Perkenalannya dengan Islam bermula dari obrolan yang sering dilakukan dengan pacar sang adik tatkala berkunjung ke rumah orang tuanya di Belanda. Dari awalnya sekadar membicarakan masalah-masalah umum, obrolan tersebut berkembang menjadi sebuah diskusi panjang tentang agama yang dianut oleh pacar sang adik.
''Kebetulan adik saya pacaran dengan orang Turki. Turki itu kan mayoritas Islam. Dari dia, saya banyak mengetahui tentang Islam,'' ujar Erik Meijer mengenang peristiwa 20 tahun lalu dalam hidupnya.
Ketertarikannya akan agama yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW ini semakin besar, saat Erik pindah ke Indonesia. Sebagai sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim, ia melihat ajaran Islam di Indonesia lebih hidup dibandingkan di negaranya, negeri kincir angin, Belanda.
Meskipun saat awal tinggal di Indonesia masih memeluk agama katolik, Erik sudah tidak aktif datang ke gereja. ''Karena dalam keseharian, saya melihat ajaran Islam benar-benar menghidupi masyarakat di sini (Indonesia--Red). Dari situ, kemudian saya mulai merasa ada sesuatu yang hilang,'' tuturnya.
Terlebih lagi, bagi dia sebagai seorang pribadi yang menilai segala sesuatunya dengan logika, menurut Erik, semua ajaran dalam agama Islam masuk akal. Contohnya, kewajiban untuk berpuasa. Ia melihat ada filosofi di belakang kewajiban berpuasa, baik dari sisi spiritual maupun fisik.
Allah lalu mempertemukan Erik dengan Maudy Koesnaedi yang di kemudian hari menjadi istrinya. Selama menjalin pertemanan dengan mantan none Jakarta tahun 1993 yang juga berprofesi sebagai artis ini, ia banyak dikenalkan kepada ustadz dan cendekiawan Muslim di Tanah Air. Salah satunya adalah Ustadz Othman Umar Shihab dan (Alm) Nurcholis Madjid (Cak Nur).
Walaupun Maudy berasal dari keluarga pemeluk Islam, menurut Erik, istrinya itu tidak pernah memaksa dia untuk berpindah keyakinan. Di matanya, Maudy adalah sosok perempuan yang tidak suka menggurui dan sok tahu.
Sang istri hanya memberikan jalan dan peluang untuknya mempelajari Islam lebih jauh. ''Kalau kamu memang tertarik dengan Islam, kamu harus mempelajarinya,'' kata ayah satu orang putra ini mengutip perkataan sang istri kala itu.
Setelah mempelajari Islam selama lima tahun lamanya, Erik merasa mantap dan yakin untuk memilih agama Islam sebagai jalan hidupnya. Dengan difasilitasi oleh Ustadz Othman Umar Shihab, ia mengucapkan dua kalimat syahadat pada Februari 2001 silam. ''Saya berikrar masuk Islam disaksikan Cak Nur (alm) ketika itu,'' ungkapnya.
Erik cukup beruntung. Keputusannya untuk memeluk agama Islam tidak mendapat tentangan dari kedua orang tuanya. Dalam hal memilih keyakinan, diakuinya, kedua orang tuanya lebih moderat. ''Bagi mereka, semua agama pada dasarnya sama, mengajarkan kebaikan.'' Bahkan, dari sang adik, ia mendapatkan dukungan penuh. Adik perempuan satu-satunya ini memang sudah lebih dahulu menyatakan masuk Islam dibandingkan dirinya.
Hambatan justru datang dari teman-teman pergaulannya. Mengetahui Erik masuk Islam, seorang teman membujuknya untuk meninggalkan agama Islam dan kembali pada agama Katolik. ''Mungkin mereka kecewa dengan keputusan saya ini. Tapi, saya anggap itu hal yang wajar,'' tukasnya.
Begitu masuk Islam, kendala yang ia temui pertama kali terkait dengan perbedaan bahasa. Kitab suci umat Muslim yang menggunakan bahasa Arab, membuatnya kesulitan untuk bisa cepat mengingat dan menghapal bacaan dalam shalat. Untuk bisa hapal surat al-Fatihah, kata Erik, ia butuh waktu tiga hingga empat bulan.
Kesulitan untuk bisa menghapal dengan cepat surat-surat lain dalam Alquran masih ia rasakan sampai saat ini. ''Terlebih lagi, di usia saya yang sudah kepala tiga. Mungkin akan berbeda kalau saya menghapalnya saat usia masih dini, seperti anak saya,'' ujarnya.
Demikian juga, dengan kewajiban shalat. Butuh waktu agak lama bagi Erik untuk mengingat urutan gerakan dalam shalat. Terkadang saat sedang melakukan shalat, seringkali ia lupa gerakan berikutnya. Beruntung sang istri dengan sabar mau membimbingnya dalam menjalankan ibadah.
Begitu pun, dengan beberapa orang kenalan dekatnya yang siap membantu. ''Seperti, Pak Arief Rachman yang bersedia menuliskan potongan-potongan surat al-Fatihah dalam kartu ukuran kecil sehingga ke mana pun bisa saya kantongi dan bisa saya hapal setiap ada kesempatan,'' terangnya.
Namun, tidak sepenuhnya ia menemui kesulitan. Waktu lima tahun yang ia gunakan untuk mengenal Islam lebih jauh, dirasakannya berguna saat menjalankan semua perintah Allah SWT, manakala dirinya sudah masuk Islam secara resmi. Contohnya, dalam menjalankan ibadah puasa, ia tidak menemui hambatan sama sekali. Pasalnya, jauh sebelum masuk Islam, ia sudah mulai belajar untuk berpuasa. Meskipun, diakui Erik, yang dijalankannya saat itu belum benar-benar puasa dalam arti sesungguhnya.
''Jam tujuh pagi saya tetap sarapan. Jadi, hanya sekadar tidak makan di siang hari demi menghormati teman-teman yang sedang berpuasa. Waktu itu, rasanya memang berat sekali meskipun sudah curi start tiga hingga empat jam di awal. Namun, begitu menjalankan puasa secara resmi, pakai niat, sahur, dan shalat, ternyata jauh lebih mudah dan lancar. Mungkin di situ bedanya kalau kita sekadar ikut-ikutan,'' paparnya.
Meskipun sudah memeluk Islam selama delapan tahun, diakui Erik, hingga saat ini ia masih jauh dari sempurna. Dia merasa belum benar-benar berusaha untuk mendalami lebih jauh mengenai ajaran Islam. Waktunya yang lebih banyak tersita untuk urusan pekerjaan, membuat intensitasnya untuk mendalami surat-surat dalam Alquran berkurang.
''Dalam mempelajari Alquran, saya selalu berpegang pada falsafah tidak hanya sekadar menghapal dan membacanya, tetapi juga harus mengetahui arti dan maknanya,'' tuturnya.
Kendati demikian, ia berusaha untuk terus meramaikan syiar Islam di lingkungan tempatnya bekerja. Salah satunya, dengan menyelenggarakan kegiatan majelis taklim dan pengajian bagi para karyawan. Sementara untuk lingkup yang lebih luas, melalui perusahaan tempatnya bekerja, Erik menyelenggarakan lomba cipta kreasi lagu Islam.
Wassalam
Surabaya, 3 Mei 1994
H. Hizbul Maulana
Sekali lagi kami menghaturkan terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Ass. Wr. Wb.
Semoga dicukupkan sekedar sambutan kami ini.
Wass. Wr. Wb.
Yang meng-Islam-kan Sumenep, tgl 18 Maret 1970
Kami yang membuat pengakuan
(Kyai Bahaudin Mudhary) - ( Antonius Muslim Widuri )
Saksi:
A. Marzuki
Muh. Nawir Rasyidi
Abd. Latif
M. Ahya
Muh. Hatta
M. Markan
R.H. Abd. Azis
A. Zainuddin.
Alhamdulillah.
Lahir
di Sumenep 23 April 1920 dan berpulang ke Rahmatullah 4 Desember 1979
di Surabaya. Meski ia belum pernah mereguk pendidikan alam pesantren,
namun kadar kebesarannya berangkat dari benih pengaruh kuat ayahandanya
--KH. Ahmad Sufhansa Mudhary-- yang ulama dan teman berbincang dari
kakaknya alm. K.H. Abdul Hamid Mudhary, yang sama sekali tidak pernah
mengenyam sekolah formal ataupun Pesantren, kecuali berkhidmat kepada
ayahandanya saja. Alhasil, beliaupun mampu mereguk ilmu keislaman
disamping mahir bahasa Arab, Belanda dan Jepang.
Jabatan yang pernah diembannya antara lain, Komandan Sudanco, Ketua Muhammadiyah, Ketua Masyumi, Wedana di Bangkalan serta ketua Perserikatan Muslim Tionghoa di Madura (sekarang PITI).
Almarhum dalam kesehariannya sangat sederhana lagi bersahaja. Ia juga humoris dengan petuah yang penuh warna "parigan" (sesemon Madura). Ada pesan menjelang akhir hayatnya yang hingga kini menjadi pegangan putra dan cucu-cucunya; "Jangan sesekali meninggalkan sholat, selalu rukun dan memelihara tali silaturahim serta jangan berebut harta pusaka, usahakan setiap malam sholat lail (tahajjud)."
Seusai menamatkan Kweek School Muhammadiyah di Yogjakarta tahun 1940, tokoh ulama jawa timur ini terus menimba ilmu sambil menekuni buku literatur berbahasa Arab, Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Cina dan Jepang, teristimewa yang erat kaitannya dengan filsafat dan kerohanian.
Ulama ahli metafisika yang memiliki "kasyf" tersebut juga amat terampil memafhumi hampir seluruh alat musik mulai petik,gesek, tiup sampai tuts piano. Muasal kelangkaan ilmunya, alhasil orang menyebut "Tera Ta Adamar" (bhs Madura) bermakna benderang tanpa pelita, lantaran bertumpu pijak yang berkhidmat pada ladang spiritual terutama ibadah sholat sebagai mi'rajnya kaum muslimin menuju titik sumbu Rabbul Izzati. Itulah sebabnya hakikat ilmu letaknya bukan di kepala tetapi di hati.
Semasa hayatnya diamalkan untuk pendidikan dan dakwah Islamiyah. Tahun 1947 memangku sebagai Komandan Resimen Hizbullah, dua tahun kemudian mendirikan Yayasan Pesantren Sumenep. Selama perjuangan fisik bersama-sama rekan-rekannya setahun lebih meringkuk di Penjara Kalisosok Surabaya. Berikutnya tahun 1954 Ketua Muhammadiyah cabang Sumenep, Kepala SMA Yayasan Pesantren, mengajar bahasa Jerman dan Perancis di SMA Sumenep sekitar tahun 1960-1965 serta dosen di IKIP Negeri dan pernah mendirikan Akademi Metafisika. Hingga akhir hayatnya, selain mengasuh Pesantren Kepanjin Sumenep juga menjabat Kepala Kantor Departemen Agama Sumenep, Ketua Umum GUPPI Jawa Timur, Ketua MUI Jawa Timur dan anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur. Banyak buah penanya, senantiasa mewarnai langgam kehidupan rohaninya yang mapan.
2. Kareem Abdul Jabbar, Lompatan Iman Raja Basket
3. Sandrina Malakiano, dengan Islam Jadi Lebih Sabar dan Ikhlas
4. Jermaine Jackson: Islam Membuatku Yakin akan Agama
5. Rendra Tertarik dengan Alquran
6. Penulis Jerry Gray Mualaf yang Cinta Indonesia
7. Mohammad Asad, Islam Bangunan Yang Sempurna
8. Eksistensi Michael Jackson dan Islam
9. Ibrahim Khalil, Misionaris Pendeta Koptik yang Bersyahadat
10. Hofman: Menjadi "Muslim" Sebelum Resmi Islam
11. Jerry Duane Gray, Tersentuh Sikap Toleran
12. M. Syafii Antonio: Islam Memiliki Sistem Nilai yang Sempurna
13. Irene Handono: Menyaksikan
14. Yvonne Ridley: Mengenal Islam dari Taliban
15. Ketika "Rapper" Masuk Islam
16. Yusuf Islam Menemukan Islam Setelah Pencarian Panjang
17. Franck Ribery: Islam Sumber Kekuatan Saya
18. Menemukan Islam di Saat Tersulit
19. Prof Jeffrey Lang: Hidayah dari Hadiah Alquran
20. Wahyu Soeparno Putro: Hidayah Azan Subuh
21. Budi Setyagraha, Gara-gara Takut Rezeki Dicabut
22. Felix Yanwar Siauw Dengan Islam Hidup Jadi Terarah
23. Erik Meijer: Islam Itu Bisa Diterima Logika
24. Dari Guantanamo ke Makkah, Kisah Mualaf Penjaga Penjara yang Berumrah
25. Refleksi Mualaf Lucy Bushill-Mathews: Kita Tak Bisa Memaksa Orang untuk Masuk atau Keluar dari Islam
26. Nuh HA Mim Keller Tertarik pada Islam karena Lebih Utuh dan Sempurna
27. theology
28. Perkembangan Islam di Eropa
''Kebetulan adik saya pacaran dengan orang Turki. Turki itu kan mayoritas Islam. Dari dia, saya banyak mengetahui tentang Islam,'' ujar Erik Meijer mengenang peristiwa 20 tahun lalu dalam hidupnya.
Ketertarikannya akan agama yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW ini semakin besar, saat Erik pindah ke Indonesia. Sebagai sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim, ia melihat ajaran Islam di Indonesia lebih hidup dibandingkan di negaranya, negeri kincir angin, Belanda.
Meskipun saat awal tinggal di Indonesia masih memeluk agama katolik, Erik sudah tidak aktif datang ke gereja. ''Karena dalam keseharian, saya melihat ajaran Islam benar-benar menghidupi masyarakat di sini (Indonesia--Red). Dari situ, kemudian saya mulai merasa ada sesuatu yang hilang,'' tuturnya.
Terlebih lagi, bagi dia sebagai seorang pribadi yang menilai segala sesuatunya dengan logika, menurut Erik, semua ajaran dalam agama Islam masuk akal. Contohnya, kewajiban untuk berpuasa. Ia melihat ada filosofi di belakang kewajiban berpuasa, baik dari sisi spiritual maupun fisik.
Allah lalu mempertemukan Erik dengan Maudy Koesnaedi yang di kemudian hari menjadi istrinya. Selama menjalin pertemanan dengan mantan none Jakarta tahun 1993 yang juga berprofesi sebagai artis ini, ia banyak dikenalkan kepada ustadz dan cendekiawan Muslim di Tanah Air. Salah satunya adalah Ustadz Othman Umar Shihab dan (Alm) Nurcholis Madjid (Cak Nur).
Walaupun Maudy berasal dari keluarga pemeluk Islam, menurut Erik, istrinya itu tidak pernah memaksa dia untuk berpindah keyakinan. Di matanya, Maudy adalah sosok perempuan yang tidak suka menggurui dan sok tahu.
Sang istri hanya memberikan jalan dan peluang untuknya mempelajari Islam lebih jauh. ''Kalau kamu memang tertarik dengan Islam, kamu harus mempelajarinya,'' kata ayah satu orang putra ini mengutip perkataan sang istri kala itu.
Setelah mempelajari Islam selama lima tahun lamanya, Erik merasa mantap dan yakin untuk memilih agama Islam sebagai jalan hidupnya. Dengan difasilitasi oleh Ustadz Othman Umar Shihab, ia mengucapkan dua kalimat syahadat pada Februari 2001 silam. ''Saya berikrar masuk Islam disaksikan Cak Nur (alm) ketika itu,'' ungkapnya.
Erik cukup beruntung. Keputusannya untuk memeluk agama Islam tidak mendapat tentangan dari kedua orang tuanya. Dalam hal memilih keyakinan, diakuinya, kedua orang tuanya lebih moderat. ''Bagi mereka, semua agama pada dasarnya sama, mengajarkan kebaikan.'' Bahkan, dari sang adik, ia mendapatkan dukungan penuh. Adik perempuan satu-satunya ini memang sudah lebih dahulu menyatakan masuk Islam dibandingkan dirinya.
Hambatan justru datang dari teman-teman pergaulannya. Mengetahui Erik masuk Islam, seorang teman membujuknya untuk meninggalkan agama Islam dan kembali pada agama Katolik. ''Mungkin mereka kecewa dengan keputusan saya ini. Tapi, saya anggap itu hal yang wajar,'' tukasnya.
Begitu masuk Islam, kendala yang ia temui pertama kali terkait dengan perbedaan bahasa. Kitab suci umat Muslim yang menggunakan bahasa Arab, membuatnya kesulitan untuk bisa cepat mengingat dan menghapal bacaan dalam shalat. Untuk bisa hapal surat al-Fatihah, kata Erik, ia butuh waktu tiga hingga empat bulan.
Kesulitan untuk bisa menghapal dengan cepat surat-surat lain dalam Alquran masih ia rasakan sampai saat ini. ''Terlebih lagi, di usia saya yang sudah kepala tiga. Mungkin akan berbeda kalau saya menghapalnya saat usia masih dini, seperti anak saya,'' ujarnya.
Demikian juga, dengan kewajiban shalat. Butuh waktu agak lama bagi Erik untuk mengingat urutan gerakan dalam shalat. Terkadang saat sedang melakukan shalat, seringkali ia lupa gerakan berikutnya. Beruntung sang istri dengan sabar mau membimbingnya dalam menjalankan ibadah.
Begitu pun, dengan beberapa orang kenalan dekatnya yang siap membantu. ''Seperti, Pak Arief Rachman yang bersedia menuliskan potongan-potongan surat al-Fatihah dalam kartu ukuran kecil sehingga ke mana pun bisa saya kantongi dan bisa saya hapal setiap ada kesempatan,'' terangnya.
Namun, tidak sepenuhnya ia menemui kesulitan. Waktu lima tahun yang ia gunakan untuk mengenal Islam lebih jauh, dirasakannya berguna saat menjalankan semua perintah Allah SWT, manakala dirinya sudah masuk Islam secara resmi. Contohnya, dalam menjalankan ibadah puasa, ia tidak menemui hambatan sama sekali. Pasalnya, jauh sebelum masuk Islam, ia sudah mulai belajar untuk berpuasa. Meskipun, diakui Erik, yang dijalankannya saat itu belum benar-benar puasa dalam arti sesungguhnya.
''Jam tujuh pagi saya tetap sarapan. Jadi, hanya sekadar tidak makan di siang hari demi menghormati teman-teman yang sedang berpuasa. Waktu itu, rasanya memang berat sekali meskipun sudah curi start tiga hingga empat jam di awal. Namun, begitu menjalankan puasa secara resmi, pakai niat, sahur, dan shalat, ternyata jauh lebih mudah dan lancar. Mungkin di situ bedanya kalau kita sekadar ikut-ikutan,'' paparnya.
Meskipun sudah memeluk Islam selama delapan tahun, diakui Erik, hingga saat ini ia masih jauh dari sempurna. Dia merasa belum benar-benar berusaha untuk mendalami lebih jauh mengenai ajaran Islam. Waktunya yang lebih banyak tersita untuk urusan pekerjaan, membuat intensitasnya untuk mendalami surat-surat dalam Alquran berkurang.
''Dalam mempelajari Alquran, saya selalu berpegang pada falsafah tidak hanya sekadar menghapal dan membacanya, tetapi juga harus mengetahui arti dan maknanya,'' tuturnya.
Kendati demikian, ia berusaha untuk terus meramaikan syiar Islam di lingkungan tempatnya bekerja. Salah satunya, dengan menyelenggarakan kegiatan majelis taklim dan pengajian bagi para karyawan. Sementara untuk lingkup yang lebih luas, melalui perusahaan tempatnya bekerja, Erik menyelenggarakan lomba cipta kreasi lagu Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY |
Antonius Widuri |
Dialog 9 Malam Masalah Ketuhanan
MUKADDIMAH
DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS
Oleh : KH. BAHAUDIN MUDHARY
Kehidupan
Beragama adalah hak bagi setiap manusia yang merupakan wujud dari
kesadaran dirinya sebagai hamba sang Pencipta. Tidak seorangpun boleh
memaksa orang lain untuk memeluk atau keluar dari suatu agama. Sungguh
amat naif jika seseorang melakukan sesuatu peribadatan tanpa keyakinan,
disebabkan keterpaksaan psikologis, moral maupun material.
Didunia ini terdapat berbagai kepercayaan dan agama yang masing-masing mengklaim dirinya sebagai agama yang paling benar, sedangkan yang lain adalah sesat. Diantaranya adalah Agama Kristen yang memiliki pemeluk terbesar di dunia. Dengan figur Yesus sebagai Tuhan dan Penebus Dosa, Kristen setiap saat menyapa manusia untuk menerima doktrin dan ajarannya. Tetapi, setiap ia berbenturan dengan keyakinan lain, terutama dengan Islam, Yesus selalu dipertanyakan: "Dia manusia ataukah tuhan?"
Di saat Kristen bertemu dengan seorang muslim bernama K.H. Bahaudin Mudhary, ia ditanya keabsahan doktrin ketuhanannya sekaligus Al Kitabnya. Hanya dengan berdasarkan ayat-ayat kitab suci kristen sendiri, Bahaudin Mudhary mengungkap kerancuan dogma ketuhanan Yesus sebagaimana yang disampaikan dalam dialog dengan seorang misionaris Kristen bernama Antonius Widuri.
Buku yang sudah dicetak berulangkali dan juga diterbitkan di Inggris oleh Cambridge University Press ini adalah hasil dialog tersebut, yang sudah menjadi kitab rujukan dalam kajian ilmiah
Didunia ini terdapat berbagai kepercayaan dan agama yang masing-masing mengklaim dirinya sebagai agama yang paling benar, sedangkan yang lain adalah sesat. Diantaranya adalah Agama Kristen yang memiliki pemeluk terbesar di dunia. Dengan figur Yesus sebagai Tuhan dan Penebus Dosa, Kristen setiap saat menyapa manusia untuk menerima doktrin dan ajarannya. Tetapi, setiap ia berbenturan dengan keyakinan lain, terutama dengan Islam, Yesus selalu dipertanyakan: "Dia manusia ataukah tuhan?"
Di saat Kristen bertemu dengan seorang muslim bernama K.H. Bahaudin Mudhary, ia ditanya keabsahan doktrin ketuhanannya sekaligus Al Kitabnya. Hanya dengan berdasarkan ayat-ayat kitab suci kristen sendiri, Bahaudin Mudhary mengungkap kerancuan dogma ketuhanan Yesus sebagaimana yang disampaikan dalam dialog dengan seorang misionaris Kristen bernama Antonius Widuri.
Buku yang sudah dicetak berulangkali dan juga diterbitkan di Inggris oleh Cambridge University Press ini adalah hasil dialog tersebut, yang sudah menjadi kitab rujukan dalam kajian ilmiah
Buku
Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini telah mengalami cetak ulang beberapa
kali, bahkan sudah beredar di negara-negara Timur Tengah dalam edisi
Bahasa Arab, dicetak di Inggris oleh University Press Cambridge, dan
memang luar biasa peminatnya.
KATA PENGANTAR
Buku
Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini telah mengalami cetak ulang beberapa
kali, bahkan sudah beredar di negara-negara Timur Tengah dalam edisi
Bahasa Arab, dicetak di Inggris oleh University Press Cambridge, dan
memang luar biasa peminatnya.
Karena itu, Untuk cetakan kelima kali ini sengaja kami menjalin kerjasama dengan Penerbit Pustaka Da’I yang sudah lama menerbitkan beberapa buah pena almarhum K.H. Bahaudin Mudhady.
Tentu saja isinya persis seperti cetakan pertama Tahun 1971, meski dengan bentuk dan perwajahan yang tampil beda. Dan pertama Tahun 1971, meski dengan bentuk dan perwajahan yang tampil beda. Dan juga adanya tambahan, sebuah surprise yang datangnya dari teman sejawat ayahanda Almarhum yaitu Bapak KH. Abdullah Wasi’an yang berkenan memberikan sambutan untuk cetakan kelima ini. Insya Allah, ada makna dan maslahahnya bagi segenap pengagum buah pikir Alm. Kyai Bahaudin Mudhary, terutama bagi kami seluruh keluarga Almarhum dan Yayasan Pesantren Sumenep.
Karena itu, Untuk cetakan kelima kali ini sengaja kami menjalin kerjasama dengan Penerbit Pustaka Da’I yang sudah lama menerbitkan beberapa buah pena almarhum K.H. Bahaudin Mudhady.
Tentu saja isinya persis seperti cetakan pertama Tahun 1971, meski dengan bentuk dan perwajahan yang tampil beda. Dan pertama Tahun 1971, meski dengan bentuk dan perwajahan yang tampil beda. Dan juga adanya tambahan, sebuah surprise yang datangnya dari teman sejawat ayahanda Almarhum yaitu Bapak KH. Abdullah Wasi’an yang berkenan memberikan sambutan untuk cetakan kelima ini. Insya Allah, ada makna dan maslahahnya bagi segenap pengagum buah pikir Alm. Kyai Bahaudin Mudhary, terutama bagi kami seluruh keluarga Almarhum dan Yayasan Pesantren Sumenep.
Wassalam
Surabaya, 3 Mei 1994
H. Hizbul Maulana
Malam Ke 1 : Asal Mula terjadinya Pertemuan
Pada
malam Selasa tanggal 9 Maret 1970, salah seorang Santri (Pelajar) dari
Pesantren Sumenep (Sdr. Marzuki mengadakan sekedar selamatan tahun baru
Islam (1 Muharram tahun Hijriah) yang dihadiri oleh beberapa santri
lainnya. Beberapa saat kemudian datang dua orang saudara bernama Markam
dan Antonius Widuri (keduanya adalah tim Akuntan) yang sementara oleh
Kantor Akuntan Jakarta ditugaskan di P.N.Garam di Kalianget. Saudara
Markam berasal dari Padang beragama Islam, dan saudara Antonius Widuri
berasal dari Yogyakarta beragama Kristen sejak kecil dan memang dari
keluarga Kristen Katolik Roma.
Kedatangan saudara Markam dan Antonius Widuri pada selamatan tersebut ingin menemui Kyai Bahaudin Mudhary yang memang sudah dikenal sebelumnya. Oleh kawan-kawan, terutama oleh saudara Marzuki selaku tuan rumah kedatangan dua saudara ini disambut dengan ramah dan rasa gembira.
Kemudian saudara Markam menerangkan kedatangannya dari Kalianget ke Sumenep menyertai saudara Antonius Widuri, sengaja untuk menemui Kyai Bahaudin Mudhary, berhubung dengan keinginannya yang sudah lama terkandung untuk membandingkan tentang masalah Ketuhanan dalam Agama Kristen dan Islam. Juga soal yang berhubungan dengan i'tikad, kepercayaan diantara kedua agama tersebut.
Menurut saudara Markam, karena Bapak Kyai sedang berada disini, kalau bisa dilain waktu untuk menemui beliau, diberi waktu cukup. Akan tetapi sekiranya bapak Kyai dan Tuan Rumah serta saudara-saudara di sini tidak keberatan, minta supaya diperkenankan untuk menguraikan isi hatinya, agar saudara-saudara tidak salah faham, karena hal tersebut, hanya dari hati ke hati saja, yakni hanya soal keyakinan pribadi semata-mata.
Kawan-kawan tidak keberatan asalkan berkisar dalam soal agama saja, dan tidak ada kata-kata singgungan terhadap siapapun. Jadi hanya merupakan soal jawab antara pribadi dengan pribadi saja.
Bapak Kyai Bahaudin menerangkan, sekiranya soal jawab antar pribadi ini tidak selesai malam ini juga, apakah akan dilanjutkan pada malam yang lain. Oleh saudara Markam dan saudara Antonius dijawab, bahwa yang penting adalah kepuasan, walaupun memerlukan waktu lama baik siang maupun malam. Kalau begitu menurut Kyai Bahaudin Mudhary, kita dapat menamakan pertemuan ini adalah pertemuan pertama. Dengan catatan pertemuan pribadi semata-mata bukan pertemuan dengan undangan.
Kedatangan saudara Markam dan Antonius Widuri pada selamatan tersebut ingin menemui Kyai Bahaudin Mudhary yang memang sudah dikenal sebelumnya. Oleh kawan-kawan, terutama oleh saudara Marzuki selaku tuan rumah kedatangan dua saudara ini disambut dengan ramah dan rasa gembira.
Kemudian saudara Markam menerangkan kedatangannya dari Kalianget ke Sumenep menyertai saudara Antonius Widuri, sengaja untuk menemui Kyai Bahaudin Mudhary, berhubung dengan keinginannya yang sudah lama terkandung untuk membandingkan tentang masalah Ketuhanan dalam Agama Kristen dan Islam. Juga soal yang berhubungan dengan i'tikad, kepercayaan diantara kedua agama tersebut.
Menurut saudara Markam, karena Bapak Kyai sedang berada disini, kalau bisa dilain waktu untuk menemui beliau, diberi waktu cukup. Akan tetapi sekiranya bapak Kyai dan Tuan Rumah serta saudara-saudara di sini tidak keberatan, minta supaya diperkenankan untuk menguraikan isi hatinya, agar saudara-saudara tidak salah faham, karena hal tersebut, hanya dari hati ke hati saja, yakni hanya soal keyakinan pribadi semata-mata.
Kawan-kawan tidak keberatan asalkan berkisar dalam soal agama saja, dan tidak ada kata-kata singgungan terhadap siapapun. Jadi hanya merupakan soal jawab antara pribadi dengan pribadi saja.
Bapak Kyai Bahaudin menerangkan, sekiranya soal jawab antar pribadi ini tidak selesai malam ini juga, apakah akan dilanjutkan pada malam yang lain. Oleh saudara Markam dan saudara Antonius dijawab, bahwa yang penting adalah kepuasan, walaupun memerlukan waktu lama baik siang maupun malam. Kalau begitu menurut Kyai Bahaudin Mudhary, kita dapat menamakan pertemuan ini adalah pertemuan pertama. Dengan catatan pertemuan pribadi semata-mata bukan pertemuan dengan undangan.
PERSETUJUAN BERSAMA
K.H.
BAHAUDIN MUDHARY: Sebelum diadakan pertemuan, saya pandang perlu
menentukan sesuatu yang di rasa penting yang patut kita atur terlebih
dulu.
ANTONIUS WIDURI: Hal itu kita serahkan saja kepada bapak Kyai bagaimana baiknya pertemuan kita nanti.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah tidak sebaiknya pertemuan kita ini dicatat saja dan bila dirasa perlu kita gunakan tape recorder untuk dijadikan kenang-kenangan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, kita setuju pendapat Bapak Kyai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu saya akan minta bantuan kepada seorang saudara untuk mencatat pembicaraan kita masing-masing. Dan apakah saudara tidak keberatan hasil pembicaraan kita nanti sekiranya panjang perlu untuk diketahui umum juga, sebaiknya kita jadikan buku (dibukukan)
ANTONIUS WIDURI: Buat saya tidak keberatan, asal membawa manfaaat untuk umum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara setuju
ANTONIUS WIDURI: Ya, sangat setuju.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih, sekarang saya ingin menanyakan, maksud saudara menemui saya. Dan tadi saudara menyebut tentang agama Kristen dan Islam.
ANTONIUS WIDURI: Begini Pak Kyai, secara terus terang dengan hati ikhlas saya sampaikan bahwa saya adalah seorang yang beragama Kristen Katolik. Seringkali juga membaca buku-buku agama Islam, dan majalah-majalah Islam, terutama majalah Kiblat yang terbit di Jakarta. Dengan membaca buku-buku dan majalah-majalah tersebut, lalu timbul keinginan saya untuk mempelajari dan meneliti agama Islam. Akan tetapi keinginan itu selalu saya sembunyikan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dimanakah saudara mendapat buku-buku Islam dan Majalah Kiblat.
ANTONIUS WIDURI: Secara tidak disengaja, saya sering menemukan di meja kawan. Mula-mula saya tidak menghiraukan, karena buku dan majalah tersebut berkelainan dengan keyakinan saya. Pada suatu malam saya tidak bisa tidur, padahal saya ingin beristirahat, lalu saya mondar-mandir di kamar tidur, keluar masuk kamar, lalu saya lihat majalah Kiblat di atas meja, mungkin kepunyaan kawan yang ketinggalan waktu bertamu ketempat saya secara tidak sengaja, saya ambil majalah tersebut, tanpa kesadaran saya bawa ketempat tidur, lalu saya buka-buka lembaran, mungkin ada bacaan atau cerita-cerita yang dapat mendorong saya supaya tidur. Kemudian pada suatu halaman, saya menjadi terkejut melihat suatu artikel tentang kristen, tanpa pikir saya membaca. Mula-mula hati saya selaku orang kristen merasa tersinggung, akan tetapi seolah-olah ada daya tarik yang memerintahkan saya supaya terus membacanya, pada saat itulah secara tiba-tiba muncul dorongan hati saya untuk berpikir dan meneliti kebenaran keyakinan saya. Entah karena apa saya lantas ingin membaca buku-buku Islam dan Majalah-majalah Islam. Malah sering saya cari-cari pinjaman majalah Kiblat pada kawan-kawan yang berlangganan. Makin lama, bertambah timbul dorongan hati saya untuk meneliti ajaran Islam dan Kristen, dan ingin membandingkan tentang ketuhanan antara dua agama tersebut. Secara diam-diam saya terus membaca buku Islam disamping membaca kitab Injil yang menjadi keharusan saya selaku pemeluk agama Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara telah mempelajari kitab Injil Cukup Mendalam
ANTONIUS WIDURI: Menurut perasaan saya, Kitab Injil itu telah saya pelajari dan saya anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut ukuran kemampuan yang ada pada saya saja. Entah lagi dalam penilaian orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemudian Bagaimana Kelanjutan keinginan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang saya temui, maka dorongan hati saya untuk melepaskan keinginan saya tak dapat saya tahan. Lalu saya mulai tanya-tanya tentang agama Islam pada beberapa orang yang saya temui, tetapi keterangannya itu belum ada yang memuaskan hati saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kepada siapa saja saudara bertanya tentang ajaran Islam.
ANTONIUS WIDURI: Kepada siapa saja yang saya temui, disamping pembicaraan yang lain.
Jadi saya bertanya-tanya merupakan selingan-selingan saja dari pada yang menjadi pokok pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Setelah itu adakah suatu pengaruh pada saudara
ANTONIUS WIDURI: Ya, anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke gereja, mungkin inilah pengaruhnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemudian bagaimana
ANTONIUS WIDURI: Oleh Karena saya tidak merasa puas dari orang-orang yang memberikan keterangan tentang Islam, lalu saya bicarakan kepada saudara Markam. Oleh saudara Markam saya diajak kerumah Bapak Kyai Baha. Maka saya perlukan datang kemari diantar oleh saudara Markam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mungkin saudara belum mendalam mempelajari kitab Injil. Apakah tidak sebaiknya saudara meneliti kembali ajaran-ajaran agama Kristen sebelum diadakan pertemuan.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu apakah orang yang bukan pemeluk Islam tidak dibolehkan mempelajari agama Islam
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan begitu, maksud saya ialah bahwa agama Islam itu bersikap toleransi terhadap semua agama dan pemeluknya. Walaupun ajaran Islam tidak dibolehkan memaksa siapapaun untuk memeluk agama Islam. Pemeluk-pemeluk Islam hanya diharuskan melakukan da'wah terhadap siapapun yang sudi menerimanya.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi, sayapun memeluk agama Kristen bukan karena ikut-ikut. Pendirian saya setiap orang bebas memilih agama menurut keyakinannya dan berpindah agama menurut keyakinannya pula, yang tentu sebelumnya didahului oleh penelitian dan pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sesuai dengan kemampuannya, baik dengan perantaraan buku-buku, Kitab-kitab, maupun dengan soal jawab (diskusi) atau lainnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, akan tetapi asalkan dengan cara yang wajar, sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran antara pemeluk suatu agama dan penganut agama yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Itulah yang saya maksudkan agar kedatangan saya kepada Bapak Kyai tidak sampai timbul sangka-sangka dan dugaan-dugaan yang tidak wajar, melainkan dengan tujuan mencari kebenaran dalam memeluk suatu agama. Ringkasnya saya memeluk suatu agama di atas dasar penelitian dari segi rasio maupun dengan ilmu jiwa, dari segi ilmiah, sehingga menimbulkan keyakinan yang kokoh dalam jiwa saya. Keyakinan yang teguh dan kokoh tentunya tidak mungkin menjadi orang yang ikut-ikutan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang seharusnya demikian
ANTONIUS WIDURI: Ada saya jumpai, penganut suatu agama disebabkan karena keturunan, karena ayah dan ibunya menganut suatu agama, karena pengaruh pergaulan, lingkungan, pengaruh keadaan atau bisa jadi maksud untuk berlindung atau lainnya. Oleh karenanya saya berani bersumpah bahwa saya tidak termasuk pada orang-orang yang saya sebutkan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya hargai pendirian saudara itu.
ANTONIUS WIDURI: Oleh karena itulah saya menemui bapak kyai untuk menguraikan isi hati saya yang telah lama saya kandung. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya Bapak kyai memberikan waktu kepada saya; terserah menurut kesempatan Bapak kyai karena sekarang sudah tengah malam. Akan tetapi sebisa-bisanya secepat mungkin.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, Besok malam saja saudara datang lagi, dengan catatan tidak usah beritahukan dulu pada orang lain. Saya usahakan tempatnya.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi bagaimana kalau ada orang yang datang ingin mendengarkan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pokoknya pertemuan kita di usahakan supaya tidak sampai diketahui orang lain, tetapi kalau dipandang perlu saya kira boleh saja, daripada hasil pertemuan kita diberitahukan. Sekiranya besok malam ada orang datang hanya ingin mendengarkan, hal itu terserah kepada mereka sendiri, pokoknya kita tidak mengundang mereka dan mereka tidak mengganggu ketertiban dan kelancaran dalam pertemuan kita.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, Semoga pertemuan kita dapat diatur antara pribadi dengan pribadi, bukan untuk umum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang demikianlah rencana saya dan supaya saudara-saudara yang ada disini tahu.
ANTONIUS WIDURI: Saya setuju dengan pendapat Bapak Kyai
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Adakah Saudara mempunyai Kitab Injil
ANTONIUS WIDURI: Ya, Saya mempunyai kitab : Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan yang berbahasa Inggris: "The Holy Bible" dan ada juga kitab bahasa Belanda "Bijbellezingen voor het Huisgezin dan ada juga "Al Kitab" terbitan tahun 1968, dan yang terbitan tahun 1970 dan Kitab Zabur.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya harap kitab-kitab yang saudara sebutkan itu dibawa semuanya besok malam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akan bawa semuanya. Apakah Bapak Kyai mempunyai juga kitab tersebut
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dulu pernah mempelajarinya, tetapi dipinjam oleh kawan yang sampai sekarang belum dikembalikan, namun saya telah membacanya .
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu saya akan bawa semua Kitab-kitab Kristen yang ada pada saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Harapan saya memang demikian ......
ANTONIUS WIDURI: Hal itu kita serahkan saja kepada bapak Kyai bagaimana baiknya pertemuan kita nanti.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah tidak sebaiknya pertemuan kita ini dicatat saja dan bila dirasa perlu kita gunakan tape recorder untuk dijadikan kenang-kenangan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, kita setuju pendapat Bapak Kyai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu saya akan minta bantuan kepada seorang saudara untuk mencatat pembicaraan kita masing-masing. Dan apakah saudara tidak keberatan hasil pembicaraan kita nanti sekiranya panjang perlu untuk diketahui umum juga, sebaiknya kita jadikan buku (dibukukan)
ANTONIUS WIDURI: Buat saya tidak keberatan, asal membawa manfaaat untuk umum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara setuju
ANTONIUS WIDURI: Ya, sangat setuju.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih, sekarang saya ingin menanyakan, maksud saudara menemui saya. Dan tadi saudara menyebut tentang agama Kristen dan Islam.
ANTONIUS WIDURI: Begini Pak Kyai, secara terus terang dengan hati ikhlas saya sampaikan bahwa saya adalah seorang yang beragama Kristen Katolik. Seringkali juga membaca buku-buku agama Islam, dan majalah-majalah Islam, terutama majalah Kiblat yang terbit di Jakarta. Dengan membaca buku-buku dan majalah-majalah tersebut, lalu timbul keinginan saya untuk mempelajari dan meneliti agama Islam. Akan tetapi keinginan itu selalu saya sembunyikan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dimanakah saudara mendapat buku-buku Islam dan Majalah Kiblat.
ANTONIUS WIDURI: Secara tidak disengaja, saya sering menemukan di meja kawan. Mula-mula saya tidak menghiraukan, karena buku dan majalah tersebut berkelainan dengan keyakinan saya. Pada suatu malam saya tidak bisa tidur, padahal saya ingin beristirahat, lalu saya mondar-mandir di kamar tidur, keluar masuk kamar, lalu saya lihat majalah Kiblat di atas meja, mungkin kepunyaan kawan yang ketinggalan waktu bertamu ketempat saya secara tidak sengaja, saya ambil majalah tersebut, tanpa kesadaran saya bawa ketempat tidur, lalu saya buka-buka lembaran, mungkin ada bacaan atau cerita-cerita yang dapat mendorong saya supaya tidur. Kemudian pada suatu halaman, saya menjadi terkejut melihat suatu artikel tentang kristen, tanpa pikir saya membaca. Mula-mula hati saya selaku orang kristen merasa tersinggung, akan tetapi seolah-olah ada daya tarik yang memerintahkan saya supaya terus membacanya, pada saat itulah secara tiba-tiba muncul dorongan hati saya untuk berpikir dan meneliti kebenaran keyakinan saya. Entah karena apa saya lantas ingin membaca buku-buku Islam dan Majalah-majalah Islam. Malah sering saya cari-cari pinjaman majalah Kiblat pada kawan-kawan yang berlangganan. Makin lama, bertambah timbul dorongan hati saya untuk meneliti ajaran Islam dan Kristen, dan ingin membandingkan tentang ketuhanan antara dua agama tersebut. Secara diam-diam saya terus membaca buku Islam disamping membaca kitab Injil yang menjadi keharusan saya selaku pemeluk agama Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara telah mempelajari kitab Injil Cukup Mendalam
ANTONIUS WIDURI: Menurut perasaan saya, Kitab Injil itu telah saya pelajari dan saya anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut ukuran kemampuan yang ada pada saya saja. Entah lagi dalam penilaian orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemudian Bagaimana Kelanjutan keinginan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang saya temui, maka dorongan hati saya untuk melepaskan keinginan saya tak dapat saya tahan. Lalu saya mulai tanya-tanya tentang agama Islam pada beberapa orang yang saya temui, tetapi keterangannya itu belum ada yang memuaskan hati saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kepada siapa saja saudara bertanya tentang ajaran Islam.
ANTONIUS WIDURI: Kepada siapa saja yang saya temui, disamping pembicaraan yang lain.
Jadi saya bertanya-tanya merupakan selingan-selingan saja dari pada yang menjadi pokok pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Setelah itu adakah suatu pengaruh pada saudara
ANTONIUS WIDURI: Ya, anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke gereja, mungkin inilah pengaruhnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemudian bagaimana
ANTONIUS WIDURI: Oleh Karena saya tidak merasa puas dari orang-orang yang memberikan keterangan tentang Islam, lalu saya bicarakan kepada saudara Markam. Oleh saudara Markam saya diajak kerumah Bapak Kyai Baha. Maka saya perlukan datang kemari diantar oleh saudara Markam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mungkin saudara belum mendalam mempelajari kitab Injil. Apakah tidak sebaiknya saudara meneliti kembali ajaran-ajaran agama Kristen sebelum diadakan pertemuan.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu apakah orang yang bukan pemeluk Islam tidak dibolehkan mempelajari agama Islam
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan begitu, maksud saya ialah bahwa agama Islam itu bersikap toleransi terhadap semua agama dan pemeluknya. Walaupun ajaran Islam tidak dibolehkan memaksa siapapaun untuk memeluk agama Islam. Pemeluk-pemeluk Islam hanya diharuskan melakukan da'wah terhadap siapapun yang sudi menerimanya.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi, sayapun memeluk agama Kristen bukan karena ikut-ikut. Pendirian saya setiap orang bebas memilih agama menurut keyakinannya dan berpindah agama menurut keyakinannya pula, yang tentu sebelumnya didahului oleh penelitian dan pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sesuai dengan kemampuannya, baik dengan perantaraan buku-buku, Kitab-kitab, maupun dengan soal jawab (diskusi) atau lainnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, akan tetapi asalkan dengan cara yang wajar, sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran antara pemeluk suatu agama dan penganut agama yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Itulah yang saya maksudkan agar kedatangan saya kepada Bapak Kyai tidak sampai timbul sangka-sangka dan dugaan-dugaan yang tidak wajar, melainkan dengan tujuan mencari kebenaran dalam memeluk suatu agama. Ringkasnya saya memeluk suatu agama di atas dasar penelitian dari segi rasio maupun dengan ilmu jiwa, dari segi ilmiah, sehingga menimbulkan keyakinan yang kokoh dalam jiwa saya. Keyakinan yang teguh dan kokoh tentunya tidak mungkin menjadi orang yang ikut-ikutan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang seharusnya demikian
ANTONIUS WIDURI: Ada saya jumpai, penganut suatu agama disebabkan karena keturunan, karena ayah dan ibunya menganut suatu agama, karena pengaruh pergaulan, lingkungan, pengaruh keadaan atau bisa jadi maksud untuk berlindung atau lainnya. Oleh karenanya saya berani bersumpah bahwa saya tidak termasuk pada orang-orang yang saya sebutkan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya hargai pendirian saudara itu.
ANTONIUS WIDURI: Oleh karena itulah saya menemui bapak kyai untuk menguraikan isi hati saya yang telah lama saya kandung. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya Bapak kyai memberikan waktu kepada saya; terserah menurut kesempatan Bapak kyai karena sekarang sudah tengah malam. Akan tetapi sebisa-bisanya secepat mungkin.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, Besok malam saja saudara datang lagi, dengan catatan tidak usah beritahukan dulu pada orang lain. Saya usahakan tempatnya.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi bagaimana kalau ada orang yang datang ingin mendengarkan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pokoknya pertemuan kita di usahakan supaya tidak sampai diketahui orang lain, tetapi kalau dipandang perlu saya kira boleh saja, daripada hasil pertemuan kita diberitahukan. Sekiranya besok malam ada orang datang hanya ingin mendengarkan, hal itu terserah kepada mereka sendiri, pokoknya kita tidak mengundang mereka dan mereka tidak mengganggu ketertiban dan kelancaran dalam pertemuan kita.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, Semoga pertemuan kita dapat diatur antara pribadi dengan pribadi, bukan untuk umum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang demikianlah rencana saya dan supaya saudara-saudara yang ada disini tahu.
ANTONIUS WIDURI: Saya setuju dengan pendapat Bapak Kyai
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Adakah Saudara mempunyai Kitab Injil
ANTONIUS WIDURI: Ya, Saya mempunyai kitab : Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan yang berbahasa Inggris: "The Holy Bible" dan ada juga kitab bahasa Belanda "Bijbellezingen voor het Huisgezin dan ada juga "Al Kitab" terbitan tahun 1968, dan yang terbitan tahun 1970 dan Kitab Zabur.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya harap kitab-kitab yang saudara sebutkan itu dibawa semuanya besok malam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akan bawa semuanya. Apakah Bapak Kyai mempunyai juga kitab tersebut
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dulu pernah mempelajarinya, tetapi dipinjam oleh kawan yang sampai sekarang belum dikembalikan, namun saya telah membacanya .
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu saya akan bawa semua Kitab-kitab Kristen yang ada pada saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Harapan saya memang demikian ......
Malam Ke 2 : Kitab Suci Bible
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sejak Kapankah saudara beragama atau masuk Kristen
ANTONIUS WIDURI: Sejak saya dilahirkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama yang paling benar
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang saya menyadari
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci
ANTONIUS WIDURI: Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci berisi pengajaran Tuhan Yesus, yang dicatat oleh Rasul-rasul Matius, Lukas, Johanes dan Rasul Markus
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel bersih daripada kesalahan-kesalahan
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang Bapak maksudkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Misalnya : Pada suatu saat ada orang mengabarkan pada saudara si A sakit, sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada saat itu si A tidak sakit. Kedua berita itu apakah benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satunya yang benar
ANTONIUS WIDURI: Diantara keduanya itu tentu salah satu yang benar, atau keduanya salah dan MUSTAHIL kedua-duanya benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Satu misal lain; ada orang berkata si A mempunyai tiga orang anak dan seorang lain mengatakan si A mempunyai sepuluh orang anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satu saja yang benar
ANTONIUS WIDURI: Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah semuanya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara
ANTONIUS WIDURI: Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan diantara keduanya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat didalamnya diantara yang satu dengan yang lain terdapat perselisihan, apakah kitab itu dinamakan Kitab Suci
ANTONIUS WIDURI: Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah Ilham (wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi kalau begitu bukan Kitab Suci lagi
ANTONIUS WIDURI: Betul Kesuciannya telah batal
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat dipercaya kesuciannya atau kebenarannya, karena diantara ayat-ayatnya terdapat perselisihan
ANTONIUS WIDURI: Yang jelas diantara ayat-ayatnya pasti bukan dari Tuhan, atau sudah dicampur adukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda, Ringkasnya sudah tidak suci lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu ayat dengan ayat lain, apakah saudara masih berkeyakinan Bibel itu Kitab Suci
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci, Terkecuali kalau ada bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya berselisih antara yang satu dengan yang lain, yang dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya. Menurut penelitian Bapak, apakah ayat-ayat Bibel ada yang berselisih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya BANYAK yang berselisih
ANTONIUS WIDURI: Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain
ANTONIUS WIDURI: Di bab apa dan pasal serta ayat berapa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal: PERTAMA soal Ketuhanan Yesus, karena soal ketuhanan adalah termasuk kepercayaan pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali didahulukan. Sesudah itu kita berpindah kepada soal yang lain yang berhubungan dengan soal agama Kristen yang termaktub dalam kitab Bibel. Bagaimana pendapat saudara
ANTONIUS WIDURI: Baik, saya menyetujui pendapat Bapak
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi ANAK TUHAN
ANTONIUS WIDURI: Dalam Matius Pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian: "Maka suatu suara dari langit mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya Aku berkenan". Juga di Lukas pasal 4 ayat 41, menyebutkan bahwa Yesus itu anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 5 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Baik, Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan :"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak.
ANTONIUS WIDURI: Dalam Yahya pasal 14 ayat 9 disebutkan: "Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa", dan di Ayat 10 disebutkan: "Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan saudara periksa Yahya pasal 17 ayat 23
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di dalam mereka itu, dan engkau di dalam Aku; Supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku didalam mereka". Kata mereka di ayat ini adalah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan dengan "Aku" ialah Tuhan. Jadi kata "Aku" beserta "mereka" artinya Tuhan beserta sahabat-sahabat Yesus. Kalau saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka saudarapun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan sekalian sahabat Yesus 12 orang jumlahnya. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan Persatuan bukan hanya Tri Tunggal tetapi 15 tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang benar. Tiga menjadi tunggal atau 15 menjadi Tunggal. Ayat yang manakah yang akan saudara yakinkan, yang tiga menjadi tunggalkah atau yang 15 itu?
ANTONIUS WIDURI: Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tentu akan lebih membingungkan Saudara kalau saya tunjukkan ayat yang lain. Silahkan periksa Yahya pasal 17 ayat 3
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama (tunggal), dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian manakah yang benar. Bibel yang diakui kitab suci oleh saudara, tetapi isinya bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Disatu ayat menyebutkan Tuhan dan Yesus menjadi satu, dilain ayat lima belas menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu tunggal, sedangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa Yesus itu Pesuruh Allah bukan Tuhan. Menurut pengakuan saudara suatu kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.
ANTONIUS WIDURI: Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat yang bagaimana yang saudara maksudkan ?
ANTONIUS WIDURI: Ayat yang mengatakan bahwa Tuhan itu Esa (tunggal), bukan tiga menjadi satu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka di Ulangan pasal 4 ayat 35
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal
ANTONIUS WIDURI: Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama, apakah terdapat juga di Perjanjian Baru.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah, Silahkan saudara buka Markus, pasal 12 ayat 29
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Perjanjian Lama di Ulangan pasal 6 ayat 4
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan :" Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Adakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi kitab sucinya orang Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu Tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang menyebutkan Tuhan itu Tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di antara kedua ayat itu yang benar, yang tunggalkah atau yang tiga menjadi tunggal. Jadi salah satu dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena sudah jelas dua ayat itu tidak sama, Kalau salah satu atau dua-duanya salah, maka kandungan kitab suci yang salah; jadi bukan kitab suci namanya.
ANTONIUS WIDURI: Betul, salah satu Pasti salah atau kedua-keduanya salah
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian apakah dapat diyakinkan kebenarannya suatu Kitab Suci, kalau kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, yang disebut kitab suci itu harus bersih dari kesalahan-kesalahan, kalau tidak demikian maka batallah kesucian kitab itu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut kepercayaan saudara apakah Yesus bersatu dengan Allah..??
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu bersama Yesus
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian sebagaimana tersebut dalam Yahya 10, 30, yang bunyinya sebagai berikut: "Aku dan Bapa itu satu adanya". demikian juga Roh Suci sebab Roh Suci itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut dalam Injil, ialah setelah Yesus berumur 30 tahun turun Roh Suci kepadanya dan dibaptiskan oleh Pembaptis yaitu Yahya. Jadi jelas bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan adalah tunggal
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 27 ayat 46
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan:" Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang Nyaring katanya : "Eli, eli lama sabaktani" artinya : "Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, disaat itulah saat tepat untuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehinga Yesus sendiri minta tolong.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau hidupnya Yesus memang untuk di salib, mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak untuk di salib. Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan lain kata Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bible itu ada yang simpang siur
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dari sebab itu mengapa saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada tuhan demikian. Dan saya lanjutkan bertanya apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat
ANTONIUS WIDURI: Pasti dilaknat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapat ganjaran., oleh karena menurut keterangan saudara, hidupnya Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia. Andaikan tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia yang telah menyalibkan Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk Sorga dan dipuji-puji atas jasanya.
ANTONIUS WIDURI: Ini memang tidak masuk di akal atau sekurang-kurangnya memang sulit dimengerti; akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil. Sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, malaikat atau makhluk-makhluk halus lainnya, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya menurut kehendak makhluk halus tersebut. Demikian juga ada yang kemasukan Roh Suci seperti Roh malaikat, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan; Manusia bersatu (kesurupan) jin itu, apakah dia disebut jin
ANTONIUS WIDURI: tidak
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan?
ANTONIUS WIDURI: Mestinya tidak juga
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh Ketuhanan tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan melainkan adalah utusannya (pesuruh)Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri sebagaimana tersebut dalam Yahya pasal 17 ayat 3 yang berbunyi: "supaya mereka mengenal Engkau, Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu"
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut keterangan saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan (kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan malaikat maka tindakan dan perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk halus itu.
ANTONIUS WIDURI: Benar Begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Mestinya begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus Tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus Makan, Tuhan tidak Sakit tetapi Yesus Sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapapun tetapi Yesus Menyembah Tuhan, Tuhan tidak mati tetapi Yesus Mati, walaupun menurut i'tikad Kristen hidup kembali tetapi ia mati.
ANTONIUS WIDURI: Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Markus pasal 13 ayat 31, 32.
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan Bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu ada diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaikat yang disurgapun tidak, anak itupun tidak, hanyalah Bapa saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya kiamat, yang termasuk sesuatu yang gaib. yang tidak tahu itu pasti bukan tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi Yesus menyebutkan dirinya diayat ini dengan kata "Anak" yang berarti ia anak tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius pasal 1 ayat 16
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ disebutkan: "dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria; ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi Keluaran pasal 4 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demikian: "Inilah Firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anakKu laki-laki, yaitu anakKu yang sulung"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak keberapa, silahkan buka lagi Yeremia pasal 31 ayat 9.
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menyebutkan; "Akulah Bapak bagi Israil; dan Afraim itulah anak yang sulung"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri Anak tuhan itu banyak bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan Anak dalam itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.
ANTONIUS WIDURI: tetapi dalam Matius pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai berikut: "Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya : Tatkala Maria, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maria itu hamil dari pada Rohulkudus". Roh Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalah anak tuhan, sebagaimana juga di Matius pasal 1 ayat 20 menyebutkan: "Yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata : "Hai Yusuf, anak Daud janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena kandungannya itu terbitnya dari pada Rohulkudus"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Begitu silahkan buka : Kisah Rasul pasal 6 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stepanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman, dan Rohulkudus, dan lagi Philipus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Simon, dan Parmenas, dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Rohulkudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Rohulkudus itu Roh Suci, atau Roh Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh setan atau hantu. Sebagaimana halnya pada Nabi lainnya dengan roh sucinya. Menurut Al Qur'an Rohulkudus (Roh Suci) itu berarti Jibril. Di Bibel sendiri menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.
ANTONIUS WIDURI: Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan Periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, Pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu ingat perkataan yang sudah disabdakan, dahulu oleh Nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru Selamat, dengan jalan Rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel Sendiri menyebutkan bahwa Rohulkudus itu bukan Tuhan; dengan lain kata bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, melainkan adalah roh bersih, suci, dengan izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap saudara periksa dalam Kisah Rasul pasal 5 ayat 32
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut menyebutkan: "Dalam kami inilah saksi atas segala perkara itu, demikian juga Rohulkudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi dalam Lukas pasal 1 ayat 41
ANTONIUS WIDURI: Pasal ini menyebutkan bahwa : "Maka berlakulah tatkala Elisabeth mendengar salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan Elisabeth penuh dengan Rohulkudus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sudah jelas sekali bahwa arti Rohulkudus adalah Roh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Rohulkudus itu diartikan dengan Allah atau Roh Allah, maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabeth (Istri Zakaria)pun mestinya Tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Yesus dianggap tuhan oleh karena ia mempunyai Roh Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati, Inilah kesamaan Allah dengan Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, periksa di Kitab raja-raja yang kedua pasal 13 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini ada menyebutkan: "Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu kedalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan kedalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini menyebutkan malah tulang-tulang Ilyas (Elisa) dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati, bahkan tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti Tulang-tulang Ilyas adalah tulang-tulang Ketuhanan. Kalau Yesus diwaktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa diwaktu tidak bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulangnya yang didalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi seharusnya Ilyas-pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di Kitab raja-raja yang pertama pasal 17 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Ya, disini menyebutkan: " Maka di dengar akan Do'a Elisa itu, lalu kembalilah nyata kanak-kanak itu kedalamnya sehingga hiduplah ia pula.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Tapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu periksa Kitab raja-Raja yang kedua pasal 6 ayat 17 dan ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Elisapun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifatnya Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Sekali lagi, Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit Lepra (penyakit kusta)
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa Kitab Raja-Raja yang kedua pasal 3 ayat 10 dan ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Baik. Di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa percampuran laki-laki dengan istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Asal kejadian Nabi Adam tanpa Bapa dan Ibu. Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan. Juga Hawa (eve) asal kejadiannya tanpa ibu, iapun bisa dianggap juga Tuhan wanita
ANTONIUS WIDURI: Tapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Yesuspun berdosa, Karena Yesus keturunan Maria, sedangkan Maria Keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan dibawa Iblis.
ANTONIUS WIDURI: Dimana ceritera itu disebutkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di Bibel. Silahkan saudara periksa Lukas, pasal 4 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan: "Maka iblispun membawa dia kepuncak gunung ......"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.
ANTONIUS WIDURI: Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiripun tidak juga mengaku Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.
ANTONIUS WIDURI: Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun semua kesalahan orang kepadanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan kedunia ini tanpa Bapak, melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan kalau Yesus disebut "Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa Bapak saja.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau kiranya ada, maka yang manakah diantara keduanya yang lebih tinggi derajat Ketuhanannya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu.
ANTONIUS WIDURI: Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu itu lebih tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya dari pada kelahiran Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Benarkah demikian pendapat Saudara..?
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib dari pada Yesus; akan tetapi saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab; dan Bapak harus mengambil dari Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau ceritera-ceritera khayalan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya Lekas beres urusan ini, silahkan saudara periksa di Kitab Bibel atau Injil, Kitab Suci saudara sendiri.
ANTONIUS WIDURI: di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan.>?
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut: "Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim".
"Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal..".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup, saudara telah membaca di kitab suci saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa Bapak dan Ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci saudara ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau cerita khayalan, maka apakah saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa kitab suci saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan yang dibuat-buat. Dan kalau saudara masih mempertahankan kesucian kitab saudara itu mengapakah saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat tuhan juga, malah jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama sekali. Apakah saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus...?
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam kitab Injil Johanes pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam maka Kalam itu, serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah, dan kalau itu Allah . Ia itu pada mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan Allah.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : "Serta" atau beserta.
Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin" maka susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah: dengan kata lain kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam-pun lain.
ANTONIUS WIDURI: Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya sudah jelaskan tentang itu pada saudara dalam pembicaraan kita yang lalu. Dan saudara telah mengakui kebenaran keterangan saya. Sekarang saya tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik anaknya berupa manusia seperti Yesus atau lainnya, maka ke Esa-an Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedang kita-pun tidak mungkin menodai ke Esa-an Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam kitaAntonius Widuri: "Wahyu", pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan saudara periksa di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.
ANTONIUS WIDURI: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang awal dan yang Akhir".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku", Siapakah yang berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini..???
ANTONIUS WIDURI: Tentu Allah yang berfirman.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, yang Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata : "Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada". Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus dikatakan "Permulaan". maka diapun tidak benar. Karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa dikatakan: "seorang yang terkemudian", dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak bisa dikatakan: "Permulaan", bukan pula "yang terkemudian", bukan yang "awal", maupaun: "yang akhir".
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah membingungkan saya karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Yang pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut: "permulaan". Kalau Yesus diperanakkan, mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah mati, mustahil bisa disebut "yang terkemudian"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya hadapkan pertanyaan: Andaikata Yesus itu disebut "permulaan", maka apa dengan dasar inikah saudara mengakui Yesus itu Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian, bagaimanakah anggapan saudara, kalau sekiranya dalam kitab suci saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui tuhan juga oleh saudara.
ANTONIUS WIDURI: di pasal manakah menyebutkan demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebelum saya tunjukkan, apakah saudara masih tetap berpendirian akan mengakui Tuhan kepada seorang yang tidak ada permulaan dan kesudahannya, sebagaimana saudara bertuhan kepada Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mestinya saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus ada lagi Tuhan Tambahan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja keyakinan saya lantas tambah tidak karuan. Di pasal manakah ada menyebutkan ada seorang manusia yang tidak ada permulaan dan kesudahannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya telah katakan dikitab suci saudara sendiri. Silahkan buka Ibrani pasal 7 ayat 2 dan 3.
ANTONIUS WIDURI: Baik, seperti tadi sudah saya bacakan sampai baris pertama ayat ketiga dari pasal tersebut sebagai berikut:
"Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu dan tiada bersilsilah dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan Anak Allah. maka kekallah ia selama-salamanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimana perasaan saudara dengan susunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi juga Malkisedik.
ANTONIUS WIDURI: Keyakinan saya memang jadi bimbang terhadap Ketuhanan Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bimbang atau tidaknya terserah saudara, yang jelas tidak ada niat sama-sekali untuk mengajak saudara meninggalkan Agama Kristen. Yang penting adalah rembukan dan penelitian semata-mata. Meneliti dan menganalisa terhadap sesuatu adalah hak semua orang, asalkan penelitian itu benar-benar tidak mengganggu ketentraman umum.
ANTONIUS WIDURI: Terimakasih, dan saya masih akan bertanya lagi pada Bapak; maklumlah saya ini sedang mencari kepuasan yang dapat menimbulkan keyakinan saya dalam memeluk agama.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara bertanya, keyakinan itu timbul setelah menyelidiki dan meneliti dengan kepuasan. Di dalam Agama Islam tidak ada paksaan. Yang penting menyampaikan (da'wah), tidak lebih dari itu. Teruskanlah pertanyaan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Setelah kita bersoal jawab tentang Ketuhanan Yesus timbullah keraguan dalam hati saya, namun apakah bapak masih bersedia menunjukkan ayat-ayat Bibel yang menyatakan bahwa Yesus itu bukan Anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Walau telah saya tunjukkan ayat-ayat Bibel sendiri, tentang pengakuan Yesus sendiri bahwa Tuhan itu Tunggal, namun demi pengharapan saudara akan saya penuhi juga. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja oleh karena waktu sudah malam (Jam 12.25).
ANTONIUS WIDURI: Ya, terima kasih, besok malam saja kita lanjutkan
ANTONIUS WIDURI: Sejak saya dilahirkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama yang paling benar
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang saya menyadari
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci
ANTONIUS WIDURI: Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci berisi pengajaran Tuhan Yesus, yang dicatat oleh Rasul-rasul Matius, Lukas, Johanes dan Rasul Markus
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel bersih daripada kesalahan-kesalahan
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang Bapak maksudkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Misalnya : Pada suatu saat ada orang mengabarkan pada saudara si A sakit, sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada saat itu si A tidak sakit. Kedua berita itu apakah benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satunya yang benar
ANTONIUS WIDURI: Diantara keduanya itu tentu salah satu yang benar, atau keduanya salah dan MUSTAHIL kedua-duanya benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Satu misal lain; ada orang berkata si A mempunyai tiga orang anak dan seorang lain mengatakan si A mempunyai sepuluh orang anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satu saja yang benar
ANTONIUS WIDURI: Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah semuanya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara
ANTONIUS WIDURI: Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan diantara keduanya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat didalamnya diantara yang satu dengan yang lain terdapat perselisihan, apakah kitab itu dinamakan Kitab Suci
ANTONIUS WIDURI: Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah Ilham (wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi kalau begitu bukan Kitab Suci lagi
ANTONIUS WIDURI: Betul Kesuciannya telah batal
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat dipercaya kesuciannya atau kebenarannya, karena diantara ayat-ayatnya terdapat perselisihan
ANTONIUS WIDURI: Yang jelas diantara ayat-ayatnya pasti bukan dari Tuhan, atau sudah dicampur adukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda, Ringkasnya sudah tidak suci lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu ayat dengan ayat lain, apakah saudara masih berkeyakinan Bibel itu Kitab Suci
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci, Terkecuali kalau ada bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya berselisih antara yang satu dengan yang lain, yang dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya. Menurut penelitian Bapak, apakah ayat-ayat Bibel ada yang berselisih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya BANYAK yang berselisih
ANTONIUS WIDURI: Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain
ANTONIUS WIDURI: Di bab apa dan pasal serta ayat berapa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal: PERTAMA soal Ketuhanan Yesus, karena soal ketuhanan adalah termasuk kepercayaan pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali didahulukan. Sesudah itu kita berpindah kepada soal yang lain yang berhubungan dengan soal agama Kristen yang termaktub dalam kitab Bibel. Bagaimana pendapat saudara
ANTONIUS WIDURI: Baik, saya menyetujui pendapat Bapak
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi ANAK TUHAN
ANTONIUS WIDURI: Dalam Matius Pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian: "Maka suatu suara dari langit mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya Aku berkenan". Juga di Lukas pasal 4 ayat 41, menyebutkan bahwa Yesus itu anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 5 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Baik, Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan :"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak.
ANTONIUS WIDURI: Dalam Yahya pasal 14 ayat 9 disebutkan: "Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa", dan di Ayat 10 disebutkan: "Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan saudara periksa Yahya pasal 17 ayat 23
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di dalam mereka itu, dan engkau di dalam Aku; Supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku didalam mereka". Kata mereka di ayat ini adalah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan dengan "Aku" ialah Tuhan. Jadi kata "Aku" beserta "mereka" artinya Tuhan beserta sahabat-sahabat Yesus. Kalau saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka saudarapun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan sekalian sahabat Yesus 12 orang jumlahnya. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan Persatuan bukan hanya Tri Tunggal tetapi 15 tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang benar. Tiga menjadi tunggal atau 15 menjadi Tunggal. Ayat yang manakah yang akan saudara yakinkan, yang tiga menjadi tunggalkah atau yang 15 itu?
ANTONIUS WIDURI: Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tentu akan lebih membingungkan Saudara kalau saya tunjukkan ayat yang lain. Silahkan periksa Yahya pasal 17 ayat 3
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama (tunggal), dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian manakah yang benar. Bibel yang diakui kitab suci oleh saudara, tetapi isinya bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Disatu ayat menyebutkan Tuhan dan Yesus menjadi satu, dilain ayat lima belas menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu tunggal, sedangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa Yesus itu Pesuruh Allah bukan Tuhan. Menurut pengakuan saudara suatu kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.
ANTONIUS WIDURI: Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat yang bagaimana yang saudara maksudkan ?
ANTONIUS WIDURI: Ayat yang mengatakan bahwa Tuhan itu Esa (tunggal), bukan tiga menjadi satu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka di Ulangan pasal 4 ayat 35
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal
ANTONIUS WIDURI: Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama, apakah terdapat juga di Perjanjian Baru.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah, Silahkan saudara buka Markus, pasal 12 ayat 29
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Perjanjian Lama di Ulangan pasal 6 ayat 4
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan :" Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Adakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi kitab sucinya orang Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu Tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang menyebutkan Tuhan itu Tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di antara kedua ayat itu yang benar, yang tunggalkah atau yang tiga menjadi tunggal. Jadi salah satu dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena sudah jelas dua ayat itu tidak sama, Kalau salah satu atau dua-duanya salah, maka kandungan kitab suci yang salah; jadi bukan kitab suci namanya.
ANTONIUS WIDURI: Betul, salah satu Pasti salah atau kedua-keduanya salah
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian apakah dapat diyakinkan kebenarannya suatu Kitab Suci, kalau kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, yang disebut kitab suci itu harus bersih dari kesalahan-kesalahan, kalau tidak demikian maka batallah kesucian kitab itu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut kepercayaan saudara apakah Yesus bersatu dengan Allah..??
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu bersama Yesus
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian sebagaimana tersebut dalam Yahya 10, 30, yang bunyinya sebagai berikut: "Aku dan Bapa itu satu adanya". demikian juga Roh Suci sebab Roh Suci itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut dalam Injil, ialah setelah Yesus berumur 30 tahun turun Roh Suci kepadanya dan dibaptiskan oleh Pembaptis yaitu Yahya. Jadi jelas bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan adalah tunggal
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 27 ayat 46
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan:" Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang Nyaring katanya : "Eli, eli lama sabaktani" artinya : "Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, disaat itulah saat tepat untuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehinga Yesus sendiri minta tolong.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau hidupnya Yesus memang untuk di salib, mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak untuk di salib. Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan lain kata Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bible itu ada yang simpang siur
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dari sebab itu mengapa saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada tuhan demikian. Dan saya lanjutkan bertanya apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat
ANTONIUS WIDURI: Pasti dilaknat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapat ganjaran., oleh karena menurut keterangan saudara, hidupnya Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia. Andaikan tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia yang telah menyalibkan Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk Sorga dan dipuji-puji atas jasanya.
ANTONIUS WIDURI: Ini memang tidak masuk di akal atau sekurang-kurangnya memang sulit dimengerti; akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil. Sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, malaikat atau makhluk-makhluk halus lainnya, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya menurut kehendak makhluk halus tersebut. Demikian juga ada yang kemasukan Roh Suci seperti Roh malaikat, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan; Manusia bersatu (kesurupan) jin itu, apakah dia disebut jin
ANTONIUS WIDURI: tidak
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan?
ANTONIUS WIDURI: Mestinya tidak juga
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh Ketuhanan tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan melainkan adalah utusannya (pesuruh)Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri sebagaimana tersebut dalam Yahya pasal 17 ayat 3 yang berbunyi: "supaya mereka mengenal Engkau, Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu"
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut keterangan saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan (kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan malaikat maka tindakan dan perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk halus itu.
ANTONIUS WIDURI: Benar Begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Mestinya begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus Tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus Makan, Tuhan tidak Sakit tetapi Yesus Sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapapun tetapi Yesus Menyembah Tuhan, Tuhan tidak mati tetapi Yesus Mati, walaupun menurut i'tikad Kristen hidup kembali tetapi ia mati.
ANTONIUS WIDURI: Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Markus pasal 13 ayat 31, 32.
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan Bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu ada diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaikat yang disurgapun tidak, anak itupun tidak, hanyalah Bapa saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya kiamat, yang termasuk sesuatu yang gaib. yang tidak tahu itu pasti bukan tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi Yesus menyebutkan dirinya diayat ini dengan kata "Anak" yang berarti ia anak tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius pasal 1 ayat 16
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ disebutkan: "dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria; ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi Keluaran pasal 4 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demikian: "Inilah Firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anakKu laki-laki, yaitu anakKu yang sulung"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak keberapa, silahkan buka lagi Yeremia pasal 31 ayat 9.
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menyebutkan; "Akulah Bapak bagi Israil; dan Afraim itulah anak yang sulung"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri Anak tuhan itu banyak bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan Anak dalam itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.
ANTONIUS WIDURI: tetapi dalam Matius pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai berikut: "Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya : Tatkala Maria, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maria itu hamil dari pada Rohulkudus". Roh Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalah anak tuhan, sebagaimana juga di Matius pasal 1 ayat 20 menyebutkan: "Yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata : "Hai Yusuf, anak Daud janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena kandungannya itu terbitnya dari pada Rohulkudus"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Begitu silahkan buka : Kisah Rasul pasal 6 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stepanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman, dan Rohulkudus, dan lagi Philipus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Simon, dan Parmenas, dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Rohulkudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Rohulkudus itu Roh Suci, atau Roh Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh setan atau hantu. Sebagaimana halnya pada Nabi lainnya dengan roh sucinya. Menurut Al Qur'an Rohulkudus (Roh Suci) itu berarti Jibril. Di Bibel sendiri menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.
ANTONIUS WIDURI: Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan Periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, Pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu ingat perkataan yang sudah disabdakan, dahulu oleh Nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru Selamat, dengan jalan Rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel Sendiri menyebutkan bahwa Rohulkudus itu bukan Tuhan; dengan lain kata bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, melainkan adalah roh bersih, suci, dengan izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap saudara periksa dalam Kisah Rasul pasal 5 ayat 32
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut menyebutkan: "Dalam kami inilah saksi atas segala perkara itu, demikian juga Rohulkudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi dalam Lukas pasal 1 ayat 41
ANTONIUS WIDURI: Pasal ini menyebutkan bahwa : "Maka berlakulah tatkala Elisabeth mendengar salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan Elisabeth penuh dengan Rohulkudus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sudah jelas sekali bahwa arti Rohulkudus adalah Roh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Rohulkudus itu diartikan dengan Allah atau Roh Allah, maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabeth (Istri Zakaria)pun mestinya Tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Yesus dianggap tuhan oleh karena ia mempunyai Roh Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati, Inilah kesamaan Allah dengan Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, periksa di Kitab raja-raja yang kedua pasal 13 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini ada menyebutkan: "Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu kedalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan kedalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini menyebutkan malah tulang-tulang Ilyas (Elisa) dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati, bahkan tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti Tulang-tulang Ilyas adalah tulang-tulang Ketuhanan. Kalau Yesus diwaktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa diwaktu tidak bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulangnya yang didalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi seharusnya Ilyas-pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di Kitab raja-raja yang pertama pasal 17 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Ya, disini menyebutkan: " Maka di dengar akan Do'a Elisa itu, lalu kembalilah nyata kanak-kanak itu kedalamnya sehingga hiduplah ia pula.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Tapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu periksa Kitab raja-Raja yang kedua pasal 6 ayat 17 dan ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Elisapun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifatnya Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Sekali lagi, Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit Lepra (penyakit kusta)
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa Kitab Raja-Raja yang kedua pasal 3 ayat 10 dan ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Baik. Di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa percampuran laki-laki dengan istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Asal kejadian Nabi Adam tanpa Bapa dan Ibu. Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan. Juga Hawa (eve) asal kejadiannya tanpa ibu, iapun bisa dianggap juga Tuhan wanita
ANTONIUS WIDURI: Tapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Yesuspun berdosa, Karena Yesus keturunan Maria, sedangkan Maria Keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan dibawa Iblis.
ANTONIUS WIDURI: Dimana ceritera itu disebutkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di Bibel. Silahkan saudara periksa Lukas, pasal 4 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan: "Maka iblispun membawa dia kepuncak gunung ......"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.
ANTONIUS WIDURI: Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiripun tidak juga mengaku Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.
ANTONIUS WIDURI: Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun semua kesalahan orang kepadanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan kedunia ini tanpa Bapak, melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan kalau Yesus disebut "Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa Bapak saja.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau kiranya ada, maka yang manakah diantara keduanya yang lebih tinggi derajat Ketuhanannya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu.
ANTONIUS WIDURI: Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu itu lebih tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya dari pada kelahiran Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Benarkah demikian pendapat Saudara..?
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib dari pada Yesus; akan tetapi saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab; dan Bapak harus mengambil dari Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau ceritera-ceritera khayalan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya Lekas beres urusan ini, silahkan saudara periksa di Kitab Bibel atau Injil, Kitab Suci saudara sendiri.
ANTONIUS WIDURI: di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan.>?
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut: "Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim".
"Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal..".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup, saudara telah membaca di kitab suci saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa Bapak dan Ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci saudara ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau cerita khayalan, maka apakah saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa kitab suci saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan yang dibuat-buat. Dan kalau saudara masih mempertahankan kesucian kitab saudara itu mengapakah saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat tuhan juga, malah jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama sekali. Apakah saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus...?
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam kitab Injil Johanes pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam maka Kalam itu, serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah, dan kalau itu Allah . Ia itu pada mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan Allah.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : "Serta" atau beserta.
Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin" maka susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah: dengan kata lain kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam-pun lain.
ANTONIUS WIDURI: Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya sudah jelaskan tentang itu pada saudara dalam pembicaraan kita yang lalu. Dan saudara telah mengakui kebenaran keterangan saya. Sekarang saya tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik anaknya berupa manusia seperti Yesus atau lainnya, maka ke Esa-an Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedang kita-pun tidak mungkin menodai ke Esa-an Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam kitaAntonius Widuri: "Wahyu", pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan saudara periksa di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.
ANTONIUS WIDURI: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang awal dan yang Akhir".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku", Siapakah yang berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini..???
ANTONIUS WIDURI: Tentu Allah yang berfirman.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, yang Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata : "Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada". Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus dikatakan "Permulaan". maka diapun tidak benar. Karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa dikatakan: "seorang yang terkemudian", dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak bisa dikatakan: "Permulaan", bukan pula "yang terkemudian", bukan yang "awal", maupaun: "yang akhir".
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah membingungkan saya karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Yang pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut: "permulaan". Kalau Yesus diperanakkan, mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah mati, mustahil bisa disebut "yang terkemudian"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya hadapkan pertanyaan: Andaikata Yesus itu disebut "permulaan", maka apa dengan dasar inikah saudara mengakui Yesus itu Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian, bagaimanakah anggapan saudara, kalau sekiranya dalam kitab suci saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui tuhan juga oleh saudara.
ANTONIUS WIDURI: di pasal manakah menyebutkan demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebelum saya tunjukkan, apakah saudara masih tetap berpendirian akan mengakui Tuhan kepada seorang yang tidak ada permulaan dan kesudahannya, sebagaimana saudara bertuhan kepada Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mestinya saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus ada lagi Tuhan Tambahan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja keyakinan saya lantas tambah tidak karuan. Di pasal manakah ada menyebutkan ada seorang manusia yang tidak ada permulaan dan kesudahannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya telah katakan dikitab suci saudara sendiri. Silahkan buka Ibrani pasal 7 ayat 2 dan 3.
ANTONIUS WIDURI: Baik, seperti tadi sudah saya bacakan sampai baris pertama ayat ketiga dari pasal tersebut sebagai berikut:
"Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu dan tiada bersilsilah dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan Anak Allah. maka kekallah ia selama-salamanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimana perasaan saudara dengan susunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi juga Malkisedik.
ANTONIUS WIDURI: Keyakinan saya memang jadi bimbang terhadap Ketuhanan Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bimbang atau tidaknya terserah saudara, yang jelas tidak ada niat sama-sekali untuk mengajak saudara meninggalkan Agama Kristen. Yang penting adalah rembukan dan penelitian semata-mata. Meneliti dan menganalisa terhadap sesuatu adalah hak semua orang, asalkan penelitian itu benar-benar tidak mengganggu ketentraman umum.
ANTONIUS WIDURI: Terimakasih, dan saya masih akan bertanya lagi pada Bapak; maklumlah saya ini sedang mencari kepuasan yang dapat menimbulkan keyakinan saya dalam memeluk agama.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara bertanya, keyakinan itu timbul setelah menyelidiki dan meneliti dengan kepuasan. Di dalam Agama Islam tidak ada paksaan. Yang penting menyampaikan (da'wah), tidak lebih dari itu. Teruskanlah pertanyaan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Setelah kita bersoal jawab tentang Ketuhanan Yesus timbullah keraguan dalam hati saya, namun apakah bapak masih bersedia menunjukkan ayat-ayat Bibel yang menyatakan bahwa Yesus itu bukan Anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Walau telah saya tunjukkan ayat-ayat Bibel sendiri, tentang pengakuan Yesus sendiri bahwa Tuhan itu Tunggal, namun demi pengharapan saudara akan saya penuhi juga. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja oleh karena waktu sudah malam (Jam 12.25).
ANTONIUS WIDURI: Ya, terima kasih, besok malam saja kita lanjutkan
Malam Ke 3 : Soal Ketuhanan Yesus
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini
ANTONIUS WIDURI: Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khususnya untuk melanjutkan pertemuan kita kemarin malam
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau tidak khilaf, pembicaraan kita masih berkisar dalam soal ketuhanan Yesus dalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu. Kemarin malam saya mengharapkan agar bapak menunjukkan ayat-ayat dalam Kitab Injil; apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemarin malam, telah saya tunjukkan. Agar berurutan sebaiknya kita ulangi lagi ayat-ayat Injil tersebut, lalu akan saya tunjukkan lagi ayat-ayatnya yang lain; setujukah saudara pendapat saya ini.
ANTONIUS WIDURI: Memang sebaiknya begitu, agar berurutan dan bertambah jelas baiklah diulangi lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan Buka Matius pasal 1 ayat 16
ANTONIUS WIDURI: Baik, dalam pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini jelas , ayat ini menyebutkan sendiri, bahwa Yesus diperanakkan oleh Maria. Jadi Yesus adalah anak manusia, bukan anak Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan dalam pertemuan pertama.
ANTONIUS WIDURI: Ya, pada pertemuan pertama bapak telah terangkan dan saya telah mengerti. Menurut pendapat bapak, apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan kata : "Yesus dan Kristus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara belum mengetahui arti daripada dua buah kata tersebut..?
ANTONIUS WIDURI: Saya mengerti. Tetapi hanya untuk mencocokkan saja dengan penafsiran bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, Yesus adalah bahasa Yunani, yang berarti: "Melepaskan", melepaskan manusia daripada dosa.
ANTONIUS WIDURI: Darimanakah adanya keterangan bahwa Yesus itu berarti melepaskan dosa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul dari saya. Tetapi saya mengerti mungkin saudara akan menguji saya tentang Injil, walaupun begitu saya penuhi juga pengharapan saudara. silahkan periksa di Matius pasal 1 ayat 21
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan : "Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau namakan Dia, Yesus, karena ialah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itulah ayatnya, Arti Kristus ialah Almasih, Sang Sabda, Adil, Ratu Salem dan ada beberapa lagi artinya yang lain: Kata Almasih dalam Injil bahasa Inggris disebut: "Christ the Lord", didalam Injil bahasa Arab disebut: "Almasih Ar-Robb". Kata "Lord dan Robb" artinya tuanku, paduka tuan, dan ada juga dengan arti Tuhan, dan lain-lain lagi. Akan tetapi karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan melainkan utusanNya bagaimana tersebut dalam kitab Injil Johanes pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh manusia, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius pasal 1 ayat 16 dan 21, malah ia sendiri yang berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), sebagaimana disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan diayat-ayat Injil yang lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu, jelas Yesus itu bukan Tuhan dan bukan anak Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Benar yang bapak maksudkan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Selanjutnya harap periksa lagi di Markus pasal 12 ayat 29
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan : "Maka jawab Yesus kepadanya : "Hukum yang terutama inilah: dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan Kita, ialah Tuhan Yang Esa""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu, Tunggal, jadi Yesus bukan Tuhan sebagaimana telah saya terangkan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, sudah bapak terangkan kemarin malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi Ulangan pasal 4 ayat 35
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan dan Yesus sendiri yang menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Jadi tegas sekali Yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. Inipun telah saya terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya sudah mengerti dan menerimanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Ulangan pasal 6 ayat 4
ANTONIUS WIDURI: Di Ulangan pasal dan ayat tersebut menyebutkan demikian: "Dengarlah olehmu hai Israil! Sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di kitab Injil sendiri menyebutkan Allah itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan. Bagaimana pendapat saudara. Kaum Kristen mengatakan Yesus itu tuhan, sedangkan Yesus sendiri menolak disebut dirinya Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya tidak mengerti dan tambah bingung.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Biarlah tidak apa-apa. Marilah kita teruskan lagi. Periksa di Matius pasal 27 ayat 1.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: "Setelah hari siang, maka segala kepala iman dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuh Dia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada manusia merencanakan untuk membunuh Dia. Silahkan buka lagi di Matius pasal 26 ayat 38
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini ada menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: "Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati rasaku; tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan bahwa Yesus amat sangat berduka cita pantaskah ada tuhan berduka cita. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan.
Periksa lagi di Lukas pasal 2 ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Baik diayat ini menyebutkan: "Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam negeri Daud".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Wajarkah tuhan dilahirkan oleh manusia (Maria). Terus periksa di Johanes pasal 5 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan : "Maka aku tidak boleh berbuat satu apa dari mauku sendiri, Seperti aku dengar begitu aku hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, karena tidak aku coba turut mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Wajarkah tuhan tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Di ayat itupun Yesus mengaku sendiri bahwa kehendaknya itu menurut kehendak Tuhan yang mengutus dia. Kalau Yesus betul Tuhan, tentu tidak dapat diperintah oleh siapapun. Di ayat ini juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan Tuhan melainkan diutus oleh tuhan. Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang benar keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu jelas bahwa :
1. Yesus Datang kedunia ini bukan kemauannya sendiri tetapi utusan Tuhan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus Nabi-nabi dan rasul-rasul yang lain.
2. Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat menghidupkan orang mati.
3. Yesus dapat menyembuhkan penyekit kusta (lepra), bukan kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan sebagaimana Ilyas dapat menyembuhkan penyakit lepra.
Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi bahwa "tidak aku coba mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus Aku"
Apakah Saudara memerlukan lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan pengakuan Yesus sendiri bahwa Ia bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Buat saya masih memerlukan lagi, bukankah telah saya sampaikan kepada bapak, bahwa saya ingin mencari kepuasan dalam meneliti ajaran-ajaran agama, terutama dalam hal Ketuhanan yang hakiki. Tetapi saya ingin bertanya, dan maaf sebelumnya, bagaimanakah bapak bisa hafal diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel, dan keistimewaan bapak ini saya merasa kagum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itu adalah petunjuk Tuhan. Alhamdulillah saya memang mempelajari bermacam agama, akhirnya saya bertambah yakin akan kebenaran Agama Islam. Kalau saudara merasa kagum kepada saya, maka sayapun lebih merasa kagum lagi kepada saudara selaku pemeluk agama Kristen berhasrat meneliti ajaran-ajaran agamanya. Juga dengan bantuan bapak Markam ini. Baiklah kita lanjutkan, periksa lagi di Ulangan pasal 4 ayat 39.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini disebutkan sebagai berikut: "Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas, baik di bumi yang di bawah, dan kecuali ia tiadalah lain lagi."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tegas sekali, dikitab Injil sendiri yang menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Yesus sendiri pula yang berkata bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Jadi Yesuspun bukan Tuhan. Ayat ini tentu tidak dapat diputar-putar lagi. Kalau ada penganut agama Kristen mengakui Yesus itu Tuhan, maka pengakuannya bertentangan dengan kitab sucinya sendiri, dan bertentangan pula dengan ajaran Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam Injil Johanes pasal 10 ayat 38 ada menyebutkan: "Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam aku, dan aku ada di dalam Bapa".
Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu satu adanya atau singkatnya bahwa Yesuspun Tuhan. Juga dalam Johanes pasal 14 ayat 11 ada menyebutkan: "Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara berpegang dengan ayat tersebut, bahwa Yesus itu Tuhan, maka saudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu Yesus dan Yesus itu Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu satu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, saya ingin bertanya : "Di ayat itu ada dua rangkaian kata ialah "Yesus dan Tuhan". Siapakah yang lebih berkuasa di antara keduanya. Tuhan Bapakah atau Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Tentu Tuhan Bapa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau masih ada yang lebih berkuasa dari Yesus, maka Yesus tentu bukan Tuhan, lebih jelas periksa di Injil Johanes pasal 14 ayat 28.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di ayat ini ada menyebutkan: "Kamu sudah dengar aku bilang, yang aku pergi serta datang kembali sama kamu. Coba kamu cinta sama aku, hati, sebab aku sudah bilang: "Yang aku pergi sama Bapa, karena bapaku itu lebih dari aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan: "Bapaku itu lebih dari aku", ini menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka ialah tuhan yang tidak sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi tingkatnya. Yang tidak sempurna itu tentu bukan Tuhan. Harap saudara periksa lagi di Injil Johanes pasal 12 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: "Dan barang siapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang mengutus aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pantaskah tuhan diutus. Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa ada Tuhan yang di utus. Maksud ayat tersebut siapa yang melihat Yesus, seolah-olah ia melihat Tuhan yang mengutus Yesus. Jadi perkataan Yesus diatas menunjukkan bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Saya belum meneliti maksud ayat di Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 yang menyebutkan bahwa "Bapa dalam aku dan aku dalam Bapa", seperti yang telah saya bacakan tadi. Akan tetapi dalam ayat ini saya berpendapat ada dua macam penafsiran :
1. Yesus adalah Tuhan.
2. Berdasarkan Injil Johanes pasal 12 ayat 45 yang kita baca itu menyebutkan, Yesus itu adalah utusan Tuhan. Utusan disini maksudnya selaku Tuhan ia menyampaikan sendiri ajarannya kepada manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat itu bukan berarti mempunyai dua macam penafsiran, tetapi diantara dua ayat tersebut yakni di Johanes pasal 10 ayat 38, dan pasal 14 ayat 11 dan Johanes pasal 12 ayat 45 itu adalah bertentangan. Disatu ayat ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain disebutkan bahwa Yesus itu utusan Tuhan. Jadi di dalam Injil sendiri terdapat ayat-ayatnya antara yang satu dengan yang lain bertentangan. Kita perlu ingat kembali pada pembicaraan kita semula kalau ada kitab suci yang isinya berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, maka apakah kitab suci itu masih akan dipertahankan kesuciannya..?.
ANTONIUS WIDURI: Betul, kita telah bicarakan hal itu pada pertemuan yang lalu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Andaikan saudara masih juga mempertahankan ketuhanan Yesus dengan berdasarkan ayat Bibel yang menyebutkan: "Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus" sebagaimana tersebut dalam Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 itu maka saudarapun akan dijawab oleh kitab Injil saudara sendiri, bahwa penafsiran saudara itu tidak benar.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah menyebutkan demikian?
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Injil Johanes pasal 17 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya semua jadi satu, ia Bapa! seperti Bapa dalam saya dan saya dalam Bapa dan supaya dia orang jadi satu dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus saya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata bahwa Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus dan muridnya pun ada dalam Bapa. Kalau begitu harus saudara akui bahwa murid-murid Yesuspun Tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya ayat itu menurut Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalimat, "Bapa dalam saya", dan muridnya jadi satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan Yesus dan Allah (Bapa). Dan di akhir ayat tersebut Yesus berkata "biar dunia percaya yang Bapa mengutus saya". Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Allah, melainkan utusannya, dan teruskan saudara baca di Johanes pasal 17 ayat 23
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat tersebut menyebutkan: "Saya dalam dia orang, dan Bapa dalam saya, supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus saya"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan. Apakah saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil yang menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak tunjukkan kepada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Sebagaimana telah saya sampaikan kepada bapak, saya ingin kepuasan. Sebetulnya keterangan-keterangan bapak telah memuaskan saya, namun demikian kalau masih ada ayat-ayatnya lagi harap bapak tunjukkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik saya penuhi pengharapan saudara silahkan saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: "Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar dari telinga kami"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri menghadapkan kata-katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan Allah. Jadi Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan kata lain ia bukan Tuhan dan ditengah-tengah ayat itu Yesus sendiri berkata : "Tiada Allah melainkan engkau". Jadi Yesus termasuk yang lain, yakni ia bukan Tuhan Allah. Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa, "tiada Tuhan melainkan Allah" mengapa kaum kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan. Silahkan periksa lagi Injil Yahya pasal 17 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, sebutan ayat tersebut adalah sebagai berikut: "Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah Aku sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan sesungguhnya bahwa Aku datang dari Ada-Mu, dan lagi mereka itu percaya bahwa Engkau yang menyuruh aku.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia menerima firman dari Allah. Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membutuhkan firman dari siapapun juga. Di akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata bahwa "Engkaulah yang menyuruh aku". Jadi Yesus itu bukan tuhan, melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana Nabi-nabi dan utusan-utusan Allah yang lain-lain juga. Teruskan saudara periksa Injil Matius pasal 26 ayat 2.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan : "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu ialah Yesus sendiri. Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. Lanjutkan periksa Injil Matius pasal 5 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disurga..."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup sampai disitu. Di ayat ini saudara saksikan sendiri, bahwa Yesus sendiri yang berkata kepada murid-muridnya, supaya kamu menjadi anak-anak bapamu yang di surga; yakni apabila murid-muridnya taat atas perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan jadi anak Tuhan juga. Berdasarkan ayat Bibel tersebut tentunya anak tuhan akan menjadi banyak jumlahnya, bukan Yesus saja.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi di Injil Johanes pasal 1 ayat 34 menyebutkan : "Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak Allah".
Juga di Injil Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan: "Maka suatu suara dari langit mengatakan:" Inilah Anakku yang kukasihi, kepadanya aku berkenan"
Di Injil Lukas pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: "Maka ia akan menjadi besar, dan Ia akan dikatakan anak Allah yang Maha Tinggi, maka Allah, Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya itu".
Di Ibrani pasal 4 ayat 14 menyebutkan: "Sedangkan ada kepada kita seorang Imam Mahabesar yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu".
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan bahwa Yesus Anak Allah. Kalau Bapak memerlukan akan saya tunjukkan ayat-ayatnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bibel yang menyebutkan Yesus Anak Allah sebagaimana tersebut di:
Matius : Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17
Johanes : Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di Johanes.
Rum : Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32.
Galitiah : Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.
Lukas : Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41.
Ibrani : Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan 8.
Matius : pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.
Korintus : Pasal 1 ayat 9
Dan masih ada beberapa ayat lain di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu Anak Allah tetapi maksudnya bukan anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku dikitab Injil bahwa ia adalah utusan Allah, bukan Anak Allah. Dan ia sendiri berkata : "anak manusia" bukan anak Tuhan, Jadi jumlah ayat-ayat di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak Allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul-betul, sebagaimana kita sering mendengar ucapan-ucapan "Anak Kapal", "Anak Sekolah", tidak berarti bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan kapal dan pelajaran-pelajaran di sekolah. Periksa lagi Yahya pasal 5 ayat 30.
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut demikian bunyinya : "Suatu pun tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bibel sendiri menyebutkan bahwa perbuatan Yesus itu adalah kehendak Tuhan. Dan sekiranya Yesus itu Tuhan, tentunya tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan, atau dengan lain kata "Utusan Tuhan itu adalah Tuhan", bisakah terjadi demikian.
ANTONIUS WIDURI: Sudah jelas dan terima kasih.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan: "Seorang pun tiada naik kesurga, kecuali ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak manusia bukan anak Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Betul berdasarkan ayat tersebut Yesus adalah anak manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Matius pasal 27 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan : " Maka mereka itupun meludahi Dia, serta mengambil buluh itu memalu kepalanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa diludahi dan diperolok-olokkan. Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah. Sesuai dengan pengharapan saudara supaya puas dengan soal ketuhanan Yesus menurut Bibel dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan Tuhan, sekali lagi periksa di Matius pasal 21 ayat 18 dan 19.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: " Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali kenegeri itu, ia merasa lapar". Serta dipandangnya sepohon ara di sisi jalan, pergilah ia kesitu dan didapatinya suatu apapun tiada dipohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia kepadanya : Janganlah jadi buah dari padamu lagi selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon yang tidak berbuat kesalahan apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa-apa itu malah dikutuk oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah. Padahal kalau betul Yesus itu Tuhan tentu Ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya mengeluarkan buahnya seketika itu juga, tidak lalu mengutuknya.
ANTONIUS WIDURI: Bapak hafal betul tentang ayat-ayat di Kitab Injil, jadi sudah jelas berdasarkan ayat-ayat Injil yang bapak sebutkan dan dikuatkan lagi dengan beberapa ayat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Persoalan Yesus anak Tuhan itu telah kita bicarakan pada pertemuan pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus diakui Anak Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui juga oleh golongan Kristen, menjabat anak tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil sendiri anak Tuhan itu banyak.
ANTONIUS WIDURI: Ya betul kita telah bicarakan tentang itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih Jelas, baiklah saya ulangi, di Injil ada menyebutkan bahwa :
1. Daud anak Allah yang sulung (Mazmur, pasal 89 ayat 27)
2. Yakub (Israil) adalah anak Allah yang Sulung (Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23)
3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung (Yeremia pasal 31 ayat 9)
Jadi Daud anak Allah yang sulung, Yakub anak Allah yang sulung, dan Afraim juga anak Allah yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya adalah anak sulung. Yang manakah yang betul-betul sulung. Apakah ayat ini benar semuanya atau salah semuanya. Karena itu saya jelaskan bahwa Anak Allah yang tersebut dalam Bibel itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada perintah-perintah tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Saya sudah mengerti terima kasih.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi saudara mungkin belum mengerti betul tentang arti "Anak dan Bapa" dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa yang terpakai dalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu bagaimanakah arti yang sebenarnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam bahasa Ibrani kata "Bapa" itu dipakai buat Tuhan, sedangkan kata "anak" dipakai buat mereka yang dihormati, seperti para Nabi dan para Rasul.
ANTONIUS WIDURI: Dasar apakah yang dipergunakan oleh bapak tentang keterangan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya sudah sebutkan pada pertemuan yang pertama ialah tersebut dalam Injil Matius
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak ingat, di pasal dan ayat berapa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius, pasal 5 ayat 9.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan: "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas siapa saja mendamaikan manusia akan disebut akan menjabat "Anak Allah", kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.
ANTONIUS WIDURI: Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja, karena sudah larut malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terserah saudara, tetapi baiklah besok malam saja kita lanjutkan.
ANTONIUS WIDURI: Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khususnya untuk melanjutkan pertemuan kita kemarin malam
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau tidak khilaf, pembicaraan kita masih berkisar dalam soal ketuhanan Yesus dalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu. Kemarin malam saya mengharapkan agar bapak menunjukkan ayat-ayat dalam Kitab Injil; apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemarin malam, telah saya tunjukkan. Agar berurutan sebaiknya kita ulangi lagi ayat-ayat Injil tersebut, lalu akan saya tunjukkan lagi ayat-ayatnya yang lain; setujukah saudara pendapat saya ini.
ANTONIUS WIDURI: Memang sebaiknya begitu, agar berurutan dan bertambah jelas baiklah diulangi lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan Buka Matius pasal 1 ayat 16
ANTONIUS WIDURI: Baik, dalam pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini jelas , ayat ini menyebutkan sendiri, bahwa Yesus diperanakkan oleh Maria. Jadi Yesus adalah anak manusia, bukan anak Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan dalam pertemuan pertama.
ANTONIUS WIDURI: Ya, pada pertemuan pertama bapak telah terangkan dan saya telah mengerti. Menurut pendapat bapak, apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan kata : "Yesus dan Kristus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara belum mengetahui arti daripada dua buah kata tersebut..?
ANTONIUS WIDURI: Saya mengerti. Tetapi hanya untuk mencocokkan saja dengan penafsiran bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, Yesus adalah bahasa Yunani, yang berarti: "Melepaskan", melepaskan manusia daripada dosa.
ANTONIUS WIDURI: Darimanakah adanya keterangan bahwa Yesus itu berarti melepaskan dosa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul dari saya. Tetapi saya mengerti mungkin saudara akan menguji saya tentang Injil, walaupun begitu saya penuhi juga pengharapan saudara. silahkan periksa di Matius pasal 1 ayat 21
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan : "Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau namakan Dia, Yesus, karena ialah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itulah ayatnya, Arti Kristus ialah Almasih, Sang Sabda, Adil, Ratu Salem dan ada beberapa lagi artinya yang lain: Kata Almasih dalam Injil bahasa Inggris disebut: "Christ the Lord", didalam Injil bahasa Arab disebut: "Almasih Ar-Robb". Kata "Lord dan Robb" artinya tuanku, paduka tuan, dan ada juga dengan arti Tuhan, dan lain-lain lagi. Akan tetapi karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan melainkan utusanNya bagaimana tersebut dalam kitab Injil Johanes pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh manusia, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius pasal 1 ayat 16 dan 21, malah ia sendiri yang berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), sebagaimana disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan diayat-ayat Injil yang lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu, jelas Yesus itu bukan Tuhan dan bukan anak Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Benar yang bapak maksudkan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Selanjutnya harap periksa lagi di Markus pasal 12 ayat 29
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan : "Maka jawab Yesus kepadanya : "Hukum yang terutama inilah: dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan Kita, ialah Tuhan Yang Esa""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu, Tunggal, jadi Yesus bukan Tuhan sebagaimana telah saya terangkan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, sudah bapak terangkan kemarin malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi Ulangan pasal 4 ayat 35
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan dan Yesus sendiri yang menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Jadi tegas sekali Yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. Inipun telah saya terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya sudah mengerti dan menerimanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Ulangan pasal 6 ayat 4
ANTONIUS WIDURI: Di Ulangan pasal dan ayat tersebut menyebutkan demikian: "Dengarlah olehmu hai Israil! Sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di kitab Injil sendiri menyebutkan Allah itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan. Bagaimana pendapat saudara. Kaum Kristen mengatakan Yesus itu tuhan, sedangkan Yesus sendiri menolak disebut dirinya Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya tidak mengerti dan tambah bingung.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Biarlah tidak apa-apa. Marilah kita teruskan lagi. Periksa di Matius pasal 27 ayat 1.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: "Setelah hari siang, maka segala kepala iman dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuh Dia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada manusia merencanakan untuk membunuh Dia. Silahkan buka lagi di Matius pasal 26 ayat 38
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini ada menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: "Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati rasaku; tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan bahwa Yesus amat sangat berduka cita pantaskah ada tuhan berduka cita. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan.
Periksa lagi di Lukas pasal 2 ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Baik diayat ini menyebutkan: "Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam negeri Daud".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Wajarkah tuhan dilahirkan oleh manusia (Maria). Terus periksa di Johanes pasal 5 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan : "Maka aku tidak boleh berbuat satu apa dari mauku sendiri, Seperti aku dengar begitu aku hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, karena tidak aku coba turut mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Wajarkah tuhan tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Di ayat itupun Yesus mengaku sendiri bahwa kehendaknya itu menurut kehendak Tuhan yang mengutus dia. Kalau Yesus betul Tuhan, tentu tidak dapat diperintah oleh siapapun. Di ayat ini juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan Tuhan melainkan diutus oleh tuhan. Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang benar keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu jelas bahwa :
1. Yesus Datang kedunia ini bukan kemauannya sendiri tetapi utusan Tuhan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus Nabi-nabi dan rasul-rasul yang lain.
2. Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat menghidupkan orang mati.
3. Yesus dapat menyembuhkan penyekit kusta (lepra), bukan kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan sebagaimana Ilyas dapat menyembuhkan penyakit lepra.
Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi bahwa "tidak aku coba mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus Aku"
Apakah Saudara memerlukan lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan pengakuan Yesus sendiri bahwa Ia bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Buat saya masih memerlukan lagi, bukankah telah saya sampaikan kepada bapak, bahwa saya ingin mencari kepuasan dalam meneliti ajaran-ajaran agama, terutama dalam hal Ketuhanan yang hakiki. Tetapi saya ingin bertanya, dan maaf sebelumnya, bagaimanakah bapak bisa hafal diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel, dan keistimewaan bapak ini saya merasa kagum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itu adalah petunjuk Tuhan. Alhamdulillah saya memang mempelajari bermacam agama, akhirnya saya bertambah yakin akan kebenaran Agama Islam. Kalau saudara merasa kagum kepada saya, maka sayapun lebih merasa kagum lagi kepada saudara selaku pemeluk agama Kristen berhasrat meneliti ajaran-ajaran agamanya. Juga dengan bantuan bapak Markam ini. Baiklah kita lanjutkan, periksa lagi di Ulangan pasal 4 ayat 39.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini disebutkan sebagai berikut: "Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas, baik di bumi yang di bawah, dan kecuali ia tiadalah lain lagi."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tegas sekali, dikitab Injil sendiri yang menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Yesus sendiri pula yang berkata bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Jadi Yesuspun bukan Tuhan. Ayat ini tentu tidak dapat diputar-putar lagi. Kalau ada penganut agama Kristen mengakui Yesus itu Tuhan, maka pengakuannya bertentangan dengan kitab sucinya sendiri, dan bertentangan pula dengan ajaran Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam Injil Johanes pasal 10 ayat 38 ada menyebutkan: "Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam aku, dan aku ada di dalam Bapa".
Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu satu adanya atau singkatnya bahwa Yesuspun Tuhan. Juga dalam Johanes pasal 14 ayat 11 ada menyebutkan: "Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara berpegang dengan ayat tersebut, bahwa Yesus itu Tuhan, maka saudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu Yesus dan Yesus itu Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu satu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, saya ingin bertanya : "Di ayat itu ada dua rangkaian kata ialah "Yesus dan Tuhan". Siapakah yang lebih berkuasa di antara keduanya. Tuhan Bapakah atau Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Tentu Tuhan Bapa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau masih ada yang lebih berkuasa dari Yesus, maka Yesus tentu bukan Tuhan, lebih jelas periksa di Injil Johanes pasal 14 ayat 28.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di ayat ini ada menyebutkan: "Kamu sudah dengar aku bilang, yang aku pergi serta datang kembali sama kamu. Coba kamu cinta sama aku, hati, sebab aku sudah bilang: "Yang aku pergi sama Bapa, karena bapaku itu lebih dari aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan: "Bapaku itu lebih dari aku", ini menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka ialah tuhan yang tidak sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi tingkatnya. Yang tidak sempurna itu tentu bukan Tuhan. Harap saudara periksa lagi di Injil Johanes pasal 12 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: "Dan barang siapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang mengutus aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pantaskah tuhan diutus. Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa ada Tuhan yang di utus. Maksud ayat tersebut siapa yang melihat Yesus, seolah-olah ia melihat Tuhan yang mengutus Yesus. Jadi perkataan Yesus diatas menunjukkan bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Saya belum meneliti maksud ayat di Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 yang menyebutkan bahwa "Bapa dalam aku dan aku dalam Bapa", seperti yang telah saya bacakan tadi. Akan tetapi dalam ayat ini saya berpendapat ada dua macam penafsiran :
1. Yesus adalah Tuhan.
2. Berdasarkan Injil Johanes pasal 12 ayat 45 yang kita baca itu menyebutkan, Yesus itu adalah utusan Tuhan. Utusan disini maksudnya selaku Tuhan ia menyampaikan sendiri ajarannya kepada manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat itu bukan berarti mempunyai dua macam penafsiran, tetapi diantara dua ayat tersebut yakni di Johanes pasal 10 ayat 38, dan pasal 14 ayat 11 dan Johanes pasal 12 ayat 45 itu adalah bertentangan. Disatu ayat ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain disebutkan bahwa Yesus itu utusan Tuhan. Jadi di dalam Injil sendiri terdapat ayat-ayatnya antara yang satu dengan yang lain bertentangan. Kita perlu ingat kembali pada pembicaraan kita semula kalau ada kitab suci yang isinya berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, maka apakah kitab suci itu masih akan dipertahankan kesuciannya..?.
ANTONIUS WIDURI: Betul, kita telah bicarakan hal itu pada pertemuan yang lalu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Andaikan saudara masih juga mempertahankan ketuhanan Yesus dengan berdasarkan ayat Bibel yang menyebutkan: "Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus" sebagaimana tersebut dalam Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 itu maka saudarapun akan dijawab oleh kitab Injil saudara sendiri, bahwa penafsiran saudara itu tidak benar.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah menyebutkan demikian?
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Injil Johanes pasal 17 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya semua jadi satu, ia Bapa! seperti Bapa dalam saya dan saya dalam Bapa dan supaya dia orang jadi satu dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus saya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata bahwa Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus dan muridnya pun ada dalam Bapa. Kalau begitu harus saudara akui bahwa murid-murid Yesuspun Tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya ayat itu menurut Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalimat, "Bapa dalam saya", dan muridnya jadi satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan Yesus dan Allah (Bapa). Dan di akhir ayat tersebut Yesus berkata "biar dunia percaya yang Bapa mengutus saya". Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Allah, melainkan utusannya, dan teruskan saudara baca di Johanes pasal 17 ayat 23
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat tersebut menyebutkan: "Saya dalam dia orang, dan Bapa dalam saya, supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus saya"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan. Apakah saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil yang menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak tunjukkan kepada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Sebagaimana telah saya sampaikan kepada bapak, saya ingin kepuasan. Sebetulnya keterangan-keterangan bapak telah memuaskan saya, namun demikian kalau masih ada ayat-ayatnya lagi harap bapak tunjukkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik saya penuhi pengharapan saudara silahkan saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: "Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar dari telinga kami"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri menghadapkan kata-katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan Allah. Jadi Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan kata lain ia bukan Tuhan dan ditengah-tengah ayat itu Yesus sendiri berkata : "Tiada Allah melainkan engkau". Jadi Yesus termasuk yang lain, yakni ia bukan Tuhan Allah. Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa, "tiada Tuhan melainkan Allah" mengapa kaum kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan. Silahkan periksa lagi Injil Yahya pasal 17 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, sebutan ayat tersebut adalah sebagai berikut: "Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah Aku sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan sesungguhnya bahwa Aku datang dari Ada-Mu, dan lagi mereka itu percaya bahwa Engkau yang menyuruh aku.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia menerima firman dari Allah. Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membutuhkan firman dari siapapun juga. Di akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata bahwa "Engkaulah yang menyuruh aku". Jadi Yesus itu bukan tuhan, melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana Nabi-nabi dan utusan-utusan Allah yang lain-lain juga. Teruskan saudara periksa Injil Matius pasal 26 ayat 2.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan : "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu ialah Yesus sendiri. Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. Lanjutkan periksa Injil Matius pasal 5 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disurga..."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup sampai disitu. Di ayat ini saudara saksikan sendiri, bahwa Yesus sendiri yang berkata kepada murid-muridnya, supaya kamu menjadi anak-anak bapamu yang di surga; yakni apabila murid-muridnya taat atas perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan jadi anak Tuhan juga. Berdasarkan ayat Bibel tersebut tentunya anak tuhan akan menjadi banyak jumlahnya, bukan Yesus saja.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi di Injil Johanes pasal 1 ayat 34 menyebutkan : "Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak Allah".
Juga di Injil Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan: "Maka suatu suara dari langit mengatakan:" Inilah Anakku yang kukasihi, kepadanya aku berkenan"
Di Injil Lukas pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: "Maka ia akan menjadi besar, dan Ia akan dikatakan anak Allah yang Maha Tinggi, maka Allah, Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya itu".
Di Ibrani pasal 4 ayat 14 menyebutkan: "Sedangkan ada kepada kita seorang Imam Mahabesar yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu".
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan bahwa Yesus Anak Allah. Kalau Bapak memerlukan akan saya tunjukkan ayat-ayatnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bibel yang menyebutkan Yesus Anak Allah sebagaimana tersebut di:
Matius : Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17
Johanes : Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di Johanes.
Rum : Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32.
Galitiah : Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.
Lukas : Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41.
Ibrani : Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan 8.
Matius : pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.
Korintus : Pasal 1 ayat 9
Dan masih ada beberapa ayat lain di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu Anak Allah tetapi maksudnya bukan anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku dikitab Injil bahwa ia adalah utusan Allah, bukan Anak Allah. Dan ia sendiri berkata : "anak manusia" bukan anak Tuhan, Jadi jumlah ayat-ayat di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak Allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul-betul, sebagaimana kita sering mendengar ucapan-ucapan "Anak Kapal", "Anak Sekolah", tidak berarti bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan kapal dan pelajaran-pelajaran di sekolah. Periksa lagi Yahya pasal 5 ayat 30.
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut demikian bunyinya : "Suatu pun tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bibel sendiri menyebutkan bahwa perbuatan Yesus itu adalah kehendak Tuhan. Dan sekiranya Yesus itu Tuhan, tentunya tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan, atau dengan lain kata "Utusan Tuhan itu adalah Tuhan", bisakah terjadi demikian.
ANTONIUS WIDURI: Sudah jelas dan terima kasih.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan: "Seorang pun tiada naik kesurga, kecuali ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak manusia bukan anak Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Betul berdasarkan ayat tersebut Yesus adalah anak manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Matius pasal 27 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan : " Maka mereka itupun meludahi Dia, serta mengambil buluh itu memalu kepalanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa diludahi dan diperolok-olokkan. Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah. Sesuai dengan pengharapan saudara supaya puas dengan soal ketuhanan Yesus menurut Bibel dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan Tuhan, sekali lagi periksa di Matius pasal 21 ayat 18 dan 19.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: " Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali kenegeri itu, ia merasa lapar". Serta dipandangnya sepohon ara di sisi jalan, pergilah ia kesitu dan didapatinya suatu apapun tiada dipohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia kepadanya : Janganlah jadi buah dari padamu lagi selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon yang tidak berbuat kesalahan apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa-apa itu malah dikutuk oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah. Padahal kalau betul Yesus itu Tuhan tentu Ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya mengeluarkan buahnya seketika itu juga, tidak lalu mengutuknya.
ANTONIUS WIDURI: Bapak hafal betul tentang ayat-ayat di Kitab Injil, jadi sudah jelas berdasarkan ayat-ayat Injil yang bapak sebutkan dan dikuatkan lagi dengan beberapa ayat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Persoalan Yesus anak Tuhan itu telah kita bicarakan pada pertemuan pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus diakui Anak Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui juga oleh golongan Kristen, menjabat anak tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil sendiri anak Tuhan itu banyak.
ANTONIUS WIDURI: Ya betul kita telah bicarakan tentang itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih Jelas, baiklah saya ulangi, di Injil ada menyebutkan bahwa :
1. Daud anak Allah yang sulung (Mazmur, pasal 89 ayat 27)
2. Yakub (Israil) adalah anak Allah yang Sulung (Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23)
3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung (Yeremia pasal 31 ayat 9)
Jadi Daud anak Allah yang sulung, Yakub anak Allah yang sulung, dan Afraim juga anak Allah yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya adalah anak sulung. Yang manakah yang betul-betul sulung. Apakah ayat ini benar semuanya atau salah semuanya. Karena itu saya jelaskan bahwa Anak Allah yang tersebut dalam Bibel itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada perintah-perintah tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Saya sudah mengerti terima kasih.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi saudara mungkin belum mengerti betul tentang arti "Anak dan Bapa" dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa yang terpakai dalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu bagaimanakah arti yang sebenarnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam bahasa Ibrani kata "Bapa" itu dipakai buat Tuhan, sedangkan kata "anak" dipakai buat mereka yang dihormati, seperti para Nabi dan para Rasul.
ANTONIUS WIDURI: Dasar apakah yang dipergunakan oleh bapak tentang keterangan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya sudah sebutkan pada pertemuan yang pertama ialah tersebut dalam Injil Matius
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak ingat, di pasal dan ayat berapa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius, pasal 5 ayat 9.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan: "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas siapa saja mendamaikan manusia akan disebut akan menjabat "Anak Allah", kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.
ANTONIUS WIDURI: Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja, karena sudah larut malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terserah saudara, tetapi baiklah besok malam saja kita lanjutkan.
Malam Ke 4 : Yesus Penebus Dosa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah Kepercayaan Kristen bahwa datangnya Yesus adalah untuk menebus Dosa.
ANTONIUS WIDURI: Memang demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dimanakah menyebutkan
ANTONIUS WIDURI: Dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tolong bacakanlah
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini ada menyebutkan: "Ia inilah ditinggalkan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalan keampunan dosa".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Susunan kata ini diucapkan oleh Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam Injil Lukas pasal 2 ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bacakanlah
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan: "Maka kata malaikat itu kepada mereka itu: "Jangan takut, karena sesungguhnya Aku memberikan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum. Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Malaikat itu berkata kepada siapa menurut ayat itu
ANTONIUS WIDURI: Di Lukas pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa malaikat berkata kepada orang gembala yang tinggal di padang, menjaga kawan binatangnya pada waktu malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu malaikat, dan tidak ada pernyataan dari orang gembala sendiri mengenai peristiwa tersebut.
ANTONIUS WIDURI: Buat saya tidak perlu memeriksa lebih mendalam lagi, karena di Injil menyebutkan Yesus adalah Juru Selamat dan penebus dosa, itu sudah cukup.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, kalau saudara tidak perlu memeriksa kembali ayat tersebut tidak apa, saya ikuti kemauan saudara, namun saya ingin memberitahukan kepada saudara, bahwa dalam kitab Kisah Rasul pasal 5 ayat 31 yang saudara baca tadi ada menyebutkan bahwa Yesus, hanya penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia. Dan saudara sendiri selaku penganut agama Kristen tentunya tidak tertebus dosanya oleh Yesus, oleh karena saudara bukan turunan Bani Israil. Demikianlah kalau saudara betul-betul berpegang pada Kitab Suci saudara kitab Injil saudara, yang telah saudara baca sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Diwaktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada. Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau benar sanggahan saudara, silahkan saudara buka di Matius pasal 1 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di Matius pasal 1 ayat 21 menyebutkan: "Maka Ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ia-lah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah belum Jelas, Bibel sendiri yang menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaumnya saja bukan untuk semua manusia, sebagaimana kita telah bicarakan.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi dapat juga saya artikan: "Kaum" itu dengan "Bangsa", ialah bangsa manusia. Jadi yang dimaksudkan ialah untuk semua bangsa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dengan dasar apa saudara memberi arti begitu. Di Bibel sendiri nyata-nyata menyebutkan dengan kata "Kaumnya". Taruh kata saudara alihkan kata : "Kaum" dengan arti "Bangsa", maka yang demikianpun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus sendiri saja ialah bangsa Ibrani (Israil).
ANTONIUS WIDURI: Saya masih belum yakin keterangan bapak selama di Bibel sendiri tidak menyebutkan dengan tegas, bahwa kedatangan Yesus untuk Bani Israil saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya di Bibel ada menyebutkan, betulkah saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua bangsa.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya yakin, dan demikianlah pendapat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara sudah periksa di Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Saya sudah periksa, tetapi saya tidak hafal ayat-ayat Bibel yang ratusan malah mungkin ribuan ayat itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, silahkan periksa Injil Matius pasal 15 ayat 24.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan: "Maka jawab Yesus, katanya "Tiadalah aku disuruhkan yang lain hanya kepada segala domba yang sesat diantara Bani Israil"".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa diputar-putar lagi, Yesus sendiri mengakui bahwa ia di Utus untuk Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia atau lain. Jadi kalau penganut Yesus (umat kristen) yang bukan golongan Bani Israil, tentunya tidak termasuk umatnya Yesus, dan dosanya tidak bisa ditebus/tertebus, karena Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan saudara sendiripun bukan dari golongan Bani Israil.
ANTONIUS WIDURI: Ya, kalau demikian bagi saya agak repot. Entah bagaimana ini semestinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat apakah faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melangkahi ajaran Yesus.
Dan di Injil Matius yang saudara baca baru-baru ini ada menyebutkan juga susunan kata Yesus sendiri "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain". Jelas disini Yesus sendiri ia mengakui ia disuruh. Kalau Yesus itu dikatakan Tuhan, maka pantaskah Tuhan itu jadi pesuruh. Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil saudara sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, akan tetapi maaf terlebih dulu apakah misalnya tidak mungkin ayat itu ada salah cetak. Ini hanya kira-kiraan saya sendiri saja, tetapi sekali lagi saya minta maaf.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak apa saudara bersikap ragu-ragu, tetapi untuk menghilangkan keragu-raguan baiklah kita periksa kitab yang berbahasa Belanda ini yang kebetulan saudara bawa. Kitab ini berjudul : "Bijbellezingen voor het Huisgezin". Setujukah saudara.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, dan memang demikian maksud kami sebelumnya, agar dapat kita periksa bersama-sama apakah ayat Bibel yang berbahasa Indonesia, ada bersamaan maksudnya dengan yang berbahasa belanda.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di bab : "De onderdanen van het koningrijk" halaman 834, ayat 12 apakah sudah diketemukan ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Sudah ini dia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah mari kita periksa, di ayat ini menyebutkan: "Toen de vrouw van Kanaan tot Christus kwan, Hem om smehende haar dochter te genezen, wat zei Hijtoen?. Maar Hij antwoordende, zeide : "Ik ben niet gezenden dan tot de verloren schapen van huis israel""
Kalau kita salin kedalam bahasa Indonesia : "Ketika seorang perempuan dari Kanaan datang di hadapan Kristus mengemis-mengemis padanya supaya mengobati (menyembuhkan) anaknya, lalu apakah katanya ?. Maka jawab Yesus, katanya : "Tiadalah aku disuruhkan yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil""
ANTONIUS WIDURI: Yah terus terang saja, tampaknya pendirian saya sudah mulai condong kepada keterangan-keterangan bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, saya bersyukur, karena saudara sudah tambah bimbang dalam keyakinan saudara. Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membaca susunan ayat di Injil Matius pasal 26 ayat 1 dan 2.
ANTONIUS WIDURI: Betul saya ingat, saya akan menjelaskan ayat tersebut
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, kalau saudara masih merasa perlu memberikan penjelasan.
ANTONIUS WIDURI: Saya akan bacakan lagi bunyi ayat tersebut.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, pada pertemuan yang lalu telah saya terangkan. Mungkin saudara masih perlu membantah (membantah keterangan saya tersebut). Silahkan saudara membacanya.
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut: "Setelah Yesus menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula ia kepada murid-muridnya : "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan".
Jadi kedatangan Yesus memang untuk disalib. Berdasarkan ayat ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan di waktu akan disalib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk disalib.
Mestinya dia bersedia untuk disalib. Seruan Yesus minta-minta tolong itu, sebagaimana saya telah sebutkan pada pertemuan kita yang pertama, ialah di Matius pasal 27 ayat 46: yang bunyinya sebagai berikut: "Maka sekira-kira pukul tiga itu, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya : "Eli, Eli, lama sabachtani", artinya "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku".
ANTONIUS WIDURI: Di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan ketuhanan Yesus sudah mengetahui lebih dahulu bahwa badan kemanusiaannya akan di salib. Jadi yang berteriak itu bukan anak Tuhan , melainkan badan kemanusiaannya Yesus , oleh karenanya itu ia menyerah untuk disalib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, diwaktu Yesus di Salib ada dimanakah badan ketuhanannya Yesus itu. Kalau saudara menjawab terpisah, maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu dengan Tuhan. Tetapi kalau saudara menjawab tetap disitu, mengapa badan ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak-teriak minta tolong.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak mengerti bagaimana soal ini sebenarnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan lagi di Matius pasal 26 ayat 38 yang menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: Hatiku amat sangat berduka cita hampir mati rasaku; tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku"
Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita yang dirasakan olehnya. Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga bersama dia. Pantaskah Tuhan minta-minta kepada manusia.
ANTONIUS WIDURI: Kalau saya berpegang pada ayat Injil tersebut, bahwa kedatangan Yesus untuk bani Israil saja, maka apakah salahnya kalau kita mengajak manusia diluar bani Israil supaya percaya kepada Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara konsekwen berpegang pada ayat Injil itu mestinya tidak demikian pendapat saudara. Kalau saudara telah menyimpang dari langkah Yesus oleh karena Yesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk menebus dosa bani Israil semata-mata, bukan manusia lainnya.
ANTONIUS WIDURI: Taruh kata kedatangan Yesus itu hanya untuk bani Israil saja, dan andaikata ada orang dari luar Bani Israil yang masuk Kristen, maka hal tersebut tidak berarti ayat Injil dan ajaran Kristen itu ada kesalahan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu apakah orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus itu sudah tertebus dosanya
ANTONIUS WIDURI: Entahlah
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa dalam kitab Injil tersebut Yesus berkata bahwa kedatangannya untuk menebus dosanya bani Israil, Dengan demikian maka orang bani Israil yang menyalibkan Yesus mestinya sudah tertebus dosanya. Terlebih lagi berdasarkan keterangan saudara mestinya manusia yang menyalibkan Yesus itu tidak berdosa, malah menerima pahala besar, kalau kedatangannya Yesus memang untuk disalib.
Andaikata tidak ada orang yang bersedia menyalibkan Yesus, tentu tidak terlepas dosanya bani Israil dan kedatangannya Yesus tidak dapat lagi disebut selaku penebus dosa.
Mestinya orang yang menyalibkan Yesus itu menerima pahala besar, tidak dilaknat, karena mereka telah berjasa menyalibkan Yesus, karena perbuatan mereka itulah, dosa-dosa bani Israil tertebus semuanya. Jawaban ini sebagian telah saya sampaikan pada pertemuan kita yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Dalam hal ini saya belum bisa menjawab sekarang, tetapi mungkin dilain waktu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan ulangi lagi pertanyaan saya : Betulkah lantaran Yesus di Salib dosa bisa terhapus.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu menurut ayat Injil.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alat apakah digunakan untuk menyalibkan Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Kalau saya tidak salah, ialah kayu yang disebut: "Kayu Salib"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Yesus tergantung pada kayu pada waktu disalibkan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikian, sebagaimana kita sering melihat gambar Yesus disalib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Galatia pasal 3 ayat 13
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini disebutkan: "Maka Kristus sudah menebus kita dari pada kutuk Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat: "Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut keterangan saudara, Yesus rela untuk di salib, sedangkan menurut Galatia yang saudara baca menyebutkan: Terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu apakah bisa menebus dosa manusia.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih , saya sudah menyadari. Apakah tidak sebaiknya kita pindah kepada pasal-pasal yang lain. Tetapi di lain malam, karena sekarang waktunya sudah terlalu larut malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah terserah saudara
ANTONIUS WIDURI: Memang demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dimanakah menyebutkan
ANTONIUS WIDURI: Dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tolong bacakanlah
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini ada menyebutkan: "Ia inilah ditinggalkan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalan keampunan dosa".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Susunan kata ini diucapkan oleh Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam Injil Lukas pasal 2 ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bacakanlah
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan: "Maka kata malaikat itu kepada mereka itu: "Jangan takut, karena sesungguhnya Aku memberikan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum. Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Malaikat itu berkata kepada siapa menurut ayat itu
ANTONIUS WIDURI: Di Lukas pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa malaikat berkata kepada orang gembala yang tinggal di padang, menjaga kawan binatangnya pada waktu malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu malaikat, dan tidak ada pernyataan dari orang gembala sendiri mengenai peristiwa tersebut.
ANTONIUS WIDURI: Buat saya tidak perlu memeriksa lebih mendalam lagi, karena di Injil menyebutkan Yesus adalah Juru Selamat dan penebus dosa, itu sudah cukup.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, kalau saudara tidak perlu memeriksa kembali ayat tersebut tidak apa, saya ikuti kemauan saudara, namun saya ingin memberitahukan kepada saudara, bahwa dalam kitab Kisah Rasul pasal 5 ayat 31 yang saudara baca tadi ada menyebutkan bahwa Yesus, hanya penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia. Dan saudara sendiri selaku penganut agama Kristen tentunya tidak tertebus dosanya oleh Yesus, oleh karena saudara bukan turunan Bani Israil. Demikianlah kalau saudara betul-betul berpegang pada Kitab Suci saudara kitab Injil saudara, yang telah saudara baca sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Diwaktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada. Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau benar sanggahan saudara, silahkan saudara buka di Matius pasal 1 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di Matius pasal 1 ayat 21 menyebutkan: "Maka Ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ia-lah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah belum Jelas, Bibel sendiri yang menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaumnya saja bukan untuk semua manusia, sebagaimana kita telah bicarakan.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi dapat juga saya artikan: "Kaum" itu dengan "Bangsa", ialah bangsa manusia. Jadi yang dimaksudkan ialah untuk semua bangsa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dengan dasar apa saudara memberi arti begitu. Di Bibel sendiri nyata-nyata menyebutkan dengan kata "Kaumnya". Taruh kata saudara alihkan kata : "Kaum" dengan arti "Bangsa", maka yang demikianpun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus sendiri saja ialah bangsa Ibrani (Israil).
ANTONIUS WIDURI: Saya masih belum yakin keterangan bapak selama di Bibel sendiri tidak menyebutkan dengan tegas, bahwa kedatangan Yesus untuk Bani Israil saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya di Bibel ada menyebutkan, betulkah saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua bangsa.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya yakin, dan demikianlah pendapat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara sudah periksa di Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Saya sudah periksa, tetapi saya tidak hafal ayat-ayat Bibel yang ratusan malah mungkin ribuan ayat itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, silahkan periksa Injil Matius pasal 15 ayat 24.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan: "Maka jawab Yesus, katanya "Tiadalah aku disuruhkan yang lain hanya kepada segala domba yang sesat diantara Bani Israil"".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa diputar-putar lagi, Yesus sendiri mengakui bahwa ia di Utus untuk Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia atau lain. Jadi kalau penganut Yesus (umat kristen) yang bukan golongan Bani Israil, tentunya tidak termasuk umatnya Yesus, dan dosanya tidak bisa ditebus/tertebus, karena Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan saudara sendiripun bukan dari golongan Bani Israil.
ANTONIUS WIDURI: Ya, kalau demikian bagi saya agak repot. Entah bagaimana ini semestinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat apakah faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melangkahi ajaran Yesus.
Dan di Injil Matius yang saudara baca baru-baru ini ada menyebutkan juga susunan kata Yesus sendiri "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain". Jelas disini Yesus sendiri ia mengakui ia disuruh. Kalau Yesus itu dikatakan Tuhan, maka pantaskah Tuhan itu jadi pesuruh. Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil saudara sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, akan tetapi maaf terlebih dulu apakah misalnya tidak mungkin ayat itu ada salah cetak. Ini hanya kira-kiraan saya sendiri saja, tetapi sekali lagi saya minta maaf.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak apa saudara bersikap ragu-ragu, tetapi untuk menghilangkan keragu-raguan baiklah kita periksa kitab yang berbahasa Belanda ini yang kebetulan saudara bawa. Kitab ini berjudul : "Bijbellezingen voor het Huisgezin". Setujukah saudara.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, dan memang demikian maksud kami sebelumnya, agar dapat kita periksa bersama-sama apakah ayat Bibel yang berbahasa Indonesia, ada bersamaan maksudnya dengan yang berbahasa belanda.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di bab : "De onderdanen van het koningrijk" halaman 834, ayat 12 apakah sudah diketemukan ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Sudah ini dia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah mari kita periksa, di ayat ini menyebutkan: "Toen de vrouw van Kanaan tot Christus kwan, Hem om smehende haar dochter te genezen, wat zei Hijtoen?. Maar Hij antwoordende, zeide : "Ik ben niet gezenden dan tot de verloren schapen van huis israel""
Kalau kita salin kedalam bahasa Indonesia : "Ketika seorang perempuan dari Kanaan datang di hadapan Kristus mengemis-mengemis padanya supaya mengobati (menyembuhkan) anaknya, lalu apakah katanya ?. Maka jawab Yesus, katanya : "Tiadalah aku disuruhkan yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil""
ANTONIUS WIDURI: Yah terus terang saja, tampaknya pendirian saya sudah mulai condong kepada keterangan-keterangan bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, saya bersyukur, karena saudara sudah tambah bimbang dalam keyakinan saudara. Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membaca susunan ayat di Injil Matius pasal 26 ayat 1 dan 2.
ANTONIUS WIDURI: Betul saya ingat, saya akan menjelaskan ayat tersebut
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, kalau saudara masih merasa perlu memberikan penjelasan.
ANTONIUS WIDURI: Saya akan bacakan lagi bunyi ayat tersebut.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, pada pertemuan yang lalu telah saya terangkan. Mungkin saudara masih perlu membantah (membantah keterangan saya tersebut). Silahkan saudara membacanya.
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut: "Setelah Yesus menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula ia kepada murid-muridnya : "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan".
Jadi kedatangan Yesus memang untuk disalib. Berdasarkan ayat ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan di waktu akan disalib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk disalib.
Mestinya dia bersedia untuk disalib. Seruan Yesus minta-minta tolong itu, sebagaimana saya telah sebutkan pada pertemuan kita yang pertama, ialah di Matius pasal 27 ayat 46: yang bunyinya sebagai berikut: "Maka sekira-kira pukul tiga itu, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya : "Eli, Eli, lama sabachtani", artinya "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku".
ANTONIUS WIDURI: Di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan ketuhanan Yesus sudah mengetahui lebih dahulu bahwa badan kemanusiaannya akan di salib. Jadi yang berteriak itu bukan anak Tuhan , melainkan badan kemanusiaannya Yesus , oleh karenanya itu ia menyerah untuk disalib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, diwaktu Yesus di Salib ada dimanakah badan ketuhanannya Yesus itu. Kalau saudara menjawab terpisah, maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu dengan Tuhan. Tetapi kalau saudara menjawab tetap disitu, mengapa badan ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak-teriak minta tolong.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak mengerti bagaimana soal ini sebenarnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan lagi di Matius pasal 26 ayat 38 yang menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: Hatiku amat sangat berduka cita hampir mati rasaku; tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku"
Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita yang dirasakan olehnya. Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga bersama dia. Pantaskah Tuhan minta-minta kepada manusia.
ANTONIUS WIDURI: Kalau saya berpegang pada ayat Injil tersebut, bahwa kedatangan Yesus untuk bani Israil saja, maka apakah salahnya kalau kita mengajak manusia diluar bani Israil supaya percaya kepada Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara konsekwen berpegang pada ayat Injil itu mestinya tidak demikian pendapat saudara. Kalau saudara telah menyimpang dari langkah Yesus oleh karena Yesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk menebus dosa bani Israil semata-mata, bukan manusia lainnya.
ANTONIUS WIDURI: Taruh kata kedatangan Yesus itu hanya untuk bani Israil saja, dan andaikata ada orang dari luar Bani Israil yang masuk Kristen, maka hal tersebut tidak berarti ayat Injil dan ajaran Kristen itu ada kesalahan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu apakah orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus itu sudah tertebus dosanya
ANTONIUS WIDURI: Entahlah
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa dalam kitab Injil tersebut Yesus berkata bahwa kedatangannya untuk menebus dosanya bani Israil, Dengan demikian maka orang bani Israil yang menyalibkan Yesus mestinya sudah tertebus dosanya. Terlebih lagi berdasarkan keterangan saudara mestinya manusia yang menyalibkan Yesus itu tidak berdosa, malah menerima pahala besar, kalau kedatangannya Yesus memang untuk disalib.
Andaikata tidak ada orang yang bersedia menyalibkan Yesus, tentu tidak terlepas dosanya bani Israil dan kedatangannya Yesus tidak dapat lagi disebut selaku penebus dosa.
Mestinya orang yang menyalibkan Yesus itu menerima pahala besar, tidak dilaknat, karena mereka telah berjasa menyalibkan Yesus, karena perbuatan mereka itulah, dosa-dosa bani Israil tertebus semuanya. Jawaban ini sebagian telah saya sampaikan pada pertemuan kita yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Dalam hal ini saya belum bisa menjawab sekarang, tetapi mungkin dilain waktu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan ulangi lagi pertanyaan saya : Betulkah lantaran Yesus di Salib dosa bisa terhapus.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu menurut ayat Injil.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alat apakah digunakan untuk menyalibkan Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Kalau saya tidak salah, ialah kayu yang disebut: "Kayu Salib"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Yesus tergantung pada kayu pada waktu disalibkan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikian, sebagaimana kita sering melihat gambar Yesus disalib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Galatia pasal 3 ayat 13
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini disebutkan: "Maka Kristus sudah menebus kita dari pada kutuk Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat: "Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut keterangan saudara, Yesus rela untuk di salib, sedangkan menurut Galatia yang saudara baca menyebutkan: Terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu apakah bisa menebus dosa manusia.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih , saya sudah menyadari. Apakah tidak sebaiknya kita pindah kepada pasal-pasal yang lain. Tetapi di lain malam, karena sekarang waktunya sudah terlalu larut malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah terserah saudara
Malam Ke 5 : Dosa Waris
ANTONIUS
WIDURI: Saya ingin menerima penjelasan dari bapak kyai, tentang
kepercayaan kepada dosa waris yang disebabkan karena dosanya Adam dan
Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saya akan berikan jawabannya, tetapi sebelumnya saya ajukan pertanyaan: Betulkah menurut kepercayaan Kristen bahwa anak cucu Adam dan Hawa dari sejak dilahirkan sudah membawa dosa.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, karena Adam dan Hawa berdosa, maka cucunya menerima warisan dosa dari keduanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa dosa Adam dan Hawa diwariskan kepada cucunya, mestinya setiap manusia memikul dosanya dari perbuatannya sendiri, bukan memikul dosanya orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi menurut ajaran Kristen, setiap manusia pada sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa dari dosanya Adam dan Hawa. Oleh karena kedatangan Yesus itu adalah untuk menebus dosa-dosa manusia dari warisan Adam dan Hawa tersebut.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau keterangan saudara benar pada ajaran Kristen, silahkan saudara periksa kitab Nabi Yehezkiel pasal 18 ayat 20.
ANTONIUS WIDURI: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "orang berbuat dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapaknya, dan Bapa pun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasik pun akan tergantung atasnya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas Bibel sendiri menyebutkan bahwa setiap manusia akan menanggung sendiri perbuatan baik maupun buruk, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain. Berdasarkan ayat tersebut, maka dosa Adam dan Hawa harus ditanggung sendiri oleh keduanya. Tetapi mengapa dosa Adam dan Hawa harus diwariskan atas anak cucunya, sehingga anak cucunya ikut serta menanggung dosanya; padahal kitab Injil sendiri tegas menyebutkan bahwa setiap perbuatan baik atau buruk yang dikerjakan oleh seseorang tidak dapat dibebankan atas orang lain. Baiklah, saya teruskan pertanyaan saya pada saudara; sejak umur berapa saudara di baptis.
ANTONIUS WIDURI: Kata orang tua saya, sejak umur tiga bulan dibawa ke gereja dan disana dibaptis, oleh karena setiap manusia sejak dilahirkan sudah membawa dosanya Adam dan Hawa yang disebut Dosa Waris, jadi sejak bayipun sudah membawa dosa; oleh karenanya saya dibaptis waktu masih kecil.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah perbuatan demikian itu berdasarkan kitab Bibel
ANTONIUS WIDURI: Saya berkeyakinan demikian. Sebagaimana saya terangkan bahwa bayi yang baru dilahirkan itu tidak suci, yakni sudah membawa dosanya Adam dan Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, bayi yang belum dibaptis sekiranya ia meninggal dunia (mati) tentu tidak akan masuk surga, sebab matinya ada membawa dosanya Adam dan Hawa.
ANTONIUS WIDURI: Ya, mestinya demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa Matius pasal 19 ayat 14.
ANTONIUS WIDURI: dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Tetapi kata Yesus. "Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah,…perhatikanlah di ayat itu nyata-nyata Yesus sendiri yang berkata ia mengakui kesuciannya kanak-kanak. Sedangkan mereka belum mengakui kesalibannya Yesus dan juga belum dibaptiskan, tetapi mempunyai kerajaan surga. Jadi berdasarkan pengakuan Yesus sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa waris dari Adam dan Hawa, oleh karena itulah Yesus berkata : Mereka adalah suci dari dosa dan dengan sendirinya masuk surga. Saya ingin bertanya lagi, Saudara waktu umur tiga bulan itu sudah membawa dosakah atau belum.
ANTONIUS WIDURI: Kalau berdasarkan perkataan Yesus yang bapak katakan tadi, tentu tidak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi masih suci dari dosa walaupun tanpa dibaptiskan.
ANTONIUS WIDURI: Ya betul demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, apakah gunanya saudara dibaptis pada waktu umur tiga bulan itu.
ANTONIUS WIDURI: Waktu umur tiga bulan tentu saya tidak tahu apa-apa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya bertanya sekarang, bukan bertanya kepada saudara diwaktu saudara berumur tiga bulan, Jadi apakah sekarang saudara sudah menyadari tentang tidak adanya dosa waris.
ANTONIUS WIDURI: Seperti bapak terangkan tadi, berdasarkan pengakuan Yesus sendiri tentu saya menyadarinya. Karena, Yesus sendiri yang mengatakan bahwa anak-anak itu suci pada waktu dilahirkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, bagaimanakah sekarang, masih adakah pandangan saudara terhadap dosa waris
ANTONIUS WIDURI: Tentu saja harus menyadari berdasarkan perkataan Yesus sendiri bahwa aman-anak yang baru dilahirkan itu suci tidak membawa dosa sedikitpun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: tidak membawa dosa yang bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tidak membawa warisan dosa dari Adam dan Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu saudara telah mengakui bahwa dosa waris itu tidak ada
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikianlah harus saya akui berdasarkan Kitab Bibel sendiri.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur saudara telah mengakui tidak adanya dosa waris, kalau dosa waris itu turun-temurun, maka anak yang baru lahir yang belum tahu apa-apa belum bisa memisahkan antara yang baik dan buruk, kalau bayi itu mati ia membawa dosa dan masuk neraka, dan dimanakah letaknya keadilan Tuhan kalau demikian.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya bisa terima keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, coba pikirkan dengan penuh kesadaran. Kalau ada seorang tua dari beberapa orang anak, dan orang tua itu menjadi penipu, pencuri, penghianat, berbuat aniaya, kejam, dan bermacam-macam dosa ia kerjakan, lalu ia dihukum masuk penjara, apakah anak-anaknya juga diharuskan menanggung dosa orang-orang tuanya, lalu anak-anak itu harus dihukum juga masuk penjara dengan alasan dosa waris. Apakah pengadilan semacam itu akan dikatakan penegak keadilan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih, saya sudah menyadari, bahwa dosa itu tidak bisa diwariskan atau dioperkan kepada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur kalau begitu.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi kalau dosa itu tidak bisa diwariskan mestinya pahala juga tidak diwariskan. Bagaimanakah menurut ajaran agama Islam dalam hal itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak bisa, malah tidak boleh; baik pahala maupun dosa dioperkan pada orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Jawaban "tidak boleh" itu apakah menurut pendapat bapak sendirikah atau menurut ajaran Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ajaran Islam, pahala seseorang tidak boleh diwariskan atau dioper kepada orang lain, begitu juga dosanya seseorang tidak boleh diwariskan kepada orang lain. Setiap orang menanggung sendiri pahala dan dosanya atas perbuatannya sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi saya pernah membaca sebuah buku agama Islam yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad pernah berkorban seekor kambing buat umatnya sekalian dan buat familinya. Ini berarti bahwa Nabi Muhammad mewariskan atau mengoperkan pahala kepada orang lain, yakni kepada umatnya dan familinya. Yang demikian itu bukan dosa waris, tetapi jelas pahala waris.
Jadi di dalam ajaran Islam ada juga pahala waris, maka saya kira bapak tidak perlu urus tentang dosa-dosa waris dalam ajaran Kristen, kalau di dalam ajaran Islam terdapat ajaran pahala waris atau ajaran oper pahala.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: kalau buku agama Islam yang saudara baca mau dijadikan pokok tentang bolehnya warisan pahala, mestinya orang Islam boleh sembahyang dan berpuasa, lalu diwariskan pahalanya buat sekalian umat Islam yang masih hidup dan yang mati, tetapi tidak ada umat Islam yang berbuat demikian, kalaupun ada, mungkin karena mereka tidak tahu, bahwa perbuatan yang demikian itu, bertentangan dengan kitab sucinya Al Qur’an. Jadi bukan kitab sucinya yang salah, tetapi penganutnya sendiri, dan berbeda dengan kitab Bibel yang mengandung banyak perselisihan antara satu ayat dengan yang lain. Di dalam kitab suci Al Qur’an, tidak terdapat ajaran pahala waris maupun dosa waris. Akan tetapi dalam kitab Bibel (Kristen) antara satu ayat dengan ayat yang lain bersimpang siur.
ANTONIUS WIDURI: Saya pernah membaca kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia, kalau tidak keliru di dalam surat Ath Thurr ayat 21 ada menyebutkan yang maksudnya bahwa anak-anak orang mukmin akan dimasukkan surga lantaran ibu bapaknya. Jadi lantaran amalan ibu bapaknya anak-anak itu masuk surga. Kalau yang demikian itu bukan pahala waris, lalu apakah namanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat Al Qur’an yang saudara maksudkan itu bunyinya akan saya bacakan sebagai berikut: Yang artinya : "Dan mereka yang beriman dan diikuti oleh anak-anak cucunya (keturunannya) dengan keimanan pula. Kami (Allah) kumpulkan anak cucu itu dengan mereka dan tiadalah kami kurangi pahala amalan mereka sedikit juapun" (Surat Ath Thurr ayat 21). Diayat ini jelas menyebutkan tidak adanya pahala waris, malah tanggungan pun mengenai pahala warispun tidak ada. Yang masuk surga bersama Ibu bapaknya itu adalah anak-anak yang belum baligh, karena yang sudah baligh tentu bertanggung jawab sendiri. Oleh karenanya dalam ayat tersebut ada sambungannya. Yang artinya : "Setiap orang bertanggung jawab (terikat) oleh amalannya sendiri-sendiri (masing-masing)". Jadi setiap orang menanggung dosa dan pahala atas perbuatannya masing-masing bukan warisan dari orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Apakah di dalam Kitab Al Qur’an ada yang lebih tegas menyebutkan bahwa dosa dan pahala itu tidak dapat diwariskan atau dihadiahkan pada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ada, cukup banyak.
ANTONIUS WIDURI: Maafkan, kami ingin mengetahui di surat apa, dan di ayat berapa, kami akan cocokkan dirumah, karena kami ada mempunyai kitab terjemahan Al Qur’an Bahasa Indonesia. Mungkin juga saudara-saudara yang hadir di sini juga memerlukan juga.
HADIRIN: Perlu diterangkan, karena memang penting diterangkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah tidak sebaiknya kita bersama-sama memeriksa di sini saja, kalau saudara menyetujui saya suruh ambilkan Al Qur’an lalu saya tunjukkan surat dan ayatnya sekali. Bagaimana, apakah sekarang juga.
ANTONIUS WIDURI: Kalau Bapak hafal lebih baik sebutkan sekarang saja ayat-ayatnya , akan kami catat: lalu akan kami cocokkan dirumah dengan Al Qur’an kami. Tapi kalau bapak tidak hafal kami minta besok malam untuk menghemat waktu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Insya Allah saya hafal ayat-ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Baik, silahkan bapak sebutkan, kami akan catat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan sebutkan nama-nama surat dan nomor ayatnya, lalu saya akan beri keterangan dan saudara catat nama Surat dan nomor ayatnya yang sebut, lalu cocokkan lagi dirumah.
ANTONIUS WIDURI: baik, kami setuju.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY:
1 . Surat Al Baqarah, ayat 286.
"Kepada dirinya apa yang ia kerjakan, dan atas dirinya apa yang dia lakukan" Maksudnya, baik dan buruknya suatu perbuatan, harus ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya, tidak boleh dibebankan atas orang lain.
2 . Surat Al Baqarah, ayat 123.
"Dan Hendaknya kamu takut pada suatu hari (kiamat) tidak berkuasa seorang membebaskan sesuatu atas orang lain".
Maksudnya, kelak dihari kiamat, seseorang tidak berkuasa menebus dosanya orang lain, dan pahala tidak diperbolehkan atas orang lain. Masing-masing harus menanggung sendiri perbuatannya baik maupun jahat.
3 . Surat Al Ankabut, ayat 6
"Siapa yang giat berusaha maka usahanya itu untuk dirinya sendiri".
4 . Surat Yaasiin, ayat 54
"Maka pada hari kiamat, tidak seorangpun akan teraniaya, dan kamu tidak akan dibalas, melainkan apa yang kamu sendiri telah kerjakan".
5 . Surat Al Isra’ , ayat 15
"Dan seseorang tidak berkuasa memikul dosanya orang lain ".
6 . Surat An Najm, ayat 38 dan 39
"Bahwa seseorang tidak berkuasa menanggung dosanya orang lain dan sesungguhnya seorangpun tidak akan menerima pahala melainkan daripada perbuatannya sendiri".
7 . Surat Luqman, ayat 33.
"Hai Manusia hendaklah kamu takut kepada suatu hari (kiamat) seorang bapak tidak berkuasa membebaskan anaknya (dari perbuatan anaknya), seorang anak tak akan berkuasa membebaskan perbuatan bapaknya".
Ayat-ayat yang saya sebutkan di atas tadi jelas sekali menunjukkan bahwa seseorang tidak berkuasa menebus dosanya atau mengambil oper pahala orang lain. Jadi dalam Islam, tidak ada manusia yang berkuasa menebus dosa, atau seorang pejabat menebus dosa, perbuatan baik atau jahat harus ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya.
Saya kira sudah cukup ayat-ayat yang saya sebutkan, tetapi kalau saudara masih memerlukan, saya akan sebutkan lagi ayat-ayat yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup, dan kami sudah mengerti, akan tetapi kami pernah membaca sebuah kitab yang menyebutkan sebuah Hadist Nabi Muhammad, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menerangkan bahwa : "Mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh familinya". Berdasarkan Hadist tersebut berarti bahwa siksaan atas mayit itu, disebabkan perbuatan orang lain, bukan dari perbuatan dirinya sendiri. Mayit itu disiksa lantaran "perbuatan" tangisnya orang lain. Kami telah tanyakan kepada beberapa orang yang kami pandang mengerti tentang agama Islam, dan salah seorang guru agama Islam mengenal susunan Hadist tersebut memberikan jawaban bahwa hadist itu benar (sahih), oleh karena yang meriwayatkan adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Hadist Nabi yang saudara bawakan itu susunannya demikian:
"Telah berkata Umar dan Ibnu Umar: Bersabda Nabi Muhammad SAW sesungguhnya mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh keluarganya (riwayat Bukhari dan Muslim)". Akan tetapi hakekatnya Hadist itu Tidak Sahih, oleh karena berlawanan dengan ayat-ayat Al Qur’an. Walaupun oleh karena saudara yang beragama Kristen, mungkin belum mengetahui tentang Hadist-hadist Sahih dan Hadist-hadist Palsu, maka agar saudara yang hadir dipertemuan ini dapat mengikuti juga, merasa perlu saya terangkan bahwa menurut kitab-kitab Ushul Fiqih dan kitab Musthalahul Hadist, yang disebut Hadist Nabi, bukan saja mesti sah riwayatnya malah mesti beres susunannya dan arti dari pada hadist itu HARUS tidak berlawanan dengan kitab Al Qur’an.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim jelas diterangkan demikian. Maksud Hadist tersebut , tatkala hadist yang menerangkan bahwa mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh familinya, di dengar oleh Siti Aisyah (Istri Nabi), maka Siti Aisyah menolak kebenaran Hadist tersebut. Aisyah berkata : "Cukuplah buat kamu Ayat Al Qur’an; Dan tidak berkuasa seseorang menanggung dosa orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Nah, kalau begitu pak kyai, sekarang kami telah mengerti bahwa berdasarkan Kitab Bibel sendiri dan Kitab Al Qur’an pada hakekatnya dosa waris dan pahala waris itu tidak ada. Yakni setiap manusia menanggung sendiri dosanya, dan pahalanya menurut perbuatannya masing-masing. Ini adil namanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, seharusnya begitu; sebagaimana tersebut dalam kitab Bibel dan Al Qur’an yang telah kita baca tadi. Akan tetapi supaya lebih jelas dan tambah meyakinkan saudara, silahkan saudara periksa di Injil: "Surat kiriman Rasul Paulus kepada orang Rum Pasal 2 ayat 5 dan 6.
ANTONIUS WIDURI: Baik, surat dan ayat ini menyebutkan sebagai berikut: "Tetapi menurut degilmu dan hati yang tiada mau bertobat, engkau menghimpunkan kemurkaan keatas dirimu untuk hari murka dan kenyataan hukum Allah yang adil". " yang akan membalas ke atas tiap-tiap orang menurut perbuatan masing-masing"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, malah sebaliknya setiap orang akan dibalas menurut amalnya masing-masing.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi Matius pasal 16 ayat 27
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menerangkan /menyebutkan: "Karena anak manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan segala malaikatnya; pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya :
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.
ANTONIUS WIDURI: Tidak ada, menurut ayat ini perbuatan dosa dan perbuatan baik akan ditanggung sendiri, tidak boleh dibebankan atau diwariskan pada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan tidak adanya dosa waris.
ANTONIUS WIDURI: Ya, dari mana asalnya ada sebutan dosa waris itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.
ANTONIUS WIDURI: Sudah sangat jelas sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu baiklah kita lanjutkan. Diayat saudara bacakan tadi ada sebutan "Anak manusia". Bapanya silahkan saudara bacakan sekali lagi.
ANTONIUS WIDURI: Baik, awal ayat tersebut menyebutkan: "Karena Anak Manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya…"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: bagaimana menurut pengertian saudara yang dimaksudkan dengan "Anak Manusia dan Bapanya"
ANTONIUS WIDURI: Anak manusia itu tentulah Yesus, sedang Bapa ialah Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi: "Surat kiriman yang kedua kepada orang Kristen " pasal 5 ayat 10
ANTONIUS WIDURI: Baik ayat ini menyebutkan: " Karena tak dapat tiada kita sekalian akan jadi nyata dihadapan kursi pengadilan Kristus, supaya tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh tubuh itu, baik atau jahat"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat Injil sendiri yang menyebutkan, bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing, baik maupun jelek, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang bapak tunjukkan bahwa perbuatan baik atau jelek seseorang tidak dapat diwariskan kepada orang lain. Oleh karenanya, kepercayaan saya kepada dosa waris itu mulai luntur.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu lantas bagaimana dosanya Adam dan Hawa, apakah dapat diwariskan kepada orang lain, tegasnya kepada anak cucunya.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat Bibel tersebut di atas tentu tidak. Jadi dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, seharusnya ditanggung sendiri oleh keduanya, tidak bisa diwariskan kepada anak cucunya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam sejarah Agama Kristen kita kenal yang disebut: "biechten", ialah orang yang berbuat dosa, dan "de biechtafleggen", ialah orang yang meminta ampun atas kesalahannya , dan "Biecht-vader", ialah orang-orang yang diberi wewenang memberi ampun. Setiap orang merasa menyesal atas kesalahannya dapat menerima ampunan dengan jalan membeli selembar surat yang menyebutkan bahwa orang yang berdosa sudah diberi ampun atas dosanya. Surat ampunan itu disebut "Aflaat-brieven" atau Indul gences, yang artinya kemurahan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya menyadari soal itu, keterangan bapak memuaskan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan hanya demikian, akan tetapi Aflaat-brieven itu pada zaman dulu dipropaganda (gepredicht) di Negara Jerman oleh seorang rabib (nonnik) bernama "Tetzel" dalam tahun 1517 atas perintah Paus Leo, yang menjadi Paus pada tahun 1513-1521. Sebahagian dari pada hasil penjualan Aflaat-brieven itu digunakan untuk pendirian bangunan gereja "Saint Pieter Kerk" di kota Roma. Terlalu panjang kalau saya uraikan sejarah pemerintahan gereja di Eropa pada permulaan abad pertengahan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih, kita lanjutkan saja soal yang lain, sekarang sudah larut malam, lain kali kami akan datang lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saya akan berikan jawabannya, tetapi sebelumnya saya ajukan pertanyaan: Betulkah menurut kepercayaan Kristen bahwa anak cucu Adam dan Hawa dari sejak dilahirkan sudah membawa dosa.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, karena Adam dan Hawa berdosa, maka cucunya menerima warisan dosa dari keduanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa dosa Adam dan Hawa diwariskan kepada cucunya, mestinya setiap manusia memikul dosanya dari perbuatannya sendiri, bukan memikul dosanya orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi menurut ajaran Kristen, setiap manusia pada sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa dari dosanya Adam dan Hawa. Oleh karena kedatangan Yesus itu adalah untuk menebus dosa-dosa manusia dari warisan Adam dan Hawa tersebut.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau keterangan saudara benar pada ajaran Kristen, silahkan saudara periksa kitab Nabi Yehezkiel pasal 18 ayat 20.
ANTONIUS WIDURI: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "orang berbuat dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapaknya, dan Bapa pun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasik pun akan tergantung atasnya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas Bibel sendiri menyebutkan bahwa setiap manusia akan menanggung sendiri perbuatan baik maupun buruk, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain. Berdasarkan ayat tersebut, maka dosa Adam dan Hawa harus ditanggung sendiri oleh keduanya. Tetapi mengapa dosa Adam dan Hawa harus diwariskan atas anak cucunya, sehingga anak cucunya ikut serta menanggung dosanya; padahal kitab Injil sendiri tegas menyebutkan bahwa setiap perbuatan baik atau buruk yang dikerjakan oleh seseorang tidak dapat dibebankan atas orang lain. Baiklah, saya teruskan pertanyaan saya pada saudara; sejak umur berapa saudara di baptis.
ANTONIUS WIDURI: Kata orang tua saya, sejak umur tiga bulan dibawa ke gereja dan disana dibaptis, oleh karena setiap manusia sejak dilahirkan sudah membawa dosanya Adam dan Hawa yang disebut Dosa Waris, jadi sejak bayipun sudah membawa dosa; oleh karenanya saya dibaptis waktu masih kecil.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah perbuatan demikian itu berdasarkan kitab Bibel
ANTONIUS WIDURI: Saya berkeyakinan demikian. Sebagaimana saya terangkan bahwa bayi yang baru dilahirkan itu tidak suci, yakni sudah membawa dosanya Adam dan Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, bayi yang belum dibaptis sekiranya ia meninggal dunia (mati) tentu tidak akan masuk surga, sebab matinya ada membawa dosanya Adam dan Hawa.
ANTONIUS WIDURI: Ya, mestinya demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa Matius pasal 19 ayat 14.
ANTONIUS WIDURI: dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Tetapi kata Yesus. "Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah,…perhatikanlah di ayat itu nyata-nyata Yesus sendiri yang berkata ia mengakui kesuciannya kanak-kanak. Sedangkan mereka belum mengakui kesalibannya Yesus dan juga belum dibaptiskan, tetapi mempunyai kerajaan surga. Jadi berdasarkan pengakuan Yesus sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa waris dari Adam dan Hawa, oleh karena itulah Yesus berkata : Mereka adalah suci dari dosa dan dengan sendirinya masuk surga. Saya ingin bertanya lagi, Saudara waktu umur tiga bulan itu sudah membawa dosakah atau belum.
ANTONIUS WIDURI: Kalau berdasarkan perkataan Yesus yang bapak katakan tadi, tentu tidak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi masih suci dari dosa walaupun tanpa dibaptiskan.
ANTONIUS WIDURI: Ya betul demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, apakah gunanya saudara dibaptis pada waktu umur tiga bulan itu.
ANTONIUS WIDURI: Waktu umur tiga bulan tentu saya tidak tahu apa-apa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya bertanya sekarang, bukan bertanya kepada saudara diwaktu saudara berumur tiga bulan, Jadi apakah sekarang saudara sudah menyadari tentang tidak adanya dosa waris.
ANTONIUS WIDURI: Seperti bapak terangkan tadi, berdasarkan pengakuan Yesus sendiri tentu saya menyadarinya. Karena, Yesus sendiri yang mengatakan bahwa anak-anak itu suci pada waktu dilahirkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, bagaimanakah sekarang, masih adakah pandangan saudara terhadap dosa waris
ANTONIUS WIDURI: Tentu saja harus menyadari berdasarkan perkataan Yesus sendiri bahwa aman-anak yang baru dilahirkan itu suci tidak membawa dosa sedikitpun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: tidak membawa dosa yang bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tidak membawa warisan dosa dari Adam dan Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu saudara telah mengakui bahwa dosa waris itu tidak ada
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikianlah harus saya akui berdasarkan Kitab Bibel sendiri.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur saudara telah mengakui tidak adanya dosa waris, kalau dosa waris itu turun-temurun, maka anak yang baru lahir yang belum tahu apa-apa belum bisa memisahkan antara yang baik dan buruk, kalau bayi itu mati ia membawa dosa dan masuk neraka, dan dimanakah letaknya keadilan Tuhan kalau demikian.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya bisa terima keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, coba pikirkan dengan penuh kesadaran. Kalau ada seorang tua dari beberapa orang anak, dan orang tua itu menjadi penipu, pencuri, penghianat, berbuat aniaya, kejam, dan bermacam-macam dosa ia kerjakan, lalu ia dihukum masuk penjara, apakah anak-anaknya juga diharuskan menanggung dosa orang-orang tuanya, lalu anak-anak itu harus dihukum juga masuk penjara dengan alasan dosa waris. Apakah pengadilan semacam itu akan dikatakan penegak keadilan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih, saya sudah menyadari, bahwa dosa itu tidak bisa diwariskan atau dioperkan kepada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur kalau begitu.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi kalau dosa itu tidak bisa diwariskan mestinya pahala juga tidak diwariskan. Bagaimanakah menurut ajaran agama Islam dalam hal itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak bisa, malah tidak boleh; baik pahala maupun dosa dioperkan pada orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Jawaban "tidak boleh" itu apakah menurut pendapat bapak sendirikah atau menurut ajaran Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ajaran Islam, pahala seseorang tidak boleh diwariskan atau dioper kepada orang lain, begitu juga dosanya seseorang tidak boleh diwariskan kepada orang lain. Setiap orang menanggung sendiri pahala dan dosanya atas perbuatannya sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi saya pernah membaca sebuah buku agama Islam yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad pernah berkorban seekor kambing buat umatnya sekalian dan buat familinya. Ini berarti bahwa Nabi Muhammad mewariskan atau mengoperkan pahala kepada orang lain, yakni kepada umatnya dan familinya. Yang demikian itu bukan dosa waris, tetapi jelas pahala waris.
Jadi di dalam ajaran Islam ada juga pahala waris, maka saya kira bapak tidak perlu urus tentang dosa-dosa waris dalam ajaran Kristen, kalau di dalam ajaran Islam terdapat ajaran pahala waris atau ajaran oper pahala.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: kalau buku agama Islam yang saudara baca mau dijadikan pokok tentang bolehnya warisan pahala, mestinya orang Islam boleh sembahyang dan berpuasa, lalu diwariskan pahalanya buat sekalian umat Islam yang masih hidup dan yang mati, tetapi tidak ada umat Islam yang berbuat demikian, kalaupun ada, mungkin karena mereka tidak tahu, bahwa perbuatan yang demikian itu, bertentangan dengan kitab sucinya Al Qur’an. Jadi bukan kitab sucinya yang salah, tetapi penganutnya sendiri, dan berbeda dengan kitab Bibel yang mengandung banyak perselisihan antara satu ayat dengan yang lain. Di dalam kitab suci Al Qur’an, tidak terdapat ajaran pahala waris maupun dosa waris. Akan tetapi dalam kitab Bibel (Kristen) antara satu ayat dengan ayat yang lain bersimpang siur.
ANTONIUS WIDURI: Saya pernah membaca kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia, kalau tidak keliru di dalam surat Ath Thurr ayat 21 ada menyebutkan yang maksudnya bahwa anak-anak orang mukmin akan dimasukkan surga lantaran ibu bapaknya. Jadi lantaran amalan ibu bapaknya anak-anak itu masuk surga. Kalau yang demikian itu bukan pahala waris, lalu apakah namanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat Al Qur’an yang saudara maksudkan itu bunyinya akan saya bacakan sebagai berikut: Yang artinya : "Dan mereka yang beriman dan diikuti oleh anak-anak cucunya (keturunannya) dengan keimanan pula. Kami (Allah) kumpulkan anak cucu itu dengan mereka dan tiadalah kami kurangi pahala amalan mereka sedikit juapun" (Surat Ath Thurr ayat 21). Diayat ini jelas menyebutkan tidak adanya pahala waris, malah tanggungan pun mengenai pahala warispun tidak ada. Yang masuk surga bersama Ibu bapaknya itu adalah anak-anak yang belum baligh, karena yang sudah baligh tentu bertanggung jawab sendiri. Oleh karenanya dalam ayat tersebut ada sambungannya. Yang artinya : "Setiap orang bertanggung jawab (terikat) oleh amalannya sendiri-sendiri (masing-masing)". Jadi setiap orang menanggung dosa dan pahala atas perbuatannya masing-masing bukan warisan dari orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Apakah di dalam Kitab Al Qur’an ada yang lebih tegas menyebutkan bahwa dosa dan pahala itu tidak dapat diwariskan atau dihadiahkan pada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ada, cukup banyak.
ANTONIUS WIDURI: Maafkan, kami ingin mengetahui di surat apa, dan di ayat berapa, kami akan cocokkan dirumah, karena kami ada mempunyai kitab terjemahan Al Qur’an Bahasa Indonesia. Mungkin juga saudara-saudara yang hadir di sini juga memerlukan juga.
HADIRIN: Perlu diterangkan, karena memang penting diterangkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah tidak sebaiknya kita bersama-sama memeriksa di sini saja, kalau saudara menyetujui saya suruh ambilkan Al Qur’an lalu saya tunjukkan surat dan ayatnya sekali. Bagaimana, apakah sekarang juga.
ANTONIUS WIDURI: Kalau Bapak hafal lebih baik sebutkan sekarang saja ayat-ayatnya , akan kami catat: lalu akan kami cocokkan dirumah dengan Al Qur’an kami. Tapi kalau bapak tidak hafal kami minta besok malam untuk menghemat waktu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Insya Allah saya hafal ayat-ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Baik, silahkan bapak sebutkan, kami akan catat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan sebutkan nama-nama surat dan nomor ayatnya, lalu saya akan beri keterangan dan saudara catat nama Surat dan nomor ayatnya yang sebut, lalu cocokkan lagi dirumah.
ANTONIUS WIDURI: baik, kami setuju.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY:
1 . Surat Al Baqarah, ayat 286.
"Kepada dirinya apa yang ia kerjakan, dan atas dirinya apa yang dia lakukan" Maksudnya, baik dan buruknya suatu perbuatan, harus ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya, tidak boleh dibebankan atas orang lain.
2 . Surat Al Baqarah, ayat 123.
"Dan Hendaknya kamu takut pada suatu hari (kiamat) tidak berkuasa seorang membebaskan sesuatu atas orang lain".
Maksudnya, kelak dihari kiamat, seseorang tidak berkuasa menebus dosanya orang lain, dan pahala tidak diperbolehkan atas orang lain. Masing-masing harus menanggung sendiri perbuatannya baik maupun jahat.
3 . Surat Al Ankabut, ayat 6
"Siapa yang giat berusaha maka usahanya itu untuk dirinya sendiri".
4 . Surat Yaasiin, ayat 54
"Maka pada hari kiamat, tidak seorangpun akan teraniaya, dan kamu tidak akan dibalas, melainkan apa yang kamu sendiri telah kerjakan".
5 . Surat Al Isra’ , ayat 15
"Dan seseorang tidak berkuasa memikul dosanya orang lain ".
6 . Surat An Najm, ayat 38 dan 39
"Bahwa seseorang tidak berkuasa menanggung dosanya orang lain dan sesungguhnya seorangpun tidak akan menerima pahala melainkan daripada perbuatannya sendiri".
7 . Surat Luqman, ayat 33.
"Hai Manusia hendaklah kamu takut kepada suatu hari (kiamat) seorang bapak tidak berkuasa membebaskan anaknya (dari perbuatan anaknya), seorang anak tak akan berkuasa membebaskan perbuatan bapaknya".
Ayat-ayat yang saya sebutkan di atas tadi jelas sekali menunjukkan bahwa seseorang tidak berkuasa menebus dosanya atau mengambil oper pahala orang lain. Jadi dalam Islam, tidak ada manusia yang berkuasa menebus dosa, atau seorang pejabat menebus dosa, perbuatan baik atau jahat harus ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya.
Saya kira sudah cukup ayat-ayat yang saya sebutkan, tetapi kalau saudara masih memerlukan, saya akan sebutkan lagi ayat-ayat yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup, dan kami sudah mengerti, akan tetapi kami pernah membaca sebuah kitab yang menyebutkan sebuah Hadist Nabi Muhammad, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menerangkan bahwa : "Mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh familinya". Berdasarkan Hadist tersebut berarti bahwa siksaan atas mayit itu, disebabkan perbuatan orang lain, bukan dari perbuatan dirinya sendiri. Mayit itu disiksa lantaran "perbuatan" tangisnya orang lain. Kami telah tanyakan kepada beberapa orang yang kami pandang mengerti tentang agama Islam, dan salah seorang guru agama Islam mengenal susunan Hadist tersebut memberikan jawaban bahwa hadist itu benar (sahih), oleh karena yang meriwayatkan adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Hadist Nabi yang saudara bawakan itu susunannya demikian:
"Telah berkata Umar dan Ibnu Umar: Bersabda Nabi Muhammad SAW sesungguhnya mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh keluarganya (riwayat Bukhari dan Muslim)". Akan tetapi hakekatnya Hadist itu Tidak Sahih, oleh karena berlawanan dengan ayat-ayat Al Qur’an. Walaupun oleh karena saudara yang beragama Kristen, mungkin belum mengetahui tentang Hadist-hadist Sahih dan Hadist-hadist Palsu, maka agar saudara yang hadir dipertemuan ini dapat mengikuti juga, merasa perlu saya terangkan bahwa menurut kitab-kitab Ushul Fiqih dan kitab Musthalahul Hadist, yang disebut Hadist Nabi, bukan saja mesti sah riwayatnya malah mesti beres susunannya dan arti dari pada hadist itu HARUS tidak berlawanan dengan kitab Al Qur’an.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim jelas diterangkan demikian. Maksud Hadist tersebut , tatkala hadist yang menerangkan bahwa mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh familinya, di dengar oleh Siti Aisyah (Istri Nabi), maka Siti Aisyah menolak kebenaran Hadist tersebut. Aisyah berkata : "Cukuplah buat kamu Ayat Al Qur’an; Dan tidak berkuasa seseorang menanggung dosa orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Nah, kalau begitu pak kyai, sekarang kami telah mengerti bahwa berdasarkan Kitab Bibel sendiri dan Kitab Al Qur’an pada hakekatnya dosa waris dan pahala waris itu tidak ada. Yakni setiap manusia menanggung sendiri dosanya, dan pahalanya menurut perbuatannya masing-masing. Ini adil namanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, seharusnya begitu; sebagaimana tersebut dalam kitab Bibel dan Al Qur’an yang telah kita baca tadi. Akan tetapi supaya lebih jelas dan tambah meyakinkan saudara, silahkan saudara periksa di Injil: "Surat kiriman Rasul Paulus kepada orang Rum Pasal 2 ayat 5 dan 6.
ANTONIUS WIDURI: Baik, surat dan ayat ini menyebutkan sebagai berikut: "Tetapi menurut degilmu dan hati yang tiada mau bertobat, engkau menghimpunkan kemurkaan keatas dirimu untuk hari murka dan kenyataan hukum Allah yang adil". " yang akan membalas ke atas tiap-tiap orang menurut perbuatan masing-masing"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, malah sebaliknya setiap orang akan dibalas menurut amalnya masing-masing.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi Matius pasal 16 ayat 27
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menerangkan /menyebutkan: "Karena anak manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan segala malaikatnya; pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya :
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.
ANTONIUS WIDURI: Tidak ada, menurut ayat ini perbuatan dosa dan perbuatan baik akan ditanggung sendiri, tidak boleh dibebankan atau diwariskan pada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan tidak adanya dosa waris.
ANTONIUS WIDURI: Ya, dari mana asalnya ada sebutan dosa waris itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.
ANTONIUS WIDURI: Sudah sangat jelas sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu baiklah kita lanjutkan. Diayat saudara bacakan tadi ada sebutan "Anak manusia". Bapanya silahkan saudara bacakan sekali lagi.
ANTONIUS WIDURI: Baik, awal ayat tersebut menyebutkan: "Karena Anak Manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya…"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: bagaimana menurut pengertian saudara yang dimaksudkan dengan "Anak Manusia dan Bapanya"
ANTONIUS WIDURI: Anak manusia itu tentulah Yesus, sedang Bapa ialah Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi: "Surat kiriman yang kedua kepada orang Kristen " pasal 5 ayat 10
ANTONIUS WIDURI: Baik ayat ini menyebutkan: " Karena tak dapat tiada kita sekalian akan jadi nyata dihadapan kursi pengadilan Kristus, supaya tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh tubuh itu, baik atau jahat"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat Injil sendiri yang menyebutkan, bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing, baik maupun jelek, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang bapak tunjukkan bahwa perbuatan baik atau jelek seseorang tidak dapat diwariskan kepada orang lain. Oleh karenanya, kepercayaan saya kepada dosa waris itu mulai luntur.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu lantas bagaimana dosanya Adam dan Hawa, apakah dapat diwariskan kepada orang lain, tegasnya kepada anak cucunya.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat Bibel tersebut di atas tentu tidak. Jadi dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, seharusnya ditanggung sendiri oleh keduanya, tidak bisa diwariskan kepada anak cucunya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam sejarah Agama Kristen kita kenal yang disebut: "biechten", ialah orang yang berbuat dosa, dan "de biechtafleggen", ialah orang yang meminta ampun atas kesalahannya , dan "Biecht-vader", ialah orang-orang yang diberi wewenang memberi ampun. Setiap orang merasa menyesal atas kesalahannya dapat menerima ampunan dengan jalan membeli selembar surat yang menyebutkan bahwa orang yang berdosa sudah diberi ampun atas dosanya. Surat ampunan itu disebut "Aflaat-brieven" atau Indul gences, yang artinya kemurahan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya menyadari soal itu, keterangan bapak memuaskan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan hanya demikian, akan tetapi Aflaat-brieven itu pada zaman dulu dipropaganda (gepredicht) di Negara Jerman oleh seorang rabib (nonnik) bernama "Tetzel" dalam tahun 1517 atas perintah Paus Leo, yang menjadi Paus pada tahun 1513-1521. Sebahagian dari pada hasil penjualan Aflaat-brieven itu digunakan untuk pendirian bangunan gereja "Saint Pieter Kerk" di kota Roma. Terlalu panjang kalau saya uraikan sejarah pemerintahan gereja di Eropa pada permulaan abad pertengahan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih, kita lanjutkan saja soal yang lain, sekarang sudah larut malam, lain kali kami akan datang lagi.
Malam Ke 6 : Kitab Al Qur’an dan Kitab Bibel
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pembicaraan kita yang berkenaan dengan dosa waris, saya rasa telah cukup.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas uraian bapak pada pertemuan yang terdahulu. Dan saya telah mencocokkan ayat-ayat Al Qur’an yang disebutkan bapak kemarin malam lalu dengan kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia kepunyaan saya, semuanya cocok baik tentang surat-suratnya maupun ayat-ayatnya. Semua yang bapak sebutkan cocok dan tepat serta kami pikir-pikir di rumah tentang ayat Bibel dan Al Qur’an yang bapak tunjukkan ayat-ayatnya ternyata dosa waris dan oper pahala dan oper dosa itu tidak mungkin ada malah tidak masuk di akal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur kalau saudara telah mengakuinya, sekarang kita bicarakan soal-soal lainnya, dan
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas uraian bapak pada pertemuan yang terdahulu. Dan saya telah mencocokkan ayat-ayat Al Qur’an yang disebutkan bapak kemarin malam lalu dengan kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia kepunyaan saya, semuanya cocok baik tentang surat-suratnya maupun ayat-ayatnya. Semua yang bapak sebutkan cocok dan tepat serta kami pikir-pikir di rumah tentang ayat Bibel dan Al Qur’an yang bapak tunjukkan ayat-ayatnya ternyata dosa waris dan oper pahala dan oper dosa itu tidak mungkin ada malah tidak masuk di akal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur kalau saudara telah mengakuinya, sekarang kita bicarakan soal-soal lainnya, dan
saya serahkan kepada saudara saja mengenai acaranya. Terserah saudara soal yang akan diajukan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kami mulai; kami pernah membaca ayat-ayat Al Qur’an yang tampaknya pada kami ada juga perselisihan antara satu ayat dengan ayat lainnya, sehinga menimbulkan keragu-raguan; apakah mungkin Nabi Muhammad sendiri yang keliru menyampaikan wahyu dari Allah. Kalau betul beliau seorang Nabi, tentu tidak mungkin beliau salah menerimanya atau menyampaikannya, ataukah memang ayat-ayat Al Qur’an nya yang berselisihan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saudara terangkan saja ayat-ayat Al Qur’an yang saudara maksudkan itu.
ANTONIUS WIDURI: Kami telah membaca ayat-ayat Al Qur’an mengenai asal kejadian manusia dalam kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia, dalam sebuah surat yang nampaknya antara satu ayat dengan ayat yang lain ada berselisihan sehingga timbul dalam pikiran saya bukan Bibel saja yang berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al Qur’an demikian juga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al Qur’an yang akan ditanyakan, Insya Allah yang diragukan oleh saudara itu akan terhapus.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya akan baca.
1 . Dikitab Al Qur’an surat Ar Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari tanah yang dibakar.
2 . Di surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa).
3 . Disurat As Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari Tanah"
4 . Di Surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia berasal dari tanah liat"
5 . Disurat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada tanah"
Lima ayat yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat yang lain terdapat perselisihan. Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan dari "tanah", diayat ke empat menyebutkan daripada "tanah liat". Di ayat kelima menyebutkan dari pada "tanah". Bukankah ayat-ayat Al Qur’an nyata-nyata berselisihan antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak akan mengecewakan saudara. Teruskan pertanyaan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Kami ingin bertanya; yang manakah yang benar tentang asal kejadian manusia itu. Apakah dari tanah yang dibakar, apakah dari tanah kering dan lumpur, atau dari pada tanah biasa, atau dari tanah liatkah ?. Jadi menurut pendapat saya, ayat-ayat Al Qur’an terdapat perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Bukan ayat-ayat Injil atau di Bibel saja terdapat perselisihan. Kiranya Bapak bisa menerangkan dengan jelas dan tepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di kitab Al Qur’an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh saudara-saudara yang hadir disini, saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi satu, sebagaimana yang saudara bacakan artinya tadi.
Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah : Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen.
Kedua : Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbonium.
Ketiga : Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)" . Di ayat ini. Tersebut juga "shal-shal", telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.
Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada "tanah"". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogenium.
Kelima : Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
Keenam : Di Surat Ali Imran ayat 59: " Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".
Ketujuh : Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)"
Ketujuh ayat Al Qur’an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara :
1 . Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 . Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
3 . Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
4 . Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "Zat Kalium", yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.
Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur’an yang saudara sangka berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia. Apakah belum jelas penafsiran ayat-ayat Al Qur’an yang saya sampaikan pada saudara? Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh rohani dari segi ilmu metafisika.
ANTONIUS WIDURI: Sangat jelas, malah betul-betul ilmiah dan saya tidak mengira sekali bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi. Mengenai kesanggupan bapak yang akan menerangkan atau menguraikan proses asal kejadian tubuh rohani manusia itu, betul-betul menarik. Tetapi saya mohon di beri waktu yang khusus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah sekarang kita lanjutkan: Tentunya saudara pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca, tidak pernah belajar ilmu kepada siapapun, tidak pernah berguru dan belum pernah sama sekali bergaul dengan orang pandai.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Nah, kalau Nabi Muhammad seorang yang buta huruf, tidak pernah belajar ilmu, maka dari siapakah atau dari manakah beliau mengetahui tentang kejadian manusia secara ilmiah yang pada zaman ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang asal kejadian manusia dari segi ilmu urai (Anatomi), Ilmu Kimia, Ilmu hayat (biologi), dan dari segi ilmu alam sampai kepada rohaniahnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Maka dari manakah beliau belajar ilmu urai, kepada siapakah beliau belajar ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan soal-soal kerohanian, kalau bukan wahyu dari tuhan Allah SWT. Dan tidak mungkin beliau menerima wahyu dari Allah sekiranya beliau bukan seorang Nabi dan Rasul.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi ada juga orang yang tidak pernah belajar dan bersekolah, buta huruf, tetapi menjadi orang-orang besar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Coba saudara sebutkan nama-nama orang yang tidak pernah belajar (buta huruf), lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu, dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa dan zaman. Sebutkan nama orang yang saudara maksudkan itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tidak ada.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang tidak ada, baiklah saya tanyakan, kalau saudara berpegang dengan keterangan saudara bahwa Nabi Muhammad itu bukan Nabi dan Rasul, karena ada juga orang yang buta huruf menjadi orang besar, maka kalau Yesus itu anak Tuhan, karena dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, dilahirkan tanpa Ayah dan dipenuhi juga dengan ruhul kudus, maka selain Yesus terdapat juga orang lahir tanpa Bapak, dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati sebagaimana tersebut dalam kitab Injil. Kisah Rasul pasal 6 ayat 5, pasal 5 ayat 31; Kitab Raja-raja kedua pasal 13 ayat 21; Matius pasal 5 ayat 9; Kitab Raja-raja kedua pasal 5 ayat 10 mengapa mereka itu tidak Tuhan juga, mengapa kepada Nabi Muhammad saudara berkeberatan untuk mengakui beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, sedangkan kepada Yesus saudara tidak Berkeberatan mengakuinya sebagai Tuhan, padahal kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain dapat juga melakukannya.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kalau begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik yang bagaimana yang saudara maksudkan.
ANTONIUS WIDURI: Keterangan-keterangan bapak adalah baik dan memuaskan saya dan saya diberi waktu untuk menentukan keputusan saya sampai besok malam atau malam pertemuan berikutnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas pertimbangan saudara, Kami tidak berhak memaksa saudara, atau mempengaruhi saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal jawab tentang hasilnya terserah atas pertimbangan masing-masing.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kami mulai; kami pernah membaca ayat-ayat Al Qur’an yang tampaknya pada kami ada juga perselisihan antara satu ayat dengan ayat lainnya, sehinga menimbulkan keragu-raguan; apakah mungkin Nabi Muhammad sendiri yang keliru menyampaikan wahyu dari Allah. Kalau betul beliau seorang Nabi, tentu tidak mungkin beliau salah menerimanya atau menyampaikannya, ataukah memang ayat-ayat Al Qur’an nya yang berselisihan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saudara terangkan saja ayat-ayat Al Qur’an yang saudara maksudkan itu.
ANTONIUS WIDURI: Kami telah membaca ayat-ayat Al Qur’an mengenai asal kejadian manusia dalam kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia, dalam sebuah surat yang nampaknya antara satu ayat dengan ayat yang lain ada berselisihan sehingga timbul dalam pikiran saya bukan Bibel saja yang berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al Qur’an demikian juga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al Qur’an yang akan ditanyakan, Insya Allah yang diragukan oleh saudara itu akan terhapus.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya akan baca.
1 . Dikitab Al Qur’an surat Ar Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari tanah yang dibakar.
2 . Di surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa).
3 . Disurat As Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari Tanah"
4 . Di Surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia berasal dari tanah liat"
5 . Disurat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada tanah"
Lima ayat yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat yang lain terdapat perselisihan. Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan dari "tanah", diayat ke empat menyebutkan daripada "tanah liat". Di ayat kelima menyebutkan dari pada "tanah". Bukankah ayat-ayat Al Qur’an nyata-nyata berselisihan antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak akan mengecewakan saudara. Teruskan pertanyaan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Kami ingin bertanya; yang manakah yang benar tentang asal kejadian manusia itu. Apakah dari tanah yang dibakar, apakah dari tanah kering dan lumpur, atau dari pada tanah biasa, atau dari tanah liatkah ?. Jadi menurut pendapat saya, ayat-ayat Al Qur’an terdapat perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Bukan ayat-ayat Injil atau di Bibel saja terdapat perselisihan. Kiranya Bapak bisa menerangkan dengan jelas dan tepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di kitab Al Qur’an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh saudara-saudara yang hadir disini, saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi satu, sebagaimana yang saudara bacakan artinya tadi.
Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah : Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen.
Kedua : Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbonium.
Ketiga : Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)" . Di ayat ini. Tersebut juga "shal-shal", telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.
Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada "tanah"". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogenium.
Kelima : Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
Keenam : Di Surat Ali Imran ayat 59: " Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".
Ketujuh : Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)"
Ketujuh ayat Al Qur’an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara :
1 . Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 . Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
3 . Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
4 . Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "Zat Kalium", yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.
Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur’an yang saudara sangka berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia. Apakah belum jelas penafsiran ayat-ayat Al Qur’an yang saya sampaikan pada saudara? Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh rohani dari segi ilmu metafisika.
ANTONIUS WIDURI: Sangat jelas, malah betul-betul ilmiah dan saya tidak mengira sekali bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi. Mengenai kesanggupan bapak yang akan menerangkan atau menguraikan proses asal kejadian tubuh rohani manusia itu, betul-betul menarik. Tetapi saya mohon di beri waktu yang khusus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah sekarang kita lanjutkan: Tentunya saudara pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca, tidak pernah belajar ilmu kepada siapapun, tidak pernah berguru dan belum pernah sama sekali bergaul dengan orang pandai.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Nah, kalau Nabi Muhammad seorang yang buta huruf, tidak pernah belajar ilmu, maka dari siapakah atau dari manakah beliau mengetahui tentang kejadian manusia secara ilmiah yang pada zaman ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang asal kejadian manusia dari segi ilmu urai (Anatomi), Ilmu Kimia, Ilmu hayat (biologi), dan dari segi ilmu alam sampai kepada rohaniahnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Maka dari manakah beliau belajar ilmu urai, kepada siapakah beliau belajar ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan soal-soal kerohanian, kalau bukan wahyu dari tuhan Allah SWT. Dan tidak mungkin beliau menerima wahyu dari Allah sekiranya beliau bukan seorang Nabi dan Rasul.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi ada juga orang yang tidak pernah belajar dan bersekolah, buta huruf, tetapi menjadi orang-orang besar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Coba saudara sebutkan nama-nama orang yang tidak pernah belajar (buta huruf), lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu, dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa dan zaman. Sebutkan nama orang yang saudara maksudkan itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tidak ada.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang tidak ada, baiklah saya tanyakan, kalau saudara berpegang dengan keterangan saudara bahwa Nabi Muhammad itu bukan Nabi dan Rasul, karena ada juga orang yang buta huruf menjadi orang besar, maka kalau Yesus itu anak Tuhan, karena dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, dilahirkan tanpa Ayah dan dipenuhi juga dengan ruhul kudus, maka selain Yesus terdapat juga orang lahir tanpa Bapak, dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati sebagaimana tersebut dalam kitab Injil. Kisah Rasul pasal 6 ayat 5, pasal 5 ayat 31; Kitab Raja-raja kedua pasal 13 ayat 21; Matius pasal 5 ayat 9; Kitab Raja-raja kedua pasal 5 ayat 10 mengapa mereka itu tidak Tuhan juga, mengapa kepada Nabi Muhammad saudara berkeberatan untuk mengakui beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, sedangkan kepada Yesus saudara tidak Berkeberatan mengakuinya sebagai Tuhan, padahal kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain dapat juga melakukannya.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kalau begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik yang bagaimana yang saudara maksudkan.
ANTONIUS WIDURI: Keterangan-keterangan bapak adalah baik dan memuaskan saya dan saya diberi waktu untuk menentukan keputusan saya sampai besok malam atau malam pertemuan berikutnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas pertimbangan saudara, Kami tidak berhak memaksa saudara, atau mempengaruhi saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal jawab tentang hasilnya terserah atas pertimbangan masing-masing.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kita lanjutkan Besok Malam
Malam Ke 7 : Mengakui Nabi Muhammad SAW Utusan Allah
K.H.
BAHAUDIN MUDHARY: Sesudah saya terangkan pada saudara tentang ayat-ayat
Al Qur’an yang menerangkan tentang proses asal kejadian manusia yang
saudara tanyakan ayat-ayatnya kemarin malam itu, apakah terdapat
pertentangan? Apakah Nabi Muhammad ada kekeliruan menyampaikan
sebagaimana saudara sangka semula?
ANTONIUS WIDURI: Tidak ada, Bapak telah menerangkan dari segi Ilmiah yang seharusnya secara jujur saya mempercayainya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Nabi Muhammad Benar, tidak kelirukah penyampaiannya
ANTONIUS WIDURI: Tidak keliru, malah benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara mengakui bahwa Nabi Muhammad benar sebagai Rasul Allah.
ANTONIUS WIDURI: Saya mengakui, karena beliau benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih , Saudara-saudara yang hadir menyaksikan sendiri pengakuan saudara Antonius sendiri atas ke Rasulannya Nabi Muhammad SAW, tanpa paksaan, melainkan dengan kesadarannya sendiri setelah berlangsung dengan diskusi. Betulkah saudara mengakui kerasulannya Nabi Muhammad dan mengakui Nabi Muhammad itu utusan Allah.
ANTONIUS WIDURI: Betul, dengan saksi Tuhan saya mengakuinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, saudara Antonius sudah 50 % Islam. Saya katakan 50% Islam oleh karena hanya mengerti dan mempercayai atas kerasulan Nabi Muhammad, jadi masih tinggal 50% lagi, oleh karena Saudara belum meyakinkan atas ke Esaan Tuhan yang Maha Tunggal .
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu. Keyakinan saya terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus) masih belum lenyap sama sekali, walaupun Bapak telah menerangkan Kitab Bibel yang tak dapat saya membantahnya. Akan tetapi dengan keterangan-keterangan bapak saya mulai ragu-ragu terhadap Trinitas itu. Sungguhpun begitu, apakah bapak masih bersedia lagi memberikan keterangan-keterangan (alasan-alasan) dalam kitab Bibel yang menyebutkan bahwa Yesus itu bukan Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya pada pertemuan kita yang pertama telah saya sebutkan berdasarkan kitab Injil sendiri bahwa Yesus bukan Tuhan seperti telah Saudara Periksa sendiri dalam Matius pasal 1 ayat 16; Markus pasal 13 ayat 32; Ulangan pasal 4 ayat 33; Ulangan pasal 6 ayat 4; Markus pasal 12 ayat 29. Kesemuanya itu telah kita baca. Tetapi demi untuk memenuhi pengharapan saudara agar lebih meyakinkan, saya lanjutkan lagi. Silahkan baca Lukas pasal 4 ayat 1 dan 2.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan : "Maka Yesuspun penuhlah dengan Rohul Kudus, balik dari Yarden, lalu Roh itu membawa Dia ke padang belantara. Empat puluh hari lamanya dicobai Iblis. Selama itu suatu apapun tiada dimakannya. Setelah genap hari itu ia merasa lapar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: 1. Diayat ini menyebutkan bahwa Rohul Kudus membawa Yesus ke padang belantara. Kalau Yesus itu tuhan, mustahil akan dapat dibawa oleh siapapun juga.
2 . Diayat ini menyebutkan bahwa Yesus dicobai oleh Iblis. Pantaskah Tuhan dicobai oleh Iblis atau wajarkah Iblis berani mencobai Tuhan.
3 . Di ayat inipun ada menyebutkan bahwa Yesus merasa lapar. Wajarkah Tuhan itu lapar? Kalau begitu sifat-sifat Yesus itu sama saja dengan sifat manusia biasa; bisa dibawa, bisa dicobai iblis dan merasa lapar.
Periksa lagi Matius pasal 4 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik , di situ menyebutkan: "Kemudian dari pada itu Iblis itupun membawa Yesus ke negeri suci, lalu ditaruhnya Dia di atas bumbung bait Allah"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini ada menyebutkan bahwa Yesus dibawa oleh Iblis. Pantaskah Tuhan dibawa oleh Iblis. Wajarkah Tuhan tunduk kepada kemauan Iblis sehingga dibawa kemana-mana, kesuatu tempat. pantaskah Iblis begitu berani kepada Tuhan.
Periksa lagi Matius pasal 27 ayat 1 dan 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan : "Setelah hari siang, maka segala kepala Imam dan orang tua-tua kaum pun berundinglah atas hal Yesus supaya dibunuhkan Dia. Maka diikatnya Dia serta dibawa pergi, lalu diserahkan kepada Pilatus, yaitu wakil pemerintah"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: DI ayat ini menyebutkan bahwa Yesus diikat; pantaskah Tuhan dapat diikat oleh manusia. Kalau begitu dimanakah kekuatan Tuhan, sehingga dengan rela menyerahkan dirinya kepada manusia? Periksa lagi Lukas pasal 2 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan: "Apabila genap delapan hari, Ia bersunat, lalu disebut namanya Yesus.."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Wajarkah Tuhan itu disunat? Perlu apakah Tuhan itu disunat?
ANTONIUS WIDURI: Apakah ada keterangan yang lebih tegas bahwa Yesus itu benar-benar anak manusia bukan anak Tuhan?.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius pasal 26 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, disitu menyebutkan bahwK.H. Bahaudin Mudhary: Anak manusia akan diserahkan supaya disalibkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksud anak manusia di situ Yesus. Jadi jelaslah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. Silahkan periksa di Matius pasal 5 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan bahwa : Supaya kamu menjadi anak Bapamu ….. dan seterusnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini menyebutkan bahwa orang-orang yang taat kepada Tuhan, menurut Yesus akan menjadi anak Tuhan. Jadi bukan saya yang mengatakan bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan yang Tunggal, melainkan anak-anak tuhan itu akan bertambah lagi jumlahnya, berdasarkan kitab Bibel sendiri di Matius pasal 5 ayat 45 yang kita baca tadi ialah: "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu…" Silahkan buka Matius pasal 7 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Disitu menyebutkan: "Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru aku Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan sorga, hanyalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di Bibel sendiri jelas, bahwa Yesus menyangkal malah menolak kepada orang yang menyerukan: "Tuhan, Tuhan" kepadanya, malah orang itu tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga. Apakah belum cukup bukti-bukti yang telah saya tunjukkan kepada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Sudah Cukup. Terima kasih; tetapi kalau masih ada, saya minta, demi kepuasan saya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Minta yang mana lagi yang saudara maksudkan.
ANTONIUS WIDURI: Yang menyebutkan di kitab Injil bahwa Yesus anak manusia "bukan anak tuhan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, akan saya penuhi harapan saudara, silahkan saudara periksa di Matius pasal 16 ayat 27.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Karena anak manusia datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan malaikatnya; pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap-tiap orang menurut perbuatannya"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini ada menyebutkan anak manusia, menurut tafsiran saudara, siapakah yang dimaksudkan dengan anak manusia di ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tentu Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi dikitab Injil sendiri ada menyebutkan bahwa Yesus itu adalah "anak manusia"; bukan anak Tuhan, betulkah atau tidak.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, kalau betul, mengapa saudara menyebutkan Yesus anak Tuhan?
ANTONIUS WIDURI: Yesus itu Tuhan tapi diserupakan dengan manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa diperanakkan oleh manusia (Maria). Yesus berupa manusia karena diperanakkan oleh manusia (Maria). Terlalu janggal kalau manusia (Maria) memperanakkan Tuhan. Bisakah ilmu pengetahuan lahir maupun ilmu pengetahuan bathin (Kerohanian) menerima bahwa ada Tuhan yang diperanakkan oleh manusia? Bisakah ilmu pengetahuan exact maupun yang abstract (Exact abstract Wetenschap) menerimanya?
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang mustahil ada Tuhan yang diperanakkan oleh manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, malah di kitab Injil saudara Yesus sendiri yang berkata bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan Utusan Tuhan. Sebagaimana telah saya tunjukkan ayatnya pada pertemuan kita yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Betul, telah bapak sebutkan. Tetapi saya minta di ulangi lagi ayatnya, oleh karena saya agak lupa susunannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa di Yahya pasal 5 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Suatupun tiada aku dapat berbuat menurut kehendak sendiri, melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana aku dengar, dan hukuman itu adil adanya; karenanya bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat ini tegas sekali, jelas menunjukkan bahwa Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan. Di ayat ini Yesus memberitahukan bahwa ia tidak berbuat menurut kehendak Tuhan, maka wajarkah Tuhan tidak dapat berbuat sekehendaknya, dan pantaskah ada Tuhan disuruh (diutus) menjadi utusan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengaku; Yesus sendiri mengaku bukan anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Demi kepuasan saudara silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Seorangpun tidak naik ke surga, kecuali Ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang saya tunjukkan dan saudara sendiri yang memeriksa dan membacanya itu, maka sekali lagi saya bertanya : "Anak manusiakah Yesus itu atau anak tuhan"?.
ANTONIUS WIDURI: Ya, berdasarkan ayat-ayat tersebut saya berkata : "Yesus adalah anak manusia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat yang saudara baca tapi, Matius pasal 16 ayat 27, selain menyebutkan bahwa Yesus itu anak manusia, juga menyebutkan bahwa akan membalas tiap-tiap orang menurut perbuatannya. Betulkah begitu? silahkan periksa kembali.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul di ayat itu ada menyebutkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut susunan ayat tersebut, jelas: "Menolak adanya dosa waris", berdasarkan ayat tersebut setiap orang akan dibalas menurut perbuatannya masing-masing, jadi tidak ada penebus dosa.
ANTONIUS WIDURI: YA, tentang dosa waris telah selesai kita bicarakan dan memang saya telah mengakui "tidak ada dosa waris".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sudah kita bicarakan, saya hanya menambah saja, untuk lebih menguatkan lagi keterangan yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bagaimana?
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat-ayat Injil sendiri bahwa Yesus itu bukan anak tuhan melainkan anak manusia. Dan berdasarkan kitab Injil menyebutkan bahwa Yesus sendiri mengakui ia bukan anak Tuhan, melainkan "pesuruh (Utusan) Tuhan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukurlah kalau begitu. Jadi bagaimanakah kepercayaan saudara sekarang terhadap "Trinitas" (Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus).
ANTONIUS WIDURI: Dengan sendirinya kepercayaan saya terhadap Trinitas terhapus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, jadi saudara mengakui bahwa Tuhan itu TUNGGAL.
ANTONIUS WIDURI:Sebelum itu saya ingin menyampaikan pertanyaan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, tetapi saudara telah mengakui pada pertemuan yang lalu dan saudara-saudara yang hadir juga telah ikut menyaksikan bahwa : Pertama, Saudara telah membenarkan kitab Al Qur’an. Beberapa ayat Al Qur’an yang saudara kemukakan yang pada mulanya oleh saudara dianggap berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, setelah saya terangkan dan saya tafsirkan, lalu saudara akui bahwa ayat-ayat tersebut pada hakikatnya tidak ada perselisihannya antara yang satu dengan yang lain. Bukankah begitu pengakuan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kedua, Pada pertemuan yang lalu saudara telah mengakui kebenaran nabi Muhammad SAW selaku Utusan Tuhan, betulkah demikian
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul saya telah mengakuinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ketiga, Saudara telah membenarkan bahwa ayat-ayat di kitab Injil (Bibel) terdapat beberapa ayat yang berselisih antara yang satu dengan yang lain. Sebagaimana telah saya tunjukkan ayat-ayatnya pada pertemuan yang lalu, benarkah pengakuan saudara itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui. Akan tetapi saya masih memerlukan bukti-bukti yang lain tentang ayat-ayat Injil yang ada perselisihannya antara yang satu dengan yang lain, demi kepuasan bagi saya, walaupun sebenarnya keterangan bapak saya pandang cukup memuaskan. Tetapi mungkin ada lagi ayat-ayat yang lain untuk meresapnya ke perasaan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saya penuhi pengharapan saudara, silahkan saudara periksa kitab Yahya pasal 8 ayat 14
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Jikalau Aku menyaksikan dari hal diriku sendiripun, benar juga kesaksian itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi Yahya 5 ayat 31.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Jikalau Aku menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku tidak benar"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, saudara membuktikan sendiri perselisihan di dua ayat ini. Di satu ayat menyebutkan: "Kesaksianku benar", sedangkan di ayat lain menyebutkan "Kesaksianku tidak benar". Dua ayat yang berselisih itu, tersebut di kitab suci. Dan yang berbicara adalah seorang. Manakah yang benar antara dua ayat ini. Wajarkah di dalam kitab suci mengandung ayat-ayat yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akui memang tidak cocok.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan saja tidak cocok, tetapi adalah satu selisih yang menyolok.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi mungkin salah satu dari ayat tersebut salah cetak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya salah cetak, tentunya ada ralat; tetapi di kitab ini tidak disebutkan apa-apa.
ANTONIUS WIDURI: Bibel ini berbahasa Indonesia, permisi sebentar, saya akan memeriksa Bibel yang berbahasa Inggris.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itu lebih baik, sayakah yang akan memeriksa ataukah saudara?
ANTONIUS WIDURI: Oleh karena bapak banyak hafal ayat-ayat Bibel maka saya serahkan agar bapak saja memeriksanya, sepaya lebih cepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah; harap saudara memperhatikan juga saudara-saudara yang hadir, kitab yang saya pegang ini adalah Bibel berbahasa Inggris ialah "The Holy Bible", "Containing the Old and New Testaments (American Bible Society)". Saya serahkan kitab ini kepada saudara Antonius dan saya akan menunjukkan pasal dan ayatnya untuk diteliti bersama.
ANTONIUS WIDURI: Baik, saya terima kitab Bibel yang berbahasa Inggris.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Yahya pasal 8 ayat 14 pada halaman 104
ANTONIUS WIDURI: Baik, dihalaman 104 kitab Yahya pasal 8 ayat 14 disini ada menyebutkan: "THOUGH I BEAR RECORD OF MY SELF, YET MY RECORD IS TRUE"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau susunan ayat ini kita salin kedalam bahasa Indonesia, adalah demikian: "Jikalau aku menyaksikan dari hal diriku sendiripun, benar juga kesaksianku itu" Betulkah begitu artinya?
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi sama artinya dengan Injil yang berbahasa Indonesia di Yahya pasal 8 ayat 14, harap saudara cocokkan dulu.
ANTONIUS WIDURI: Betul, artinya sama kuatnya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang silahkan periksa di Yahya pasal 5 ayat 31.
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan : "IF BEAR WITNES OF MYSELF, MY WITNES IS NOT TRUE"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat ini kalau kita salin kedalam bahasa Indonesia akan demikian: "Jikalau aku menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku itu tiada benar". Betulkah begitu?.
ANTONIUS WIDURI: Ya, benar
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lebih teliti lagi di kitab Bibel yang berbahasa Inggris ini. Di satu ayat menyebutkan "IS TRUE", adalah benar, sedangkan di ayat lain menyebutkan "IS NOT TRUE", adalah tidak benar.
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang berbeda
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, di Injil yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris tidak ada perbedaan arti dan maksudnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul Demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi tidak salah cetak, yang salah ialah yang mengisi kitab suci itu. Kalau betul kitab suci (Injil) itu wahyu dari Tuhan, mustahil ayat-ayatnya akan berselisih antara yang satu dengan yang lain. Jadi kitab itu telah dicampuri oleh tangan manusia.
ANTONIUS WIDURI: Menurut pendapat saya, dua ayat itu bukan berlawanan, mungkin ayat yang satu dicabut, lalu kemudian diganti dengan ayat yang lain. Jelasnya , ayat yang satu di hapus diganti dengan ayat yang lain (yang baru). Setahu saya dalam ayat-ayat Al Qur’an terdapat apa yang disebut "Nasich dan Mansuch" ialah satu ayat terhapus hukumnya, lalu diganti dengan ayat yang lain (hukum yang baru).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di dalam Al Qur’an terdapat "Nasich dan Mansuch" ada disebutkan ayatnya tetapi di kitab Injil sama sekali tidak disebutkan.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah di dalam Al Qur’an yang menyebutkan ayat tentang Nasich dan Mansuch itu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya sayalah yang harus bertanya kepada saudara, oleh karena dari saudaralah timbulnya ucapan Nasich-Mansuch itu. Akan tetapi sekalipun demikian saya tunjukkan, ialah di surat Al Baqarah ayat 106. Susunan ayat itu ada ulama yang menafsirkan tentang adanya "Nasich dan Mansuch". Sebagian lagi ada yang menafsirkan bahwa susunan ayat tersebut tidak menunjukkan adanya Nasich-Mansuch. Kalau saudara memerlukan , akan saya terangkan tafsirnya ayat tersebut.
ANTONIUS WIDURI: Hal itu, baiklah kita tangguhkan dulu. Tetapi sehubungan dengan dua ayat di Bibel yang tadi, saya berpendapat bukan berlawanan, melainkan satu ayat digantikan dengan ayat lain, sehingga nampaknya ada berlawanan. Bolehkah saya berikan misal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan, saudara berhak penuh berbicara dengan saya dalam pertemuan kita ini.
ANTONIUS WIDURI: Saya sebutkan misal: Dikeluarkan suatu peraturan, setiap pengendara sepeda diwaktu malam diharuskan memakai lampu. Kemudian datang lagi peraturan tidak boleh pakai lampu, karena ada peperangan misalnya. Disini ada dua peraturan, yang pertama : "Diharuskan memakai lampu" sedang yang kedua "Dilarang". Dua perintah itu, yang terpakai adalah yang kemudian. Demikian juga dua ayat di Bibel tadi tidak berlawanan, melainkan salah satu diantaranya sudah tidak berlaku lagi (dicabut). Ini menurut pendapat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, tetapi tentunya saudara mengerti, apabila suatu peraturan yang diganti, mestinya harus diikuti penjelasan, bahwa artikel nomer sekian ayat sekian, tahun sekian dicabut, diganti dengan artikel nomer sekian dan selanjutnya. Akan tetapi dua ayat di Bibel itu, tidak ada sebutan ayat yang satu diganti , dengan lain kata dua ayat tetap berlawanan antara yang satu dengan yang lain. Tidak ada penjelasan bahwa salah satu telah dicabut, atau diganti.
ANTONIUS WIDURI: Tidak ada, Bapak telah menerangkan dari segi Ilmiah yang seharusnya secara jujur saya mempercayainya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Nabi Muhammad Benar, tidak kelirukah penyampaiannya
ANTONIUS WIDURI: Tidak keliru, malah benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara mengakui bahwa Nabi Muhammad benar sebagai Rasul Allah.
ANTONIUS WIDURI: Saya mengakui, karena beliau benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih , Saudara-saudara yang hadir menyaksikan sendiri pengakuan saudara Antonius sendiri atas ke Rasulannya Nabi Muhammad SAW, tanpa paksaan, melainkan dengan kesadarannya sendiri setelah berlangsung dengan diskusi. Betulkah saudara mengakui kerasulannya Nabi Muhammad dan mengakui Nabi Muhammad itu utusan Allah.
ANTONIUS WIDURI: Betul, dengan saksi Tuhan saya mengakuinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, saudara Antonius sudah 50 % Islam. Saya katakan 50% Islam oleh karena hanya mengerti dan mempercayai atas kerasulan Nabi Muhammad, jadi masih tinggal 50% lagi, oleh karena Saudara belum meyakinkan atas ke Esaan Tuhan yang Maha Tunggal .
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu. Keyakinan saya terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus) masih belum lenyap sama sekali, walaupun Bapak telah menerangkan Kitab Bibel yang tak dapat saya membantahnya. Akan tetapi dengan keterangan-keterangan bapak saya mulai ragu-ragu terhadap Trinitas itu. Sungguhpun begitu, apakah bapak masih bersedia lagi memberikan keterangan-keterangan (alasan-alasan) dalam kitab Bibel yang menyebutkan bahwa Yesus itu bukan Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya pada pertemuan kita yang pertama telah saya sebutkan berdasarkan kitab Injil sendiri bahwa Yesus bukan Tuhan seperti telah Saudara Periksa sendiri dalam Matius pasal 1 ayat 16; Markus pasal 13 ayat 32; Ulangan pasal 4 ayat 33; Ulangan pasal 6 ayat 4; Markus pasal 12 ayat 29. Kesemuanya itu telah kita baca. Tetapi demi untuk memenuhi pengharapan saudara agar lebih meyakinkan, saya lanjutkan lagi. Silahkan baca Lukas pasal 4 ayat 1 dan 2.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan : "Maka Yesuspun penuhlah dengan Rohul Kudus, balik dari Yarden, lalu Roh itu membawa Dia ke padang belantara. Empat puluh hari lamanya dicobai Iblis. Selama itu suatu apapun tiada dimakannya. Setelah genap hari itu ia merasa lapar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: 1. Diayat ini menyebutkan bahwa Rohul Kudus membawa Yesus ke padang belantara. Kalau Yesus itu tuhan, mustahil akan dapat dibawa oleh siapapun juga.
2 . Diayat ini menyebutkan bahwa Yesus dicobai oleh Iblis. Pantaskah Tuhan dicobai oleh Iblis atau wajarkah Iblis berani mencobai Tuhan.
3 . Di ayat inipun ada menyebutkan bahwa Yesus merasa lapar. Wajarkah Tuhan itu lapar? Kalau begitu sifat-sifat Yesus itu sama saja dengan sifat manusia biasa; bisa dibawa, bisa dicobai iblis dan merasa lapar.
Periksa lagi Matius pasal 4 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik , di situ menyebutkan: "Kemudian dari pada itu Iblis itupun membawa Yesus ke negeri suci, lalu ditaruhnya Dia di atas bumbung bait Allah"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini ada menyebutkan bahwa Yesus dibawa oleh Iblis. Pantaskah Tuhan dibawa oleh Iblis. Wajarkah Tuhan tunduk kepada kemauan Iblis sehingga dibawa kemana-mana, kesuatu tempat. pantaskah Iblis begitu berani kepada Tuhan.
Periksa lagi Matius pasal 27 ayat 1 dan 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan : "Setelah hari siang, maka segala kepala Imam dan orang tua-tua kaum pun berundinglah atas hal Yesus supaya dibunuhkan Dia. Maka diikatnya Dia serta dibawa pergi, lalu diserahkan kepada Pilatus, yaitu wakil pemerintah"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: DI ayat ini menyebutkan bahwa Yesus diikat; pantaskah Tuhan dapat diikat oleh manusia. Kalau begitu dimanakah kekuatan Tuhan, sehingga dengan rela menyerahkan dirinya kepada manusia? Periksa lagi Lukas pasal 2 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan: "Apabila genap delapan hari, Ia bersunat, lalu disebut namanya Yesus.."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Wajarkah Tuhan itu disunat? Perlu apakah Tuhan itu disunat?
ANTONIUS WIDURI: Apakah ada keterangan yang lebih tegas bahwa Yesus itu benar-benar anak manusia bukan anak Tuhan?.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius pasal 26 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, disitu menyebutkan bahwK.H. Bahaudin Mudhary: Anak manusia akan diserahkan supaya disalibkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksud anak manusia di situ Yesus. Jadi jelaslah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. Silahkan periksa di Matius pasal 5 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan bahwa : Supaya kamu menjadi anak Bapamu ….. dan seterusnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini menyebutkan bahwa orang-orang yang taat kepada Tuhan, menurut Yesus akan menjadi anak Tuhan. Jadi bukan saya yang mengatakan bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan yang Tunggal, melainkan anak-anak tuhan itu akan bertambah lagi jumlahnya, berdasarkan kitab Bibel sendiri di Matius pasal 5 ayat 45 yang kita baca tadi ialah: "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu…" Silahkan buka Matius pasal 7 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Disitu menyebutkan: "Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru aku Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan sorga, hanyalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di Bibel sendiri jelas, bahwa Yesus menyangkal malah menolak kepada orang yang menyerukan: "Tuhan, Tuhan" kepadanya, malah orang itu tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga. Apakah belum cukup bukti-bukti yang telah saya tunjukkan kepada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Sudah Cukup. Terima kasih; tetapi kalau masih ada, saya minta, demi kepuasan saya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Minta yang mana lagi yang saudara maksudkan.
ANTONIUS WIDURI: Yang menyebutkan di kitab Injil bahwa Yesus anak manusia "bukan anak tuhan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, akan saya penuhi harapan saudara, silahkan saudara periksa di Matius pasal 16 ayat 27.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Karena anak manusia datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan malaikatnya; pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap-tiap orang menurut perbuatannya"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini ada menyebutkan anak manusia, menurut tafsiran saudara, siapakah yang dimaksudkan dengan anak manusia di ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tentu Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi dikitab Injil sendiri ada menyebutkan bahwa Yesus itu adalah "anak manusia"; bukan anak Tuhan, betulkah atau tidak.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, kalau betul, mengapa saudara menyebutkan Yesus anak Tuhan?
ANTONIUS WIDURI: Yesus itu Tuhan tapi diserupakan dengan manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa diperanakkan oleh manusia (Maria). Yesus berupa manusia karena diperanakkan oleh manusia (Maria). Terlalu janggal kalau manusia (Maria) memperanakkan Tuhan. Bisakah ilmu pengetahuan lahir maupun ilmu pengetahuan bathin (Kerohanian) menerima bahwa ada Tuhan yang diperanakkan oleh manusia? Bisakah ilmu pengetahuan exact maupun yang abstract (Exact abstract Wetenschap) menerimanya?
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang mustahil ada Tuhan yang diperanakkan oleh manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, malah di kitab Injil saudara Yesus sendiri yang berkata bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan Utusan Tuhan. Sebagaimana telah saya tunjukkan ayatnya pada pertemuan kita yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Betul, telah bapak sebutkan. Tetapi saya minta di ulangi lagi ayatnya, oleh karena saya agak lupa susunannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa di Yahya pasal 5 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Suatupun tiada aku dapat berbuat menurut kehendak sendiri, melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana aku dengar, dan hukuman itu adil adanya; karenanya bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat ini tegas sekali, jelas menunjukkan bahwa Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan. Di ayat ini Yesus memberitahukan bahwa ia tidak berbuat menurut kehendak Tuhan, maka wajarkah Tuhan tidak dapat berbuat sekehendaknya, dan pantaskah ada Tuhan disuruh (diutus) menjadi utusan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengaku; Yesus sendiri mengaku bukan anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Demi kepuasan saudara silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Seorangpun tidak naik ke surga, kecuali Ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang saya tunjukkan dan saudara sendiri yang memeriksa dan membacanya itu, maka sekali lagi saya bertanya : "Anak manusiakah Yesus itu atau anak tuhan"?.
ANTONIUS WIDURI: Ya, berdasarkan ayat-ayat tersebut saya berkata : "Yesus adalah anak manusia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat yang saudara baca tapi, Matius pasal 16 ayat 27, selain menyebutkan bahwa Yesus itu anak manusia, juga menyebutkan bahwa akan membalas tiap-tiap orang menurut perbuatannya. Betulkah begitu? silahkan periksa kembali.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul di ayat itu ada menyebutkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut susunan ayat tersebut, jelas: "Menolak adanya dosa waris", berdasarkan ayat tersebut setiap orang akan dibalas menurut perbuatannya masing-masing, jadi tidak ada penebus dosa.
ANTONIUS WIDURI: YA, tentang dosa waris telah selesai kita bicarakan dan memang saya telah mengakui "tidak ada dosa waris".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sudah kita bicarakan, saya hanya menambah saja, untuk lebih menguatkan lagi keterangan yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bagaimana?
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat-ayat Injil sendiri bahwa Yesus itu bukan anak tuhan melainkan anak manusia. Dan berdasarkan kitab Injil menyebutkan bahwa Yesus sendiri mengakui ia bukan anak Tuhan, melainkan "pesuruh (Utusan) Tuhan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukurlah kalau begitu. Jadi bagaimanakah kepercayaan saudara sekarang terhadap "Trinitas" (Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus).
ANTONIUS WIDURI: Dengan sendirinya kepercayaan saya terhadap Trinitas terhapus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, jadi saudara mengakui bahwa Tuhan itu TUNGGAL.
ANTONIUS WIDURI:Sebelum itu saya ingin menyampaikan pertanyaan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, tetapi saudara telah mengakui pada pertemuan yang lalu dan saudara-saudara yang hadir juga telah ikut menyaksikan bahwa : Pertama, Saudara telah membenarkan kitab Al Qur’an. Beberapa ayat Al Qur’an yang saudara kemukakan yang pada mulanya oleh saudara dianggap berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, setelah saya terangkan dan saya tafsirkan, lalu saudara akui bahwa ayat-ayat tersebut pada hakikatnya tidak ada perselisihannya antara yang satu dengan yang lain. Bukankah begitu pengakuan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kedua, Pada pertemuan yang lalu saudara telah mengakui kebenaran nabi Muhammad SAW selaku Utusan Tuhan, betulkah demikian
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul saya telah mengakuinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ketiga, Saudara telah membenarkan bahwa ayat-ayat di kitab Injil (Bibel) terdapat beberapa ayat yang berselisih antara yang satu dengan yang lain. Sebagaimana telah saya tunjukkan ayat-ayatnya pada pertemuan yang lalu, benarkah pengakuan saudara itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui. Akan tetapi saya masih memerlukan bukti-bukti yang lain tentang ayat-ayat Injil yang ada perselisihannya antara yang satu dengan yang lain, demi kepuasan bagi saya, walaupun sebenarnya keterangan bapak saya pandang cukup memuaskan. Tetapi mungkin ada lagi ayat-ayat yang lain untuk meresapnya ke perasaan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saya penuhi pengharapan saudara, silahkan saudara periksa kitab Yahya pasal 8 ayat 14
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Jikalau Aku menyaksikan dari hal diriku sendiripun, benar juga kesaksian itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi Yahya 5 ayat 31.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Jikalau Aku menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku tidak benar"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, saudara membuktikan sendiri perselisihan di dua ayat ini. Di satu ayat menyebutkan: "Kesaksianku benar", sedangkan di ayat lain menyebutkan "Kesaksianku tidak benar". Dua ayat yang berselisih itu, tersebut di kitab suci. Dan yang berbicara adalah seorang. Manakah yang benar antara dua ayat ini. Wajarkah di dalam kitab suci mengandung ayat-ayat yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akui memang tidak cocok.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan saja tidak cocok, tetapi adalah satu selisih yang menyolok.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi mungkin salah satu dari ayat tersebut salah cetak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya salah cetak, tentunya ada ralat; tetapi di kitab ini tidak disebutkan apa-apa.
ANTONIUS WIDURI: Bibel ini berbahasa Indonesia, permisi sebentar, saya akan memeriksa Bibel yang berbahasa Inggris.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itu lebih baik, sayakah yang akan memeriksa ataukah saudara?
ANTONIUS WIDURI: Oleh karena bapak banyak hafal ayat-ayat Bibel maka saya serahkan agar bapak saja memeriksanya, sepaya lebih cepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah; harap saudara memperhatikan juga saudara-saudara yang hadir, kitab yang saya pegang ini adalah Bibel berbahasa Inggris ialah "The Holy Bible", "Containing the Old and New Testaments (American Bible Society)". Saya serahkan kitab ini kepada saudara Antonius dan saya akan menunjukkan pasal dan ayatnya untuk diteliti bersama.
ANTONIUS WIDURI: Baik, saya terima kitab Bibel yang berbahasa Inggris.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Yahya pasal 8 ayat 14 pada halaman 104
ANTONIUS WIDURI: Baik, dihalaman 104 kitab Yahya pasal 8 ayat 14 disini ada menyebutkan: "THOUGH I BEAR RECORD OF MY SELF, YET MY RECORD IS TRUE"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau susunan ayat ini kita salin kedalam bahasa Indonesia, adalah demikian: "Jikalau aku menyaksikan dari hal diriku sendiripun, benar juga kesaksianku itu" Betulkah begitu artinya?
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi sama artinya dengan Injil yang berbahasa Indonesia di Yahya pasal 8 ayat 14, harap saudara cocokkan dulu.
ANTONIUS WIDURI: Betul, artinya sama kuatnya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang silahkan periksa di Yahya pasal 5 ayat 31.
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan : "IF BEAR WITNES OF MYSELF, MY WITNES IS NOT TRUE"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat ini kalau kita salin kedalam bahasa Indonesia akan demikian: "Jikalau aku menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku itu tiada benar". Betulkah begitu?.
ANTONIUS WIDURI: Ya, benar
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lebih teliti lagi di kitab Bibel yang berbahasa Inggris ini. Di satu ayat menyebutkan "IS TRUE", adalah benar, sedangkan di ayat lain menyebutkan "IS NOT TRUE", adalah tidak benar.
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang berbeda
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, di Injil yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris tidak ada perbedaan arti dan maksudnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul Demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi tidak salah cetak, yang salah ialah yang mengisi kitab suci itu. Kalau betul kitab suci (Injil) itu wahyu dari Tuhan, mustahil ayat-ayatnya akan berselisih antara yang satu dengan yang lain. Jadi kitab itu telah dicampuri oleh tangan manusia.
ANTONIUS WIDURI: Menurut pendapat saya, dua ayat itu bukan berlawanan, mungkin ayat yang satu dicabut, lalu kemudian diganti dengan ayat yang lain. Jelasnya , ayat yang satu di hapus diganti dengan ayat yang lain (yang baru). Setahu saya dalam ayat-ayat Al Qur’an terdapat apa yang disebut "Nasich dan Mansuch" ialah satu ayat terhapus hukumnya, lalu diganti dengan ayat yang lain (hukum yang baru).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di dalam Al Qur’an terdapat "Nasich dan Mansuch" ada disebutkan ayatnya tetapi di kitab Injil sama sekali tidak disebutkan.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah di dalam Al Qur’an yang menyebutkan ayat tentang Nasich dan Mansuch itu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya sayalah yang harus bertanya kepada saudara, oleh karena dari saudaralah timbulnya ucapan Nasich-Mansuch itu. Akan tetapi sekalipun demikian saya tunjukkan, ialah di surat Al Baqarah ayat 106. Susunan ayat itu ada ulama yang menafsirkan tentang adanya "Nasich dan Mansuch". Sebagian lagi ada yang menafsirkan bahwa susunan ayat tersebut tidak menunjukkan adanya Nasich-Mansuch. Kalau saudara memerlukan , akan saya terangkan tafsirnya ayat tersebut.
ANTONIUS WIDURI: Hal itu, baiklah kita tangguhkan dulu. Tetapi sehubungan dengan dua ayat di Bibel yang tadi, saya berpendapat bukan berlawanan, melainkan satu ayat digantikan dengan ayat lain, sehingga nampaknya ada berlawanan. Bolehkah saya berikan misal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan, saudara berhak penuh berbicara dengan saya dalam pertemuan kita ini.
ANTONIUS WIDURI: Saya sebutkan misal: Dikeluarkan suatu peraturan, setiap pengendara sepeda diwaktu malam diharuskan memakai lampu. Kemudian datang lagi peraturan tidak boleh pakai lampu, karena ada peperangan misalnya. Disini ada dua peraturan, yang pertama : "Diharuskan memakai lampu" sedang yang kedua "Dilarang". Dua perintah itu, yang terpakai adalah yang kemudian. Demikian juga dua ayat di Bibel tadi tidak berlawanan, melainkan salah satu diantaranya sudah tidak berlaku lagi (dicabut). Ini menurut pendapat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, tetapi tentunya saudara mengerti, apabila suatu peraturan yang diganti, mestinya harus diikuti penjelasan, bahwa artikel nomer sekian ayat sekian, tahun sekian dicabut, diganti dengan artikel nomer sekian dan selanjutnya. Akan tetapi dua ayat di Bibel itu, tidak ada sebutan ayat yang satu diganti , dengan lain kata dua ayat tetap berlawanan antara yang satu dengan yang lain. Tidak ada penjelasan bahwa salah satu telah dicabut, atau diganti.
Malam Ke 8 : Perselisihan Ayat-ayat Dalam Bibel
K.H.
BAHAUDIN MUDHARY: Pada pertemuan kemarin malam saya telah terangkan
ayat yang berlawanan dalam Bibel. Pada pertemuan sekarang apakah masih
ada pertanyaan saudara yang akan disampaikan kepada saya.
ANTONIUS WIDURI: Kalau masih ada ayat-ayat dalam Bibel yang berlawanan antara satu ayat dengan yang lain, saya minta diterangkan untuk menambah keyakinan saya sampai dimanakah kesucian kitab Bibel itu ada dicampuri oleh tangan manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemarin malam saudara mengakui sudah puas. Apakah tidak lebih baik, kita bicarakan saja pasal-pasal yang saudara pandang terpenting.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tetapi keterangan bapak mengenai ayat-ayat yang berlawanan di kitab Bibel itu baru sedikit membuka hati saya. Karena itulah saya bawa lagi kitab Bibel ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: baiklah, saya akan tunjukkan, demi kepuasan saudara
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih. Harapan, Bapak sudi tunjukkan lagi bukti-bukti ayat-ayat yang berlawanan. Saya ingin mengetahui lebih banyak lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Yahya pasal 1 ayat 18
ANTONIUS WIDURI: Dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka Allah belum pernah dilihat oleh seorang juapun, tetapi Anak yang tunggal yang diatas pengakuan Bapa, ialah yang sudah menyatakan Dia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimanakah menurut tafsiran saudara susunan ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah dilihat oleh siapapun juga, melainkan hanya Yesus saja yang pernah melihatnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan saudara periksa di kitab Kejadian pasal 18 ayat 1
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan: "Hatta, maka kemudian dari pada itu kelihatanlah Tuhan kepada Ibrahim hampir dengan pohon jati mamre tatkala duduklah di pintu kemahnya ketika hari panas".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, disini saudara membuktikan sendiri perselisihan di dua ayat ini, disatu ayat menyebutkan Tuhan hanya dinyatakan oleh Yesus saja, tidak seorang juapun melihatnya. Sedang di ayat yang lain ada menyebutkan bahwa Ibrahim juga melihat Tuhan. Bukankah dua ayat ini berlawanan. Yang manakah yang benar di dua ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui memang tidak cocok.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya lanjutkan. Silahkan periksa lagi di kitaAntonius Widuri: "Kejadian pasal 32 ayat 30"
ANTONIUS WIDURI: Ya, di sini menyebutkan: "Maka dinamai oleh Yakub akan tempat itu peniel karena katanya : "Sudah kulihat Allah muka dengan muka, maka nyawaku selamatlah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Perhatikan: disatu ayat menyebutkan, tidak seorangpun melihat Tuhan, melainkan Yesus. Di ayat yang lain menyebutkan bahwa Ibrahim melihat Tuhan. Di ayat yang lain lagi ada menyebutkan Yakub melihat Tuhan malah bertemu muka dengan muka. Yang manakah yang benar diantara tiga ayat tersebut? Mustahillah benar semuanya, karena jelas sekali susunan ayatnya yang nyata-nyata mengandung ayat yang berselisih antara yang baru dengan yang lain. Kalau dikatakan salah satu dari pada ayat-ayat itu yang benar, maka yang dua ayat tentunya salah semuanya. Pantaskah suatu kitab suci mengandung ayat yang salah? Dan kalau dikatakan salah semuanya, maka apakah kitab itu dapat dipertahankan kesuciannya, kalau ayat-ayatnya terdapat berlawanan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui ayat-ayat tersebut tidak cocok antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pengakuan saudara itu memang penting, tetapi lebih utama kalau diikuti dengan kesadaran.
ANTONIUS WIDURI: Saya harap tunjukkan lagi ayat-ayat di kitab Injil yang berselisih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan periksa di kitab Samuel yang ke-II pasal 8 ayat 9, 10.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM anaknya menghadap raja Daud akan bertanyakan selamat baginda dan menyampaikan berkat selamat kepada baginda…...".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu, bagaimana menurut pendapat saudara maksud ayat itu, siapakah nama raja Hamat?
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, raja Hamat bernama "Toi"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang silahkan periksa kitaAntonius Widuri: "Tawarikh yang pertama", pasal 18 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Hatta apabila kedengaranlah kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini siapakah nama raja Hamat
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, nama raja Hamat ialah "Tohu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, perhatikanlah : disuatu ayat menyebutkan nama Raja Hamat ialah "Toi" sedangkan di ayat lain menyebutkan "Tohu". Yang manakah namanya benar Tohukah atau Toi.
ANTONIUS WIDURI: Ya, namanya memang berselisih. Akan tetapi hanya selisih tentang nama saja. Jadi hanya perselisihan yang kecil saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau kesalahan dari manusia biasa, tentu kita tidak keberatan, akan tetapi ini adalah kesalahan "Wahyu" atau "Ilham".
ANTONIUS WIDURI: Betul juga pendapat bapak, Ini adalah kesalahan wahyu atau ilham. Mustahil wahyu atau ilham dari Tuhan terdapat kesalahan walaupun kesalahan yang sedikit dan sekecil-kecilnya.
>(pada halaman ini terdapat footnote: Al Kitab edisi 1994, kata Tohu diganti Tou. Mungkin pada
>tahun berikutnya kata Tou akan diganti dengan Toi)
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, Silahkan periksa lagi kitab Samuel yang kedua pasal 8 ayat 9 dan 10
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM anaknya menghadap raja Daud ……"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu dulu, di ayat itu ada tersebut seseorang bernama Yoram, siapakah Yoram menurut ayat tersebut?
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat tersebut Yoram itu anaknya Toi, raja Hamat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sekarang lanjutkan periksa di kitaAntonius Widuri: Tawarikh yang pertama pasal 18 ayat 9 dan 10.
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan : "Hatta apabila kedengaranlah kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu". "Disuruhnyalah Hadoram puteranya pergi menghadap baginda raja Daud……"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu. Diayat itu ada disebutkan seorang bernama Hadoram, Siapakah Hadoram itu menurut susunan ayat tersebut?.
ANTONIUS WIDURI: Menurut susunan ayat tersebut orang yang bernama Hadoram itu adalah anak Tohu, raja hamat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan, disatu ayat menyebutkan bahwa Yoram itu anaknya Toi, sedangkan di ayat lain menyebutkan anaknya Toi itu bukan Yoram, melainkan Hadoram.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak tahu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya bertanya bukan tentang tahu atau tidaknya, melainkan tentang kebenaran di dua ayat itu.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak tahu yang mana yang benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan saudara saja yang tidak mengetahui kebenarannya, malah yang menulis ayat itupun tidak bisa menunjukkan yang tepat tentang kebenarannya nama anaknya Toi itu; padahal yang dinamakan kitab suci pasti benar isinya, bersih dari segala macam kesalahan, sampai kepada kesalahan yang sekecil-kecilnya, sesuai dengan pengakuan saudara tadi.
ANTONIUS WIDURI: Mestinya begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi kenyataannya tidak begitu. Buktinya, silahkan saudara periksa lagi di kitab Samuel ke II pasal 8 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka dari dalam Betach dan dari dalam Berotai, dua buah negeri Hadar Ezar, diambil raja Daud akan banyak Tembaga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimana maksud ayat ini menurut tafsiran saudara.
ANTONIUS WIDURI: Maksudnya ialah raja Daud mengambil banyak tembaga dari dua tempat bernama Betach dan Berotai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa di Kitab Tawarich yang pertama pasal 18 ayat 8
ANTONIUS WIDURI: Baik disini ada menyebutkan: "Maka dari dalam Tibchat dan dari dalam Chun, negeri Hadar Ezar itu diambil Daud amat banyak tembaga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan disatu ayat menyebutkan dua tempat yang diambil tembaganya oleh Daud ialah Betach dan Berotai, sedangkan di ayat lain menyebutkan dua tempat itu ialah Tibchat dan Chun. Di dua ayat itu tempat manakah yang sebenarnya diambil tembaganya oleh Daud. Kalau betul kitab Injil itu mestinya suci dari pada kesalahan dan perselisihan atau berlawanan tentang ayat-ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul, dua ayat ini memang tidak cocok, yang satu dengan yang lain bertentangan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih memerlukan lagi ayat-ayat yang berlawanan didalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Saya merasa beruntung kalau bapak masih bersedia menunjukkan demi untuk meningkatkan kesadaran saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya ikuti kehendak saudara. Silahkan periksa lagi di Kitab Raja-raja kedua pasal 8 ayat 26.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua puluh dua tahun, maka kerajaanlah ia Jerusalem setahun lamanya, adapun nama bunda-bunda baginda itu Atalia anak Omri raja orang Israil".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut susunan ayat ini, berapakah umur raja Ahazia pada waktu ia menjadi raja.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat ini diwaktu umur 22 tahun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lagi di kitab: Tawarikh ke II pasal 22 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Adapun pada masa ia naik raja itu empat puluh dua tahun, dan kerajaanlah ia di Jerusalem setahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Atalia anak Omri"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan berapakah umur Ahazia diwaktu menjadi raja.
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini menyebutkan diwaktu berumur 42 tahun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah Di dua ayat ini yang manakah yang benar, diwaktu berumur 22 tahunkah atau berumur 42 tahun. Di satu ayat menyebutkan Ahazia menjadi raja di waktu berumur 22 tahun, dan di ayat yang lain menyebutkan pada waktu berumur 42 tahun. Bukankah ini menunjukkan perselisihan yang menyolok sekali di kitab Injil yang dikatakan suci itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, perselisihan di dua ayat ini tak dapat dipungkiri lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya makin bertambah tak dapat dipungkiri lagi oleh saudara tentang ayat-ayat yang berlawanan di kitab Bibel itu. Silahkan saudara periksa lagi di kitab Raja-raja II pasal 24 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini ada menyebutkan : "Jojachin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta anak Elmatan dari Jerusalem"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Siapakah nama raja di ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Jojachin
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di kitab: Tawarikh yang kedua pasal 36 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan: "Adapun umur Jehojachin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga bulan dan sepuluh hari lamanya, maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan perselisihan yang menyolok pada dua ayat ini; di satu ayat menyebutkan Jojachin dan di ayat yang lain menyebutkan Jehojachin. Selanjutnya di satu ayat menyebutkan kerajaan Jojachin di Jerusalem tiga tahun lamanya dan diayat yang lain menyebutkan 3 bulan 10 hari. Yang manakah yang benar di dua ayat ini, Jojachinkah atau Jehojachin, dan kerajaan Jerusalem selama 3 tahunkah atau 3 bulan 10 hari? Harap saudara periksa lagi dengan teliti susunan dua ayat yang saudara baca tadi.
ANTONIUS WIDURI: Betul, memang tidak cocok antara dua ayat ini.
>Catatan kaki: Al Kitab yang diterbitkan tahun 1994, Kata "Yehoyakhin" diganti dengan "Yoyakhin"
>dan di Alkitab edisi tahun 1994, kata "tiga tahun" diganti "tiga bulan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Aneh, lagi-lagi tidak cocok dan memang tidak cocok.
ANTONIUS WIDURI: Memang mustahil dikitab suci mengandung ayat-ayat yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih nyata kemustahilannya, teruskan saudara periksa di kitab Saul yang kedua pasal 23 ayat 8
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini tersusun sebagai berikut: "Bermula, maka inikah nama segala pahlawan yang mengiringi Daud, Josech Basjebet bin Tachkemoni, kepala segala penghulu iapun bergelar penyucuk dan penikam lembing, sebab ditikamnya akan kedelapan ratus orang dalam sekali saja berperang".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Josech Basjebet bin Tachkemoni
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menjabat apakah ia
ANTONIUS WIDURI: Kepala segala penghulu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Delapan ratus orang
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, silahkan saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 11 ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini susunan kalimatnya seperti berikut: "Maka inilah bilangan segala pahlawan yang mengiringi Daud, Yasobam bin Hachmoni, kepala orang tiga puluh, yang melayangkan lembingnya kepada orang tiga ratus, ditikamnya akan mereka itu sekalian dalam sekali berperang".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Yasobam bin Hachmoni
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menjabat apakah ia
ANTONIUS WIDURI: Kepala dari orang tiga puluh
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Sebanyak Tiga ratus orang
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cocokkan dua ayat ini antara yang satu dengan yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Terlalu tidak cocok malah dalam dua ayat ini terdapat 3 macam selisih yang jelas sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang. Di satu ayat menyebutkan pahlawan yang mengiringi Daud bernama Josech Basjebet bin Tachkemoni dan di ayat yang lain bernama Yasobam bin Hachmoni. Di ayat inipun menyebutkan Kepala orang tiga puluh. Di ayat itupun ada menyebutkan lagi Menikam 800 (delapan ratus) orang dalam sekali berperang dan di ayat yang lain menyebutkan menikam 300 (tiga ratus) orang dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Intermezzo sedikit pak Kyai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, boleh intermezzo jenis apa
ANTONIUS WIDURI: Saya merasa sungguh kagum, karena Bapak Kyai hapal diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel. Padahal kalau tidak salah ayat-ayat dikitab Bibel itu ada ribuan. Dengan cara bagaimana Bapak menghafalnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Lain waktu saya bisa terangkan pada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Menghafalkannya saja tentu amat berat, Yang betul-betul mengherankan saya, dapat bapak menunjukkan dengan tepat letaknya ayat-ayat di Bibel dan tambah mengherankan lagi hafalnya ayat-ayat Bibel yang berlawanan antara satu dengan yang lain. Baik tentang nama-nama suratnya, pasalnya, maupun ayat-ayatnya, kesemuanya dengan tepat sekali bapak menunjukkannya. Betul saya bertanya; malah diantara saudara-saudara yang hadir kemarin malam ada yang membisikkan pada telinga saya, memberikan dorongan supaya menanyakan kepada bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya tidak banyak makan waktu, saya jawab dengan singkat saja, saya kalau menghafalkan sesuatu tidak hanya menggunakan alat pancaindera lahir (sensus exterior) semata-mata, akan tetapi juga alat-alat pancaindera bathin (sensus interior). Keterangan mengenai soal ini cukup panjang, membutuhkan antara dan waktu tersendiri. Kalau saudara ada hasrat, lain waktu akan saya jelaskan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kalu begitu, sekarang kita lanjutkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebagai bukti, bahwa alat pancaindera bathin itu dapat menembus, maka saya tembuskan pandangan bathin saya ke dalam kitab Bibel, untuk saya tunjukkan lagi pada saudara ayat-ayat di Bibel yang berlawanan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lagi di kitab Samuel yang kedua pasal 24 ayat 1
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Bermula maka kembali pula bangkitlah murka Tuhan akan orang Israil, diajaknya Daud akan lawan mereka itu katanya : Bilangkanlah olehmu akan orang Israil dan akan orang Jehuda""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ayat ini, siapakah yang mengajak Daud membilang dan melawan orang Israil.
ANTONIUS WIDURI: Menurut susunan ayat ini yang mengajak Daud ialah Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sekarang silahkan saudara periksa di kitab Tawarikh yang pertama pasal 21 ayat 1.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Sebermula, maka pada masa itu, berbangkitlah syetan akan celaka orang Israil, diajaknya Daud supaya dia membilang banyak orang Israil"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ayat ini siapakah yang mengajak Daud membilang orang Israil.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat ini yang mengajak Daud, ialah Syetan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, perhatikan; disatu ayat menyebutkan yang mengajak Daud adalah Tuhan. Kemudian di satu ayat yang lain menyebutkan, yang mengajak Daud adalah Syetan. Yang manakah yang benar diantara dua ayat ini, Tuhankah atau syetan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul; ini adalah suatu perselisihan yang menyolok sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian tentunya saudara dapat membayangkan, apakah Bibel yang sekarang ini masih tetap dikatakan sucikah atau sudah dicampuri oleh tangan manusia.
ANTONIUS WIDURI: Kalau sudah terang-terangan begini, tentunya sulit untuk dipertahankan kesuciannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih belum merasa puas bukti-bukti yang saya tunjukkan tentang ayat-ayat Bibel yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain itu.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jangankan di kitab suci itu sampai terdapat beberapa ayat yang berlawanan malah satu ayat saja terdapat ayat yang berselisih dengan ayat lain, sudah cukup alasan untuk tidak dapatnya dipertahankan dan diyakinkan tentang kesuciannya.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu kitab Bibel yang dianggap suci oleh penganutnya itu lantas bagaimana.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya pertanyaan saudara itu harus dijawab oleh saudara sendiri karena saudara saudara sendiri masih mempunyai kitab itu. Tetapi saya tolong menjawabnya. Setiap agama mempunyai kitab suci. Akan tetapi kalau di kitab sucinya itu ternyata terdapat beberapa ayatnya yang berselisih atau berlawanan dan tidak cocok antara yang satu denganyang lain, apakah penganut-penganut agama itu masih berkeyakinan bahwa kitab sucinya itu tetap suci. Padahal yang dinamai kitab suci adalah wahyu, ilham dari tuhan. Mustahil sekali kalau wahyu Tuhan itu tidak cocok. Di satu ayat Tuhan berkata YA lalu diayat yang lain lagi menyatakan TIDAK. Di satu ayat Tuhan berkata "A" lalu diayat lain Tuhan berkata lagi bukan "A" tetapi "B". Kalau sampai terjadi demikian, tidak mustahil bahwa tangan manusia sudah ikut campur di dalamnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, Tetapi maaf. Kalau Bapak tidak berkeberatan, saya minta lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Minta yang mana lagi yang dimaksudkan oleh saudara.
ANTONIUS WIDURI: Minta satu ayat lagi yang berselisih di Bibel
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Agaknya saudara akan menguji saya tentang Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, betul-betul tidak. Hanya minta satu saja. Betul-betul saya hanya minta satu ayat saja lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara minta satu ayat lagi atau lebih, saya bisa tunjukkan. Tetapi waktunya sudah jauh malah. Kecuali kalau saudara suka menerima sampai pagi.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, betul-betul hanya minta satu ayat lagi. Setelah itu kita lanjutkan pasal-pasal yang lain.
YANG HADIR: Teruskan sampai waktu subuh, kita setuju dan akan tetap tenang.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya penuhi pengharapan saudara Antonius. Silahkan saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 10 ayat 18.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Tetapi kemudian, larilah segala orang syam itu dari hadapan orang Israil, maka daripada orang Syam itu dibinasakan Daud tujuh ratus ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang berkuda, tambahan pula dikalahkannya Sobach, panglima perang mereka itu, sehingga matilah ia disana….."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu dulu, saya akan bertanya pada saudara, diayat ini ada berapakah jumlahnya kuda kereta yang dibinasakan oleh Daud.
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini menyebutkan 700 (tujuh ratus) banyaknya yang dibinasakan oleh Daud.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat itu juga ada berapakah jumlahnya orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini ada 40.000 (empat puluh ribu) orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dan di ayat itu juga, siapakah namanya panglima perang yang dibunuh
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini panglima perang yang dibunuh bernama Sobach
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah semuanya itu, silahkan periksa lagi.
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian jawaban-jawaban saya berdasarkan ayat ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 19 ayat 18.
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan: "Maka larilah segala orang Syam dari hadapan orang Israil, maka dibinasakan Daud daripada orang Syam itu tujuh ribu ekor kuda kereta, dan empat puluh ribu orang yang berjalan kaki, tambahan pula dibunuhnya Sofach panglima perang itu…"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan bertanya; Ada berapakah jumlah kuda kereta yang dibinasakan oleh Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, menyebutkan ada 7000 (tujuh ribu).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini juga yang dibinasakan oleh Daud apakah 40.000 orang yang berkuda atau 40.000 orang yang berjalan kaki
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini yang dibinasakan oleh Daud ada menyebutkan 40.000 yang berjalan kaki, bukan orang berkuda.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pun di ayat ini juga, disebutkan siapakah namanya panglima perang, apakah bernama Sobach-kah atau Sofach
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini disebutkan bernama Sofach.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Coba saudara perhatikan dengan seksama perselisihan di dua ayat ini. Satu ayat saja sudah terdapat 3 macam selisih. Di kitab Samuel yang kedua pasal 10 ayat 18 menyebutkan; yang dibinasakan oleh Daud sebanyak 700 (tujuh ratus) kuda kereta, sedangkan di kitab Tawarikh yang pertama pasal 19 ayat 18 menyebutkan 7.000 (tujuh ribu) kuda kereta. Yang manakah yang benar di dua ayat itu. Di kitab Samuel yang kedua itu juga ada menyebutkan 40.000 (empat puluh ribu) orang berkuda, sedangkan di kitab Tawarikh I, 40.000 orang berjalan kaki. Yang manakah yang benar, 40.000 orang berkudakah yang dibinasakan oleh Daud atau 40.000 orang berjalan kaki. Di kitab Samuel yang kedua itu juga ada menyebutkan panglima perangnya bernama Sobach sedangkan dikitab Tawarikh yang pertama menyebutkan panglimanya bernama Sofach. Yang manakah yang benar, Sobach-kah atau bernama Sofach.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup puas; saya sudah menyadari dan saya sudah mulai insyaf
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mulai sadar dan insyaf yang bagaimana yang saudara maksudkan
ANTONIUS WIDURI: Jiwa dan kesadaran saya mulai terbuka. Besok malam saya akan lukiskan kandungan hati saya, setelah saya menerima jawaban-jawaban pertanyaan-pertanyaan saya yang lain pada Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya persilahkan
ANTONIUS WIDURI: Apakah sebabnya orang-orang pandai (sarjana) dinegeri Barat banyak yang memeluk agama Kristen? Kalau agama Islam suatu agama yang benar dan ajran-ajarannya sesuai dengan Ilmu pengetahuan dan modern, tentunya mereka masuk Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebelumnya saya memberikan jawaban, saya akan bertanya, saudara sendiri termasuk sarjana. Mengapa saudara memeluk (tertarik pada, red) agama Islam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, karena hasil diskusi ini yang membawa saya lebih menyelami dan memilih ajaran-ajaran agama Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya tanpa diskusi yang menghasilkan tambahnya meneliti ajaran-ajaran Islam, apakah mungkin saudara menjadi pemeluk agama Islam yang sadar.
ANTONIUS WIDURI: Menurut pikiran saya tidak mungkin.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Orang-orang di negeri barat yang saudara sebut itu sekiranya seperti saudara pula dalam menganut suatu agama.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang betul, Karena di zaman ini dari mereka ada banyak yang sudah memeluk agama Islam atas hasil penyelidikan dan penelitian yang mendalam.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi ada orang-orang Islam yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dari manakah saudara ketahui.
ANTONIUS WIDURI: Di negeri kita sendiri. Buktinya dengan bertambahnya pembangunan Gereja, sekolah Kristen nampaknya sementara senantiasa bertambah jumlahnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah orang-orang Islam yang masuk agama Kristen itu terdiri dari sarjana-sarjana Islam.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak mengetahuinya, hanya dari kata-kata saja. Akan tetapi saya sendiri sampai saat ini belum menemukan malah belum mendengar sarjana-sarjana Islam masuk Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu orang-orang Islam di Indonesia yang berpindah agama bukan dari hasil penelitian; jadi masuknya bukan karena keyakinannya.
ANTONIUS WIDURI: Mengapa bapak berpendapat demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara membuktikan sendiri bahwa orang-orang Islam di Indonesia ada banyak sekali, yang miskin, melarat dan menderita dalam hidupnya. Mereka butuh uang, makan, pakaian dan obat-obatan, Kesempatan ini dipergunakan oleh beberapa orang penganut Kristen untuk mempengaruhi mereka dengan jalan membagi-bagikan makanan, pakaian, obat-obatan dan lainnya kalau tidak keliru.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya pernah baca di majalah Kiblat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di zaman ini ada beberapa orang dinegeri barat yang mulanya beragama Kristen setelah menyelidiki dan meneliti ajaran-ajaran Islam, yang menunjukkan kebenaran ajaran Islam mereka berterusterang berpindah menjadi penganut Islam; mereka itu golongan sarjana, malah diantaranya terdapat pendeta Kristen yang menjadi pemeluk agama Islam.
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya sendiri pernah membaca di Majalah Kiblat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi sudah jelas, bahwa orang-orang di negeri yang beragama Kristen lalu berpindah menjadi pemeluk Islam disebabkan dari hasil penelitiannya tentang kebenaran ajaran-ajaran Islam, umumnya orang-orang yang di negeri barat kalau melakukan sesuatu penelitian dan penyelidikan menggunakan kecerdasan otaknya secara ilmiah. Mereka menjadi penganut Islam dengan kesadaran dan keyakinannya.
ANTONIUS WIDURI: saya menerima keterangan bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sedangkan orang-orang Islam di Indonesia yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen umumnya bukan dari hasil penyelidikan dan penelitiannya yang tentunya bukan di atas dasar kesadaran dan keyakinannya, melainkan karena perut lapar, karena hidupnya yang Senin Kamis, butuh makan, uang, pakaian, maupun obat-obatan. Dengan keterangan saya ini Saudara bia bandingkan sendiri sebab musababnya orang-orang Kristen di negeri Barat yang masuk Islam dan orang-orang Islam di Indonesia yang masuk agama Kristen.
ANTONIUS WIDURI: tetapi tentu ada juga orang-orang Indonesia yang tidak miskin masuk agama Kristen
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi tentu itu umumnya bukan berasal dari penganut agama Islam, mungkin dari agama yang lain lagi. Jadi masih ada yang akan ditanyakan lagi.
ANTONIUS WIDURI: Ya, sedikit, besok malam saja. Sekarang sudah jauh malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, besok malam, agar lebih sempurna.
ANTONIUS WIDURI: Kalau masih ada ayat-ayat dalam Bibel yang berlawanan antara satu ayat dengan yang lain, saya minta diterangkan untuk menambah keyakinan saya sampai dimanakah kesucian kitab Bibel itu ada dicampuri oleh tangan manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemarin malam saudara mengakui sudah puas. Apakah tidak lebih baik, kita bicarakan saja pasal-pasal yang saudara pandang terpenting.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tetapi keterangan bapak mengenai ayat-ayat yang berlawanan di kitab Bibel itu baru sedikit membuka hati saya. Karena itulah saya bawa lagi kitab Bibel ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: baiklah, saya akan tunjukkan, demi kepuasan saudara
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih. Harapan, Bapak sudi tunjukkan lagi bukti-bukti ayat-ayat yang berlawanan. Saya ingin mengetahui lebih banyak lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Yahya pasal 1 ayat 18
ANTONIUS WIDURI: Dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka Allah belum pernah dilihat oleh seorang juapun, tetapi Anak yang tunggal yang diatas pengakuan Bapa, ialah yang sudah menyatakan Dia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimanakah menurut tafsiran saudara susunan ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah dilihat oleh siapapun juga, melainkan hanya Yesus saja yang pernah melihatnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan saudara periksa di kitab Kejadian pasal 18 ayat 1
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan: "Hatta, maka kemudian dari pada itu kelihatanlah Tuhan kepada Ibrahim hampir dengan pohon jati mamre tatkala duduklah di pintu kemahnya ketika hari panas".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, disini saudara membuktikan sendiri perselisihan di dua ayat ini, disatu ayat menyebutkan Tuhan hanya dinyatakan oleh Yesus saja, tidak seorang juapun melihatnya. Sedang di ayat yang lain ada menyebutkan bahwa Ibrahim juga melihat Tuhan. Bukankah dua ayat ini berlawanan. Yang manakah yang benar di dua ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui memang tidak cocok.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya lanjutkan. Silahkan periksa lagi di kitaAntonius Widuri: "Kejadian pasal 32 ayat 30"
ANTONIUS WIDURI: Ya, di sini menyebutkan: "Maka dinamai oleh Yakub akan tempat itu peniel karena katanya : "Sudah kulihat Allah muka dengan muka, maka nyawaku selamatlah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Perhatikan: disatu ayat menyebutkan, tidak seorangpun melihat Tuhan, melainkan Yesus. Di ayat yang lain menyebutkan bahwa Ibrahim melihat Tuhan. Di ayat yang lain lagi ada menyebutkan Yakub melihat Tuhan malah bertemu muka dengan muka. Yang manakah yang benar diantara tiga ayat tersebut? Mustahillah benar semuanya, karena jelas sekali susunan ayatnya yang nyata-nyata mengandung ayat yang berselisih antara yang baru dengan yang lain. Kalau dikatakan salah satu dari pada ayat-ayat itu yang benar, maka yang dua ayat tentunya salah semuanya. Pantaskah suatu kitab suci mengandung ayat yang salah? Dan kalau dikatakan salah semuanya, maka apakah kitab itu dapat dipertahankan kesuciannya, kalau ayat-ayatnya terdapat berlawanan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui ayat-ayat tersebut tidak cocok antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pengakuan saudara itu memang penting, tetapi lebih utama kalau diikuti dengan kesadaran.
ANTONIUS WIDURI: Saya harap tunjukkan lagi ayat-ayat di kitab Injil yang berselisih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan periksa di kitab Samuel yang ke-II pasal 8 ayat 9, 10.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM anaknya menghadap raja Daud akan bertanyakan selamat baginda dan menyampaikan berkat selamat kepada baginda…...".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu, bagaimana menurut pendapat saudara maksud ayat itu, siapakah nama raja Hamat?
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, raja Hamat bernama "Toi"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang silahkan periksa kitaAntonius Widuri: "Tawarikh yang pertama", pasal 18 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Hatta apabila kedengaranlah kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini siapakah nama raja Hamat
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, nama raja Hamat ialah "Tohu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, perhatikanlah : disuatu ayat menyebutkan nama Raja Hamat ialah "Toi" sedangkan di ayat lain menyebutkan "Tohu". Yang manakah namanya benar Tohukah atau Toi.
ANTONIUS WIDURI: Ya, namanya memang berselisih. Akan tetapi hanya selisih tentang nama saja. Jadi hanya perselisihan yang kecil saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau kesalahan dari manusia biasa, tentu kita tidak keberatan, akan tetapi ini adalah kesalahan "Wahyu" atau "Ilham".
ANTONIUS WIDURI: Betul juga pendapat bapak, Ini adalah kesalahan wahyu atau ilham. Mustahil wahyu atau ilham dari Tuhan terdapat kesalahan walaupun kesalahan yang sedikit dan sekecil-kecilnya.
>(pada halaman ini terdapat footnote: Al Kitab edisi 1994, kata Tohu diganti Tou. Mungkin pada
>tahun berikutnya kata Tou akan diganti dengan Toi)
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, Silahkan periksa lagi kitab Samuel yang kedua pasal 8 ayat 9 dan 10
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM anaknya menghadap raja Daud ……"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu dulu, di ayat itu ada tersebut seseorang bernama Yoram, siapakah Yoram menurut ayat tersebut?
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat tersebut Yoram itu anaknya Toi, raja Hamat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sekarang lanjutkan periksa di kitaAntonius Widuri: Tawarikh yang pertama pasal 18 ayat 9 dan 10.
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan : "Hatta apabila kedengaranlah kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu". "Disuruhnyalah Hadoram puteranya pergi menghadap baginda raja Daud……"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu. Diayat itu ada disebutkan seorang bernama Hadoram, Siapakah Hadoram itu menurut susunan ayat tersebut?.
ANTONIUS WIDURI: Menurut susunan ayat tersebut orang yang bernama Hadoram itu adalah anak Tohu, raja hamat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan, disatu ayat menyebutkan bahwa Yoram itu anaknya Toi, sedangkan di ayat lain menyebutkan anaknya Toi itu bukan Yoram, melainkan Hadoram.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak tahu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya bertanya bukan tentang tahu atau tidaknya, melainkan tentang kebenaran di dua ayat itu.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak tahu yang mana yang benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan saudara saja yang tidak mengetahui kebenarannya, malah yang menulis ayat itupun tidak bisa menunjukkan yang tepat tentang kebenarannya nama anaknya Toi itu; padahal yang dinamakan kitab suci pasti benar isinya, bersih dari segala macam kesalahan, sampai kepada kesalahan yang sekecil-kecilnya, sesuai dengan pengakuan saudara tadi.
ANTONIUS WIDURI: Mestinya begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi kenyataannya tidak begitu. Buktinya, silahkan saudara periksa lagi di kitab Samuel ke II pasal 8 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka dari dalam Betach dan dari dalam Berotai, dua buah negeri Hadar Ezar, diambil raja Daud akan banyak Tembaga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimana maksud ayat ini menurut tafsiran saudara.
ANTONIUS WIDURI: Maksudnya ialah raja Daud mengambil banyak tembaga dari dua tempat bernama Betach dan Berotai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa di Kitab Tawarich yang pertama pasal 18 ayat 8
ANTONIUS WIDURI: Baik disini ada menyebutkan: "Maka dari dalam Tibchat dan dari dalam Chun, negeri Hadar Ezar itu diambil Daud amat banyak tembaga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan disatu ayat menyebutkan dua tempat yang diambil tembaganya oleh Daud ialah Betach dan Berotai, sedangkan di ayat lain menyebutkan dua tempat itu ialah Tibchat dan Chun. Di dua ayat itu tempat manakah yang sebenarnya diambil tembaganya oleh Daud. Kalau betul kitab Injil itu mestinya suci dari pada kesalahan dan perselisihan atau berlawanan tentang ayat-ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul, dua ayat ini memang tidak cocok, yang satu dengan yang lain bertentangan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih memerlukan lagi ayat-ayat yang berlawanan didalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Saya merasa beruntung kalau bapak masih bersedia menunjukkan demi untuk meningkatkan kesadaran saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya ikuti kehendak saudara. Silahkan periksa lagi di Kitab Raja-raja kedua pasal 8 ayat 26.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua puluh dua tahun, maka kerajaanlah ia Jerusalem setahun lamanya, adapun nama bunda-bunda baginda itu Atalia anak Omri raja orang Israil".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut susunan ayat ini, berapakah umur raja Ahazia pada waktu ia menjadi raja.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat ini diwaktu umur 22 tahun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lagi di kitab: Tawarikh ke II pasal 22 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Adapun pada masa ia naik raja itu empat puluh dua tahun, dan kerajaanlah ia di Jerusalem setahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Atalia anak Omri"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan berapakah umur Ahazia diwaktu menjadi raja.
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini menyebutkan diwaktu berumur 42 tahun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah Di dua ayat ini yang manakah yang benar, diwaktu berumur 22 tahunkah atau berumur 42 tahun. Di satu ayat menyebutkan Ahazia menjadi raja di waktu berumur 22 tahun, dan di ayat yang lain menyebutkan pada waktu berumur 42 tahun. Bukankah ini menunjukkan perselisihan yang menyolok sekali di kitab Injil yang dikatakan suci itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, perselisihan di dua ayat ini tak dapat dipungkiri lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya makin bertambah tak dapat dipungkiri lagi oleh saudara tentang ayat-ayat yang berlawanan di kitab Bibel itu. Silahkan saudara periksa lagi di kitab Raja-raja II pasal 24 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini ada menyebutkan : "Jojachin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta anak Elmatan dari Jerusalem"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Siapakah nama raja di ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Jojachin
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di kitab: Tawarikh yang kedua pasal 36 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan: "Adapun umur Jehojachin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga bulan dan sepuluh hari lamanya, maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan perselisihan yang menyolok pada dua ayat ini; di satu ayat menyebutkan Jojachin dan di ayat yang lain menyebutkan Jehojachin. Selanjutnya di satu ayat menyebutkan kerajaan Jojachin di Jerusalem tiga tahun lamanya dan diayat yang lain menyebutkan 3 bulan 10 hari. Yang manakah yang benar di dua ayat ini, Jojachinkah atau Jehojachin, dan kerajaan Jerusalem selama 3 tahunkah atau 3 bulan 10 hari? Harap saudara periksa lagi dengan teliti susunan dua ayat yang saudara baca tadi.
ANTONIUS WIDURI: Betul, memang tidak cocok antara dua ayat ini.
>Catatan kaki: Al Kitab yang diterbitkan tahun 1994, Kata "Yehoyakhin" diganti dengan "Yoyakhin"
>dan di Alkitab edisi tahun 1994, kata "tiga tahun" diganti "tiga bulan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Aneh, lagi-lagi tidak cocok dan memang tidak cocok.
ANTONIUS WIDURI: Memang mustahil dikitab suci mengandung ayat-ayat yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih nyata kemustahilannya, teruskan saudara periksa di kitab Saul yang kedua pasal 23 ayat 8
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini tersusun sebagai berikut: "Bermula, maka inikah nama segala pahlawan yang mengiringi Daud, Josech Basjebet bin Tachkemoni, kepala segala penghulu iapun bergelar penyucuk dan penikam lembing, sebab ditikamnya akan kedelapan ratus orang dalam sekali saja berperang".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Josech Basjebet bin Tachkemoni
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menjabat apakah ia
ANTONIUS WIDURI: Kepala segala penghulu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Delapan ratus orang
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, silahkan saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 11 ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini susunan kalimatnya seperti berikut: "Maka inilah bilangan segala pahlawan yang mengiringi Daud, Yasobam bin Hachmoni, kepala orang tiga puluh, yang melayangkan lembingnya kepada orang tiga ratus, ditikamnya akan mereka itu sekalian dalam sekali berperang".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Yasobam bin Hachmoni
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menjabat apakah ia
ANTONIUS WIDURI: Kepala dari orang tiga puluh
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Sebanyak Tiga ratus orang
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cocokkan dua ayat ini antara yang satu dengan yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Terlalu tidak cocok malah dalam dua ayat ini terdapat 3 macam selisih yang jelas sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang. Di satu ayat menyebutkan pahlawan yang mengiringi Daud bernama Josech Basjebet bin Tachkemoni dan di ayat yang lain bernama Yasobam bin Hachmoni. Di ayat inipun menyebutkan Kepala orang tiga puluh. Di ayat itupun ada menyebutkan lagi Menikam 800 (delapan ratus) orang dalam sekali berperang dan di ayat yang lain menyebutkan menikam 300 (tiga ratus) orang dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Intermezzo sedikit pak Kyai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, boleh intermezzo jenis apa
ANTONIUS WIDURI: Saya merasa sungguh kagum, karena Bapak Kyai hapal diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel. Padahal kalau tidak salah ayat-ayat dikitab Bibel itu ada ribuan. Dengan cara bagaimana Bapak menghafalnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Lain waktu saya bisa terangkan pada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Menghafalkannya saja tentu amat berat, Yang betul-betul mengherankan saya, dapat bapak menunjukkan dengan tepat letaknya ayat-ayat di Bibel dan tambah mengherankan lagi hafalnya ayat-ayat Bibel yang berlawanan antara satu dengan yang lain. Baik tentang nama-nama suratnya, pasalnya, maupun ayat-ayatnya, kesemuanya dengan tepat sekali bapak menunjukkannya. Betul saya bertanya; malah diantara saudara-saudara yang hadir kemarin malam ada yang membisikkan pada telinga saya, memberikan dorongan supaya menanyakan kepada bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya tidak banyak makan waktu, saya jawab dengan singkat saja, saya kalau menghafalkan sesuatu tidak hanya menggunakan alat pancaindera lahir (sensus exterior) semata-mata, akan tetapi juga alat-alat pancaindera bathin (sensus interior). Keterangan mengenai soal ini cukup panjang, membutuhkan antara dan waktu tersendiri. Kalau saudara ada hasrat, lain waktu akan saya jelaskan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kalu begitu, sekarang kita lanjutkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebagai bukti, bahwa alat pancaindera bathin itu dapat menembus, maka saya tembuskan pandangan bathin saya ke dalam kitab Bibel, untuk saya tunjukkan lagi pada saudara ayat-ayat di Bibel yang berlawanan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lagi di kitab Samuel yang kedua pasal 24 ayat 1
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Bermula maka kembali pula bangkitlah murka Tuhan akan orang Israil, diajaknya Daud akan lawan mereka itu katanya : Bilangkanlah olehmu akan orang Israil dan akan orang Jehuda""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ayat ini, siapakah yang mengajak Daud membilang dan melawan orang Israil.
ANTONIUS WIDURI: Menurut susunan ayat ini yang mengajak Daud ialah Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sekarang silahkan saudara periksa di kitab Tawarikh yang pertama pasal 21 ayat 1.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Sebermula, maka pada masa itu, berbangkitlah syetan akan celaka orang Israil, diajaknya Daud supaya dia membilang banyak orang Israil"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ayat ini siapakah yang mengajak Daud membilang orang Israil.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat ini yang mengajak Daud, ialah Syetan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, perhatikan; disatu ayat menyebutkan yang mengajak Daud adalah Tuhan. Kemudian di satu ayat yang lain menyebutkan, yang mengajak Daud adalah Syetan. Yang manakah yang benar diantara dua ayat ini, Tuhankah atau syetan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul; ini adalah suatu perselisihan yang menyolok sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian tentunya saudara dapat membayangkan, apakah Bibel yang sekarang ini masih tetap dikatakan sucikah atau sudah dicampuri oleh tangan manusia.
ANTONIUS WIDURI: Kalau sudah terang-terangan begini, tentunya sulit untuk dipertahankan kesuciannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih belum merasa puas bukti-bukti yang saya tunjukkan tentang ayat-ayat Bibel yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain itu.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jangankan di kitab suci itu sampai terdapat beberapa ayat yang berlawanan malah satu ayat saja terdapat ayat yang berselisih dengan ayat lain, sudah cukup alasan untuk tidak dapatnya dipertahankan dan diyakinkan tentang kesuciannya.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu kitab Bibel yang dianggap suci oleh penganutnya itu lantas bagaimana.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya pertanyaan saudara itu harus dijawab oleh saudara sendiri karena saudara saudara sendiri masih mempunyai kitab itu. Tetapi saya tolong menjawabnya. Setiap agama mempunyai kitab suci. Akan tetapi kalau di kitab sucinya itu ternyata terdapat beberapa ayatnya yang berselisih atau berlawanan dan tidak cocok antara yang satu denganyang lain, apakah penganut-penganut agama itu masih berkeyakinan bahwa kitab sucinya itu tetap suci. Padahal yang dinamai kitab suci adalah wahyu, ilham dari tuhan. Mustahil sekali kalau wahyu Tuhan itu tidak cocok. Di satu ayat Tuhan berkata YA lalu diayat yang lain lagi menyatakan TIDAK. Di satu ayat Tuhan berkata "A" lalu diayat lain Tuhan berkata lagi bukan "A" tetapi "B". Kalau sampai terjadi demikian, tidak mustahil bahwa tangan manusia sudah ikut campur di dalamnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, Tetapi maaf. Kalau Bapak tidak berkeberatan, saya minta lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Minta yang mana lagi yang dimaksudkan oleh saudara.
ANTONIUS WIDURI: Minta satu ayat lagi yang berselisih di Bibel
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Agaknya saudara akan menguji saya tentang Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, betul-betul tidak. Hanya minta satu saja. Betul-betul saya hanya minta satu ayat saja lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara minta satu ayat lagi atau lebih, saya bisa tunjukkan. Tetapi waktunya sudah jauh malah. Kecuali kalau saudara suka menerima sampai pagi.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, betul-betul hanya minta satu ayat lagi. Setelah itu kita lanjutkan pasal-pasal yang lain.
YANG HADIR: Teruskan sampai waktu subuh, kita setuju dan akan tetap tenang.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya penuhi pengharapan saudara Antonius. Silahkan saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 10 ayat 18.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Tetapi kemudian, larilah segala orang syam itu dari hadapan orang Israil, maka daripada orang Syam itu dibinasakan Daud tujuh ratus ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang berkuda, tambahan pula dikalahkannya Sobach, panglima perang mereka itu, sehingga matilah ia disana….."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu dulu, saya akan bertanya pada saudara, diayat ini ada berapakah jumlahnya kuda kereta yang dibinasakan oleh Daud.
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini menyebutkan 700 (tujuh ratus) banyaknya yang dibinasakan oleh Daud.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat itu juga ada berapakah jumlahnya orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini ada 40.000 (empat puluh ribu) orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dan di ayat itu juga, siapakah namanya panglima perang yang dibunuh
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini panglima perang yang dibunuh bernama Sobach
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah semuanya itu, silahkan periksa lagi.
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian jawaban-jawaban saya berdasarkan ayat ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 19 ayat 18.
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan: "Maka larilah segala orang Syam dari hadapan orang Israil, maka dibinasakan Daud daripada orang Syam itu tujuh ribu ekor kuda kereta, dan empat puluh ribu orang yang berjalan kaki, tambahan pula dibunuhnya Sofach panglima perang itu…"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan bertanya; Ada berapakah jumlah kuda kereta yang dibinasakan oleh Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, menyebutkan ada 7000 (tujuh ribu).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini juga yang dibinasakan oleh Daud apakah 40.000 orang yang berkuda atau 40.000 orang yang berjalan kaki
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini yang dibinasakan oleh Daud ada menyebutkan 40.000 yang berjalan kaki, bukan orang berkuda.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pun di ayat ini juga, disebutkan siapakah namanya panglima perang, apakah bernama Sobach-kah atau Sofach
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini disebutkan bernama Sofach.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Coba saudara perhatikan dengan seksama perselisihan di dua ayat ini. Satu ayat saja sudah terdapat 3 macam selisih. Di kitab Samuel yang kedua pasal 10 ayat 18 menyebutkan; yang dibinasakan oleh Daud sebanyak 700 (tujuh ratus) kuda kereta, sedangkan di kitab Tawarikh yang pertama pasal 19 ayat 18 menyebutkan 7.000 (tujuh ribu) kuda kereta. Yang manakah yang benar di dua ayat itu. Di kitab Samuel yang kedua itu juga ada menyebutkan 40.000 (empat puluh ribu) orang berkuda, sedangkan di kitab Tawarikh I, 40.000 orang berjalan kaki. Yang manakah yang benar, 40.000 orang berkudakah yang dibinasakan oleh Daud atau 40.000 orang berjalan kaki. Di kitab Samuel yang kedua itu juga ada menyebutkan panglima perangnya bernama Sobach sedangkan dikitab Tawarikh yang pertama menyebutkan panglimanya bernama Sofach. Yang manakah yang benar, Sobach-kah atau bernama Sofach.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup puas; saya sudah menyadari dan saya sudah mulai insyaf
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mulai sadar dan insyaf yang bagaimana yang saudara maksudkan
ANTONIUS WIDURI: Jiwa dan kesadaran saya mulai terbuka. Besok malam saya akan lukiskan kandungan hati saya, setelah saya menerima jawaban-jawaban pertanyaan-pertanyaan saya yang lain pada Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya persilahkan
ANTONIUS WIDURI: Apakah sebabnya orang-orang pandai (sarjana) dinegeri Barat banyak yang memeluk agama Kristen? Kalau agama Islam suatu agama yang benar dan ajran-ajarannya sesuai dengan Ilmu pengetahuan dan modern, tentunya mereka masuk Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebelumnya saya memberikan jawaban, saya akan bertanya, saudara sendiri termasuk sarjana. Mengapa saudara memeluk (tertarik pada, red) agama Islam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, karena hasil diskusi ini yang membawa saya lebih menyelami dan memilih ajaran-ajaran agama Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya tanpa diskusi yang menghasilkan tambahnya meneliti ajaran-ajaran Islam, apakah mungkin saudara menjadi pemeluk agama Islam yang sadar.
ANTONIUS WIDURI: Menurut pikiran saya tidak mungkin.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Orang-orang di negeri barat yang saudara sebut itu sekiranya seperti saudara pula dalam menganut suatu agama.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang betul, Karena di zaman ini dari mereka ada banyak yang sudah memeluk agama Islam atas hasil penyelidikan dan penelitian yang mendalam.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi ada orang-orang Islam yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dari manakah saudara ketahui.
ANTONIUS WIDURI: Di negeri kita sendiri. Buktinya dengan bertambahnya pembangunan Gereja, sekolah Kristen nampaknya sementara senantiasa bertambah jumlahnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah orang-orang Islam yang masuk agama Kristen itu terdiri dari sarjana-sarjana Islam.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak mengetahuinya, hanya dari kata-kata saja. Akan tetapi saya sendiri sampai saat ini belum menemukan malah belum mendengar sarjana-sarjana Islam masuk Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu orang-orang Islam di Indonesia yang berpindah agama bukan dari hasil penelitian; jadi masuknya bukan karena keyakinannya.
ANTONIUS WIDURI: Mengapa bapak berpendapat demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara membuktikan sendiri bahwa orang-orang Islam di Indonesia ada banyak sekali, yang miskin, melarat dan menderita dalam hidupnya. Mereka butuh uang, makan, pakaian dan obat-obatan, Kesempatan ini dipergunakan oleh beberapa orang penganut Kristen untuk mempengaruhi mereka dengan jalan membagi-bagikan makanan, pakaian, obat-obatan dan lainnya kalau tidak keliru.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya pernah baca di majalah Kiblat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di zaman ini ada beberapa orang dinegeri barat yang mulanya beragama Kristen setelah menyelidiki dan meneliti ajaran-ajaran Islam, yang menunjukkan kebenaran ajaran Islam mereka berterusterang berpindah menjadi penganut Islam; mereka itu golongan sarjana, malah diantaranya terdapat pendeta Kristen yang menjadi pemeluk agama Islam.
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya sendiri pernah membaca di Majalah Kiblat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi sudah jelas, bahwa orang-orang di negeri yang beragama Kristen lalu berpindah menjadi pemeluk Islam disebabkan dari hasil penelitiannya tentang kebenaran ajaran-ajaran Islam, umumnya orang-orang yang di negeri barat kalau melakukan sesuatu penelitian dan penyelidikan menggunakan kecerdasan otaknya secara ilmiah. Mereka menjadi penganut Islam dengan kesadaran dan keyakinannya.
ANTONIUS WIDURI: saya menerima keterangan bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sedangkan orang-orang Islam di Indonesia yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen umumnya bukan dari hasil penyelidikan dan penelitiannya yang tentunya bukan di atas dasar kesadaran dan keyakinannya, melainkan karena perut lapar, karena hidupnya yang Senin Kamis, butuh makan, uang, pakaian, maupun obat-obatan. Dengan keterangan saya ini Saudara bia bandingkan sendiri sebab musababnya orang-orang Kristen di negeri Barat yang masuk Islam dan orang-orang Islam di Indonesia yang masuk agama Kristen.
ANTONIUS WIDURI: tetapi tentu ada juga orang-orang Indonesia yang tidak miskin masuk agama Kristen
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi tentu itu umumnya bukan berasal dari penganut agama Islam, mungkin dari agama yang lain lagi. Jadi masih ada yang akan ditanyakan lagi.
ANTONIUS WIDURI: Ya, sedikit, besok malam saja. Sekarang sudah jauh malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, besok malam, agar lebih sempurna.
Malam Ke 9 : MASUK ISLAM
K.H.
BAHAUDIN MUDHARY: Pertemuan kita sudah berlangsung beberapa kali dan
berjalan lancar. Pada pertemuan yang sekarang ini, apakah masih ada
pertanyaan-pertanyaan saudara yang akan diajukan
ANTONIUS WIDURI: Sejak siang tadi, saya telah pikirkan dan pertimbangkan secara mendalam tentang hasil-hasil pertemuan kita yang menimbulkan kesadaran saya untuk menentukan pendirian saya agar memilih agama yang mana yang harus saya ikuti.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, kalau saudara sudah dapat menentukan sendiri. Jadi bagaimana kepercayaan saudara sekarang ini terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, tuhan Anak dan Ruhul Kudus).
ANTONIUS WIDURI: Memang soal inilah yang sedang saya renungkan sejak tadi siang, oleh karena saya masih merasa terikat oleh satu "Patokan" yang hingga saat ini belum dapat saya pecahkan. Padahal keterangan bapak sangat memuaskan sejak semula kita bertemu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya saudara tidak berkeberatan, cobalah saudara terangkan. Mungkin saya dapat membantu saudara.
ANTONIUS WIDURI: Ialah soal Trinitas. Soal ini masih berbekas dalam jiwa saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saudara terangkan saja.
ANTONIUS WIDURI: Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rohul Kudus itu walaupun tersusun dari tiga oknum, tetapi tetap pada hakekatnya Tunggal juga. Karena yang satu tidak dapat terpisah dengan yang lain.
Persoalan inilah yang masih berbekas dalam keyakinan saya. Sedangkan soal-soal lain, mengenai ayat-ayat di Bibel, dosa waris, kebenaran Al Qur’an, Kebenaran Nabi Muhammad selaku utusan tuhan, teristimewa perselisihan ayat-ayat di Bibel dan keterangan-keterangan serta penjelasan-penjelasan bapak yang berdasarkan fakta objektif dan interesant itu bagi saya sudah beres dan saya menyerah.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, lanjutkan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi soal Trinitas itu masih terlukis saja dalam keyakinan saya. Sehingga belum dapat secara bulat (ikhlas) bagi saya untuk mengorbankan keyakinan saya begitu saja tanpa penjelasan-penjelasan yang cukup luas yang sungguh mengatasi keyakinan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi yang tiga oknum itu, saudara masih mempercayai bahwa ketiga-tiganya itu adalah Tuhan semuanya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, begitulah, tetapi sudah mulai tipis.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Tuhan Bapak itu Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Ya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tuhan Anak, Yesus, apakah Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Ya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus juga Tuhan
ANTONIUS WIDURI: YA, semuanya tiga tetapi tetap satu (tunggal), seperti telah saya terangkan tadi. Supaya lebih jelas, saya buatkan misal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan saudara buatkan misal.
ANTONIUS WIDURI: Bapak sekarang sedang menghisap rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya sekarang sedang merokok. Saudara-saudara yang hadir melihat juga. Saya sekarang sedang merokok.
ANTONIUS WIDURI: Rokok yang bapak isap itu, terdiri dari tiga susunan ialah:
1 . Batang Rokoknya
2 . Apinya
3 . Merah api pada rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya betul, teruskan.
ANTONIUS WIDURI: Batang rokok, apinya dan merahnya itu menjadi satu juga walaupun terdiri dari pada 3 susunan, akan tetapi pada hakekatnya satu juga, ialah rokok, ketiganya tidak dapat terpisah, melainkan berpadu menjadi satu (tunggal). Demikian juga halnya dengan Trinitas itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Misal atau perumpamaan yang saudara berikan walaupun dianggap benar, tetapi tidak tepat.
ANTONIUS WIDURI: Jadi bagaimana, saya minta dibantah kalau tidak tepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya tidak akan membantah, malah saya hargai pendapat saudara itu. Saya hanya ingin bertanya mengenai perumpamaan yang saudara kemukakan tadi. Tetapi pertanyaan saya ini, minta diberi jawaban yang tepat.
ANTONIUS WIDURI: Baik, semoga saya bisa menjawabnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tadi saudara memberikan perumpamaan tentang rokok dalam hal persamaan dengan Trinitas.
ANTONIUS WIDURI: ya, betul begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya ingin bertanya, dan saya sekarang sedang merokok. Apakah batang rokok ini, rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Ya. Betul batang rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah apinya rokok ini, rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah merahnya api pada rokok ini rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, sekarang saya tanyakan lagi: Apakah Tuhan Bapak itu Tuhan atau Bukan
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul Tuhan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Anak Tuhan (Yesus) itu Tuhankah (tuhan bapak) atau bukan
ANTONIUS WIDURI: Bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan
ANTONIUS WIDURI: Mestinya bukan juga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara mengatapak apinya rokok itu bukannya Rokok dan merahnya rokok ini bukan rokoknya, maka jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan rohul kuduspun bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya,
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kecuali sekiranya saudara ada menyebutkan: Apinya rokok ini adalah rokok, maka adalah saudara berkata : Yesus itu adalah Tuhan dan Rohul Kudus itu pun tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul tepat sekali jawaban bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang bagaimana kepercayaan saudara, apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Bukan!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Terang bukan Tuhan!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu masihkah saudara berkeyakinan terhadap Trinitas.
ANTONIUS WIDURI: Sudah Lenyap!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau sudah lenyap, lantas bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: ya, keyakinan saya sekarang, hanya ada SATU TUHAN
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara mempercayai bahwa TUHAN TUNGGAL
ANTONIUS WIDURI: Seharusnya demikian; saya percaya bahwa Tuhan itu Tunggal, Tidak ada Tuhan yang lain lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksudkan Tuhan oleh saudara, apakah Tuhan Allah atau bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: Tentu saja Tuhan ALLAH
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pada pertemuan yang lalu, saudara telah mengaku kebenaran Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya tidak berdusta
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: kalau begitu saudara telah mengakui bahwa : "Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah"
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya mulai saat ini masuk Islam, menjadi penganut Agama Islam, dan termasuk ummatnya Nabi muhammad SAW.
HADIRIN DENGAN SUARA SERENTAK: Alhamdulillah, Alhamdulillah, saudara Antonius sekarang menjadi saudara kita.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara yang hadir ikut menyaksikan sendiri, bahwa pada malam ini tangal 18 Maret 1970 jam 10.15 menit malam, saudara Antonius telah masuk Islam.
HADIRIN : Kami telah menyaksikan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya minta saudara Antonius membacakan "Kalimah Syahadah", saya bacakan dulu lalu saudara diharap mengikutinya menyebutkan pengakuan.
"Asyhadu Anlaa ilaa ha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah"
Tahukah saudara artinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tetapi sebaiknya saya minta dituntun membacanya, pertama-tama bapak, supaya tidak keliru. "Saya menyaksikan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya mengaku sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Pesuruh Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah saudara-saudara yang hadir
HADIRIN: Betul. Cukup, sudah sah Islamnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Marilah kita bersama-sama berdo’a dan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT dan diharap saudara Antonius dan saudara-saudara yang hadir semuanya mengucapkan Amien.
Setelah doa dibacakan, saya harap saudara-saudara yang hadir berjabatan tangan dengan saudara Antonius selaku saudara kita yang baru. Apakah nama saudara Antonius masih ada lanjutannya.
ANTONIUS WIDURI: Nama saya yang sebenarnya "Antonius Widuri"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bolehkah saya tambah tanpa mengubah nama yang asal (aslinya)
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya setuju
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya tetapkan nama saudara sekarang "Antonius Muslim Widuri". Jadi ditambah dengan kata Muslim.
ANTONIUS WIDURI: Saya terima namanya menjadi namanya dan cocok buat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara-saudara yang hadir tentu sudah mendengar juga tambahan nama ini.
HADIRIN: Nama itu wajar dan cocok, bagus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bersediakah saudara melakukan Shalat, Puasa, Zakat dan ajaran-ajaran Islam lainnya.
ANTONIUS WIDURI: Selaku seorang islam, saya wajib mentaati ajaran-ajaran Islam menurut kemampuan (kemampuan saya).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih. Apakah saudara ingin memberikan sekedar sambutan atau menyampaikan beberapa buah kata besok malam, karena ada kawan yang akan mengadakan sekedar selamatan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, saya penuhi besok malam
ANTONIUS WIDURI: Sejak siang tadi, saya telah pikirkan dan pertimbangkan secara mendalam tentang hasil-hasil pertemuan kita yang menimbulkan kesadaran saya untuk menentukan pendirian saya agar memilih agama yang mana yang harus saya ikuti.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, kalau saudara sudah dapat menentukan sendiri. Jadi bagaimana kepercayaan saudara sekarang ini terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, tuhan Anak dan Ruhul Kudus).
ANTONIUS WIDURI: Memang soal inilah yang sedang saya renungkan sejak tadi siang, oleh karena saya masih merasa terikat oleh satu "Patokan" yang hingga saat ini belum dapat saya pecahkan. Padahal keterangan bapak sangat memuaskan sejak semula kita bertemu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya saudara tidak berkeberatan, cobalah saudara terangkan. Mungkin saya dapat membantu saudara.
ANTONIUS WIDURI: Ialah soal Trinitas. Soal ini masih berbekas dalam jiwa saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saudara terangkan saja.
ANTONIUS WIDURI: Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rohul Kudus itu walaupun tersusun dari tiga oknum, tetapi tetap pada hakekatnya Tunggal juga. Karena yang satu tidak dapat terpisah dengan yang lain.
Persoalan inilah yang masih berbekas dalam keyakinan saya. Sedangkan soal-soal lain, mengenai ayat-ayat di Bibel, dosa waris, kebenaran Al Qur’an, Kebenaran Nabi Muhammad selaku utusan tuhan, teristimewa perselisihan ayat-ayat di Bibel dan keterangan-keterangan serta penjelasan-penjelasan bapak yang berdasarkan fakta objektif dan interesant itu bagi saya sudah beres dan saya menyerah.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, lanjutkan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi soal Trinitas itu masih terlukis saja dalam keyakinan saya. Sehingga belum dapat secara bulat (ikhlas) bagi saya untuk mengorbankan keyakinan saya begitu saja tanpa penjelasan-penjelasan yang cukup luas yang sungguh mengatasi keyakinan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi yang tiga oknum itu, saudara masih mempercayai bahwa ketiga-tiganya itu adalah Tuhan semuanya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, begitulah, tetapi sudah mulai tipis.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Tuhan Bapak itu Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Ya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tuhan Anak, Yesus, apakah Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Ya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus juga Tuhan
ANTONIUS WIDURI: YA, semuanya tiga tetapi tetap satu (tunggal), seperti telah saya terangkan tadi. Supaya lebih jelas, saya buatkan misal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan saudara buatkan misal.
ANTONIUS WIDURI: Bapak sekarang sedang menghisap rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya sekarang sedang merokok. Saudara-saudara yang hadir melihat juga. Saya sekarang sedang merokok.
ANTONIUS WIDURI: Rokok yang bapak isap itu, terdiri dari tiga susunan ialah:
1 . Batang Rokoknya
2 . Apinya
3 . Merah api pada rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya betul, teruskan.
ANTONIUS WIDURI: Batang rokok, apinya dan merahnya itu menjadi satu juga walaupun terdiri dari pada 3 susunan, akan tetapi pada hakekatnya satu juga, ialah rokok, ketiganya tidak dapat terpisah, melainkan berpadu menjadi satu (tunggal). Demikian juga halnya dengan Trinitas itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Misal atau perumpamaan yang saudara berikan walaupun dianggap benar, tetapi tidak tepat.
ANTONIUS WIDURI: Jadi bagaimana, saya minta dibantah kalau tidak tepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya tidak akan membantah, malah saya hargai pendapat saudara itu. Saya hanya ingin bertanya mengenai perumpamaan yang saudara kemukakan tadi. Tetapi pertanyaan saya ini, minta diberi jawaban yang tepat.
ANTONIUS WIDURI: Baik, semoga saya bisa menjawabnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tadi saudara memberikan perumpamaan tentang rokok dalam hal persamaan dengan Trinitas.
ANTONIUS WIDURI: ya, betul begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya ingin bertanya, dan saya sekarang sedang merokok. Apakah batang rokok ini, rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Ya. Betul batang rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah apinya rokok ini, rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah merahnya api pada rokok ini rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, sekarang saya tanyakan lagi: Apakah Tuhan Bapak itu Tuhan atau Bukan
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul Tuhan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Anak Tuhan (Yesus) itu Tuhankah (tuhan bapak) atau bukan
ANTONIUS WIDURI: Bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan
ANTONIUS WIDURI: Mestinya bukan juga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara mengatapak apinya rokok itu bukannya Rokok dan merahnya rokok ini bukan rokoknya, maka jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan rohul kuduspun bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya,
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kecuali sekiranya saudara ada menyebutkan: Apinya rokok ini adalah rokok, maka adalah saudara berkata : Yesus itu adalah Tuhan dan Rohul Kudus itu pun tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul tepat sekali jawaban bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang bagaimana kepercayaan saudara, apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Bukan!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Terang bukan Tuhan!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu masihkah saudara berkeyakinan terhadap Trinitas.
ANTONIUS WIDURI: Sudah Lenyap!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau sudah lenyap, lantas bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: ya, keyakinan saya sekarang, hanya ada SATU TUHAN
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara mempercayai bahwa TUHAN TUNGGAL
ANTONIUS WIDURI: Seharusnya demikian; saya percaya bahwa Tuhan itu Tunggal, Tidak ada Tuhan yang lain lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksudkan Tuhan oleh saudara, apakah Tuhan Allah atau bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: Tentu saja Tuhan ALLAH
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pada pertemuan yang lalu, saudara telah mengaku kebenaran Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya tidak berdusta
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: kalau begitu saudara telah mengakui bahwa : "Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah"
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya mulai saat ini masuk Islam, menjadi penganut Agama Islam, dan termasuk ummatnya Nabi muhammad SAW.
HADIRIN DENGAN SUARA SERENTAK: Alhamdulillah, Alhamdulillah, saudara Antonius sekarang menjadi saudara kita.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara yang hadir ikut menyaksikan sendiri, bahwa pada malam ini tangal 18 Maret 1970 jam 10.15 menit malam, saudara Antonius telah masuk Islam.
HADIRIN : Kami telah menyaksikan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya minta saudara Antonius membacakan "Kalimah Syahadah", saya bacakan dulu lalu saudara diharap mengikutinya menyebutkan pengakuan.
"Asyhadu Anlaa ilaa ha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah"
Tahukah saudara artinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tetapi sebaiknya saya minta dituntun membacanya, pertama-tama bapak, supaya tidak keliru. "Saya menyaksikan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya mengaku sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Pesuruh Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah saudara-saudara yang hadir
HADIRIN: Betul. Cukup, sudah sah Islamnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Marilah kita bersama-sama berdo’a dan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT dan diharap saudara Antonius dan saudara-saudara yang hadir semuanya mengucapkan Amien.
Setelah doa dibacakan, saya harap saudara-saudara yang hadir berjabatan tangan dengan saudara Antonius selaku saudara kita yang baru. Apakah nama saudara Antonius masih ada lanjutannya.
ANTONIUS WIDURI: Nama saya yang sebenarnya "Antonius Widuri"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bolehkah saya tambah tanpa mengubah nama yang asal (aslinya)
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya setuju
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya tetapkan nama saudara sekarang "Antonius Muslim Widuri". Jadi ditambah dengan kata Muslim.
ANTONIUS WIDURI: Saya terima namanya menjadi namanya dan cocok buat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara-saudara yang hadir tentu sudah mendengar juga tambahan nama ini.
HADIRIN: Nama itu wajar dan cocok, bagus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bersediakah saudara melakukan Shalat, Puasa, Zakat dan ajaran-ajaran Islam lainnya.
ANTONIUS WIDURI: Selaku seorang islam, saya wajib mentaati ajaran-ajaran Islam menurut kemampuan (kemampuan saya).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih. Apakah saudara ingin memberikan sekedar sambutan atau menyampaikan beberapa buah kata besok malam, karena ada kawan yang akan mengadakan sekedar selamatan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, saya penuhi besok malam
SAMBUTAN PADA MALAM SELAMATAN
SDR. ANTONIUS MUSLIM WIDURI
Ass. Wr. Wb.
Bapak
Kyai Bahaudin Mudhary dan saudara-saudara yang kami muliakan,
saudara-saudara yang telah ikut serta menyaksikan pertemuan (diskusi)
antara bapak Kyai Bahaudin Mudhari dengan kami, antara seorang Islam dan
Kristen Roma Katolik yang telah berlangsung selama beberapa malam yang
diakhiri masuknya saya dalam agama Islam, ajaran agama Allah SWT. Yang
Maha Tunggal, menjadi penganut ajaran Nabi Muhammad SAW, maka dengan ini
kami menyatakan syukur ke hadirat Allah SWT. Dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kami haturkan kepada bapak Kyai Bahaudin Mudhary yang
memberikan waktunya selama beberapa malam, yang membawa manfaat kepada
kita bersama.
Disamping itu kami harus mengakui pula, selama diskusi berlangsung dengan tertib dan lancar, kami merasa kagum atas keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dari bapak Kyai Bahaudin Mudhary.
Kagum kami rasakan oleh karena beliau hafal diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel dan logika yang digunakan oleh beliau adalah logika debat, jujur dan obyektif dan didikuti pula penjelasan-penjelasan ilmiah yang kesemuanya itu tak mungkin ditolak oleh akal dan jiwa yang sadar untuk membuktikan kesadaran lahir dan batin, mengetuk dan membuka jiwa kami dan akhirnya membawa keyakinan kami kepada agama Islam.
Saudara-saudara menyaksikan sendiri, bahwa kami menjadi pemeluk dan penganut agama islam, adalah bukan karena paksaan, bukan karena pengaruh dari dari siapapun, bukan karena tekanan, bukan karena keadaan, bukan karena ada maksud yang lain dan bukan karena ajakan, diminta atau meminta, melainkan adalah dari hasil pertemuan, pertumbuhan dari hasil diskusi dengan tujuan mencari kebenaran dan keyakinan beragama.
Kebenaran dan keyakinan beragama yang kami miliki sekarang ini, adalah hasil dari penelitian dan penyelidikan serta pertimbangan-pertimbangan dari hasil diskusi yang menggunakan waktu tidak sedikit berlangsung beberapa malam lamanya. Dan disamping itu pula kami menggunakan kitab-kitab agama maupun kitab-kitab lainnya dan majalah-majalah yang senantiasa memuat artikel-artikel tentang agama Kristen, yang ikut membantu kami dalam meneliti ajaran ajaran agama Islam, bukan karena ikut-ikutan melainkan dengan penyelidikan,penelitian dan pertimbangan-pertimbangan dengan mempergunakan waktu yang tidak sedikit sebagaimana saudara-saudara telah menyaksikan sendiri. Malah bagi saudara-saudara yang mengikuti "diskusi" dari muali sampai pada malam ini, saudara-saudara menyaksikan sendiri betapa gigihnya kami mempertahanakan keyakinan kami selaku pemeluk agama Kristen Roma Katolik dalam pertemuan itu. Namun kegigihan kami itu lama-lama menjadi pudar setelah dikikis sedikit demi sedikit oleh bapak Kyai Bahaudin Mudhary. Beliau hanya menggunakan kitab Bibel untuk menghadapi sanggahan-sanggahan kami. Namun akhirnya kami sendiri yang menyerah. Tidak salah kalau beliau pernah menyinggung dengan ucapan "senjata makan tuan." Kami akhiri sampai disini saja dan selanjutnya kami mohon dengan hormat, sudi bapak-bapak dan saudara-saudara memberikan bimbingan kepada kami yang masih hijau dalam ajaran-ajaran Islam.
Dengan bimbingan bapak-bapak dan saudara-saudara itu pasti akan membawa kami menjadi pemeluk agama Islam yang setia, taat, taqwa sehingga kelak dihadapkan Alloh SWT.
Disamping itu kami harus mengakui pula, selama diskusi berlangsung dengan tertib dan lancar, kami merasa kagum atas keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dari bapak Kyai Bahaudin Mudhary.
Kagum kami rasakan oleh karena beliau hafal diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel dan logika yang digunakan oleh beliau adalah logika debat, jujur dan obyektif dan didikuti pula penjelasan-penjelasan ilmiah yang kesemuanya itu tak mungkin ditolak oleh akal dan jiwa yang sadar untuk membuktikan kesadaran lahir dan batin, mengetuk dan membuka jiwa kami dan akhirnya membawa keyakinan kami kepada agama Islam.
Saudara-saudara menyaksikan sendiri, bahwa kami menjadi pemeluk dan penganut agama islam, adalah bukan karena paksaan, bukan karena pengaruh dari dari siapapun, bukan karena tekanan, bukan karena keadaan, bukan karena ada maksud yang lain dan bukan karena ajakan, diminta atau meminta, melainkan adalah dari hasil pertemuan, pertumbuhan dari hasil diskusi dengan tujuan mencari kebenaran dan keyakinan beragama.
Kebenaran dan keyakinan beragama yang kami miliki sekarang ini, adalah hasil dari penelitian dan penyelidikan serta pertimbangan-pertimbangan dari hasil diskusi yang menggunakan waktu tidak sedikit berlangsung beberapa malam lamanya. Dan disamping itu pula kami menggunakan kitab-kitab agama maupun kitab-kitab lainnya dan majalah-majalah yang senantiasa memuat artikel-artikel tentang agama Kristen, yang ikut membantu kami dalam meneliti ajaran ajaran agama Islam, bukan karena ikut-ikutan melainkan dengan penyelidikan,penelitian dan pertimbangan-pertimbangan dengan mempergunakan waktu yang tidak sedikit sebagaimana saudara-saudara telah menyaksikan sendiri. Malah bagi saudara-saudara yang mengikuti "diskusi" dari muali sampai pada malam ini, saudara-saudara menyaksikan sendiri betapa gigihnya kami mempertahanakan keyakinan kami selaku pemeluk agama Kristen Roma Katolik dalam pertemuan itu. Namun kegigihan kami itu lama-lama menjadi pudar setelah dikikis sedikit demi sedikit oleh bapak Kyai Bahaudin Mudhary. Beliau hanya menggunakan kitab Bibel untuk menghadapi sanggahan-sanggahan kami. Namun akhirnya kami sendiri yang menyerah. Tidak salah kalau beliau pernah menyinggung dengan ucapan "senjata makan tuan." Kami akhiri sampai disini saja dan selanjutnya kami mohon dengan hormat, sudi bapak-bapak dan saudara-saudara memberikan bimbingan kepada kami yang masih hijau dalam ajaran-ajaran Islam.
Dengan bimbingan bapak-bapak dan saudara-saudara itu pasti akan membawa kami menjadi pemeluk agama Islam yang setia, taat, taqwa sehingga kelak dihadapkan Alloh SWT.
Sekali lagi kami menghaturkan terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
SAMBUTAN H. BAHAUDIN MUDHARY
Ass. Wr. Wb.
Saudara-saudara,
Kami bersyukur kehadirat Alloh SWT. diikuti panjatan do'a semoga
saudara Antonius Muslim Widuri selaku pemeluk Islam menambah ilmu
pengetahuan tentang keislaman sehingga dapat juga ikut serta melakukan
da'wah Islamiyah di kemudian hari.
Kami menyatakan terima kasih kepada :
Kami menyatakan terima kasih kepada :
Saudara
Markan dengan keikhlasannya mendampingi saudara Antonius Muslim Widuri
memberikan penjelasan-penjelasan selama diskusi berlangsung. Dan
disamping itu, saudara Markan dengan foto tustelnya telah mengabadikan
diskusi ini selaku kenang-kenangan.
Saudara Abd. Latif, Stenograf berijazah, yang telah mencatat, membuat weslag, naskah,sejak dari mula pertama kali hingga diskusi ini berakhir.
Saudara Suroto yang memberikan bantuannya berupa tape recorder.
Saudara-saudara pengurus Yayasan Pesantren Sumenep dan saudara-saudara yang telah menyaksikan walaupun diskusi ini sengaja kami tidak dengan undangan malah oleh kami direncanakan dengan cara bersembunyi (tertutup), hanya pertemuan biasa pribadi dengan pribadi saja, akan tetapi oleh karena saudara-saudara mungkin mendengar selentingan kabar lalu ingin menyaksikan. Syukur diskusi ini berlangsung dengan lancar dan tertib, disebabkan bantuan saudara-saudara.
Saudara A. Zainudin dengan ikhlas telah menyediakan tempat dan sekedar penawar haus.
Saudara A. Rofiq dan saudara Muhd. Nawir Rasyidi dengan ikhlas pula telah menyediakan santapan sekedar selamatan.
Semoga amal-amal saudara yang kami sebutkan, dikaruniai ganti lipat ganda dari Alloh SWT. Amin.!
Saudara-saudara, perasaan kami sulit dilukiskan dengan kata-kata, namun perasaan itu tetap tinggal di dalam badan rasa (gevolehslichaam) tak mungkin lenyap dan dilenyapkan.
Saudara-saudara, merubah kepercayaan, merubah keyakinan hidup seseorang bukan pekerjaan enteng. Akan tetapi bukan pekerjaan mustahil untuk diusahakan. Karena yang mustahil itu tidak mesti mustahil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Akan tetapi usaha semacam itu membutuhkan tidak sedikit ketabahan dan kesabaran,tidak sedikit energi, tidak sedikit pengorbanan.perasaan dan waktu. Sebab usaha dalam hal itu Alloh melarang paksaan, namun Alloh SWT. selalu menganugrahkan karunia dan petunjukNya atas hamba yang dikehendakiNya.
Selanjutnya kita harus selalu menyadari untuk memupuk toleransi agama. Kita tidak mempersoalkan "mayoritas" atau "minoritas" di bidang agama, melainkanperanan kita ialah di bidang "dakwah" dengan segala macam corak dan bentuk yang dibenarkan oleh hukum yang berlaku.
Setiap individu masyarakat, bangsa yang memperuncing perbedaan agama dalam lingkungan maupun di dalam negara, akan senantiasa mengalami kesulitan didalam seluruh bangsa itu sendiri.
Dulu Pemerintah kolonial Belanda sangat meperhatikan toleransi, sehingga ke daerah yang kuat keislamannya, pemerintah Kolonial tidak memberikan izin masuk agama Kristen baik Katolik maupun Protestan, padahal Ratu Belanda adalah Protestan dan Pemerintah Belanda kerap kali dipegang oleh orang Katolik. Presiden Soeharto (ketika masih menjabat Presiden) dalam pidato kenegaraan pada tgl 17 Agustus 1967 antara lain beliau berkata : "Bangsa Indonesia sungguh-sungguh merasa bahagia,bahwa kita mempunyai tradisi yang baik mengenai toleransi agama ini."
Saudara Abd. Latif, Stenograf berijazah, yang telah mencatat, membuat weslag, naskah,sejak dari mula pertama kali hingga diskusi ini berakhir.
Saudara Suroto yang memberikan bantuannya berupa tape recorder.
Saudara-saudara pengurus Yayasan Pesantren Sumenep dan saudara-saudara yang telah menyaksikan walaupun diskusi ini sengaja kami tidak dengan undangan malah oleh kami direncanakan dengan cara bersembunyi (tertutup), hanya pertemuan biasa pribadi dengan pribadi saja, akan tetapi oleh karena saudara-saudara mungkin mendengar selentingan kabar lalu ingin menyaksikan. Syukur diskusi ini berlangsung dengan lancar dan tertib, disebabkan bantuan saudara-saudara.
Saudara A. Zainudin dengan ikhlas telah menyediakan tempat dan sekedar penawar haus.
Saudara A. Rofiq dan saudara Muhd. Nawir Rasyidi dengan ikhlas pula telah menyediakan santapan sekedar selamatan.
Semoga amal-amal saudara yang kami sebutkan, dikaruniai ganti lipat ganda dari Alloh SWT. Amin.!
Saudara-saudara, perasaan kami sulit dilukiskan dengan kata-kata, namun perasaan itu tetap tinggal di dalam badan rasa (gevolehslichaam) tak mungkin lenyap dan dilenyapkan.
Saudara-saudara, merubah kepercayaan, merubah keyakinan hidup seseorang bukan pekerjaan enteng. Akan tetapi bukan pekerjaan mustahil untuk diusahakan. Karena yang mustahil itu tidak mesti mustahil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Akan tetapi usaha semacam itu membutuhkan tidak sedikit ketabahan dan kesabaran,tidak sedikit energi, tidak sedikit pengorbanan.perasaan dan waktu. Sebab usaha dalam hal itu Alloh melarang paksaan, namun Alloh SWT. selalu menganugrahkan karunia dan petunjukNya atas hamba yang dikehendakiNya.
Selanjutnya kita harus selalu menyadari untuk memupuk toleransi agama. Kita tidak mempersoalkan "mayoritas" atau "minoritas" di bidang agama, melainkanperanan kita ialah di bidang "dakwah" dengan segala macam corak dan bentuk yang dibenarkan oleh hukum yang berlaku.
Setiap individu masyarakat, bangsa yang memperuncing perbedaan agama dalam lingkungan maupun di dalam negara, akan senantiasa mengalami kesulitan didalam seluruh bangsa itu sendiri.
Dulu Pemerintah kolonial Belanda sangat meperhatikan toleransi, sehingga ke daerah yang kuat keislamannya, pemerintah Kolonial tidak memberikan izin masuk agama Kristen baik Katolik maupun Protestan, padahal Ratu Belanda adalah Protestan dan Pemerintah Belanda kerap kali dipegang oleh orang Katolik. Presiden Soeharto (ketika masih menjabat Presiden) dalam pidato kenegaraan pada tgl 17 Agustus 1967 antara lain beliau berkata : "Bangsa Indonesia sungguh-sungguh merasa bahagia,bahwa kita mempunyai tradisi yang baik mengenai toleransi agama ini."
Semoga dicukupkan sekedar sambutan kami ini.
Wass. Wr. Wb.
SURAT PENGAKUAN
Kami pembuat surat pengakuan ini,
Bernama : Antonius Widuri
Kelahiran : Yogja
Umur : 30 tahun (1970)
Agama : Kristen
Bernama : Antonius Widuri
Kelahiran : Yogja
Umur : 30 tahun (1970)
Agama : Kristen
Sejak
tanggal 9 Maret 1970 sampai dengan 18 Maret 1970 (selama waktu 9 malam)
terus-menerus, atas kemauan sendiri kami telah bersoal-jawab
(berdiskusi) dengan bapak Kyai Bahaudin Mudhary, guru pesantren di
Sumenep (Madura), maka dengan ini kami menyatakan dengan ikhlas, mulai
tanggal 18 Maret 1970, kami telah berpindah agama dari penganut agama
Kristen Roma Katolik menjadi penganut agama Islam dengan mengucapkan
kalimat Syahadat:
"Asyhadu Alla Ilaaha Illallahu, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah " (Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Alloh, dan saya mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alloh)
Pengakuan, dan kepindahan kami dari penganut agama Kristen Roma Katolik menjadi pemeluk agama Islam kami nyatakan sebenarmya dengan rasa penuh keikhlasan dan kesadaran lahir batin, tanpa ada paksaan maupun pengaruh dari siapapun, melainkan dari hasil penelitian dan pertimbangan yang menimbulkan keikhlasan, setelah bersoal-jawab yang cukup memuaskan, disamping menelaah buku-buku agama Islam dan majalah Islam.
Semoga Alloh SWT. memberikan taufik dan petunjuknya atas kami dalam mengamalkan perintah-perintah dan ajaran-ajaran agama Islam.
"Asyhadu Alla Ilaaha Illallahu, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah " (Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Alloh, dan saya mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alloh)
Pengakuan, dan kepindahan kami dari penganut agama Kristen Roma Katolik menjadi pemeluk agama Islam kami nyatakan sebenarmya dengan rasa penuh keikhlasan dan kesadaran lahir batin, tanpa ada paksaan maupun pengaruh dari siapapun, melainkan dari hasil penelitian dan pertimbangan yang menimbulkan keikhlasan, setelah bersoal-jawab yang cukup memuaskan, disamping menelaah buku-buku agama Islam dan majalah Islam.
Semoga Alloh SWT. memberikan taufik dan petunjuknya atas kami dalam mengamalkan perintah-perintah dan ajaran-ajaran agama Islam.
Yang meng-Islam-kan Sumenep, tgl 18 Maret 1970
Kami yang membuat pengakuan
(Kyai Bahaudin Mudhary) - ( Antonius Muslim Widuri )
Saksi:
A. Marzuki
Muh. Nawir Rasyidi
Abd. Latif
M. Ahya
Muh. Hatta
M. Markan
R.H. Abd. Azis
A. Zainuddin.
Perjalanan Rohani Antonius Muslim Widuri
Sebagaimana yang dia tuturkan pada Editor (waktu tidak disebutkan dalam buku).
Setelah
kesaksianku bahwa tiada tuhan yang haq disembah selain Alloh, dan
Muhammad adalah RasulNya, kesan yang teramat dalam menyapa rohaniku.
Saya semakin yakin akan kebenaran Islam. Semakin pasrah tiada tugas yang
dapat terselesaikan selain atas ridhoNya jua.
Sebelum menjadi muslim, saya sering dihantui perasaan ragu, kurang puas dan bimbang, sehingga membuatku mengambang dan kecewa. Tak ada target yang terarah apalagi kokoh. Ibarat orang mandi yang tidak merata airnya, hingga tidak mendapatkan kesegaran. Siraman rohani keislaman menjadikan saya dan keluarga benar-benar merasakan kenikmatan dan kemantapan hidup. Segala persoalan dan ganjalan kehidupan yang dulunya tidak teratasi, seakan lenyap dan mudah, lantaran mendapat ridho Alloh SWT. Saya selalu teringat pesan Bapak Kyai Bahaudin (almarhum) yang menganjurkan padaku untuk terus meningkatkan ilmu keislaman sekaligus berdakwah dengannya, agar amal-amalku senantiasa meningkat pula. Beliau nasihatkan itu kepadaku dengan penuh kasih sayang hingga membuatku begitu terharu dan merasakan kehangatannya, seakan saya sebagai anaknya. Oleh karena itu, betapa saya merasa sangat kehilangan sepeninggal Beliau. Rasanya tidak ada lagi tenpat untuk bertanya, yang mampu memberikan jawaban yang teduh dan pas.
Ada banyak nasehat dan pesan-pesan yang disampaikan oleh bapak Kyai Bahaudin kepadaku yang hingga kini masih terngiang-ngiang ditelingaku. Akan tetapi ada satu pesan dari Kyai Bahaudin yang hingga kini masih saya amalkan yaitu sholat tahajjud di malam hari. Setelah saya benar-benar istiqomah (selalu) denganNya, rasanya amaliah yang satu ini tumbuh menjadi kebutuhan yang tak dapat ditunda. Alhasil, semua itu ikut membekali ketenangan dan kedamaian hidup saya.
Sungguh kedamaian itu saya terima dan saya nikmati sebagai karunia yang begitu agung dalam kehidupanku. Tanpa terasa, kiranya saya telah membuktikan janji Alloh dalam firmanNya:
"Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS,Al-Isra:79)
Semakin dalam agama Islam saya masuki, semakin meyakinkan padaku bahwa Islam agama yang maha sempurna, tidak satupun agama lain yang memiliki hal serupa. Contoh kecil, dengan hadirnya doa-doa dalam detik-detik kehidupan, sesederhana apapun, semua dibahas dan diajarkan. Dari doa berkumpul (suami istri), saat bangun tidur, hingga pada setiap aktifitas kerja lainnya.
Akhirnya, saya sikapi hidup ini dengan ikhlas dan berpasrah dengan ridhoNya. Tugas sehari-hari kami di kantor yang cukup melelahkanpun bisa terselesaikan dengan sukses dan memuaskan.
Sungguh, saya telah mencermati Islam dan merasakan adanya perpautan kental antara akal dengan kedalaman rasa di hati, perpaduan usaha denga takdir dan keserasian antara fikir dengan zikir.
Sebelum menjadi muslim, saya sering dihantui perasaan ragu, kurang puas dan bimbang, sehingga membuatku mengambang dan kecewa. Tak ada target yang terarah apalagi kokoh. Ibarat orang mandi yang tidak merata airnya, hingga tidak mendapatkan kesegaran. Siraman rohani keislaman menjadikan saya dan keluarga benar-benar merasakan kenikmatan dan kemantapan hidup. Segala persoalan dan ganjalan kehidupan yang dulunya tidak teratasi, seakan lenyap dan mudah, lantaran mendapat ridho Alloh SWT. Saya selalu teringat pesan Bapak Kyai Bahaudin (almarhum) yang menganjurkan padaku untuk terus meningkatkan ilmu keislaman sekaligus berdakwah dengannya, agar amal-amalku senantiasa meningkat pula. Beliau nasihatkan itu kepadaku dengan penuh kasih sayang hingga membuatku begitu terharu dan merasakan kehangatannya, seakan saya sebagai anaknya. Oleh karena itu, betapa saya merasa sangat kehilangan sepeninggal Beliau. Rasanya tidak ada lagi tenpat untuk bertanya, yang mampu memberikan jawaban yang teduh dan pas.
Ada banyak nasehat dan pesan-pesan yang disampaikan oleh bapak Kyai Bahaudin kepadaku yang hingga kini masih terngiang-ngiang ditelingaku. Akan tetapi ada satu pesan dari Kyai Bahaudin yang hingga kini masih saya amalkan yaitu sholat tahajjud di malam hari. Setelah saya benar-benar istiqomah (selalu) denganNya, rasanya amaliah yang satu ini tumbuh menjadi kebutuhan yang tak dapat ditunda. Alhasil, semua itu ikut membekali ketenangan dan kedamaian hidup saya.
Sungguh kedamaian itu saya terima dan saya nikmati sebagai karunia yang begitu agung dalam kehidupanku. Tanpa terasa, kiranya saya telah membuktikan janji Alloh dalam firmanNya:
"Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS,Al-Isra:79)
Semakin dalam agama Islam saya masuki, semakin meyakinkan padaku bahwa Islam agama yang maha sempurna, tidak satupun agama lain yang memiliki hal serupa. Contoh kecil, dengan hadirnya doa-doa dalam detik-detik kehidupan, sesederhana apapun, semua dibahas dan diajarkan. Dari doa berkumpul (suami istri), saat bangun tidur, hingga pada setiap aktifitas kerja lainnya.
Akhirnya, saya sikapi hidup ini dengan ikhlas dan berpasrah dengan ridhoNya. Tugas sehari-hari kami di kantor yang cukup melelahkanpun bisa terselesaikan dengan sukses dan memuaskan.
Sungguh, saya telah mencermati Islam dan merasakan adanya perpautan kental antara akal dengan kedalaman rasa di hati, perpaduan usaha denga takdir dan keserasian antara fikir dengan zikir.
Alhamdulillah.
Riwayat hidup K.H. Bahaudin Mudhary (1920-1979)
Jabatan yang pernah diembannya antara lain, Komandan Sudanco, Ketua Muhammadiyah, Ketua Masyumi, Wedana di Bangkalan serta ketua Perserikatan Muslim Tionghoa di Madura (sekarang PITI).
Almarhum dalam kesehariannya sangat sederhana lagi bersahaja. Ia juga humoris dengan petuah yang penuh warna "parigan" (sesemon Madura). Ada pesan menjelang akhir hayatnya yang hingga kini menjadi pegangan putra dan cucu-cucunya; "Jangan sesekali meninggalkan sholat, selalu rukun dan memelihara tali silaturahim serta jangan berebut harta pusaka, usahakan setiap malam sholat lail (tahajjud)."
Seusai menamatkan Kweek School Muhammadiyah di Yogjakarta tahun 1940, tokoh ulama jawa timur ini terus menimba ilmu sambil menekuni buku literatur berbahasa Arab, Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Cina dan Jepang, teristimewa yang erat kaitannya dengan filsafat dan kerohanian.
Ulama ahli metafisika yang memiliki "kasyf" tersebut juga amat terampil memafhumi hampir seluruh alat musik mulai petik,gesek, tiup sampai tuts piano. Muasal kelangkaan ilmunya, alhasil orang menyebut "Tera Ta Adamar" (bhs Madura) bermakna benderang tanpa pelita, lantaran bertumpu pijak yang berkhidmat pada ladang spiritual terutama ibadah sholat sebagai mi'rajnya kaum muslimin menuju titik sumbu Rabbul Izzati. Itulah sebabnya hakikat ilmu letaknya bukan di kepala tetapi di hati.
Semasa hayatnya diamalkan untuk pendidikan dan dakwah Islamiyah. Tahun 1947 memangku sebagai Komandan Resimen Hizbullah, dua tahun kemudian mendirikan Yayasan Pesantren Sumenep. Selama perjuangan fisik bersama-sama rekan-rekannya setahun lebih meringkuk di Penjara Kalisosok Surabaya. Berikutnya tahun 1954 Ketua Muhammadiyah cabang Sumenep, Kepala SMA Yayasan Pesantren, mengajar bahasa Jerman dan Perancis di SMA Sumenep sekitar tahun 1960-1965 serta dosen di IKIP Negeri dan pernah mendirikan Akademi Metafisika. Hingga akhir hayatnya, selain mengasuh Pesantren Kepanjin Sumenep juga menjabat Kepala Kantor Departemen Agama Sumenep, Ketua Umum GUPPI Jawa Timur, Ketua MUI Jawa Timur dan anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur. Banyak buah penanya, senantiasa mewarnai langgam kehidupan rohaninya yang mapan.
You might also like:
Kisah Mualaf
1.
Muhammad Ali
Bersyahadat di Atas Ring Tinju2. Kareem Abdul Jabbar, Lompatan Iman Raja Basket
3. Sandrina Malakiano, dengan Islam Jadi Lebih Sabar dan Ikhlas
4. Jermaine Jackson: Islam Membuatku Yakin akan Agama
5. Rendra Tertarik dengan Alquran
6. Penulis Jerry Gray Mualaf yang Cinta Indonesia
7. Mohammad Asad, Islam Bangunan Yang Sempurna
8. Eksistensi Michael Jackson dan Islam
9. Ibrahim Khalil, Misionaris Pendeta Koptik yang Bersyahadat
10. Hofman: Menjadi "Muslim" Sebelum Resmi Islam
11. Jerry Duane Gray, Tersentuh Sikap Toleran
12. M. Syafii Antonio: Islam Memiliki Sistem Nilai yang Sempurna
13. Irene Handono: Menyaksikan
14. Yvonne Ridley: Mengenal Islam dari Taliban
15. Ketika "Rapper" Masuk Islam
16. Yusuf Islam Menemukan Islam Setelah Pencarian Panjang
17. Franck Ribery: Islam Sumber Kekuatan Saya
18. Menemukan Islam di Saat Tersulit
19. Prof Jeffrey Lang: Hidayah dari Hadiah Alquran
20. Wahyu Soeparno Putro: Hidayah Azan Subuh
21. Budi Setyagraha, Gara-gara Takut Rezeki Dicabut
22. Felix Yanwar Siauw Dengan Islam Hidup Jadi Terarah
23. Erik Meijer: Islam Itu Bisa Diterima Logika
24. Dari Guantanamo ke Makkah, Kisah Mualaf Penjaga Penjara yang Berumrah
25. Refleksi Mualaf Lucy Bushill-Mathews: Kita Tak Bisa Memaksa Orang untuk Masuk atau Keluar dari Islam
26. Nuh HA Mim Keller Tertarik pada Islam karena Lebih Utuh dan Sempurna
27. theology
28. Perkembangan Islam di Eropa
You
might also like:
TERJEMAHAN ALQUR’AN 30 JUZ
- 1. SURAT 1. AL FAATIHAH - SURAT 2. AL BAQARAH
- 2. SURAT 3. ALI 'IMRAN
- 3. SURAT 4. AN NISAA'
- 4. SURAT 5. AL MAA-IDAH
- 5. SURAT 6. AL AN'AAM
- 6. SURAT 7. AL A'RAAF
- 7. SURAT 8. AL ANFAAL - SURAT 9. AT TAUBAH - SURAT 10. YUNUS - SURAT 11. HUD
- 8. SURAT 12. YUSUF - SURAT 13. AR RA'D - SURAT 14. IBRAHIM - SURAT 15. AL HIJR
- 9. SURAT 16. AN NAHL - SURAT 17. AL ISRAA' - SURAT 18. AL KAHFI - SURAT 19. MARYAM
- 10. SURAT 20. THAAHAA - SURAT 21. AL ANBYAA' - SURAT 22. AL HAJJ - SURAT 23. AL MU'MINUUN
- 11. SURAT 24. AN NUUR - SURAT 25. AL FURQAAN - SURAT 26. ASY SYU'ARAA'
- 12. SURAT 27. AN NAML - SURAT 28. AL QASHASH - SURAT 29. AL'ANKABUUT - SURAT 30. AR RUUM
- 13. SURAT 31. LUQMAN - SURAT 32. AS SAJDAH - SURAT 33. AL AHZAB - SURAT 34. SABA' - SURAT 35. FATHIR
- 14. SURAT 36. YASSIIN - SURAT 37. ASH SHAAFFAAT - SURAT 38. SHAAD - SURAT 39. AZ ZUMAR - SURAT 40. AL MU'MIN
- 15. SURAT 41. AL FUSHSHILAT - SURAT 42. ASY SYURA - SURAT 43. AZ ZUKHRUF - SURAT 44. AD DUKHAAN - SURAT 45. AL JAATSIYAH
- 16. SURAT 46. AL AHQAAF - SURAT 47. MUHAMMAD - SURAT 48. AL FATH - SURAT 49. AL HUJURAAT - SURAT 50. QAAF - SURAT 51. ADZ DZAARIYAAT
- 17. SURAT 52. ATH THUUR - SURAT 53. AN NAJM - SURAT 54. AL QAMAR - SURAT 55. AR RAHMAAN - SURAT 56. AL WAAQI'AH - SURAT 57. AL HADIID
- 18. SURAT 58. AL MUJAADILAH - SURAT 59. AL HASYR - SURAT 60. AL MUMTAHANAH - SURAT 61. ASH SHAFF - SURAT 62. AL JUMU'AH - SURAT 63. AL MUNAAFIQUUN - SURAT 64. AT TAGHAABUN - SURAT 65. ATH THALAAQ
- 19. SURAT 66. AT TAHRIIM - SURAT 67. AL MULK - SURAT - SURAT 68. AL QALAM - SURAT 69. AL HAAQQAH - SURAT 70. AL MA'AARIJ
- 20. SURAT 71. NUH - SURAT 72. AL JIN - SURAT 73. AL MUZZAMMIL - SURAT 74. AL MUDDATSTSIR - SURAT 75. AL QIYAAMAH - SURAT 76. AL INSAAN - SURAT 77. AL MURSALAAT - SURAT 78. AN NABA' - SURAT 79. AN NAAZI'AAT - SURAT 80. 'ABASA
- 21. SURAT 81. AT TAKWIIR - SURAT 82. AL INFITHAAR - SURAT 83. AL MUTHAFFIFIIN - SURAT 84. AL INSYIQAAQ - SURAT 85. AL BURUUJ - SURAT 86. ATH THAARIQ - SURAT 87. AL A'LAA - SURAT 88. AL GHAASYIYAH - SURAT 89. AL FAJR - SURAT 90. AL BALAD
- 22. SURAT 91. ASY SYAMS - SURAT 92. AL LAIL - SURAT 93. ADH DHUHAA - SURAT 94. ALAM NASYRAH - SURAT 95. AT TIIN - SURAT 96. AL 'ALAQ - SURAT 97. AL QADR - SURAT 98. AL BAYYINAH - SURAT 99. AZ ZALZALAH - SURAT 100. AL 'ADIYAAT
- 23. SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT 102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT 109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
- 24. SURAT 112. AL
IKHLASH - SURAT 113. AL FALAQ - SURAT 114. AN NAAS
PENTING : Jika Anda merasa website ini
bermanfaat, mohon do'akan supaya
Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu
memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh
kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih
dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim]
tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.”
(Hadits
Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)