Amalan di 10 hari pertama Dzulhijjah hanya bisa ditandingi dengan
jihad
Allah mengaruniakan kepada kita dalam setahun ada
hari-hari yang mulia. Di antaranya 10 hari pertama Dzulhijjah, 10 hari terakhir
Ramadhan dan 10 hari pertama Muharram, demikian kata para ulama. Terkhusus tema
yang kita bahas, para ulama sampai-sampai menerangkan bahwa amalan di 10 hari
pertama Dzulhijjah hanya bisa ditandingi dengan jihad.
Dari Ibnu ‘Abbas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, ia bersabda, “Tidak ada amalan yang lebih mulia dari amalan yang
dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” Para sahabat berkata, “Tidak
pula bisa ditandingi dengan jihad?” “Walaupun dengan jihad. Kecuali jika
seseorang keluar berjihad lalu sesuatu membahayakan diri dan hartanya lantas ia
kembali dalam keadaan tidak membawa apa pun”, jawab beliau (HR. Bukhari no.
969).
Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa
amalan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah di sisi Allah lebih disukai oleh
Allah dibanding hari-hari lainnya tanpa ada pengecualian. Jika dikatakan Allah
itu cinta, maka menunjukkan hari-hari tersebut dinilai mulia di sisi-Nya.”
(Lathoif Al Ma’arif, 458)
Beliau menambahkan pula, “Amalan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah dinilai
afdhol dan dicintai oleh Allah dibanding hari-hari lainnya dalam setahun.
Bahkan amalan yang mafdhul (kurang afdhol) jika dilakukan di sepuluh hari
pertama Dzulhijjah dinilai lebih baik dari hari lainnya walau di hari lainnya
dilakukan amalan yang lebih afdhol.” (Lathoif Al Ma’arif, 458-459). Inilah
pemahaman Ibnu Rajab yang beliau simpulkan dari sabda Nabi, “Tidak pula bisa
ditandingi dengan jihad?”
Amalan di awal Dzulhijjah hanya bisa dikalahkan dengan jihad di mana seseorang
menunggang kudanya lantas ia pulang dalam keadaan syahid. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah melihat seseorang berdo’a, “Ya Allah, berikanlah
sesuatu yang afdhol sebagaimana yang diberikan pada hamba-hamba-Mu yang
sholih.” Lantas beliau pun berkata, “Kalau begitu tunggangilah kudamu dan
berjuanglah untuk mati syahid.” Jihad semacam ini kata Ibnu Rajab yang bisa
mengungguli amalan di 10 hari pertama Dzulhijjah. Sedangkan jihad di bawah
jihad semacam itu atau jihad jenis lainnya jika dibanding dengan amalan 10 hari
pertama Dzulhijjah, maka tidak bisa ditandingi. Karena amalan di 10 hari
tersebut lebih afdhol dan lebih dicintai di sisi Allah, begitu pula jika amalan
pada hari-hari tersebut dibandingkan dengan amalan-amalan lainnya.
Ibnu Rajab sampai mengatakan pula, “Amalan yang sebenarnya kurang afdhol jika
dilakukan di waktu utama, maka ia bisa menandingi amalan afdhol yang dilakukan
di hari lainnya, bahkan amalan yang kurang afhol bisa bertambah dan berlipat
ganjarannya.” (Lihat Lathoif Al Ma’arif, 459)
Jadi hadits Ibnu ‘Abbas di atas sebenarnya telah menunjukkan berlipatnya pahala
seluruh amalan sholih yang dilakukan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah tanpa
ada pengecualian sedikit pun.
TERJEMAHAN
ALQUR’AN 30 JUZ
13. SURAT 31. LUQMAN - SURAT 32. AS
SAJDAH - SURAT 33. AL AHZAB - SURAT 34. SABA' - SURAT 35. FATHIR
23. SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT
102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL
FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT
109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
PENTING : Jika Anda merasa website ini
bermanfaat, mohon do'akan supaya
Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu
memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh
kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih
dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim]
tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.”
(Hadits
Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)