Sabtu, 22 Januari 2011
Bakso Jadi Terkenal di Amerika Berkat Obama
Bakso Jadi Terkenal di Amerika Berkat Obama
Saat berkunjung ke Indonesia, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tak hanya menyerukan persatuan dan toleransi ke seluruh dunia. Dia mendadak juga jadi ‘Duta Bakso’. Ketika mengenang masa kecilnya di Jakarta, tak lupa Obama menyinggung makanan kesukaanya saat kecil itu.
“Bakso, nasi goreng… semuanya enak!” kata Obama saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan. Tak cuma itu, saat berpidato di kampus UI, presiden negara adikuasa ini juga menirukan gaya penjual bakso berseru menjajakan dagangannya. “Baksooo!” katanya, disambur gerrr hadirin.
Gara-gara promosi Obama itu, sejumlah situs berita Amerika Serikat misalnya, Nola.com, CDA Press.com, dan Boston Globe memuat tulisan yang membahas soal bakso, termasuk resep dan cara membuatnya. Tulisan itu diberi judul ‘Bakso: the soup President Obama loved as a child’ atau ‘bakso: sup kesukaan Presiden Obama waktu kecil’.
Seperti dimuat situs-situs itu, bakso didefinisikan sebagai sup bakso yang gurih, dilengkapi mie, cay sim, pangsit, tahu, bawang merah goreng, dan telur rebus. Bakso diberi predikat ‘jajanan nasional Indonesia’ yang hampir bisa ditemukan setiap saat di seluruh pelosok negeri ini.
“Saat orang nongkrong di malam hari dan merasa lapar, mereka bisa makan bakso,” kata Djoko Supatmono, executive chef Satay Junction, restoran Indonesia di New York, seperti dimuat CDAPress.com,.
Dijelaskan di situs itu, bakso punya banyak variasi dan terus berevolusi–mulai dari ukurannya yang bulat kecil sampai sebesar bola golf, bahkan bola tenis. Bahan dasarnya juga bervariasi, seperti daging sapi, ayam, ikan, ada juga babi. Namun, umumnya, bakso dibuat dari daging sapi, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim dan tidak makan babi.“Sup ini punya banyak tampilan, tapi yang pasti selalu terdiri dari bakso, mie, dan kuah,” kata Ken Woytisek, instruktur koki masakan Asia di Institut Kuliner Amerika, St. Helena.
Ditambahkan dia, asal-usul bakso masih misterius. Kuah dan mie diduga berasal dari China. Namun baksonya diduga kuat merupakan pengaruh kuliner Belanda. Tapi, ia masih bertanya-tanya bagaimana bisa bakso jadi jajanan kaki lima di Indonesia.
Sementara itu, James Oseland, Pemimpin Redaksi Majalah Saveur, mengaku tak tahu bahan-bahan apa yang digunakan untuk membuat bakso, selain daging. “Mungkin lebih baik kita tidak tahu. Ini seperti hot dog,” kata dia, setengah bercanda.
Dan meskipun varian sup bakso bisa ditemukan di negara-negara di seluruh Asia Tenggara, namun Oseland memberi apresiasi khusus untuk bakso Indonesia. “Versi Indonesia akan menjadi raja, nenek moyang dari semua sup bola daging di Asia Tenggara.”
Namun, soal bakso mana yang layak juara di Indonesia masih jadi perdebatan. “Orang di Indonesia tak pernah lelah memperdebatkan bakso mana yang paling enak,” kata Woytisek.
Namun, ada dua kriteria untuk menyatakan bakso mana yang enak: mie yang al dente (halus dan gurih) dan bakso yang sempurna. “Yang membuat bakso enak adalah tingkat kekenyalannya,” kata Oseland. “Dan ada semacam pembumbuan yang halus. Keberhasilan memadukan bumbu dan daging itulah yang membedakan bakso yang enak dengan bakso biasa-biasa saja.”
Sumber : http://citrajob.com/?p=2434
Sejarah dan Asal Mula Kediri
TANGGAL 25 MARET 804 M DITETAPKAN MENJADI HARI JADI KEDIRI
Nama Kediri ada yang berpendapat berasal dari kata "KEDI" yang artinya "MANDUL" atau "Wanita yang tidak berdatang bulan".Menurut kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, 'KEDI" berarti Orang Kebiri Bidan atau Dukun. Di dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "KEDI WRAKANTOLO".Bila kita hubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "KEDI" berarti Suci atau Wadad. Disamping itu kata Kediri berasal dari kata "DIRI" yang berarti Adeg, Angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja (bahasa Jawa Jumenengan). Untuk itu dapat kita baca pada prasasti "WANUA" tahun 830 saka, yang diantaranya berbunyi : " Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban", artinya : pada tahun saka 706 atau 734 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.Nama Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa Jawa Kuno seperti : Kitab Samaradana, Pararaton, Negara Kertagama dan Kitab Calon Arang.Demikian pula pada beberapa prasasti yang menyebutkan nama Kediri seperti : Prasasti Ceber, berangka tahun 1109 saka yang terletak di Desa Ceker, sekarang Desa Sukoanyar Kecamatan Mojo.Dalam prasasti ini menyebutkan, karena penduduk Ceker berjasa kepada Raja, maka mereka memperoleh hadiah, "Tanah Perdikan".Dalam prasasti itu tertulis "Sri Maharaja Masuk Ri Siminaninaring Bhuwi Kadiri" artinya raja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri.Prasasti Kamulan di Desa Kamulan Kabupaten Trenggalek yang berangkat tahun 1116 saka, tepatnya menurut Damais tanggal 31 Agustus 1194.Pada prasasti itu juga menyebutkan nama, Kediri, yang diserang oleh raja dari kerajaan sebelah timur."Aka ni satru wadwa kala sangke purnowo", sehingga raja meninggalkan istananya di Katangkatang ("tatkala nin kentar sangke kadetwan ring katang-katang deni nkir malr yatik kaprabon sri maharaja siniwi ring bhumi kadiri").Menurut bapak MM. Sukarto Kartoatmojo menyebutkan bahwa "hari jadi Kediri" muncul pertama kalinya bersumber dari tiga buah prasasti Harinjing A-B-C, namun pendapat beliau, nama Kadiri yang paling tepat dimuculkan pada ketiga prasasti. Alasannya Prasti Harinjing A tanggal 25 Maret 804 masehi, dinilai usianya lebih tua dari pada kedua prasasti B dan C, yakni tanggal 19 September 921 dan tanggal 7 Juni 1015 Masehi.Dilihat dari ketiga tanggal tersebut menyebutkan nama Kediri ditetapkan tanggal 25 Maret 804 M. Tatkala Bagawantabhari memperoleh anugerah tanah perdikan dari Raja Rake Layang Dyah Tulodong yang tertulis di ketiga prasasti Harinjing.Nama Kediri semula kecil lalu berkembang menjadi nama Kerajaan Panjalu yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang.Selanjutnya ditetapkan surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri.
http://www.kediri.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=93&Itemid=180
Kenapa Semua Lampu Peringatan Berwarna Merah?
Lampu rem pada kendaraan bermotor berfungsi untuk memberi peringatan pada kendaraan dibelakangnya berupa lampu merah yang menyala. Selain lampu rem masih banyak lampu perngatan lain yang berwarna merah, antara lain lampu lalulintas, lampu pada gedung tinggi, lampu pada menara, dan yang lainnya. Kenapa Semua_Lampu_Peringatan_Berwarna_Merah?
Di bumi, kita hidup dikelilingi atmosfer. Cahay yang melewati atmosfer akan dihamburkan. Besarnya penghamburan cahaya tergantung dari warnanya. Warna merah adalah warna yang paling sedikit dihamburkan, sehingga dapat merambat dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan warna lainnya. Dengan begitu orang dapat melihat tanda peringatan dan bisa berhati-hati dari jarak yang jauh.
Dijelaskan oleh Prof. Yohanes Surya
Sumber : Koran Media Indonesia
Buzkashi
Olahraga Nasional Afghanistan, Turkmenistan dan negara-negara Asia Tengah, dengan dua tim berkendara kuda, dengan berusaha memperebutkan domba mati sebagai semacam ‘bola’. Domba mati ini kemudian berusaha dilemparkan ke dalam semacam bak di belakang garis tertentu sebagai gawang. Permaian ini dapat berlangsung beberapa hari lamanya.
Asal Mulal olahraga ini Belum jelas, tapi dianggap sebagai olahraga untuk menjaga moral dan semangat pasukan tetap tinggi selama masa perang.
Buzkashi adalah olahraga nasional Afganistan, mirip polo, kecuali dimainkan dengan bangkai seekor anak sapi. Anak sapi atau kambing- jika tidak ada anak sapi, dipenggal lehernya dan ditempatkan di suatu lubang di tanah. Para penunggang kuda itu akan berlomba memeperebutkannya, berkuda di sekitar dua tanda dan mengembalikannya ke dalam “lingkaran keadilan”. Pemenangnya adalah yang berhasil memasukkan anak sapi itu ke dalam lingkaran itu, meski akhirnya para penunggang kuda itu keluar dari dua tanda tadi sehingga olahraga ini seperti tidak ada batasnya sampai berakhir. Olahraga ini hingga kini masih populer di Afganistan (kabarnya Taliban juga mengadakannya meski tidak sering) dan dikatakan merupakan cerminan spirit orang Afganistan juga.
Sumber : http://rank-news.blogspot.com/2011/01/10-olahraga-teraneh-di-dunia.html
Kondisi Geografi Kab. Kediri
Posisi geografi Kabupaten Kediri terletak antara 111o 47' 05" sampai dengan 112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o 0' 32 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kediri diapit oleh 5 Kabupaten, yakni :
- Sebelah Barat :Tulungagung dan Nganjuk
- Sebelah Utara : Nganjuk dan Jombang
- Sebelah Timur : Jombang dan Malang
- Sebelah Selatan : Blitar dan Tulungagung
Kondisi topografi terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang dilalui aliran sungai Brantas yang membelah dari selatan ke utara. pada tahun 2005 suhu udara berkisar antara 23o C sampai dengan 31o C dengan tingkat curah hujan rata-rata sekitar 1652 mm per hari. secara keseluruhan luas wilayah ada sekitar 1.386.05 KM2 atau + 5%, dari luas wilyah propinsi Jawa Timur
Ditinjau dari jenis tanahnya, Kabupten Kediri dapat dibagi menjadi 5 (lima) golongan. yaitu.
1. Regosol coklat kekelabuan seluas 77.397 Ha atau 55,84 %, merupakan jenis tanah yang sebagian besar ada di wilayah kecamatan Kepung, Puncu, ngancar, Plosoklaten, Wates, Gurah, Pare, kandangan, kandat, Ringinrejo, Kras, papar, Purwoasri, Pagu, Plemahan, Kunjang dan Gampengrejo
2. Aluvial kelabu coklat seluas 28,178 Ha atau 20,33 %, merupakan jenis tanah yang dijumpai di Kecamatan Ngadiluwih, Kras, Semen, Mojo, Grogol, Banyakan, Papar, Tarokan dan Kandangan
3. Andosol coklat kuning, regosol coklat kuning, litosol seluas 4.408 Ha atau 3,18 %, dijumpai di daerah ketinggian di atas 1.000 dpl seperti Kecamatan Kandangan, Grogol, Semen dan Mojo.
4. Mediteran coklat merah, grumosol kelabu seluas 13.556 Ha atau 9,78 %, terdapat di Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, banyakan, tarokan, Plemahan, Pare dan Kunjang.
5. Litosol coklat kemerahan seluas 15.066 Ha atau 10.87%, terdapat di kecamatan Semen, Mojo, Grogol, banyakan, tarokan dan kandangan.
Wilayah Kabupaten kediri diapit oleh dua gunung yang berbeda sifatnya, yaitu Gunung Kelud di sebelah Timur yang bersifat Vulkanik dan Gunung Wilis disebelah barat yang bersifat non vulkanik, sedangkan tepat di bagian tengah wilyah Kabupaten Kediri melintas sungai Brantas yang membelah Wilayah Kabupaten Kediri menjadi dua bagian, yaitu bagian Barat sungai Brantas: merupakan perbukitan lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok. dan bagian timur Sungai Brantas
http://www.kediri.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94:geografi&Itemid=181