Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Selasa, 06 November 2012

Ustad Yusuf Mansur (Yusuf Mansur Network)






Yusuf Mansur Network



 
HUTANG DAN TERBATASNYA UMUR
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu didatangi anaknya yang hendak meminjam uang. Lalu ia berkata kepadanya Nak, aku tidak punya uang. Lantas anaknya mengusulkan agar ayahnya pinjamkan dari Baitul Maal (Simpanan Kekayaan Negara). Maka Umar-pun menulis memo kepada pemegang kunci Biatul Maal yang isinya: Wahai bendahara, tolong keluarkan s
ekian dinar dari Baitul Maal untuk aku pinjamkan ke anakku. Nanti biar aku cicil dengan potong gajiku tiga bulan ke depan?

Maka memo tersebut dibawa oleh anaknya dan diserahkan kepada bendahara. Tidak berapa lama iapun kembali menemui ayahnya dengan wajah murung :

Ayah, aku tidak menerima apa-apa dari bendahara kecuali secarik kertas ini untuk disampaikan kepadamu

Maka Umar menyuruh anaknya membacakan isi memo balasan itu. Isinya :

Wahai Amirul Muminin Umar bin Khattab, bagiku sangatlah mudah untuk mengeluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk engkau pinjam. Namun aku minta syarat terlebih dahulu darimu. Aku minta agar engkau memberi jaminan kepadaku bahwa tiga bulan ke depan Amirul Muminin Umar bin Khattab masih hidup di dunia untuk melunasi hutang tersebut.

Maka Umar langsung beristighfar dan menyuruh anaknya pulang...!
 
MODERNISASI BANGGA AURAT
Wanita adalah korban. Korban yang udah dibohongin mentah- mentah dengan konsep dan pikiran peradaban barat yang dikuasai zionis yahudi yang jelas- jelas nggak bener. Mereka berniat membuat wanita sebagai bahan pemanis yang setiap saat bisa di pajang atau di delete, bisa di pelototin dengan gratis, dan kalau udah puas bisa ditinggal deh kapan aja. Dan celakanya, banyak yang mau ngikutin mereka. Dan nggak hanya suka, mereka malah merasa bangga lagi, astagfirullah...

Ini persis banget dengan yang telah disabdakan Rasulullah salallahu alaihi wassalam, "Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa- apa yang telah dilakukan bangsa- bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta. Diantara para sahabat ada yang bertanya, ya rasulullah apakah yang dimaksud disini adalah bangsa- bangsa Yahudi dan Nasrani? Rasulullah menjawab : Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. Bukhari)

Selain itu, peran media juga nggak kalah tangguh dalam menggalakkan ajang- ajang lomba yang menjanjikan ketenaran dan uang, yang akhirnya banyak menyedot perhatian. Nggak cuma buat yang ikut serta, tapi juga para penontonnya. Terbukti, lewat media itulah pengaruh habis- habisan di sebarkan.

Mereka nggak perduli walau disana mereka di suruh "buka- bukaan" habis- habisan atau didandani macam lenong, yang penting popularitas dan uang ada di genggaman. Memang banyak yang akhirnya "berhasil". Tapi.... apa mereka bahagia ? nggak juga tuch. Semua hal dunia yang mereka punya nyatanya menjamin mereka tenang dan happy. Buktinya, banyak yang hidupnya makin nggak jelas. Narkoba, seks bebas, dan dunia malam adalah contoh kecil dari kegiatan mereka selanjutnya. Sayang banget, kesemua hal itu ternyata malah makin menyengsarakan mereka.

Itu baru di dunia. Diakherat malah bakalan lebih dahsyat. Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Dua golongan dari penghuni neraka yang belum aku temui; suatu kaum yang selalu membawa cemeti bagaikan ekor-ekor sapi, dengannya dia memukuli manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, cenderung tidak taat, berjalan melenggak-lenggok, rambut mereka seperti punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga tercium dari jarak sekian. (HR. Muslim)

Ingatlah tentang firman Allah dalam QS Al-Ahzab ayat 59 berikut, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Allah selalu tahu yang terbaik buat kita, jadi nggak ada alasan buat kita untuk jadi pembangkang. Tutup aurat kamu dengan rapi, dan tunjukkan pada dunia kalo wanita Muslimah itu berharga
MENCARI PERTOLONGAN ALLAH SWT
Bisnis yang dulu berjaya tiba-tiba merugi, hutang menumpuk dimana-mana dan sebagainya.Padahal kita merasa sudah berupaya semaksimal mungkin mengatasinya, namun tetap saja belum membuahkan hasil. Hal utama yang perlu dan patut kita renungkan adalah dengan introspeksi yaitu dengan sebuah pertanyaan sejauh mana usaha kita tersebut?

Usaha manusia mencakup dua dimensi, yaitu lahiriah dan batiniah. Biasanya usaha batiniah yang sering kita lupakan. Ujung-ujungnya ketika kita menghadapi kendala dalam usaha, kita langsung memvonis bahwa Tuhan tidak adil. Padahal, Dia selalu menolong hamba-Nya, namun kita sendiri yang tidak mau meminta pertolongan-Nya.

Saya akan memberikan cara bagaimana hutang-hutang anda segera terlunasi dengan cara Islam, yaitu dengan doa-doa yang berasal dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Artinya isi kandungan dari doa-doa kita tidaklah bertentangan dengan syariat Islam.

Salah satu contoh cerita yang sangat termasyur. Dari Abu Said Al-Khudri r.a. diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW memasuki masjid. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang sudah duduk lama di dalam masjid, pemuda itu bernama Abu Umamah.

Rasulullah SAW bertanya kepadanya : Wahai Abu Umamah, mengapa aku melihatmu duduk di masjid pada waktu-waktu di luar shalat? Abu Umamah menjawab, Aku sedang dilanda kesusahan dan dililit hutang-hutang wahai Rasulullah.

Rasulullah kemudian bersabda kepadanya, Ketauhilah aku akan mengajarkan kepadamu ucapan yang apabila engkau mengucapkannya, maka Allah SWT akan menyingkirkan kesedihan dan membayarkan hutang-hutangmu. Ucapkanlah pada waktu pagi dan sore:
Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazani wa audzubika minal 'ajzi wal kasali wa audzubika minal jubni wal bukhli wa audzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.


Kata Abu Umamah radhiyallahu anhu: Setelah membaca do'a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas semua hutangku. (HR Abu Dawud 4/353)

Jangan sampai kita diberi tahu sama ahli dan pakar kitanya lebih percaya tekun mencatat, tetapi hadist Rasulullah SAW yang dikasihkan kepada kita dicuekin, bagaimana etika kita disisi Allah SWT, caranya gak dipakai. Padahal semua proses itu adalah bagian dari proses kepada solusi, bagian dari ibadah, bila masuk kedalam Islam pakailah semuanya yang membuat Allah redho, ada sabar, ada tawakkal bila ikhtiar sudah makslimal dan melanggengkan ketaatan.

Kepastian Pertolongan Allah SWT
Allah SWT Berfirman Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesngguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (TQS. Al-Hajj : 40)

Ayat ini menjelaskan kepastian pertolongan Allah bagi orang yang menolong-Nya. Kepastian pertolongan Allah ini dapat dilihat dari penggunaan perangkat tauqid sebanyak dua kali, yaitu lam ibtida dan nun tauqid (nun bertasydid).

Penggunaan perangkat tauqid ini bertujuan agar orang yang menerima informasi benar-benar yakin akan kebenaran isi berita yang disampaikan kepadanya. Apalagi ditekankan sampai dua kali penekanan. Maka semestinya tidak boleh ada keraguan sedikitpun dibenak kita bahwa Allah benar-benar akan menolong orang yang menolong-Nya.

Imam Al-Baghowi menjelaskan, bahwa menolong Allah yang dimaksud adalah menolong agama-Nya dan nabi-Nya. Sedangkan Imam Ath-Thobari menjelaskan, bahwa yang dimaksud adalah berjihad di jalan Allah, untuk meninggikan kalimat Allah atas ejekan musuh-musuh-Nya.

Menolong agamanya Allah berarti menolong agama Islam. Dengan kata lain mengembalikan posisi agama Islam sebagaimana mestinya agar Umat Islam ini kembali kepada ajaran Agama-Nya dan mencintai Agama-Nya. Dikala saat ini banyak umat yang dipalingkan oleh kelalaian dan kemaksiatan secara merata.

Dalam surah Al-Hajj ayat 40, Allah pasti menolong orang yang menolong Allah. Pada ayat 41, Allah menyifati orang-orang yang mendapat pertolongan tersebut :

Artinya : (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang maruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allahlah kembali segala urusan.

Kalau pada ayat tersebut Allah menunjukkan karakter orang-orang yang akan mendapat pertolongan Allah, maka sebaliknya pertolongan Allah tidak akan diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki karakter sebagaimana yang telah Allah tetapkan. Karakter orang yang mendapat pertolongan Allah adalah orang-orang yang menjalankan/mengerjakan syariat Islam dan orang-orang yang melakukan amar maruf nahi mungkar. Sedangkan orang-orang yang melanggar syariat Islam, apalagi berupaya mengganti syariat Islam dengan aturan yang lain, tentu pertolongan Allah tidak akan diberikan. Demikian juga orang-orang yang tidak mau melakukan amar maruf dan nahi mungkar, tentu tidak akan mendapatkan pertolongan Allah.

Karakter yang lain yang tidak akan mendapat pertolongan Allah adalah:

Artinya : Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang dzalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan (TQS. Huud : 113)

Pada ayat tersebut, Allah menjelaskan sifat orang yang tidak mendapat pertolongan Allah adalah orang yang cenderung kepada orang yang berbuat dzalim dan meridloi kedzaliman yang mereka lakukan serta tidak ada upaya untuk menghentikan kedzaliman mereka.

Artinya : Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong (TQS. Al-Baqarah : 86)

Bersedekah
Bagaimana mungkin saya bisa melakukan sedekah? Untuk memenuhi kebutuhan sendiri saja masih kurang, belum lagi hutang masih menumpuk? pertanyaan inilah yang sering dikemukakan orang yang berhutang ketika disuruh bersedekah.Aya-aya wae! (ada ada saja), demikian sanggahnya.

Padahal, kalau mereka tahu, justru inilah jalan keluarnya. Saat kita dihimpit persoalan ekonomi, saat kita banyak hutang dan tidak tahu bagaimana cara membayarnya, sedekah solusinya! Jika digali lebih dalam firman Allah ini, dengan artinya pada Surah At Talaq ayat 7 : Dan orang yang disempitkan rizkinya, hendaklah ia memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya, maka sedekah ternyata bisa menjadi solusi dari masalah yang sedang kita hadapi. Kalau ingin urusan kita selesai, segeralah bersedekah dan gabungkan dengan amalan-amalan lainnya, dengan ikhlas myakini Allah maha kuasa atas segala sesuatu, banyak nyebut, banyak sholawat dan istighfar. Jangan malah orang ditawakalin, digantungin sampai jadi hilang harga diri..naikan terus intensitasnya, naikan dan naikan semua ibadah jangan berhenti, kuatkan keikhlasan semua harapan dan kejadian ditangan Allah bukan ditangan yang lain.

Dan yang lebih penting adalah amalan sehari-hari, jangan sekedar ibadah itu hanya ritual tanpa memperbaiki diri, yang masih ganjen stop ganjennya mending kirim2 hadist terutama bab akidah, bab mencegah kemusyrikan yang pahalanya gedean semisal dilarang baca perbintangan, ramalan dsb karena dosa syirik bisa mengakibatkan kekafiran tanpa sadar, atau memulai pakai jilbab, saudara kita yang ke dukun, yang doyan maksiat zina dan judi, benerin keluarga kerabat toh semuanya akan kembali kepada kita, manfaat dakwah paling utama dibanding manfaat lainnya karena mengantar kepada keselamatan dunia dan akhirat.

Para Nabi, Wali itu doanya cepet kekabul karena mereka paling banyak ngasih manfaat ilmu Allah kepada orang banyak, JADI sekali mereka berdoa, shalat, hasilnya berlipat ganda, lakukan dengan ikhlas yakin, kejar balasan akhirat, dunia bakal mengejar tanpa capek, ngurus anak orang, rumah orang, kantor orang aja dibales cepet jasanya sama manusia, apalagi ngurus agama Allah..beneran abis, makanya kasihan bagi yang gak nyadar2 dan terus hidup meragu menggapai impian kosong. Di Islam untuk ibadah Gak sekedar mikirin dirinya sendiri, tapi benerin orang lain, keluarga, adik-adik kita, teman2 kita semaksimal mungkin.

Janji Negara, Presiden, Konglomerat bisa bohong, bisa ada kendala diluar dugaan, tetapi janji Allah pasti beneran dalam bentuk yang terbaik kepada kita. kalo kita perbanyak beramal, ikhlas, apalagi sampe terjadwal, dan larinya juga kenceng, kekuatannya juga maksimal demi kebesaran-Nya, kebaikan-Nya, dengan mengingat semua nikmat-Nya, dannnn demi mencapai redho Allah, menjalani bertahap ayat-ayat perintah-Nya dimana ada janji pertologan Allah disitu, maka ini lebih aman dan nyaman. INVESTASI MASA DEPAN YG TERJAMIN

Perbanyak merenung, takarub, dzikir, renungi ayat2 Allah, binalah hati bawa dalam keyakinan, dan ingatlah semua hikmah kehidupan yang telah lewat, mana ada yang tanpa kehendak Allah ?

Semoga semua kita ditolong Allah SWT dan bagi yang kena masalah Allah angkat masalahnya dengan kebaikan, bukan keburukan. Karena banyak yang nyaman hidupnya, seperti Yahudi2 tetapi mereka dalam kesesatan. Cukuplah Allah sebagai tujuan terbesar kita, secara lahir dan bathin semoga Allah memberikan pertolongan-Nya kepada kita semua, Amin
 
MENGATASI DEMAM CARA NABI
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

( إن الحمى من فيح جهنم فأبردوها بالماء ) رواه البخاري

”Sesungguhnya penyakit demam (panas) adalah berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompres) dengan air.” (HR. Imam al-Bukhari rahimahullah)

Dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam ketika disebutkan kata demam di hadapan beliau d
an ada seseorang laki-laki yang mencelanya:

( لا تسبها فإنها تنقى الذنوب كما تنقى النار خبث الحديد ) رواه مسلم

”Jangalah engkau mencelanya (demam), karena sesungguhnya ia membersikan dosa sebagaimana api membersikan kotoran dari besi." (HR. Muslim)

[Telah terbukti bahwa ketika seseorang menderita demam dengan suhu panas yang sangat tinggi hingga sampai 41 derajat Celcius, dan itu yang telah disifati oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai luapan (hembusan) dari neraka Jahanam, hal itu dapat menyebabkan gejolak dan penurunan kondisi rubuh, kemudian koma dan terkadang dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu merupakan suatu keharusan untuk mengurangi panas yang membara di dalam tubuh sesegera mungkin, sehingga pusat pengaturan panas di otak dan menjadi teratur kembali. Dan tidak ada cara lain untuk menurunkan panas tersebut selain dengan mengkompres pasien dengan air, atau air dingin dan es, yang mana ketika panas tubuh turun, kembalilah kondisi tubuh seperti kondisi semula setelah pusat pengaturan panas di otak menjadi normal. Dan panas ini bisa dikurangi dengan cara yang berbeda beda, baik dengan cara penguapan, penyinaran dan lain-lain.

Oleh sebab itu, dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila merasakan demam (panas), beliau meminta untuk diambilkan bejana berisi air, lalu beliau siramkan ke kepala beliau dan beliau mandi dari air tersebut. Dan ketika demam mengharuskan seseorang untuk menjaga diri dari mengkonsumsi makanan yang buruk, dan mengharuskan dia mengkonsumsi makanan dan obat yang bermanfaat. Dan hal ini membantu untuk membersihkan badan dari unsur-unsur yang jelek yang bekerja dalam tubuh, sebagaimana yang dilakukan terhadap besi ketika menghilangkan kotoran-kotorannya (dengan api) dan untuk memurnikan kandungan inti besinya.

Dan telah terbukti secara ilmiah bahwa saat demam kadar zat interferon meningkat dengan persentase yang besar. Sebagaimana terbukti pula bahwa zat yang diproduksi oleh sel darah putih ini dapat mematikan virus yang menyerang tubuh dan menjadikan tubuh lebih mampu untuk membentuk antibodi yang melindungi tubuh (dari penyakit).

Selain itu, telah terbukti bahwa zat interferon, yang keluar dalam umlah yang berlimpah selama demam tidak hanya membersihkan tubuh dari virus dan bakteri saja, akan tetapi ia meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan (meningkatkan) kemampuannya untuk membasmi sel-sel kanker sejak awal sebelum kemunculannya, yang pada akhirnya hal tersebut melindungi tubuh dari munculnya (tumbuhnya) sel-sel kanker yang dapat menyebabkan penyakit kanker.

Oleh sebab itu beberapa dokter berkata bahwa kita merasa senang dengan adanya demam pada kebanyakan penyakit, sebagaimana seorang pasien merasa senang dengan kesembuhannya. Maka jadilah demam dalam penyakit tersebut lebih bermanfaat daripada minum obat.

Dan dari sini kita mengetahui hikmah ketika Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam menolak untuk menghina demam dan bahkan belaiu memujinya dengan mensifatinya sebagai pembersih dosa sebagaimana api memurnikan besi dari kerak/kotorannya, sesuai dengan apa ang diisyaratkan oleh hadits yang menjadi pembahasan kita.

(Sumber: "Keajaiban Ilmiah dalam Islam dan Sunnah Nabi" oleh Muhammad Kamil ‘Abdushshamad Diterjemahkan dan diposting oleh Ust Abu Yusuf Sujono)
 
TIGA AMAL YG TERUS MENGALIR WALAU SUDAH DIDALAM KUBUR
Rosulullah SAW Bersabda : Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu : sedekah jariyah, ilmu (Syar-i / Agama) yang dimanfaatkan, dan doa anak yang sholeh kepada orangtuanya yang telah tiada (HR. Muslim no. 1631)
 
ORANG KAYA KIKIR, PELACUR, PENCURI BERTAUBAT KARENA SEDEKAH YG IKHLAS
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, Seorang laki-laki dari Bani Israil telah berkata, Saya akan bersedekah. Maka pada malam hari ia keluar untuk bersedekah. Dan ia a telah menyedekahkannya (tanpa sepengetahuannya) ke tangan seorang pencuri. Pada keesokan harinya, orang-orang membic
arakan peristiwa itu, yakni ada seseorang yang menyedekahkan hartanya kepada seorang pencuri. Maka orang yang bersedekah itu berkata, Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah saya telah jatuh ke tangan seorang pencuri. Kemudian ia berkeinginan untuk bersedekah sekali lagi. Kemudian ia bersedekah secara diam-diam, dan ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang wanita (ia beranggapan bahwa seorang wanita tidaklah mungkin menjadi seorang pencuri). Pada keesokan paginya, orang-orang kembali membicarakan peristiwa semalam, bahwa ada seseorang yang bersedekah kepada seorang pelacur. Orang yang memberi sedekah tersebut berkata, Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah saya telah sampai ke tangan seorang pezina. Pada malam ketiga, ia keluar untuk bersedekah secara diam-diam, akan tetapi sedekahnya sampai ke tangan orang kaya. Pada keesokan paginya, orang-orang berkata bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang kaya. Orang yang telah memberi sedekah itu berkata, Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedekah saya telah sampai kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya. Pada malam berikutnya, ia bermimpi bahwa sedekahnya telah dikabulkan oleh Allah swt. Dalam mimpinya, ia telah diberitahu bahwa wanita yang menerima sedekahnya tersebut adalah seorang pelacur, dan ia melakukan perbuatan yang keji karena kemiskinannya. Akan tetapi, setelah menerima sedekah tersebut, ia berhenti dari perbuatan dosanya. Orang yang kedua adalah orang yang mencuri karena kemiskinannya. Setelah menerima sedekah tersebut, pencuri tersebut berhenti dari perbuatan dosanya. Orang yang ketiga adalah orang yang kaya, tetapi ia tidak pernah bersedekah. Dengan menerima sedekah tersebut, ia telah mendapat pelajaran dan telah timbul perasaan di dalam hatinya bahwa dirinya lebih kaya daripada orang yang memberikan sedekah tersebut. Ia berniat ingin memberikan sedekah lebih banyak dari sedekah yang baru saja ia terima. Kemudian, orang kaya itu mendapat taufik untuk bersedekah.

Nabi Saw bersabda, Dan sedekah itu menghapus kesalahan seumpama air dapat memadamkan api (H.R; Tirmidzi).

Dengan demikian, dosa ibarat api yang membakar tubuh kita, sedangkan peredamnya adalah sedekah yang berfungsi sebagai air dingin yang mengguyur tubuh kita
 
ISTRI SHALIHAH YG CANTIK
Setiap wanita terlahir cantik. Dan kecantikan itu akan sangat membahagiakan jika wanita dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya itu untuk membuat suami mereka betah memandangnya. Hal ini akan semakin bertambah jika dibarengi dengan sikap dan tutur kata yang manis serta murah senyum. Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam telah memberi tuntunan dalam memilih wanita yang akan dijadikan sebagai istri.
Beliau shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan beberapa sifat seorang wanita salihah : Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang yang paling berharga? Yaitu wanita salihah yang (suaminya) menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya (HR.Ahmad)

Suami akan merasa sangat berharga ketika perintah dan kemauan mereka ditaati. Maka disinilah kesempatan bagi para istri yang ingin menjadi perhiasan berharga bagi suaminya,yaitu mentaati segala apa yang suami inginkan, selama perintah tersebut tidak menyelisihi aturan Allah. Tapi bagaimana jika perintah tersebut tidak berkenan di hati sang istri ?.

Seorang wanita sholihah pastilah mengerti bagaimana menyiasati keadaan tersebut agar sang suami tidak merasa tersinggung, namun keluhan mereka juga tersampaikan.

Dicarinya waktu yang tepat dan cara yang paling santun untuk meyakinkan suami agar mengurungkan perintahnya, tanpa dibarengi pembangkangan, bantahan,atau bahkan pertengkaran. Karena kedamaian dan ketenangan suami, selalu menjadi hal yang dipentingkan dalam pikiran para istri yang sholihah

Wanita salihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan agama dan dunianya, dan bukan malah memberatkannya. Termasuk juga membebani pikiran sang suami dengan kekhawatiran akan harta dan kehormatan sang istri, ketika sedang jauh darinya. Seorang wanita sholihah adalah dia yang senantiasa menjaga dan terjaga dalam diri dan harta suaminya, sehingga suami menemukan kepercayaan dalam rumah tangganya, dan merasakan kenyamanan hati bahkan ketika beliau harus jauh dari rumahnya.

Dan untuk kesemua itu, Allah telah memberikan contoh nyata kepada para wanita untuk selalu diteladani, diantaranya yaitu lewat diri Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu anha, Istri pertama Rasulullah SAW.
 
ABU BAKAR SHIDDIQ R.A
Dalam kitab Tarikhul-khulafa, Nabi berkata, "Apabila saya menawarkan agama Islam kepada seseorang, biasanya orang itu menunjukkan keragu-raguannya sebelum memeluk agama Islam. Tapi Abu Bakar adalah suatu perkecualian. Dia memeluk agama Islam tanpa sedikitpun keragu-raguan pada dirinya." Abu Bakar mempunyai 40.000 dirham ketika masuk agama Islam, tapi kemudi
an hanya tinggal 5.000 dirham saja pada waktu hijrah. Beliau ikut hijrah ke Madinah menemani Nabi, dan meninggalkan isteri serta anak-anaknya pada lindungan Allah.

Hijrah, kaya raya di Madinah
Ketika itu Madinah sebagai ibu kota Islam sangat terancam oleh gerombolan-gerombolan musuh. Abu Bakar sebagai seorang yang kaya raya, telah menyerahkan seluruh harta kekayaannya untuk digunakan Nabi. Nabi menghimbau perlunya dana untuk membiayai guna mempertahankan diri dari bahaya yang akan tiba. Maka Umar yang juga kaya raya seketika itu juga ingin mengambil kesempatan emas ini, sehingga ia berharap bisa menandingi Abu Bakar dalam berbakti kepada Islam. Beliau bergegas pulang ke rumah dan kembali membawa sejumlah besar harta kekayaannya. Nabi sangat senang melihat tindakan sahabatnya itu, dan bertanya, "Apakah ada yang anda tinggalkan untuk keturunan Anda?" "Sebagian dari kekayaan telah saya sisihkan untuk anak-anak saya," jawab Umar. Demikian pula ketika Abu Bakar membawa pulang hartanya, pertanyaan yang sama juga diajukan kepadanya. Beliau langsung menjawab, "Yang saya tinggalkan untuk anak-anak saya hanyalah Allah dan Rasul-Nya." Sangat terkesan akan ucapan Abu Bakar, Umar berkata, "Tidak akan mungkin bagi saya melebihi Abu Bakar.

Masa Kekhalifahan Abu Bakar Shiddiq
Pada waktu Nabi wafat, Abu Bakar dipilih menjadi khalifah Islam yang pertama. Setelah terpilih, banyak orang berebut menawarkan bai'at, khalifah lalu menyampaikan pidatonya yang mengesankan di hadapan para pemilih.

Abu Bakar berkata: "Saudara-saudara, sekarang aku telah terpilih sebagai amir meskipun aku tidak lebih baik dari siapa pun di antara kalian. Bantulah aku apabila aku berada di jalan yang benar, dan perbaikilah aku apabila aku berada di jalan yang salah. Kebenaran adalah suatu kepercayaan; kesalahan adalah suatu penghianatan. Orang yang lemah di antara kalian akan menjadi kuat bersamaku sampai (Insya Allah) kebenarannya terbukti, dan orang yang kuat di antara kalian akan menjadi lemah bersamaku sampai (Insya Allah) kuambil apa yang menjadi haknya. Patuhlah kepadaku sebagaimana aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku tidak mematuhi-Nya dan Rasul-Nya, janganlah sekali-kali kalian patuh kepadaku."

Abu Bakar dikenal memiliki kebiasaan hidup sangat sederhana. Pada suatu hari, seorang putra mahkota Yaman dalam pakaiannya yang mewah tiba di Madinah. Dilihatnya Abu Bakar hanya mengenakan dua lembar kain warna cokelat, yang selembar menutupi pinggang dan yang selembar lagi menutupi bagian badan yang lainnya. Putra mahkota itu begitu terharu melihat kesederhanaan khalifah, sehingga dia juga membuang pakaiannya yang indah itu. Dia berkata, "Di dalam Islam, saya tidak menikmati kepalsuan seperti ini."

Abu Bakar selalu cermat dalam mengambil uang bantuan dari Baitul Mal. Beliau menggunakan secukupnya saja untuk keperluan hidup minimal setiap hari. Pernah isterinya minta manisan tapi si suami tidak punya uang lebih untuk membelinya. Untung, isterinya punya uang tabungan beberapa dirham selama dua Minggu, yang lalu diberikannya uang itu kepada suaminya untuk membeli manisan. Melihat uang itu, Abu Bakar bilang terus terang kepada isterinya bahwa tabungannya itu telah membuatnya mengambil uang melebihi dari jumlah yang mereka butuhkan. Lalu dikembalikan uang itu kepada Baitul Mal dan dikurangi pengambilan uangnya di masa mendatang

Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang paling terpercaya, Nabi berkata, "Saya tidak tahu apakah ada orang yang melebihi Abu Bakar dalam kedermawaannya." Ketika sakit Nabi semakin parah , beliau meminta Abu Bakar menjadi imam dalam shalat. Abu Bakar mengimami shalat 17 kali selama Nabi hidup.

Pada akhir perjalanan hidupnya, Abu Bakar bertanya kepada petugas Baitul Mal, berapa jumlah yang telah ia ambil sebagai uang tunjangan. Petugas itu memberi tahu bahwa beliau telah mengambil 6.000 dirham selama dua setengah tahun kekhalifahan. Ia lalu memerintahkan agar tanah miliknya dijual dan seluruh hasilnya diberikan kepada Baitul Mal. Amanatnya sebelum mangkat itu telah dilaksanakan. Dan untuk seekor unta dan sepotong baju seharga seperempat rupee milik pribadinya, ia amanatkan agar diberikan kepada khalifah baru setelah ia meninggal dunia. Ketika barang-barang tersebut dibawa kepada yang berhak, Umar yang baru saja menerima jabatan sebagai khalifah mengeluarkan air mata dan berkata, "Abu Bakar, engkau telah membuat tugas penggantimu menjadi sangat sulit."

Pada malam sebelum meninggal, Abu Bakar bertanya pada putrinya Aisyah, berapa jumlah kain yang digunakan sebagai kain kafan Nabi. Aisyah menjawab, "Tiga." Seketika itu juga ia bilang bahwa dua lembar yang masih melekat di badannya supaya dicuci, sedangkan satu lembar kekurangannya boleh dibeli. Dengan berurai air mata Aisyah berkata bahwa dia tidaklah sedemikian miskinnya, sehingga tidak mampu membeli kain kafan untuk ayahnya. Khalifah menjawab, kain yang baru lebih berguna bagi orang yang hidup dari pada orang yang sudah meninggal.

Komentar Ahli Sejarah beragama kristen
Jurji Zaidan, sejarawan beragama Kristen menulis, "Zaman khalifah-khalifah yang alim adalah merupakan masa keemasaan Islam. Khalifah-khalifah itu terkenal karena kesederhanaan, kealiman dan keadilannya. Ketika Abu Bakar masuk Islam, ia memiliki 40.000 dirham, jumlah yang sangat besar pada waktu itu, akan tetapi ia habiskan semua, termasuk uang yang diperolehnya dari perdagangan, demi memajukan agama Islam. Ketika wafat, tidaklah ia memiliki apa-apa kecuali uang satu dinar. Ia biasa berjalan kaki ke rumahnya di Sunh, di pinggir kota Madinah. Ia juga jarang sekali menunggangi kudanya. Ia datang ke Madinah untuk memimpin sembahyang berjamaah dan kembali ke Sunh di sore hari. Setiap hari Abu Bakar membeli dan menjual domba, dan mempunyai sedikit gembalaan yang sesekali harus ia gembalakan sendiri. Sebelum menjadi khalifah, ia telah terbiasa memerah susu domba milik kabilahnya, sehingga ketika ia menjadi khalifah, seorang budak anak perempuan menyesalkan dombanya tidak ada yang memerah lagi. Abu Bakar kemudian meyakinkan anak perempuan itu bahwa akan tetap memerah susu dombanya. Sebelum wafat, ia memerintahkan menjual sebidang tanah miliknya dan hasil penjualannya dikembalikan kepada masyarakat Muslim sebesar sejumlah uang yang telah ia ambil dari masyarakat sebagai honorarium."

Lembut dan Tegas
Dalam sejarahnya, khalifah Abu Bakar adalah seorang yang memegang teguh pendirian dan integritasnya, berwatak baja. Ia selalu tampil mempertahankan ajaran dasar agama Islam pada saat-saat yang sangat kritis.

Semua ekspedisi militer yang ditujukan terhadap orang-orang yang ingkar kepada agama dan terhadap suku-suku yang berontak, berakhir dengan sukses menjelang akhir tahun 11 H. pemberontakan dan perselisihan yang mencekam Arab dapat ditumpas untuk selama-lamanya.

Di dalam negeri tidak ada pergolakan lagi, tetapi khalifah harus menghadapi bahaya dari luar yang pada gilirannya dapat menghancurkan eksistensi Islam. Dua orang raja paling berkuasa di dunia, Kaisar dan Kisra, sedang mengintai kesempatan untuk menyerang pusat agama baru itu. Orang-orang Persi selama berabad-abad memerintah Arab sebagai maharaja, yang tentu saja tidak dapat mentolerir setiap kekuatan Arab militan untuk bersatu membentuk kekuatan yang besar. Hurmuz adalah raja lalim yang memerintah Irak atas nama Kisra. Penganiayaan terhadap orang-orang Arab menimbulkan pemberontakan kecil, tapi lalu berkembang menjadi peperangan berdarah. Kini, keadaan yang terjadi malah sebaliknya; orang-orang Persia yang dengan penuh kecongkakan dan selalu meremehkan kekuatan orang-orang Muslim akhirnya tidak dapat menahan gelombang maju pasukan Islam, dan mereka harus mundur dari satu tempat ke tempat lainnya sampai Irak jatuh.

Raja Byzantium, Heraclius, yang menguasai Syria dan Palestina, benar-benar musuh Islam yang paling besar dan paling perkasa. Intrik-intrik dan akal bulusnya menimbulkan beberapa kerusuhan yang dilakukan oleh suku-suku non Islam di Arab. Dialah bahaya laten bagi Islam. Sejak tahun 9 H, Nabi sendiri telah memimpin tentara melawan orang Romawi, kemudian pada masa Abu Bakar, sang khalifah mengirimkan tentaranya untuk menghadang orang-orang Romawi dan membagi kekuatannya dalam empat pasukan di bawah komando Abu Ubaidah, Syarjil bin Hasanah, Yazid bin Sofyan dan Amr bin Ash serta menempatkan mereka di beberapa sektor di Suria. Tentara Islam tanpa persenjataan yang lengkap, tidak terlatih dan rendah mutunya sedangkan angkatan perang Romawi bersenjata lengkap dan baik, terlatih dan jumlahnya lebih banyak. Pasukan Islam dan musuh berhadapan di dataran Yarmuk. Tentara Romawi yang hebat itu berkekuatan lebih dari 3 lakh serdadu bersenjata lengkap, di antaranya 80.000 orang diikat dengan rantai untuk mencegah kemungkinan mundurnya mereka. Tentara Muslim seluruhnya berjumlah 46.000 orang. Sesuai dengan strategi Khalid, mereka dipecah menjadi 40 kontingen untuk memberi kesan seolah-olah mereka lebih besar dari musuh. Operasi militer yang tak terlupakan bagi ummat Islam berakhir dengan kemenangan di pihak kaum Muslimin. Pertempuran Yarmuk, dengan persiapan pendahuluannya yang dimulai sejak khalifah Abu Bakar, dimenangkan pada masa khalifah Umar.

Abu Bakar meninggal pada 23 Agustus 634 M dalam usia 63 tahun, dan kekhalifahannya berlangsung selama dua tahun tiga bulan sebelas hari. Jenazahnya dimakamkan di samping makam Nabi.



TERJEMAHAN  ALQUR’AN 30 JUZ
2.   SURAT 3. ALI 'IMRAN             



PENTING : Jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)