Kumpulan 1100 Hadits Terpilih
Seruan dan Peringatan Allah Ta'ala
1. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam
mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku
padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan
ucapannya bahwa "Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana
menciptakan aku pada permulaan". Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk)
pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya
terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal
Aku Maha Esa yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan
tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR.
Bukhari)
2. Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak
Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku. Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan
tetapi kamu membenciKu dengan berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan
kepadamu dan kejahatan-kejahatanmu naik kepada-Ku. Selamanya malaikat yang
mulia datang melapor tentang kamu tiap siang dan malam dengan amal-amalmu yang
buruk. Tetapi hai anak Adam, jika kamu mendengar perilakumu dari orang lain dan
kamu tidak tahu siapa yang disifatkan pasti kamu akan cepat membencinya."
(Ar-Rafii dan Ar-Rabii').
3. Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku
yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) : "Kebesaran (kesombongan
atau kecongkakan) pakaianKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa merampas
salah satu (dari keduanya) Aku lempar dia ke neraka (jahanam)." (HR. Abu
Dawud)
5. Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibadah yang baik. (HR. Abu Dawud)
6. Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu.
Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan
melaksanakan hak-hak nama-nama itu). ( HR. Bukhari)
7. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku
menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak
mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah
berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang
esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang
Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu
minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu
sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika
kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni
(dosa-dosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR.
Tirmidzi dan Al Hakim)
Perihal
Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul
1. Tiada Allah mengutus seorang nabi kecuali pasti dia penggembala domba. (HR.
Bukhari dan Muslim)
2. Kami (para nabi) tidak diwarisi (meninggalkan warisan). Apa yang kami
tinggalkan adalah sodaqoh (untuk umat). (HR. Bukhari)
3. Sesungguhnya Allah mengharamkan (mencegah) bumi makan jasad nabi-nabi. (HR.
Al Hakim)
4. Sesungguhnya tidak layak bagi seorang nabi memasuki rumah yang mewah. (HR.
Ibnu Hibban)
5. Isa bin Maryam melihat sendiri seorang yang mencuri, lalu Isa 'Alaihissalam
berkata kepada orang itu, "Kamu mencuri." Tapi pencuri itu menjawab,
"Tidak, demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia." Isa lalu berkata
lagi, "Aku beriman kepada Allah dan mendustakan mataku sendiri." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Muhammad
Rasulullah Saw
1.
Rasulullah Saw bersabda: "Aku kesayangan Allah (dan tidak congkak). Aku
membawa panji "PUJIAN" pada hari kiamat, di bawahnya Adam dan yang
sesudahnya (dan tidak congkak). Aku yang pertama pemberi syafa'at dan yang
diterima syafaatnya pada hari kiamat (dan tidak congkak). Aku yang pertama
menggerakkan pintu surga dan Allah membukanya untukku dan aku dimasukkanNya
bersama-sama orang-orang beriman yang fakir (dan tidak congkak). Dan Aku lah
paling mulia dari kalangan terdahulu dan terbelakang di sisi Allah (dan tidak
congkak)." (HR. Tirmidzi)
2. Ketika Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, maka dia menjawab,
"Akhlaknya adalah Al Qur'an." (HR. Abu Dawud dan Muslim)
3. Aku penutup para nabi. Tidak ada nabi lagi sesudah aku. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
4. Aku diberi (oleh Allah) hikmah-hikmah yang banyak dalam ucapan-ucapan yang
sedikit. (Maksudnya, ucapan-ucapan beliau singkat tetapi mengandung makna yang
luas dan dalam). (HR. Ahmad)
5. Kepada Rasulullah Saw disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi
beliau menjawab: "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi
sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat." (HR. Bukhari dan
Muslim)
6. Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, "Aku membantu rumah
tangga Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah beliau mengeluh
"Ah" terhadapku dan belum pernah beliau menegur, "kenapa kamu
lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini." (HR. Ahmad)
7. Rasulullah Saw melakukan shalat malam sehingga kedua kakinya bengkak. Beliau
juga tidak senang bila ada orang berjalan di belakangnya. (Artinya, tidak
sejajar dan berjalan di belakangnya dengan maksud untuk menghormati beliau.)
(HR. Bukhari dan Muslim)
8. Anas Ra berkata, "Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling
dermawan (murah tangan), dan paling berani". (HR. Ahmad)
9. Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan seluruh
manusia. (HR. Bukhari)
10. Aku Muhammad dan Ahmad (terpuji), yang dihormati, yang menghimpun manusia,
nabi (penyeru) taubat, dan nabi (penyebar) rahmat. (HR. Muslim)
Ketinggian
Al-Qur'an
1.
Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama
berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw.
(HR. Muslim)
2. Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat
kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah
akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al
Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.
3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al
Qur'an. (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)
4. Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi
berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua
pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. (HR.
Bukhari)
6. Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur'an ibarat rumah
yang bobrok. (Mashabih Assunnah)
7. Barangsiapa mengulas Al Qur'an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah
menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al Qur'an
hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits Rasulullah,
panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa akal dan naqal
yang benar.
8. Barangsiapa menguraikan Al Qur'an dengan akal pikirannya sendiri dan benar,
maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR. Ahmad)
9. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu pahala dan
satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Tirmidzi)
Larangan
Mencaci Sahabat-Sahabat Rasulullah Saw
1. Janganlah kamu mencaci-maki sahabat-sahabatku. Kalau ada orang yang
menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, tidak akan mencapai satu cupak[1] atau
separonya dari yang telah mereka infakkan. (Mashabih Assunnah)
2. Sahabat-sahabatku ibarat bintang-bintang. Barangsiapa menelusuri salah
satunya dia mendapat petunjuk jalan. (Ad-daarami)
Catatan
Kaki:
[1] Satu cupak kurang lebih 1 Ons
Perintah
Berpegang Pada Ad-Diin-Nya
1.
Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali
pasti dikalahkannya. Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita
gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar
sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)
2. Tiada manusia mengabaikan sesuatu dari urusan agama untuk kepentingan
keduniaan mereka, kecuali Allah menimbulkan bagi mereka perkara-perkara yang
lebih membahayakan mereka. (HR. Ahmad)
3. Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat ini pada penghujung tiap seratus
tahun orang yang memperbaharui (ajaran) agama mereka. (HR. Abu Dawud dan Al
Hakim)
4. Akan datang satu masa, hati seorang mukmin cair sebagaimana cairnya timah
dalam api disebabkan melihat bala dan peristiwa yang merugikan agamanya tetapi
dia tidak mampu merubahnya. (Aththusi)
5. Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak dan jangan sampai timbul
dalam dirimu kejenuhan beribadah kepada Robbmu. (HR. Al-Baihaqi)
6. Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu. (HR Asysyihaab)
7. Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan kesalahan (yang tidak
disengaja), lupa dan terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka. (HR. Ath
Thobari)
8. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk diampuni dan kembali kepada jalan
Allah yang telah Allah tangguhkan ajalnya sehingga dia sudah mencapai usia enam
puluh tahun. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Jadi bila sudah mencapai usia 60 tahun dan belum mau bertobat atas perbuatan
dosanya maka tidak ada lagi alasan baginya pada saat menghadapi perhitungan
Allah.
9. Allah menyukai akan rukhsah-rukhsah-Nya[1] diterima dan diamalkan
sebagaimana seorang hamba menyukai pengampunan-Nya. (HR. Ath Thobari)
10. Sesungguhnya Allah akan mendukung (mengokohkan) agama ini (Islam) dengan
perantaraan seorang yang durhaka. (Mutafaq'alaih)
Catatan
Kaki:
[1]
Rukshah artinya dispensasi dan keringanan-keringanan dari Allah, seperti shalat
Qoshar dan berbuka (tidak puasa) bagi musafir.
Islam -
Iman - Ihsan
1. Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama
Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih.
Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak
seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah
Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak
tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya
Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab,
"Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad
Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan
mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini
beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan
beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata,
"Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata,
"Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak
melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi,
"Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab,
"Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia
bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah
menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang
tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing
berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi
menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar,
"Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku
(Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah
Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada
kalian." (HR. Muslim)
2. Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur. (HR.
Al-Baihaqi)
3. Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu
menyertaimu dimanapun kamu berada. (HR. Ath Thobari)
4. Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang
Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah
Saw menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian
berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
5. Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu
merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan
mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Ketahuilah, apa yang luput dari kamu
adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu dan apa yang akan mengenaimu pasti
tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai
dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan dan datangnya
kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR. Tirmidzi)
6. Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang
kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya
kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing
(aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan
kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)
7. Umat terdahulu selamat (jaya) karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat
terakhir kelak akan binasa karena kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita
kosong." (Ibnu Abi Ad-Dunia)
8. Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang
mengucapkan "Laailaaha illallah" karena suatu dosa yang dilakukannya
atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus
berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat
ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan
seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
9. Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya
(atapnya) adalah berjihad. (HR. Tirmidzi)
10. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus
hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)
Keistimewaan
Muslimin dan Mukminin
1. Tidak ada orang yang lebih mulia di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR.
Ath-Thabrani)
2. Umatku (umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih
baik awalnya atau akhirnya. (Mashabih Assunnah)
3. Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan
sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan
nur Allah." (HR. Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
5. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan
shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila
melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang
dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik
makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak
jujur). (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan (bersedih dengan)
keburukannya maka dia adalah seorang mukmin. (HR. Al Hakim)
7. Akan ada suatu umat dari umatku yang masih tetap melaksanakan perintah
Allah, maka tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang mengecewakan dan
menentangnya dan sampai tiba ketentuan Allah mereka tetap dalam penderitaan
tersebut. (HR. Al Hakim)
8. Orang yang shaleh selalu mendapat tekanan-tekanan. (HR. Al Hakim)
9. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap
mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam
pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan
hartanya; (4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap
kawannya; (5) menjenguknya bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak
menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
10. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari
kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya
dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)
11. Mencaci-maki seorang mukmin adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah
suatu kekufuran. (HR. Muslim)
12. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan
bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin
diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya
ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
13. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada
seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang
menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat
(patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata
aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi
katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti
dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: "andaikata"
dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan)
setan." (HR. Muslim)
14. Seorang muslim ialah yang menyelamatkan kaum muslimin (lainnya) dari
(kejahatan) lidah dan tangannya. Seorang mukmin ialah yang dipercaya oleh kaum
beriman terhadap jiwa dan harta mereka, dan seorang muhajir ialah yang
berhijrah meninggalkan dan menjauhi keburukan (kejahatan). (HR. Ahmad)
15. Seorang mukmin tidak akan digigit dua kali dari lobang yang satu (sama).
(Mutafaq'alaih)
16. Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti saudaranya yang muslim. (HR.
Abu Dawud)
17. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan
yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)
Keutamaan
Mempelajari Fiqih dan Ilmu Agama
1. Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi
pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.
(HR. Bukhari)
2. Para ulama fiqih adalah pelaksana amanat para rasul selama mereka tidak
memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?" Beliau menjawab,
"Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka
hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw bersabda : "Ya Allah, rahmatilah
khalifah-khalifahku." Para sahabat lalu bertanya, "Ya Rasulullah,
siapakah khalifah-khalifahmu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang
datang sesudahku mengulang-ulang pelajaran hadits-hadits dan sunahku dan
mengajarkannya kepada orang-orang sesudahku." (HR. Ar-Ridha)
Hari
Kiamat dan Hisab
1. Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw
lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat."
Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan
kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
2. Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan
malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya
menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya
menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR.
Abu Dawud)
3. Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah
berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
4. Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata,
"Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia
ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya).
(HR Bukhari)
5. Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang
tuanya, banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat
(mulia) menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang tua serta orang
jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia. (HR. Asysyihaab).
6. Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut :
"Allah, Allah." (HR. Muslim)
7. Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya
dan ayahnya. (HR. Bukhari)
8. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan
memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)
9. Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi
dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita
berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita
berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)
10. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan
bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
11. Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela 'Alharju'. Para sahabat lalu
bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya Rasulullah?" Lalu beliau
menjawab,"Pembunuhan... pembunuhan..." (HR. Ahmad)
12. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika
terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak
bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
13. Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke
luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan
negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai
mengalir. (HR. Muslim)
14. Tibanya kiamat atas makhluk-makhluk yang jahat. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang
ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.
15. Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan,
sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan
satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Jika kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil
per jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas
kali bahkan lebih.
16. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan
telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan
keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan
tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat
diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim)
17. Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan orang-orang
Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan
pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, "Wahai kaum muslimin,
wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia."
Kecuali pohon "Gharqad" yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah
pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad)
18. Orang-orang ahli (Laailaaha illallah) tidak akan mengalami kesepian tatkala
wafat, saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku melihat mereka
ketika dibangkitkan (pada tiupan sangkakala yang kedua). Mereka sedang
menyingkirkan tanah (pasir) dari kepala mereka seraya berkata,
"Alhamdulillah, yang telah menghilangkan duka-cita dari kami." (HR.
Abu Ya'la)
19. Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan
tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan
saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw menjawab, "Pada saat itu
segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan)
hal itu." (Mutafaq'alaih)
20. Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa)
seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan (pahala)
itu Allah akan melapangkannya untuk masuk surga. (HR. Bukhari)
21. Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan
ditanya tentang lima perkara: (1) Tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya; (2)
Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya; (3) Tentang hartanya, dari
sumber mana dia peroleh dan (4) dalam hal apa dia membelanjakannya; (5) dan tentang
ilmunya, mana yang dia amalkan. (HR. Ahmad)
22. Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas
bertanya tentang sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya
Rasulullah?" Rasulullah lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali
dikarunia Allah dengan rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang
benar (baik)." (HR. Bukhari dan Muslim)
23. Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus
pembunuhan. (HR. Muslim)
Surga dan
Neraka
1. Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai dan neraka dikelilingi
oleh syahwat. (HR. Bukhari)
2. Aku menjenguk ke surga, aku dapati kebanyakan penghuninya orang-orang
fakir-miskin dan aku menjenguk ke neraka, aku dapati kebanyakan penghuninya
kaum wanita. (HR. Ahmad)
3. Tiada sesuatu yang disesali oleh penghuni surga kecuali satu jam yang mereka
lewatkan (di dunia) tanpa mereka gunakan untuk berzikir kepada Allah Azza
wajalla. (HR. Ad-Dailami)
4.Aku (Rasulullah Saw) bertemu (nabi) Ibrahim ketika Isra'. Dia berkata,
"Ya Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahukan mereka:
"Sesungguhnya surga itu baik lahannya, tawar airnya, lembah-lembahnya
datar dan tanamannya: 'Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu
akbar'." [Belum saya temukan periwayatnya siapa]
5. Tidak ada di surga sesuatu yang sama seperti yang ada di dunia kecuali nama-nama
orang. (Ath-Thabrani)
6. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah Swt berfirman: "Aku menyiapkan
untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata,
didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam benak manusia. Oleh
karena itu bacalah kalau kamu suka ayat: 'Seorang pun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan
pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As-Sajdah:
17)." (Mutafaq'alaih)
7. Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang
berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan
dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu
dikalahkan. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
8. Azab yang paling ringan di neraka pada hari kiamat ialah dua butir bara api
di kedua telapak kakinya yang dapat merebus otak. (HR. Tirmidzi)
9. Api anak Adam yang biasa dipakai untuk memasak adalah bagian dari tujuh
puluh bagian api neraka. (Artinya, panas di neraka 70 kali lipat panas api di
dunia). (HR. Bukhari)
10. Nabi Saw masuk surga, orang yang mati syahid, anak yang belum dewasa
(baligh) dan anak perempuan kecil yang dikubur hidup-hidup masuk surga juga.
(HR. Abu Dawud)
Sunnah-Sunnah
Yang Utama
1. Orang yang berpegangan kepada sunahku pada saat umatku dilanda kerusakan
maka pahalanya seperti seorang syahid. (HR. Ath-Thabrani)
2. Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan hendaklah dia bertahmid (memuji)
kepada Allah, dan barangsiapa merasa diperlambat rezekinya hendaklah dia
beristighfar kepada Allah. Barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah
hendaklah mengucapkan "Laa haula walaa quwwata illaa illaahil'aliyyil'adzhim."
(Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha
Tinggi lagi Maha Agung)" (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal
untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya
dan berangan-angan muluk terhadap Allah. (HR. Abu Dawud)
4. Angin adalah dari kebaikan Allah yang membawa rahmat dan azab, maka
janganlah kamu mencaci-makinya. Mohonlah kepada Allah limpahan kebaikannya dan
berlindunglah kepada Allah dari keburukannya. (HR. Bukhari)
5. Rasulullah Saw melarang bernazar dengan sabdanya : "Sesungguhnya itu
(nazar) tidak dapat menolak sedikitpun dari takdir dan hanya penarikan uang
dari orang bakhil." (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Orang bakhil tidak bisa ditarik uangnya dengan rela hati, tetapi dimungkinkan
melalui nazar.
6. Anas Ra berkata,"Kami bertanya kepada Rasulullah Saw, "Bila
berjumpa sahabat (saudara seiman) apakah kita Baling membungkuk?" Nabi Saw
menjawab, "Tidak usah." Kami bertanya lagi, "Apakah berpelukan
satu sama lain?" Nabi menjawab, "Tidak, tetapi cukup dengan Baling
bersalaman." (HR. Ibnu Majah)
7. Rasulullah Saw melarang kami mengenakan pakaian dari sutera, memakai cincin
emas dan minum dengan tempat yang biasa dipakai untuk minum arak (seperti
kendi). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Khusus
untuk kaum wanita (muslimah) diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari
emas dan perak, serta memakai pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan
sutera (yang terdapat suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria
(muslimin). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal
(penyakit exim) yang umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal
tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal
tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah
pun mengizinkannya.
8. Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak
berlebih-lebihan). (HR. Al-Baihaqi)
9. Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka
kepada yang bersuara lembut. (HR. Al-Baihaqi)
10. Sesungguhnya Allah Ta'ala indah dan suka kepada keindahan. Allah suka
melihat tanda-tanda kenikmatannya pada diri hambaNya, membenci kemelaratan dan
yang berlagak melarat. (HR. Muslim)
11. Bersenda-guraulah dan bermain-mainlah. Sesungguhnya aku tidak suka kalau
terjadi kekerasan dalam agamamu. (HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang
dimaksud, agar dalam beragama kita bersikap luwes dan tidak kaku.
12. Laksanakan urusan-urusanmu dengan dirahasiakan. Sesungguhnya banyak orang
menaruh dengki kepada orang yang memperoleh kenikmatan. (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
13. "Hiburlah hatimu pada saat-saat tertentu." (maksudnya, adalah
hiburan yang tidak melanggar norma agama dan akhlak). (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
14. Tidak kecewa orang yang istikharah (memohon pilihan yang lebih baik dari
Allah), tidak menyesal orang yang bermusyawarah dan tidak akan melarat orang
yang hidup hemat. (Ath-Thabrani).
15. Orang yang paling dekat dengan Allah ialah yang memulai memberi salam. (Abu
Dawud)
16. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Kamu tidak dapat masuk surga kecuali
harus beriman dan tidak beriman kecuali harus saling menyayangi. Maukah aku
tunjukkan sesuatu bila kamu lakukan niscaya kamu saling berkasih sayang?
Sebarkan salam di antara kamu. (HR. Muslim)
17. Janganlah kamu berbaring dan meletakkan kaki yang satu di atas yang satu
lagi. (HR. Muslim)
18. Rasulullah Saw bila menerima berita yang menggembirakan, beliau sujud
syukur kepada Allah 'Azza wajalla. (HR. Al Hakim)
19. Demi Allah, aku ini orang yang paling takut kepada Allah dan paling
bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan
aku mengawini wanita- wanita. Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan
dari golonganku. (Mutafaq'alaih)
20. Jangan membiarkan api tetap menyala di rumahmu selama kamu tidur. (HR.
Bukhari)
21. Sesungguhnya Assalaam nama dari nama-nama Allah Ta'ala diletakkan di bumi,
maka sebarkanlan ucapan "Assalaam" di antara kamu. (HR. Bukhari)
22. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
23. Sesungguhnya Allah Tunggal (Esa) dan suka kepada yang ganjil (bilangan yang
tidak genap). (HR. Tirmidzi).
24. Pakaian untukmu yang terbaik ialah yang berwarna putih, maka pakailah dan
juga untuk mengkafani mayit-mayitmu. (Ath-Thahawi)
25. Rasulullah Saw apabila bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau
dengan bajunya dan mengecilkan (merendahkan) suaranya. (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi)
26. Sesungguhnya Allah pemalu dan suka merahasiakan. jika kamu akan mandi
hendaklah menutupinya (bertabir) dengan sesuatu. (Abu Dawud)
27. Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun
waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)
28. Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik, kecuali dalam amalan untuk
akhirat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
29. Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah 'Azza wajalla, agar
mendengar, taat dan patuh meskipun pemimpinmu seorang budak. Barangsiapa hidup
panjang umur dari kamu maka dia akan melihat banyak silang-sengketa.
Berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah-sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat
petunjuk dan hidayah (sesudahku). Gigitlah kuat-kuat dengan gigi gerahammu.
Waspadalah terhadap ciptaan persoalan-persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah
mengandung kesesatan. (HR. Tirmidzi)
Bid'ah
dan Kesesatan
1. Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang
bukan dari ajarannya maka tertolak. (HR. Bukhari)
2. Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baik
jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad, sedangkan seburuk-buruk urusan agama
ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap
bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka. (HR. Muslim)
3. Dua golongan dari umatku yang tidak punya bagian dalam Islam adalah kaum
Jabariyah dan kaum Kadariyah. (HR. Ahmad)
4. Apabila kamu melihat orang-orang yang ragu dalam agamanya dan ahli bid'ah
sesudah aku (Rasulullah Saw) tiada maka tunjukkanlah sikap menjauh (bebas) dari
mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan kata tentang mereka dan kasusnya.
Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin merusak (citra) Islam. Waspadai pula
orang-orang yang dikhawatirkan meniru-niru bid'ah mereka. Dengan demikian Allah
akan mencatat bagimu pahala dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat. (HR.
Ath-Thahawi)
5. Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi
sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang
biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa
'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari)
6. Tiga perkara yang aku takuti akan menimpa umatku setelah aku tiada:
kesesatan sesudah memperoleh pengetahuan, fitnah-fitnah yang menyesatkan, dan
syahwat perut serta seks. (Ar-Ridha)
7. Barangsiapa menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan
seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya Rasulullah, apakah pengertian tipuan
umatmu itu?" Beliau menjawab, "Mengada-adakan amalan bid'ah, lalu
melibatkan orang-orang kepadanya." (HR. Daruquthin dari Anas).
Maut dan
Kematian
1. Kematian yang paling mulia ialah matinya para syuhada. (Asysyihaab)
2. Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah
lebih berat daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang
akan dialaminya sesudahnya. (HR. Ahmad)
3. Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati
maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya
kematian. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Dia mati dengan mudah dan ringan pada saat sakaratul maut.
4. Janganlah seorang mati kecuali dia dalam keadaan berbaik sangka terhadap
Allah. (HR. Muslim)
5. Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang
dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, "Ya
Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku
jika kematian baik untukku." (HR. Bukhari)
6. Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR.
Ath-Thabrani)
7. Mati mendadak suatu kesenangan bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang
durhaka. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi
maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.
8. Tuntunlah orang yang menjelang wafat dengan ucapan Laailaaha illallah
(maksudnya, agar dia mau meniru mengucapkannya). (HR. Muslim)
9. Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari
akhir berkabung atas suatu kematian lebih dari tiga malam, kecuali terhadap
kematian suaminya, maka masa berkabungnya empat bulan dan sepuluh hari. (HR. Bukhari
dan Muslim)
Penjelasan:
Kematian
ayah, ibu, saudara dan yang lain selain suaminya, masa berkabungnya tidak boleh
melebihi tiga hari.
10. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu
di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab,
"Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati
mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)
11. Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya,
hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang
pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya
adalah amalnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta
pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya.
Apabila doa itu sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut
segala isinya. Dan sesungguhnya Allah 'Azza wajalla menyampaikan doa penghuni
dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang
hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka
dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)
13. Allah mencatat ihsan (kebaikan) atas segala sesuatu. Apabila kamu membunuh
hewan maka bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelihnya
sembelihlah dengan baik. Asahlah tajam pisau potong dan ringankan hewan potongnya.
(HR. Muslim)
14. Janganlah kamu mengagumi amal seorang sehingga kamu dapat menyaksikan hasil
akhir kerjanya (amalnya). (HR. Aththusi dan Ath-Thabrani)
15. Apabila seorang muslim wafat dan jenazahnya dishalati oleh empat puluh
orang yang tidak bersyirik kepada Allah maka Allah mengijinkan syafaat
(pertolongan) oleh mereka baginya (si mayit). (HR. Abu Dawud)
16. Percepatlah menghantar jenazah ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh
maka kebaikanlah yang kamu hantarkan kepadanya dan bila kebalikannya, maka
sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan dari beban lehermu. (HR. Bukhari)
17. Seorang mayit dapat disiksa (kubur) disebabkan tangisan keluarganya.
(Mashabih Assunnah)
Penjelasan:
Hal tersebut terjadi bila keluarganya menangisi mayit dengan berlebih-lebihan
dan berteriak-teriak. Menangisi dengan wajar dari anggota keluarga yang
ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam agama. Lalu kenapa si mayit yang
harus menanggung akibatnya? Ini disebabkan karena sebelum wafatnya dia tidak
pernah mengajarkan hal demikian.
18. Barangsiapa wafat pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at maka dia terpelihara
dari fitnah (siksa) kubur. (Abu Ya'la)
19. Janganlah mengingat-ingat orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan
menyebut-nyebut kebaikan mereka. (An-Nasaa'i)
20. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku
yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda:
"Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan)
dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah
kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui
kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
Syuhada
1.
Para syuhada di lembah (tepi) sungai dekat pintu surga dalam bangunan berkubah
berwarna hijau. Rezeki mereka datang dari surga setiap pagi dan petang. (HR. Al
Hakim dan Ahmad)
2. Seorang yang mati syahid diberi enam perkara pada saat tetesan darah pertama
mengalir dari tubuhnya: semua dosanya diampuni (tertebus), diperlihatkan
tempatnya di surga, dikawinkan dengan bidadari, diamankan dari kesusahan
kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), diselamatkan dari siksa kubur dan
dihiasi dengan pakaian keimanan. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa tewas membela Ad Dien-Nya (maka) matinya syahid. (HR.
Asysyihaab)
4. Orang yang tewas melindungi keselamatan hartanya mati syahid dan yang membela
(kehormatan) keluarganya mati syahid dan membela dirinya (kehormatan dan
jiwanya) juga mati syahid. (HR. Ahmad)
5. Bagi Allah ada hamba-hamba yang dipelihara dari pembunuhan. Umur mereka
diperpanjang dengan amalan kebaikan-kebaikari. Rezeki mereka ditingkatkan dan
hidup mereka serba selamat. Nyawa mereka direnggut dengan selamat di atas
tempat tidurnya dan mereka diberi kedudukan sebagai syuhada. (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa mencari mati syahid dengan sungguh-sungguh maka akan Aku berikan
kepadanya meskipun dia mati di atas tempat tidurnya. (HR. Muslim)
7. Seorang yang mati syahid dapat memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota
keluarganya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
8. Apa yang dirasakan seorang syahid yang terbunuh adalah seperti yang
dirasakan seorang dari cubitan (gigitan serangga). (Tirmidzi dan Ibnu Majah)
9. Pahlawan syuhada adalah Hamzah bin Abdul Mutthalib dan orang yang menghadap
penguasa yang zalim dan kejam untuk menyuruhnya berlaku baik dan mencegahnya
berbuat kejahatan lalu dia dibunuh oleh penguasa. (HR. Al Hakim)
Sabda
Nabi Saw Tentang Kuburan
1. Tiada aku melihat sesuatu (yang buruk) kecuali (pasti) kuburan lebih buruk
daripadanya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
2. Jangan kamu shalat menghadap kuburan dan jangan shalat di atas kuburan. (HR.
Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw melarang mengapur kuburan, duduk-duduk di atas kuburan dan
membina kuburan (dibangun dengan bata atau dengan ubin, dll) tapi berupa
unggukan tanah saja setinggi satu jengkal. (HR. Muslim)
4. Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani karena menjadikan kuburan
nabi-nabi mereka sebagai tempat beribadah. (HR. Bukhari)
Ibadah
1. Laksanakan segala apa yang diwajibkan Allah, niscaya kamu menjadi orang yang
paling bertakwa. (HR. Ath-Thabrani)
2. Laksanakan ibadah sesuai kemampuanmu. Jangan membiasakan ibadah lalu meninggalkannya.
(HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Yang
dimaksud ialah ibadah selain yang fardhu.
3. Amal (kebaikan) yang disukai Allah ialah yang langgeng meskipun sedikit.
(HR. Bukhari)
4. Sebaik-baik ibadah ialah yang dirahasiakan (tidak dipamerkan). (HR.
Asysyihaab)
5. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, luangkan
waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan
Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu
dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan."
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan dalam beribadah. (HR. Muslim)
Perintah
Takut Kepada Allah
1. Barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut
kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut
kepada segala sesuatu. (HR. Al-Baihaqi)
2. Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena
takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya
dari (gangguan) kaum kafir. (HR. Bukhari)
3. Puncak kebijaksanaan ialah takut kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam
dalam hati adalah keyakinan. Keragu-raguan (dalam beriman) termasuk kekufuran.
Kepemudaan termasuk kelompok kegilaan (radikal). Orang bahagia adalah yang
dapat mengambil pelajaran dari (peristiwa) orang lain, dan orang yang sengsara
ialah yang sengsara sejak dalam kandungan ibunya. Tiap perkara yang akan datang
adalah dekat. (HR. Al-Baihaqi)
Keutamaan
Do'a
1. Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)
2. Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit
dan bumi. (HR. Abu Ya'la)
3. Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam
berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Penjelasan:
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin
dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR.
Ahmad)
5. Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau
pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu) atau harta-bendamu, (karena khawatir)
saat itu cocok dikabulkan segala permohonan dan terkabul pula do'amu. (Ibnu
Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih didengar
(oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan
pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)
7. Do'a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR.
Ahmad)
8. Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah
berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di
waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam
kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah
diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku
dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu
maka Aku ampuni dosa-dosanya." (Ar-Rabii')
9. Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa
sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang yang dizalimi
(teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya
pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan
memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya.
(HR. Ahmad)
11. Apabila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau
Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku
rezeki kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan
kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak
ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan
dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka
mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan
mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad)
13. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke
langit bumi dan berfirman : "Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan
Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-
dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah
orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi
kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar
(subuh). (HR. Ahmad)
14. Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)
15. Tiga macam do'a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang
dizalimi, doa kedua orang tua, dan do'a seorang musafir (yang berpergian untuk
maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
16. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada
hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya
kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
17. Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali
dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat
terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat,
atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR.
Ath-Thabrani)
18. Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang menzaliminya maka dia
telah memperoleh kemenangan. (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)
19. Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah
rahmat. (HR.Ad-Dailami)
20. Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan
do'a : "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku
seraya berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan
khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus
adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)
21. Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari
kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan
suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)
22. Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir,
akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak
diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah.
(HR. Ath-Thabrani)
23. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi
hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)
Keutamaan
Zikir
1. Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang.
Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kelompok zikir (Kelompok orang yang
berzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
2. Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang
manusia adalah penyakit (artinya penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)
3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti
saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan
bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui.
Tetapi, wahai Handhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala
begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Handhalah hingga diulang-ulang
tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
4. Rasulullah Saw menyebut-nyebut Allah setiap waktu (saat). (HR. Muslim)
5. Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama
orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam
hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya,
sesungguhnya Al Qur'an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana
air menumbuhkan rerumputan. (HR. Ad-Dailami)
7. Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh
(Allah) Arrohman, yaitu kalimat: "Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil
'Adzhim" (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang
Maha Agung). (HR. Bukhari)
8. Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya
rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila
pegangan teguhnya "Laailaha illallah". Jika memperoleh kebaikan dia
mengucapkan "Alhamdulillah", jika berbuat salah (dosa) dia
mengucapkan "Astaghfirullah" dan jika ditimpa musibah dia berkata
"Inna lillahi wainna ilaihi roji'uun." (HR. Ad-Dailami)
9. Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam
derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan
perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong
lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab,
"Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah." (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)
10. Menang pacuan "Almufarridun". Para sahabat bertanya, "Apa
Almufarridun itu?" Nabi Saw menjawab, "Laki-laki dan wanita-wanita
yang banyak berzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Almufarid ialah orang yang gemar zikrullah dan selalu mengamalkannya dan tidak
peduli apa yang dikatakan atau diperbuat orang terhadapnya.
11. Seorang sahabat berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat
Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya
pegangan." Nabi Saw berkata, "Biasakanlah lidahmu selalu bergerak
menyebut-nyebut Allah (zikrullah)." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
12. Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya.
(HR. Abu Ya'la)
Penjelasan:
Rezeki yang secukupnya artinya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan
dan tidak berlebih-lebihan.
13. Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah :
"Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha
suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan
tidak mati." (HR. Ad-Dailami)
14. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apa keuntungan dan keberuntungan yang
diperoleh dari majelis zikir (majelis taklim)?" Nabi Saw menjawab,
"Keuntungan dan keberuntungan yang diperoleh dari majelis zikir (majelis
taklim) ialah surga." (HR. Ahmad)
15. Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah
daripada zikrullah. (HR. Ahmad)
16. Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku
menjawab, "Ya." Nabi berkata, "La haula wala Quwwata illa
billah." (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah)." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
Niat
Pangkal Seluruh Aktifitas
1. Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa
yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka
hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih
kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia
hijrahi. (HR. Bukhari)
2. Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka.
(HR.-Muslim)
Wudhu
1. Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya
sampaipun dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)
2. Seorang yang selesai berwudhu dengan baik lalu mengucapkan dua kalimat
syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia
dapat memasuki pintu yang mana saja dia kehendaki. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Nabi Saw melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata,
"Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad bertanya, "Apakah dalam
wudhu ada pemborosan?" Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu)
di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad)
4. Akan terdapat dalam umat ini suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berwudhu
dan berdo'a. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
5. Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar, tangan serta
kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Shalat
1. Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada
hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya
baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa
dan merugi. (HR. An-Nasaa'i dan Tirmidzi)
2. Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka
perbanyaklah do'a (saat bersujud) (HR. Muslim)
3. Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan
melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima
kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah,
"Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdol?" Beliau
menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Lalu
apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua."
Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari)
5. Yang kusenangi dari urusan duniamu adalah wanita dan wewangian dan dijadikan
kesejukan mataku (sebagai biji mata) dalam shalat. (HR. An-Nasaa'i dan Al
Hakim)
6. Shalat dua rakaat (yakni shalat sunnah fajar) lebih baik dari dunia dan
segala isinya. (HR. Tirmidzi)
7. Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir
terang-terangan. (HR. Ahmad)
8. Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan
jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri).
(HR. Abu Dawud)
9. Shalat pada awal waktu adalah keridhoan Allah dan shalat pada akhir waktu
adalah pengampunan Allah. (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa lupa shalat atau ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya
pada saat dia ingat. (HR. Ahmad)
11. Ibnu Abbas Ra. berkata : Rasulullah Saw. pernah menjama' shalat dzuhur
dengan ashar dan maghrib dengan isya' di Madinah tanpa disebabkan faktor ketakutan
(khauf) atau hujan. Beliau ditanya apa sebabnya, lalu menjawab, "agar
tidak menyulitkan umatnya." (HR. Muslim).
Penjelasan:
Jika menghadapi soal yang sangat penting dan mendesak beliau pernah menjama'
walaupun bukan musafir.
12. Apabila seseorang mengantuk saat akan shalat hendaklah ia tidur sampai
hilang ngantuknya, sebab bila shalat dalam keadaan mengantuk dia tidak
menyadari bahwa ketika beristighfar ternyata dia memaki dirinya.(HR. Bukhari)
13. Janganlah melakukan shalat pada saat hidangan makanan sudah tersedia dan
jangan pula memulai shalat dalam keadaan menahan kencing dan buang air (termasuk
kentut). (HR. Ibnu Hibban)
14. Apabila diserukan untuk shalat datangilah dengan berjalan dengan tenang.
Apa yang dapat kamu ikuti shalatlah dan yang tertinggal lengkapilah. (HR.
Ahmad)
Penjelasan:
Tidak
boleh tergesa-gesa dan berlari-larian menuju masjid.
15. Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyu' sehingga tidak
terlihat seorangpun yang khusyu'. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
16. Allah Ta'ala tetap (senantiasa) berhadapan dengan hambaNya yang sedang
shalat dan jika ia mengucap salam (menoleh) maka Allah meninggalkannya. (HR.
Mashabih Assunnah)
17. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Tidak semua orang yang
shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri
kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan
tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang
lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena
musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku."
"Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih
bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan)
dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya,
dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati
(perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku
menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum
tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Ad-Dailami)
18. Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana shalat yang paling
afdol?" Beliau menjawab, "Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
19. Rasulullah Saw apabila berdiri sesudah ruku' ('itidal) beliau membaca:
"Allah mendengar siapa yang memujiNya. Ya Allah Robb kami. Seluruh pujian
bagimu sepenuh langit- langit, bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki
sesudahnya. Engkaulah yang patut disyukuri dan dipuji. Engkaulah yang paling
layak diucapkan seorang hamba dan kami semua adalah hambaMu. Ya Allah, tidak
ada pencegah bagi pemberianMu dan tidak memberi apabila Engkau menolaknya dan
tidak berguna kebesaran seorang kecuali dengan kebesaran dari sisiMu. (HR.
Muslim)
20. Nabi Saw bila mendengar seruan azan, beliau menirukan kata-kata dan
seruannya. (HR. Ath-Thahawi)
21. Barangsiapa mengucapkan (do'a) setelah mendengar suara muazzin:
"Ya Allah, Robb seruan (azan) yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan,
karuniakanlah kepada Muhammad derajat dan kemuliaan yang tinggi dan kedudukan
yang terpuji yang Engkau janjikan untuknya." Maka patut baginya memperoleh
syafaat (ku) pada hari kiamat. (HR. Bukhari)
22. Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan mengangkat
derajat?" Para sahabat menjawab: "Baik ya Rasulullah." Beliau
berkata, "Berwudhu dengan baik, menghilangkan kotoran-kotoran, banyak
langkah diayunkan menuju mesjid, dan menunggu shalat (Isya) sesudah shalat (Maghrib).
Itulah kewaspadaan (kesiagaan)." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Kesiagaan
dan persiapan untuk menghadapi perang fi sabilillah untuk membuka (menguasai)
Mekah.
23. Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki adalah yang paling depan dan yang
terburuk ialah barisan paling akhir. Namun seburuk-buruk barisan wanita adalah
yang paling depan dan yang terbaik ialah yang paling belakang. (HR. Muslim)
24. Barangsiapa mengimami suatu kaum lalu mengkhususkan do'a untuk dirinya,
maka dia telah mengkhianati mereka. (HR. Aththusi)
25. Rapikan barisanmu, sesungguhnya merapikan barisan termasuk mendirikan
shalat. (HR. Ibnu Hibban)
26. Shalat jama'ah pahalanya melebihi shalat sendiri-sendiri dengan dua puluh tujuh
derajat. (Mutafaq'alaih)
27. Apabila seorang mengimami orang-orang hendaklah meringankan shalat karena
di antara mereka terdapat anak-anak, orang tua, yang lemah, yang sakit clan
yang punya hajat (keperluan), dan bila shalat sendirian dapat ia lakukan
sesukanya. (HR. Bukhari)
28. Tiga orang yang diridhoi Allah yaitu seorang yang pada tengah malam bangun
dan shalat, suatu kaum (jama'ah) yang berbaris untuk shalat dan suatu kaum
berbaris untuk berperang (fisabilillah). (HR. Abu Ya'la)
29. Barangsiapa berjamaah dalam shalat subuh dan Isya maka baginya dua
kebebasan, yaitu kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari kemusyrikan.
(Abu Hanifah)
30. Ada empat orang tidak diwajibkan shalat jum'at yaitu wanita, budak, orang
yang sakit dan musafir (bepergian). (Abu Hanifah)
31. Apabila kamu menegur kawanmu saat imam berkhotbah pada shalat jum'at dengan
ucapan: "dengarkan", maka pahala shalat jum'atmu menjadi batal. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Ketika khatib sedang berkhotbah maka kita harus diam mendengarkan serta tidak
boleh berbicara, kendatipun menegur orang lain yang sedang berbicara atau
mengobrol dengan ucapan "Diamlah!" atau "Dengarkanlah!".
32. Barangsiapa meninggalkan shalat jum'at karena meremehkannya tanpa suatu
alasan maka Allah Tabaroka wata'ala akan mengunci hatinya. (HR. Bukhari dan
Muslim)
33. Paling afdol (utama) shalat seorang (adalah) di rumahnya kecuali (shalat)
yang fardhu (lima waktu). (HR. Bukhari dan Muslim)
34. Hati manusia kadangkala maju dan kadangkala mundur. Apabila sedang
mengalami kemajuan shalatlah nawafil (sunah ba'diyah, qobliyah dan tahajjud)
dan bila sedang mengalami kemunduran shalatlah yang fardhu-fardhu saja (lima
waktu). (Ath-Thahawi)
35. Barangsiapa sesudah shalat (fardhu) mengucapkan zikir
"Subhanallah" (Maha Suci Allah) 33 kali dan "Alhamdulillah"
(Segala puji bagi Allah) 33 kali dan "Allahu Akbar" (Allah Maha
Besar) 33 kali lalu digenapkan yang keseratusnya dengan (membaca):
"Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa
huwa 'alaa kulli syai'in Qodir" (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha
Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian.
Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa), maka akan terampuni dosa-dosanya
(walaupun) sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim)
36. Rasulullah Saw berkata kepada Muadz Ra, "Ya Muadz, jangan meninggalkan
sehabis tiap shalat ucapan:"
"Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak bersyukur
kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan baik." (HR. An-Nasaa'i dan Abu
Dawud)
37. Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya bila sujud sekali Allah akan
mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu dosamu. (HR. Muslim)
38. Diberitahukan kepada Nabi Saw bahwa si Fulan shalat semalam suntuk tetapi
pada pagi harinya dia mencuri. Lalu beliau menjawab, "Kelak shalatnya akan
mencegahnya dari perbuatan mencuri." (HR. Ath-Thahawi)
39. Tiga orang yang shalatnya tidak sampai melampaui telinganya, yaitu seorang
budak yang melarikan diri sampai dia pulang kembali, seorang isteri yang
semalaman suaminya murka kepadanya, dan seorang imam yang mengimami suatu kaum
sedangkan kaum itu tidak menyukainya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
40. Apabila seorang shalat hendaklah mengenakan pakaian rangkap. Sesungguhnya
Allah lebih berhak (dihadapi) dengan keindahan pakaian. (HR. Ath-Thabrani)
41. Rasulullah Saw bila menghadapi suatu dilema (situasi yang sukar dan
membingungkan) beliau shalat. (HR. Ahmad)
43. Malaikat selalu berpesan kepadaku tentang shalat tengah malarn sehingga aku
mengira bahwa umatku yang terbaik ialah yang sedikit tidurnya. (Abu Hanifah)
44. Rasulullah Saw apabila bangun tengah malam untuk shalat malam (Tahajjud)
beliau mengucapkan:
"Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau, ya Allah, aku mohon
ampunanMu atas dosaku dan aku mohon rahmatMu. Ya Allah, tambahlah ilmu bagiku
dan jangan Engkau memalingkan hatiku setelah Engkau memberiku hidayah
(petunjuk) dan karuniakanlah dari sisimu rahmat. Sesungguhnya Engkau Maha
pemberi rahmat." (HR. Abu Dawud)
45. Umatku yang termulia ialah penghafal Al Qur'an dan yang selalu shalat
tengah malam (tahajud). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Hamalatul
Qur'an artinya penghafal Qur'an, memahami artinya, sekaligus mengajarkan dan
mengamalkan isinya.
42. Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja maka Allah akan
menggagalkan amalannya (usahanya). (HR. Bukhari)
Shaum /
Puasa
1. Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala
(keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
2. Allah 'Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat
malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala
(keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan
oleh ibunya. (HR. Ahmad)
3. Rasulullah Saw menaiki mimbar (untuk berkhotbah). Menginjak anak tangga
(tingkat) pertama beliau mengucapkan, "Aamin", begitu pula pada anak
tangga kedua dan ketiga. Seusai shalat para sahabat bertanya, "Mengapa
Rasulullah mengucapkan "Aamin"? Beliau lalu menjawab, "Malaikat
Jibril datang dan berkata, "Kecewa dan merugi seorang yang bila namamu
disebut dan dia tidak mengucap shalawat atasmu" lalu aku berucap
"Aamin." Kemudian malaikat berkata lagi, "Kecewa dan merugi
orang yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya tetapi dia tidak
sampai bisa masuk surga." Lalu aku mengucapkan "aamin". Kemudian
katanya lagi, "Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan (hidup) pada
bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-dosanya." Lalu aku mengucapkan
"Aamin." (HR. Ahmad)
4. Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat
dari harumnya misik (minyak wangi paling harum di dunia). (HR. Bukhari)
5. Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah.
(HR. Mutafaq'alaih)
6. Manusia tetap berkondisi baik selama mereka tidak menunda-nunda berbuka
puasa. (HR. Bukhari)
7. Barangsiapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu
berpuasa) maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya. (HR. Bukhari)
8. Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan
harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR.
Bukhari)
9. Mungkin hasil yang diraih seorang shaum (yang berpuasa) hanya lapar dan
haus, dan mungkin hasil yang dicapai seorang yang shalat malam (Qiyamul lail)
hanyalah berjaga. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
10. Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia
memperoleh pahalanya, dan pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak
dikurangi sedikitpun. (HR. Tirmidzi)
11. Tidaklah termasuk kebajikan orang yang tetap berpuasa dalam perjalanan
(musafir). (HR. Bukhari)
12. Barangsiapa berbuka puasa sehari tanpa rukshah (alasan yang dibenarkan)
atau sakit, maka tidak akan dapat ditebus (dosanya) dengan berpuasa seumur
hidup meskipun dia melakukannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Barangsiapa berpuasa Ramadhan (penuh) lalu diikuti dengan berpuasa enam
hari dalam bulan Syawal maka dia seperti berpuasa seumur hidup. (HR. Muslim)
Zakat dan
Sodaqoh
1. Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan
belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan
silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni
kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
3. Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh
jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain,
dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
4. Allah Tabaraka wata'ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): "Hai anak
Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah
kepadamu." (HR. Muslim)
5. Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin
ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa
lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR.
Bukhari)
6. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Sodaqoh yang bagaimana
yang paling besar pahalanya?" Nabi Saw menjawab, "Saat kamu bersodaqoh
hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut
melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan
baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR.
Bukhari)
7. Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah
dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
8. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir
kurma. (Mutafaq'alaih)
9. Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
10. Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu)
dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR.
Ath-Thabrani)
11. Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan
warisannya. (HR. Ahmad)
12. Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau
dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan
ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh."
Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab:
"Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka
bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab:
"Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia
tidak melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat
kejahatan itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)
14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala
walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
15. Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang
bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
16. Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat
bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi Saw menjawab, "Seorang memiliki
(hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan
seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu
dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa'i)
17. Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti
anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada
hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah
dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya
seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi
Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah
orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR. Bukhari)
19. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka
dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai
tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Penjelasan:
Perhitungan
perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.
21. Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda:
"Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah." (HR. Bukhari)
22. Allah Ta'ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima
sodaqoh. (HR. Ibnu Saad)
Penjelasan:
Nabi
Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
23. Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi
Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi
Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR.
Bukhari)
24. Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk
kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya)
untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak,
maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain.
(HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
25. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata,
"Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak
pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami
berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi
Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu
sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid
sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama
dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah
melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu
mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa?
Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh
pahala. (HR. Muslim)
26. Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara
amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi
isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
Haji dan Umrah
1. Barangsiapa melaksanakan haji di rumah ini (Baitullah Al Haram), tidak
rafats dan tidak berbuat fasik, maka dia kembali seperti pada hari dilahirkan
ibunya. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Rafats
artinya mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau
bersetubuh.
2. Antara umroh yang pertama dengan umroh kedua (terdapat) penghapusan
dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya) dan haji mabrur tiada pahala kecuali
surga. (HR. Bukhari)
3. Jihad yang paling afdhol ialah haji yang mabrur. (HR. Bukhari)
4. Tawaf itu adalah shalat dan bila perlu berbicara (saat melakukan tawaf)
hendaklah bicara yang baik-baik. (HR. Tirmidzi)
5. Seorang hamba Aku sehatkan tubuhnya dan Aku perluas baginya mata
pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji kepada rumahKu maka dia
akan kehilangan (pemberianKu). (HR. Al-Baihaqi)
6. Barangsiapa memiliki bekal dan kendaraan (biaya perjalanan) yang dapat
menyampaikannya ke Baitillahil haram dan tidak menunaikan (ibadah) haji maka
tidak mengapa baginya wafat sebagai orang Yahudi atau Nasrani. (HR. Tirmidzi
dan Ahmad)
7. Talbiah Rasulullah Saw ialah:
"Aku datang (memenuhi panggilanMu), ya Allah, aku datang. Aku datang dan
tiada sekutu bagi-Mu, aku datang. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan
kerajaan (kekuasaan) milikMu, tiada sekutu bagiMu." (HR. Bukhari).
8. Rasulullah Saw menyambut orang yang pergi haji:
"Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu
(biaya-biayamu)." (HR. Ad-Dainuri)
Kebaikan
dan Kebajikan
1. Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia
maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada
hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah akan
memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang
muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu
menolong hamba yang suka menolong kawannya. Barangsiapa menempuh jalan menuntut
ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan ke surga. Suatu kaum yang
berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Allah, bertilawat Al Qur'an dan
mempelajarinya bersama maka Allah akan menurunkan ketentraman dan menaungi
mereka dengan rahmat. Para malaikat mengitari mereka dan Allah menyebut-nyebut
mereka di kalangan para malaikat yang ada di sisiNya. Barangsiapa lambat dengan
amalan-amalannya maka tidak dapat dipercepat dengan mengandalkan keturunannya.
(HR. Muslim)
2. Jangan meremehkan sedikitpun tentang makruf meskipun hanya menjumpai kawan
dengan berwajah ceria (senyum). (HR. Muslim)
3. Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan
kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu
akan ditutup baginya. (HR. Asysyihaab)
4. Kebaikan itu banyak tetapi pengamalnya (yang melaksanakannya) sedikit. (HR.
Abu Hanifah)
5. Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan
orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah. (HR. Ath-Thabrani)
6. Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang
yang melakukannya. (HR. Bukhari).
7. Barangsiapa memperoleh suatu yang makruf maka hendaklah menyebutnya karena
berarti dia mensyukurinya, dan kalau merahasiakannya (berarti) dia mengkufuri nikmat
itu. (HR. Ath-Thabrani)
8. Barangsiapa menerima suatu kebajikan lalu berkata kepada pemberinya ucapan
"Jazakallahu khairon" (semoga Allah membalas anda dengan kebaikan)
maka sesungguhnya dia sudah berlebih-lebihan dalam berterima kasih. (HR.
Tirmidzi dan An-Nasaa'i)
9. Orang yang paling berat disiksa pada hari kiamat ialah orang yang dipandang
(dianggap) ada kebaikannya padahal sebenarnya tidak ada kebaikannya sama
sekali. (HR. Ad-Dailami)
10. Barangsiapa ada kelebihan tempat (tempat yang kosong) dalam kendaraan
(punggung unta) hendaklah diberikan kepada orang yang tidak punya kendaraan
(diajak serta), dan barangsiapa punya kelebihan bekal (perjalanan) maka
hendaklah diberikannya kepada orang yang tidak punya bekal. (HR. Muslim)
11. Janganlah kamu menjadi orang yang "ikut-ikutan" dengan mengatakan
"Kalau orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau
mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim". Tetapi teguhkanlah
dirimu dengan berprinsip, "Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat
kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya".
(HR. Tirmidzi)
Perintah
Beramar Ma'ruf Nahi Mungkar
1. Hendaklah kamu beramar ma'ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu
orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang
baik-baik di antara kamu berdo'a dan tidak dikabulkan (do'a mereka). (HR. Abu
Zar)
2. Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma'ruf dan cegahlah dari yang
mungkar sebelum kamu berdo'a kepada Allah dan tidak dikabulkan serta sebelum
kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar ma'ruf tidak mendekatkan ajal.
Sesungguhnya para robi Yahudi dan rahib Nasrani ketika mereka meninggalkan amar
ma'ruf dan nahi mungkar, dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka.
Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka. (HR. Ath-Thabrani)
3. Masih tetap ada dari segolongan umatku yang menegakkan perintah Allah. Tidak
menghambat dan tidak mengecewakan mereka orang-orang yang menentangnya sampai
tiba keputusan Allah. Mereka masih tetap konsisten (mantap / teguh) baik dalam
sikap maupun pendiriannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Jihad paling afdhol ialah menyampaikan perkataan yang adil di hadapan
penguasa yang zalim dan kejam. (HR. Aththusi dan Ashhabussunan)
5. Barangsiapa melihat suatu kemungkaran hendalah ia merobah dengan tangannya.
Apabila tidak mampu, hendaklah dengan lidahnya (ucapan), dan apabila tidak
mampu juga hendaklah dengan hatinya dan itulah keimanan yang paling lemah. (HR.
Muslim)
Penjelasan:
Dengan
hati artinya tindakan aktif dan bukan pasif, senantiasa membencinya dan
berusaha merubahnya seandainya ia sudah mampu atau berani.
6. Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih
baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam.[1]
(HR. Bukhari dan Muslim)
7. Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak mengasihi dan menyayangi yang
lebih muda, tidak menghormati orang yang lebih tua, dan tidak beramar ma'ruf dan
nahi mungkar. (HR. Tirmidzi)
8. Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik,
jangan menyebabkan orang menjauh. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Ini
termasuk kebijaksanaan dalam berdakwah dan beramar ma'ruf nahi mungkar.
9. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang, maka dirinya sendirilah
yang dijadikannya untuk mengingatkannya, menyuruhnya dan melarangnya. (HR. dan
Ad-Dailami)
10. Pada hari kiamat seorang dihadapkan dan dilempar ke neraka. Orang-orang
bertanya, "Hai Fulan, mengapa kamu masuk neraka sedang kamu dahulu adalah
orang yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah perbuatan mungkar?" Orang
tersebut menjawab, "Ya benar, dahulu aku menyuruh berbuat ma'ruf, sedang
aku sendiri tidak melakukannya. Aku mencegah orang lain berbuat mungkar sedang
aku sendiri melakukannya." (HR. Muslim)
11. Nabi meniadakan pemberian pelajaran untuk beberapa hari karena khawatir
kejenuhan kami. (HR. Ahmad)
12. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla tidak menyiksa (orang) awam karena
perbuatan (dosa) orang-orang yang khusus sehingga mereka melihat mungkar di
hadapan mereka dan mereka mampu mencegahnya, tetapi mereka tidak mencegahnya
(menentangnya). Kalau mereka berbuat demikian maka Allah menyiksa yang khusus
dan yang awam (seluruhnya). (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
13. Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar
kecuali memiliki tiga sifat, yakni lemah-lembut dalam menyuruh dan dalam
melarang (mencegah), mengerti apa yang harus dilarang dan adil terhadap apa
yang harus dilarang. (HR. Ad-Dailami)
14. Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah
yang paling banyak berkeliling di muka bumi dengan bernasihat kepada manusia
(makhluk Allah). (HR. Ath-Thahawi)
15. Pada suatu hari Rasulullah Saw bersabda kepada para sahabatnya: "Kamu
kini jelas atas petunjuk dari Robbmu, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah
dari yang mungkar dan berjihad di jalan Allah. Kemudian muncul di kalangan kamu
dua hal yang memabukkan, yaitu kemewahan hidup (lupa diri) dan kebodohan. Kamu
beralih kesitu dan berjangkit di kalangan kamu cinta dunia. Kalau terjadi yang
demikian kamu tidak akan lagi beramar ma'ruf, nahi mungkar dan berjihad di
jalan Allah. Di kala itu yang menegakkan Al Qur'an dan sunnah, baik dengan
sembunyi maupun terang-terangan tergolong orang-orang terdahulu dan yang
pertama-tama masuk Islam. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
Catatan
Kaki:
[1]
Dalam hadits lain dikatakan: "Lebih baik bagimu daripada memperoleh satu lembah
berisi penuh ternak."
Amal
Perbuatan
1.
Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal
perbuatan tanpa iman. (HR. Ath-Thabrani)
2. Sesungguhnya jika Allah Ta'ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka
dia dikaryakannya. Para sahabat lalu bertanya tentang sabda Nabi Saw tersebut,
"Bagaimana dikaryakannya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Diberinya taufiq untuk beramal sholeh sebelum wafatnya." (Mashabih
Assunnah)
3. Barangsiapa melakukan amal perbuatan yang bukan atas perintah kami maka itu
tertolak. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Yang
dimaksud adalah amal perbuatan yang berhubungan dengan pelaksanaan peribadatan.
4. Seorang yang melakukan perbuatan di dalam batu besar yang tidak ada pintu
maupun lubang anginnya, pasti akan diketahui manusia apapun yang terjadi (mau
tidak mau). (HR. Al Hakim)
5. Seorang melakukan amalan-amalan ahli surga sebagaimana tampak bagi
orang-orang tetapi sesungguhnya dia termasuk penghuni neraka, dan seorang lagi
melakukan amalan-amalan ahli neraka sebagaimana disaksikan orang-orang tetapi
sebenarnya dia tergolong penghuni surga. (HR. Bukhari)
6. Dunia dihuni empat ragam manusia. Pertama, seorang hamba diberi Allah harta
kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Robbnya, menyantuni sanak-keluarganya
dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka dia berkedudukan paling
mulia. Kedua, seorang yang diberi Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi
harta, tetapi dia tetap berniat untuk bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika
memperoleh harta dia juga akan berbuat seperti yang dilakukan rekannya
(kelompok yang pertama). Maka pahala mereka berdua ini adalah (kelompok pertama
dan kedua) sama. Ketiga, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak
diberi ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan
(foya-foya) tanpa ilmu (kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada Allah,
tidak menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memperdulikan hak Allah. Maka dia
berkedudukan paling jahat dan keji. Keempat, seorang hamba yang tidak
memperoleh rezeki harta maupun ilmu pengetahuan dari Allah lalu dia berkata
seandainya aku memiliki harta kekayaan maka aku akan melakukan seperti layaknya
orang-orang yang menghamburkan uang, serampangan dan membabi-buta (kelompok
yang ketiga), maka timbangan keduanya sama. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Seorang yang kurang amalan-amalannya maka Allah akan menimpanya dengan
kegelisahan dan kesedihan. (HR. Ahmad)
8. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, yang bagaimanakah orang yang
baik itu?" Nabi Saw menjawab, "Yang panjang usianya dan baik amal
perbuatannya." Dia bertanya lagi, "Dan yang bagaimana orang yang
paling buruk (jahat)?" Nabi Saw menjawab, "Adalah orang yang panjang
usianya dan jelek amal perbuatannya." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Na'im)
9. Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau
berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
10. Jangan mengagumi amal perbuatan sampai ia menyelesaikan yang terakhir. (HR.
Ath-Thabrani dan Al Bazzar)
11. Lakukan apa yang mampu kamu amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga
kamu sendiri jemu. (HR. Bukhari)
12. Amalkan semua yang diwajibkan (fardhu) Allah, niscaya kamu menjadi orang
yang paling bertakwa. (Ath-Thahawi)
Syukur
dan Tahmid
1.
Apabila imam (shalat) mengucapkan "Sami 'allaahuliman hamidah" (Allah
mendengar siapa yang memuji-Nya), maka ucapkanlah "Allaahumma Robbanaa
lakal hamdu" (Ya Allah Tuhan kami, bagimu segala puji). Sesungguhnya kalau
ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat maka akan terampuni dosa-dosanya yang
terdahulu. (Mutafaq'alaih)
2. Kami shalat di belakang Nabi Saw. Ketika mengangkat kepala dari ruku' beliau
mengucapkan "Sami 'allaahuliman hamidah". Lalu ada seorang yang
mengucapkan "Robbanaa walakal hamdu hamdan katsiiran thoyyiban mubaarakan
fiih." Seusai shalat, Nabi bertanya, "Siapa yang berbicara (dengan
bersuara)?" Orang tadi menjawab, "Aku." Nabi kemudian berkata,
"Aku melihat ada lebih dari tiga puluh malaikat berpacu, siapa yang lebih
dulu mencatat (pahalanya)." (HR. Bukhari)
3."Ya Tuhanku, bagi-Mu segala puji yang layak bagi keagungan wajahMu dan
kebesaran kekuasaanMu." (HR. Ath-Thabrani)
4. Yang paling pandai bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling pandai
bersyukur kepada manusia. (HR. Ath-Thabrani)
5. Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang
tadi) :"Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan
Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan
makhlukNya", maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun
keadaannya. (HR. Abu Dawud)
6. Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang
yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat
kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia
melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi
kelebihan. (HR. Tirmidzi)
7. Sebaik-baik do'a adalah pada hari Arafat dan sebaik-baik yang aku ucapkan
dan juga diucapkan oleh para nabi sebelum aku adalah ucapan:
"Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu
wahuwa ala kulli syaiin qodir." (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha
Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian.
Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa) (HR. Ahmad)
Akibat
Berbuat Maksiat
1. Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa
yang kamu durhakai. (HR. Aththusi)
2. Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau
dia mencelanya maka bisa terkena ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya dia
berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya.
(HR. Ad-Dailami)
3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu
bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah
seorang dari keduanya. (HR. Ad-Dailami)
4. Celaka orang yang banyak zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap
Allah dengan perbuatannya. (HR. Ad-Dailami)
5. Barangsiapa mencari pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka
orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. (Ibnu Hibban)
6. Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat
menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki
baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
7. Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya
melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak
dosa-dosanya. Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang
berbunyi : "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu)." (Mashabih Assunnah)
8. Apabila suatu kesalahan diperbuat di muka bumi maka orang yang melihatnya
dan tidak menyukainya seolah-olah tidak hadir di tempat, dan orang yang tidak
melihat terjadinya perbuatan tersebut tapi rela maka seolah-olah dia
melihatnya. (HR. Abu Dawud)
9. Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah
maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. (HR. Abu Ya'la)
10. Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun
(pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap
imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
11. Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artinya: menyiksa dengan api). (HR.
Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
12. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan
hukuman atas dosanya (di dunia) dan jika Allah menghendaki bagi hambanya
keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat.
(HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
13. Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan
dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan
penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt
dalam surat Al An'am ayat 44 : "Maka tatkala mereka melupakan peringatan
yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang
telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka
ketika itu, mereka terdiam berputus asa." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
14. Sayyidina Ali Ra berkata: "Rasulullah menyuruh kami bila berjumpa
dengan ahli maksiat agar kami berwajah masam." (HR. Ath-Thahawi)
15. Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw),
aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. (1)
Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan
timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang
terdahulu. (2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan
menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu
hujan tidak akan diturunkan sama sekali. (3) Jika suatu kaum mengurangi takaran
dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan
pangan dan kezaliman penguasa. (4) Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan
hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka
untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka. (5) Jika mereka
menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di
antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
16. Tiada seorang berzina selagi dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia
mukmin, dan tiada seorang minum khamar pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan
seorang mukmin.
17. Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw
mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka
terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu
beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali,
sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya). (Mutafaq'alaih)
18. Rasulullah Saw melaknat orang yang mengambil riba, yang menjalani riba dan
kedua orang saksi mereka. Beliau bersabda: "Mereka semua sama
(berdosanya)". (HR. Ahmad)
19. Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah.
Para sahabat lalu bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?"
Beliau lalu menjawab, "Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang
menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang
homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
20. Tiap minuman yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak).
(HR. Ahmad)
21. Allah menyukai keringanan-keringanan perintahNya (rukhsah) dilaksanakan
sebagaimana Dia membenci dilanggarnya laranganNya. (HR. Ahmad)
22. Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk
berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan
berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya
berbuat serong atau zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)
Keutamaan
Ikhlas
1. Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena
Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah
imannya. (HR. Abu Dawud)
2. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada
kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu.
Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka Allah menyukainya. Bani Adam yang
paling dicintai Allah ialah yang paling bertakwa. (HR. Ath-Thabrani dan Muslim)
3. Barangsiapa memurkakan (membuat marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia
maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhoinya menjadi
murka kepadanya. Namun barangsiapa meridhokan Allah (meskipun) dalam kemurkaan
manusia maka Allah akan meridhoinya dan meridhokan kepadanya orang yang pernah
memurkainya, sehingga Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan
perbuatannya dalam pandanganNya. (HR. Ath-Thabrani)
4. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah maka Allah akan
menyempurnakan hubungannya dengan manusia. Barangsiapa memperbaiki apa yang
dirahasiakannya maka Allah akan memperbaiki apa yang dilahirkannya
(terang-terangan). (HR. Al Hakim)
5. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, seseorang
melakukan amal (kebaikan) dengan dirahasiakan dan bila diketahui orang dia juga
menyukainya (merasa senang)." Rasulullah Saw berkata, "Baginya dua
pahala yaitu pahala dirahasiakannya dan pahala terang-terangan." (HR.
Tirmidzi)
6. Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau loyalitas). Kami lalu bertanya,
"Loyalitas kepada siapa, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab,
"Kepada Allah, kepada kitabNya (Al Qur'an), kepada rasulNya, kepada
penguasa muslimin dan kepada rakyat awam." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya,
patuh dan taat kepada penguasa dan pemerintahan (muslim) dan setia kepada
rakyat dengan tidak merugikan mereka atau mengambil (mengurangi) hak mereka.
Keutamaan
Ta'at Kepada Allah
1. Kebahagiaan yang paling bahagia ialah panjang umur dalam ketaatan kepada
Allah. (HR. Ad-Dailami dan Al Qodho'i)
2. Di antara wahyu Allah kepada nabi Dawud As : "Tiada seorang hamba yang
taat kepada-Ku melainkan Aku memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan
permohonannya sebelum dia berdoa, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon
pengampunan (istighfar)." (HR. Ad-Dailami)
3. Semua umatku masuk surga kecuali orang yang menolaknya. Mendengar sabda
tersebut para sahabat bertanya, "Siapa orang yang menolak itu, ya
Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab, "Orang yang menentang (perintah
dan larangan)ku adalah orang yang menolak masuk surga." (HR. Bukhari)
4. Barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan apa yang memurkakan Allah, maka
orang-orang yang tadinya memuji akan berobah mencelanya. Namun barangsiapa
mengutamakan ketaatan kepada Allah, meskipun berakibat orang-orang menjadi
marah kepadanya maka cukuplah Allah yang menjadi penolong dan pembelanya dalam
menghadapi permusuhan tiap musuh, kedengkian tiap pendengki dan kezaliman tiap
orang zalim. (HR. Aththusi)
5. Apa yang aku larang jauhilah dan apa yang aku perintahkan kerjakanlah sampai
batas kemampuanmu. Sesungguhnya Allah telah membinasakan orang-orang sebelum
kamu disebabkan terlalu banyak menuntut dan menentang nabi-nabinya. (HR.
Bukhari)
6. Tidak ada ketaatan kepada orang yang tidak taat kepada Allah. (Abu Ya'la)
7. Ketaatan hanya untuk perbuatan makruf. (HR. Bukhari)
8. Tiada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Pencipta (Allah). (HR.
Ahmad dan Al Hakim)
9. Sebaik-baik pemimpin adalah yang kamu cintai dan mereka mencintaimu. Kamu
mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu. Sejahat-jahat pemimpin adalah yang
kamu benci dan mereka membencimu. Kamu kutuk mereka dan mereka mengutukmu. Para
sahabat bertanya, "Tidakkah kami mengangkat senjata terhadap mereka?"
Nabi Saw menjawab, "Jangan, selama mereka mendirikan shalat. Jika kamu
lihat perkara-perkara yang tidak kamu senangi maka bencimu terhadap amal
perbuatannya dan jangan membatalkan ketaatanmu kepada mereka." (HR. Muslim)
Keutamaan
Takwa
1. Barangsiapa mengucapkan "Laa ilaaha illallah" dengan ikhlas, masuk
surga. Para sahabat bertanya, "Apa keikhlasannya, ya Rasulullah?"
Nabi Saw menjawab, "Memagarinya (melindunginya) dari segala apa yang
diharamkan Allah." (HR. Ath-Thabrani)
2. Tiap orang yang bertakwa termasuk keluarga Muhammad (umat Muhammad). (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
3. Kemuliaan dunia adalah kekayaan dan kemuliaan akhirat adalah ketakwaan.
Kamu, baik laki-laki maupun perempuan, kemuliaanmu adalah kekayaanmu,
keutamaanmu adalah ketakwaanmu, kedudukanmu adalah akhlakmu dan (kebanggaan)
keturunanmu adalah amal perbuatanmu. (HR. Ad-Dailami)
4. Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab paling banyak yang memasukkan
manusia ke surga. Beliau menjawab, "Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang
baik." Beliau ditanya lagi, "Apa penyebab banyaknya manusia masuk
neraka?" Rasulullah Saw menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
5. Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk
dengan perbuatan baik, niscaya menghapusnya. Bergaullah dengan manusia dengan
akhlak yang luhur. (HR. Tirmidzi)
6. Tiadalah kamu beriman sehingga perilaku hawa nafsumu sesuai dengan tuntunan
ajaran yang aku bawa. (HR. Ath-Thabrani)
7. Bertakwalah kepada Allah karena itu adalah kumpulan segala kebaikan, dan
berjihadlah di jalan Allah karena itu adalah kerahiban kaum muslimin, dan
berzikirlah kepada Allah serta membaca kitabNya karena itu adalah cahaya bagimu
di dunia dan ketinggian sebutan bagimu di langit. Kuncilah lidah kecuali untuk
segala hal yang baik. Dengan demikian kamu dapat mengalahkan setan. (HR.
Ath-Thabrani)
8. Cukup berdosa orang yang jika diingatkan agar bertakwa kepada Allah, dia
marah. (HR. Ath-Thabrani)
Taubat
dan Istighfar
1. Penyesalan adalah suatu taubat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
2. Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan kebesaranMu, aku
tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka masih bernyawa."
Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak akan
berhenti mengampuni mereka selama mereka beristighfar". (HR. Ahmad)
3. Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah
mereka yang bertaubat. (HR. Addarami)
4. Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke
tenggorokan. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya Allah merentangkan tanganNya pada malam hari memberi kesempatan
taubat bagi pelaku kesalahan pada siang hari dan merentangkan tanganNya pada
siang hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada malam hari,
sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari kiamat). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi
bertaubat. (HR. Ahmad)
7. Apabila kamu melakukan dosa maka lakukanlah pula taubat. Apabila (dosa itu)
dirahasiakan maka taubatnya juga dirahasiakan dan apabila dosa itu
terang-terangan maka taubatnya pun terang-terangan pula. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang
bertaubat. (HR. Ad-Dailami)
9. Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa. (HR.
Ath-Thabrani)
10. Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan
bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus. (HR.
Ath-Thabrani)
Penjelasan:
Dosa
kecil apabila dilakukan terus-menerus akan menjadi dosa besar.
11. Puncak istighfar ialah ucapan seorang hamba:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau
Penciptaku dan aku hambaMu yang tetap dalam kesetiaan dan janjiku sepanjang
kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu dengan kenikmatan dan kembali kepada-Mu
dengan dosaku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada pengampun dosa-dosa
kecuali Engkau."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengucapkan doa itu dengan penuh
keyakinan pada siang hari dan ternyata wafat pada hari itu sebelum senja maka dia
tergolong penghuni surga. Barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan
penuh keyakinan dan wafat sebelum subuh maka dia tergolong penghuni surga
pula." (HR. Bukhari)
12. Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali
tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka dan Allah tidak
akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi
Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat.
(HR. Tirmidzi)
13. Seusai shalat (fardhu) Rasulullah Saw beristighfar kepada Allah tiga kali,
lalu berkata:
"Ya Allah, Engkau maha pemberi ketentraman dan perdamaian. Dari Engkau lah
datangnya ketentraman dan perdamaian, wahai Tuhan yang maha memiliki keagungan
dan kemuliaan." (HR. Muslim)
14. Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu atau mandi),
kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni
dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali
Imran ayat 135: "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas
dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka
mengetahui." (HR. Bukhari dan Muslim)
15. Barangsiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskannya dari
kedukaan dan memberinya jalan ke luar bagi kesempitannya dan memberinya rezeki
dari arah yang tidak diduga-duganya. (HR. Abu Dawud)
16. Apabila kamu tidak pernah berbuat dosa maka Allah Tabaroka Wata'ala akan
menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa kemudian Allah mengampuni mereka. (HR.
Muslim)
Perihal
Mesjid
1.
Semua lahan adalah mesjid, kecuali kuburan dan tempat pemandian. (HR. Ahmad)
2. Rasulullah Saw menyuruh kita membangun masjid-masjid di daerah-daerah dan
agar masjid-masjid itu dipelihara kebersihan dan keharumannya. (HR. Abu Dawud
dan Tirmidzi)
3. Aku tidak menyuruh kamu membangun masjid untuk kemewahan (keindahan)
sebagaimana yang dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani. (HR. Ibnu Hibban dan Abu
Dawud)
4. Janganlah menjadikan kuburanku sebagai tempat pemujaan berhala. Allah
melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburan-kuburan para nabi sebagai
masjid-masjid. (HR. Bukhari dan Abu Ya'la)
5. Mimbarku (terletak) di tepi jalur menuju surga. Antara mimbarku dan kamarku
adalah taman dari taman-taman surga. (HR. Ahmad)
6. Tidak dibenarkan ziarah (kunjungan) ke masjid-masjid kecuali pada ketiga
masjid, yaitu masjidil Haram (Mekah), masjidil Aqsha (Baitul Maqdis), dan
masjidku ini (Madinah). (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Shalat di masjidku ini lebih afdol (utama) dari seribu shalat di
masjid-masjid lainnya, kecuali masjidil Haram, dan shalat di masjidil Haram
lebih afdol (utama) dari seratus shalat di masjidku ini. (HR. Ahmad)
8. Apabila seorang mengantuk saat shalat Jum'at di masjid maka hendaklah pindah
tempat duduknya ke tempat duduk lainnya. (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
9. Bila seorang masuk ke masjid hendaklah shalat (sunnat) dua rakaat sebelum
duduk. (HR. Ahmad)
10. Apabila seorang isteri minta ijin suaminya untuk pergi ke masjid maka
janganlah sang suami melarangnya. (HR. Bukhari)
11. Sebaik-baik masjid (tempat bersujud) untuk wanita ialah dalam rumahnya
sendiri. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
12. Tidak ada shalat bagi tetangga masjid, selain dalam masjid. (HR.
Adarqathani)
13. Apabila kamu melihat orang yang terbiasa masuk masjid maka saksikanlah
bahwa dia beriman karena sesungguhnya Allah telah berfirman dalam surat At
taubah ayat 18: "Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah lah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah.
Maka mereka lah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
14. Beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki di malam
gelap-gulita menuju masjid bahwa bagi mereka cahaya yang terang-benderang di
hari kiamat. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
15. Barangsiapa membangun untuk Allah sebuah masjid (mushola) walaupun sebesar
kandang unggas (rumah gubuk) maka Allah akan membangun baginya rumah di surga. (HR.
Asysyihaab dan Al Bazzar)
16. Nabi Saw bertanya kepada malaikat Jibril As, "Wahai Jibril, tempat
manakah yang paling disenangi Allah?" Jibril As menjawab,
"Masjid-masjid dan yang paling disenangi ialah orang yang pertama masuk
dan yang terakhir ke luar meninggalkannya." Nabi Saw bertanya lagi,"
Tempat manakah yang paling tidak disukai oleh Allah Ta'ala?" Jibril
menjawab, "Pasar-pasar dan orang-orang yang paling dahulu memasukinya dan
paling akhir meninggalkannya." (HR. Muslim)
Yang
Berhak Mendapat Syafa'at
1. Sesungguhnya syafa'atku diperuntukkan bagi umatku yang sama sekali tidak
berbuat syirik kepada Allah. (HR. Ahmad)
2. Syafa'atku adalah bagi pelaku-pelaku dosa-dosa besar (kabair) dari kalangan
umatku. (HR. Tirmidzi)
3. Pada hari kiamat ada tiga golongan manusia yang dapat memberi syafa'at yaitu
para nabi, para ulama dan para syuhada. (HR. Ahmad)
Rahmat
Allah
1. Orang yang belas kasihan akan dikasihi Arrahman (Yang Maha Pengasih), karena
itu kasih sayangilah yang di muka bumi, niscaya kamu dikasih-sayangi mereka
yang di langit. (HR. Bukhari)
2. Allah Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "RahmatKu mendahului
murkaKu." (HR. Muslim)
3. Tiada dicabut rahmat kecuali dari (hati) seorang pendurhaka. (HR. Abu Dawud)
4. Barangsiapa tidak mengasihi dan menyayangi manusia maka dia tidak dikasihi
dan tidak disayangi Allah. (HR. Bukhari)
5. Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah akan memberinya
maaf pada hari kesulitan. (HR. Ath-Thabrani)
6. Pengampunan Allah lebih besar dari dosamu. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
7. Allah Azza Wajalla merahasiakan dosa hambanya di dunia dan merahasiakannya pula
di akhirat. (HR. Muslim).
8. Seorang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena rahmat Allah Ta'ala.
Karena itu bertindaklah yang lurus (baik dan benar). (HR. Muslim)
Kenikmatan
1.
Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan
waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan waktu senggang / luang orang
sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan terlarang).
(HR. Bukhari)
2. Membesarnya kenikmatan Allah bagi seseorang adalah bertambah banyaknya
kebutuhan orang kepadanya (banyak dibutuhkan orang). Tetapi barangsiapa enggan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang-orang itu maka dia telah membiarkan
kenikmatan itu lenyap. (HR. Al-Baihaqi)
3. Mohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang
lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan). (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada hambaNya maka Allah suka agar
kenikmatanNya itu tampak pada diri (hamba) Nya. (HR. Ath-Thabrani)
5. Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba dari kenikmatan-kenikmatan
Allah kelak pada hari kiamat ialah ucapan, "Bukankah telah Kami berikan
kesehatan pada tubuhmu dan Kami berikan air minum yang sejuk?" (HR.
Tirmidzi)
Bahaya
Bersumpah
1.
Jangan bersumpah kecuali dengan nama Allah. Barangsiapa bersumpah dengan nama
Allah, dia harus jujur (benar). Barangsiapa disumpah dengan nama Allah ia harus
rela (setuju). Kalau tidak rela (tidak setuju) niscaya lepaslah ia dari
pertolongan Allah. (HR. Ibnu Majah dan Aththusi)
2. Barangsiapa merampas hak orang muslim (dari) hasil sumpahnya maka Allah
mengharamkan baginya masuk surga dan mewajibkannya masuk neraka. Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, meskipun barang itu sedikit?" Nabi
menjawab, "Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu yang dipakai untuk siwak/gosok
gigi)." (HR. Muslim)
3. Sumpah dengan maksud melariskan dagangan adalah penghapus barokah. (HR. Bukhari
dan Muslim)
4. Barangsiapa bersumpah tidak dengan (menyebut) nama Allah maka dia telah
berbuat syirik (menyekutukan Allah). (HR. Ad-Dailami)
5. Ada tiga kelompok orang yang kelak pada hari kiamat Allah tidak akan
berkata-kata, tidak akan melihat, tidak akan pula mensucikan mereka. Bagi
mereka azab yang pedih. Abu Dzarr berkata, "Rasulullah mengulang-ulangi
ucapannya tiga kali dan aku bertanya, "Siapakah mereka itu, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang pakaiannya menyentuh tanah
karena kesombongannya, orang yang menyiarkan pemberiannya (mempublikasikan
kebaikannya), dan orang yang menjual dagangannya dengan sumpah palsu."
(HR. Muslim)
6. Barangsiapa mengangkat sumpah terhadap suatu perkara kemudian dia mengetahui
sesuatu yang lebih baik (benar) maka hendaklah dia menebus (kafarat) sumpahnya
dan mengemukakan apa yang lebih baik (benar). (HR. Muslim)
Keterangan:
Kafarat
(denda) sumpah sudah dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu
sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang
miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau
memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa
tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari.
Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu
langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)." (Surat 5. AL MAA-IDAH -
Ayat 89)
7. Berhati-hatilah, jangan kamu banyak bersumpah dalam penjualan. Itu memang
melariskan jualan tapi menghilangkan barokahnya (memusnahkan perdagangan). (HR.
Muslim)
Fitnah
1.
Umatku ini dirahmati Allah dan tidak akan disiksa di akhirat, tetapi siksaan
terhadap mereka di dunia berupa fitnah-fitnah, gempa bumi, peperangan dan
musibah-musibah. (HR. Abu Dawud)
2. Fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya.
(HR. Ar-Rafii).
3. Rasulullah Saw melarang penjualan senjata di kala berjangkitnya fitnah. (HR.
Ath-Thabrani)
4. Jangan mendekati fitnah jika sedang membara dan jangan menghadapinya bila
sedang timbul, bersabarlah bila fitnah datang menimpa. (HR. Ath-Thabrani)
5. Jika kamu berbicara (menyampaikan ucapan) tentang sesuatu perkara kepada
suatu kaum padahal perkara itu tidak terjangkau (tidak dipahami) oleh akal
pikiran mereka, niscaya akan membawa fitnah di kalangan mereka. (HR. Muslim)
Kepemimpinan,
Keadilan dan Politik
1. Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka. (HR. Abu Na'im)
2. Tidak akan sukses suatu kaum yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpin.
(HR. Bukhari)
3. Barangsiapa menghina penguasa Allah di muka bumi maka Allah akan
menghinanya. (HR. Tirmidzi)
4. Rasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai
Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya
jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi
jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR.
Bukhari dan Muslim)
5. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin
mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani
hukum dan peradilan. Juga Allah jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang
dermawan. Namun, jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia
menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah.
DijadikanNya orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan, dan harta
berada di tangan orang-orang kikir. (HR. Ad-Dailami)
6. Kami tidak mengangkat orang yang berambisi berkedudukan. (HR. Muslim)
7. Ada tiga perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu (i) Seorang
penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila
kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; (2) Tetangga, bila melihat
kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan / diam saja) tapi bila melihat keburukanmu
dia sebarluaskan; (3) Isteri bila berkumpul dia mengganggumu (diantaranya
dengan ucapan dan perbuatan yang menyakiti) dan bila kamu pergi (tidak di
tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR. Ath-Thabrani)
8. Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka.
(HR. Ahmad)
9. Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar
mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun
mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari
bangkai. (HR. Ath-Thabrani)
l0. Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya
kesengsaraan (kekesalan hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiamat. (HR.
Ath-Thabrani)
Keterangan:
Hal
tersebut karena dia menyalah gunakan jabatannya dengan berbuat yang zhalim dan
menipu (korupsi dll).
11. Aku mendengar Rasulullah Saw memprihatinkan umatnya dalam enam perkara: (1)
diangkatnya anak-anak sebagai pemimpin (penguasa); (2) terlampau banyak petugas
keamanan; (3) main suap dalam urusan hukum; (4) pemutusan silaturahmi dan
meremehkan pembunuhan; (5) generasi baru yang menjadikan Al Qur'an sebagai
nyanyian; (6) Mereka mendahulukan atau mengutamakan seorang yang bukan paling
mengerti fiqih dan bukan pula yang paling besar berjasa tapi hanya orang yang berseni
sastra lah. (HR. Ahmad)
12. Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak)
melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan
mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)
13. Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan
rakyatnya. (HR. Ath-Thabrani)
14. Menyuap dalam urusan hukum adalah kufur. (HR. Ath-Thabrani dan Ar-Rabii')
15. Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari tindakan penguasa maka hendaklah
bersabar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan (membelot) jamaah walaupun hanya
sejengkal maka wafatnya tergolong jahiliyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
16. Jangan bersilang sengketa. Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu bersilang
sengketa (cekcok, bermusuh-musuhan) lalu mereka binasa. (HR. Ahmad)
17. Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya Rasulullah, apabila seorang
mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?" Nabi Saw menjawab,
"Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang mendukung (membantu)
kaumnya atas suatu kezaliman." (HR. Ahmad)
18. Kaum muslimin kompak bersatu menghadapi yang lain. (HR. Asysyihaab)
19. Kekuatan Allah beserta jama'ah (seluruh umat). Barangsiapa membelot maka
dia membelot ke neraka. (HR. Tirmidzi)
20. Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang
suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang
isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang
pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak
bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
21. Barangsiapa membaiat seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah
hatinya dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat
mungkin. (HR. Muslim)
22. Akan terlepas (kelak) ikatan (kekuatan) Islam, ikatan demi ikatan. Setiap
kali terlepas satu ikatan maka orang-orang akan berpegangan kepada yang
lainnya. Yang pertama kali terlepas ialah hukum dan yang terakhir adalah shalat.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
23. Hendaklah kamu mendengar, patuh dan taat (kepada pemimpinmu), dalam masa
kesenangan (kemudahan dan kelapangan), dalam kesulitan dan kesempitan, dalam
kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun
keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR. Muslim dan An-Nasaa'i)
24. Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Karena itu jika
terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak. (HR. Anas bin Malik)
25. Dua orang lebih baik dari seorang dan tiga orang lebih baik dari dua orang,
dan empat orang lebih baik dari tiga orang. Tetaplah kamu dalam jamaah.
Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidak akan mempersatukan umatku kecuali dalam
petunjuk (hidayah) (HR. Abu Dawud)
Hakim dan
Kehakiman
1. Hakim terdiri dari tiga golongan. Dua golongan hakim masuk neraka dan
segolongan hakim lagi masuk surga. Yang masuk surga ialah yang mengetahui
kebenaran hukum dan mengadili dengan hukum tersebut. Bila seorang hakim
mengetahui yang haq tapi tidak mengadili dengan hukum tersebut, bahkan
bertindak zalim dalam memutuskan perkara, maka dia masuk neraka. Yang
segolongan lagi hakim yang bodoh, yang tidak mengetahui yang haq dan memutuskan
perkara berdasarkan kebodohannya, maka dia juga masuk neraka. (HR. Abu Dawud
dan Ath-Thahawi)
2. Lidah seorang hakim berada di antara dua bara api sehingga dia menuju surga
atau neraka. (HR. Abu Na'im dan Ad-Dailami)
3. Barangsiapa diangkat menjadi hakim maka dia telah disembelih tanpa menggunakan
pisau. (HR. Abu Dawud)
4. Allah beserta seorang hakim selama dia tidak menzalimi. Bila dia berbuat
zalim maka Allah akan menjauhinya dan setanlah yang selalu mendampinginya. (HR.
Tirmidzi)
5. Bila seorang hakim mengupayakan hukum (dengan jujur) dan keputusannya benar,
maka dia akan memperoleh dua pahala. Tetapi bila keputusannya salah maka dia
akan memperoleh satu pahala. (HR. Bukhari)
6. Janganlah hendaknya seorang wanita menjadi hakim yang mengadili urusan masyarakat
umum. (HR. Ad-Dailami)
7. Salah satu dosa paling besar ialah kesaksian palsu. (HR. Bukhari)
8. Rasulullah Saw bersabda : "Disejajarkan kesaksian palsu dengan
bersyirik kepada Allah." Beliau mengulang-ulang sabdanya itu sampai tiga
kali. (Mashabih Assunnah)
9. Nabi Saw mengadili dengan sumpah dan saksi. (HR. Muslim)
10. Maukah aku beritahukan saksi yang paling baik? Yaitu yang datang memberi
kesaksian sebelum dimintai kesaksiannya. (HR. Muslim)
11. Pria paling dibenci Allah ialah orang yang bermusuhan dengan sengit. (HR.
Bukhari)
12. Janganlah hendaknya seorang hakim mengadili antara dua orang dalam keadaan
marah. (HR. Muslim)
13. Tidak halal darah (dihukum mati) seorang muslim kecuali karena salah satu
dari tiga sebab. Pertama, duda atau janda yang berzina (juga suami atau
isteri). Kedua, hukuman pembalasan karena menghilangkan nyawa orang lain
(Qishas), dan ketiga, yang murtad dari Islam dan meninggalkan jama'ah. (HR.
Bukhari)
14. Rasulullah Saw pernah memenjarakan seseorang karena suatu tuduhan kemudian dibebaskannya.
(HR. An-Nasaa'i)
15. Sesungguhnya aku mengadili dan memutuskan perkara antara kalian dengan
bukti-bukti dan sumpah-sumpah. Sebagian kamu lebih pandai mengemukakan alasan
dari yang lain. Siapapun yang aku putuskan memperoleh harta sengketa yang
ternyata milik orang lain (saudaranya), sesungguhnya aku putuskan baginya potongan
api neraka. (HR. Aththusi)
16. Seorang wanita di jaman Rasulullah Saw sesudah fathu Mekah telah mencuri.
Lalu Rasulullah memerintahkan agar tangan wanita itu dipotong. Usamah bin Zaid
menemui Rasulullah untuk meminta keringanan hukuman bagi wanita tersebut.
Mendengar penuturan Usamah, wajah Rasulullah langsung berubah. Beliau lalu
bersabda : "Apakah kamu akan minta pertolongan (mensyafa'ati) untuk
melanggar hukum-hukum Allah Azza Wajalla?" Usamah lalu menjawab,
"Mohonkan ampunan Allah untukku, ya Rasulullah." Pada sore harinya
Nabi Saw berkhotbah setelah terlebih dulu memuji dan bersyukur kepada Allah.
Inilah sabdanya : "Amma ba'du. Orang-orang sebelum kamu telah binasa
disebabkan bila seorang bangsawan mencuri dibiarkan (tanpa hukuman), tetapi
jika yang mencuri seorang awam (lemah) maka dia ditindak dengan hukuman. Demi
yang jiwaku dalam genggamanNya. Apabila Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku
pun akan memotong tangannya." Setelah bersabda begitu beliau pun kembali
menyuruh memotong tangan wanita yang mencuri itu. (HR. Bukhari)
17. Bila dua orang yang bersengketa menghadap kamu, janganlah kamu berbicara
sampai kamu mendengarkan seluruh keterangan dari orang kedua sebagaimana kamu
mendengarkan keterangan dari orang pertama. (HR. Ahmad)
18. Kami bersama Rasulullah Saw dalam suatu majelis. Rasulullah bersabda
:"Berbai'atlah kamu untuk tidak syirik kepada Allah dengan sesuatu apapun,
tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar. Barangsiapa menepatinya maka
baginya pahala di sisi Allah dan barangsiapa yang melanggar sesuatu dari perkara-perkara
itu maka dia dihukum dan itulah tebusannya (kafarat). Namun barangsiapa yang
melanggar perkara-perkara itu dan dirahasiakan oleh Allah maka persoalannya
adalah di tangan Allah. Bila Dia menghendaki maka akan diampuniNya atau
disiksaNya (di akhirat)." (HR. Muslim)
19. Hindarkanlah tindakan hukuman terhadap seorang muslim sedapat mungkin
karena sesungguhnya lebih baik bagi penguasa bertindak salah karena
membebaskannya daripada salah karena menjatuhkan hukuman. (HR. Tirmidzi dan
Al-Baihaqi)
20. Barangsiapa menjauhi kehidupannya sebagai badui maka dia mengisolir
dirinya, dan barangsiapa yang mengikuti perburuan maka dia akan lengah dan
lalai. Barangsiapa yang mendatangi pintu-pintu penguasa maka dia akan terkena
fitnah. Ketahuilah, seorang yang makin mendekatkan dirinya kepada penguasa akan
bertambah jauh dari Allah. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Jihad dan
Perang
1.
Aku menginginkan berperang di jalan Allah, lalu aku terbunuh, dihidupkan lagi
dan mati lagi, lalu dihidupkan lagi. (HR. Bukhari)
2. Kedua kaki hambaKu yang dilibat debu dalam perang fisabilillah tidak akan
tersentuh api neraka. (HR. Bukhari)
3. Berjaga-jaga satu malam dalam perang fisabilillah lebih afdhol dari seribu
malam dishalati malam harinya dan dipuasai siang harinya. (HR. Al Hakim)
4. Tidak ada hijrah lagi sesudah fathu Mekah selain jihad, niat, dan apabila
diserukan berangkat (pergi berperang) maka berangkatlah. (HR. Bukhari)
5. Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri (masuk Islam) maka
dia selamat. Tiangnya Islam adalah shalat dan atapnya adalah jihad
(perjuangan). Yang dapat mencapainya hanya orang yang paling utama di antara
mereka. (HR. Ath-Thabrani)
6. Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lidahmu. (HR.
An-Nasaa'i)
7. Manusia yang paling dekat derajatnya kepada derajat kenabian ialah para
mujahidin dan ilmuwan (cendekiawan) karena kaum mujahidin melaksanakan ajaran
para rasul dan ilmuwan membimbing manusia untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi.
(HR. Ad-Dailami)
8. Tiada setetes yang lebih disukai Allah 'Azza wajalla daripada setetes darah
di jalan Allah. (HR. Ath-Thahawi)
9. Barangsiapa memberi perlengkapan bagi seorang yang berperang di jalan Allah
maka dia terhitung ikut berperang dan barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan
keluarga (menyantuni) orang yang berperang maka dia terhitung ikut berperang di
jalan Allah. (HR. Bukhari)
10. Wahai segenap manusia, janganlah kamu mengharap-harap bertemu dengan musuh.
Mohonlah kepada Allah akan keselamatan. Bila bertemu dengan mereka maka
bersabarlah (yakni sabar menderita, gigih, ulet dan tabah dalam melawan
mereka). Ketahuilah, surga terletak di bawah bayang-bayang pedang. (HR.
Bukhari)
11. Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang (tanpa
disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan
Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang
rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan
pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak,
wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu
Dawud)
12. Rasulullah Saw mengikutsertakan kaum wanita dalam peperangan. Mereka
mengobati orang yang terluka. Rasulullah tidak pernah memberi mereka bagian
dari harta rampasan tetapi memberi mereka dari kelebihan (sisa) pembagian. (HR.
Muslim)
13. Perang adalah tipu daya. (HR. Bukhari)
14. Kalau kamu melakukan perdagangan dengan riba, hanya menjadi
peternak-peternak dan senang hanya dengan bertani saja dan meninggalkan jihad
(perjuangan) maka Allah akan menimpakan kehinaan atasmu. Kamu tidak dapat
mencabut kehinaan itu sehingga kamu kembali kepada Ad Dienmu. (HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah)
15. Ada tiga hal yang menyebabkan tidak bergunanya seluruh amalan, yaitu:
syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, dan lari menghindari pertempuran
(dalam perang fisabilillah) (HR. Ath-Thabrani)
16. Suatu kaum yang meninggalkan perjuangan akan Allah timpakan kepada mereka
azab. (HR. Ath-Thabrani)
17. Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan
yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, "Itu untuk si
pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?" Nabi Saw menjawab,
"Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya." (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Yang
terbunuh berusaha membunuh tetapi kedahuluan terbunuh.
18. Rasulullah Saw melarang penyebaran racun (wabah penyakit / virus / senjata
kimia) di negeri musuh. (HR. Ath-Thahawi)
19. Saling berpesanlah untuk memperlakukan para tawanan dengan baik. (HR.
Ath-Thabrani)
20. Kami tidak menggunakan bantuan kaum musyrikin untuk memerangi kaum
musyrikin. (HR. Ahmad)
21. Orang yang pergi berperang di jalan Allah dan yang pergi untuk menunaikan
haji atau umroh adalah tamu-tamu Allah. Allah menyerukan kepada mereka, dan
mereka menyambutnya dan mereka memohon kepada-Nya, lalu Allah mengabulkan
permohonan mereka. (HR. Ibnu Majah).
22. Barangsiapa menolak ketaatan (membangkang) dan meninggalkan jama'ah lalu
mati maka matinya jahiliyah, dan barangsiapa berperang di bawah panji (bendera)
nasionalisme (kebangsaan atau kesukuan) yang menyeru kepada fanatisme atau
bersikap marah (emosi) karena mempertahankan fanatisme (golongan) lalu terbunuh
maka tewasnya pun jahiliyah. (HR. An-Nasaa'i)
Penjelasan:
Asysyathibi
memberi definisi tentang yang dimaksud jama'ah, yaitu:
1. Orang-orang Islam yang berhimpun dalam satu urusan.
2. Mayoritas orang-orang Islam
3. Kumpulan ulama mujtahidin.
4. Jama'atul muslimin jika berhimpun di bawah komando seorang amir (pemimpin).
5. Para sahabat yang diridhoi Allah dan tentu pada kondisi yang khusus.
Suatu jama'ah akan terbentuk bila ada musyawarah.
Mata
Pencaharian dan Hasil Kerja
1. Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu
(seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa
jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu
hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu.
Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan
bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih
dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar dan Al Hakim)
3. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil
(professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk
keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.
(HR. Ahmad)
4. Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua
tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR.
Ahmad)
5. Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus)
dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan
dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani)
6. Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah)
dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)
7. Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar
lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi
kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang
meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak.
(Mutafaq'alaih)
8. Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. (HR.
Bukhari)
9. Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka hendaklah dia melestarikannya.
(HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Yakni senantiasa bersungguh-sungguh dan konsentrasi di bidang usaha tersebut,
serta jangan suka berpindah-pindah ke pintu-pintu rezeki lain atau
berpindah-pindah usaha karena di khawatirkan pintu rezeki yang sudah jelas
dibukakan tersebut menjadi hilang dari genggaman karena kesibukkan nya mengurus
usaha yang lain. Seandainya memang mampu maka hal tersebut tidak mengapa.
10. Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu
untuk mencari rezeki. (HR. Ath-Thabrani)
11. Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu.
Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan. (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
12. Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun fajar).
(HR. Ahmad)
13. Barangsiapa menghidupkan lahan mati maka lahan itu untuk dia. (HR. Abu Dawud
dan Aththusi)
Keterangan:
Hal tersebut khusus untuk lahan atau tanah kosong yang tidak ada pemiliknya.
Jika lahan atau tanah kosong tersebut ada pemiliknya maka tidak boleh diambil
dengan jalan yang bathil.
14. Carilah rezeki di perut bumi. (HR. Abu Ya'la)
15. Pengangguran menyebabkan hati keras (keji dan membeku). (HR. Asysyihaab)
16. Allah memberi rezeki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan
kerasnya serta ambisinya. (HR. Aththusi)
17. Mata pencaharian paling afdhol adalah berjualan dengan penuh kebajikan dan
dari hasil keterampilan tangan. (HR. Al-Bazzar dan Ahmad)
18. Sebaik-baik mata pencaharian ialah hasil keterampilan tangan seorang buruh
apabila dia jujur (ikhlas). (HR. Ahmad)
Harta dan
Kekayaan
1. Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang
sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati). (HR. Abu Ya'la)
2. Setiap orang lebih berhak atas harta miliknya daripada ayahnya atau anaknya
dan segenap manusia. (HR. Al-Baihaqi)
3. Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan
kepada Allah. (HR. Ad-Dailami)
4. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya
Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan
peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan
kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)."
(Mutafaq'alaih)
5. Harta yang dizakati tidak akan susut (berkurang). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya. (HR.
Ath-Thabrani)
7. Cinta yang sangat terhadap harta dan kedudukan dapat mengikis agama
seseorang. (HR. Aththusi)
8. Anak Adam berkata: "Hartaku... hartaku..." Nabi Saw bersabda:
"Adakah hartamu, hai anak Adam kecuali yang telah kamu belanjakan untuk
makan atau membeli sandang lalu kumal, atau sedekahkan lalu kamu
tinggalkan." (HR. Muslim)
9. Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi
melalaikan. (HR. Abu Dawud)
10. Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan
terhadap umatku ialah harta-benda. (HR. Tirmidzi)
11. Akan datang bagi manusia suatu jaman dimana orang tidak peduli apakah harta
yang diperolehnya halal atau haram. (HR. Bukhari)
12. Wahai 'Amru, alangkah baiknya harta yang sholeh di tangan orang yang
sholeh. (HR. Ahmad)
13. Pada akhir jaman kelak manusia harus menyediakan harta untuk menegakkan
urusan agama dan urusan dunianya. (HR. Ath-Thabrani)
14. Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang
memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka.
(HR. Bukhari)
15. Sesungguhnya orang-orang yang mengelola harta Allah dengan tidak benar maka
bagi mereka api neraka pada hari kiamat. (HR. Bukhari)
16. Janganlah kamu mengagumi orang yang terbentang kedua lengannya menumpahkan
darah. Di sisi Allah dia adalah pembunuh yang tidak mati. Jangan pula kamu
mengagumi orang yang memperoleh harta dari yang haram. Sesungguhnya bila dia
menafkahkannya atau bersedekah maka tidak akan diterima oleh Allah dan bila
disimpan hartanya tidak akan berkah. Bila tersisa pun hartanya akan menjadi
bekalnya di neraka. (HR. Abu Dawud)
17. Sesungguhnya uang dinar dan dirham ini telah membinasakan orang-orang
sebelum kamu dan di masa yang akan datang pun akan membinasakan. (HR.
Ath-Thabrani)
18. Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta maka pergunakanlah (makanlah)
dan sedekahkanlah sebagiannya. (HR. Muslim)
19. Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya (tidak benar) maka
Allah akan memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor). (HR.
Al-Baihaqi)
Kemiskinan
1. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang
fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Orang-orang fakir-miskin akan memasuki surga lima ratus tahun[1] sebelum
orang-orang kaya memasukinya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
3. Kesengsaraan yang paling sengsara ialah miskin di dunia dan disiksa di
akhirat. (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)
4. Balasan amal dari seorang miskin terhadap orang kaya ialah kesetiaan
(keikhlasan) dan doa. (HR. Abu Dawud)
5. Kasihanilah tiga golongan orang yaitu orang kaya dalam kaumnya lalu melarat,
seorang yang semula mulia (terhormat dalam kaumnya) lalu terhina, dan seorang
'alim yang dipermainkan (diperolok-olok) oleh orang-orang yang dungu dan jahil.
(HR. Asysyihaab)
6. Hampir saja kemiskinan (kemiskinan jiwa dan hati) berubah menjadi kekufuran.
(HR. Ath-Thabrani)
Catatan
Kaki:
[1] Lima ratus tahun adalah setengah hari di surga karena sehari di sisi Allah
sama dengan seribu tahun di dunia. Wallaahu'alam
Menunaikan
Amanat
1. Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah
berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
2. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi
orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
3. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa
memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR. Ath-Thabrani)
4. Apa yang dibicarakan dan terjadi dalam majelis-majelis (rapat atau
pertemuan) harus dijaga dan dipelihara sebagai amanat. (HR. Abu Dawud)
Muamalah
(Hubungan Kemasyarakatan)
1.
Biarlah manusia saling memberi rezeki kepada yang lainnya. (HR. Al-Baihaqi)
2. Apabila Allah menginginkan kemajuan dan kesejahteraan kepada suatu kaum maka
Allah memberi mereka karunia kemudahan dalam jual-beli dan kehormatan diri.
Namun bila Allah menginginkan bagi suatu kaum kemacetan dan kegagalan maka
Allah membuka bagi mereka pintu pengkhianatan. (HR. Ath-Thabrani)
3. Jangan kamu saling dengki dan iri dan jangan pula mengungkit keburukan orang
lain. Jangan saling benci dan jangan saling bermusuhan serta jangan saling
menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya dengan tidak
menzhaliminya, tidak mengecewakannya, tidak membohonginya dan tidak
merendahkannya. Letak takwa ada di sini (Nabi Saw menunjuk ke dada beliau
sampai diulang tiga kali). Seorang patut dinilai buruk bila merendahkan
saudaranya yang muslim. Seorang muslim haram menumpahkan darah, merampas harta,
dan menodai kehormatan muslim lainnya. (HR. Muslim)
4. Pedagang yang jujur amanatnya kelak di hari kiamat bersama-sama para nabi,
shiddiqin dan para shuhada. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
5. Nabi Saw melarang menjual-beli uang muka (persekot). Artinya, memperjual
belikan uang muka. (HR. Abu Dawud)
6. Apabila terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli maka keputusan ada
di tangan penjual. Apakah pembeli menyetujuinya atau jual-beli batal. (HR. Abu
Hanifah)
7. Barangsiapa menjual buah-buahan lalu buah-buahan itu rusak (busuk) maka
dilarang menerima uang penjualannya. Mengapa dia mengambil dengan tidak sah
uang saudaranya semuslim? (HR. Ibnu Majah)
8. Rasulullah Saw melarang orang menjual air. (Mutafaq'alaih)
Keterangan:
Yakni air yang bersumber dari sumber aslinya, seperti air hujan, mata air
pegunungan, air sungai, air laut, air danau, dan lain-lain. Seandainya ada
orang yang hendak mengambil air ke sumber-sumber air tersebut, maka siapapun
tidak berhak untuk melarang atau pun menjual dan menentukan harga airnya.
Siapapun tidak ada yang boleh menguasai dan memonopoli sumber-sumber air
tersebut. Firman Allah, "Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari
langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan,
yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu." (Surat 16. AN
NAHL - Ayat 10). Namun, seandainya air tersebut sudah di proses, misalnya yang
semula masih kurang hygenis, lalu diolah dan diproses menjadi air murni yang
segar (seperti air dalam kemasan) yang layak untuk diminum, maka boleh untuk
dijual, karena orang atau perusahaan yang telah memprosesnya tersebut telah
mengeluarkan tenaga serta biaya juga. Wallaahu'alam.
9. Apabila seorang kehilangan atau kecurian barangnya kemudian ditemukan di
tangan seseorang maka orang itu (yang kehilangan) lebih berhak memiliki kembali
barangnya. Adapun orang yang membeli barang tersebut hendaknya menuntut
pengembalian uangnya dari penjual barang tersebut. (HR. Ibnu Majah)
10. Tidak boleh menjual buah-buahan sampai terbukti benar kebaikannya. (HR.
Ath-Thahawi)
11. Allah memberkahi penjualan yang mudah, pembelian yang mudah, pembayaran
yang mudah dan penagihan yang mudah. (HR. Ath-Thahawi)
12. Rasulullah Saw melarang penjualan karena terpaksa (dipaksa menjual karena
terdesak kebutuhan) dan melarang penjualan dengan pemalsuan (penipuan). (HR.
Mashabih Assunnah)
13. Tidak sah perceraian, penjualan atau pembelian yang dilakukan orang gila.
(HR. Abu Hanifah)
14. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) :"Aku yang ketiga
(bersama) dua orang yang berserikat dalam usaha (dagang) selama yang seorang
tidak berkhianat (curang) kepada yang lainnya. Apabila berlaku curang maka Aku
ke luar dari mereka." (Abu Dawud)
15. Orang yang mendatangkan barang dagangan (impor) untuk dijual selalu akan
memperoleh rezeki dan orang yang menimbun barang akan dikutuk Allah. (HR. Ibnu
Majah dan Aththusi)
16. Barangsiapa menimbun bahan pangan kebutuhan kaum muslimin maka Allah akan
menimpanya dengan kebangkrutan dan penyakit lepra. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
17. Rasulullah Saw memutuskan untuk mendahulukan penyelesaian hutang sebelum
melaksanakan wasiat. (HR. Al Hakim)
Keterangan:
Hadits ini merupakan petunjuk bagaimana tata urutan menunaikan harta warisan
ketika seseorang meninggal dunia. Maka yang pertama adalah pembayaran hutang,
lalu menunaikan wasiat, kemudian baru sisa harta warisan yang ada dibagikan
kepada ahli waris.
18. Berhati-hatilah dalam berhutang. Sesungguhnya berhutang itu suatu kesedihan
pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang hari. (HR. Ibnu Babawih
dan Al-Baihaqi)
19. Orang kaya yang menunda-nunda (mengulur-ulurkan waktu) pembayaran hutangnya
adalah kezaliman. (HR. Bukhari)
20. Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai
hutangnya di dunia dilunasi. (HR. Ahmad)
21. Barangsiapa mengambil harta orang-orang untuk disampaikannya (kepada yang
berhak) maka Allah akan menyampaikannya dan barangsiapa mengambilnya dengan
maksud merusaknya maka Allah akan merusak orang itu. (HR. Bukhari)
22. Jangan menimbulkan ketakutan pada dirimu sendiri sesudah terasa olehmu
keamanan (ketentraman). Para sahabat bertanya, "Apa yang menimbulkan
ketakutan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Hutang." (HR.
Ahmad)
23. Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik dalam membayar hutangnya. (HR.
Bukhari)
24. Seorang hamba muslim yang membayar hutang saudaranya maka Allah akan
melepaskan ikatan penggadaiannya pada hari kiamat. (HR. Mashabih Assunnah)
25. Hutang adalah bendera Allah di muka bumi. Apabila Allah hendak menghinakan
seorang hamba maka diikatkan ke lehernya. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
26. Waspadalah dan hindarilah do'a orang yang dalam kesulitan untuk membayar
kembali hutangnya. (HR. Ad-Dailami)
27. Berlakulah lunak dan saling mengasihi. Hendaklah kamu saling mengalah
terhadap yang lain. Apabila orang yang punya hak mengetahui kebaikan yang akan
diperolehnya disebabkan menunda tuntutannya atas haknya pasti orang yang punya
tuntutan atas haknya akan lari menjauhi orang yang dituntutnya. (HR. Bukhari)
28. Apabila seorang menghutangi orang lain maka janganlah mengambil suatu
kelebihan (komisi). (HR. Ahmad)
29. Barangsiapa mengangkat senjata terhadap kami tidaklah dia dari golongan
kami dan barangsiapa menipu kami maka dia bukan dari golongan kami. (HR.
Bukhari)
30. Unta yang digadaikan boleh ditunggangi karena dikeluarkan biaya
pemeliharaannya dan susunya boleh diminum oleh orang yang menyimpan unta
tersebut. (HR. Bukhari)
31. Seorang laki-laki yang menzinai wanita merdeka atau budak maka anaknya
adalah anak zina. Dia tidak mewarisi dan tidak diwarisi oleh laki-laki
tersebut. (HR. Tirmidzi)
32. Pembunuh tidak bisa menerima warisan dari orang yang dibunuhnya. (HR.
Tirmidzi)
33. Seorang kafir tidak boleh mewarisi harta orang muslim dan orang muslim pun
tidak boleh mewarisi harta orang kafir. (HR. Bukhari)
34. Apabila kamu menimbang hendaklah ditepati. (HR. Ibnu Majah)
35. Barangsiapa menanami lahan orang lain tanpa ijin dari pemiliknya maka
baginya pengembalian biaya penanaman dan tidak mendapat bagian dari hasil
tanaman. (HR. Ahmad)
36. Pemilik hak berhak pula berbicara agak keras (misalnya terhadap yang
berhutang). (HR. Bukhari dan Muslim)
37. Kaum muslimin berserikat (memiliki bersama) dalam tiga hal, yaitu air,
rerumputan (di padang rumput yang tidak bertuan), dan api. (HR. Abu Dawud)
Dunia dan
Segala Isinya
1. Barangsiapa pada pagi hari aman dalam kelompoknya, sehat tubuhnya, memiliki
pangan untuk seharinya, maka dia seolah-olah memperoleh dunia dengan segala
isinya. (HR. Tirmidzi)
2. Perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang yang mencelupkan jari
tangannya ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya.
(HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3. Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu
berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya.
(HR. Ibnu Majah)
4. Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kamu kholifah dan
Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan
dunia. Sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah godaan kaum
wanita. (HR. Ahmad)
5. Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain
sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para
sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian
banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa
penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan
takut mati." (HR. Abu Dawud)
6. Demi Allah, bukanlah kemelaratan yang aku takuti bila menimpa kalian, tetapi
yang kutakuti adalah bila dilapangkannya dunia bagimu sebagaimana pernah
dilapangkan (dimudahkan) bagi orang-orang yang sebelum kalian, lalu kalian
saling berlomba sebagaimana mereka berlomba, lalu kalian dibinasakan olehnya
sebagaimana mereka dibinasakan. (HR. Ahmad)
7. Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, "Hai Muhammad,
hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau
pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau
akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat
malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang
lain." (HR. Ath-Thabrani)
8. Janganlah kalian mencaci-maki dunia. Dia adalah sebaik-baik kendaraan.
Dengannya orang dapat meraih kebaikan dan dapat selamat dari kejahatan. (HR. Ad-Dailami)
9. Sesungguhnya Allah melindungi hambaNya yang mukmin dari godaan dunia dan
Allah juga menyayanginya sebagaimana kamu melindungi orangmu yang sakit dan
mencegahnya dari makanan serta minuman yang kamu takuti akan mengganggu
kesehatannya. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
Jaman
1. Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini, kemudian yang sesudahnya dan yang
sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul suatu kaum yang memberi kesaksian
tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat
diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi tidak menepatinya dan mereka
tampak gemuk-gemuk. (HR. Tirmidzi)
2. Tiada datang kepadamu jaman kecuali yang sesudahnya lebih buruk dari pada
yang sebelumnya sampai kamu berjumpa dengan Allah. (HR. Ahmad)
3. Jangan memaksa dirimu berjaga (tidak tidur) pada malam hari karena kamu
tidak mampu melakukannya. Bila seseorang mengantuk maka hendaklah dia tidur di
tempat tidurnya sendiri dan itu lebih aman. (HR. Ad-Dailami)
4. Pada hari Jum'at terdapat saat yang apabila seorang muslim memohon kepada
Allah sesuatu kebaikan maka Allah akan memberinya, yaitu saat antara duduknya
seorang imam (Khatib) sampai usainya shalat. (HR. Muslim)
Ilmu
Pengetahuan dan Kebodohan
1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada
Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya
adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam
kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi
ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')
2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik
bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab
ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat
seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR.
Ibnu Majah)
4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri,
dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
5. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan
untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan
pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan
untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka
baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat
bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga. (HR. Muslim)
8. Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)
9. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?"
Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR. Ath-Thabrani)
10. Apabila muncul bid'ah-bid'ah di tengah-tengah umatku wajib atas seorang
'alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka
baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Tidak akan diterima
sodaqohnya dan kebaikan amalannya. (HR.Ar-Rabii')
11. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan
datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu
Dawud)
12. Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia
akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka
dia akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)
13. Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan.
(HR. Abu Dawud)
14. Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang
ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
15. Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
16. Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidak mengerti maka dosanya adalah
atas orang yang memberi fatwa. (HR. Ahmad)
17. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang
Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)
18. Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka
ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)
19. Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri
(Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)
20. Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para
ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya[1], serta
penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)
21. Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut
tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim.
Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu
ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan
menyesatkan. (Mutafaq'alaih)
22. Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan
fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh
bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR.
Ath-Thabrani)
23. Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan
tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta'ala membimbing
mereka apabila ada yang tergelincir. (HR. Bukhari)
24. Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya.
Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada
berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na'im)
Catatan
Kaki:
[1] Pengemban Al Qur'an dan ahlinya termasuk pembaca, penghafal, ahli tafsir, dan
penegak ajaran Al Qur'an.
Halal dan
Haram
1. Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya
terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya),
yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal
musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan,
barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di
sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah
bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah
larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam
tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik;
dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak.
Ketahuilah, dia itu adalah hati." (HR. Bukhari)
Keterangan:
Khusus untuk hadits no.1 ini saya ambil langsung dari kitab Ringkasan Shahih
Bukhari karya Al-Albani, karena saya lihat arti (terjemahan) yang bersumber
dari buku 1100 Hadits Terpilih ini kurang tepat. Disana disebutkan,
"Barangsiapa terperosok ke dalam hal yang syubhat (perkara-perkara yang
diragukan hukumnya) maka dia terperosok dalam yang haram." Padahal kalimat
yang tepat bukan menyatakan "pasti", tapi "hampir-hampir"
terperosok kepada yang haram. Wallaahu'alam.
2. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw: "Apabila aku shalat
semua yang fardhu (yang wajib / shalat lima waktu) dan puasa pada bulan
Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan tidak lebih
dari itu, apakah aku bisa masuk surga?" Nabi Saw menjawab, "Ya."
(HR. Muslim)
3. Lautan airnya suci (untuk wudhu) dan bangkai ikannya halal (untuk dimakan).
(HR. Bukhari)
4. Orang yang mengharamkan sesuatu yang halal serupa dengan orang yang
menghalalkan sesuatu yang haram. (HR. Asysyihaab)
5. Yang halal jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya ada
perkara-perkara yang kelam (syubhat / kabur / samar-samar). (HR. Bukhari)
6. Akan datang satu masa dimana tiada seorangpun yang tidak makan uang riba.
Kalau tidak ribanya maka ia akan terkena asapnya (atau debunya). (HR. Abu
Dawud)
7. Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Pergaulan
1. Apabila seorang datang langsung berbicara sebelum memberi salam maka
janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)
2. Lakukanlah ziarah dengan jarang-jarang agar lebih menambah kemesraan. (HR.
Ibnu Hibban)
3. Laki-laki memberi salam kepada wantia dan wanita jangan memberi salam kepada
laki-laki. (HR. Ad-Dainuri)
4. Apabila kamu saling berjumpa maka saling mengucap salam dan
bersalam-salaman, dan bila berpisah maka berpisahlah dengan ucapan istighfar.
(HR. Ath-Thahawi)
5. Sahabat Anas Ra berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw agar jawaban
kami tidak lebih daripada "wa'alaikum". (HR. Ad-Dainuri).
Penjelasan:
Yakni ketika orang non muslim (Yahudi, Nasrani, dan lain-lain) memberi salam
kepada seorang muslim maka jawabannya tidak boleh lebih dari:
"Wa'alaikum," artinya: "Dan juga bagimu". Namun jika yang
mengucapkan salam tersebut orang Islam, maka kita harus membalasnya dengan
ucapan yang lebih baik, atau minimal sama. Firman Allah, "Apabila kamu
dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
memperhitungkan segala sesuatu." (Surat 4. AN NISAA' - Ayat 86)
6. Apabila dua orang muslim saling berjumpa lalu berjabatan tangan dan mengucap
"Alhamdulillah" dan beristighfar maka Allah 'Azza Wajalla mengampuni
mereka. (HR. Abu Dawud)
7. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)
8. Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara
rahasia) dan meninggalkan orang yang ketiga (karena hal tersebut akan menimbulkan
kesedihan dan perasaan tidak enak baginya). (HR. Bukhari)
9. Apabila seorang bertamu lalu minta ijin (mengetuk pintu atau
memanggil-manggil) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu)
maka hendaklah ia pulang. (HR. Bukhari)
10. Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di tempat yang
ditunjuk kaum itu sebab mereka lebih mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka.
(HR. Ath-Thabrani)
11. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan
bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang
baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada
berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)
12. Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah
kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)
13. Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai kelestarian atas keakraban kawan lama,
maka peliharalah kelangsungannya. (HR. Ad-Dailami)
14. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar
pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam
menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
15. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah
memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)
16. Barangsiapa mengintip-intip rumah suatu kaum tanpa ijin mereka maka sah
bagi mereka untuk mencolok matanya. (HR. Muslim)
17. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib
padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
18. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam
segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan
menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)
19. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak
(toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')
20. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan
tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya
(kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)
21. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR.
Ath-Thabrani)
22. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya
Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang."
Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah
jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita
lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat),
dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
23. Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu.
(HR. Al-Baihaqi)
24. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas
pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)
25. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)
26. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu
dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)
27. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang
lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan
menghormatinya. (HR. Tirmidzi)
28. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati
tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah
tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal
lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)
29. Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa
diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah
rezeki yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)
30. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa
kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR.
Al-Baihaqi)
31. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah
(membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan
merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)
32. Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan
bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)
33. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi
saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)
34. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu)
kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi
kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)
35. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia
zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar
dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)
36. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka
dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)
37. Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah
akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan
Tirmidzi)
38. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)
39. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada
kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang
bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang
hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah
menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)
40. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak
boleh ada paksaan. (HR. Malik)
41. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)
42. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan
saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog
mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam
(menyapa). (HR. Bukhari)
43. Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari
mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
44. Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka
mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
45. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas
kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh
tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)
46. Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak
memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan
pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat
apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)
Perkawinan
1. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya
aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak. (HR. Abu Dawud)
2. Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga
hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata
dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa
karena (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo
agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang
separonya lagi. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)
4. Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan) untuk
beralih kepada ibadah melulu. (HR. Bukhari)
5. Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan
akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah
di muka bumi dan kerusakan yang meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
6. Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda
(perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah. (HR. Muslim)
7. Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: "Hai Ali, ada tiga perkara yang
janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya,
jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila
menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya." (HR. Ahmad)
8. Diharamkan dari penyusuan apa yang diharamkan dari keturunan (nasab). (HR.
Bukhari)
Penjelasan:
Larangan
hukum yang dikenakan terhadap nasab seperti hukum pernikahan, warisan, dan
lain-lain berlaku juga terhadap anak atau saudara sesusu.
9. Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena
kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah
yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)
10. Janganlah seseorang membeli (menawar) di atas penawaran saudaranya dan
jangan meminang di atas peminangan saudaranya, kecuali jika saudaranya
mengijinkannya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
11. Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka
Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena
memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan
barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah
baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud
ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin
mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya
dan memberkahi isterinya baginya. (HR. Bukhari)
12. Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila
seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan
seorang gadis ialah diam (ketika ditanya). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Penjelasan:
Diamnya seorang gadis adalah tanda setuju sebab gadis lebih banyak malu
ketimbang janda.
13. Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih
banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit. (HR.
Ath-Thabrani)
14. Sebaik-baik wanita ialah yang paling ringan mas kawinnya. (HR.
Ath-Thabrani)
15. Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku
menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim
maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar
dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri mukminah
yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya,
dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya. (HR.
Ath-Thahawi)
16. Tiada sah pernikahan kecuali dengan (hadirnya) wali dan dua orang saksi dan
dengan mahar (mas kawin) sedikit maupun banyak. (HR. Ath-Thabrani)
17. Barangsiapa menjanjikan pemberian mas kawin kepada seorang wanita dan
berniat untuk tidak menepatinya maka dia akan berjumpa dengan Allah Ta'ala
sebagai seorang pezina. Barangsiapa berhutang tetapi sudah berniat untuk tidak
melunasi hutangnya maka dia akan menghadap Allah 'Azza wajalla sebagai seorang
pencuri. (HR. Ath-Thabrani)
18. Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan suaminya
sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat wanita itu. (HR.
Bukhari)
19. Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang
dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat
dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun. (HR. Ibnu Majah)
20. Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu)
akan masuk surga. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
21. Allah Swt kelak tidak akan memandang (memperhatikan) seorang wanita yang
tidak bersyukur kepada suaminya meskipun selamanya dia membutuhkan suaminya.
(HR. Al Hakim)
22. Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan
memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar
(meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya
orang-orang yang tidak disukai suaminya. (HR. Ath-Thabrani)
23. Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah,
kecuali dengan seijin suaminya. (Mutafaq'alaih)
24. Tidak dibenarkan seorang wanita memberikan kepada orang lain dari harta
suaminya kecuali dengan ijin suaminya. (HR. Ahmad)
25. Apabila seorang dari kamu hendak meminang seorang wanita dan dapat melihat
bagian-bagian dari tubuhnya, hendaklah melakukannya. (HR. Ahmad)
Keterangan:
Islam menentukan batas yang boleh dilihat, demi kehormatan kaum wanita.
Laki-laki yang hendak meminangnya hanya diperbolehkan melihat wajah dan kedua
telapak tangannya. Hal itu sudah dianggap cukup mewakili seluruh tubuhnya.
Kepada lelaki itu diberi kesempatan melihat batas yang. diperbolehkan itu lebih
lama dari biasa, dengan harapan mungkin hal itu akan mendorong minatnya untuk
mengawininya. Di dalam syarh Al-Imam An-Nawawi pada shahih Muslim disebutkan
bahwa izin untuk melihat ini tidak harus dengan persetujuan wanita itu, dan
sebaiknya dilakukan tanpa sepengetahuannya, karena hal itu mutlak diizinkan
oleh Rasulullah Saw. tanpa syarat keridhaannya. Biasanya wanita akan malu untuk
memberikan izin. Hal ini untuk menjaga agar tidak melukai perasaannya, kalau
setelah melihatnya, lelaki itu kemudian mengundurkan diri. Karena itulah
dianjurkan untuk melihat tanpa sepengetahuan si wanita sebelum melakukan
peminangan.
26. Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia
sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya
karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya. (HR. Ahmad)
27. Bila seorang menggauli isterinya janganlah segan untuk mengucapkan doa:
"Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkan setan dari apa yang
Engkau berikan rezeki bagiku (anak)." Sesungguhnya kalau seandainya Allah
menganugerahkan bagi mereka anak maka anak tersebut tidak akan diganggu setan
sama sekali. (HR. Bukhari)
28. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Apa hak isteri terhadap
suaminya?" Nabi Saw menjawab, "Memberi isteri makan bila kamu makan,
memberinya pakaian bila kamu berpakaian, tidak boleh memukul wajahnya, tidak
boleh menjelek-jelekkannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam lingkungan
rumahmu. (HR. Abu Dawud)
29. Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya
lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai
isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya. (HR.
Abu Ya'la)
Keterangan:
Hendaknya suami dan istri sama-sama merasakan kepuasan dan sama-sama mencapai
ejakulasi.
30. Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya, janganlah
menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. (HR.
Aththusi)
Keterangan:
Sama seperti pada no.29 diatas.
31.Janganlah kamu menggauli isteri sebagaimana unta atau keledai, tetapi
hendaklah bercumbu dan bercengkerama terlebih dahulu. [hadits ini tidak
dituliskan siapa yang meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
Keterangan:
Yakni tidak langsung melakukan hubungan intim sebelum pemanasan dahulu,
diantaranya bergurau, bercumbu dan membelai mesra istri.
32. Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada hari kiamat ialah
orang yang menggauli isterinya dan isterinya menggaulinya dengan cara terbuka
lalu suaminya mengungkapkan rahasia isterinya kepada orang lain. (HR. Muslim)
33. Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah
yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita
adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang
tidak tahu budi. (HR. Abu 'Asaakir)
34. Janganlah seorang laki-laki mukmin membenci isterinya yang beriman. Bila
ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya
yang lain. (HR. Muslim)
35. Isteri yang paling besar berkahnya ialah yang paling ringan tanggungannya.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
36. Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu
membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha
meluruskannya maka kamu mematahkannya. (HR. Ath-Thahawi)
37. Hindun, ibunya Muawiyah, bertanya kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, Abu
Sufyan suamiku seorang yang pelit, apakah aku boleh mengambil uangnya sedikit
secara sembunyi-sembunyi?" Nabi Saw menjawab, "Ambillah dengan cara
yang makruf (baik) untuk mencukupi kebutuhanmu dan kebutuhan anak-anakmu."
(HR. Bukhari)
38. Rasulullah Saw melarang azal terhadap isteri kecuali dengan persetujuannya.
(HR. Ahmad)
Penjelasan:
Adapun
budak yang diperistrikan dibolehkan azal bagi laki-laki kalau tidak menghendaki
keturunan daripadanya.
39. Allah melaknat suami yang mengambil laki-laki lain untuk mengawini bekas
isterinya yang sudah cerai tiga talak supaya bisa dirujuk kembali olehnya. Jadi
perkawinan itu sekedar tipu muslihat bagi pengesahan rujuk. Orang yang mau
disuruh membantu tipu daya dengan mengawini lalu dicerai (tidak digauli) juga
dilaknat Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
40. Rasulullah Saw melarang kawin mut'ah. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Kawin
mut'ah ialah kawin untuk waktu tertentu atau disebut kawin kontrak.
41. Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang paling dibenci Allah. (HR.
Abu Dawud dan Ahmad)
42. Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius) dan
guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian, nikah dan
rujuk. (HR. Abu Hanifah)
Penjelasan:
Jadi
dilarang bergurau (main-main) dalam ketiga perkara diatas.
43. Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya menolak
melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel maka (isteri) dilaknat malaikat
sampai pagi. (Mutafaq'alaih)
44. Terkutuklah siapa-siapa yang menyetubuhi isterinya lewat duburnya. (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
45. Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang menyetubuhi
laki-laki lain (homoseks) atau yang menyetubuhi isteri pada duburnya. (HR.
Tirmidzi)
46. Saling berwasiatlah kalian tentang kaum wanita dengan baik-baik. Mereka itu
adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka,
kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zina), pisahkanlah diri kalian
dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila
mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian
atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak
oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi
sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik. (HR. Ibnu
Majah dan Tirmidzi)
Keterangan:
Di dalam buku "Ketentuan Nafkah Istri dan Anak" karya Drs. Muhammad
Thalib, disebutkan bahwa ketentuan nafkah untuk istri diantaranya adalah:
- Keperluan makan dan minum
- Keperluan pakaian
- Keperluan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
Selain itu, suami berkewajiban pula menyediakan tempat tinggal untuk istri dan
diri sendiri sesuai dengan kemampuannya, sebagaimana yang difirmankan oleh
Allah swt didalam Al Qur'an, "Tempatkanlah mereka (para istri) di mana
kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan
mereka untuk menyempitkan (hati) mereka." (Surat 65. ATH THALAAQ - Ayat 6)
Wanita
1. Wanita adalah belahan separo (yang sama) dengan pria. (HR. Abu Dawud dan
Ahmad)
2. Jihadnya kaum wanita ialah haji dan umroh. (HR. Ahmad)
3. Diperlihatkan kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita karena
kekufuran mereka. Para sahabat bertanya, "Apakah mereka kufur kepada
Allah?" Nabi Saw menjawab, "Mereka mengkufuri pergaulan dan kebajikan
(kebaikan). Apabila kamu berbuat ihsan kepada seorang dari mereka sepanjang
umur lalu dia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkannya dia akan berkata,
"Kamu belum pernah berbuat baik kepadaku." (HR. Bukhari)
4. Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang
lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang
yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah
menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka dekatkanlah
dirimu kepada Allah sedapat mungkin. (HR. Bukhari)
5. Apabila seorang dari kamu tertarik melihat seorang perempuan dan terkesan
dalam hatinya, maka hendaklah menggauli isterinya sendiri karena hal itu akan
meredam gejolak dan gangguan dalam dirinya. (HR. Muslim)
6. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena
yang ketiganya adalah syetan. (HR. Abu Dawud)
7. Barangsiapa berjabatan tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia
dimurkai Allah Azza wajalla. (HR.Ibnu Baabawih)
8. Janganlah laki-laki berduaan dengan perempuan (lain) kecuali perempuan itu
didampingi mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan (musafir)
kecuali didampingi mahramnya. (HR. Muslim)
9. Rasulullah Saw melarang kami memasuki rumah wanita yang suaminya sedang
tidak ada di rumah (sedang ke luar atau bepergian). (HR. Ahmad)
10. Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah
dinikahinya atau dia mahramnya. (HR. Muslim)
11. Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum
(laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu
adalah pelacur. (HR. An-Nasaa'i)
12. Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum
pria daripada godaan wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat berseru: "Celaka laki-laki dari
godaan wanita dan celaka wanita dari godaan laki-laki." (HR. Ibnu Majah
dan Al Hakim)
14. Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR. Asysyihaab).
Ayah -
Ibu - Anak - Keluarga
1.
Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun
terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)
2. Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut
berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua
orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw
bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad."
(Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Nabi
Saw melarangnya ikut berperang karena dia lebih diperlukan kedua orang tuanya
untuk mengurusi mereka.
3. Rasulullah Saw pernah berkata kepada seseorang, "Kamu dan hartamu
adalah milik ayahmu." (Asy-Syafi'i dan Abu Dawud)
Keterangan:
Terdapat
satu riwayat yang cukup panjang berkaitan dengan hal ini. Dari Jabir Ra
meriwayatkan, ada laki-laki yang datang menemui Nabi Saw dan melapor. Dia
berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku ...."
"Pergilah Kau membawa ayahmu kesini", perintah beliau. Bersamaan
dengan itu Malaikat Jibril turun menyampaikan salam dan pesan Allah kepada
beliau. Jibril berkata: "Ya, Muhammad, Allah 'Azza wa Jalla mengucapkan
salam kepadamu, dan berpesan kepadamu, kalau orangtua itu datang, engkau harus
menanyakan apa-apa yang dikatakan dalam hatinya dan tidak didengarkan oleh
teliganya. Ketika orang tua itu tiba, maka nabi pun bertanya kepadanya:
"Mengapa anakmu mengadukanmu? Apakah benar engkau ingin mengambil uangnya?"
Lelaki tua itu menjawab: "Tanyakan saja kepadanya, ya Rasulullah, bukankah
saya menafkahkan uang itu untuk beberapa orang ammati (saudara ayahnya) atau
khalati (saudara ibu) nya, atau untuk keperluan saya sendiri?" Rasulullah
bersabda lagi: "Lupakanlah hal itu. Sekarang ceritakanlah kepadaku apa
yang engkau katakan di dalam hatimu dan tak pernah didengar oleh
telingamu!" Maka wajah keriput lelaki itu tiba-tiba menjadi cerah dan
tampak bahagia, dia berkata: "Demi Allah, ya Rasulullah, dengan ini Allah
Swt berkenan menambah kuat keimananku dengan ke-Rasul-anmu. Memang saya pernah
menangisi nasib malangku dan kedua telingaku tak pernah mendengarnya ..."
Nabi mendesak: "Katakanlah, aku ingin mendengarnya." Orang tua itu
berkata dengan sedih dan airmata yang berlinang: "Saya mengatakan
kepadanya kata-kata ini: 'Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu
muda. Semua hasil jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas. Bila kau sakit di
malam hari, hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu, aku tak
bisa tidur dan resah, bagai akulah yang sakit, bukan kau yang menderita. Lalu
airmataku berlinang-linang dan meluncur deras. Hatiku takut engkau disambar
maut, padahal aku tahu ajal pasti akan datang. Setelah engkau dewasa, dan
mencapai apa yang kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan, kekasaran
dan kekejaman, seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan. Sayang..., kau
tak mampu penuhi hak ayahmu, kau perlakukan daku seperti tetangga jauhmu.
Engkau selalu menyalahkan dan membentakku, seolah-olah kebenaran selalu
menempel di dirimu ..., seakanakan kesejukann bagi orang-orang yang benar sudah
dipasrahkan.' Selanjutnya Jabir berkata: "Pada saat itu Nabi langsung
memegangi ujung baju pada leher anak itu seraya berkata: "Engkau dan hartamu
milik ayahmu!" (HR. At-Thabarani dalam "As-Saghir" dan
Al-Ausath).
4. Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa
mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Yang dimaksud kufur nikmat dan bukan kufur akidah.
5. Barangsiapa menisbatkan keturunan dirinya kepada selain ayahnya sendiri dan
dia mengetahuinya bahwa dia bukan ayah yang sebenarnya maka surga diharamkan
baginya. (HR. Muslim)
6. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak
memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab,
"ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat
kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
7. Ibu dan Bapak berhak makan dari harta milik anak mereka dengan cara yang makruf.
Seorang anak tidak boleh makan dari harta ibu bapaknya kecuali dengan ijin
mereka. (HR. Ad-Dailami).
8. Barangsiapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya
maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang
yang mengamalkan kebajikan. (HR. Ath-Thabrani dan Ad-Daar Quthni).
9. Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu
menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu."
(HR. Ibnu Majah)
Penjelasan:
Kalau
berbakti masuk surga dan kalau bersikap durhaka kepada mereka masuk neraka.
10. Apabila seorang meninggalkan do'a bagi kedua orang tuanya maka akan
terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
11. Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka bertanya,
"Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya
sendiri?" Nabi Saw menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu
orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain
lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)
12. Kedudukan seorang paman sebagai (pengganti) kedudukan ayahnya. (HR.
Adarqothani)
13. Warisan bagi Allah 'Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya
yang beribadah kepada Allah sesudahnya. (HR. Ath-Thahawi).
14. Salah satu kenikmatan Allah atas seorang ialah dijadikan anaknya mirip
dengan ayahnya (dalam kebaikan). (HR. Ath-Thahawi)
15. Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah-Islami). Ayah dan ibunya
lah kelak yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (penyembah api dan
berhala). (HR. Bukhari)
16. Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak
anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik
adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR.
Aththusi).
17. Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu
kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang
memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
18. Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR.
Bukhari dan Muslim)
19. Sama ratakan pemberianmu kepada anak-anakmu. Jika aku akan mengutamakan
yang satu terhadap yang lain tentu aku akan mengutamakan pemberian kepada yang
perempuan. (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa mempunyai dua anak perempuan dan diasuh dengan baik maka mereka
akan menyebabkannya masuk surga. (HR. Bukhari)
21. Anak menyebabkan kedua orang tuanya kikir dan penakut. (HR. Ibnu Babawih
dan Ibnu 'Asakir).
22. Barangsiapa memelihara (mengasuh) tiga anak perempuan atau tiga saudara
perempuan wajib baginya masuk surga. (HR. Ath-Thahawi).
23. Seorang ibu yang kematian tiga orang puteranya lalu berserah diri (pasrah)
kepada Allah, rela dan ikhlas, maka dia akan masuk surga. (HR. Muslim)
24. Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).
25. Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor
kambing) yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya
(sebagian atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa'i)
26. Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat
perkara. Hendaklah dia bersilaturrahim (berhubungan baik dengan keluarga dekat)
niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah
umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikanNya. (HR.
Ar-Rabii').
27. Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
28. Abang yang tertua (sulung) kedudukannya sebagai ayah. (HR. Al-Baihaqi dan
Ath-Thabrani)
29. Orang yang memutus hubungan kekeluargaan tidak akan masuk surga.
(Mutafaq'alaih)
30. Rahim adalah cabang dari nama Arrahman (Arrahman Arrahim). Rahim
mengucapkan keluhan dan pengaduan: "Ya Robbi, aku telah diputus (hubungan
kekeluargaanku), aku telah diperlakukan dengan buruk oleh keluarga dekatku. Ya
Robbi, aku telah dizalimi mereka, ya Robbi, ya Robbi." Lalu Allah
menjawab: "Tidakkah kamu ridha Aku menyambung hubunganKu dengan orang yang
menghubungimu dan Aku putus hubunganKu dengan orang yang memutus hubungannya
dengan kamu. (HR. Bukhari)
31. Rasulullah Saw memberi uang belanja kepada keluarga beliau dari bagian
rampasan perang yang menjadi hak beliau untuk kebutuhan rumah tangga selama
setahun. Apabila ternyata ada kelebihannya maka uang itu diminta kembali dan
dimasukkan ke dalam perbendaharaan negara (baitul maal). (HR. Ahmad)
33. Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggungjawab keluarga. (HR. Abu
Dawud).
32. Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu
kikir dalam menafkahi keluarganya. (HR. Ad-Dailami)
Tetangga
1. Malaikat Jibril Alaihissalam selalu berpesan kepadaku tentang tetangga
sehingga aku mengira dia akan menetapkan hak waris bagi tetangga. (HR. Bukhari)
2. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang,
di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi).
3. Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tetangganya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Janganlah seorang melarang tetangganya menyandarkan kayunya (dijemur) pada
dinding rumahnya. (HR. Bukhari)
5. Hak tetangga ialah bila dia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu
menghantar jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia
mengalami kemiskinan (kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia
memperoleh kebaikan kamu mengucapkan selamat kepadanya dan bila dia mengalami
musibah kamu datangi untuk menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan
bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya yang dapat menutup kelancaran angin
baginya dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu
menciduk sebagian untuk diberikan kepadanya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh,
rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
7. Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang
buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui
suka berpindah-pindah." (HR. Ibnu 'Asakir)
8. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara
tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)
9. Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur,
menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi) .
10. Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum
memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan
bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)
Pembantu
Rumah Tangga dan Para Budak
1. Abu Sa'id Al Badri berkata, "Aku sedang menyambuk budakku yang muda,
lalu aku mendengar suara orang menyeru dari belakangku. Orang itu berkata,
"Ketahuilah hai Aba Mas'ud." Sungguh aku tidak tahu suara siapakah
itu karena ketika itu aku sedang berang (marah). Ketika orang itu mendekatiku
tahulah aku ternyata yang datang adalah Rasulullah Saw. Beliau berkata,
"Ketahuilah hai Aba Mas'ud...Ketahuilah hai Aba Mas'ud." Mendengar
perkataan itu aku campakkan cambuk dari tanganku. Beliau kemudian melanjutkan
ucapannya, "Ketahuilah, hai Aba Mas'ud, sesungguhnya Allah lebih mampu
bertindak terhadapmu daripada tindakanmu terhadap anak muda itu." Aku
spontan menjawab, "Ya Rasulullah, dia sekarang ini aku merdekakan karena
Allah." Nabi Saw berkata, "Kalau kamu tidak memerdekakannya maka api
neraka akan menjilatmu." (HR. Muslim)
2. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, "Pelayan (pembantu rumah
tangga) saya berbuat keburukan dan kezaliman." Nabi Saw menjawab,
"Kamu harus memaafkannya setiap hari tujuh puluh kali." (HR. Al-Baihaqi)
3. Apa yang kamu ringankan dari pekerjaan pembantumu bagimu pahala di neraca
timbanganmu. (HR. Ibnu Hibban)
4. Bagi seorang budak jaminan pangan dan sandangnya. Dia tidak boleh dipaksa
melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukannya. (HR. Muslim)
5. Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung
di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan
kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan
diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan
pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu
pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Bukhari)
6. Ada tiga golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuhku.
Barangsiapa menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama, seorang yang
berjanji setia kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang yang
menjual orang yang merdeka (bukan budak) lalu memakan uang harga penjualannya.
Ketiga, seorang yang mengkaryakan (memperkerjakan) seorang buruh tapi setelah
menyelesaikan pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah. (HR. Ibnu
Majah)
7. Jangan memukul budak perempuanmu hanya karena dia memecahkan barang
pecah-belahmu. Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti
ajalnya manusia. (HR. Abu Na'im dan Ath-Thabrani)
8. Berikanlah kepada buruh upahnya sebelum kering keringatnya. (HR. Abu Ya'la)
9. Apabila seseorang memukul pelayannya (pembantunya) lalu dia menyebut Allah
maka hendaklah dia mengangkat tangannya (menghentikan niat memukul). (HR.
Tirmidzi dan Ahmad)
10. Berdosalah orang yang menahan pemberian pangan kepada orang yang menjadi
tanggungannya. (HR. Muslim)
11. Nabi Saw melarang memperkerjakan seorang buruh sebelum jelas upah yang akan
diterimanya. (HR. An-Nasaa'i)
12. Menzhalimi upah terhadap buruh termasuk dosa besar. (HR. Ahmad)
13. Seorang budak yang setia kepada tuannya dan beribadah kepada Robbnya dengan
baik maka baginya dua kali lipat pahala. (HR. Asysyihaab)
14. Barangsiapa yang merusak hubungan pelayannya dengan keluarganya bukanlah
dia dari golongan kami dan barangsiapa yang merusak hubungan seorang wanita
dengan suaminya maka dia juga bukan termasuk golongan kami. (HR. Al-Baihaqi)
Anak
Yatim
1. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. (HR.
Bukhari)
Penjelasan:
(Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan
keduanya).
2. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak
yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum
muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu
diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)
3. Aku dan seorang wanita yang pipinya kempot dan wajahnya pucat bersama-sama
pada hari kiamat seperti ini (Nabi Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah).
Wanita itu ditinggal wafat suaminya dan tidak mau kawin lagi. Dia seorang yang
berkedudukan terhormat dan cantik namun dia mengurung dirinya untuk menekuni
asuhan anak-anaknya yang yatim sampai mereka kawin (berkeluarga dan berumah
tangga) atau mereka wafat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
4. Harta-benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh. (HR. Abu Ya'la
dan Abu Hanifah)
5. Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh. (HR. Abu Hanifah)
6. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang
mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan
mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa
yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku
dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat
keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang
lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan
memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
7. Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan
(diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh
(zakat). (HR. Al-Baihaqi)
Akhlak
1. Paling dekat dengan aku kedudukannya pada had kiamat adalah orang yang
paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya. (HR. Ar-Ridha)
2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari
akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
3. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita
dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk
surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di
surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih
adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini
ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku
dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk
kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)
4. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan
wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan
Al-Baihaqi)
5. Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang
merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
6. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi
bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku
beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)
7. Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah.
Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang
paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk
orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu
sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa.
Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan
Tirmidzi)
8. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila
mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah
ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)
9. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta
(kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian
yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang
lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan
(yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak
yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga
dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur
(berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar.
(HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
10. Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta
menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah
separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
11. Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah
akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
12. Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus
mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana
datangnya. (HR. Ibnu Hibban)
13. Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki.
(HR. Bukhari)
14. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi
Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah
Ta'ala. (HR. Ahmad)
15. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah
kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)."
Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan,
"Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
16. Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
17. Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan
paling dusta. (HR. Bukhari)
18. Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai
kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan
tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)
19. Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak
berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
20. Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum
lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki
dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR.
Muslim)
21. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al
Bazzaar)
22. Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan
mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah
akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)
23. Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada
orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain.
(HR. Ahmad)
25. Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan
busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari
dan Tirmidzi)
26. Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah
bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)
27. Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal
dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
28. Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah
apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa
yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang
meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
24. Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia
terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)
Akhlak
yang Buruk
1. Berhati-hatilah terhadap buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah
ucapan yang paling bodoh. (HR. Bukhari)
2. Makar, tipu muslihat dan pengkhianatan rnenyeret pelakunya ke neraka. (HR.
Abu Dawud)
3. Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan
kejam. (HR. Bukhari)
4. Bila hilang budaya malumu lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki. (HR.
Bukhari)
5. Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci
orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
6. Sesungguhnya Allah tidak menyukai banyak bicara, menghambur-hamburkan harta
dan terlalu banyak bertanya. (HR. Bukhari)
7. Semua (dosa) umatku akan diampuni kecuali orang yang berbuat (dosa)
terang-terangan, yaitu yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari lalu Allah
menutup-nutupinya kemudian pada esok harinya dia bercerita kepada kawannya,
"Tadi malam aku berbuat begini...begini..." Lalu dia membongkar
rahasia yang telah ditutup-tutupi Allah 'Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
8. Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya semuslim
maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya
oleh Allah maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan
itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR. Ahmad)
9. Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang maka kamu telah
merusak mereka atau hampir merusak mereka. (HR. Ahmad)
10. Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam,
dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan
perbuatan dosa. (HR. Al Hakim)
11. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah
dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya
orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat
dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki
orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang
itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai
tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis
sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa
orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan
ke api neraka." (HR. Muslim)
12. Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram di hadapan
kawan-kawannya. (HR. Ad-Dailami)
13. Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah ialah yang
dijauhi manusia karena ditakuti kejahatannya. (Mutafaq'alaih)
14. Dua sifat tidak akan bertemu dalam diri seorang mukmin yaitu kikir (bakhil)
dan akhlak yang buruk. (HR. Ahmad)
15. Akan tiba satu jaman atas manusia dimana perhatian mereka hanya tertuju
pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya benda semata-mata. Kiblat mereka
hanya urusan wanita (seks) dan agama mereka adalah harta mas dan perak. Mereka
adalah makhluk Allah yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian yang
menyenangkan di sisi Allah. (HR. Ad-Dailami)
16. Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri
dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
17. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berhati kasar (kejam dan keras),
sombong, angkuh, bersuara keras di pasar-pasar (tempat umum) pada malam hari
serupa bangkai dan pada siang hari serupa keledai, mengetahui urusan-urusan
dunia tetapi jahil (bodoh dan tidak mengetahui) urusan akhirat. (HR. Ahmad)
18. Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia
tergolong dari mereka. (HR. Abu Dawud)
19. Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit
sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka
berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka
terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri,
dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR.
Al Hakim)
Adab
1.Robbku mengajarkan sebaik-baik adab kepadaku. [hadits ini tidak dituliskan
siapa yang meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
2. Sesungguhnya seorang mukmin mengambil (melaksanakan) adab dari Allah. Kalau
Allah meluaskan adab baginya maka akan luas adabnya dan menyempitkannya
(menahan dan tidak memberinya adab) maka sempitlah adabnya. (HR. Al Hakim)
3. Nabi Saw lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitannya. (HR. Bukhari)
4. Berhati-hatilah dengan telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai
kamu (malaikat) yang tidak meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan
bersenggama dengan keluarga (istri). Malulah terhadap mereka dan hormati
mereka. (HR. Tirmidzi).
5. Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR. Ath-Thahawi)
6. Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita yang kamu
miliki. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau dia sedang
sendirian?" Nabi Saw menjawab, "Allah lebih berhak (patut) kamu
malui." (HR. Bukhari) .
7. Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar
untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)
8. Apabila kamu memelihara rambut hendaklah dimuliakan. (HR. Abu Dawud dan
Ath-Thahawi)
Penjelasan:
Rambut itu hendaklah disisir, dirapikan dan tidak acak-acakan.
9. Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang
baik?" Nabi Saw menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-miskin) dan
memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR.
Bukhari)
10. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang
duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw melarang orang kencing di air yang tidak mengalir. (HR.
Muslim)
12. Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam
berkumpul (majelis) itu kami berbincang-bincang." Nabi Saw menjawab,
"Kalau memang suatu keharusan maka berilah jalanan itu haknya."
Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?"
Nabi Saw menjawab, "Palingkan pandanganmu (dari memandang kaum wanita) dan
jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan beramar ma'ruf nahi
mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir
jalan lalu beliau berkata, "Kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah
ucapan salam dan tolonglah orang yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang
bertanya. (HR. Abu Dawud)
14. Janganlah kamu kencing ke dalam lobang (tanah). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Karena bisa jadi lubang tersebut merupakan sarang serangga atau binatang
lainnya, selain itu lubang tidak dapat mengalirkan air kencing sehingga bisa
menjadi sumber penyakit.
15. Sesungguhnya pria yang berpakaian sutera tidak akan memperoleh bagiannya di
akhirat. (HR. Bukhari)
Keterangan:
Pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat
suteranya) diharamkan untuk kaum pria (muslimin), namun diperbolehkan untuk
kaum wanita (muslimah). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit
gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering menggaruk-garuk kulit yang
gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal
tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun
mengizinkannya.
16. Segala urusan yang tidak didahului dengan memuji Allah kurang (tidak ada)
kebaikannya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
17. Rasulullah Saw melarang kami memaksa (menyiksa) diri. (HR. Abu Hanifah)
Sabar
1. Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih
luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
3. Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa
musibah. (HR. Bukhari)
4. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan,
merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR.
Ath-Thabrani)
5. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang
bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Tolong-Menolong
1. Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama bangunan saling mengokohkan
satu dengan yang lain. (Kemudian Rasulullah Saw merapatkan jari-jari tangan
beliau). (Mutafaq'alaih)
2. Kaum muslimin ibarat satu tangan terhadap orang-orang yang di luar mereka.
(HR. Asysyihaab)
3. Kekuatan disertakan kepada jama'ah. Barangsiapa menyimpang (serong dan
memisahkan diri) maka dia menyimpang menuju neraka. (HR. Tirmidzi)
4. Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena
orang-orang yang lemah dari kalangan kamu. (HR. Bukhari)
5. Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol. (HR.
Ibnu Abi Ad-Dunia dan Asysyihaab)
6. Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya
(semuslim). (HR. Ahmad)
7. Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya. (HR. Ibnu Abi Ad-Dunia dan
Asysyihaab)
Benar dan
Dusta
1. Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan
dan kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih
kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah
terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan
membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia
tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong). (HR. Bukhari)
2. Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila
berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)
3. Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong
dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia...celaka dia. (HR. Abu Dawud
dan Ahmad)
4. Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan
dusta. (HR. Al Bazzaar)
5. Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan,
dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan
suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bila dikhawatirkan ucapan suami yang benar dapat berakibat buruk, maka suami
boleh berdusta kepada isteri untuk memelihara kerukunan.
6. Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai
kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
7. Sesungguhnya Allah menyukai dusta yang bertujuan untuk memperbaiki dan
mendamaikan (merukunkan), dan Allah membenci kebenaran (kejujuran) yang
mengakibatkan kerusakan. (HR. Ibnu Babawih)
Murah
Hati - Boros - Kikir
1. Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah
(penerima). (HR. Bukhari)
2. Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah
menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat
kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh
tapi murah hati (dermawan) lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun
beribadah) tapi kikir. (HR. Ath-Thabrani)
3. Barangsiapa melakukan pemborosan (royal dan tabdzir) maka Allah akan
mencegahnya dari perolehan (rezekiNya). (HR. Asysyihaab)
4. Tidak akan berkumpul dalam hati seorang hamba kekikiran dan keimanan. (HR.
Aththalayisi)
5. Jauhilah kekikiran. Sesungguhnya kekikiran itu telah rnembinasakan
(umat-umat) sebelum kamu. (HR. Muslim)
6. Kemurahan hati adalah dari (harta) kemurahan hati dan pemberian Allah.
Bermurah hatilah niscaya Allah bermurah hati kepadamu. (HR. Ath-Thabrani)
Keberanian
dan Ketakutan
1. Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk
menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan
atau mendengarnya. (HR. Ahmad)
2. Rasa takut (segan) kepada manusia jangan sampai mencegah seorang apabila
rnengetahui suatu yang hak untuk menegakkannya. (HR. Ahmad)
3. Di antara wasiat-wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah: "Jangan
takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela." Aku
berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya:
"Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit."( HR. Ibnu
Hibban)
Zuhud dan
Tamak
1. Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Ya Rasulullah,
tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai
Allah dan manusia." Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia
dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak
terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi
manusia." (HR. Ibnu Majah).
2. Telah sukses orang yang beriman dan memperoleh rezeki yang kecil dan hatinya
pun akan disenangkan Allah dengan pemberianNya itu. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Dia
merasa senang dengan rezeki yang diberikan Allah meskipun sedikit.
3. Ya Allah, langsungkan hidupku dalam kemiskinan dan wafatkan aku dalam
keadaan miskin, dan bangkitkan pula aku kembali dalam kelompok orang-orang
miskin. (HR. Bukhari)
4. Robbku menawarkan kepadaku untuk menjadikan lembah Mekah seluruhnya emas.
Aku menjawab, "Jangan ya Allah, aku ingin satu hari kenyang dan satu hari
lapar. Apabila aku lapar aku akan memohon dan ingat kepada-Mu dan bila kenyang
aku akan bertahmid dan bersyukur kepada-Mu." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
5. Cukup bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang
punggungnya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa ridho dengan rezeki yang sedikit dari Allah maka Allah akan
ridho dengan amal yang sedikit dari dia, dan menanti-nanti (mengharap-harap)
kelapangan adalah suatu ibadah. (HR. Bukhari)
7. Kepuasan (rela dengan bagiannya) adalah pusaka yang tidak bisa hilang. (HR.
Al-Baihaqi)
8. Barangsiapa zuhud di dunia maka ringan baginya segala musibah. (HR.
Asysyihaab)
9. Dua orang pelahap yang tidak pernah kenyang yaitu penuntut ilmu dan penuntut
dunia. (HR. Al Bazzaar)
10. Ketamakan menghilangkan kebijaksanaan dari hati para ulama. (HR.
Ath-Thabrani)
11. Kekayaan bukan banyaknya harta-benda yang dimiliki tetapi kekayaan jiwa.
(HR. Bukhari)
Kezaliman
1. Jauhilah kezaliman, sesungguhnya kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.
Jauhilah kekikiran, sesungguhnya kekikiran telah membinasakan (umat-umat)
sebelum kamu, mereka saling membunuh dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan.
(HR. Bukhari)
2. Barangsiapa berjalan bersama seorang yang zalim untuk membantunya dan dia
mengetahui bahwa orang itu zalim maka dia telah ke luar dari agama Islam. (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Do'anya seorang yang dizalimi terkabul meskipun dia orang jahat dan
kejahatannya menimpa dirinya sendiri. (HR. Ahmad)
4. Waspadalah terhadap do'a orang yang dizalimi. Sesungguhnya antara dia dengan
Allah tidak ada tabir penyekat. (HR. Mashabih Assunnah)
5. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menangguhkan azabnya terhadap orang zalim
dan bila mengazabnya tidak akan luput. Kemudian Rasulullah membacakan doa dalam
surat Hud ayat 102: "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab
penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah
sangat pedih lagi keras." (HR. Muslim)
6. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Dengan keperkasaan dan
keagunganKu, Aku akan membalas orang zalim dengan segera atau dalam waktu yang
akan datang. Aku akan membalas terhadap orang yang melihat seorang yang
dizalimi sedang dia mampu menolongnya tetapi tidak menolongnya." (HR.
Ahmad)
7. Kebaikan yang paling cepat mendapat ganjaran ialah kebajikan dan menyambung
hubungan kekeluargaan, dan kejahatan yang paling cepat mendapat hukuman ialah
kezaliman dan pemutusan hubungan kekeluargaan. (HR. Ibnu Majah)
8. Bila orang-orang melihat seorang yang zalim tapi mereka tidak mencegahnya
dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka semua. (HR. Abu
Dawud)
9. Barangsiapa menzalimi orang lain terhadap sejengkal lahan maka kelak dia
akan dililit dengan tujuh bumi. (HR. Bukhari dan Muslim)
Riya dan
Nifak
1. Riya menyia-nyiakan amal sebagaimana syirik menyia-nyiakannya. (HR.
Ar-Rabii')
2. Yang paling aku takuti atas kamu sesudah aku tiada ialah orang munafik yang
pandai bersilat lidah. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Tidak akan tiba hari kiamat sampai penguasa-penguasa tiap umat ialah
orang-orang yang munafik. (HR. Ar-Rabii')
4. Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
5. Seburuk-buruk manusia ialah orang yang mempunyai dua muka, mendatangi
kelompok ini dengan wajah yang satu dan mendatangi kelompok lain dengan
wajahnya yang lain. (Mutafaq'alaih)
6. Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi
bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan.
Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila
berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).
7. Paling banyak orang munafik dari umatku ialah yang pandai bacaannya. (HR.
Bukhari)
8. Menyukai sanjungan dan pujian membuat orang buta dan tuli. (HR. Ad-Dailami).
9. Bila kamu melihat orang-orang yang sedang memuji-muji dan
menyanjung-nyanjung maka taburkanlah pasir ke wajah-wajah mereka. (HR. Ahmad)
Hasud dan
Ketajaman Mata
1. Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis
pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)
2. Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang
menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah.
Sesungguhnya pengaruh ketajaman mata adalah hak. (HR. Abu Ya'la)
3. Pengaruh ketajaman mata adalah hak. Bila ada sesuatu yang mendahului takdir
maka itu adalah oleh ketajaman mata. (HR. Muslim)
4. Barangsiapa melihat sesuatu yang dikaguminya lalu dia mengucapkan:
"Dengan kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah", maka tidak akan terganggu oleh ketajaman mata. (HR. Ahmad)
Cinta dan
Benci
1. Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar
(jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)
2. Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah
akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)
3. Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena
Allah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan
Ahmad)
5. Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan). (HR.
Bukhari)
6. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia
mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah
menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan
Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)
Kesombo
1. Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari
kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena
kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa
merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju
rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di
dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
5. Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran
yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri. (HR. Ath-Thabrani
dan Anas)
6. Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia
akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
Perzinaan
1. Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya)
sudah menghalalkan atas mereka sendiri siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al
Hakim)
2. Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka
yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk
memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka
melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak
akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan
dari jarak sekian sekian. (HR. Muslim)
3. Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya.
Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya
bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah
(berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan
(direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin atau digagalkannya. (HR. Bukhari)
4. Perzinaan mengakibatkan kemiskinan. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
5. Perbuatan lesbian di antara kaum wanita adalah perzinaan. (HR. Ath-Thabrani)
Pembicaraan
dan Ucapan
1. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang
baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)
2. Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya
(mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya
surga. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa akhir ucapannya "Laa ilaaha illallah" 'Tiada Tuhan
selain Allah' niscaya dia masuk surga.( HR. Abu Dawud)
4. Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir. (HR.
Bukhari)
5. Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bicara saat emosi (marah) dapat menyesatkan.
6. Diam (tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang
melakukannya. (HR. Ibnu Hibban)
7. Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan, dan
menyia-nyiakan harta serta banyak bertanya. (HR. Asysyihaab)
8. Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada
dirimu, janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada
dirinya karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)
9. Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak
salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka
lebih utama baginya. (HR. Ath-Thabrani)
10. Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
11. Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah
penyembelihan. (HR. Bukhari)
12. Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata
kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya,
sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)".
(HR. Ahmad)
13. Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan
menyanjung-nyanjung.(HR. Muslim)
14. Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, "Allah dan
rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Menyebut-nyebut sesuatu
tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai."(HR. Muslim)
15. Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata
busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)
16. Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan yaitu
yang melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi esok
paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, "Hai Fulan, tadi malam aku
berbuat begini...begini." Dia membuka tabir yang telah disekat oleh Allah
Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
17. Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai bersilat
lidah. (HR. Abu Ya'la)
Ujian dan
Cobaan
1. Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah
'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa
bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya
murka Allah. (HR. Tirmidzi)
2. Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah
mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)
3. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,
"Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan
cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru
(menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji
menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu
(ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji
terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR.
Bukhari)
4. Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan
suatu musibah). (HR. Bukhari)
5. Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat
mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar
dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)
6. Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar
permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)
7. Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar
maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)
8. Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang
penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya)
kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)
9. Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan
menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al Bazzaar)
10. Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya,
"Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan
menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
11. Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan
merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Dilakukan
pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah.
12. Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang
menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni.
Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu
(mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan
itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani)
13. Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada
seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya'la)
14. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang
diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka
Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho
dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)
17. Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu
dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas
Allah untuk mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)
15. Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di
tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. Ad-Dailami)
16. Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu
memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan
mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Perjalanan
1. Perjalanan adalah sebagian dari siksaan. (HR. Bukhari)
2. Apabila kamu tiga orang dalam perjalanan hendaklah menunjuk seorang menjadi
pemimpin rombongan dan yang berhak menjadi pimpinan adalah orang yang paling
pandai dalam bacaan Al Qur'an. (HR. Muslim)
3. Rasulullah Saw apabila melepas orang yang akan pergi dalam suatu perjalanan
beliau menyalaminya dan tidak mendahului melepaskan tangan beliau sampai orang
itu melepaskan tangannya seraya beliau berpesan:
"Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu dan amalan-amalanmu yang
terakhir". (HR. Tirmidzi dan An-Nasaa'i)
4. Seorang hamba yang hendak melakukan perjalanan (bepergian) meninggalkan
suatu peninggalan bagi keluarganya lebih afdol dari shalat dua rakaat lalu
berkata:
"Ya Allah, aku menitipkan diriku, keluargaku, harta-bendaku, agamaku,
duniaku, akhiratku, tanggung-jawabku, dan amalan-amalan menjelang akhir
hayatku." (HR. Ath-Thahawi)
5. Apabila kamu hendak melakukan perjalanan atau bepergian ke suatu tempat
hendaklah berkata kepada keluargamu:
"Aku titipkan kamu kepada Allah yang tidak akan mengecewakan titipan-titipanNya".
(HR. Tirmidzi)
6. Rasulullah Saw apabila mengantar orang-orang mukmin yang akan bepergian
beliau bersabda:
"Semoga Allah membekali kamu dengan takwa, mengarahkan kamu kepada segala
kebaikan, melaksanakan bagimu segala kebutuhan dan keperluanmu, menyelamatkan
agama dan duniamu, mengembalikan kamu pulang dengan selamat dan memperoleh
keberuntungan". (HR. Ibnu Babawih)
7. Aman bagi umatku dari bahaya tenggelam apabila pada saat menaiki kapal
mereka mengucapkan:
"Dengan nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Robbku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada
hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya. Maha Suci dan Maha
Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (HR. Abu Ya'la dan Ad-Dainuri)
8."Ya Allah, Engkaulah teman kami dalam perjalanan dan yang kami serahi
urusan keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kekurangan (biaya
perjalanan dan kawan) dan kesusahan sepulang ke rumah. Ya Allah, dekatkan jarak
bumi dan ringankan perjalanan kami." (HR. Ath-Thabrani)
9. Rasulullah Saw bila dalam perjalanan memasuki malam hari berkata:
"Hai bumi, Robbku dan Robbmu Allah. Aku berlindung kepada Allah dari
gangguanmu dan gangguan yang ada, yang hidup di mukamu. Aku berlindung kepada
Allah dari gangguan singa, srigala, ular, kalajengking dan dari penghuni negeri
serta dari bapak dan anaknya". (HR. Abu Dawud)
10. Barangsiapa memasuki rumah (atau penginapan) dan mengucapkan:
"Aku berlindung dengan segala firman-firman Allah yang lengkap sempurna
dari gangguan (kejahatan) semua makhluk-Nya", maka dia tidak akan
mengalami gangguan apapun sampai dia meninggalkan rumah tersebut. (HR. Abu
Ya'la)
Kebersihan
1. Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai
kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang
kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan
meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang
Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.
2. Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta
gosok gigi pada hari Jum'at. (HR. Ahmad)
3. Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan,
menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan dan kaki) serta
mencabuti bulu ketiak. (HR. Bukhari)
4. Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu
dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
5. Barangsiapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas makanan
dan tidak dicucinya lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit maka janganlah
menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)
6. Malaikat jibril terus-menerus berpesan agar aku menggosok gigi (bersiwak)
sehingga aku khawatir gigi-gigiku tanggal dan aku ompong tanpa gigi. (HR.
Ath-Thahawi)
7. Wahai Abu Hurairah, potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan
mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Mengikat
dengan sihir, rayuan dan godaan.
8. Janganlah kamu kencing di air yang tidak mengalir kemudian kamu berwudhu
dari situ. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
9. Apabila seorang bersenggama dengan isterinya dan hendak mengulangi,
hendaklah dia berwudhu lebih dulu agar lebih segar pengulangannya. (HR. Muslim)
10. Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah dengan yang bersih. (HR.
Ath-Thahawi)
11. Apabila seorang bangun tidur jangan langsung memasukkan tangannya ke dalam
ember (bak) air sehingga mencucinya lebih dulu tiga kali. Sesungguhnya dia
tidak mengetahui dimana tangannya bermalam atau dimana tangannya melayang. (HR.
Abu Dawud)
Makanan
dan Minuman
1. Sesungguhnya Allah baik dan tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang
baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para
rasul, seperti firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 52: "Hai
rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal
yang shaleh." Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172: "Hai
orang-orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik."
Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya
kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya
berseru: "Ya Robbku, Ya Robbku", sedangkan makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula.
Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
2. Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang
yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya
seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka
tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang
dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR.
Ath-Thabrani)
3. Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. (HR.
Ahmad)
4. Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu
memakannya. (HR. Ibnu Majah)
5. Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak,
ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa
yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
6. Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada
hari kiamat. (HR. Al Hakim)
7. Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah
mengucapkan: "Bismillah pada awal dan akhirnya". (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi)
8. Apabila diserukan untuk makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin
maka dahulukan makan malam. (Abu Hanifah)
Keterangan:
Hal ini berlaku khusus untuk shalat Isya karena waktunya panjang.
9. Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan
makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang. (HR. Bukhari)
10. Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita
atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tinggal di rumahnya. (HR.
Bukhari)
Keterangan:
Sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan bau bawang merah dan bawang putih
sebagaimana manusia pun merasa terganggu dengan bau tersebut. Namun jika bau
tersebut bisa hilang, misalnya dengan gosok gigi dengan pasta gigi atau
berkumur dengan zat penghilang bau, maka diperbolehkan untuk ke masjid dan
berkumpul dengan kaum muslimin lainnya.
11. Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkahnya.
(HR. Al Hakim dan Ad-Dailami)
12. Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar (arak) dan
beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran
untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi
penyakit." (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw melarang orang meniup-niup makanan atau minuman. (HR. Abu Dawud)
Keterangan:
Meniup-niup
makanan dan minuman yang panas biasa dilakukan dengan tujuan agar lekas dingin,
dan hal ini dilarang oleh Nabi. Hendaknya makanan atau minuman tersebut
didiamkan saja atau didinginkan dengan metode lainnya selain dengan meniup
langsung dengan mulut, misalnya dengan fan (kipas angin).
14. Tidak ada susu yang lebih baik (unggul) daripada air susu ibunya (ASI).
(HR. Ar-Ridha)
15. Rasulullah Saw melarang kami minum dan makan dengan perkakas makan dan
minum dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutera dan yang
dibordir dengan benang sutera dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin
di dunia dan untuk kamu di akhirat. (Mutafaq'alaih)
Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah) diperkenankan untuk menggunakan perhiasan
dari emas dan perak, serta memakai pakaian sutera dan pakaian yang dibordir
dengan sutera (yang terdapat suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk
kaum pria (muslimin). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit
gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang
gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal
tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah
pun mengizinkannya.
16. Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi
tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim bertamu di
rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para sahabat
bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan yang ditamui (tuan rumah)
berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang yang ditamui hampa tidak
punya sesuatu apapun untuk disuguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
17. Rasulullah Saw melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi
langsung ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan:
Dilarang minum langsung dari tempat minum yang digunakan oleh banyak orang,
misal minum langsung dari galon, poci, teko dan wadah-wadah lainnya. Hendaknya
dituangkan dulu ke dalam gelas, lalu meminumnya dari gelas tersebut.
Persoalan-Persoalan
Pribadi
1. Ambillah kesempatan lima sebelum lima: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum
sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu sebelum mati, dan senggangmu sebelum
sibuk. (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
2. Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di
atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatan
Allah untukmu. (HR. Muslim)
3. Sesungguhnya persoalan-persoalan itu ada tiga macam, yaitu persoalan yang
jelas bagimu kebenarannya maka ikutilah, persoalan yang jelas bagimu sesatnya
maka jauhilah, dan persoalan yang terdapat perselisihan di dalamnya maka
serahkanlah (kembalikan penentuan hukumnya) kepada yang alim (ilmuwan). (HR.
Ath-Thabrani)
4. Buta yang paling buruk ialah buta hati. (HR. Asysyihaab)
5. Sesungguhnya Allah melampaui ketentuan bagiku dengan (memaafkan) umatku
dalam kesalahan yang tidak disengaja, karena lupa, dan karena dipaksa
melakukannya. (HR. Ibnu Majah)
6. Usia umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun. Sedikit dari mereka
yang melampauinya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
7. Mungkin pelampiasan nafsu syahwat sebentar berakibat kesedihan yang lama.
(HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Banyak kasus yang terjadi, gara-gara melampiaskan nafsu syahwat dengan berzina
lalu hamil, maka hal tersebut menimbulkan trauma yang dalam dan berkepanjangan
bagi sang wanita. Orang tua dan keluarga menjadi sedih dan malu. Juga
akibat-akibat buruk lainnya yang dapat terjadi diluar perkiraan.
8. Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits Qudsi:
"Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis.
Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan
keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al Hakim)
9. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Ketika aku sakit, Rasulullah datang
menjenguk dan aku berkata, "Ya Rasulullah, bolehkah aku mewakafkan seluruh
hartaku?" Nabi Saw menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi,
"Separonya?", Nabi menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi,
"Sepertiganya?" Beliau menjawab, "Meninggalkan keluargamu dalam
keadaan baik (senang) lebih baik daripada membiarkan mereka miskin mengemis pada
orang-orang." (HR. Bukhari)
Keterangan:
Batas maksimum wasiat adalah sepertiga dari seluruh hartanya, karena sepertiga
itu sudah banyak.
10. Barangsiapa bernazar untuk mentaati Allah, hendaklah dia mentaatiNya dan
barangsiapa bernazar untuk bermaksiat terhadap Allah maka janganlah ia
melakukannya. (HR. Bukhari)
11. Mimpi yang baik (sholeh) adalah dari Allah dan mimpi (buruk) adalah dari
setan. (Bukhari)
12. Sesungguhnya yang dimaksud nazar ialah apa yang diharapkan dengannya
keridhoan Allah 'Azza wajalla. (HR. Ahmad)
13. Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum
fajar). (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
14. Hak seorang muslim yang memiliki harta (peninggalan untuk diwasiatkan)
ialah tidak melampaui dua malam kecuali wasiatnya sudah tertulis dan sudah
ditangannya. (HR. Muslim)
15. Mimpi yang baik oleh seorang yang sholeh merupakan satu dari empat puluh
enam bagian dari mimpi kenabian. (HR. Bukhari)
16. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaknya dia
pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya. (HR. Muslim)
17. Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seseorang membongkar keburukan
yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu membongkar keburukan yang kamu
ketahui ada pada dirinya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Pengobatan
dan Penyakit
1. Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau
menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan
penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu
penyakit ketuaan (pikun)". (HR. Ashabussunnah)
2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang
mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka
dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ
janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di
luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
5. Wafat karena wabah adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Tentu
tidak setingkat dengan gugur di jalan Allah.
6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak
berlama-lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR.
Ad-Dailami)
8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu.
(HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang
haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.
9. Apabila seorang yang sakit dari kamu menginginkan sesuatu makanan berikanlah.
(HR. Ibnu Majah)
10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada
sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan.
(HR. Ibnu Majah)
11. Larilah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR.
Bukhari)
12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan
maka Allah berfirman kepada malaikat: "Catatlah bagi hambaKu pahala
seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat." (HR. Abu Hanifah)
13. Rasulullah Saw ditanya tentang azal (mengeluarkan air mani diluar kemaluan
istri). Beliau lalu menjawab, "Lakukanlah yang kamu pandang baik dan apa
yang telah ditakdirkan Allah pasti akan terjadi, dan bukan kepastian bahwa dari
tiap air mani dapat terjadi anak. "(HR. Al Hakim)
Dukun dan
Peramal
1. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu
(lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan
diterima. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia
telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
3. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir
dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka
dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah
penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya
Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang
Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali
Engkau." (HR. Ahmad)
5. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap
orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah
menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Thair
artinya burung. Ramalan tentang mujur dan sial semula dikaitkan dengan burung
yaitu suara atau arah terbangnya.
Hewan
1. Rasulullah Saw melarang membunuh hewan dengan mengurungnya dan membiarkannya
mati karena lapar dan haus. (HR. Muslim)
2. Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis.
(HR. Bukhari)
3. Nabi Saw melarang mengadu domba antara hewan-hewan ternak. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Mengadu kerbau, sapi, domba, kambing, ayam dan lain sebagainya.
4. Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya
makanan atau melepaskannya mencari makan dari serangga tanah. (HR. Bukhari)
5. Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati
karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan
kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu).
Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni. (HR. Bukhari)
TERJEMAHAN ALQUR’AN 30 JUZ
PENTING : Jika Anda merasa website ini
bermanfaat, mohon do'akan supaya
Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu
memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan
dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim]
tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.”
(Hadits
Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)