Apa Hukum Bunuh Diri?
Pertanyaan:
Ya ustadz akhir-akhir ini aku
dihinggapi rasa ingin cepat mati. Walau saya sadar bekal saya belum ada. Aku
berkata lebih baik mati daripada hidup menambah dosa. Bahkan dalam doaku aku
berharap cepat dimatikan jika dunia ini lebih buruk dari akheratku.
Pertanyaan
:
1. Berdosakah saya, yang ingin
disegerakan kematiannya?
2. Apakah dosa orang yang bunuh diri
suatu saat akan di ampuni oleh Allah?
dari: Sdr,Fathon
Alamat: Bekasi
Email: afatxxx@yahoo.com
Ustadz Musyaffa, Lc menjawab:
Pertama: Panjang umur dengan amal
yang shalih lebih baik bagi seorang mukmin, sebagaimana sabda Nabi –shallallahu
alaihi wasallam
“Sebaik-baik manusia adalah orang
yang panjang umurnya dan baik amalnya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzy, di shahihkan
oleh Albani)
beliau juga bersabda:
“Beruntunglah orang yang panjang
umurnya dan baik amalnya.“ (HR. Thabrani dan Abu Nu’aim, dishahihkan oleh
Albani).
Kedua: Ada banyak hadits yang melarang
kita mengharapkan kematian, diantaranya:
“Janganlah mengharapkan kematian, dan
jangan pula berdoa memohon kematian sebelum datang waktunya! Karena amalnya
akan terputus jika ajal menjemputnya, dan karena umur seorang mukmin tidak akan
menambah keculi kebaikan baginya.” (HR. Muslim, no. 2682)
“Janganlah mengharapkan kematian,
karena bisa jadi, ia adalah seorang yang baik, dan diharapkan kebaikannya akan
bertambah. Dan bisa jadi, ia adalah seorang yang jelek, dan diharapkan ia
berubah mengharapkan ridho Alloh (dengan taubat dan istighfar).” (HR. Bukhari,
no. 7235)
“Janganlah mengharapkan kematian
karena tertimpa musibah duniawi, jika terpaksa, maka hendaklah ia mengucapkan:
‘Ya Alloh panjangkan hidupku, jika kehidupan itu lebih baik bagiku, dan
wafatkanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku’!” (HR. Bukhari, no. 5671,
An-Nasa’i, no. 1820, dishahihkan oleh Albani)
Anas bin Malik radhiallahu’anhu
mengatakan: “Seandainya aku tidak mendengar Nabi –shollallohu alaihi wasallam
pernah bersabda ‘Janganlah mengharapkan kematian’, tentunya aku sudah mengharapkannya.”
(HR. Bukhari, no. 7233)
Ketiga: Para ulama membedakan antara
mengharapkan kematian karena fitnah (cobaan) duniawi, dengan mengharapkan
kematian karena fitnah ukhrowi (agama). Yang pertama hukumnya makruh, yang
kedua hukumnya boleh (Lihat Syarh Muslim, hadits no 2680, karya Imam An
Nawawi). Rosulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam- dalam sebuah doanya,
mengatakan: “Jika Engkau berkehendak memberikan fitnah (cobaan dalam agama)
kepada hambamu, maka cabutlah (nyawa)ku dalam keadaan tidak tertimpa fitnah
(cobaan) itu!“
Lajnah Da’imah (25/399) yang diketuai
Syaikh Abdul Aziz Bin Baz mengatakan: “Mengharapkan kematian karena cobaan
duniawi seperti sakit, miskin dsb, hukumnya makruh.“
Lajnah Da’imah (2/323) juga
mengatakan: “Mengharapkan kematian tidak diperbolehkan, kecuali jika takut
dengan fitnah (cobaan) dalam agamanya.“
Keempat: Boleh juga mengharapkan mati
syahid, sebagaimana sabdanya: “Barangsiapa memohon kepada Alloh mati syahid,
maka Ia akan menyampaikannya ke derajat para syuhada’ walaupun ia mati di atas
ranjangnya.“ (HR. Muslim, no. 1909)
Kelima: Bunuh diri adalah dosa besar,
karena adanya ancaman khusus baginya, sebagaimana sabdanya:
“Barangsiapa bunuh diri dengan besi,
maka di neraka jahanam nanti besi itu selalu di tangannya, ia menusuk-nusukkannya
ke perutnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka
di neraka jahanam nanti ia akan terus meminumnya selama-lamanya. Dan
barangsiapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka di neraka
jahanam nanti, ia akan menjatuhkan (dirinya) selama-lamanya.” (HR. Muslim, 109)
Jika Allah berkehendak, dosa bunuh
diri bisa diampuni, sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Alloh tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki.” (Qs. An-Nisa: 48)
Wallahu a’lam.
Penulis: Ustadz Musyaffa Ad Dariny
PENTING : Jika Anda merasa website
ini bermanfaat, mohon do'akan
supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon
do'akan
juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah
dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak
amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim]
tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.”
(Hadits
Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)