Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Rabu, 17 November 2010

Sering Masturbasi Sebabkan Ejakulasi Tertunda

Jakarta, Selama ini masyarakat mungkin hanya mendengar gangguan seksual ejakulasi dini (terlalu cepat ejakulasi). Padahal ada juga masalah seks terbaru saat ini yaitu ejakulasi tertunda (terlalu lama mencapai ejakulasi) yang salah satu penyebabnya akibat terlalu sering masturbasi.

Masalah ejakulasi tertunda (delayed/retarded ejaculation) makin sering dijumpai. Kondisi ini ditandai dengan:

  1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai orgasme misalnya lebih dari 30 menit
  2. Hanya bisa mencapai ejakulasi melalui masturbasi
  3. Atau tidak bisa mencapai ejakulasi sama sekali.


"Salah satu alasan atau penyebab penundaan ejakulasi ini kemungkinan karena laki-laki tersebut sering melakukan masturbasi dan stimulasi sendiri ini bisa mempengaruhi kemampuan ejakulasi seseorang," ujar Ian Kerner, PhD

Ketika seorang laki-laki melakukan masturbasi ada kemungkinan ia memberikan tekanan yang lebih tinggi dengan tangannya sendiri dibandingkan dengan tekanan yang diberikan oleh vagina pasangannya.

Jika kondisi ini sering terjadi, maka ia akan membutuhkan tekanan yang lebih besar dari vagina pasangannya untuk mencapai orgasme sehingga memicu terjadinya ejakulasi tertunda atau waktu ejakulasi yang lebih lama.

Selain itu mudahnya mengakses video atau segala hal yang berhubungan dengan pornografi juga berperan dalam hal ejakulasi tertunda. Akses porno yang mudah membuat laki-laki sering melakukan masturbasi yang mengakibatkan dibutuhkan peningkatan waktu untuk mencapai orgasme atau ejakulasi saat berhubungan seks secara nyata.

Ejakulasi tertunda biasanya akan menimbulkan masalah yang cukup serius, seperti berkurangnya kenikmatan seksual bagi pria atau pasangannya, stres dengan kinerja seksual, kurangnya keharmonisan rumahtangga, serta dapat menyebabkan kemandulan pada pria.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh terapis seks dari Pennsylvania State University diketahui bahwa seorang laki-laki tak perlu waktu panjang untuk menyenangkan perempuan. Pada kenyataannya hanya diperlukan waktu sekitar 7-13 menit untuk bercinta dan beberapa menit untuk melakukan foreplay.

Ada beberapa penyebab lain yang membuat laki-laki mengalami ejakulasi tertunda seperti faktor fisik, psikologis dan juga pengaruh obat-obatan.

Jika ejakulasi tertunda terjadi akibat terlalu sering masturbasi, maka pria bisa menghentikan dulu kebiasaan masturbasinya dan lebih sering melakukan rangsangan manual saat berhubungan seks dengan pasangannya.

Perbanyak Makan Sayur dan Buah Usai Makan Kambing

Jakarta, Makan daging kambing sepertinya sudah menjadi tradisi di Hari Raya Kurban. Tapi perlu diingat bahwa daging kambing yang tinggi lemak dapat menaikkan tekanan darah dan lemak tubuh. Untuk meminimalkan risiko tersebut, perbanyaklah makan sayur dan buah usai makan kambing.

"Daging kambing itu seratnya hampir sama dengan daging sapi yang nggak gampang dicerna dan mudah menempel di usus, jadi bisa bikin kanker usus," ujar Dr Phaidon L Toruan, MM, dokter gizi dan pakar hidup sehat dari Jakarta Anti-aging & Executive Fitness Consultant.

Untuk itu, menurut Dr Phaidon, konsumsi sayuran dan buah harus diperbanyak setelah makan daging kambing, agar ada serat sehat yang dapat membersihkan usus.

Dr Phaidon juga menjelaskan bahwa daging kambing termasuk daging dengan lemak tinggi yang dapat menaikkan tekanan darah dan lemak dalam tubuh, sehingga konsumsi sayur dan buah, seperti tomat, wortel atau kentang dapat mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

"Untuk meminimalkan risiko daging kambing, juga perlu diperhatikan cara pengolahannya. Sebaiknya jangan digoreng, jangan digulai, bumbu jangan dicampur dengan gula atau vetsin. Dan untuk orang di atas usia 30 tahun sebaiknya pilih daging yang nggak banyak lemaknya," jelas Dr Phaidon lebih lanjut.

Menurut Dr Phaidon, sebaiknya orang tidak makan lemak daging yang berwarna putih dari daging kambing. Dr Phaidon juga menyarankan daging kambing sebaiknya diolah menjadi sup atau sate saja.

Jika 100 gram daging kambing dijadikan gulai dapat menghasilkan kalori sebesar 125 kalori, sedangkan jika diolah menjadi sop kambing akan menghasilkan kalori sebesar 35 kalori, karena orang tidak hanya makan dagingnya saja tapi juga beserta kuah sop dan sayuran di dalamnya.

"Sebaiknya penderita darah tinggi tidak usahlah makan daging kambing. Bagi pecinta daging kambing juga jangan lupa untuk mengonsumsi sayuran dan berolahraga setelah makan untuk mengurangi jumlah kalori dan lemak yang masuk ke dalam tubuh," tutup Dr Phaidon.

Penyakit yang Mengintai Usai Pesta Kambing

Jakarta, Hari Raya Idul Adha tak lengkap rasanya bila tak makan daging kambing. Tapi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu harus waspada, karena banyak Penyakit kambuh dan mengintai usai pesta makan daging kambing.

Daging kambing merupakan daging yang memiliki kandungan lemak tinggi dan juga serat daging yang sulit untuk dicerna di usus manusia. Oleh karena itu, banyak orang dengan kondisi kesehatan tertentu harus 'bermusuhan' dengan daging kambing.

Apa saja penyakit yang sering kambuh setelah banyak makan daging kambing?

"Penyakit-penyakit yang sering kambuh setelah makan kambing seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, stroke, jantung dan maag," jelas Dr Phaidon L Toruan, MM, dokter gizi dan pakar hidup sehat dari Jakarta Anti-aging & Executive Fitness Consultant.

Daging kambing yang dikonsumsi memang bisa menaikkan tekanan darah, apalagi jika seseorang sudah memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi) sebelumnya.

Naiknya tekanan darah ini disebabkan oleh kalori atau energi yang dihasilkan dari daging kambing yang dikonsumsi tersebut sangat tinggi. Kalori yang masuk ini kemudian akan diubah menjadi lemak tubuh.

Selain itu, penyakit lain yang juga sering kambuh usai pesta makan daging kambing adalah masalah pencernaan seperti maag. Ini biasanya dipicu oleh makan sate kambing dengan sambal kacang secara berlebihan.

"Lemak ini kan musuhnya orang yang punya penyakit hipertensi, diabetes, jantung dan stroke. Jadi orang-orang yang menderita penyakit ini sebaiknya nggak usahlah ikut-ikutan makan daging kambing pas Hari Raya Kurban. Itu namanya cari perkara. Doakan saja daging yang dikurbankan menjadi berkah buat orang lain," tutur Dr Phaidon.

Bagi penderita darah tinggi sebaiknya mengonsumsi daging putih saja seperti ikan atau ayam, karena mengandung lemak yang sedikit. Bagi pecinta daging kambing jangan lupa untuk mengonsumsi sayuran dan berolahraga setelah makan untuk mengurangi jumlah kalori dan lemak yang masuk ke dalam tubuh.



Pelumas Vagina Jadi Musuh Sperma

Bern, Swiss, Sebagian besar pelumas vagina ini ternyata menjadi racun bagi sperma. Bagi pasangan yang sedang mencoba hamil sebaiknya tidak menggunakan pelumas apa-apa karena pelumas musuh utama sperma.

Pelumas vagina ini tidak hanya digunakan untuk mengatasi kekeringan vagina selama berhubungan, tapi juga mempermudah penyisipan alat-alat medis terutama saat digunakan selama perawatan kesuburan seperti saat inseminasi.

Vagina kering adalah masalah yang dapat mempengaruhi perempuan dari segala usia, meskipun biasanya lebih umum terjadi setelah perempuan menopause. Vagina kering dialami oleh sekitar 17 persen perempuan antara usia 18 sampai 50 tahun dan dengan jumlah yang lebih tinggi dari wanita postmenopause di atas 51 tahun.

Namun dari 4 pelumas vagina yang diuji hanya satu yang bersifat non-spermicidal, spermicidal adalah agen yang menghancurkan membran sperma dan menurunkan motilitas atau pergerakan sperma.

"Pelumas vagina yang tersedia secara komersial di Swiss cukup beracun untuk ejakulasi sperma," ujar Dr Alfred Senn, peneliti dari Foundation for Andrology, Biology and Endocrinology of Reproduction, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/11/2010).

Dr Senn dan koleganya memantau kelangsungan sperma selma 24 jam setelah terpapar pelumas vagina yang diklaim sebagai non-spermacidal. Setelah 24 jam diketahui 3 dari 4 gel yang digunakan telah mengurangi gerakan sperma hingga 88 persen.

Para peneliti menemukan senyawa yang terdapat di dalam pelumas tersebut bersifat sedikit keasaman, sehingga akan menciptakan suatu kondisi yang buruk bagi sperma. Peneliti juga mencatat kemungkinan dampak langsung lainnya dari gel pelumas ini yang dapat membuat sperma menjadi lambat.

Karena mempengaruhi pergerakan dan juga dapat menjadi racun bagi sperma, kemungkinan penggunaan pelumas vagina ini nantinya akan mempengaruhi kesempatan seseorang untuk hamil.

Dr Mary Rosser dari Albert Einstein College of Medicine di New York City menyarankan bagi pasangan yang sedang mencoba hamil sebaiknya tidak menggunakan pelumas apa-apa.

"Pasangan harus menyadari potensi toksisitas (racun) dari pelumas vagina yang selama ini tersedia secara komersial. Karena pelumas ini biasanya dirancang untuk mengatasi kekeringan vagina, tetapi mereka mungkin tidak dirancang bagi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil." ungkap Dr Senn.