Jangan Mencelup Kantong Teh Lebih Dari 3 Menit
Teh telah diakui di beberapa negara dunia yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Teh juga telah menjadi konsumsi bagi masyarakat, sebagai salah satu minuman sehari - hari yang memberi rasa segar dan nyaman.
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas.
Teh dikemas dalam bentuk teh celup juga teh bubuk. Namun, ada yang perlu diperhatikan pada teh celup, yaitu dalam pemakaiannya. Teh celup sebaiknya tidak dicelupkan terlalu lama. Ini berlaku untuk semua teh, berwarna maupun teh hijau.
Ini disebabkan adanya kandungan zat klorin dalam kantong kertas teh celup. Zat ini fungsinya untuk disinfektan kertas, sehingga kertas akan terbebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Kertas dengan klorin tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya.
Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker. Sehingga dianjurkan jangan mencelupkan teh celup dalam waktu lama.
Jika mencelup kantong teh lebih dari 3 - 5 menit, klorin akan ikut larut dalam teh. Dan banyak khasiat teh yang tertinggal dalam minuman teh. Agar terhindar dari kemungkinan - kemungkinan penyakit, sebaiknya jangan mencelup kantong teh lebih dari 3 menit.
Es teh merupakan salah satu minuman favorit bagi kebanyakan orang yang dapat memberi kesegaran. Namun, dibalik kesegarannya saat diminum, ternyata Es teh menyimpan potensi yang merugikan bagi kesehatan.
Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap, bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal.
Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. 'Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk,' kata Dr. John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.
Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.
Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur, paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. 'Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal,' kata Milner.
Batu ginjal, adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan di dalam air seni, ginjal, atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.
Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain : bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging.
Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Perbanyak minum air putih tentunya, itu yang terbaik.
Seharusnya dengan meminum teh, dapat menekan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Namun, tidak berlaku jika teh malah dicampur susu. Mengapa demikian?
Hasil penelitian menjelaskan, bahwa teh dapat meningkatkan aliran darah dan kemampuan dari arteri untuk berelaksasi. Namun, selanjutnya para peneliti yang berasal dari Charite Hospital, University of Berlin menyebutkan, bahwa susu dapat menghambat efek perlindungan yang dimiliki oleh teh dalam menghambat terjadinya penyakit jantung.
Para peneliti menyatakan, bahwa jika ingin mengambil manfaat dari minuman teh untuk kesehatan jantung, sebaiknya jangan menambahkan susu di dalam minuman tersebut. Teh merupakan jenis minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh semua orang di seluruh dunia, mereka mengonsumsi minuman tersebut, karena yakin terhadap khasiat dari teh.
Namun, hingga kini tidak diketahui apakah penambahan susu pada minuman tersebut dapat mempengaruhi khasiatnya? Para peneliti menyebutkan, bahwa protein kasein yang terdapat pada susu dapat menurunkan sejumlah komponen yang terdapat pada teh, yaitu catechin, yang memiliki kemampuan melawan penyakit jantung.
Para peneliti sangat yakin dengan hasil temuan tersebut, yang juga pernah dilaporkan dalam European Heart Journal, dijelaskan bagaimana negara seperti Inggris yang memiliki kebiasaan mencampurkan teh dengan susu, ternyata tidak menunjukkan penurunan angka risiko penyakit jantung dan stroke.
Teh hitam sangat bermakna meningkatkan aliran darah, bila dibandingkan dengan cairan lainnya. Namun saat dicampur dengan susu, maka efek tersebut akan hilang.
Uji coba juga dilakukan terhadap hewan tikus. Saat tikus tersebut diberikan teh hitam, maka produksi natrium oksidanya akan meningkat sehingga meningkatkan dilatasi pembuluh darah, namun dengan pemberian susu, maka efek tersebut akan terhambat.
Artinya, sebaiknnya mulai sekarang, cukup meminum teh dengan ramuan yang asli, tanpa menambahkan susu di dalamnya. Memang sich, dengan ditambahkan susu, teh akan menjadi lebih nikmat. Namun, kalau teh difungsikan sebagai pengobatan, sebaiknya tinggalkan sejenak kenikmatan dari campuran tersebut.