Ini Alasan Kenapa Orang Perlu
Konsumsi
Makanan Organik
Banyak ahli kesehatan menyetujui
bahwa dengan diet makanan organik dapat membantu menurunkan berat badan. Selain
itu, seseorang juga dapat memperoleh manfaat kesehatan jangka panjang lainnya
dengan cara diet makanan organik yang lebih sehat.
Konsumsi makanan organik
berhubungan dengan resistensi insulin, yang bila dikombinasikan dengan
perubahan gaya hidup sehat dapat membantu menyingkirkan lemak ekstra yang
menumpuk di tubuh.
Diet makanan organik membuat
Anda mendapatkan manfaat dari setiap kalori makanan dengan pasti, mencegah
penambahan kalori, mempertahankan berat badan yang sehat dan mempromosikan
penurunan berat badan.
Beberapa jenis makanan organik
yang dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan berat badan antara lain produk
susu rendah lemak, gandum dan makanan ringan yang terbuat dari beras,
biji-bijian dan kacang-kacangan serta buah dan sayuran yang bebas dari
fungisida dan insektisida, seperti stroberi, bayam, kubis, ceri, apel dan
anggur.
Selain dapat mempromosikan
penurunan berat badan, memilih gaya diet dengan makanan organik juga menawarkan
berbagai manfaat lain untuk kesehatan.
Di bawah ini beberapa alasan
mengapa Anda harus beralih ke makanan organik, seperti dilansir onlymyhealth,
Senin (17/9/12) antara lain:
1. Makanan dengan label
organik merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan produk hewani maupun
nabati yang alami. Artinya produk makanan tidak terpapar oleh pestisida,
iradiasi, antibiotik, hormon, dan modifikasi genetik selama masa perawatan.
2. Buah, sayuran dan
produk organik lainnya dapat meningkatkan metabolisme tubuh karena zat-zat dan
vitamin yang terkandung di dalamnya tidak terkontaminasi zat kimia pestisida.
Metabolisme tubuh yang baik dan lancar dapat membuat pencernaan bekerja lebih
optimal, sehingga mempromosikan penurunan berat badan.
3. Orang yang mengonsumsi
makanan organik akan medapatkan manfaat antibiotik makanan secara utuh dan
membantu pertumbuhan hormon.
4. Konsumsi makanan
organik dapat membantu meminimalkan zat berracun yang dapat tertelan melalui
makanan. Racun berbahaya dalam makanan dapat menyebabkan beberapa masalah
kesehatan, seperti risiko kanker dan peningkatan berat badan.
5. Diet makanan organik
secara rutin dapat mengurangi tingkat xenoestrogens dalam tubuh dan penurunan
dominasi estrogen. Beralih ke makanan organik adalah salah satu cara terbaik
untuk mengembalikan keseimbangan hormon alami tubuh dengan mengurangi masalah
hormon karena paparan bahan kimia.
5 Alasan untuk memilih produk
organik
Akhir-akhir ini terjadi
perdebatan antara memilih makanan yang organik atau tidak organik. Penelitian
menunjukkan bahwa makanan organik tak lebih bernutrisi dibandingkan makanan non
organik. Namun beberapa alasan yang dilansir oleh Shine! (10/09) ini akan
membuat Anda lebih memilih makanan organik.
1. Pestisida
Makanan yang dikembangkan secara
organik akan memiliki sedikit pestisida, bahkan tak ada sama sekali. Semua
orang tahu bahwa paparan pestisida pada ibu hamil dan anak-anak bisa berbahaya
dan menyebabkan banyak masalah kesehatan.
2. Antibiotik
Binatang ternak yang
dikembangkan dengan cara non organik biasanya diberikan antibiotik untuk
mencegah sakit. Jika antibiotik ini dikonsumsi manusia dalam jumlah yang
banyak, maka akan menumbuhkan bakteri yang kebal antibiotik, yang menyebabkan
masalah pertumbuhan dan kesehatan.
3. Hormon
Bukan rahasia lagi bahwa
biasanya sapi diberikan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan produksi susu.
Sapi yang diberikan hormon pertumbuhan mudah terkena penyakit dan akan
diberikan antibiotik lebih banyak. Hormon dan antibiotik yang berlebihan ini
bisa mengancam kesehatan Anda jika dikonsumsi.
4. Perubahan genetik
Tak sedikit produk non organik
yang mengalami perubahan genetik. Sementara itu, makanan organik tidak
diperbolehkan untuk diubah secara genetik. Karena itu, lebih aman untuk
mengonsumsi makanan organik dibandingkan dengan makanan non-organik.
5. Ramah lingkungan
Tak diragukan lagi bahwa
pertanian organik dibuat dengan sistem yang ramah lingkungan. Membeli makanan
organik berarti juga mendukung pertanian sehat, sekaligus mendukung usaha para
petani yang menumbuhkan produknya melalui cara-cara sehat.
Itulah beberapa alasan untuk
membeli makanan organik. Saat ini, makanan organik memang masih jarang diminati
karena harganya yang lebih mahal. Tetapi jika makanan organik bisa melindungi
kesehatan Anda, kenapa tidak?
5 Mitos tentang makanan organik
Sebuah penelitian terbaru
menyebutkan ternyata makanan organik tak jauh berbeda nutrisinya dengan makanan
biasa. News Max Health pun akan memaparkan berbagai mitos tentang makanan
organik selengkapnya yang bisa Anda simak berikut ini.
Lebih bernutrisi
Ada sebuah penelitian dalam
jurnal The Organic Center yang menyebutkan nutrisi makanan organik 25 persen
lebih banyak dalam makanan organik. Namun rupanya ada lebih banyak penelitian
yang tidak sejalan dengan hasil tersebut dan menuturkan nutrisi makanan organik
dengan makanan biasa adalah sama.
Lebih rendah kalori
Banyak orang yang berpikir
kalori dalam makanan organik jauh lebih rendah daripada makanan biasa. Padahal
hal itu tidak benar. Sebuah penelitian dari University of Michigan bahkan
menemukan orang-orang cenderung memilih Oreo organik karena percaya kalorinya
jauh lebih rendah. Nyatanya, label dalam Oreo biasa dan organik itu sama
besarnya.
Rasanya lebih enak
Sebanyak 71 persen koresponden
penelitian yang dilakukan di Inggris lebih memilih makanan organik karena
rasanya dianggap jauh lebih enak. Namun tunggu dulu, bukankah kelezatan buah
dan sayur sebenarnya ditentukan dari kematangan dan kesegaran produk itu
sendiri?
Lebih bersih
Semua makanan sebaiknya dicuci
atau dimasak untuk menghindari penyebaran virus dan bakteri, makanan organik
sekalipun. Pasalnya sebuah penelitian dari Austria, Denmark, dan Belanda
menemukan tetap ada bakteri di dalam ayam organik.
Lebih menyehatkan
Promosi makanan organik selalu
menyebutkan bahwa produk tersebut lebih menyehatkan dibanding makanan biasa.
Namun hal yang harus ingat adalah, gula tetap gula dan lemak tetap lemak. Jadi
terlepas dari cara memproduksinya, makanan organik belum tentu bersifat lebih
menyehatkan.
Demikian berbagai mitos tentang
makanan organik. Kalau menurut Anda, apakah mitos tersebut hanya kebohongan
belaka atau justru merupakan sebuah fakta?
5 Kesalahan Memilih Makanan Organik
Sebuah review yang diterbitkan
the Annals of Internal Medicine (AIM) menemukan, makanan organik tak lebih
sehat dari konvensional. Hal ini tentu membuat beberapa orang berpikir kembali
mengenai makanan organik dan manfaatnya dalam diet.
Selayaknya kebanyakan tren
makanan, kesalahan dari organik sebenarnya karena orang cenderung membuatnya
seolah memiliki keuntungan luar biasa.
Dengan adanya review ini, beberapa kesalahan kerap dilakukan orang ketika
memilih organik disimpulkan dalam 5 hal berikut.
1) Membuat organik sebagai tolok
ukur “gaya hidup sehat.Sebaiknya buat daftar makanan yang nyaman dan dapat
dinikmati keluarga. Beranggapan, dengan bahan baku organik berarti telah menjalani gaya hidup sehat
terkadang menjerumuskan. Misal, orang mengaku bergaya hidup sehat dengan
organik tapi menggunakan satu sendokan besar mentega, makan daging berlemak,
mengonsumsi banyak gula dan keju.
Satu hal yang ditekankan dalam
studi AIM kandungan nutrisi dalam makanan
konvensional maupun organik sebenarnya bisa dikatakan sama saja.Menggunakan
organik sebagai tolok ukur menu sehat
adalah sebuah kesalahan besar.
2) Mengasumsikan organik untuk
semua jenis makanan.Organik dapat berarti berbeda pada beberapa jenis makanan.
Pada dasarnya organik sama artinya dengan: tanpa bahan sintetis, pestisida
maupun pupuk kimia (jika dalam pertanian). Akan tetapi sebenarnya beberapa
produk konvensional telah memiliki standar tersebut, misalnya pada pisang yang
rendah residu pestisida karena memang pisang memiliki kulit yang tebal.
Sedangkan makanan organik lain
seperti produk olahan susu, daging merah,dan ayam kerap dikatakan menggunakan suntikan hormon
dan antibiotik.Sebenarnya, sudah banyak pemerintah yang melarang penggunaan
hormon
dalam peternakan. Pada April
2012, FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika, Red.) juga telah
mengeluarkan pedoman yang mengatur
penggunaan antibiotik dalam peternakan. Dikatakan, hanya hewan yang sakit dan memerlukan
pengobatan saja yang dapat diberikan antibiotik. Bukan untuk mencegah sakit
maupun penggemukan. Sebaliknya,
dibanding percaya pada label organik, konsumen sebaiknya mencari tahu lebih
banyak bagaimana hewan-hewan dibesarkan.
3) Mengabaikan aspek kesehatan
dari makanan. Kesalahan lain dari memilih makanan organik, mengabaikan saran
kesehatan lainnya. Misal, ketika proses produksi telah dikatakan organik,
proses pengiriman yang menempuh jarak jauh mungkin dapat merusak rasa dan
kualitas bahan makanan. Ini sama artinya
dengan memetik buah sebelum masak dan mengirimkan dalam jarak yang jauh.
Padahal ini tidak baik untuk lingkungan.
Mana yang lebih penting, hewan
sumber makanan atau diet si hewan?Penelitian menunjukkan, sapi yang makan rumput
memproduksi daging dan susu yang berisi banyak
lemak menguntungkan, CLA (conjugated linoleic acid) , antioksidan dan
asam lemak Omega 3. Hewan yang dibesarkan dengan cara konvensionalpun dapat
tumbuh alami dengan standar mirip organik.
Sedangkan daging organik
diperoleh dari hewan yang tak selalu makan rumput. Belum lagi, tak semua petani
mampu membayar “label organik”.
Tentunya ini berimbas pada harga
produk organik pada akhirnya.
4) Percaya jika organik lebih
sedikit mengandung kalori.Pada sebuah studi
di the Journal of Judgment and Decision
Making tahun 2010,produk kue kering yang dinyatakan dibuat dengan bahan organik
dikatakan memiliki kalori lebih sedikit dari kue kering yang tak berlabel
organik.Sangat disayangkan oleh para peneliti, ada kesalahan penafsiran
sehingga membuat pengonsumsi kue kering organik memakan dengan takaran berlebihan.
Sebenarnya, kue kering organik tetap saja sebuah kue kering yang menyimpan
kalori besar dalam bentuk yang mini.
5) Salah paham manfaat organik
Label organik dalam beberapa pernyataan dikatakan
mempengarhi pilihan makanan seseorang. Berdasarkan sebuah riset, dikatakan produk organik mengurangi
kontaminasi sekitar 30 %, kendati semua level sebenarnya masih di ambang batas
aman. Dan,berdasarkan beberapa riset menunjukkan anak-anak yang mengonsumsi makanan
organik memiliki residu pestisida dalam urinnya. Ini menjadikan orang tua lebih
mempertimbangkan membeli produk organik yang menunjang pertumbuhan tubuh dan
otak anak.
Faktanya, kita mungkin tidak
tahu atau tidak pernah tahu jika kadar pestisida yang amat rendah dapat merusak
dalam proses jangka panjang.Organik sendiri, sebenarnya lebih memiliki imbas
langsung pada kepedulian lingkungan dan kesejahteraan hewan. Sedangkan
kesehatan dan nutrisi lebih dipengaruhi proses penyajian makanan.Kuncinya,
ketahuilah pasti keuntungan dari konsumsi makanan organik dan ingat-ingat jika
“label organik” hanya satu dari sekian banyak upaya untuk hidup sehat.
Jadi mengapa harus membeli
makanan organik?
You might also like:
TERJEMAHAN ALQUR’AN 30 JUZ
13. SURAT 31. LUQMAN - SURAT 32. AS
SAJDAH - SURAT 33. AL AHZAB - SURAT 34. SABA' - SURAT 35. FATHIR
23. SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT
102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL
FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT
109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
PENTING : Jika Anda merasa website ini
bermanfaat, mohon do'akan supaya
Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu
memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh
kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih
dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim]
tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.”
(Hadits
Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)