Celana Dalam Emas
Penangkal Selingkuh Wanita Zaman Kerajaan
Celana
dalam dari lempengan emas ini mirip dengan cupeng dan badong, atau jempang di
Aceh, yang merupakan penutup kemaluan wanita dan dikenakan sehari-hari untuk
gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan.
Artefak peninggalan bangsawan Maluku Tenggara tersebut adalah peninggalan masa
lalu yang salah satu fungsinya untuk penangkal perselingkuhan. Jadi, selain
sebagai benda budaya, juga menunjukkan bahwa kaum wanita sudah mendapat
perhatian khusus sejak lama.
Cupeng, badong, dan jempang, ketiganya kini menjadi koleksi dan berada di
Museum Nasional Jakarta, ketiganya juga terbuat dari emas.
"Cupeng"
Cupeng adalah semacam celana bergembok atau berkunci. Istilah ini dikenal di
Aceh. Pada awalnya cupeng merupakan benda upacara yang dipakai oleh anak wanita
kecil. Fungsinya adalah sebagai penutup kelamin. Bentuknya seperti hati dan
pemasangannya diikat dengan benang pada perut si anak. Salah satu artefak yang
terkenal berbahan emas 22 karat, berukuran tinggi 6,5 sentimeter, dan lebar 5,8
cm.
Cupeng emas umum digunakan oleh orang terpandang. Artefak tersebut penuh
ukiran, pinggirannya berhiaskan motif tapak jalak, bagian tengah bermotif bunga
teratai dikelilingi deretan bunga bertajuk empat helai dalam bentuk belah
ketupat. Bagian tengah bunga tadi bermatakan jakut merah.
Menurut tradisi lama, cupeng harus dipakai oleh anak wanita yang berusia 2
hingga 5 tahun. Atau digunakan ketika anak mulai berjalan sampai anak mulai
pandai mengenakan sarung sendiri. Mereka percaya, cupeng merupakan penangkal
roh jahat. Pada pemakaian pertama, benang yang dikalungkan terlebih dulu
diberikan mantera atau jampi-jampi oleh seorang dukun.
Selain di Indonesia, cupeng dikenal di Semenanjung Malaysia. Di sana disebut
caping. Diduga, caping diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh pedagang-pedagang
India pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, dari abad ke-7 hingga ke-12. Di
Malaysia, caping sangat populer di daerah utara, selatan, dan pantai timur
Malaysia. Adapun di Indonesia, cupeng banyak dipakai oleh penduduk Melayu sekitar
pantai timur Sumatera, Dayak, Bugis, Makassar, dan Aceh.
"Badong"
Hampir serupa dengan cupeng adalah badong. Badong merupakan perhiasan untuk
wanita bangsawan atau tokoh yang dihormati. Penggunaannya diletakkan di luar
kain, tepat di depan alat kelamin wanita. Badong adalah simbol bagi wanita yang
telah menikah dan dipakai pada saat suami mereka sedang berperang atau sedang
berada di luar rumah. Badong juga digunakan oleh para pertapa atau pendeta
wanita. Maksudnya untuk melawan godaan agar selamanya tidak melakukan hubungan
intim dengan lawan jenis.
Badong berbahan emas ini ditemukan di daerah Madiun, kemungkinan berasal dari
masa Majapahit sekitar abad ke-14/15. Yang unik, permukaan badong dihiasi
relief cerita Sri Tanjung, seorang wanita suci yang dituduh berselingkuh oleh
suaminya, Sidapaksa, dan kemudian dibunuh. Namun, suatu saat Dewi Durga datang
menolong Sri Tanjung dengan memberikan seekor gajamina (ikan gajah) untuk
menyeberangi sungai dunia bawah menuju surga sebagai imbalan atas kesucian dirinya.
"Jempang"
Mirip dengan cupeng dan badong adalah jempang. Artefak ini ditemukan di Gowa,
Sulawesi Selatan. Jempang juga merupakan penutup kemaluan wanita, yang menjadi
pakaian sehari-hari untuk gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan. Ketiga
artefak itu adalah peninggalan masa lalu yang salah satu fungsinya untuk
penangkal perselingkuhan. Jadi, selain sebagai benda budaya, juga menunjukkan
bahwa kaum wanita sudah mendapat perhatian khusus sejak lama.
Catatan : Alat ini tidak akan berfungsi bila teman selingkuhnya adalah Ahli Kunci
Gimana klu kita fungsikan buat remaja sekarang????
PENTING : Jika Anda merasa website
ini bermanfaat, mohon do'akan
supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon
do'akan
juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah
dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak
amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim
pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan
saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang
sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)