Pada tahun 1982, saat Perang Falkland berlangsung, misil Exocet menjadi terkenal di dunia setelah dibawa oleh pesawat Super Étendard milik AL Argentina ini berhasil membuat kapal perusak milik AL Inggris, HMS Sheffield tenggelam pada tanggal 4 Mei. Namun Sheffield bukan tenggelam karena ledakan Exocet, tapi terlebih Kemudian misil ini dipakai untuk menggelamkan kapal Atlantic Conveyor, kapal kontainer milik Inggris dengan besar tonase 14.950 ton pada tanggal 25 Mei. Pihak Argentina sendiri mengklaim bahwa misil Exocet yang dibawa oleh Super Étendard berhasil membuat kapal induk HMS Invicible rusak berat pada tanggal 30 Mei. Pada tanggal 12 Juni, misil Exocet berhasil mengenai kapal perusak, HMS Glamorgan. Glamorgan berhasil selamat dari kemungkinan kerusakan fatal atau tenggelam setelah Exocet yang mengenai kapal ini tidak meledak.
Exocet adalah peluru kendali anti-kapal buatan Perancis yang dikeluarkan dalam berbagai versi yang mampu dilancarkan dari kapal, kapal selam, dan pesawat terbang. Ia telah digunakan secara meluas dalam pertempuran sejak tahun 1980-an dan seterusnya. Namanya berasal dari bahasa Perancis berarti ikan terbang.
Peluru berpandu Exocet dibina oleh serikat MBDA Eropa divisi Aérospatiale (yang juga merupakan cabang Perancis bagi pasukan Anglo-Perancis yang membina Concorde.) Misil ini juga merupakan salah satu dari misil dari Permukaan ke Permukaan / Udara ke Permukaan. Pembangunan bermula pada 1967, sebagai misil pada kapal yang dinamakan MM 38. Exocet muncul pada tahun 1974 dan mulai digunakan angkatan laut Prancis pada tahun 1979.
Versi terbaru dari Exocet adalah Versi MM40 blok 3 yang dibuktikan dengan jangkauan terbang sekitar 180 kilometer, menggunakan mesin jet turbofan termasuk empat air intake yang menjamin aliran angin secara kontinyu selama manuver high-G. Misil Blok 3 menggunakan sistem guidance waypoint, yang menuntun missile untuk menyerang target dari sudut yang berbeda menyerang targe darat, dan memberikan gambaran layaknya cruise missile
Dalam Perang Iran-Irak yang berlangsung mulai pada tahun 1980 sampai 1988 ini, Irak setidaknya telah meluncurkan kurang lebih 200 misil Exocet ke kapal-kapal milik Iran. Meski demikian tercatat persentase yang cukup besar mengenai kegagalan Exocet meledak saat mengenai sasaran. Pada tanggal 17 Mei 1987, seorang pilot Irak yang menerbangkan Mirage F-1 meluncurkan 2 misil Exocet ke arah kapal perang milik AL Amerika Serikat, USS Stark yang tengah berada di Timur Tengah sejak tahun 1984. Kedua misil itu berhasil mengenai kapal, tapi hanya satu yang berhasil meledak. 37 awak kapal terbunuh dan 21 lainnya menderita luka-luka. Stark sendiri mengalami rusak berat. Kejadian ini cukup kontroversial dan hingga kini belum ada penjelasan dari pihak Irak tentang penyerangan kapal USS Stark.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar