Foto- Foto dokumentasi penyambutan jenazah Pahlawan Nasional Prajurit KKO Usman dan Harun yang namanya akan dijadikan Kapal Perang TNI AL
(Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aji)
Usman dan Harun
Byline/Fotografer
|
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
|
Byline Title
|
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
|
Caption Writter
|
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
|
Credit
|
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
|
Source
|
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
|
copyright
|
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
|
Namun pemerintah Singapura mengajukan keprihatinan mereka. Mereka tak setuju orang yang melakukan serangan di wilayah Singapura malah dijadikan nama kapal perang.
Menanggapi ini TNI AL menyatakan penamaan kapal perang Usman Harun sudah melalui prosedur tetap. Nama KRI diberikan sebagai penghormatan bagi para pahlawan nasional atau prajurit TNI AL yang berjasa luar biasa untuk bangsa dan negara.
"Proses penamaan sudah melalui prosedur dan dilakukan oleh anggota tim yang ditunjuk. Kami memilih nama KRI Usman Harun karena mereka adalah pahlawan nasional yang berjasa kepada bangsa ini," kata Kadispen TNI AL Laksamana Untung Surapati, Selasa (6/2).
Pengabdian Sersan Usman dan Kopral Harun tak akan dilupakan TNI AL dan seluruh bangsa Indonesia. Dua prajurit KKO ini digantung pemerintah Singapura saat konfrontasi Dwikora tahun 1968.
Periode 1960an, pemerintahan Soekarno memang gerah dengan pembentukan Negara Malaysia. Singapura yang anggota persemakmuran Inggris ini juga dianggap pangkalan Blok Barat yang dapat mengancam Republik Indonesia.
Soekarno mengirim ribuan sukarelawan untuk bertempur di perbatasan Kalimantan dan Serawak. Berbagai operasi intelijen juga digelar di Selat Malaka dan Singapura. Tujuannya untuk mengganggu stabilitas keamanan di Singapura.
Adalah Usman dan Harun, dua anggota satuan elite KKO yang ditugaskan untuk mengebom pusat keramaian di Jl Orchard, Singapura. Mereka berhasil menyusup ke Mac Donald House dan meledakkan bom waktu di pusat perkantoran yang digunakan Hongkong and Shanghai Bank itu.
Ledakan dahsyat itu menghancurkan gedung tersebut dan gedung-gedung sekitarnya. Tiga orang tewas sementara 33 orang terluka parah. Beberapa mobil di Jl Orchard hancur berantakan. Peristiwa itu terjadi 10 Maret 1965.
Setelah menyelesaikan misinya, Usman dan Harun berusaha keluar Singapura. Mereka berusaha menumpang kapal-kapal dagang yang hendak meninggalkan Singapura namun tidak berhasil. Pemerintah Singapura telah mengerahkan seluruh armadanya untuk memblokir Selat Malaka. Hampir tidak ada kesempatan untuk kabur.
Usman dan Harun kemudian mengambil alih sebuah kapal motor. Malang, di tengah laut kapal ini mogok. Mereka pun tidak bisa lari dan ditangkap patroli Singapura.
Keduanya dijebloskan ke penjara. Hakim mengganjar mereka dengan hukuman gantung atas kasus pembunuhan, penggunaan bahan peledak dan melakukan tindakan terorisme. Pemerintah Indonesia mencoba banding dan mengupayakan semua bantuan hukum dan diplomasi. Gagal, semuanya ditolak Singapura.
Suatu pagi, selepas subuh tanggal 17 Oktober 1968, keduanya dikeluarkan dari sel mereka. Dengan tangan terborgol dua prajurit ini dibawa ke tiang gantungan. Tepat pukul 06.00 waktu setempat, keduanya tewas di tiang gantungan.
Presiden Soeharto langsung memberikan gelar pahlawan nasional untuk keduanya. Sebuah Hercules diterbangkan untuk menjemput jenazah keduanya. Pangkat mereka dinaikkan satu tingkat secara anumerta. Mereka juga mendapat bintang sakti, penghargaan paling tinggi di republik ini.
Setelah tiba di Jakarta, hampir satu juta orang mengiringi jenazah mereka dari Kemayoran, Markas Hankam hingga Taman Makam Pahlawan Kalibata. Semuanya menangisi nasib dua prajurit ini dan mengutuk Malaysia. Apalagi Korps KKO yang merasa paling kehilangan.
"Jika diperintahkan KKO siap merebut Singapura," ujar Komandan KKO, Mayjen Mukiyat geram di depan jenazah anak buahnya.
Pemerintah menghormati jasa kedua prajurit tersebut. Berdasarkan SK Presiden RI No.050/TK/Tahun 1968, tanggal 17 Oktober 1968. Keduanya dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Baca juga:
Singapura protes, TNI AL tegaskan Usman-Harun pahlawan nasional
Singapura protes Indonesia beri nama kapal KRI Usman Harun
Ketika Indonesia bela mati-matian vonis mati Usman dan Harun
Diprotes Singapura, Indonesia tak akan ubah nama KRI Usman Harun
MPR minta protes Singapura soal Usman-Harun jangan digubris
Merdeka.com - Hubungan Indonesia dan
Singapura kini menghangat. Singapura protes penamaan kapal perang TNI AL KRI
Usman Harun. Mereka menilai tak pantas orang yang mengebom Orchard Road di
tahun 1965, diberi penghormatan sebagai nama kapal perang. Buntutnya mereka
melarang petinggi TNI menghadiri Singapore Airshow.
Indonesia juga tak mau digertak, mereka menegaskan Usman dan Harun adalah
pahlawan nasional. Panglima TNI Jenderal Moeldoko
juga mengaku tak masalah jika tak boleh pergi ke
Singapura.
Kedua pemerintah boleh saja bersitegang. Namun sebagian kalangan menengah atas
Indonesia tetap berpelesir ke Singapura. Sebagian lagi tetap memilih untuk
berobat di Mount Elizabeth Hospital. Sudah sejak lama rumah sakit mewah ini
jadi langganan orang kaya dan pejabat Indonesia berobat.
Sejumlah agen perjalanan yang dihubungi merdeka.com
menyampaikan animo turis Indonesia berkunjung ke Singapura masih tinggi. Sama
sekali tak terganggu masalah bilateral dua negara.
"Sepertinya tak ada pengaruh ya. Untuk tamu ke Singapura tetap penuh.
Terutama di akhir pekan," kata Sherly, seorang pengelola biro perjalanan,
Senin (10/2).
Sherly menjelaskan paket standar yang diminati tamu adalah berbelanja di
sepanjang Orchard, tur ke Universal Studio serta berfoto di Patung Merlion. Dia
menjual paket untuk Jumat, Sabtu dan Minggu mulai Rp 4,2 juta. Jika tamu
banyak, harga ini bisa didiskon.
"Itu sudah termasuk hotel di tengah kota dan tur, termasuk ke Universal
Studio. Banyaknya keluarga dan perusahaan yang pesan," katanya.
Benny, pengelola tur yang lain mengungkapkan hal serupa. Animo warga Indonesia
berbelanja di Singapura sangat tinggi.
"Kalau belanja itu satu hari full. Malah banyak yang minta ditambah
jamnya. Turis sih nggak pengaruh masalah KRI Usman Harun," beber Benny.
Tahun 2012 saja ada sekitar 1,3 juta turis Indonesia berangkat ke Singapura.
Jumlah ini diprediksi terus tumbuh karena semakin banyaknya penerbangan
langsung Indonesia-Singapura.
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya
menegaskan Singapura akan dirugikan, khususnya dari
segi ekonomi. Banyaknya wisatawan Indonesia yang bertandang ke sana jelas-jelas
telah membuat Singapura kaya.
"Coba saja Anda lihat, yang ngisi hotel-hotel di sana kalau weekend dan
libur panjang siapa? Yang borong barang-barang di pusat-pusat perbelanjaan di
sana siapa? Dalam konteks ini saja mereka membutuhkan kita," kata Tantowi.
Baca juga:
Dulu, dolar Singapura dipakai di Riau disikat Bung Karno
Mimpi Bung Karno bangun Belawan saingi Singapura
Bung Karno: Separuh kekayaan Singapura dari kerja keras Sumatra
Singapura rugi bila bikin ulah dengan Indonesia
TNI tak masalah jika Singapura hentikan kerja sama militer
Sayangilah Ibu dan Bapak kita Sampai Akhir Hayat Mereka
You might also like:
TERJEMAHAN ALQUR’AN 30 JUZ
13.
SURAT 31. LUQMAN - SURAT 32. AS SAJDAH - SURAT 33. AL AHZAB - SURAT 34. SABA' - SURAT 35. FATHIR
23.
SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT 102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT 109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah
mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami
dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki
yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya
kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan
bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)