Kamis, 11 Juni 2009
Ngilu? Waspadai Asam Urat
Ngilu? Waspadai Asam Urat
Bambang Pamudji (51) yang mengonsumsi emping melinjo hampir setiap hari telah merasakan bagaimana ngilu persendian karena penyakit asam urat. Rasa ngilu itu biasanya ia rasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan lehernya, sampai untuk memindah persneling mobilnya pun susah.
Jika ngilu itu datang, maka selama dua-tiga hari ia akan menderita. Pernah sakitnya saya tahan, yang keluar malah keringat dingin dan kepala pusing, kata Bambang, yang tengah bersantai bermain catur bersama rekan-rekannya di pojok Taman Sampit, Jakarta Selatan.
Beberapa rekannya, seperti Rudi Hermansyah (43) dan Frans Banthon (43), juga merasakan hal serupa. Sekarang ini untuk mengurangi penderitaannya karena asam urat, Bambang lebih sering berolahraga, minum air putih, dan menikmati hidup dalam batas yang proporsional. Kalau dulu Bambang sering makan jeroan, kini ia sudah mengerem keinginan mengonsumsi makanan yang bisa menimbulkan penyakit asam urat.
Rudi juga melakukan hal yang sama, mulai mengurangi tetapi tidak berpantang. Harusnya sih sudah berpantang, tapi saya masih makan daging kambing. Kalau makan emping melinjo, wah langsung ngilu dan kesemutan, kata Rudi.
Rasa kesemutan dialami Rudi setiap hari sampai sekarang ini. Kadang-kadang ia mengonsumsi obat untuk menghilangkan kesemutannya, tetapi hilangnya hanya sesaat dan kemudian muncul kembali.
Sementara Frans Banthon lebih mendisiplinkan pola makannya. Daging kambing, buah durian, lemak-lemak seperti gajih ia hindari. Saya tidak makan bakso, makan steak pun saya bersihkan pinggir-pinggirnya yang berlemak. Kalau saya terus makan yang seperti ini, kaki saya tidak tahan. Apalagi kalau malam, tidur ditambah terkena dingin AC kata Frans.
Seorang penderita asam urat lainnya, Iwan Ridwan warga Salemba, Jakarta Pusat bertutur mengenai penyakit yang dideritanya sejak tahun 2000. Suatu saat setelah makan soto, penyakit asam uratnya kambuh. Lutut kaki kanannya terasa nyeri dan sulit digerakkan. Ia susah berjalan kaki, bahkan untuk naik tangga sekalipun.
Kalau sudah kambuh, saya bisa tidak ke kantor berhari-hari. Saking sakitnya, sepatu kerja pun saya ganti dengan sepatu kets yang lebih longgar dan tidak menekan kaki, kata Iwan.
Kristal urat
Penyakit asam urat (gout) atau penyakit pirai adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon yang disebabkan timbunan kristal urat. Timbunan kristal urat tersebut disebabkan karena deposit asam urat yang lama kelamaan membentuk kristal pada sendi atau tendon yang terkena sehingga mengakibatkan peradangan.
Asam urat sendiri merupakan produk akhir dari penghancuran purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Penyebab penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Karena itu, untuk menghindari penyakit asam urat, Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia Prof Sumali Wiryowidagdo APT menyarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung senyawa purin, seperti sayur bayam, kangkung, bunga kol, jamur, asparagus, melinjo, daging, sarden, jeroan, kepiting, tiram, udang, dan kacang tanah. Kalaupun ingin makan, sebaiknya jangan banyak-banyak, kata Prof Sumali.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12), penyebab lainnya adalah obesitas, penyakit kulit (psoriasis, kadar trigliserida yang tinggi).
Gejala
Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya. Di bawah ini adalah cuplikan penuturan seorang pasien asam urat. Dari penuturan pasien tersebut tergambar bagaimana kondisi kesehatan seseorang dapat berubah drastis dalam 12 jam karena asam urat.
Dok, saya seorang pria berusia 40 tahun. Bertahun-tahun saya senang makan yang enak-enak seperti jeroan, sea food. Saya gemuk dan kadang minum alkohol. Selama ini saya sehat-sehat saja. Tadi malam saya mendapat undangan pesta pernikahan. Karena kebetulan sepatu saya yang bagus hanya satu, saya paksakan memakai sepatu itu meskipun rasanya mulai kesempitan, tutur pasien itu.
Ternyata pesta di sana adalah pesta berdiri. Di pesta itu makanan yang tersaji beraneka ragam dan terlihat sangat enak. Pasien tersebut makan cumi, udang, kambing, jeroan, dan sedikit alkohol. Pulang dari pesta ia pun tidur, dan pagi hari saat ia bangun, ibu jari kakinya terasa seperti ditarik-tarik dan sakit.
Ia berpikir tidak apa-apa dan berusaha tidur tetapi ia sulit tidur. Bersamaan dengan itu ia merasa gelisah. Kemudian menjelang pukul 06.00 mulai timbul pembengkakan di jari kaki berwarna kemerahan dan sangat sakit saat disentuh. Sekitar pukul 07.00 pembengkakan makin menjadi, jari kaki tersentuh selimut saja sakit sekali. Kemudian ia mandi, tetapi sulit sekali berjalan. Ia terpincang-pincang masuk ke kamar mandi.
Hari itu ia tidak bisa ke kantor. Makin siang ia makin kesakitan dan nafsu makannya hilang. Seharian ia hanya tiduran. Sore hari ia sudah tidak bisa berjalan. Akhirnya ia memutuskan ke dokter.
Ini menunjukkan serangan itu berlangsung sangat cepat. Dalam 12 jam itu sudah maksimal. Dari normal sampai tidak bisa berjalan, kata Prof Dr Harry Isbagio SpPD-KR, K-GER dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. Karena itu, sejak awal penyakit asam urat ini harus diwaspadai.
Bambang Pamudji (51) yang mengonsumsi emping melinjo hampir setiap hari telah merasakan bagaimana ngilu persendian karena penyakit asam urat. Rasa ngilu itu biasanya ia rasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan lehernya, sampai untuk memindah persneling mobilnya pun susah.
Jika ngilu itu datang, maka selama dua-tiga hari ia akan menderita. Pernah sakitnya saya tahan, yang keluar malah keringat dingin dan kepala pusing, kata Bambang, yang tengah bersantai bermain catur bersama rekan-rekannya di pojok Taman Sampit, Jakarta Selatan.
Beberapa rekannya, seperti Rudi Hermansyah (43) dan Frans Banthon (43), juga merasakan hal serupa. Sekarang ini untuk mengurangi penderitaannya karena asam urat, Bambang lebih sering berolahraga, minum air putih, dan menikmati hidup dalam batas yang proporsional. Kalau dulu Bambang sering makan jeroan, kini ia sudah mengerem keinginan mengonsumsi makanan yang bisa menimbulkan penyakit asam urat.
Rudi juga melakukan hal yang sama, mulai mengurangi tetapi tidak berpantang. Harusnya sih sudah berpantang, tapi saya masih makan daging kambing. Kalau makan emping melinjo, wah langsung ngilu dan kesemutan, kata Rudi.
Rasa kesemutan dialami Rudi setiap hari sampai sekarang ini. Kadang-kadang ia mengonsumsi obat untuk menghilangkan kesemutannya, tetapi hilangnya hanya sesaat dan kemudian muncul kembali.
Sementara Frans Banthon lebih mendisiplinkan pola makannya. Daging kambing, buah durian, lemak-lemak seperti gajih ia hindari. Saya tidak makan bakso, makan steak pun saya bersihkan pinggir-pinggirnya yang berlemak. Kalau saya terus makan yang seperti ini, kaki saya tidak tahan. Apalagi kalau malam, tidur ditambah terkena dingin AC kata Frans.
Seorang penderita asam urat lainnya, Iwan Ridwan warga Salemba, Jakarta Pusat bertutur mengenai penyakit yang dideritanya sejak tahun 2000. Suatu saat setelah makan soto, penyakit asam uratnya kambuh. Lutut kaki kanannya terasa nyeri dan sulit digerakkan. Ia susah berjalan kaki, bahkan untuk naik tangga sekalipun.
Kalau sudah kambuh, saya bisa tidak ke kantor berhari-hari. Saking sakitnya, sepatu kerja pun saya ganti dengan sepatu kets yang lebih longgar dan tidak menekan kaki, kata Iwan.
Kristal urat
Penyakit asam urat (gout) atau penyakit pirai adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon yang disebabkan timbunan kristal urat. Timbunan kristal urat tersebut disebabkan karena deposit asam urat yang lama kelamaan membentuk kristal pada sendi atau tendon yang terkena sehingga mengakibatkan peradangan.
Asam urat sendiri merupakan produk akhir dari penghancuran purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Penyebab penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Karena itu, untuk menghindari penyakit asam urat, Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia Prof Sumali Wiryowidagdo APT menyarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung senyawa purin, seperti sayur bayam, kangkung, bunga kol, jamur, asparagus, melinjo, daging, sarden, jeroan, kepiting, tiram, udang, dan kacang tanah. Kalaupun ingin makan, sebaiknya jangan banyak-banyak, kata Prof Sumali.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12), penyebab lainnya adalah obesitas, penyakit kulit (psoriasis, kadar trigliserida yang tinggi).
Gejala
Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya. Di bawah ini adalah cuplikan penuturan seorang pasien asam urat. Dari penuturan pasien tersebut tergambar bagaimana kondisi kesehatan seseorang dapat berubah drastis dalam 12 jam karena asam urat.
Dok, saya seorang pria berusia 40 tahun. Bertahun-tahun saya senang makan yang enak-enak seperti jeroan, sea food. Saya gemuk dan kadang minum alkohol. Selama ini saya sehat-sehat saja. Tadi malam saya mendapat undangan pesta pernikahan. Karena kebetulan sepatu saya yang bagus hanya satu, saya paksakan memakai sepatu itu meskipun rasanya mulai kesempitan, tutur pasien itu.
Ternyata pesta di sana adalah pesta berdiri. Di pesta itu makanan yang tersaji beraneka ragam dan terlihat sangat enak. Pasien tersebut makan cumi, udang, kambing, jeroan, dan sedikit alkohol. Pulang dari pesta ia pun tidur, dan pagi hari saat ia bangun, ibu jari kakinya terasa seperti ditarik-tarik dan sakit.
Ia berpikir tidak apa-apa dan berusaha tidur tetapi ia sulit tidur. Bersamaan dengan itu ia merasa gelisah. Kemudian menjelang pukul 06.00 mulai timbul pembengkakan di jari kaki berwarna kemerahan dan sangat sakit saat disentuh. Sekitar pukul 07.00 pembengkakan makin menjadi, jari kaki tersentuh selimut saja sakit sekali. Kemudian ia mandi, tetapi sulit sekali berjalan. Ia terpincang-pincang masuk ke kamar mandi.
Hari itu ia tidak bisa ke kantor. Makin siang ia makin kesakitan dan nafsu makannya hilang. Seharian ia hanya tiduran. Sore hari ia sudah tidak bisa berjalan. Akhirnya ia memutuskan ke dokter.
Ini menunjukkan serangan itu berlangsung sangat cepat. Dalam 12 jam itu sudah maksimal. Dari normal sampai tidak bisa berjalan, kata Prof Dr Harry Isbagio SpPD-KR, K-GER dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. Karena itu, sejak awal penyakit asam urat ini harus diwaspadai.
Asap Rokok dan Kesehatan Anak
Asap Rokok dan Kesehatan Anak
detikHealth - Jakarta, Sebuah riset menunjukkan merokok tidak hanya buruk buat perokok tetapi juga buat lingkungan. Terutama pada anak-anak perokok yang secara tidak langsung juga menghirup asap rokok orang tuanya.
Riset dilakukan di Eropa dan menemukan bahwa anak-anak yang orang tuanya perokok mempunyai risiko terkena penyakit kanker paru-paru lebih besar tinimbang anak-anak yang orang tuanya bukan perokok. Berbagai penyakit lain juga akan berisiko muncul pada anak di masa pertumbuhannya dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya bukan perokok. Laporan riset terbit pada 28 Januari di sebuah jurnal online The British Medical Journal.
Riset sebelumnya memang telah menunjukkan adanya risiko kecil bagi perokok dan lingkungannya. Namun, riset kali ini lain, "salah satu dan beberapa prospek riset ini memberi informasi tentang munculnya berbagai penyakit secara kolektif," kata periset Dr Paolo Vineis, profesor epidemi lingkungan di Imperial College London.
Riset melibatkan responden dalam jumlah besar. Lebih dari 123 ribu di 10 negara Eropa. Mereka bukan perokok, tetapi hidup di lingkungan perokok. Sebut saja mereka sebagai perokok pasif. Riset dilakukan selama tujuh tahun. Selama tujuh tahun riset itu, 97 orang didiagnosa mengidap kanker paru-paru, 20 orang didiagnosa menderita kanker berhubungan dengan sistem pernapasan, dan 14 orang lainnya dinyatakan meninggal karena menderita gangguan paru-paru kronis atau disebut sebagai emphysema.
Munculnya risiko terkena kanker paru-paru sangat kentara pada anak-anak yang orang tuanya merokok. Dr Paolo Vineis mengatakan dari mereka yang tidak merokok tetapi sering berada di lingkungan penuh asap rokok memang menunjukkan tingkat risiko yang lebih kecil terkena kanker paru-paru.
Riset juga menemukan kesimpulan bahwa risiko terkena berbagai penyakit berhubungan dengan paru-paru. Anak-anak yang hidup di lingkungan perokok pasif tetap mempunyai risiko sebesar 30% lebih mengidap berbagai penyakit sehubungan dengan paru-paru. Namun, diperkirakan secara konsisten risiko ditemukan pada perokok lebih besar daripada yang bukan perokok.
Temuan riset ini menguatkan kesimpulan yang terdahulu bahwa perokok pasif diketahui dapat mempengaruhi anak-anak. The Environmental Protection Agency (EPA), organisasi lingkungan di Amerika Serikat, memperkirakan orang yang hidup di lingkungan perokok, 15 ribu sampai 30 ribu, kemungkinan memberi pengaruh infeksi pada anak-anak. EPA juga menyimpulkan setiap tahun lebih dari satu juta anak-anak terkena serangan asma. Perokok pasif dapat mengakibatkan fatal pada anak-anak. Di AS, diperkirakan 1.900 sampai dengan 2.700 kasus menimbulkan sindrom kematian setiap tahunnya.
"Umumnya beberapa negara sudah memperkenalkan undang-undang tentang akibat yang ditimbulkan pada perokok pasif," kata Dr Paolo Vineis. Seperti misalnya negara Italia. Negara ini telah melarang merokok di tempat umum, termasuk bar dan restoran. New York dan kota-kota lain di AS juga telah menerapkan larangan ini. Merokok di rumah memang tidak dapat dilarang. Tetapi, "orang tua seharusnya tidak merokok dekat dengan anak-anak," imbuh Dr Paolo Vineis memberi saran.
Dr Norman Edelman, konsultan sain untuk American Lung Association, juga menyarankan, "jika anda harus merokok, jangan merokok di ruangan tertutup, apalagi jika dalam ruangan tersebut ada orang lain," katanya. Satu hal penting yang ditemukan dalam riset baru ini adalah efek panas yang mempengaruhi perokok pasif ternyata lebih besar daripada perokok yang sebenarnya.
detikHealth - Jakarta, Sebuah riset menunjukkan merokok tidak hanya buruk buat perokok tetapi juga buat lingkungan. Terutama pada anak-anak perokok yang secara tidak langsung juga menghirup asap rokok orang tuanya.
Riset dilakukan di Eropa dan menemukan bahwa anak-anak yang orang tuanya perokok mempunyai risiko terkena penyakit kanker paru-paru lebih besar tinimbang anak-anak yang orang tuanya bukan perokok. Berbagai penyakit lain juga akan berisiko muncul pada anak di masa pertumbuhannya dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya bukan perokok. Laporan riset terbit pada 28 Januari di sebuah jurnal online The British Medical Journal.
Riset sebelumnya memang telah menunjukkan adanya risiko kecil bagi perokok dan lingkungannya. Namun, riset kali ini lain, "salah satu dan beberapa prospek riset ini memberi informasi tentang munculnya berbagai penyakit secara kolektif," kata periset Dr Paolo Vineis, profesor epidemi lingkungan di Imperial College London.
Riset melibatkan responden dalam jumlah besar. Lebih dari 123 ribu di 10 negara Eropa. Mereka bukan perokok, tetapi hidup di lingkungan perokok. Sebut saja mereka sebagai perokok pasif. Riset dilakukan selama tujuh tahun. Selama tujuh tahun riset itu, 97 orang didiagnosa mengidap kanker paru-paru, 20 orang didiagnosa menderita kanker berhubungan dengan sistem pernapasan, dan 14 orang lainnya dinyatakan meninggal karena menderita gangguan paru-paru kronis atau disebut sebagai emphysema.
Munculnya risiko terkena kanker paru-paru sangat kentara pada anak-anak yang orang tuanya merokok. Dr Paolo Vineis mengatakan dari mereka yang tidak merokok tetapi sering berada di lingkungan penuh asap rokok memang menunjukkan tingkat risiko yang lebih kecil terkena kanker paru-paru.
Riset juga menemukan kesimpulan bahwa risiko terkena berbagai penyakit berhubungan dengan paru-paru. Anak-anak yang hidup di lingkungan perokok pasif tetap mempunyai risiko sebesar 30% lebih mengidap berbagai penyakit sehubungan dengan paru-paru. Namun, diperkirakan secara konsisten risiko ditemukan pada perokok lebih besar daripada yang bukan perokok.
Temuan riset ini menguatkan kesimpulan yang terdahulu bahwa perokok pasif diketahui dapat mempengaruhi anak-anak. The Environmental Protection Agency (EPA), organisasi lingkungan di Amerika Serikat, memperkirakan orang yang hidup di lingkungan perokok, 15 ribu sampai 30 ribu, kemungkinan memberi pengaruh infeksi pada anak-anak. EPA juga menyimpulkan setiap tahun lebih dari satu juta anak-anak terkena serangan asma. Perokok pasif dapat mengakibatkan fatal pada anak-anak. Di AS, diperkirakan 1.900 sampai dengan 2.700 kasus menimbulkan sindrom kematian setiap tahunnya.
"Umumnya beberapa negara sudah memperkenalkan undang-undang tentang akibat yang ditimbulkan pada perokok pasif," kata Dr Paolo Vineis. Seperti misalnya negara Italia. Negara ini telah melarang merokok di tempat umum, termasuk bar dan restoran. New York dan kota-kota lain di AS juga telah menerapkan larangan ini. Merokok di rumah memang tidak dapat dilarang. Tetapi, "orang tua seharusnya tidak merokok dekat dengan anak-anak," imbuh Dr Paolo Vineis memberi saran.
Dr Norman Edelman, konsultan sain untuk American Lung Association, juga menyarankan, "jika anda harus merokok, jangan merokok di ruangan tertutup, apalagi jika dalam ruangan tersebut ada orang lain," katanya. Satu hal penting yang ditemukan dalam riset baru ini adalah efek panas yang mempengaruhi perokok pasif ternyata lebih besar daripada perokok yang sebenarnya.
BEDONG DAN CARA MEMAKAINYA
BEDONG DAN CARA MEMAKAINYA
Bedong ? Bagi pasangan yang baru memiliki bayi, kata ini pasti sudah diketahui, atau minimal baru diketahui. Tidak ada definisi yang pasti mengenai bedong ini, namun secara umum kata ini merujuk pada kain yang dipakai untuk menutup bayi semacam selimut. Bedong ini merupakan salah satu ciri khas di Indonesia, karena di luar negeri tidak dikenal kebiasaan memakaikan bedong. Meski di hari awal setelah persalinan semua bayi umumnya akan dipakaikan kain yang bisa juga disebut bedong. Namun setelah keluar dari rumah-sakit, nampaknya kebiasaan memakaikan bedong ini hanya ada di Indonesia.
Sebenarnya apa fungsi bedong ini ? Bedong berfungsi untuk memberikan kehangatan pada bayi seperti layaknya dalam perut ibu. Karena itu pemakaian bedong selalu dilakukan pada minggu-minggu awal kelahiran. Meski tidak ada peraturan yang pasti, biasanya pemakaian bedong dilakukan sampai bayi usia 1 atau 1,5 bulan. Setelah itu bayi sudah dianggap dan harus mulai dibiasakan untuk beradaptasi secara langsung dengan suasana dunia luar. Akibat udara di Indonesia yang relatif panas, dilain pihak tubuh bayi harus dihangatkan inilah mungkin ada kebiasaan memakai bedong. Sebab dengan bedong, meski tubuh bayi tertutup rapat, tidak akan sepanas bila dipakaikan baju biasa berlapis-lapis. Selain itu juga bedong sangat praktis karena bisa dipakaikan dan diganti dengan cepat.
Mengingat hal diatas, memang sebaiknya bedong dipersiapkan sebelum persalinan. Namun hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan terutama bila akan melahirkan di rumah sakit. Umumnya rumah sakit akan menyediakan bedong untuk bayi yang baru dilahirkan dan selama masa opname. Meski banyak dijual bedong yang sudah jadi, sebenarnya bedong ini bisa dibuat sendiri dengan mudah dan murah. Hal-hal yang perlu diingat adalah :
• Pilih kain dari bahan alami dan lembut seperti katun.
• Jangan pilih kain yang terlalu tebal, tetapi juga jangan terlalu tipis. Biasanya penjual kain sudah paham bila anda menyebutkan kain untuk bedong bayi.
Setelah membeli kain, bisa dipotong dengan ukuran lebih kurang 1 x 1 meter. Kemudian cukup dijahit bagian pinggirnya agar tidak berserabut serat kainnya. Ini bisa dijahit biasa atau cukup diobras.
Hal penting selanjutnya adalah bagaimana cara memakaikan bedong ini. Umumnya perawat di rumah sakit, segera setelah persalinan akan mengajarkan cara mengganti dan memakaikan bedong ini, selain cara menyusui dan sebagainya. Karena kondisi ibu masih lemah, sangat dianjurkan bagi ayah untuk turut mendengarkan dan memahami cara memakaikan bedong ini. Terlebih pada hari pertama, dan terutama pada persalinan pertama, biasanya ibu masih kesulitan untuk langsung merawat bayi sendirian. Untuk itu bantuan ayah sangat dibutuhkan.
Berikut ini diberikan penjelasan singkat memakaikan bedong ini.
1. Perlu diingat untuk menyiapkan segala sesuatunya, termasuk bedong ini sebelum memandikan bayi. Jangan lupa atur posisi bedong seperti penjelasan di bawah agar bayi bisa langsung diletakkan diatasnya setelah mandi.
2. Bentangkan bedong yang bersih dan lipat menjadi berbentuk segitiga seperti gambar A.
3. Letakkan bedong yang sudah dilipat ini diatas tempat yang aman dan lapang. Perhatikan bahwa ujung yang lancip menghadap ke bawah.
4. Letakkan popok bayi dan atur di atas bedong persis di tengah dan kurang lebih sepertiga dari ujung bedong yang lancip.
5. Pakaikan popok bayi,dilanjutkan dengan baju bayi bagian atas. Untuk baju bayi ini biasanya banyak dijual yang terbuat dari katun tipis.
6. Atur lagi posisi bayi agar bagian pundak sedikit di bawah bagian atas bedong. kemudian lipat ujung bawah bedong sehingga menutup ujung kaki (gambar B). Dilanjutlan dengan bagian samping kanan dan kiri seolah membungkus bayi.
7. Agar bedong tidak terlepas, pasang peniti bayi dengan hati-hati. Dengan ini selesai sudah anda mendandani bayi.
Perlu diperhatikan bahwa meski tidak perlu terburu-buru dan harus hati-hati, lakukan semua ini dengan cepat agar bayi tidak terlalu lama kedinginan sehingga terjadi penurunan suhu yang terlalu tajam dalam waktu singkat.
Bedong ? Bagi pasangan yang baru memiliki bayi, kata ini pasti sudah diketahui, atau minimal baru diketahui. Tidak ada definisi yang pasti mengenai bedong ini, namun secara umum kata ini merujuk pada kain yang dipakai untuk menutup bayi semacam selimut. Bedong ini merupakan salah satu ciri khas di Indonesia, karena di luar negeri tidak dikenal kebiasaan memakaikan bedong. Meski di hari awal setelah persalinan semua bayi umumnya akan dipakaikan kain yang bisa juga disebut bedong. Namun setelah keluar dari rumah-sakit, nampaknya kebiasaan memakaikan bedong ini hanya ada di Indonesia.
Sebenarnya apa fungsi bedong ini ? Bedong berfungsi untuk memberikan kehangatan pada bayi seperti layaknya dalam perut ibu. Karena itu pemakaian bedong selalu dilakukan pada minggu-minggu awal kelahiran. Meski tidak ada peraturan yang pasti, biasanya pemakaian bedong dilakukan sampai bayi usia 1 atau 1,5 bulan. Setelah itu bayi sudah dianggap dan harus mulai dibiasakan untuk beradaptasi secara langsung dengan suasana dunia luar. Akibat udara di Indonesia yang relatif panas, dilain pihak tubuh bayi harus dihangatkan inilah mungkin ada kebiasaan memakai bedong. Sebab dengan bedong, meski tubuh bayi tertutup rapat, tidak akan sepanas bila dipakaikan baju biasa berlapis-lapis. Selain itu juga bedong sangat praktis karena bisa dipakaikan dan diganti dengan cepat.
Mengingat hal diatas, memang sebaiknya bedong dipersiapkan sebelum persalinan. Namun hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan terutama bila akan melahirkan di rumah sakit. Umumnya rumah sakit akan menyediakan bedong untuk bayi yang baru dilahirkan dan selama masa opname. Meski banyak dijual bedong yang sudah jadi, sebenarnya bedong ini bisa dibuat sendiri dengan mudah dan murah. Hal-hal yang perlu diingat adalah :
• Pilih kain dari bahan alami dan lembut seperti katun.
• Jangan pilih kain yang terlalu tebal, tetapi juga jangan terlalu tipis. Biasanya penjual kain sudah paham bila anda menyebutkan kain untuk bedong bayi.
Setelah membeli kain, bisa dipotong dengan ukuran lebih kurang 1 x 1 meter. Kemudian cukup dijahit bagian pinggirnya agar tidak berserabut serat kainnya. Ini bisa dijahit biasa atau cukup diobras.
Hal penting selanjutnya adalah bagaimana cara memakaikan bedong ini. Umumnya perawat di rumah sakit, segera setelah persalinan akan mengajarkan cara mengganti dan memakaikan bedong ini, selain cara menyusui dan sebagainya. Karena kondisi ibu masih lemah, sangat dianjurkan bagi ayah untuk turut mendengarkan dan memahami cara memakaikan bedong ini. Terlebih pada hari pertama, dan terutama pada persalinan pertama, biasanya ibu masih kesulitan untuk langsung merawat bayi sendirian. Untuk itu bantuan ayah sangat dibutuhkan.
Berikut ini diberikan penjelasan singkat memakaikan bedong ini.
1. Perlu diingat untuk menyiapkan segala sesuatunya, termasuk bedong ini sebelum memandikan bayi. Jangan lupa atur posisi bedong seperti penjelasan di bawah agar bayi bisa langsung diletakkan diatasnya setelah mandi.
2. Bentangkan bedong yang bersih dan lipat menjadi berbentuk segitiga seperti gambar A.
3. Letakkan bedong yang sudah dilipat ini diatas tempat yang aman dan lapang. Perhatikan bahwa ujung yang lancip menghadap ke bawah.
4. Letakkan popok bayi dan atur di atas bedong persis di tengah dan kurang lebih sepertiga dari ujung bedong yang lancip.
5. Pakaikan popok bayi,dilanjutkan dengan baju bayi bagian atas. Untuk baju bayi ini biasanya banyak dijual yang terbuat dari katun tipis.
6. Atur lagi posisi bayi agar bagian pundak sedikit di bawah bagian atas bedong. kemudian lipat ujung bawah bedong sehingga menutup ujung kaki (gambar B). Dilanjutlan dengan bagian samping kanan dan kiri seolah membungkus bayi.
7. Agar bedong tidak terlepas, pasang peniti bayi dengan hati-hati. Dengan ini selesai sudah anda mendandani bayi.
Perlu diperhatikan bahwa meski tidak perlu terburu-buru dan harus hati-hati, lakukan semua ini dengan cepat agar bayi tidak terlalu lama kedinginan sehingga terjadi penurunan suhu yang terlalu tajam dalam waktu singkat.
Pesawat Intai B-737-200
B-737-200 melakukan potret dari udara diwilayah AMBALAT
You might also like:
Terjemahan Al-Qur’an 30 Jus
SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT 102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT 109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
Pilihan Ulama
Silahkan pilih Nama Ulama yang akan anda dengar ceramahnya berikut ini:
- Aa Gym, Ihsan Tanjung, Arifin Ilham dan Yusuf Mansur
- ABAH Abdul Hakim
- Abdullah Gymnastiar
- Agus Musthofa, Ir. H.
- Ali Al Madani
- Ali Mustafa Yaqub, Prof
- Bachtiar Nasir, Lc, MM
- Buya Hamka
- Das’ad Latif, S.Ag, M.Si
- Didin Hafiduddin, Prof.,Dr.
- Din Syamsudin, Prof. Dr.
- Endang Syaifuddin Anshari, KH.
- Fathurin Zen, Drs. SH. MSi
- Fikri Haikal MZ
- Hamim Thohari
- Hermawan K. Dipojono, Ir. H. MSEE, Ph.D
- Hidayat Nurwahid , Dr.
- Husein Hamid Atthos.MA, KH.
- Hussen Al Abbas
- Ihsan Tanjung
- Imaduddin Abdurrahim, Dr. Ir.
- Jalaluddin Rahmat , Dr
- Jusuf Kalla
- KH. Arifin Ilham
- Lukman Hakim. MA, Drs.H
- Mashuri M. Naim, KH. Dr. MA.
- Maulana Hisyam Kabbani
- Miftah Faridl, KH. Dr.
- Mohammad Nuh, KH. Prof. Dr. DEA
- Muhammad Arifin Ilham
- Muhammad Arifin Ilham
- Muhammad Hatta Rajasa
- Muhammad Jusuf Kalla, Drs., H.
- Mukhlish Ali
- Nasaruddin Umar, Prof. Dr. MA
- Saifuddin Amsir, KH, MA
- SalingSapa
- Syafiie Antonio, Dr.
- Syaiful Islam
- Syakib Mahmud, Drs.
- Syeikh Ali al Madani
- Syeikh Muhammad Jabeer dan Syeikh Ahmad Khalil
- Thomas Djamaluddin, Dr.
- Tina Talisa
- tokoh tokoh
- Tolhah Hasan , KH. Dr
- Wahfiuddin, MBA
- Yahya
- Yan Orgianus, Dr. Ir.
- Yusuf Mansur
- Zamiril Ali Husein.MA, Dr.KH.
You might also like:
Kisah Mualaf
25. Refleksi Mualaf Lucy Bushill-Mathews: Kita Tak Bisa Memaksa Orang untuk Masuk atau Keluar dari Islam
27. theology
29. P O L I G A M I
Tiket Pesawat, Laut,dan kereta Api
Link Lainnya :
Link Lainnya :
a. Lion Air
b. Sriwijaya
c. Citilink
d. Batavia
e. Pelita air
f. Merpati
g. Trigana Air
h. Dharmalautan
j. Pelni
k. Tiket KAI
- Abdullah Roy, Lc
- Abdullah Taslim, M.A.
- Abu Abdillah Addariny, Lc
- Abu Ammar al-Ghoyami
- Abu Haidar As-Sundawy
- Abu Hudzaifah Al-Atsary
- Abu Ihsan Al-Atsary
- Abu Salma Al-Atsary
- Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
- Abu Umar Basyier
- Abu Yahya Badrusalam, Lc
- Abu Zubair Al-Hawaary, Lc
- Abul Jauzaa Al-Atsary
- Ahmad Sabiq Abu Yusuf
- Ali Saman Hasan, Lc
- Aris Munandar
- Firanda Andirja, M.A
- Hartono Ahmad Jaiz
- Kholid Syamhudi, Lc
- Muhammad Abduh Tuasikal
- Muhammad Wasitho, Lc
- Zainal Abidin bin Syamsudin, Lc
Situs Sunnah
- Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah
- Al Sofwah.or.id
- Al-Manhaj.or.id
- An-Najiyah Madiun
- Artikel As-Sunnah
- As-Sunnah Qatar.com
- At-Turots Al-Islamy.or.id
- Bukhari.or.id
- Forum Ilmiah Studi Islam (FISI) STAN Jakarta
- Forum Kajian Islam Al-Jubail (FKIA) KSA
- Hakekat Syiah.com
- Kajian Online Medan
- Maktabah Raudhatulmuhibbin
- Ngaji-Online.com
- Pengusaha Muslim Indonesia
- Perpustakaan Islam.com
- Radio Ar-Royyan.com
- Radio As-Sunnah.com
- Radio Bass 93,2 FM Salatiga
- Radio Hang.or.id
- Radio Hidayah.com
- Radio Idzaatul Khoir 92,6 FM
- Radio Muslim.or.id
- Radio Rodja.com
- Radio Suara Al-Iman
- Radio Suara Qur'an
- Sembilan Kitab Hadits
- Serambi Madinah
- Tashfiyah.or.id
PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
Langganan:
Postingan (Atom)