Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Selasa, 29 November 2011

Memakai Celana di Bawah Lutut

Memakai Celana di Bawah Lutut
Seorang mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya mempertanyakan, apakah bila kita memakai celana harus di atas mata kaki atau harus ditinggikan di bawah lutut? Pertanyaan ini disampikannya terkait anjuran sekelompok umat Muslim di Indonesia bagi kaum laki-laki untuk memakai celana yang tinggi, hampir di bawah lutut. Kelompok ini sudah berkembang di kampus-kampus.
Sepanjang yang kami ketahui, praktik memakai celana di atas mata kaki, ini merujuk pada suatu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Sarung (celana) yang di bawah mata kaki akan ditempatkan di neraka
Dari hadits tersebut para ulama berpendapat bahwa sunnah memakai pakaian tidak melebihi kedua mata kaki. Sebagian ulama bahkan mengharamkan mengenakan pakaian sampai di bawah mata kaki jika dimaksudkan lil khulayah atau karena faktor kesombongan. Hal ini juga didasarkan pada hadits lain riwayat Al-Bukhari dari Ibnu Umar. Rasulullah SAW bersabda,
Allah tidak melihat orang yang merendahkan pakaiannya dengan penuh kesombongan.
Tentunya ini sesuai dengan konteks saat itu, bahwa merendahkan pakaian atau memakai pakaian di bawah lutut di daerah Arab waktu itu adalah identik dengan ria dan kesombongan.
Nah, secara fiqhiyah, atau menurut para ulama fikih, hadits ini difahami bahwa kain celana atau sarung di atas mata kaki dimaksudkan supaya terbebas dari kotoran atau najis. Artinya masalikul illat atau ihwal disunnahkan mengangkat celana adalah untuk menghindari najis yang mungkin ada di tanah atau jalanan yang kita lewati.
Berdasarkan ketentuan fikih ini, menurut kami, kita dipersilakan memakai pakaian sebatas mata kaki, tidak harus di atasnya, selama kita bisa memastikan akan bisa menjaga celana kita dari kotoran dan najis, misalnya dengan memakai sepatu atau sandal atau mengangkat atau menekuk celana kita pada saat jalanan hujan atau basah.
Perlu direnungkan bahwa berpakaian adalah bagian dari budaya. Dalam Islam kita mengenal istilah tahzin atau etika dalam berpenampilan yang selaras sesuai dengan adat lingkungan setempat. Kita dipersilakan mengikuti tren pakaian masa kini asal tetap mengikuti ketentuan yang wajib yakni untuk laki-laki harus menutupi bagian tubuh dari mulai pusar hingga lutut.
KH Arwanie Faishal
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU
You might also like:

You might also like:
You might also like:
   Kisah Mualaf
13.            Irene Handono: Menyaksikan
15.            Ketika "Rapper" Masuk Islam
18.            Menemukan Islam di Saat Tersulit
27.            theology
28.            Perkembangan Islam di Eropa
29.            P O L I G A M I

Tiket Pesawat, Laut,dan kereta Api
Link Lainnya :
a.     Lion Air
b.     Sriwijaya
c.      Citilink
d.     Batavia
e.     Pelita air
f.       Merpati
g.     Trigana Air
h.     Dharmalautan
i.       FreeSoftwares
j.       Pelni
k.     Tiket KAI
l.       Senapan Angin
Theology

Blog Ustadz

     Situs Sunnah

PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, Dan bagimu juga kebaikan yang sama.
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
                                          Lebih lengkapnya......

Kiyai Barseso (Cerita Mabuk)



                                    
                                       

Kiyai Barseso (Cerita Mabuk)
Sore itu dari pengeras suara masjid di kampung seberang saya mendengar seorang penceramah mengingatkan kembali akan bahaya minuman keras. Dalam acara pengajian sore menjelang berbuka puasa. Lalu ia bercerita tentang kisah kiyai Barseso yang demikian melegenda. Entah sudah berapa kali saya mendengar kisah itu, tapi masih enak saja rasanya telinga ini mendengarnya.

Suatu ketika  ada seorang anak muda yang mendaftar dan ingin menjadi murid kyai barseso setelah di terima menjadi murid kyai barseso murid ini sangat tekun sekali beribadah wirid dan lain-lain setiap sholat sebelum semua orang berkumpul dia sudah ada lebih dulu bahkan setelah orang orang pergi si murid masih saja berwiridan sampai kyai barseso pun berlalu simurid ini masih saja berwirid.ini berlaku hari demi hari bulan demi bulan dan tahun demi tahun akhirnya kyai barseso pun penasaran  dipanggillah si murid ini kata kyai barseso: hee muridku kenapa kamu begitu tekun sekali beribadah
sampai saya saja tidak bisa setekun dan sekusyuk kamu. Jawab simurid : ya kyai ini berkat doa kyai.lalu kyai barseso bertanya lagi apa rahasianya agar saya bisa lebih tekun kyusuk seperti kamu.
jawab simurid : jangan kyai ini sangat berat dan tak mungkin saya lakukan lagi.
kyai barseso: katakan saja agar aku bisa lebih tekun dan kyusuk seperti kamu,jawab si murid baiklah kyai begini,kenapa saya  lama sekali saat beribadah  dan saat wirid karena saya mempunyai dosa  yang banyak jadi bila saya hanya sekedar seperti kyai umur saya tidak cukup untuk menebus dosa-dosa itu jadi saya harus lebih tekun dan kyusuk dari kyai ,kalau kyai dari kecil tidak pernah berbuat dosa jadi tidak mungkin bisa seperti saya.tapi kalau kyai ingin ibadahnya sekusuk saya harus berbuat  dosa dulu bagaimana,kata si murid.
Kyai barseso :  begitu.
menurut kamu kira kira berbuat dosa macam apa sebaiknya.
Simurid : zina saja kyai
Kyai barseso : jangan itu dosa  yang besar yang kecil kecil saja.
Simurid : makan sate babi atau anjing
Kyai barseso : itu juga jangan  saya takut nanti jadi daging dan dosanya tak bisa hilang yang lain saja.
Simurid : ini saja kyai dosa nya kecil minuman keras saja.
Kyai barseso : Ya kalau itu dosanya kecil dimana yang jual minuman keras seperti yang kamu bilang.
Simurid : disamping pasar kyai .
Kyai barseso : baiklah besok saya kesana dan doakan saya bisa lebih kusuk dan tekun seperti kamu.
Simurid : ya kyai saya bantu doa semoga berhasil,keesokan harinya kyai barseso pun berjalan mencari warung seperti yang dikatakan si murid ketemulah warung tersebut yang penjual nya seorang wanita cantik.
penjualnya berkata : maaf kyai apakah kyai tidak salah masuk.
Kyai barseso :  tidak bu
penjual berkata : pesan apa kyai
Kyai barseso : saya pesan minuman keras satu gelas.
jawab penjual : baik kyai tunggu sebentar.Setelah di tunggu beberapa saat minuman keras pun datang dan kyai barseso pun meminum sapai habis karena dari kecil tidak pernah minum minuman keras  selang beberapa saat kyai barseso pun mabuk  setelah mabuk dia pun makan  hidangan didepan nya  sate babi dan sate anjing setelah kekenyangan melihat penjualnya cantik akhir nya penjualnyapun di perkosa pula.saat kyai barseso sedang asyik asyiknya suami penjualnya datang dan langsung berteriak pemerkosa laknat spontan orang orang datang menghakimi kyai barseso setelah puas dihakimi kyai barseso diarak dan dibawa ke tempat pemancungan  setelah diarak ternyata algojonya adalah muridnya,kemudian kyai barseso berkata hee muridku bebaskan aku dari sini. Kemudian simurid menjawab.baiklah kyai asalkan kamu tunduk dan sujud padaku nanti akan aku bebaskan.
Kyai barseso :  bagaimana caranya sedangkan saya di ikat tali sedemikian rupa.
jawab simurid :  tidak perlu dengan badanmu,bila memang kyai tunduk dan sujud pada ku cukup anggukkan kepala saja.dan kyai barseso menganggukkan kepala,setelah menganggukkan kepala malaikat mencabut nyawa kyai barseso.dengan tersenyum simurid berlalu dengan penuh kemenangan. dan ternyata si murid adalah ifrit atau iblis atau setan yang berpura pura menjadi murid kyai barseso.

DELTA » Komunikasi dengan Gus Mus » Agama
kyai barseso
gus, yang saya dengar tentang kyai barseso berubah-ubah. mohon gus jelaskan. apakah cerita itu benar adanya atau hanya dongeng
Penanya : mas'udah baniry (uda) pada 29 Desember 2007 11:46:59
Jawab:
Tentang cerita Kiai Barseso itu, tidak usah dipusingkan benar. Ambil saja 'pesan'nya. Benar terjadi atau hanya dongeng, tidak penting, bukan? Tidak mempengaruhi keimanan.
Wallahu a'lam. 



 Perhatian : (oleh karenanya Jauhi Narkoba)

You might also like:


============
                                    
                                       

Nasehat Buya Yahya
Silaturahmi jasad yang tidak dibarengi silaturahmi hati hanya akan tambah merusak hati. Alangkah banyak orang bersilaturahmi jasad dan di saat berpisah justru mendapatkan bahan baru untuk menggunjing, menbenci dan mendengkinya buah dari yang dilihat saat bertemu.




Rosululloh SAW Bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya".
(HR. Imam Muslim)

Habib Umar bin Hafidz:"jadikanlah televisi,handphone,internet dan alat-alat lainya sebagai pelayan dan pembantu untuk agamamu ,jika tidak,alat-alat itu akan menghancurkan dirimu sedangkan engkau akan tertawa karena tidak menyadarinya,ia akan merusak hatimu,akalmu,akhlakmu,dan fikiranmu,tanpa engkau menyadarinya,engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal paling berharga yang kau miliki".

Sayangilah Ibu dan Bapak kita Sampai Akhir Hayat Mereka     

You might also like:
TERJEMAHAN  ALQUR’AN 30 JUZ
3.     SURAT 4. AN NISAA'
5.     SURAT 6. AL AN'AAM
6.     SURAT 7. AL A'RAAF

                                    
                                       

PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)