahui tentang ciri fisik seseorang dari gen orang tersebut.

Pada umat manusia, sebuah sel nukleus mengandung 46 kromosom individual atau 23pasang kromosom. Setengah dari kromosom ini berasal dari ayah dan setengahnya lagi dari ibu. Tetapi tidak setiap mahluk hidup mempunyai 46 kromosom dalam nukleusnya. Ada buah yang hanya mempunyai 4 kromosom dalam nukleusnya.

Lalu bagaimana gen itu bekerja? Dikatakan, setiap gen itu mempunyai tugas yang harus dikerjakannya. Ia mempunyai blueprint ( perintah khusus ) untuk membuat protein khusus. Tulang dan gigi, rambut dan bulu,otot, darah dan organ penting lainnya semua dibuat dari protein. Umat manusia mempunyai sekitar 30.000 jenis protein.

Seperti kromosom, gen juga selalu berpasangan.Misalnya orang tua anda.Masing-masing ayah atau ibu anda mempunyai dua set ( kumpulan ) gen dan masing-masing dari mereka meneruskan hanya satu gen - dari satu pasang gen tersebut - untuk membentuk anda. .Satu gen atau beberapa gen yang diwarisi kepada anda akan menentukan ciri-ciri fisik anda seperti warna rambut, tinggi badan dan warna kulit.





Apa Itu Hipertensi?
Sumber Majalah INTISARI (Bonus Juli 2000)

Secara sederhana, seseorang dikatakan menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi jika tekanan darah sistolik lebih besar daripada 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih besar daripada 90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Dalam banyak kasus, kedua tekanan itu mengalami kenaikan.

Tekanan darah sistolik (angka atas) adalah tekanan puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan mempompakan darah keluar melalui arteri. Sementara tekanan darah diastolik (angka bawah) diambil ketika tekanan jatuh ke titik terendah saat jantung rileks dan mengisi darah kembali.

Peningkatan tekanan pada hipertensi erat kaitannya dengan tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah lembut (periferal). Meski faktor penyebabnya bermacam-macam, tapi pusatnya adalah ketidakseimbangan sistem renin-angio-tensin, yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.

Hipertensi, yang umumnya berkembang saat umur paruh baya, lebih banyak menyerang pria dan wanita pascamenopause. Sejarah keluarga yang memiliki hipertensi mempertinggi risiko; sama seperti merokok, dislipidemia, diabetes mellitus, kegemukan, pendidikan, dan status sosioekonomi yang rendah.

Anda perlu curiga menderita hipertensi jika secara konsisten tekanan darah menunjuk angka 140/90 mmHg atau lebih. Bagi mereka yang sehat (umur 18 ke atas), tabel di bawah bisa memandu apa yang harus Anda lakukan berdasarkan pemeriksaan tekanan darah awal.

Rekomendasi tersebut sangat tergantung pada pembacaan tekanan darah Anda yang telah lewat, faktor risiko kardiovaskular lainnya, dan adanya penyakit lain. Konsultasi dokter jika perlu.


Apa yang Dibutuhkan Seorang Anak?

Sebagai orangtua atau orang dewasa yang pernah melihat anak-anak tentu pernah mengalami seolah-olah anak berkelakuan sangat nakal, bandel dan membingungkan. Jangan panik tapi coba tanyakanlah dalam hati pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, lalu cari jawabannya.

1. Apakah ia sedang berusaha mencari perhatian?
2. Apakah ia sudah mengerti apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya?
3. Apakah ia sedang dipaksa melakukan sesuatu di luar batas kemampuannya?
4. Apakah ia merasa bosan?

Namun demikian, bila orangtua hanya bertanya dan berusaha mencari jawab saja akan makan waktu lama, dan anak berikut orangtuanya akan sama-sama menderita. Oleh karena itu, orangtua perlu memiliki sedikit bekal pengetahuan, apa yang dibutuhkan oleh seorang anak.

Pertama-tama seorang anak membutuhkan kasih sayang yang tanpa syarat dan tidak mementingkan diri sendiri. Kasih orangtua yang HANYA untuk kebaikan si anak akan menutupi banyak sekali kesalahan yang dilakukan orangtua itu sendiri dalam membesarkan anak. Seorang anak yang mendapatkan kasih sayang yang demikian akan mampu beradaptasi pada hampir semua situasi dan kondisi kehidupannya. Hatinya akan selalu diliputi oleh rasa aman yang melindunginya dari rasa takut.

Sebaliknya orangtua yang mengasihi anaknya karena anaknya pandai dan manis, setulnya hanya MENGAGUMI anaknya saja. Kondisi ini akan segera berubah bila anak tidak lagi bersikap manis terhadap orangtuanya. Seorang anak perlu dikasihi secara penuh, bukan untuk memenuhi kepuasan emosional orangtuanya saja.

Yang kedua, seorang anak perlu mendapatkan pendidikan disiplin. Seluruh kehidupan manusia tidak pernah lepas dari aturan-aturan. Mulai dari aturan lalu-lintas, aturan sekolah, aturan makan-minum dan aturan lain-lainnya dalam sebuah rumah tangga. Orangtua adalah pengaruh yang pertama dan terpenting dalam menanamkan sikap disiplin dalam hidup.

Orangtua harus menjadi TELADAN atas semua disiplin aturan yang ada dan diterapkan dalam rumah tangga. Memberi teladan disiplin juga berarti hidup secara konsisten. Aturan yang diterapkan secara berubah-ubah akan sangat membingungkan anak, dan sangat mungkin anak akan menolak aturan itu. Atau melakukan bukan dengan sukarela, tetapi karena dipaksa. Pada waktu anak masih kecil, ia perlu dituntun dan terus diingatkan untuk melakukan aturan-aturan yang sudah dibuat tanpa perlu mengemukakan alasan-alasan di balik aturan tersebut. Namun ketika anak mulai besar dan mulai mempertanyakan alasan-alasannya, kita perlu dengan bijak menjelaskannya.

Yang ketiga, seorang anak perlu mendapatkan penghargaan. Hasil-hasil yang sudah ia lakukan perlu dihargai. Pujian dari orangtua yang dilakukan dengan tulus akan merupakan air sejuk yang menyirami hatinya sesudah dengan susah payah melakukan sesuatu yang sulit untuk ukuran seorang anak. Apabila memungkinkan seorang anak dapat diberikan satu ruang tersediri di mana ia boleh bebas melakukan segala sesuatu menurut keinginan hatinya.

Orangtua tidak boleh mengganggu apa pun yang terjadi dalam ruang itu. Ini salah satu bentuk penghargaan terhadap anak. Ia perlu diperlakukan sebagai suatu pribadi, suatu individu yang memiliki hak-haknya sendiri. Saya kutipkan apa yang ditulis oleh Margaret Bailey Jacobsen," Jika orangtua memperlakukan anak mereka sebagai suatu pribadi yang mempunyai hak-hak sendiri, maka mereka berada di jalan yang tepat dalam usaha mereka untuk membangun suatu jembatan persahabatan dengan anak itu.

Anak yang bagaimanapun akan menanggapi perlakuan semacam itu dengan positif. Dan, oleh karena anak tidak akan mungkin bisa mengimbangi tingkat kedewasaan orangtuanya, orangtualah yang harus menyesuaikan cara pendekatan mereka dengan tingkat kematangan anak mereka. Pada saat mereka melakukan hal tersebut, mereka mulai hidup dan bertumbuh bersama."

Yang keempat, ia perlu kesempatan untuk bertumbuh. Bukan hanya bertumbuh dalam hal jasmaninya saja, tetapi juga hal-hal yang lain termasuk rohaninya. Ia perlu kesempatan bertumbuh dalam pengetahuan. Mulai umur 3 tahun seorang anak akan banyak sekali bertanya, karena keingintahuannya. Dan ia memerlukan jawaban yang jujur, termasuk jawaban "tidak tahu."

Perlu diingat bahwa seorang anak yang dengan tulus bertanya, artinya ia menaruh kepercayaan kepada orang tersebut. Jangan dianggap remeh dan diabaikan. Ia perlu bertumbuh dalam pengalaman. Adalah baik seorang anak diajak bepergian dan mengalami sendiri hal-hal di luar rumahnya. Ia perlu bertumbuh dalam tanggung jawab. Sesuai dengan tingkatan umurnya, seorang anak harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan.

Bila perlu dihukum, hukumlah dengan bijaksana. Rasa humornya perlu dikembangkan. Memang sering kali apa yang lucu bagi orang dewasa tidak lucu bagi anak karena ia belum bisa mengerti. Yang paling penting ia harus tertawa atas apa yang benar-benar lucu, dan bukan tertawa atas kecelakaan orang lain. Orangtua harus belajar tertawa bersama anak mereka bukan menertawakan anak mereka. Ia perlu memiliki beberapa ketrampilan. Untuk membangun PD-nya, sebaiknya orangtua mengajarkan sendiri ketrampilan-ketrampilan kecil, selain berguna bagi anak juga baik untuk membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak.

Ia perlu diajar menghargai keindahan. Ia perlu kesempatan untuk bertumbuh dengan leluasa atas bidang-bidang yang diminatinya. Walaupun sebagai anak, minat akan sangat cepat luntur, janganlah dimatikan. Karena antusiasme yang dimatikan akan sulit sekali timbul di kemudian hari.




APAKAH KAFEIN ITU ?

Sumber : keluarga.Org

Kafein adalah zat yang secara alamiah diproduksi oleh dedaunan dan biji-bijian tumubuhan. Kafein juga diproduksi secara artifisial dan ditambahkan ke dalam beberapa produk makanan. Kafein terdapat di dalam daun teh, biji kopi, coklat,obat penghilang rasa sakit.Pada minuman ringan juga sering ditambah kafein.

Kafein merupakan zat stimulan ringan yang dapat menyebabkan jantung menjadi berdebar dan menghilangkan rasa kantuk. Banyak orang yang setelah mengkonsumsi kafein menjadi lebih energetik dan bersemangat. Dalam bentuk aslinya, kafein itu rasanya sangat pahit. Namun banyak minuman yang memakai kafein telah melalui proses yang panjang untuk mengkamuflase rasa pahit tersebut.Pada soft drink selain terdapat kafein, juga terdapat gula dan zat artifisial lainnya.

Kafein mempengaruhi orang dalam cara yang mirip satu sama lainnya.Meskipun jumlah kafein yang dibutuhkan untuk mempengaruhi setiap orang berbeda antara yang satu dan lainnya.Caffeine Sensitivity adalah jumlah kafein yang menghasilkan efek samping terhadap manusia walaupun jumlah yang menghasilkan efek samping dapat berbeda antara satu manusia dengan satu manusia lainnya.Semakin kecil tubuh seseorang semakin kecil pula jumlah kafein yang diperlukan untuk menghasilkan efek samping.

Ketika manusia mengkonsumsi kafein, zat ini akan mengalir di dalam tubuh beberapa jam setelah dikonsumsi dan akan keluar melalui urin. Zat ini tidak akan tersimpan di dalam tubuh tetapi manusia akan mengalami efeknya sampai 6 jam kemudian.

Dikatakan oleh para ahli bahwa kafein memiliki resiko bagi kesehatan tubuh.Anak kecil sangat sensitif terhadap kafein. Ibu hamil sebaiknya mengurangi kadar kafein atau menghindarinya sama sekali karena dapat menyebabkan keguguran.Selainitu kafein dapat menyebabkan memperburuk jantung yang bermasalah dan dapat mengakibatkan gangguan sistem syaraf. Kafein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan ketegangan, sakit kepala, perasaan gelisah dan membuat manusia ´melek´ terus.Kafein adalah zat adiktif dan dapat menyebabkan orang yang tiba-tiba memberhentikan mengkonsumsi kafein mengalami gejala-gejala tidak enak seperti sakit kepala yang parah,depresi,cepat tersinggung.

Dehidrasi adalah efek samping yang sangat umum jika manusia terlalu banyak mengkonsumsi kafein.Meskipun manusia sering berpikir, toh sama-sama mengkonsumsi cairan mengapa harus dehidrasi ? Ini terjadi karena zat kafein memiliki efek pengering terhadap sel-sel tubuh, sementara itu di pihak lain ia menambah kebutuhan manusia untuk sering buang air kecil. Kafein dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalsium dan potasium sehingga otot terasa sakit.




APAKAH MUSIK ROCK DAPAT MENYEBABKAN KETULIAN ?

Sumber : keluarga.Org

Menurut dokter spesialis THT musik jenis apapun , bukan hanya musik rock, jika diputar dalam volume yang keras dapat menyebabkan kehilangan pendengaran secara permanen maupun sementara. Suara ´ketukan´ dari musik dan suara ribut yang didengar dalam waktu yang lama secara terus menerus merupakan penyebab umum dari ketulian. Jika suara ribut itu membuat kita harus menutup telinga untuk mendengar suara kita sendiri maka ada kemungkinan mekanisme dari telinga bagian dalam dapat terluka.

Kehilangan pendengaran sementara waktu dapat terjadi jika mendengar suara yang sangat ribut dan keras secara konstan selama 15 menit. Jika anda kehilangan pendengaran sementara waktu maka anda tidak dapat mendengar secara normal seperti sebelumnya dan anda menderita tinnitus atau suara "ngiing" di telinga. Tetapi kehilangan pendengaran sementara waktu ini akan hilang dengan sendirinya dan pendengaran anda akan kembali normal.

Kehilangan pendengaran selamanya atau menjadi tuli dapat terjadi jika anda terekspos oleh suara yang ribut dan keras secara terus menerus setiap kali. Para pekerja di pabrik atau pekerja konstruksi umumnya dapat kehilangan pendengaran karena peralatan yang mereka pakai mengeluarkan suara yang amat bising. Misalnya buruh di pabrik tekstil. Untuk itu mereka sudah seharusnya mengenakan ear protection agar jaringan di dalam telinga tidak rusak yang dapat menyebabkan ketulian. Bukan hanya para pekerja yang menggunakan mesin-mesin berat, para remaja yang sering menggunakan walkman, discman ada kemungkinan dapat kehilangan pendengaran. Mengapa? Karena mendengar musik yang diputar dalam volume yang tinggi dan penggunaan headphone secara terus menerus dapat merusak gendang telinga. Coba saja pasang walkman selama setengah jam di telinga anda dan pasang musik dengan volume yang keras. Maka setelah itu anda merasa tidak dapat mendengar secara normal dan terdengar suara, "ngiiing" di telinga. Karena itu jika ingin mendengar musik lewat headphone berilah telinga anda istirahat selama beberapa waktu diantaranya sebelum dilanjutkan lagi.


APAKAH SEPATU HAK TINGGI AMAN UNTUK KAKI ?

Sumber : keluarga.Org

Sepatu dengan hak tinggi (lebih dari 15 cm) terlihat indah dan menawan bagi kaki wanita. Tetapi sebetulnya sepatu dengan hak tinggi tidak terlalu baik untuk kaki,sepatu dengan hak tinggi dapat merusak kaki bahkan tubuh.Menurut Ikatan Ahli Ortopedi Kaki dan Pergelangan Kaki Amerika Serikat,orang-orang rata-rata melangkah sebanyak 10.000 langkah perhari.Hak tinggi akan menggeser setiap kekuatan dari setiap langkah sehingga tekanan berakhir pada telapak kaki bagian belakang dan tulang jari kaki.Akibatnya tumit akan menjadi bengkak dan meradang,sakit pada tumit, kerusakan pada jari kaki,urat tumit yang memendek dan syaraf yang terjerat.

Masalah lainnya masih terus berlanjut.Pergelangan kaki,lutut dan tulang pinggul dapat terkena dampaknya.Jika orang memakai sepatu yang tidak berhak maka otot kaki dan paha akan berkontraksi secara normal ketika sedang tertarik.Bila seseorang sedang berjalan memakai sepatu hak tinggi maka kaki terletak dalam posisi menurun.Ini akan menyebabkan lutut, pinggul dan punggung dalam posisi yang agak lentur.Ini akan mencegah otot-otot belakang dari tulang-tulang lutut, kaki dan pinggul untuk merenggang seperti biasanya. Jika terjadi setiap kali maka si pemakai hak tinggi akan menderita rasa kaku,sakit dan luka.Sepatu hak tinggi juga akan menyebabkan punggung bagian bawah keseleo karena hak tinggi menyebabkan tubuh menggantung lebih daripada biasanya dan meletakkan beban yang berlebihan pada punggung.

Bagi wanita yang memang penggemar sepatu hak tinggi,coba untuk tidak memakainya setiap hari dan cari sepatu dengah hak yang tidak terlalu tinggi.Jika sedang bepergian santai - seperti berbelanja - hindari memakai sepatu hak tinggi yang menekan jari kaki menjadi bentuk segitiga.Atau pakai sepatu hak tinggi yang haknya tidak tipis tetapi lebar (platform shoe).Sepatu jenis ini tidak merusakkan kaki dan jari kaki seperti sepatu dengan hak tinggi.



ASI KELUAR SELAMA KEHAMILAN

Sumber : keluarga.Org

Hampir semua wanita hamil pada masa akhir kehamilan selalu mengalami, yaitu puting payudara mengeluarkan cairan. Malahan ada kalanya cairan ini keluar sejak masa awal kehamilan. Meski demikian cairan ini tidak disebut ASI pertama, karena ASI pertama didefinisikan sebagai ASI yang keluar pertama kali setelah bayi lahir. Hal ini terjadi karena kelenjar yang memproduksi ASI terbuka, yang merupakan proses persiapan untuk produksi ASI yang sebenarnya.

Cairan yang berbentuk seperti krim ini apabila dibiarkan akan mengental dan berwarna kecoklatan. Untuk itu bersihkan payudara dengan air hangat. Apabila dibiarkan dan tidak dibersihkan bisa mengundang peradangan dan masalah kesehatan.




ASMA DI SAAT HAMIL

Sumber : Nanny Selamihardja (Intisari (Agustus 1999))

"Syukurlah akhirnya saya berhasil melahirkan dua anak dengan selamat," kata Ade, ibu dua anak balita, penderita asma sejak berusia 7 tahun. Anak pertama dengan berat 3,55 kg dilahirkan dengan bedah Caesar. Sementara anak keduanya seberat 3,8 kg malah lahir secara alami tanpa bantuan zat asam.

Seorang ibu yang menderita asma memang perlu benar-benar mempersiapkan diri begitu merencanakan hamil. Ade sendiri masuk klab senam asma sejak berencana menikah. "Di situ saya mendapat latihan relaksasi untuk mengendurkan otot-otot pernapasan," katanya. Latihan senam asma memang ditekankan untuk mengefienkan alat pernapasan, selain untuk meningkatkan ketahanan tubuh pada umumnya. Sebaiknya latihan dilaksanakan teratur sesuai program dokter, misalnya tiga kali dalam seminggu. Tapi akan lebih baik bila dijalankan setiap hari. Latihan rutin seperti itu menurut Ade benar-benar bermanfaat dalam menjaga kebugaran pada saat hamil dan melahirkan.

Selain senam pernapasan, Ade juga berusaha menghindari hal-hal yang bisa memancing asmanya kumat. "Sedapat mungkin saya tidak berada di ruangan yang sumpek, lembap, ataupun berdebu, sebab saya alergi terhadap debu," katanya. Ia pun menjaga diri agar selama hamil sedapat mungkin tidak tertular penyakit flu. Pilek atau batuk pada umumnya menyebabkan asmanya kontan kambuh. Seperti yang terjadi saat kehamilan pertama, tiba-tiba asmanya kumat lantaran dirinya terserang flu. Langsung ia ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan zat asam. Selama hamil ia juga sedapat mungkin mengesampingkan obat yang tak terlampau diperlukan. Beruntung Ade rajin berkonsultasi dengan dokternya lewat telepon sehingga setiap masalah yang menyangkut asmanya bisa cepat ditanggulangi.

Pengaruh estrogen dan progesteron

Wanita hamil yang menderita asma memang harus hati-hati. Dalam pengamatan dr. Iris Rengganis dari RS Ciptomangunkusumo-FKUI, Jakarta, asma ditemukan pada 4 - 7% ibu hamil dan komplikasi terjadi pada 1% kehamilan. Sementara selama masa kehamilan kondisi asma seseorang bisa berubah. Dari 1.087 pasien, dilaporkan 36% asmanya membaik, 23% memburuk, dan 41% tidak berubah. Laporan lain menunjukkan perbaikan asma antara 18 - 69% dan memburuk pada 6 - 42%. Tapi secara umum disepakati bahwa derajat asma pada ibu hamil, sepertiga membaik, sepertiga memburuk, dan sepertiga sisanya tetap.

Kondisi asma yang memburuk umumnya muncul pada minggu ke 29-36 masa kehamilan. Sementara pada 4 minggu terakhir masa kehamilan, keadaan justru membaik. Bahkan, menurut Rengganis, selama proses persalinan dan kelahiran, hanya 10% ibu hamil penderita asma yang menunjukkan gejala asma. "Mungkin ini disebabkan oleh membaiknya fungsi paru," katanya.

Asma yang memburuk selama kehamilan biasanya kembali membaik dalam waktu 3 bulan setelah partus. Asma yang terjadi pada kehamilan sebelumnya, pada 60% penderitanya akan terulang lagi pada kehamilan berikutnya.

Kendati penyakit asma atau bengek sudah dikenal sejak 2.000 tahun lalu, sejauh ini penyebab asma masih misteri. Asma yang dalam bahasa Yunani berarti "sesak napas" dibedakan menjadi dua macam, yakni asma kardial yang berhubungan dengan kelainan jantung, dan asma bronkial (intrinsik dan ekstrinsik) yang merupakan penyakit saluran pernapasan. Jenis terakhir ini penderitanya jauh lebih banyak. Penderita asma bronkial ekstrinsik, biasanya hipersensitif dan hiperaktif terhadap macam-macam rangsangan dari luar, seperti debu, cuaca, tungau kapuk, obat nyamuk, tepung sari, dsb.

Gejala asma muncul akibat menyempitnya saluran pernafasan bagian bawah secara luas yang ditandai dengan batuk dan mengi. Penyempitan saluran pernafasan ini bisa disebabkan mengkerutnya otot polos saluran pernafasan, pembengkakan selaput lendir, serta pembentukan dan timbunan lendir yang berlebihan dalam rongga saluran pernafasan. Pada umumnya (85%) jenis asma alergik seperti ini banyak terdapat di negara tropis dan timbul sebelum usia 30 tahun.

Sedangkan tipe asma bronkial intrinsik atau non alergik jumlah penderitanya lebih sedikit. Asma ini umumnya muncul bila penderita mendapat gangguan psikis, stres, olahraga berat, dan perubahan cuaca yang drastis. Sifatnya kronis disertai dahak berkelanjutan dan rentan terhadap aspirin.

Menurut Rengganis, perjalanan asma pada ibu hamil dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang terus meningkat. Padahal berbagai teori justru menunjukkan kedua hormon tersebut mestinya dapat memperbaiki kondisi asma, karena mempunyai efek melemaskan otot polos dan merilekskan bronkus. Selain itu meningkatnya kadar hormon prostasiklin (PGI2) ditambah prostaglandin (PGE) juga dapat memperbaiki asma. Namun di sisi lain, bertambahnya hormon lain seperti PGF2 saat kehamilan, bisa memperburuk asma.

Faktor peningkatan histamin selama kehamilan yang berasal dari jaringan janin pun mempunyai efek asmogenik. Demikian juga protein dasar mayor (MBP= major basic protein) yang banyak ditemukan dalam plasenta, bila sampai masuk ke paru-paru.

"Yang penting mengoptimalkan kesehatan ibu dan janin," papar Rengganis. Menurut dia, dokter perlu mengetahui pengaruh kehamilan terhadap asma, asma terhadap kehamilan serta pengaruh obat asma terhadap kehamilan secara individu. Risiko terbesar yang ditakutkan bila sampai terjadi hipoksia (kekurangan oksigen) lantaran asma berat yang tidak terkontrol.

Untuk mencegah terjadinya serangan hebat selama hamil hendaknya asma diperiksa dan dipantau sejak awal, termasuk derajat berat-ringannya asma. Kategori ringan, bila gejala kambuh sampai terjadinya serangan maksimal dua kali/minggu ditambah batuk dan mengi sehabis berlatih olahraga. Kondisi sedang, bila gejala timbul lebih dari dua kali/minggu, kadang disertai gejala sering kencing malam hari. Sementara asma dikatakan berat, kalau gejala terjadi terus menerus selama seminggu penuh.

Janin dipantau

Yang penting ibu hamil penderita asma sebaiknya rajin memeriksakan janinnya sejak awal. Pemeriksaan dengan USG dapat dilakukan sejak usia kehamilan 12 - 20 minggu untuk mengetahui pertumbuhan janin. USG dapat diulang pada trisemester ke-2 dan ke-3 terutama bila derajat asmanya berada pada tingkat sedang - berat. Pemeriksaan janin juga dapat dilakukan dengan electronic fetal heart rate monitoring untuk memeriksa detak jantung janin.

Selain pemeriksaan teratur, ibu hamil juga perlu mencermati alergen penyebab tercetusnya asma, seperti: binatang piaraan, kasur kapuk, termasuk tempat yang lembap. Soalnya, tempat yang lembab banyak ditumbuhi jamur. Alergen pencetus itu merupakan alergen poten yang merangsang pembentukan zat antibodi IgE (Imunoglobulin E). Zat antibodi ini dibentuk untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi adakalanya malah membawa ulah. Ia terkadang membabi buta, tak tahu mana kawan, mana lawan. Akhirnya tubuh menjadi korban. Pencetus lain bisa berasal dari latihan olahraga yang terlalu dipaksakan, infeksi saluran pernapasan (batuk-pilek), perubahan cuaca, dan emosi. Kebiasaan merokok juga dapat memperburuk asma, karena memudahkan terjadinya komplikasi bronkitis serta sinusitis.

Penderita juga harus berhati-hati dalam pemakaian obat. Berbagai obat dapat menimbulkan efek sampingan pada janin ataupun ibu. Misalnya abortus, kematian janin, kelainan kongenital (terutama pada trisemester pertama), efek terhadap gangguan pertumbuhan janin, dan gangguan fungsi organ seperti sistem saraf serta otot polos uterus.

Walaupun sejumlah ahli menyatakan sejumlah obat tidak menimbulkan efek sampingan, tapi secara statistik dan pertimbangan etis tidak dapat dikatakan bahwa semua obat aman. Pada umumnya pasien dianjurkan menggunakan obat yang memberikan pengaruh pada kadar dalam darah sesedikit mungkin, seperti obat suntikan, bukan oral. Obat hirup atau inhaler yang digunakan satu - dua semprotan tiap beberapa menit, juga acapkali bisa membantu. Penggunaan inhaler harus dipelajari dan dipraktikkan dengan benar agar bila kumat sewaktu-waktu dapat mengatasi sendiri.

Dalam keadaan mendesak, dapat digunakan obat steroid yang sangat efektif sebagai antiperadangan, baik secara oral maupun suntikan. Sedangkan obat mengandung tetrasiklin tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang pada janin, perubahan warna gigi dan perkembangan jaringan tak normal khususnya pada email.

Bagi ibu menyusui, obat asma yang mengandung teofilin sebaiknya dihindari, karena masuk ke ASI sehingga bisa menimbulkan kegelisahan pada bayi. Antihistamin juga kurang baik untuk ibu menyusui, karena di samping mengurangi produksi ASI dapat menyebabkan bayi gelisah.

Apabila asma kambuh, sementara inhaler atau obat-obatan di rumah tidak menolong, tentu ibu hamil harus segera dibawa ke rumah sakit.

Mengingat karena pengaruh asam ibu yang sedang hamil acap kali lebih sensitif dan emosional, pendekatan psikologis diperlukan. Fisioterapi adakalanya juga perlu untuk membuang dahak yang berlebihan.

Stamina tubuh merupakan faktor utama lain yang perlu dipertahankan selama hamil. Jalan kaki santai di udara yang bersih dan segar sangat dianjurkan. Makanan dengan gizi cukup dan sehat jelas akan menambah kebugaran. Penderita asma yang hamil masih tetap bisa bekerja di kantor, namun hindarilah ruangan berpolusi tinggi.




Aspirin Dapat Cegah "Stroke"

Sumber : Kompas (3/8 1999)

Aspirin mampu mencegah stroke atau gangguan fungsi otak karena terganggunya suplai darah. Sebagai antiplatelet, aspirin mampu mencegah proses penggumpalan keping darah yang bisa menyumbat pembuluh darah otak.

Hal itu dikemukakan dr Jusuf Misbach SpS(K) dari FKUI/ RSCM dalam simposium Update on Stroke Management yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Sabtu (31/7) di Jakarta.

Menurut Jusuf, penyebab utama iskemia atau kekurangan darah pada otak adalah platelet atau keping darah. Lewat berbagai sebab keping darah melekat pada permukaan pembuluh darah membentuk gumpalan. Gumpalan ini bisa memecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang kemudian ikut aliran darah dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil serta mengganggu aliran darah di sekitarnya.

Aspirin diketahui secara luas sebagai obat antiplatelet yang mencegah proses penggumpalan keping darah dengan menghambat enzim siklooksigenase. Akibatnya, perubahan asam arakhidonat menjadi tromboksan A2, penstimulir penggumpalan keping darah bisa dicegah.

"Pengobatan dengan zat antiplatelet mampu menurunkan gangguan pembuluh darah seperti stroke, infark jantung, sekitar 25 persen pada pasien risiko tinggi," papar Jusuf.

Dosis aspirin yang dianjurkan adalah 75-300 mg per hari. Untuk meningkatkan daya antigumpal direkomendasikan penambahan dengan dipyridamole. Bagi yang tak tahan aspirin bisa diberi ticlopidin, clapidogrel atau cilostazol. Obat-obatan itu disarankan untuk mencegah stroke atau mencegah agar stroke tak kambuh.

Stroke, menurut dr Gunawan Budiarto FK Unair/RSUD Dr Soetomo Surabaya, merupakan penyakit tersering ketiga di dunia. Di Indonesia penyakit ini juga sangat umum. Sekitar 40-50 persen bangsal Saraf RSUD Dr Soetomo Surabaya yang berkapasitas 60 tempat tidur ditempati pasien stroke.

AUTISMA (KELAINAN PERILAKU)


Seseorang yang menderita Autisma, hanya tertarik pada aktifitas mental dirinya sendiri (misalnya melamun, berangan-angan, berkhayal, fantasi) dan sangat menarik diri dari kenyataan. Pada anak-anak, kelainan perilaku ini terlihat dari ketidakmampuan dari anak tersebut berhubungan dengan orang lain. Seolah-olah mereka hidup dalam dunianya sendiri dan pada beberapa kasus tertentu menggunakan bahasa atau ungkapan yang hanya dimengerti sendiri.

Gejala-gejalaPada anak-anak :
Perkembangan terhambat, terutama dalam kelakuan dasar hidup bermasyarakat (misalnya : tersenyum dan berbicara).
Bermain sendiri atau tidak mau berkumpul dengan anggota keluarga atau orang lain.
Lesu dan tidak acuh terhadap orang lain yang mencoba berkomunikasi dengannya.
Sedikit atau tidak ada kontak mata.
Mengerjakan sesuatu yang rutin tanpa dipikir dan berperangai buruk jika dilarang akan membangkitkan kemarahan.
Pada umumnya pertumbuhan jiwa terbelakang (cacat mental).
Pada beberapa kasus, anak tersebut mempunyai keahlian tertentu dan sangat pandai (misalnya : menggambar, matematika, musik, melukis).

Komplikasi
Sering mengalami kecelakaan seperti terpotong anggota badannya sendiri karena kurangnya atau tidak ada reaksi terhadap rangsangan sakit.

Penyebab

Belum dapat diketahui penyebabnya tetapi kelainan ini dapat dihubungkan dengan :
Faktor keturunan.
Kegagalan salah satu bagian dari otak yang memproses rangsangan syaraf.

Yang dapat Anda lakukan
Konsultasikan ke dokter jika anda merasa ada kelainan perilaku pada anak anda.

Tindakan dokter anda
Memeriksa dan menentukan apakah anak anda mempunyai kelainan tersebut.
Menyarankan untuk konsultasi ke dokter ahli autisma untuk menentukan tes, tindakan atau pengobatan selanjutnya atau memberikan latihan khusus untuk anak tersebut.

Dapat menghubungi
• Sekolah Anak Berkelainan
Jl. Terogong Raya No. 16
Cilandak-Jakarta Selatan





AWAL PROSES KEHAMILAN

Sumber : keluarga.Org

Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.

Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya. Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar. Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang terbaik.

Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.

Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah dimulai.

Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan membentuk semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin.

Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung telur sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf. Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum. Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh darah, otot, dll sudah mulai terbentuk.

Dilain pihak plasenta (ari-ari) yang berfungsi menyelimuti janin selama proses kehamilan juga sudah mulai terbentuk. Sampai usia kehamilan 3 minggu ini janin masih belum bisa dideteksi. Pada saat ini kepala bayi kurang lebih setengah dari panjang badan, dimana badan bayi masih tampak seperti ekor saja.


[janin usia 5 minggu]





DUNIA PRIA: Ayah, 'Hero' Anak Perempuannya.

Bagi seorang anak perempuan, ayah adalah cinta pertamanya. Hubungan inilah yang akan menjadi dasar dari bentuk hubungan laki-laki dan perempuan yang akan dialaminya saat dewasa nanti. Ayahlah yang menjadi ukuran dan perbandingan bagi setiap laki-laki yang kelak dikenalnya. Pada saat ini diharapkan sang ayah mampu menuntun anak perempuannya membuat langkah pertama menuju kemandirian. Ia akan menjadi perantara, yang membantu si gadis cilik (sebaiknya mulai usia satu tahun, saat ia telah mengenal jenis kelaminnya) untuk lepas dari ibu menuju dunia luar yang lebih luas dan terbuka.

Bila kedekatan ayah-anak perempuan ini tidak pernah terjadi sampai si anak melewati fase perkembangannya, karena ayah jarang di rumah misalnya, maka selain ia akan terikat pada ibunya, di masa berikutnya ia juga akan sulit mengembangkan identitas kewanitaannya. Menurut para ahli, agar seorang anak perempuan dapat mengembangkan identitas kewanitaannya secara wajar, ia membutuhkan figur lawan jenis yang akan memberinya sudut pandang seorang laki-laki dalam mempersepsi diri dan setiap aspek kehidupan ini. Peran ayah menjadi lebih penting lagi ketika anak berusia tiga sampai enam tahun, saat mereka memasuki fase Oedipal. Menurut Freud, pada masa ini ayah akan menjadi tokoh yang sangat dipuja oleh anak perempuannya, sehingga si anak akan lebih sering mengambil hati ayahnya dan menganggap si ibu sebagai "saingannya." Ia ingin ayahnya menjadi miliknya seorang, tempat ia bermanja-manja dan memperoleh sanjungan, seperti seorang wanita menginginkan sanjungan dari kekasihnya.

Bila kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan wajar, artinya si ayah bisa memberi cukup waktu dan perhatian, serta si ibu dapat memberinya pengertian dengan tidak bersikap defensif atau protes terhadap perubahan perilaku si kecil, maka kelak gadis kecil Anda akan mengembangkan persepsi kewanitaan yang wajar pula. Misalnya, kelak ia tidak menjadi wanita yang terlalu tergantung pada laki-laki atau terlalu meremehkan laki-laki. Ia akan menjadi wanita yng percaya diri dan menikmati indahnya menjadi seorang wanita.

Bagi seorang gadis cilik, adanya kebersamaan dengan ayah merupakan sesuatu yang amat penting. Dalam hal ini ayah bukan sekadar pengganti ibu saat ibu sedang sibuk. Peran ayah merupakan sesuatu yang unik dan istimewa. Sayangnya banyak ayah yang terlalu sibuk atau memang kurang memandang penting perannya dalam mengasuh dan mendidik anak. Ayah-ayah seperti ini tak akan pernah tahu betapa manis saat dan kesempatan yang telah mereka sia-siakan. (Ayahbunda No. 5/3/1996)



DUNIA PRIA: Fakta dan Fiksi Tentang Ayah Masa Kini

"Halo, Valerie, semua beres. Aku baru saja mengganti bajunya, dan ia sudah makan pisang dan sereal sekitar pukul 12.30. Sampai nanti."

"Tunggu, Drew! Apa dia sudah tidur?"

"Yah, tapi cuma sekitar setengah jam. Tapi sebentar lagi dia pasti akan capek. Yang jelas, semuanya sudah kutulis di jurnal. Dag."

Percakapan telepon seperti itu terjadi antara Drew dan Valerie Ellis enam tahun yang lalu. Saat putri pertama mereka, Cleary, masih bayi, pasangan dari Ontario ini menyusun jadual kerjanya secara serius sehingga mereka bisa bergantian merawat Cleary. Valerie akan selalu bangun pukul 3.30 dini hari dan bekerja dari pukul 5.00 sampai siang di YMCA. Lalu ia segera pulang supaya Drew dapat bersiap untuk mulai bekerja pada pukul 15.00.

Ketika ia pulang pada pukul 23.30, Valerie sudah bisa tidur selama dua jam. "Kadang-kadang kami hanya berpapasan di depan dan segera bergegas ke tugas masing-masing," kata Drew saat mengingat masa-masa itu. "Kami terbiasa untuk berkomunikasi lewat catatan yang kami tinggalkan di rumah." Kerepotan ini berlangsung selama kurang lebih satu setengah tahun.

Kehidupan dari Benoit Methot tak kalah uniknya. Musim panas yang lalu, insinyur mekanik dari Sept-Iles, Quebec ini mengambil cuti selama tiga bulan penuh untuk merawat bayi perempuannya di rumah. Ketika sang buah hati, Ariane, berusia tujuh bulan, istri Methot, Sharon Coyle, kembali bekerja. Karena tak mau menitipkan Ariane di tempat penitipan anak, mereka memutuskan bahwa si suami akan ganti tinggal di rumah merawat Ariane. Ia sudah kembali bekerja bulan September lalu, dan mengatakan bahwa tiga bulan itu adalah masa paling istimewa yang pernah dialaminya.

Para ayah di atas telah melakukan apa yang mungkin tak terbayangkan oleh para ayah mereka dulu. Namun berapa banyak ayah yang mau seperti mereka? Sebagian memang senang menjadi para ayah yang "lebih terlibat dalam mengasuh anak," sementara yang lain berpikir bahwa para ayah tak perlu berubah sejauh itu. Mana yang benar? Berikut adalah sebuah daftar persepsi dan stereotip orang tentang para ayah masa kini.

1. Para ayah masa kini lebih mau terlibat dalam pengasuhan anak daripada generasi-generasi sebelumnya.
Memang benar. Joseph Pleck, seorang psikolog sosial dari University of Illinois di Urbana, berkata bahwa paling sedikit ada delapan studi yang menegaskan bahwa para ayah masa kini lebih dekat kepada anak-anaknya dan menyediakan waktu lebih banyak untuk mereka daripada generasi-generasi sebelumnya. "Memang peningkatannya tidak drastis, dan masih jauh dibandingkan kaum ibu, hanya kecenderungan ke sana mulai tampak."

Ini berawal sejak munculnya kecenderungan para ibu untuk bekerja sejak tahun 1970-an. Keadaan ini menuntut para ayah untuk juga ikut terlibat dalam pekerjaan rumah, termasuk mengasuh anak. Bukan dipaksa, tetapi kesadaran pribadi. Namun dengan melakukan hal-hal ini sebenarnya para ayah juga merasakan kebanggaan tersendiri.

2. Para ayah mungkin lebih terlibat, tapi dalam hal menyediakan waktu bagi anak masih kalah jauh dengan kaum ibu.
Sebenarnya tidak seburuk itu. Persepsi ini banyak dipengaruhi oleh buku The Second Shift yang terbit pada tahun 1989. Sang penulis yang adalah sosiolog Amerika, Arlie Hochschild, berkata bahwa wanita bekerja dua shift--di tempat kerja dan di rumah. Para ibu bekerja dikatakan harus mengerjakan tugas rumah tangga 3 jam sehari, sedangkan ayah cuma 17 menit. Juga para ibu berinteraksi dengan anak selama 50 menit sehari, sedangkan suaminya cuma 12 menit. Dan, angka-angka ini sering dikutip secara tidak bertanggung jawab. Sang penulis tidak memperhitungkan saat-saat mereka pergi bersama anak-anak di malam minggu, yang justru sering dilakukan oleh kaum ayah.

Analis Leroy Stone juga mendapati bahwa para ayah muda (usia 20 sampai 34 tahun) yang punya anak-anak prasekolah sementara istrinya bekerja penuh waktu, rata-rata menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam dengan anaknya. Separuh dari waktu itu sang ayah membuat permainan yang menyenangkan, sehingga lebih tidak membosankan dibandingkan ibu. Jika jumlahnya benar-benar dihitung, sebenarnya perbedaan waktu itu tak berarti. Dengan demikian sebaiknya begitu pria dan wanita menjadi sebuah keluarga, mereka harus mau memandang segala sesuatu sebagai tugas bersama, sehingga tak ada saling tuduh ataupun saling cemburu.

3. Ibu bekerja sering menghadapi konflik antara pekerjaan dan keluarga. Para ayah tidak.
Itu tidak benar. Yang dihadapi para ayah adalah pergumulan untuk "hidup santai" atau "sukses berkarier." Namun sebenarnya para ayah lebih keberatan daripada ibu jika anaknya dititipkan ke penitipan anak. Jadi salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mencari jam kerja yang tidak lazim. Atau sang ayah bekerja penuh waktu, sedang sang ibu paruh waktu. Atau, sang ayah mencari pekerjaan yang bisa diatur shift-nya. Dengan begitu ia dapat membantu mengasuh anaknya.

Menurut Janet Fast, baik ayah maupun ibu sebenarnya sama-sama menghadapi konflik. Sang ibu bingung bagaimana mengatur waktu agar bisa bekerja, sementara sang ayah bingung bagaimana bisa mengatur waktu untuk keluarga. Dari situ, yang dibutuhkan adalah kekompakan pasangan ayah-ibu tersebut dan pengertian yang dalam akan keadaan masing-masing.

4. Ayah selalu mendisiplin, sedangkan ibu selalu lembut dan baik hati.
Tak sepenuhnya benar. Stereotip ini muncul karena sang iibu suka mengancam," Lihat nanti kalau Papa pulang!" Sebenarnya ini sudah kuno dan tidak benar. Memang biasanya para ayah menangani masalah-masalah yang besar, tetapi jika mau disadari sebenarnya para ibu lebih sering mendisiplin anak-anak. "Riset menunjukkan bahwa ada lebih banyak konflik terjadi antara ibu dan anak daripada antara ayah dan anak," demikian pernyataan dari Leon Kuczynski, dosen psikologi dari University of Guelph. "Kemungkinan besar karena para ibu yang lebih banyak berinteraksi dengan anak-anak merasa bertanggung jawab terhadap berbagai hal detail dan dalam berbagai situasi."

Kuczynski menambahkan bahwa ayah dan ibu biasanya tidak berpikir sama dalam hal pendisiplinan. "Ayah cenderung berfokus pada apa yang terjadi saat itu, dan berusaha sedapat mungkin mencari jalan keluarnya." Ia menambahkan bahwa para ayah pada umumnya memiliki kewenangan lebih besar dalam hal ini, sehingga anak cenderung lebih menurut pada ayah. Hasilnya mereka biasanya lebih bisa menyelesaikan masalah, tanpa banyak bertengkar. Jadi, menyelesaikan hubungan dengan ayah lebih menyenangkan, apalagi karena setelah masalah selesai hubungan mereka pun cepat pulih seperti biasa.

Setelah melihat beberapa hal di atas, bagaimanakah sekarang pandangan kita terhadap para ayah yang ternyata juga tak kalah dengan kaum ibu dalam hal memperhatikan keluarga? Pada masa kini banyak pria mulai mau terlibat dalam hal-hal yang dulu hanya dikuasai sang istri. Memang perubahan akan terjadi secara bertahap, namun itu bisa lebih cepat terwujud bila para pria mengalami seperti apa yang dialami Mickie.

Dengan mata berbinar-binar, Mickie bercerita tentang waktu yang dilaluinya bersama Olivia, putrinya. "Saya merasa sangat bahagia. Kini saya tak lagi berpikir untuk memisahkan 'tugas istri' dan 'tugas suami' karena apa yang saya alami bersama Olivia sungguh luar biasa istimewa. Melalui waktu bersamanya sungguh menyenangkan, dan saya yakin ini akan berpengaruh baik bagi hubungan kami di masa mendatang." (Tina/Today's Parent)