Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Senin, 27 Desember 2010

KOLESTEROL

I. Pemahaman mengenai kolesterol

Mendengar kata kolesterol biasanya orang langsung membayangkan suatu penyakit yang berbahaya, sebenarnya apa itu kolesterol?
Kolesterol adalah bagian dari lipoprotein plasma (kombinasi lemak dan protein dalam darah) yang merupakan prekursor pembentukan hormon steroid (berguna untuk pembentukan hormon kelamin) dan asam empedu yang berguna untuk metabolisme lemak.

Dalam darah kolesterol itu ada 5 bentuk yaitu

1. Kilomikron

2. Very Low Density Lipoprotein (VLDL)

3. Intermediate Density Lipoprotein (IDL)

4. Low Density Lipoprotein (LDL)

5. High Density Lipoprotein (HDL)

Kolesterol yang dikenal di masyarakat sebenarnya adalah Low Density Lipoprotein (LDL) karena bentuk inilah yang yang berpotensi menimbulkan gejala.

Kolesterol dalam tubuh diperoleh dari 2 sumber, yaitu:

1. Makanan

2. Disintesis oleh tubuh terutama dalam hati

Kolesterol yang berasal dari makanan diabsorpsi oleh usus dalam bentuk kilomikron, kemudian ditranspor ke hepar dan dimetabolisme menjadi asam empedu yang diekskresikan ke usus. Sementara sebagian lagi diekskresikan ke dalam peredaran darah dalam bentuk trigeliserida dan kolesterol yang merupakan komponen dari LDL. LDL inilah yang ditimbun dalam pembuluh darah dan bentuk inilah yang dianggap sebagai kolesterol, yang menyebabkan gejala dari penyakit. Kalau LDL di kenal dengan kolesterol jahat maka kolesterol itu sendiri ada juga yang baik yaitu HDL. Kenapa HDL disebut kolesterol baik karena kemampuan dari HDL ini untuk mengikat LDL dan memobilisasi endapan kolesterol pada pembuluh darah.

Bagaimana kolesterol menimbulkan penyakit

Kolesterol yang beredar dalam pembuluh darah akan menempel pada dinding pembuluh darah pada saat tertentu. Adapun saat yang dimaksud adalah:

1. Injury vaskular (Kerusakan atau cedera dari pembuluh darah)

2. Influks dan akumulasi lipoprotein plasma dalam intima (masuk dan terakumulasinya lipoprotein kedalam lapisan pembuluh darah) pada area yang lesion-prone ( rusak atau luka).

3. Mobilisasi monosit-makrofag (sel radang) dalam intima.

4. Pembentukan radikal bebas oleh sel otot polos, makrofag, dan endotel (lapisan pembuluh darah), yang akan merangsang lipoprotein membentuk LDL.

5. Pembentukkan sel busa ('foam cell') akibat modifikasi LDL berlebihan oleh reseptor makrofag.

6. Kematian dari sel busa yang ditimbulkan oleh efek toksik terhadap sel dari LDL. Proses ini membentuk inti lipid, dan merupakan peristiwa penting dalam transisi dari fatty streak (garis lemak) yang reversibel

7. Migrasi dan multiplikasi sel-sel otot polos dalam intima, dimana platelet-derived growth factor (factor pertumbuhan keping-keping lemak) bertindak sebagai agen kimia.

8. Ruptur atau terlepasnya kolesterol yang melekat pada pembuluh (plaque), pada area dengan densitas makrofag paling tinggi.

Proses terjadinya penempelan kolesterol pada dinding pembuluh darah ini yang dikenal dengan aterosklerotik. Semua pembuluh darah Arteri yang lapisan intimanya langsung bersentuhan dengan aliran darah cenderung untuk mengalami aterosklerotik dan pembuluh darah yang dianggap berbahaya jika terjadi proses ini adalah pembuluh darah jantung (Penyakit Jantung Koroner) dan pembuluh darah otak (Cerebro-vascular accident=CVA).


Gambar diatas menerangkan bahwa Pembuluh darah jantung dan Otak yang paling sering mengalami aterosklerosis.

Terjadinya aterosklerosis ini didahului oleh dislipidemia yaitu suatu keadaan yang ditandai oleh kelaianan lipoprotein plasma seperti:

  • kadar kolesterol total dan LDL yang meningkat
  • trigliserida yang meningkat
  • serta penurunan kadar HDL.

Dislipidemia pada akhiirnya meningkatkan kadar kolesterol darah sehingga pada penyandang dislipidemia ini resiko PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan Cerebro-vascular accident=CVA) akan meningkat. Peningkatan kadar kolesterol bukan hanya disebabkan oleh dislipidemia saja akan tetapi juga dipengaruhi oleh keadaan lain seperti:

1. Pola makan
Tingkat perekonomian yang meningkat menjadikan masyarakat cenderung memilih makanan yang cepat saji (fast food) yang memang enak, dikemas dalam kemasan yang menarik, yang ternyata kadar kolesterolnya tinggi. Bahayanya memang tidak langsung terjadi tapi baru muncul dalam waktu lama sehingga masyarakat menjadi kurang waspada.

2. Rokok
Merokok adalah kebiasaan yang banyak dilakukan oleh pria dewasa, anak remaja bahkan wanita, yang susah dihentikan. Padahal merokok merupakan salah satu pemicu kenaikan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.

3. Pola hidup
Persaingan dalam hidup membuat orang bekerja tanpa mengenal waktu sehingga orang melupakan kebiasaan untuk berolah raga. Olah raga seperti lari, jalan cepat dan aktivitas tubuh lainnya ternyata sangat berharga karena ternyata dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL, dan memang terjadinya dalam jangka waktu yang lama. Kebiasaan meminum alkohol juga akan meningkatkan kadar trigliserida.)

4. Wanita menopause dan pil KB
Selama wanita masih mendapatkan haid maka wanita tersebut dilindungi oleh estrogen dari proses aterosklerotik pembuluh darah. Hal inilah yang membuat wanita produktif mempunyai kecenderungan PJK dan CVD yang lebih kecil dari pria seusianya. Begitu juga pada pemakaian pil KB yang mengandung norgestrel dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL dan trigliserida sehingga resiko aterosklerosis meningkat

5. Penyakit penyerta
Pada beberapa penyakit dapat terjadi gangguan metabolisme lemak sehingga terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida. Penyakit-penyakit itu antara lain:

o diabetes melitus (penyakit kencing manis)

o hipotiroid (rendahnya aktivitas kelenjar tiroid atau gondok)

o gagal ginjal kronik

o Sindroma Nefrotik (Keadaan yang ditandai dengan edema yang masif, protein yang tinggi dalam urine, rendahnya kadar albumin dalam darah, serta gampangnya terinfeksi)

o kolestasis (penghentian atau penekanan aliran empedu)

o bulimia ( peningkatan abnormal dari rasa lapar)

o anorexia nervosa (suatu keaadaan psikologis yang khas ditandai dengan tidak/menolak makan berkepanjangan dan berat yang disertai muntah spontan atau dibuat, badan sangat kurus)

o kehamilan

Daftar Kepustakaan

1. Prabowo RP. Patogenesis aterosklerosis pandangan mutakhir. In: Simposium Lovastatin; 1995 January 21; Surabaya; 1995.

2. Chandra B. Dyslipidemia dan stroke prevensi dan pengobatan. In: Simposium Lovastatin; 1995 January 21; Surabaya; 1995.

3. Wonodirekso S. Dislipidemia dan hiperkolesterolemia di tempat praktik dokter keluarga. JDKI 1997 March;1(5):9-15.

4. Waspadji S. Pengelolaan farmakologis dislipidemia. JDKI 1997 March;1(5):1-8.

5. Carruthers SG, Hoffman BB, Melmon KL, Nierenberg DW. Clinical pharmacology. Basic Principles In Therapeutics. 4th ed. Toronto: McGraw-Hill Medical Publishing Division;2000.

6. Sokolow M, Mcllroy MB. Clinical cardiology. 3rd ed. Singapore: Maruzen Asian Edition;1981.

Page CP, Sutter MC, Curtis MJ, Walker MJA, Hoffman BB. Integrated pharmacology. London: Mosby;1997.

JAMBU BIJI TURUNKAN KOLESTEROL DAN TEKANAN DARAH

INGAT vitamin C mungkin banyak orang akan lebih ingat jeruk daripada jambu biji/klutuk. Itu boleh jadi disebabkan jeruk dan vitamin C sama-sama berasa masam. Selain itu media massa, khususnya media elektronika, lewat iklan lebih banyak mengambil contoh jeruk dan hasil olahannya sebagai sumber vitamin C. Jeruk memang pemasok vitamin C yang baik bagi tubuh, tetapi jambu biji sebenarnya penyedia vitamin C yang lebih baik lagi (baca: lebih unggul).

Menurut Daftar Analisis Bahan Makanan (1992), dalam setiap 100 gram jeruk manis dijumpai vitamin C 49 mg. Namun, pada jambu biji dengan berat yang sama ditemukan vitamin C hampir dua kali dibandingkan vitamin C yang terdapat dalam jeruk manis; kadar tepatnya 95 mg. Kandungan vitamin C jambu biji memang masih di bawah vitamin C daging buah jambu mede/monyet (197 mg) dan gandaria masak (110 mg). Tetapi karena daging buah jambu mede kini sudah jarang dijumpai di pasaran sehingga berakibat jarang dikonsumsi, sedangkan gandaria lebih sedikit dikonsumsi, maka jambu biji dianggap buah sumber vitamin C paling tinggi sekaligus relatif lebih murah.

Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang.

Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga sarat serat, khususnya pektin (serat larut-air), dan penyedia kalium yang baik. Kalium-mineral terbesar ketiga dalam tubuh setelah kalsium dan fosfor-berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lain ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah. Penelitian yang dilakukan Singh dan koleganya dari Heart Research Laboratory, Medical Hospital and Research Centre, Morabad, India, menunjukkan jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi esensial.

Singh dan kawan-kawan meneliti 110 laki-laki dan 35 perempuan pasien hipertensi esensial dengan memberi tambahan jambu biji pada diet para penderita tersebut. Penambahan jambu biji sebanyak 0,5-1 kg ke dalam diet pasien-pasien itu selama empat minggu ternyata berdampak positif terhadap kolesterol dan tekanan darah mereka. Konsentrasi kolesterol total darah mereka turun delapan persen, sementara tekanan darah sistol dan diastol-nya turun rata-rata 7,5 dan 8,5 mmHg.

Mengacu pada pernyataan Dr James Cerda (profesor gastroentrologi dari Universitas Florida, Gainesville, Amerika Serikat), pengurangan kolesterol darah oleh jambu biji yang dibuktikan Singh dan kawan-kawan cukup bermakna sebab penurunan satu persen kolesterol sama artinya dengan pengurangan risiko penyakit jantung kira-kira dua persen. Jadi, dengan makan jambu biji 0,5-1 kg/hari selama empat minggu diharapkan risiko terkena penyakit jantung dapat berkurang sebesar 16 persen.

Zat antikanker

SELAIN dominan mengandung zat-zat gizi seperti vitamin C dan kalium, dalam jambu biji ditemukan pula likopen, zat nirgizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karotenoid (pigmen penting tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 umol per liter darah) serta memiliki aktivitas antioksidan dan aktivitas penekanan proliferasi/multiplikasi sel, tetapi tidak beraktivitas vitamin A seperti karotenoid jenis beta karoten.

Percobaan yang dilakukan terhadap tikus yang dengan sengaja dibuat mengidap tumor payudara menunjukkan, konsumsi ekstrak makanan kaya likopen-melalui suntikan pada selaput perut- mengurangi jumlah tumor dan memperkecil area tumor secara signifikan dibandingkan tikus yang tak memperoleh perlakuan tersebut. Makanan yang digunakan ialah tomat, yang merupakan sumber utama likopen dalam pola makan masyarakat Barat. Namun, mekanisme yang mendasari efek itu belum diketahui.

Riset-riset epidemiologis menunjukkan, likopen mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis kanker. Studi yang dilakukan peneliti Italia (mencakup 2.706 kasus kanker rongga mulut dan tekak, kerongkongan, lambung, usus besar, dan dubur) menunjukkan, peningkatan konsumsi tomat segar berhubungan dengan pola perlindungan yang konsisten untuk semua jenis kanker alat pencerna makanan. Efek perlindungan tersebut diduga berkaitan langsung dengan pasok likopen yang meningkat. Sementara riset yang dilakukan terhadap 773 kasus kanker prostat mengungkapkan, konsumsi likopen berhubungan dengan pengurangan risiko kanker itu. Jumlah porsi makanan yang kaya likopen, seperti tomat dan hasil olahannya, secara signifikan berkorelasi dengan risiko kanker prostat yang rendah.

Tomat dan produknya, seperti jus dan saus tomat, memang merupakan penyedia likopen yang unggul. Tetapi jambu biji biasa (berdaging buah merah muda, berbiji banyak, rasanya manis) setiap 100 gr buah segar, kadar likopennya bahkan lebih tinggi daripada kadar likopen tomat segar (lihat Tabel). Kadar likopen pada jambu biji jenis lain, seperti jambu susu (berbiji sedikit, berasa kurang manis), dan jambu sukun (tidak berbiji, ukuran buah besar-besar, rasanya hambar), belum dilaporkan. Namun, karena likopen merupakan pigmen yang membuat semangka dan tomat berwarna merah, diperkirakan likopen tak ditemukan dalam jambu biji selain jenis biasa.

Anda ingin memperoleh manfaat jambu biji/klutuk untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker? Makanlah jambu klutuk alias jambu biji sebanyak 0,5-1 kg tiap hari. Namun, terlepas dari khasiat obatnya, makan jambu biji sedikit pun, asal teratur tiap hari, tetap bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

Jambu biji merupakan sumber unggul vitamin C, vitamin yang berfungsi meningkatkan kesehatan gusi, gigi, dan pembuluh kapiler, serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Dengan hanya mengkonsumsi jambu biji sebanyak 65 gram, kecukupan vitamin C rata-rata yang dianjurkan untuk setiap orang per hari sudah terpenuhi.

Sebab Sakit Kepala Ketika Makan Es Kream

Duch! Sambil menunduk, memegang kepala, dan menahan rasa sakit. Demikian yang dialami kebanyakan orang sesaat, ketika makan es krim. Kenapa, yach? Koq bisa seperti itu? Bagaimana cara mengatasinya, agar dapat menikmati es krim tanpa ada embel-embel sakit kepalanya?

Hal itu sebenarnya bukanlah salah es krim yang rasanya sangat nikmat, namun atap mulut, saraf, serta pembuluh darah penyebabnya. Ketika kamu makan atau minum, makanan atau cairan tadi akan menyentuh langit-langit mulut sebelum ditelan. Langit-langit mulut juga dikenal sebagai atap mulut. Kamu bisa merasakannya dengan cara menyentuhnya menggunakan lidah.
Ketika sesuatu yang sangat dingin menyentuh pusat langit-langit mulut, temperatur yang dingin bisa mengganggu saraf tertentu yang mengontrol berapa banyak darah mengalir ke kepala. Jika saraf ini terganggu, ia akan merespon dengan membuat pembuluh darah ke kepala mengembang.

Pengembangan yang cepat ini menyebabkan kepala kita menghentak dan sakit. Beberapa orang menyebutnya “otak membeku”, meski sebenarnya tidak ada hubungan apa pun yang terjadi pada otak, apalagi sampai membeku.

Es krim bukanlah satu-satunya makanan yang bisa membuat kepala kita sakit. Semua makanan yang sangat dingin, es loli, minuman dingin, atau bahkan jus dan soda yang dingin misalnya, bisa membuat pembuluh darah mengembang.

Sakit kepala akibat es krim atau makanan dingin biasanya berlangsung sebentar, sekitar semenit, meski bisa terasa lebih lama. Jenis sakit kepala ini hampir tidak pernah sampai lebih dari lima menit, dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Lalu, meskipun kamu merasa sakit, itu tidak berbahaya dan bukan berarti ada sesuatu yang salah pada tubuh.

Bagaimana mengatasi hal itu? Beberapa dokter menyarankan untuk memakan makanan dingin dengan lebih pelan-pelan. Atau bisa juga dengan “memanaskan” makanan itu di depan rongga mulut sebelum kamu menelannya. Tapi, jika tidak bisa dengan cara itu, ya tutup saja langit-langit mulut dengan lidah kamu dulu. Makanan bisa dihangatkan dulu di sini. Jika sudah hangat baru dech ditelan

6 FAKTA MENARIK TENTANG NASI YANG DIANGGAP MITOS

1. Nasi membantu mendongkrak mood.
Karbo mendukung produksi serotonin, senyawa kimia dalam otak yang menimbulkan perasaan senang. Studi dari Archives of Internal Medicine menunjukkan, orang yang menjalani diet rendah karbo yang berat selama setahun (hanya mengonsumsi sekitar 1/2 cangkir nasi atau selembar roti), cenderung mengalami depresi, kegelisahan, dan mudah marah. Kadarnya jauh melebihi orang yang mengonsumsi diet rendah lemak-tinggi Nasi, yang hanya makan produk olahan susu rendah lemak, gandum utuh, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

2. Nasi membantu mencegah berat badan naik.
Bahkan, membantu menurunkan berat badan. Bagaimana mungkin? Yang pasti, peneliti dari Brigham Young University di Utah, AS, mendapati bahwa mereka yang meningkatkan asupan seratnya secara umum akan kehilangan berat badan. Hal ini terjadi pada perempuan paruh baya yang dimonitor pola makannya selama dua tahun. Sebaliknya, perempuan yang mengurangi asupan serat dari makanannya justru berat badannya naik.


3. Nasi baik untuk jantung.

Dengan meningkatkan asupan serat yang mudah larut (yang bisa ditemukan dalam makanan tinggi Karbohidrat seperti oatmeal dan kacang polong) sebanyak 5-10 gr sehari, Anda akan menurunkan kadar kolesterol jahat hingga 5 persen. Mereka yang mengonsumsi gandum utuh (seperti beras merah) juga cenderung memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih rendah, dan kolesterol baik yang lebih tinggi.

4. Nasi membantu merampingkan lingkar pinggang.

Mengonsumsi gandum utuh membantu mengurangi lemak tubuh dan lemak perut, demikian menurut penelitian baru yang dimuat di Journal of Nutrition. Dalam studi tersebut dikatakan bahwa orang dewasa yang makan sekitar tiga porsi gandum utuh sehari, memiliki lemak tubuh 2,4 persen lebih sedikit, dan lemak perut 3,6 persen lebih sedikit, daripada mereka yang makan kurang dari seperempat porsi.

5. Nasi membantu menajamkan memori.

Perempuan overweight yang menjalani diet rendah karbo selama seminggu (benar-benar tidak mengonsumsi Nasi) ternyata mendapatkan nilai yang lebih buruk dalam tes memori (seperti: mengapa tadi saya masuk ke ruangan ini?). Nilai mereka juga berkurang dalam visuospatial memory (tes mengingat lokasi dalam peta) daripada mereka yang mengikuti diet rendah kalori. Inilah merupakan petunjuk American Dietetic Association, yang terungkap dalam sebuah studi dari Tufts University.

6. Nasi membantu memecah lemak.
Sarapan dengan Nasi yang sifatnya tidak menaikkan gula darah dengan cepat, seperti oatmeal atau sereal bekatul, 3 jam sebelum latihan, akan membantu Anda membakar lemak lebih banyak, demikian menurut sebuah studi dari Journal of Nutrition. Kedua jenis makanan tersebut, seperti juga kentang dengan kulitnya, roti gandum, pasta dari gandum, atau kacang polong, tidak menyebabkan gula darah melonjak secepat bila Anda mengonsumsi roti tawar putih atau nasi putih. Sebaliknya, tingkat insulin tidak meningkat cepat, dan karena insulin berperan memberi tanda bahwa tubuh menyimpan lemak, memastikan tingkat insulin yang lebih rendah akan membantu Anda membakar lemak.