Jakarta - Klub Istri Taat Suami yang akan dibentuk di Indonesia sudah terlebih dulu muncul di negara tetangga Malaysia. Namun, keberadaan kelompok ini dikecam oleh politisi wanita dan aktivis HAM perempuan di negeri Jiran. Kenapa?
Salah satu alasannya adalah mengajak para istri untuk berperilaku bak pelacur bagi sang suami di ranjang. Hal ini dianggap sesuatu yang bisa merugikan wanita sendiri.
"Laki-laki sering menggunakan perilaku perempuan sebagai pembenaran untuk menyakiti, tapi akhirnya, tindakan mereka tergantung pada mereka," kata Direktur Eksekutif kelompok HAM Sisters in Islam, Ratna Osman, seperti dilansir Straits Times, Minggu (5/6/2011).
Kecaman ini rupanya tak menyurutkan niat Rohaya Muhammad untuk terus membentuk klub ini di negara-negara lain. Menurut dia, anggota klub tidak hanya sebatas bagi umat Muslim, kelompok lain pun dipersilakan selama ingin taat pada suami.
"Seorang pria menikahi seorang wanita yang baik atau lebih baik dari seorang pelacur di tempat tidur tidak memiliki alasan untuk tersesat. Daripada membiarkan dia untuk dosa, seorang wanita harus melakukan semua yang dia bisa untuk memastikan keinginannya terpenuhi," ujar Rohaya.
"Ada persepsi di masyarakat kita hari ini bahwa tugas istri, termasuk memasak dengan baik, mencuci, dan menjadi ibu. Tetapi, ada penekanan yang kurang terkait masalah seks. Kami di sini untuk mengubah persepsi tersebut," sambung Rohaya.
Rencananya, klub yang digagas oleh Global Ikhwan asal Malaysia ini akan diluncurkan di Indonesia pada tanggal 18 Juni malam di Restoran Sindang Reret, Jakarta. Sementara markas mereka berada di kawasan Sentul, Bogor.
Lawan Pelacuran, Muncul Klub Istri Taat Suami
Kisah perselingkuhan suami seolah tak berhenti. Pelacuran pun marak di mana-mana. Apa solusinya? Bagi sebagian orang, meningkatkan ketaatan pada suami bisa jadi jawaban.
Konsep itulah yang coba dibuat oleh para anggota Klub Istri Taat Suami. Selain kesetiaan, para istri ini memikirkan cara yang kreatif agar membuat suami lebih betah di rumah.
Rencananya, klub yang digagas oleh Global Ikhwan asal Malaysia ini akan diluncurkan di Indonesia pada tanggal 18 Juni malam di Restoran Sindang Reret, Jakarta. Sementara markas mereka berada di kawasan Sentul, Bogor.
"Istri tidak khianat, selalu setia tapi sangat tidak kreatif untuk memuaskan hati suami. Suami pulang bukan disambut dengan senyuman manis, menggoda, seksi, dan bau wangi yang membangkit birahi, tapi dengan tahi mata dan air liur basi. Inilah kenyataan di tengah masyarakat," kata Dr Gina Puspita, ketua panitia pembentukan klub ini ,
Dalam rilisnya, klub tersebut bertekad membuat sebuah kelompok yang terdiri dari istri-istri yang taat pada suami. Cara ini dinilai lebih efektif guna menekan angka pelacuran dan kekerasan pada wanita.
"Berbagai cara telah digunakan dan diperjuangkan seperti perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM), gerakan woman's Lib, penerapan undang-undang dan lain-lain. Namun nampaknya sia-sia saja. Pelacuran tetap tinggi bahkan menjadi satu jenis perdagangan, baik itu pelacuran terang-terangan atau kegiatan yang mendorong ke arah itu seperti klub malam, klub striptease dan sebagainya," paparnya.
Apa saja kreatifitas yang dilakukan oleh klub taat suami ini? Menurut Gina, hal itu bisa berawal dari ketaatan hingga peningkatan hiburan terhadap suami.
"Suami yang gembira, ceria, bahagia karena sudah 'kenyang' dengan taat, khidmat dan hiburan dari isterinya, maka dia tidak akan ganas pada isterinya, tak berlakulah penganiayaan wanita. Dia tidak akan 'cari makan' di luar rumah, maka tak berlakulah pelacuran. Dia menjadi lelaki yang bertanggungjwab dalam semua urusan," harapnya.
"Atas cita-cita inilah, maka kami wanita-wanita Global Ikhwan mendirikan KLUB TAAT SUAMI," tutupnya.