Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Selasa, 27 November 2012

Apakah Yang dimaksud dengan Makanan Organik


Ini Alasan Kenapa Orang Perlu Konsumsi
Makanan Organik
Banyak ahli kesehatan menyetujui bahwa dengan diet makanan organik dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, seseorang juga dapat memperoleh manfaat kesehatan jangka panjang lainnya dengan cara diet makanan organik yang lebih sehat.
Konsumsi makanan organik berhubungan dengan resistensi insulin, yang bila dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu menyingkirkan lemak ekstra yang menumpuk di tubuh.
Diet makanan organik membuat Anda mendapatkan manfaat dari setiap kalori makanan dengan pasti, mencegah penambahan kalori, mempertahankan berat badan yang sehat dan mempromosikan penurunan berat badan.
Beberapa jenis makanan organik yang dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan berat badan antara lain produk susu rendah lemak, gandum dan makanan ringan yang terbuat dari beras, biji-bijian dan kacang-kacangan serta buah dan sayuran yang bebas dari fungisida dan insektisida, seperti stroberi, bayam, kubis, ceri, apel dan anggur.
Selain dapat mempromosikan penurunan berat badan, memilih gaya diet dengan makanan organik juga menawarkan berbagai manfaat lain untuk kesehatan.
Di bawah ini beberapa alasan mengapa Anda harus beralih ke makanan organik, seperti dilansir onlymyhealth, Senin (17/9/12) antara lain:
1. Makanan dengan label organik merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan produk hewani maupun nabati yang alami. Artinya produk makanan tidak terpapar oleh pestisida, iradiasi, antibiotik, hormon, dan modifikasi genetik selama masa perawatan.

2. Buah, sayuran dan produk organik lainnya dapat meningkatkan metabolisme tubuh karena zat-zat dan vitamin yang terkandung di dalamnya tidak terkontaminasi zat kimia pestisida. Metabolisme tubuh yang baik dan lancar dapat membuat pencernaan bekerja lebih optimal, sehingga mempromosikan penurunan berat badan.

3. Orang yang mengonsumsi makanan organik akan medapatkan manfaat antibiotik makanan secara utuh dan membantu pertumbuhan hormon.

4. Konsumsi makanan organik dapat membantu meminimalkan zat berracun yang dapat tertelan melalui makanan. Racun berbahaya dalam makanan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti risiko kanker dan peningkatan berat badan.

5. Diet makanan organik secara rutin dapat mengurangi tingkat xenoestrogens dalam tubuh dan penurunan dominasi estrogen. Beralih ke makanan organik adalah salah satu cara terbaik untuk mengembalikan keseimbangan hormon alami tubuh dengan mengurangi masalah hormon karena paparan bahan kimia.


5 Alasan untuk memilih produk organik
Akhir-akhir ini terjadi perdebatan antara memilih makanan yang organik atau tidak organik. Penelitian menunjukkan bahwa makanan organik tak lebih bernutrisi dibandingkan makanan non organik. Namun beberapa alasan yang dilansir oleh Shine! (10/09) ini akan membuat Anda lebih memilih makanan organik.
1. Pestisida
Makanan yang dikembangkan secara organik akan memiliki sedikit pestisida, bahkan tak ada sama sekali. Semua orang tahu bahwa paparan pestisida pada ibu hamil dan anak-anak bisa berbahaya dan menyebabkan banyak masalah kesehatan.
2. Antibiotik
Binatang ternak yang dikembangkan dengan cara non organik biasanya diberikan antibiotik untuk mencegah sakit. Jika antibiotik ini dikonsumsi manusia dalam jumlah yang banyak, maka akan menumbuhkan bakteri yang kebal antibiotik, yang menyebabkan masalah pertumbuhan dan kesehatan.
3. Hormon
Bukan rahasia lagi bahwa biasanya sapi diberikan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan produksi susu. Sapi yang diberikan hormon pertumbuhan mudah terkena penyakit dan akan diberikan antibiotik lebih banyak. Hormon dan antibiotik yang berlebihan ini bisa mengancam kesehatan Anda jika dikonsumsi.
4. Perubahan genetik
Tak sedikit produk non organik yang mengalami perubahan genetik. Sementara itu, makanan organik tidak diperbolehkan untuk diubah secara genetik. Karena itu, lebih aman untuk mengonsumsi makanan organik dibandingkan dengan makanan non-organik.
5. Ramah lingkungan
Tak diragukan lagi bahwa pertanian organik dibuat dengan sistem yang ramah lingkungan. Membeli makanan organik berarti juga mendukung pertanian sehat, sekaligus mendukung usaha para petani yang menumbuhkan produknya melalui cara-cara sehat.
Itulah beberapa alasan untuk membeli makanan organik. Saat ini, makanan organik memang masih jarang diminati karena harganya yang lebih mahal. Tetapi jika makanan organik bisa melindungi kesehatan Anda, kenapa tidak?


5 Mitos tentang makanan organik

Sebuah penelitian terbaru menyebutkan ternyata makanan organik tak jauh berbeda nutrisinya dengan makanan biasa. News Max Health pun akan memaparkan berbagai mitos tentang makanan organik selengkapnya yang bisa Anda simak berikut ini.

Lebih bernutrisi
Ada sebuah penelitian dalam jurnal The Organic Center yang menyebutkan nutrisi makanan organik 25 persen lebih banyak dalam makanan organik. Namun rupanya ada lebih banyak penelitian yang tidak sejalan dengan hasil tersebut dan menuturkan nutrisi makanan organik dengan makanan biasa adalah sama.

Lebih rendah kalori
Banyak orang yang berpikir kalori dalam makanan organik jauh lebih rendah daripada makanan biasa. Padahal hal itu tidak benar. Sebuah penelitian dari University of Michigan bahkan menemukan orang-orang cenderung memilih Oreo organik karena percaya kalorinya jauh lebih rendah. Nyatanya, label dalam Oreo biasa dan organik itu sama besarnya.

Rasanya lebih enak
Sebanyak 71 persen koresponden penelitian yang dilakukan di Inggris lebih memilih makanan organik karena rasanya dianggap jauh lebih enak. Namun tunggu dulu, bukankah kelezatan buah dan sayur sebenarnya ditentukan dari kematangan dan kesegaran produk itu sendiri?

Lebih bersih
Semua makanan sebaiknya dicuci atau dimasak untuk menghindari penyebaran virus dan bakteri, makanan organik sekalipun. Pasalnya sebuah penelitian dari Austria, Denmark, dan Belanda menemukan tetap ada bakteri di dalam ayam organik.

Lebih menyehatkan
Promosi makanan organik selalu menyebutkan bahwa produk tersebut lebih menyehatkan dibanding makanan biasa. Namun hal yang harus ingat adalah, gula tetap gula dan lemak tetap lemak. Jadi terlepas dari cara memproduksinya, makanan organik belum tentu bersifat lebih menyehatkan.

Demikian berbagai mitos tentang makanan organik. Kalau menurut Anda, apakah mitos tersebut hanya kebohongan belaka atau justru merupakan sebuah fakta?


5 Kesalahan Memilih Makanan Organik

Sebuah review yang diterbitkan the Annals of Internal Medicine (AIM) menemukan, makanan organik tak lebih sehat dari konvensional. Hal ini tentu membuat beberapa orang berpikir kembali mengenai makanan organik dan manfaatnya dalam diet.

Selayaknya kebanyakan tren makanan, kesalahan dari organik sebenarnya karena orang cenderung membuatnya seolah memiliki keuntungan  luar biasa. Dengan adanya review ini, beberapa kesalahan kerap dilakukan orang ketika memilih organik disimpulkan dalam 5 hal berikut.

1) Membuat organik sebagai tolok ukur “gaya hidup sehat.Sebaiknya buat daftar makanan yang nyaman dan dapat dinikmati keluarga. Beranggapan, dengan bahan baku organik  berarti telah menjalani gaya hidup sehat terkadang menjerumuskan. Misal, orang mengaku bergaya hidup sehat dengan organik tapi menggunakan satu sendokan besar mentega, makan daging berlemak, mengonsumsi banyak gula dan keju.
Satu hal yang ditekankan dalam studi AIM  kandungan nutrisi dalam makanan konvensional maupun organik sebenarnya bisa dikatakan sama saja.Menggunakan organik sebagai tolok ukur  menu sehat adalah sebuah kesalahan besar.

2) Mengasumsikan organik untuk semua jenis makanan.Organik dapat berarti berbeda pada beberapa jenis makanan. Pada dasarnya organik sama artinya dengan: tanpa bahan sintetis, pestisida maupun pupuk kimia (jika dalam pertanian). Akan tetapi sebenarnya beberapa produk konvensional telah memiliki standar tersebut, misalnya pada pisang yang rendah residu pestisida karena memang pisang memiliki kulit yang tebal.

Sedangkan makanan organik lain seperti produk olahan susu, daging merah,dan ayam  kerap dikatakan menggunakan suntikan hormon dan antibiotik.Sebenarnya, sudah banyak pemerintah yang melarang penggunaan hormon
dalam peternakan. Pada April 2012, FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika, Red.) juga telah mengeluarkan  pedoman yang mengatur penggunaan antibiotik dalam peternakan. Dikatakan, hanya hewan yang sakit dan memerlukan pengobatan saja yang dapat diberikan antibiotik. Bukan untuk mencegah sakit maupun penggemukan.  Sebaliknya, dibanding percaya pada label organik, konsumen sebaiknya mencari tahu lebih banyak bagaimana hewan-hewan dibesarkan. 

3) Mengabaikan aspek kesehatan dari makanan. Kesalahan lain dari memilih makanan organik, mengabaikan saran kesehatan lainnya. Misal, ketika proses produksi telah dikatakan organik, proses pengiriman yang menempuh jarak jauh mungkin dapat merusak rasa dan kualitas bahan makanan.  Ini sama artinya dengan memetik buah sebelum masak dan mengirimkan dalam jarak yang jauh. Padahal ini tidak baik untuk lingkungan.
Mana yang lebih penting, hewan sumber makanan atau diet si hewan?Penelitian menunjukkan, sapi yang makan rumput memproduksi daging dan susu yang berisi banyak  lemak menguntungkan, CLA (conjugated linoleic acid) , antioksidan dan asam lemak Omega 3. Hewan yang dibesarkan dengan cara konvensionalpun dapat tumbuh alami dengan standar mirip organik.
Sedangkan daging organik diperoleh dari hewan yang tak selalu makan rumput. Belum lagi, tak semua petani mampu  membayar “label organik”.
Tentunya ini berimbas pada harga produk organik pada akhirnya.
4) Percaya jika organik lebih sedikit mengandung kalori.Pada  sebuah studi di the Journal of  Judgment and Decision Making tahun 2010,produk kue kering yang dinyatakan dibuat dengan bahan organik dikatakan memiliki kalori lebih sedikit dari kue kering yang tak berlabel organik.Sangat disayangkan oleh para peneliti, ada kesalahan penafsiran sehingga membuat pengonsumsi kue kering organik memakan dengan takaran berlebihan. Sebenarnya, kue kering organik tetap saja sebuah kue kering yang menyimpan kalori besar dalam bentuk yang mini.

5) Salah paham manfaat organik
Label  organik dalam beberapa pernyataan dikatakan mempengarhi pilihan makanan seseorang. Berdasarkan sebuah riset,  dikatakan produk organik mengurangi kontaminasi sekitar 30 %, kendati semua level sebenarnya masih di ambang batas aman. Dan,berdasarkan beberapa riset menunjukkan anak-anak yang mengonsumsi makanan organik memiliki residu pestisida dalam urinnya. Ini menjadikan orang tua lebih mempertimbangkan membeli produk organik yang menunjang pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Faktanya, kita mungkin tidak tahu atau tidak pernah tahu jika kadar pestisida yang amat rendah dapat merusak dalam proses jangka panjang.Organik sendiri, sebenarnya lebih memiliki imbas langsung pada kepedulian lingkungan dan kesejahteraan hewan. Sedangkan kesehatan dan nutrisi lebih dipengaruhi proses penyajian makanan.Kuncinya, ketahuilah pasti keuntungan dari konsumsi makanan organik dan ingat-ingat jika “label organik” hanya satu dari sekian banyak upaya untuk hidup sehat.
Jadi mengapa harus membeli makanan organik?

You might also like:
TERJEMAHAN  ALQUR’AN 30 JUZ
2.   SURAT 3. ALI 'IMRAN             
                                       

PENTING : Jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)