Rahasia
di Balik Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI
Seorang peneliti Saudi mengungkapkan dalam
perbandingan agama, kristenisasi dan urusan Vatikan, Direktur Essam tentang
alasan sebenarnya Paus Vatikan yang mengumumkan niatnya untuk mengundurkan
diri, yang mengguncang komunitas Katolik di seluruh dunia, sebagai Paus pertama
kali yang mengundurkan diri sejak 6 abad yang lalu.
Melalui akun twitternya ia mengungkapkan apa yang
tersingkap dari faktor faktor sebenarnya, pengunduran diri Paus Benediktus yang
ke-16 ini disiarkan pertama kalinya. Dia mengatakan, penyebab utama penguduran
diri Paus adalah setelah terjadinya kekacauan dari kalangan gereja Vatikan,
terhadap Injil Lama yang di dalamnya terdapat Nama Rasul Muhammad Shalallahu
‘alaihi wassallam, yang sampai saat ini masih berada di Vatikan.
Terdapat 3 orang dalam Vatikan itu yang
menyembunyikan keislamannya. Dan Paus selalu berusaha mencari tahu mereka. Dan
salah satu di antara mereka adalah penanggung jawab pembuatan surat pernyataan
pengampunan dosa (dalam agama Katolik) dan ada salah satu yang mengumumkan
keislamannya. Dampak diumumkannya keislamannya adalah dia pindah ke Afrika
Selatan dan tinggal di sana. Di negaranya Ahmad Deedat. Syaikh Ahmad Deedat lah
yang menjadi sebab keislamannya.
Beliau menegaskan dalam akun twitternya bahwa
sebenarnya pengunduran diri Paus Benediktus XVI bukanlah karena sakit. Karena
sebelumnya Paus Yohanes II usianya lebih tua dan penyakitnya lebih parah, namun
ia tidak mengundurkan diri dari keuskupan gereja Vatikan. Ini adalah
argumentasi untuk menghadapi media.
Dan dia juga telah menentang Vatikan yang telah
mendustai kabar keislaman 35 uskup dan pendeta dari pembesar-pembesar Vatikan.
Kebanyakan mereka menyembunyikan keislamannya karena kekhawatiran terhadap
keselamatan hidupnya, sebagian kecil juga ada yang mengundurkan diri. Dan Paus
memilih untuk diam selama 6 tahun. Vatikan sampai saat ini masih belum memiliki
kekuatan untuk membantah kabar keislaman 35 uskup tadi. Maka Paus Benediktus
XVI pun mengundurkan diri.
Dia juga menambahkan Paus juga berusaha untuk
menutupi keislaman mereka dengan melakukan hujatan terhadap Islam dan hinaan
kartun Nabi Muhammad secara terang terangan pada tahun 2006. Namun usahanya
justru menjadikan senjata untuk dirinya sendiri yang berujung pada pengunduran
dirinya.
Dia mengisyaratkan bahwa dokumen-dokumen Vatikan
yang menyelidiki surat pernyataan itu tidak seorang pun mengetahuinya sampai
saat ini di tangan siapa surat itu berada. Akan tetapi seorang pengamat
mengatakan bahwa Paus menghilangkannya bersamaan dengan keluar dari kantor
tugasnya segera.
Dia juga menegaskan terdapat arsip-arsip
pemberhentian Paus dan penangkapannya di beberapa negara yang dikunjungi karena
keterlibatannya dalam menutup-nutupi kekerasan dan skandal seksual.
Dan peneliti ini menutup dengan memotivasi para dai
dan ulama untuk melakukan kegiatan dakwah dengan istiqamah untuk mendakwahi
orang-orang Katolik dari pengkultusan terhadap Paus dan uskup di bawahnya
menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. 
(sumber: مكافحة العلمانيه) dakwatuna.com 
Dialog 9 Malam Masalah Ketuhanan
MUKADDIMAH
DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS
Oleh : KH. BAHAUDIN MUDHARY
Kehidupan
 Beragama adalah hak bagi setiap manusia yang merupakan wujud dari 
kesadaran dirinya sebagai hamba sang Pencipta. Tidak seorangpun boleh 
memaksa orang lain untuk memeluk atau keluar dari suatu agama. Sungguh 
amat naif jika seseorang melakukan sesuatu peribadatan tanpa keyakinan, 
disebabkan keterpaksaan psikologis, moral maupun material.
Didunia ini terdapat berbagai kepercayaan dan agama yang masing-masing 
mengklaim dirinya sebagai agama yang paling benar, sedangkan yang lain 
adalah sesat. Diantaranya adalah Agama Kristen yang memiliki pemeluk 
terbesar di dunia. Dengan figur Yesus sebagai Tuhan dan Penebus Dosa, 
Kristen setiap saat menyapa manusia untuk menerima doktrin dan 
ajarannya. Tetapi, setiap ia berbenturan dengan keyakinan lain, terutama
 dengan Islam, Yesus selalu dipertanyakan: "Dia manusia ataukah tuhan?"
Di saat Kristen bertemu dengan seorang muslim bernama K.H. Bahaudin 
Mudhary, ia ditanya keabsahan doktrin ketuhanannya sekaligus Al 
Kitabnya. Hanya dengan berdasarkan ayat-ayat kitab suci kristen sendiri,
 Bahaudin Mudhary mengungkap kerancuan dogma ketuhanan Yesus sebagaimana
 yang disampaikan dalam dialog dengan seorang misionaris Kristen bernama
 Antonius Widuri.
Buku yang sudah dicetak berulangkali dan juga diterbitkan di Inggris 
oleh Cambridge University Press ini adalah hasil dialog tersebut, yang 
sudah menjadi kitab rujukan dalam kajian ilmiah
Buku
 Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini telah mengalami cetak ulang beberapa
 kali, bahkan sudah beredar di negara-negara Timur Tengah dalam edisi 
Bahasa Arab, dicetak di Inggris oleh University Press Cambridge, dan 
memang luar biasa peminatnya.
 
 
KATA PENGANTAR
Buku
 Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini telah mengalami cetak ulang beberapa
 kali, bahkan sudah beredar di negara-negara Timur Tengah dalam edisi 
Bahasa Arab, dicetak di Inggris oleh University Press Cambridge, dan 
memang luar biasa peminatnya.
Karena itu, Untuk cetakan kelima kali ini sengaja kami menjalin 
kerjasama dengan Penerbit Pustaka Da’I yang sudah lama menerbitkan 
beberapa buah pena almarhum K.H. Bahaudin Mudhady.
Tentu saja isinya persis seperti cetakan pertama Tahun 1971, meski 
dengan bentuk dan perwajahan yang tampil beda. Dan pertama Tahun 1971, 
meski dengan bentuk dan perwajahan yang tampil beda. Dan juga adanya 
tambahan, sebuah surprise yang datangnya dari teman sejawat ayahanda 
Almarhum yaitu Bapak KH. Abdullah Wasi’an yang berkenan memberikan 
sambutan untuk cetakan kelima ini. Insya Allah, ada makna dan 
maslahahnya bagi segenap pengagum buah pikir Alm. Kyai Bahaudin Mudhary,
 terutama bagi kami seluruh keluarga Almarhum dan Yayasan Pesantren 
Sumenep. 
Wassalam
Surabaya, 3 Mei 1994
H. Hizbul Maulana
Malam Ke 1 : Asal Mula terjadinya Pertemuan
Pada
 malam Selasa tanggal 9 Maret 1970, salah seorang Santri (Pelajar) dari 
Pesantren Sumenep (Sdr. Marzuki mengadakan sekedar selamatan tahun baru 
Islam (1 Muharram tahun Hijriah) yang dihadiri oleh beberapa santri 
lainnya. Beberapa saat kemudian datang dua orang saudara bernama Markam 
dan Antonius Widuri (keduanya adalah tim Akuntan) yang sementara oleh 
Kantor Akuntan Jakarta ditugaskan di P.N.Garam di Kalianget. Saudara 
Markam berasal dari Padang beragama Islam, dan saudara Antonius Widuri 
berasal dari Yogyakarta beragama Kristen sejak kecil dan memang dari 
keluarga Kristen Katolik Roma.
Kedatangan saudara Markam dan Antonius Widuri pada selamatan tersebut 
ingin menemui Kyai Bahaudin Mudhary yang memang sudah dikenal 
sebelumnya. Oleh kawan-kawan, terutama oleh saudara Marzuki selaku tuan 
rumah kedatangan dua saudara ini disambut dengan ramah dan rasa gembira.
Kemudian saudara Markam menerangkan kedatangannya dari Kalianget ke 
Sumenep menyertai saudara Antonius Widuri, sengaja untuk menemui Kyai 
Bahaudin Mudhary, berhubung dengan keinginannya yang sudah lama 
terkandung untuk membandingkan tentang masalah Ketuhanan dalam Agama 
Kristen dan Islam. Juga soal yang berhubungan dengan i'tikad, 
kepercayaan diantara kedua agama tersebut.
Menurut saudara Markam, karena Bapak Kyai sedang berada disini, kalau 
bisa dilain waktu untuk menemui beliau, diberi waktu cukup. Akan tetapi 
sekiranya bapak Kyai dan Tuan Rumah serta saudara-saudara di sini tidak 
keberatan, minta supaya diperkenankan untuk menguraikan isi hatinya, 
agar saudara-saudara tidak salah faham, karena hal tersebut, hanya dari 
hati ke hati saja, yakni hanya soal keyakinan pribadi semata-mata.
Kawan-kawan tidak keberatan asalkan berkisar dalam soal agama saja, dan 
tidak ada kata-kata singgungan terhadap siapapun. Jadi hanya merupakan 
soal jawab antara pribadi dengan pribadi saja.
Bapak Kyai Bahaudin menerangkan, sekiranya soal jawab antar pribadi ini 
tidak selesai malam ini juga, apakah akan dilanjutkan pada malam yang 
lain. Oleh saudara Markam dan saudara Antonius dijawab, bahwa yang 
penting adalah kepuasan, walaupun memerlukan waktu lama baik siang 
maupun malam. Kalau begitu menurut Kyai Bahaudin Mudhary, kita dapat 
menamakan pertemuan ini adalah pertemuan pertama. Dengan catatan 
pertemuan pribadi semata-mata bukan pertemuan dengan undangan.
PERSETUJUAN BERSAMA 
K.H.
 BAHAUDIN MUDHARY: Sebelum diadakan pertemuan, saya pandang perlu 
menentukan sesuatu yang di rasa penting yang patut kita atur terlebih 
dulu.
ANTONIUS WIDURI: Hal itu kita serahkan saja kepada bapak Kyai bagaimana baiknya pertemuan kita nanti.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah tidak sebaiknya pertemuan kita ini dicatat
 saja dan bila dirasa perlu kita gunakan tape recorder untuk dijadikan 
kenang-kenangan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, kita setuju pendapat Bapak Kyai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu saya akan minta bantuan kepada 
seorang saudara untuk mencatat pembicaraan kita masing-masing. Dan 
apakah saudara tidak keberatan hasil pembicaraan kita nanti sekiranya 
panjang perlu untuk diketahui umum juga, sebaiknya kita jadikan buku 
(dibukukan)
ANTONIUS WIDURI: Buat saya tidak keberatan, asal membawa manfaaat untuk umum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara setuju
ANTONIUS WIDURI: Ya, sangat setuju.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih, sekarang saya ingin menanyakan, 
maksud saudara menemui saya. Dan tadi saudara menyebut tentang agama 
Kristen dan Islam.
ANTONIUS WIDURI: Begini Pak Kyai, secara terus terang dengan hati ikhlas
 saya sampaikan bahwa saya adalah seorang yang beragama Kristen Katolik.
 Seringkali juga membaca buku-buku agama Islam, dan majalah-majalah 
Islam, terutama majalah Kiblat yang terbit di Jakarta. Dengan membaca 
buku-buku dan majalah-majalah tersebut, lalu timbul keinginan saya untuk
 mempelajari dan meneliti agama Islam. Akan tetapi keinginan itu selalu 
saya sembunyikan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dimanakah saudara mendapat buku-buku Islam dan Majalah Kiblat.
ANTONIUS WIDURI: Secara tidak disengaja, saya sering menemukan di meja 
kawan. Mula-mula saya tidak menghiraukan, karena buku dan majalah 
tersebut berkelainan dengan keyakinan saya. Pada suatu malam saya tidak 
bisa tidur, padahal saya ingin beristirahat, lalu saya mondar-mandir di 
kamar tidur, keluar masuk kamar, lalu saya lihat majalah Kiblat di atas 
meja, mungkin kepunyaan kawan yang ketinggalan waktu bertamu ketempat 
saya secara tidak sengaja, saya ambil majalah tersebut, tanpa kesadaran 
saya bawa ketempat tidur, lalu saya buka-buka lembaran, mungkin ada 
bacaan atau cerita-cerita yang dapat mendorong saya supaya tidur. 
Kemudian pada suatu halaman, saya menjadi terkejut melihat suatu artikel
 tentang kristen, tanpa pikir saya membaca. Mula-mula hati saya selaku 
orang kristen merasa tersinggung, akan tetapi seolah-olah ada daya tarik
 yang memerintahkan saya supaya terus membacanya, pada saat itulah 
secara tiba-tiba muncul dorongan hati saya untuk berpikir dan meneliti 
kebenaran keyakinan saya. Entah karena apa saya lantas ingin membaca 
buku-buku Islam dan Majalah-majalah Islam. Malah sering saya cari-cari 
pinjaman majalah Kiblat pada kawan-kawan yang berlangganan. Makin lama, 
bertambah timbul dorongan hati saya untuk meneliti ajaran Islam dan 
Kristen, dan ingin membandingkan tentang ketuhanan antara dua agama 
tersebut. Secara diam-diam saya terus membaca buku Islam disamping 
membaca kitab Injil yang menjadi keharusan saya selaku pemeluk agama 
Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara telah mempelajari kitab Injil Cukup Mendalam
ANTONIUS WIDURI: Menurut perasaan saya, Kitab Injil itu telah saya 
pelajari dan saya anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut ukuran 
kemampuan yang ada pada saya saja. Entah lagi dalam penilaian orang 
lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemudian Bagaimana Kelanjutan keinginan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang 
saya temui, maka dorongan hati saya untuk melepaskan keinginan saya tak 
dapat saya tahan. Lalu saya mulai tanya-tanya tentang agama Islam pada 
beberapa orang yang saya temui, tetapi keterangannya itu belum ada yang 
memuaskan hati saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kepada siapa saja saudara bertanya tentang ajaran Islam.
ANTONIUS WIDURI: Kepada siapa saja yang saya temui, disamping pembicaraan yang lain.
Jadi saya bertanya-tanya merupakan selingan-selingan saja dari pada yang menjadi pokok pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Setelah itu adakah suatu pengaruh pada saudara
ANTONIUS WIDURI: Ya, anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke gereja, mungkin inilah pengaruhnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemudian bagaimana
ANTONIUS WIDURI: Oleh Karena saya tidak merasa puas dari orang-orang 
yang memberikan keterangan tentang Islam, lalu saya bicarakan kepada 
saudara Markam. Oleh saudara Markam saya diajak kerumah Bapak Kyai Baha.
 Maka saya perlukan datang kemari diantar oleh saudara Markam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mungkin saudara belum mendalam mempelajari kitab 
Injil. Apakah tidak sebaiknya saudara meneliti kembali ajaran-ajaran 
agama Kristen sebelum diadakan pertemuan.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu apakah orang yang bukan pemeluk Islam tidak dibolehkan mempelajari agama Islam
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan begitu, maksud saya ialah bahwa agama Islam
 itu bersikap toleransi terhadap semua agama dan pemeluknya. Walaupun 
ajaran Islam tidak dibolehkan memaksa siapapaun untuk memeluk agama 
Islam. Pemeluk-pemeluk Islam hanya diharuskan melakukan da'wah terhadap 
siapapun yang sudi menerimanya.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi, sayapun memeluk agama Kristen bukan karena
 ikut-ikut. Pendirian saya setiap orang bebas memilih agama menurut 
keyakinannya dan berpindah agama menurut keyakinannya pula, yang tentu 
sebelumnya didahului oleh penelitian dan pertimbangan-pertimbangan yang 
mendalam sesuai dengan kemampuannya, baik dengan perantaraan buku-buku, 
Kitab-kitab, maupun dengan soal jawab (diskusi) atau lainnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, akan tetapi asalkan dengan cara yang 
wajar, sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran antara pemeluk suatu 
agama dan penganut agama yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Itulah yang saya maksudkan agar kedatangan saya kepada 
Bapak Kyai tidak sampai timbul sangka-sangka dan dugaan-dugaan yang 
tidak wajar, melainkan dengan tujuan mencari kebenaran dalam memeluk 
suatu agama. Ringkasnya saya memeluk suatu agama di atas dasar 
penelitian dari segi rasio maupun dengan ilmu jiwa, dari segi ilmiah, 
sehingga menimbulkan keyakinan yang kokoh dalam jiwa saya. Keyakinan 
yang teguh dan kokoh tentunya tidak mungkin menjadi orang yang 
ikut-ikutan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang seharusnya demikian
ANTONIUS WIDURI: Ada saya jumpai, penganut suatu agama disebabkan karena
 keturunan, karena ayah dan ibunya menganut suatu agama, karena pengaruh
 pergaulan, lingkungan, pengaruh keadaan atau bisa jadi maksud untuk 
berlindung atau lainnya. Oleh karenanya saya berani bersumpah bahwa saya
 tidak termasuk pada orang-orang yang saya sebutkan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya hargai pendirian saudara itu.
ANTONIUS WIDURI: Oleh karena itulah saya menemui bapak kyai untuk 
menguraikan isi hati saya yang telah lama saya kandung. Akan tetapi 
apakah tidak sebaiknya Bapak kyai memberikan waktu kepada saya; terserah
 menurut kesempatan Bapak kyai karena sekarang sudah tengah malam. Akan 
tetapi sebisa-bisanya secepat mungkin.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, Besok malam saja saudara datang lagi, 
dengan catatan tidak usah beritahukan dulu pada orang lain. Saya 
usahakan tempatnya.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi bagaimana kalau ada orang yang datang ingin mendengarkan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pokoknya pertemuan kita di usahakan supaya tidak 
sampai diketahui orang lain, tetapi kalau dipandang perlu saya kira 
boleh saja, daripada hasil pertemuan kita diberitahukan. Sekiranya besok
 malam ada orang datang hanya ingin mendengarkan, hal itu terserah 
kepada mereka sendiri, pokoknya kita tidak mengundang mereka dan mereka 
tidak mengganggu ketertiban dan kelancaran dalam pertemuan kita.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, Semoga pertemuan kita dapat diatur antara pribadi dengan pribadi, bukan untuk umum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang demikianlah rencana saya dan supaya saudara-saudara yang ada disini tahu.
ANTONIUS WIDURI: Saya setuju dengan pendapat Bapak Kyai
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Adakah Saudara mempunyai Kitab Injil
ANTONIUS WIDURI: Ya, Saya mempunyai kitab : Perjanjian Lama, Perjanjian 
Baru dan yang berbahasa Inggris: "The Holy Bible" dan ada juga kitab 
bahasa Belanda "Bijbellezingen voor het Huisgezin dan ada juga "Al 
Kitab" terbitan tahun 1968, dan yang terbitan tahun 1970 dan Kitab 
Zabur.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya harap kitab-kitab yang saudara sebutkan itu dibawa semuanya besok malam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akan bawa semuanya. Apakah Bapak Kyai mempunyai juga kitab tersebut
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dulu pernah mempelajarinya, tetapi dipinjam oleh 
kawan yang sampai sekarang belum dikembalikan, namun saya telah 
membacanya .
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu saya akan bawa semua Kitab-kitab Kristen yang ada pada saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Harapan saya memang demikian ......
Malam Ke 2 : Kitab Suci Bible
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sejak Kapankah saudara beragama atau masuk Kristen
ANTONIUS WIDURI: Sejak saya dilahirkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama yang paling benar
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang saya menyadari
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci
ANTONIUS WIDURI: Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci 
berisi pengajaran Tuhan Yesus, yang dicatat oleh Rasul-rasul Matius, 
Lukas, Johanes dan Rasul Markus
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel bersih daripada kesalahan-kesalahan
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang Bapak maksudkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Misalnya : Pada suatu saat ada orang mengabarkan 
pada saudara si A sakit, sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada 
saat itu si A tidak sakit. Kedua berita itu apakah benar semuanya atau 
salah semuanya, atau salah satunya yang benar
ANTONIUS WIDURI: Diantara keduanya itu tentu salah satu yang benar, atau keduanya salah dan MUSTAHIL kedua-duanya benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Satu misal lain; ada orang berkata si A mempunyai
 tiga orang anak dan seorang lain mengatakan si A mempunyai sepuluh 
orang anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya atau salah semuanya,
 atau salah satu saja yang benar
ANTONIUS WIDURI: Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah semuanya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara
ANTONIUS WIDURI: Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan diantara keduanya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi 
ayat-ayat didalamnya diantara yang satu dengan yang lain terdapat 
perselisihan, apakah kitab itu dinamakan Kitab Suci
ANTONIUS WIDURI: Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab 
suci itu adalah Ilham (wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat 
kesalahan atau perselisihan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi kalau begitu bukan Kitab Suci lagi
ANTONIUS WIDURI: Betul Kesuciannya telah batal
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat 
dipercaya kesuciannya atau kebenarannya, karena diantara ayat-ayatnya 
terdapat perselisihan
ANTONIUS WIDURI: Yang jelas diantara ayat-ayatnya pasti bukan dari 
Tuhan, atau sudah dicampur adukkan dengan karangan manusia, sehingga 
kesuciannya ternoda, Ringkasnya sudah tidak suci lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu
 ayat dengan ayat lain, apakah saudara masih berkeyakinan Bibel itu 
Kitab Suci
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci, 
Terkecuali kalau ada bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya 
berselisih antara yang satu dengan yang lain, yang dapat menimbulkan 
keraguan saya tentang kesuciannya. Menurut penelitian Bapak, apakah 
ayat-ayat Bibel ada yang berselisih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya BANYAK yang berselisih
ANTONIUS WIDURI: Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain
ANTONIUS WIDURI: Di bab apa dan pasal serta ayat berapa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal: 
PERTAMA soal Ketuhanan Yesus, karena soal ketuhanan adalah termasuk 
kepercayaan pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali 
didahulukan. Sesudah itu kita berpindah kepada soal yang lain yang 
berhubungan dengan soal agama Kristen yang termaktub dalam kitab Bibel. 
Bagaimana pendapat saudara
ANTONIUS WIDURI: Baik, saya menyetujui pendapat Bapak
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi ANAK TUHAN
ANTONIUS WIDURI: Dalam Matius Pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian: 
"Maka suatu suara dari langit mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi. 
Kepadanya Aku berkenan". Juga di Lukas pasal 4 ayat 41, menyebutkan 
bahwa Yesus itu anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 5 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Baik, Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan 
:"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu 
akan disebut Anak-anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK 
ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap
 Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK 
ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak.
ANTONIUS WIDURI: Dalam Yahya pasal 14 ayat 9 disebutkan: "Siapa yang 
sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa", dan di Ayat 10 disebutkan: 
"Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di 
dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku 
katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di 
dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan saudara periksa Yahya pasal 17 ayat 23
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di dalam 
mereka itu, dan engkau di dalam Aku; Supaya mereka itu sempurna di dalam
 persekutuan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku 
didalam mereka". Kata mereka di ayat ini adalah sahabat Yesus. Sedang 
yang dimaksudkan dengan "Aku" ialah Tuhan. Jadi kata "Aku" beserta 
"mereka" artinya Tuhan beserta sahabat-sahabat Yesus. Kalau saudara 
percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka saudarapun harus percaya 
tentang kesatuan Bapa itu dengan sekalian sahabat Yesus 12 orang 
jumlahnya. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan 
Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan 
Tuhan atau Tuhan Persatuan bukan hanya Tri Tunggal tetapi 15 tunggal. 
Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang 
benar. Tiga menjadi tunggal atau 15 menjadi Tunggal. Ayat yang manakah 
yang akan saudara yakinkan, yang tiga menjadi tunggalkah atau yang 15 
itu?
ANTONIUS WIDURI: Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tentu akan lebih membingungkan Saudara kalau saya
 tunjukkan ayat yang lain. Silahkan periksa Yahya pasal 17 ayat 3
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: "Inilah hidup yang kekal, 
yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus 
yang telah engkau suruhkan itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam 
Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan 
bahwa Esa itu berarti satu, pertama (tunggal), dan di ayat itu juga 
disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah (Utusan/Rasul). 
Kalau demikian manakah yang benar. Bibel yang diakui kitab suci oleh 
saudara, tetapi isinya bertentangan antara yang satu dengan yang lain. 
Disatu ayat menyebutkan Tuhan dan Yesus menjadi satu, dilain ayat lima 
belas menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu tunggal, sedangkan di 
ayat itu pula menyebutkan bahwa Yesus itu Pesuruh Allah bukan Tuhan. 
Menurut pengakuan saudara suatu kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya 
bertentangan antara yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali 
dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari 
kekeliruan dan perselisihan.
ANTONIUS WIDURI: Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat yang bagaimana yang saudara maksudkan ?
ANTONIUS WIDURI: Ayat yang mengatakan bahwa Tuhan itu Esa (tunggal), bukan tiga menjadi satu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka di Ulangan pasal 4 ayat 35
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka 
kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah 
Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal
ANTONIUS WIDURI: Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama, apakah terdapat juga di Perjanjian Baru.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah, Silahkan saudara buka Markus, pasal 12 ayat 29
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Maka 
jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai 
Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Perjanjian Lama di Ulangan pasal 6 ayat 4
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan :" Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Adakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang 
menjadi kitab sucinya orang Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa
 Tuhan itu Tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. 
Taruh kata di Bibel ada ayat yang menyebutkan Tuhan itu Tiga menjadi 
satu, saya ingin bertanya yang manakah di antara kedua ayat itu yang 
benar, yang tunggalkah atau yang tiga menjadi tunggal. Jadi salah satu 
dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena sudah jelas dua ayat
 itu tidak sama, Kalau salah satu atau dua-duanya salah, maka kandungan 
kitab suci yang salah; jadi bukan kitab suci namanya.
ANTONIUS WIDURI: Betul, salah satu Pasti salah atau kedua-keduanya salah
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian apakah dapat diyakinkan 
kebenarannya suatu Kitab Suci, kalau kitab suci itu mengandung kesalahan
 atau tidak benar isinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, yang disebut kitab suci itu harus bersih dari 
kesalahan-kesalahan, kalau tidak demikian maka batallah kesucian kitab 
itu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut kepercayaan saudara apakah Yesus bersatu dengan Allah..??
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu bersama Yesus
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian sebagaimana tersebut dalam Yahya 10, 30,
 yang bunyinya sebagai berikut: "Aku dan Bapa itu satu adanya". demikian
 juga Roh Suci sebab Roh Suci itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana
 tersebut dalam Injil, ialah setelah Yesus berumur 30 tahun turun Roh 
Suci kepadanya dan dibaptiskan oleh Pembaptis yaitu Yahya. Jadi jelas 
bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan adalah tunggal
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 27 ayat 46
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan:" Maka 
sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang Nyaring 
katanya : "Eli, eli lama sabaktani" artinya : "Ya Tuhan, apakah sebabnya
 Engkau meninggalkan aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa
 Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu
 akan disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, disaat
 itulah saat tepat untuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak
 bersatu dengan Yesus sehinga Yesus sendiri minta tolong.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau hidupnya Yesus memang untuk di salib, 
mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak untuk di salib. Buktinya ia 
berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar ia terlepas 
dari disalibkan. Dengan lain kata Yesus tidak bersedia selaku penebus 
dosa
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bible itu ada yang simpang siur
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dari sebab itu mengapa saudara menyembah Yesus 
selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah 
minta tolong. Pantaskah ada tuhan demikian. Dan saya lanjutkan bertanya 
apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat
ANTONIUS WIDURI: Pasti dilaknat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus 
berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu 
seharusnya mendapat ganjaran., oleh karena menurut keterangan saudara, 
hidupnya Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia. 
Andaikan tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus maka 
dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia 
yang telah menyalibkan Yesus itu berjasa kepada Yesus dan 
penganut-penganut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti 
berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk Sorga dan 
dipuji-puji atas jasanya.
ANTONIUS WIDURI: Ini memang tidak masuk di akal atau sekurang-kurangnya 
memang sulit dimengerti; akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu 
tidak mustahil. Sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, 
malaikat atau makhluk-makhluk halus lainnya, sehingga tindakan-tindakan 
dan perbuatannya menurut kehendak makhluk halus tersebut. Demikian juga 
ada yang kemasukan Roh Suci seperti Roh malaikat, sehingga 
tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan; Manusia bersatu (kesurupan) jin itu, apakah dia disebut jin
ANTONIUS WIDURI: tidak
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan?
ANTONIUS WIDURI: Mestinya tidak juga
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang 
menerima Roh Ketuhanan tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu
 Tuhan itu bukan Tuhan melainkan adalah utusannya (pesuruh)Tuhan. Sesuai
 dengan pengakuan Yesus sendiri sebagaimana tersebut dalam Yahya pasal 
17 ayat 3 yang berbunyi: "supaya mereka mengenal Engkau, Allah Yang Maha
 Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu"
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut keterangan saudara tadi, bahwa manusia 
yang bersatu dengan (kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan 
malaikat maka tindakan dan perbuatannya pasti menurut kehendak atau 
menyerupai perbuatan makhluk-makhluk halus itu.
ANTONIUS WIDURI: Benar Begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui 
bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya 
menyerupai perbuatan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Mestinya begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan 
tidak tidur tetapi Yesus Tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus Makan, 
Tuhan tidak Sakit tetapi Yesus Sakit, Tuhan tidak menyembah kepada 
siapapun tetapi Yesus Menyembah Tuhan, Tuhan tidak mati tetapi Yesus 
Mati, walaupun menurut i'tikad Kristen hidup kembali tetapi ia mati.
ANTONIUS WIDURI: Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang 
menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan buka Markus pasal 13 ayat 31, 32.
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan 
Bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau 
ketikanya itu ada diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaikat 
yang disurgapun tidak, anak itupun tidak, hanyalah Bapa saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri 
mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan 
sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya kiamat, yang
 termasuk sesuatu yang gaib. yang tidak tahu itu pasti bukan tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi Yesus menyebutkan dirinya diayat ini dengan kata "Anak" yang berarti ia anak tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius pasal 1 ayat 16
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ disebutkan: "dan Yakub memperanakkan 
Yusuf, yaitu suami Maria; ialah yang melahirkan Yesus yang disebut 
Kristus"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan 
Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi 
Keluaran pasal 4 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah
 katamu kepada Fir'aun demikian: "Inilah Firman Tuhan: Bahwa Israil 
itulah anakKu laki-laki, yaitu anakKu yang sulung"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak 
Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak keberapa, 
silahkan buka lagi Yeremia pasal 31 ayat 9.
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menyebutkan; "Akulah Bapak bagi Israil; dan Afraim itulah anak yang sulung"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri Anak
 tuhan itu banyak bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan 
dengan Anak dalam itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk 
Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.
ANTONIUS WIDURI: tetapi dalam Matius pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai
 berikut: "Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya : Tatkala 
Maria, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya 
bersetubuh, maka nyatalah Maria itu hamil dari pada Rohulkudus". Roh 
Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalah anak 
tuhan, sebagaimana juga di Matius pasal 1 ayat 20 menyebutkan: "Yusuf 
bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata : "Hai Yusuf, anak Daud 
janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena 
kandungannya itu terbitnya dari pada Rohulkudus"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Begitu silahkan buka : Kisah Rasul pasal 6 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini 
diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stepanus, 
yaitu seorang yang penuh dengan iman, dan Rohulkudus, dan lagi Philipus,
 dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Simon, dan Parmenas, dan Nikolaus yaitu
 mualaf asalnya dari negeri Antiochia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan 
bahwa Rohulkudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa 
Rohulkudus itu Roh Suci, atau Roh Kesucian yang maksudnya roh yang 
bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh setan atau hantu. 
Sebagaimana halnya pada Nabi lainnya dengan roh sucinya. Menurut Al 
Qur'an Rohulkudus (Roh Suci) itu berarti Jibril. Di Bibel sendiri 
menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.
ANTONIUS WIDURI: Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan Periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, Pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu 
ingat perkataan yang sudah disabdakan, dahulu oleh Nabi yang kudus dan 
akan hukum Tuhan lagi juru Selamat, dengan jalan Rasul-rasul yang 
disuruhkan kepadamu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel Sendiri menyebutkan bahwa 
Rohulkudus itu bukan Tuhan; dengan lain kata bahwa Yesus dalam kandungan
 Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, melainkan adalah roh bersih, 
suci, dengan izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba 
yang dikehendakinya. Lebih jelas harap saudara periksa dalam Kisah Rasul
 pasal 5 ayat 32
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut menyebutkan: "Dalam kami inilah saksi 
atas segala perkara itu, demikian juga Rohulkudus yang dikaruniakan 
Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi dalam Lukas pasal 1 ayat 41
ANTONIUS WIDURI: Pasal ini menyebutkan bahwa : "Maka berlakulah tatkala 
Elisabeth mendengar salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di 
dalam rahimnya itu dan Elisabeth penuh dengan Rohulkudus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sudah jelas sekali bahwa arti Rohulkudus adalah 
Roh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapapun yang 
dikehendakinya. Kalau sekiranya Rohulkudus itu diartikan dengan Allah 
atau Roh Allah, maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak tuhan, 
melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabeth 
(Istri Zakaria)pun mestinya Tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Yesus dianggap tuhan oleh karena ia mempunyai Roh 
Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat 
menghidupkan orang mati, Inilah kesamaan Allah dengan Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, periksa di Kitab raja-raja yang kedua pasal 13 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini ada menyebutkan: "Maka sekali peristiwa 
apabila dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu 
pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu kedalam kubur Elisa, maka 
baru orang mati itu dimasukkan kedalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka
 hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini menyebutkan malah tulang-tulang Ilyas 
(Elisa) dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat 
menghidupkan orang mati, bahkan tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan 
orang mati. Yang berarti Tulang-tulang Ilyas adalah tulang-tulang 
Ketuhanan. Kalau Yesus diwaktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, 
akan tetapi Elisa diwaktu tidak bernyawa, malah hanya dengan 
tulang-tulangnya yang didalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau
 perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada 
Yesus. Jadi seharusnya Ilyas-pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di 
Kitab raja-raja yang pertama pasal 17 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Ya, disini menyebutkan: " Maka di dengar akan Do'a 
Elisa itu, lalu kembalilah nyata kanak-kanak itu kedalamnya sehingga 
hiduplah ia pula.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Tapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu periksa Kitab raja-Raja yang kedua pasal 6 ayat 17 dan ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Elisapun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifatnya Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Sekali lagi, Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit Lepra (penyakit kusta)
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa Kitab Raja-Raja yang kedua pasal 3 ayat 10 dan ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Baik. Di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya 
bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang buta dan 
penyakit kusta, malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak 
diangkat juga menjadi Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa percampuran 
laki-laki dengan istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya
 Elisa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Asal kejadian Nabi Adam tanpa Bapa dan Ibu. 
Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan. Juga Hawa (eve) asal kejadiannya 
tanpa ibu, iapun bisa dianggap juga Tuhan wanita
ANTONIUS WIDURI: Tapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Yesuspun berdosa, Karena Yesus 
keturunan Maria, sedangkan Maria Keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri 
pernah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan dibawa Iblis.
ANTONIUS WIDURI: Dimana ceritera itu disebutkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di Bibel. Silahkan saudara periksa Lukas, pasal 4 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan: "Maka iblispun membawa dia kepuncak gunung ......"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.
ANTONIUS WIDURI: Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan 
tetapi mereka tidak menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus 
sendiripun tidak juga mengaku Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya 
mempertuhankan dia.
ANTONIUS WIDURI: Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu 
telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus 
pernah minta ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi 
ampun, artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka disebut bersih
 dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan 
ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah 
mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun semua kesalahan orang kepadanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun 
bersedia memberikan ampun kepada orang-orang yang berbuat kesalahan 
kepada kita.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan 
kedunia ini tanpa Bapak, melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat 
dibenarkan kalau Yesus disebut "Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau misalnya ada seorang manusia yang 
dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh 
saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada Yesus 
dilahirkan tanpa Bapak saja.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau kiranya ada, maka yang manakah diantara 
keduanya yang lebih tinggi derajat Ketuhanannya antara Yesus yang 
dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa 
Bapak dan Ibu.
ANTONIUS WIDURI: Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa 
Bapak dan Ibu itu lebih tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia 
dilahirkan lebih ajaib keadaannya dari pada kelahiran Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Benarkah demikian pendapat Saudara..?
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib dari 
pada Yesus; akan tetapi saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab; dan 
Bapak harus mengambil dari Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku 
dongengan atau ceritera-ceritera khayalan saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya Lekas beres urusan ini, silahkan saudara 
periksa di Kitab Bibel atau Injil, Kitab Suci saudara sendiri.
ANTONIUS WIDURI: di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan.>?
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti 
berikut: "Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah 
taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali 
daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim".
"Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna 
Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, 
kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan 
tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal..".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup, saudara telah membaca di kitab suci 
saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa Bapak dan 
Ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat saudara, apakah 
cerita yang disebutkan dalam kitab suci saudara ini berupa dongengan 
atau cerita-cerita khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau cerita 
khayalan, maka apakah saudara akan terima kalau ada yang mengatakan 
bahwa kitab suci saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau 
dongengan yang dibuat-buat. Dan kalau saudara masih mempertahankan 
kesucian kitab saudara itu mengapakah saudara tidak mengangkat 
Malkisedik menjabat tuhan juga, malah jabatan ketuhanannya tentunya 
lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian saudara 
sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh 
karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan 
tanpa Bapak dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan 
lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, 
yaitu dari Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan 
tanpa silsilah sama sekali. Apakah saudara masih akan mempertahankan 
ketuhanan Yesus...?
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung 
sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan 
lenyap dengan sendirinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam 
kitab Injil Johanes pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya
 ada itu Kalam maka Kalam itu, serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah, 
dan kalau itu Allah . Ia itu pada mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" 
di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan Allah.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : "Serta" atau beserta.
Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin" maka susunan kalimat 
ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si 
Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" 
(Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan 
Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan 
Allah: dengan kata lain kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga 
disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan 
Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam-pun lain.
ANTONIUS WIDURI: Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya sudah jelaskan tentang itu pada saudara 
dalam pembicaraan kita yang lalu. Dan saudara telah mengakui kebenaran 
keterangan saya. Sekarang saya tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik 
anaknya berupa manusia seperti Yesus atau lainnya, maka ke Esa-an Tuhan 
sudah ternoda karenanya. Sedang kita-pun tidak mungkin menodai ke Esa-an
 Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam kitaAntonius Widuri: "Wahyu", pasal 22 
ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya, yang terdahulu dan 
yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus 
sendiri, melainkan firman Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan 
saya ini silahkan saudara periksa di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 
ayat 6.
ANTONIUS WIDURI: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya 
kepadaku: "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang awal dan 
yang Akhir".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya 
kepadaku", Siapakah yang berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat 
ini..???
ANTONIUS WIDURI: Tentu Allah yang berfirman.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, yang 
Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah 
kepada Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata : "Sebelumnya 
Ibrahim aku sudah ada". Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus dikatakan "Permulaan". maka diapun 
tidak benar. Karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan 
oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi.
 Dan orang sudah mati itu tidak bisa dikatakan: "seorang yang 
terkemudian", dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak bisa dikatakan: 
"Permulaan", bukan pula "yang terkemudian", bukan yang "awal", maupaun: 
"yang akhir".
ANTONIUS WIDURI: Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah 
membingungkan saya karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu 
diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Yang pada mulanya 
tidak ada, tidak bisa disebut: "permulaan". Kalau Yesus diperanakkan, 
mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah mati, mustahil
 bisa disebut "yang terkemudian"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya 
hadapkan pertanyaan: Andaikata Yesus itu disebut "permulaan", maka apa 
dengan dasar inikah saudara mengakui Yesus itu Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian, bagaimanakah anggapan saudara, 
kalau sekiranya dalam kitab suci saudara ada menyebutkan bahwa ada 
seseorang manusia Yesus, yang tidak ada permulaannya dan tidak ada 
kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui tuhan juga oleh saudara.
ANTONIUS WIDURI: di pasal manakah menyebutkan demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebelum saya tunjukkan, apakah saudara masih 
tetap berpendirian akan mengakui Tuhan kepada seorang yang tidak ada 
permulaan dan kesudahannya, sebagaimana saudara bertuhan kepada Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mestinya saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus ada lagi Tuhan Tambahan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja keyakinan 
saya lantas tambah tidak karuan. Di pasal manakah ada menyebutkan ada 
seorang manusia yang tidak ada permulaan dan kesudahannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya telah katakan dikitab suci saudara sendiri. Silahkan buka Ibrani pasal 7 ayat 2 dan 3.
ANTONIUS WIDURI: Baik, seperti tadi sudah saya bacakan sampai baris pertama ayat ketiga dari pasal tersebut sebagai berikut:
"Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu dan tiada bersilsilah 
dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan 
Anak Allah. maka kekallah ia selama-salamanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimana perasaan saudara dengan susunan ayat 
ini. Berdasarkan ayat ini bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi
 juga Malkisedik.
ANTONIUS WIDURI: Keyakinan saya memang jadi bimbang terhadap Ketuhanan Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bimbang atau tidaknya terserah saudara, yang 
jelas tidak ada niat sama-sekali untuk mengajak saudara meninggalkan 
Agama Kristen. Yang penting adalah rembukan dan penelitian semata-mata. 
Meneliti dan menganalisa terhadap sesuatu adalah hak semua orang, 
asalkan penelitian itu benar-benar tidak mengganggu ketentraman umum.
ANTONIUS WIDURI: Terimakasih, dan saya masih akan bertanya lagi pada 
Bapak; maklumlah saya ini sedang mencari kepuasan yang dapat menimbulkan
 keyakinan saya dalam memeluk agama.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara bertanya, keyakinan itu timbul 
setelah menyelidiki dan meneliti dengan kepuasan. Di dalam Agama Islam 
tidak ada paksaan. Yang penting menyampaikan (da'wah), tidak lebih dari 
itu. Teruskanlah pertanyaan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Setelah kita bersoal jawab tentang Ketuhanan Yesus 
timbullah keraguan dalam hati saya, namun apakah bapak masih bersedia 
menunjukkan ayat-ayat Bibel yang menyatakan bahwa Yesus itu bukan Anak 
Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Walau telah saya tunjukkan ayat-ayat Bibel 
sendiri, tentang pengakuan Yesus sendiri bahwa Tuhan itu Tunggal, namun 
demi pengharapan saudara akan saya penuhi juga. Akan tetapi apakah tidak
 sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja oleh karena waktu sudah malam
 (Jam 12.25).
ANTONIUS WIDURI: Ya, terima kasih, besok malam saja kita lanjutkan
Malam Ke 3 : Soal Ketuhanan Yesus
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini
ANTONIUS WIDURI: Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khususnya untuk melanjutkan pertemuan kita kemarin malam
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau tidak khilaf, pembicaraan kita masih berkisar dalam soal ketuhanan Yesus dalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu. Kemarin malam saya mengharapkan agar 
bapak menunjukkan ayat-ayat dalam Kitab Injil; apakah Yesus itu Tuhan 
atau bukan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemarin malam, telah saya tunjukkan. Agar 
berurutan sebaiknya kita ulangi lagi ayat-ayat Injil tersebut, lalu akan
 saya tunjukkan lagi ayat-ayatnya yang lain; setujukah saudara pendapat 
saya ini.
ANTONIUS WIDURI: Memang sebaiknya begitu, agar berurutan dan bertambah jelas baiklah diulangi lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan Buka Matius pasal 1 ayat 16
ANTONIUS WIDURI: Baik, dalam pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan 
Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang melahirkan 
Yesus, yang disebut Kristus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini jelas , ayat ini menyebutkan sendiri, 
bahwa Yesus diperanakkan oleh Maria. Jadi Yesus adalah anak manusia, 
bukan anak Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan dalam pertemuan 
pertama.
ANTONIUS WIDURI: Ya, pada pertemuan pertama bapak telah terangkan dan 
saya telah mengerti. Menurut pendapat bapak, apakah sebenarnya yang 
dimaksudkan dengan kata : "Yesus dan Kristus".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara belum mengetahui arti daripada dua buah kata tersebut..?
ANTONIUS WIDURI: Saya mengerti. Tetapi hanya untuk mencocokkan saja dengan penafsiran bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, Yesus adalah bahasa Yunani, yang berarti: "Melepaskan", melepaskan manusia daripada dosa.
ANTONIUS WIDURI: Darimanakah adanya keterangan bahwa Yesus itu berarti melepaskan dosa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul dari 
saya. Tetapi saya mengerti mungkin saudara akan menguji saya tentang 
Injil, walaupun begitu saya penuhi juga pengharapan saudara. silahkan 
periksa di Matius pasal 1 ayat 21
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan : "Maka ia akan 
beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau namakan Dia, 
Yesus, karena ialah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala 
dosanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itulah ayatnya, Arti Kristus ialah Almasih, Sang 
Sabda, Adil, Ratu Salem dan ada beberapa lagi artinya yang lain: Kata 
Almasih dalam Injil bahasa Inggris disebut: "Christ the Lord", didalam 
Injil bahasa Arab disebut: "Almasih Ar-Robb". Kata "Lord dan Robb" 
artinya tuanku, paduka tuan, dan ada juga dengan arti Tuhan, dan 
lain-lain lagi. Akan tetapi karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan 
Tuhan melainkan utusanNya bagaimana tersebut dalam kitab Injil Johanes 
pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh manusia, sebagaimana tersebut
 dalam Injil Matius pasal 1 ayat 16 dan 21, malah ia sendiri yang 
berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), sebagaimana 
disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan diayat-ayat Injil 
yang lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu, jelas Yesus itu 
bukan Tuhan dan bukan anak Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Benar yang bapak maksudkan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Selanjutnya harap periksa lagi di Markus pasal 12 ayat 29
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan : "Maka jawab Yesus kepadanya : 
"Hukum yang terutama inilah: dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah 
Tuhan Kita, ialah Tuhan Yang Esa""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu, Tunggal,
 jadi Yesus bukan Tuhan sebagaimana telah saya terangkan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, sudah bapak terangkan kemarin malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi Ulangan pasal 4 ayat 35
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk,
 supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan yang 
Esa tiadalah yang lain lagi".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan dan 
Yesus sendiri yang menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah 
yang Esa. Jadi tegas sekali Yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. 
Inipun telah saya terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya sudah mengerti dan menerimanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Ulangan pasal 6 ayat 4
ANTONIUS WIDURI: Di Ulangan pasal dan ayat tersebut menyebutkan 
demikian: "Dengarlah olehmu hai Israil! Sesungguhnya Hua Allah kita, Hua
 itu Esa adanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di kitab Injil sendiri menyebutkan Allah 
itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan. 
Bagaimana pendapat saudara. Kaum Kristen mengatakan Yesus itu tuhan, 
sedangkan Yesus sendiri menolak disebut dirinya Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya tidak mengerti dan tambah bingung.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Biarlah tidak apa-apa. Marilah kita teruskan lagi. Periksa di Matius pasal 27 ayat 1.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: "Setelah hari siang, maka 
segala kepala iman dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal 
Yesus, supaya dibunuh Dia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada manusia
 merencanakan untuk membunuh Dia. Silahkan buka lagi di Matius pasal 26 
ayat 38
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini ada menyebutkan: "Kemudian kata Yesus 
kepada mereka itu: "Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati rasaku; 
tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan bahwa Yesus amat sangat 
berduka cita pantaskah ada tuhan berduka cita. Ini menunjukkan bahwa 
Yesus bukan Tuhan.
Periksa lagi di Lukas pasal 2 ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Baik diayat ini menyebutkan: "Sebab pada hari ini sudah
 lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam negeri 
Daud".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Wajarkah tuhan dilahirkan oleh manusia (Maria). Terus periksa di Johanes pasal 5 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan : "Maka aku tidak boleh 
berbuat satu apa dari mauku sendiri, Seperti aku dengar begitu aku 
hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, karena tidak aku coba turut mauku
 sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia 
tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Wajarkah tuhan tidak berkuasa 
berbuat sekehendaknya. Di ayat itupun Yesus mengaku sendiri bahwa 
kehendaknya itu menurut kehendak Tuhan yang mengutus dia. Kalau Yesus 
betul Tuhan, tentu tidak dapat diperintah oleh siapapun. Di ayat ini 
juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan Tuhan melainkan diutus oleh tuhan. 
Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang benar keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu jelas bahwa :
1. Yesus Datang kedunia ini bukan kemauannya sendiri tetapi utusan Tuhan
 atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus Nabi-nabi 
dan rasul-rasul yang lain.
2. Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas 
kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat menghidupkan orang mati.
3. Yesus dapat menyembuhkan penyekit kusta (lepra), bukan kehendaknya 
sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan sebagaimana Ilyas dapat 
menyembuhkan penyakit lepra.
Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi 
bahwa "tidak aku coba mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah 
mengutus Aku"
Apakah Saudara memerlukan lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan pengakuan Yesus sendiri bahwa Ia bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Buat saya masih memerlukan lagi, bukankah telah saya 
sampaikan kepada bapak, bahwa saya ingin mencari kepuasan dalam meneliti
 ajaran-ajaran agama, terutama dalam hal Ketuhanan yang hakiki. Tetapi 
saya ingin bertanya, dan maaf sebelumnya, bagaimanakah bapak bisa hafal 
diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel, dan keistimewaan bapak ini saya 
merasa kagum.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itu adalah petunjuk Tuhan. Alhamdulillah saya 
memang mempelajari bermacam agama, akhirnya saya bertambah yakin akan 
kebenaran Agama Islam. Kalau saudara merasa kagum kepada saya, maka 
sayapun lebih merasa kagum lagi kepada saudara selaku pemeluk agama 
Kristen berhasrat meneliti ajaran-ajaran agamanya. Juga dengan bantuan 
bapak Markam ini. Baiklah kita lanjutkan, periksa lagi di Ulangan pasal 4
 ayat 39.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini disebutkan sebagai berikut: 
"Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa 
Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas, baik di bumi yang di 
bawah, dan kecuali ia tiadalah lain lagi."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tegas sekali, dikitab Injil sendiri yang 
menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Yesus sendiri 
pula yang berkata bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Jadi Yesuspun bukan
 Tuhan. Ayat ini tentu tidak dapat diputar-putar lagi. Kalau ada 
penganut agama Kristen mengakui Yesus itu Tuhan, maka pengakuannya 
bertentangan dengan kitab sucinya sendiri, dan bertentangan pula dengan 
ajaran Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam Injil Johanes pasal 10 ayat 38 ada 
menyebutkan: "Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam
 aku, dan aku ada di dalam Bapa".
Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam 
Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu satu adanya atau singkatnya bahwa 
Yesuspun Tuhan. Juga dalam Johanes pasal 14 ayat 11 ada menyebutkan: 
"Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara berpegang dengan ayat tersebut, 
bahwa Yesus itu Tuhan, maka saudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu 
Yesus dan Yesus itu Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu satu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, saya ingin bertanya : "Di ayat itu 
ada dua rangkaian kata ialah "Yesus dan Tuhan". Siapakah yang lebih 
berkuasa di antara keduanya. Tuhan Bapakah atau Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Tentu Tuhan Bapa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau masih ada yang lebih berkuasa dari Yesus, 
maka Yesus tentu bukan Tuhan, lebih jelas periksa di Injil Johanes pasal
 14 ayat 28.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di ayat ini ada menyebutkan: "Kamu sudah dengar 
aku bilang, yang aku pergi serta datang kembali sama kamu. Coba kamu 
cinta sama aku, hati, sebab aku sudah bilang: "Yang aku pergi sama Bapa,
 karena bapaku itu lebih dari aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan: "Bapaku itu
 lebih dari aku", ini menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka 
ialah tuhan yang tidak sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi 
tingkatnya. Yang tidak sempurna itu tentu bukan Tuhan. Harap saudara 
periksa lagi di Injil Johanes pasal 12 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai 
berikut: "Dan barang siapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang 
mengutus aku"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pantaskah tuhan diutus. Kalau Yesus itu Tuhan, 
mengapa ada Tuhan yang di utus. Maksud ayat tersebut siapa yang melihat 
Yesus, seolah-olah ia melihat Tuhan yang mengutus Yesus. Jadi perkataan 
Yesus diatas menunjukkan bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Saya belum meneliti maksud ayat di Johanes pasal 10 
ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 yang menyebutkan bahwa "Bapa dalam aku dan 
aku dalam Bapa", seperti yang telah saya bacakan tadi. Akan tetapi dalam
 ayat ini saya berpendapat ada dua macam penafsiran :
1. Yesus adalah Tuhan.
2. Berdasarkan Injil Johanes pasal 12 ayat 45 yang kita baca itu 
menyebutkan, Yesus itu adalah utusan Tuhan. Utusan disini maksudnya 
selaku Tuhan ia menyampaikan sendiri ajarannya kepada manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat itu bukan berarti mempunyai dua macam 
penafsiran, tetapi diantara dua ayat tersebut yakni di Johanes pasal 10 
ayat 38, dan pasal 14 ayat 11 dan Johanes pasal 12 ayat 45 itu adalah 
bertentangan. Disatu ayat ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain 
disebutkan bahwa Yesus itu utusan Tuhan. Jadi di dalam Injil sendiri 
terdapat ayat-ayatnya antara yang satu dengan yang lain bertentangan. 
Kita perlu ingat kembali pada pembicaraan kita semula kalau ada kitab 
suci yang isinya berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, maka
 apakah kitab suci itu masih akan dipertahankan kesuciannya..?.
ANTONIUS WIDURI: Betul, kita telah bicarakan hal itu pada pertemuan yang lalu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Andaikan saudara masih juga mempertahankan 
ketuhanan Yesus dengan berdasarkan ayat Bibel yang menyebutkan: "Yesus 
dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus" sebagaimana tersebut dalam Johanes 
pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 itu maka saudarapun akan dijawab 
oleh kitab Injil saudara sendiri, bahwa penafsiran saudara itu tidak 
benar.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah menyebutkan demikian?
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Injil Johanes pasal 17 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya semua jadi 
satu, ia Bapa! seperti Bapa dalam saya dan saya dalam Bapa dan supaya 
dia orang jadi satu dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus 
saya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata 
bahwa Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus dan muridnya pun ada dalam 
Bapa. Kalau begitu harus saudara akui bahwa murid-murid Yesuspun Tuhan 
juga.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya ayat itu menurut Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalimat, "Bapa dalam saya", dan muridnya jadi 
satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya 
Yesus senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya 
tidak melupakan Yesus dan Allah (Bapa). Dan di akhir ayat tersebut Yesus
 berkata "biar dunia percaya yang Bapa mengutus saya". Rangkaian 
kata-kata ini tegas sekali Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Allah, 
melainkan utusannya, dan teruskan saudara baca di Johanes pasal 17 ayat 
23
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat tersebut menyebutkan: "Saya dalam dia orang,
 dan Bapa dalam saya, supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus 
saya"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa 
Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan 
utusan Tuhan. Apakah saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil 
yang menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup
 banyak tunjukkan kepada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Sebagaimana telah saya sampaikan kepada bapak, saya 
ingin kepuasan. Sebetulnya keterangan-keterangan bapak telah memuaskan 
saya, namun demikian kalau masih ada ayat-ayatnya lagi harap bapak 
tunjukkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik saya penuhi pengharapan saudara silahkan saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22.
ANTONIUS WIDURI: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: 
"Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat 
disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang 
telah kami dengar dari telinga kami"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri 
menghadapkan kata-katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan
 dengan Allah. Jadi Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak sama 
dengan Tuhan, dengan kata lain ia bukan Tuhan dan ditengah-tengah ayat 
itu Yesus sendiri berkata : "Tiada Allah melainkan engkau". Jadi Yesus 
termasuk yang lain, yakni ia bukan Tuhan Allah. Rangkaian ayat tersebut,
 Yesus sendiri yang berkata bahwa, "tiada Tuhan melainkan Allah" mengapa
 kaum kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan. Silahkan periksa lagi Injil
 Yahya pasal 17 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, sebutan ayat tersebut adalah sebagai berikut: 
"Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah Aku 
sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan 
mengetahui dengan sesungguhnya bahwa Aku datang dari Ada-Mu, dan lagi 
mereka itu percaya bahwa Engkau yang menyuruh aku.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia 
menerima firman dari Allah. Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak 
membutuhkan firman dari siapapun juga. Di akhir ayat itu juga Yesus 
sendiri berkata bahwa "Engkaulah yang menyuruh aku". Jadi Yesus itu 
bukan tuhan, melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana Nabi-nabi dan 
utusan-utusan Allah yang lain-lain juga. Teruskan saudara periksa Injil 
Matius pasal 26 ayat 2.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan : "Kamu memang mengetahui 
bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan 
diserahkan supaya ia disalibkan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu 
ialah Yesus sendiri. Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak 
Tuhan, melainkan anak manusia. Lanjutkan periksa Injil Matius pasal 5 
ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disurga..."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup sampai disitu. Di ayat ini saudara saksikan
 sendiri, bahwa Yesus sendiri yang berkata kepada murid-muridnya, supaya
 kamu menjadi anak-anak bapamu yang di surga; yakni apabila 
murid-muridnya taat atas perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka 
akan jadi anak Tuhan juga. Berdasarkan ayat Bibel tersebut tentunya anak
 tuhan akan menjadi banyak jumlahnya, bukan Yesus saja.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi di Injil Johanes pasal 1 ayat 34 menyebutkan : 
"Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak Allah".
Juga di Injil Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan: "Maka suatu suara dari
 langit mengatakan:" Inilah Anakku yang kukasihi, kepadanya aku 
berkenan"
Di Injil Lukas pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: "Maka ia akan menjadi 
besar, dan Ia akan dikatakan anak Allah yang Maha Tinggi, maka Allah, 
Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya 
itu".
Di Ibrani pasal 4 ayat 14 menyebutkan: "Sedangkan ada kepada kita 
seorang Imam Mahabesar yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus 
Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu".
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan bahwa Yesus Anak 
Allah. Kalau Bapak memerlukan akan saya tunjukkan ayat-ayatnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bibel yang menyebutkan Yesus Anak Allah sebagaimana tersebut di:
Matius : Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17
Johanes : Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, 
pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan 
beberapa ayat lainnya di Johanes.
Rum : Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32.
Galitiah : Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.
Lukas : Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41.
Ibrani : Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan 8.
Matius : pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.
Korintus : Pasal 1 ayat 9
Dan masih ada beberapa ayat lain di kitab Injil yang menyebutkan Yesus 
itu Anak Allah tetapi maksudnya bukan anak Allah yang sebenarnya, karena
 Yesus sendiri mengaku dikitab Injil bahwa ia adalah utusan Allah, bukan
 Anak Allah. Dan ia sendiri berkata : "anak manusia" bukan anak Tuhan, 
Jadi jumlah ayat-ayat di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak 
Allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul-betul, 
sebagaimana kita sering mendengar ucapan-ucapan "Anak Kapal", "Anak 
Sekolah", tidak berarti bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan 
mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan 
kapal dan pelajaran-pelajaran di sekolah. Periksa lagi Yahya pasal 5 
ayat 30.
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut demikian bunyinya : "Suatu pun tidak aku 
dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum
 sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena 
bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang 
menyuruhkan aku.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu 
dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bibel sendiri menyebutkan
 bahwa perbuatan Yesus itu adalah kehendak Tuhan. Dan sekiranya Yesus 
itu Tuhan, tentunya tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi 
utusan Tuhan, atau dengan lain kata "Utusan Tuhan itu adalah Tuhan", 
bisakah terjadi demikian.
ANTONIUS WIDURI: Sudah jelas dan terima kasih.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan: "Seorang pun tiada naik 
kesurga, kecuali ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak manusia bukan anak Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Betul berdasarkan ayat tersebut Yesus adalah anak manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi di Matius pasal 27 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan : " Maka mereka itupun meludahi Dia, serta mengambil buluh itu memalu kepalanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa
 diludahi dan diperolok-olokkan. Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah. 
Sesuai dengan pengharapan saudara supaya puas dengan soal ketuhanan 
Yesus menurut Bibel dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan
 Tuhan, sekali lagi periksa di Matius pasal 21 ayat 18 dan 19.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini menyebutkan: " Pada pagi-pagi harinya, 
apabila Ia kembali kenegeri itu, ia merasa lapar". Serta dipandangnya 
sepohon ara di sisi jalan, pergilah ia kesitu dan didapatinya suatu 
apapun tiada dipohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia 
kepadanya : Janganlah jadi buah dari padamu lagi selama-lamanya. Maka 
dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan 
mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan 
buah pada pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon 
yang tidak berbuat kesalahan apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak 
tahu apa-apa itu malah dikutuk oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk 
makhluk yang tidak bersalah. Padahal kalau betul Yesus itu Tuhan tentu 
Ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya mengeluarkan buahnya seketika 
itu juga, tidak lalu mengutuknya.
ANTONIUS WIDURI: Bapak hafal betul tentang ayat-ayat di Kitab Injil, 
jadi sudah jelas berdasarkan ayat-ayat Injil yang bapak sebutkan dan 
dikuatkan lagi dengan beberapa ayat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu 
bukan anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Persoalan Yesus anak Tuhan itu telah kita 
bicarakan pada pertemuan pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil 
sendiri yang menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa 
manusia yang harus diakui Anak Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui 
juga oleh golongan Kristen, menjabat anak tuhan, bukan Yesus saja, 
karena berdasarkan Kitab Injil sendiri anak Tuhan itu banyak.
ANTONIUS WIDURI: Ya betul kita telah bicarakan tentang itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih Jelas, baiklah saya ulangi, di Injil ada menyebutkan bahwa :
1. Daud anak Allah yang sulung (Mazmur, pasal 89 ayat 27)
2. Yakub (Israil) adalah anak Allah yang Sulung (Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23)
3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung (Yeremia pasal 31 ayat 9)
Jadi Daud anak Allah yang sulung, Yakub anak Allah yang sulung, dan 
Afraim juga anak Allah yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya 
adalah anak sulung. Yang manakah yang betul-betul sulung. Apakah ayat 
ini benar semuanya atau salah semuanya. Karena itu saya jelaskan bahwa 
Anak Allah yang tersebut dalam Bibel itu, tidak berarti anak Allah yang 
sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang 
taat kepada perintah-perintah tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Saya sudah mengerti terima kasih.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi saudara mungkin belum mengerti betul 
tentang arti "Anak dan Bapa" dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa 
yang terpakai dalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu bagaimanakah arti yang sebenarnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam bahasa Ibrani kata "Bapa" itu dipakai buat 
Tuhan, sedangkan kata "anak" dipakai buat mereka yang dihormati, seperti
 para Nabi dan para Rasul.
ANTONIUS WIDURI: Dasar apakah yang dipergunakan oleh bapak tentang keterangan itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya sudah sebutkan pada pertemuan yang pertama ialah tersebut dalam Injil Matius
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak ingat, di pasal dan ayat berapa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius, pasal 5 ayat 9.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan: "Berbahagialah segala orang 
yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas siapa saja mendamaikan manusia akan disebut
 akan menjabat "Anak Allah", kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan
 malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.
ANTONIUS WIDURI: Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja, karena sudah larut malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terserah saudara, tetapi baiklah besok malam saja kita lanjutkan.
Malam Ke 4 : Yesus Penebus Dosa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah Kepercayaan Kristen bahwa datangnya Yesus adalah untuk menebus Dosa.
ANTONIUS WIDURI: Memang demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dimanakah menyebutkan
ANTONIUS WIDURI: Dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tolong bacakanlah
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini ada menyebutkan: "Ia inilah ditinggalkan 
oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan
 tobat kepada Bani Israil dan jalan keampunan dosa".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Susunan kata ini diucapkan oleh Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Tetapi dalam Injil Lukas pasal 2 ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bacakanlah
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan: "Maka kata malaikat itu kepada 
mereka itu: "Jangan takut, karena sesungguhnya Aku memberikan kepadamu 
suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum. Sebab pada hari 
ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam 
negeri Daud".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Malaikat itu berkata kepada siapa menurut ayat itu
ANTONIUS WIDURI: Di Lukas pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa 
malaikat berkata kepada orang gembala yang tinggal di padang, menjaga 
kawan binatangnya pada waktu malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu 
malaikat, dan tidak ada pernyataan dari orang gembala sendiri mengenai 
peristiwa tersebut.
ANTONIUS WIDURI: Buat saya tidak perlu memeriksa lebih mendalam lagi, 
karena di Injil menyebutkan Yesus adalah Juru Selamat dan penebus dosa, 
itu sudah cukup.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, kalau saudara tidak perlu memeriksa kembali
 ayat tersebut tidak apa, saya ikuti kemauan saudara, namun saya ingin 
memberitahukan kepada saudara, bahwa dalam kitab Kisah Rasul pasal 5 
ayat 31 yang saudara baca tadi ada menyebutkan bahwa Yesus, hanya 
penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia. Dan 
saudara sendiri selaku penganut agama Kristen tentunya tidak tertebus 
dosanya oleh Yesus, oleh karena saudara bukan turunan Bani Israil. 
Demikianlah kalau saudara betul-betul berpegang pada Kitab Suci saudara 
kitab Injil saudara, yang telah saudara baca sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Diwaktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada. 
Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua 
manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau benar sanggahan saudara, silahkan saudara buka di Matius pasal 1 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di Matius pasal 1 ayat 21 menyebutkan: "Maka Ia 
akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan 
Ia Yesus, karena Ia-lah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala 
dosanya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah belum Jelas, Bibel sendiri yang 
menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaumnya 
saja bukan untuk semua manusia, sebagaimana kita telah bicarakan.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi dapat juga saya artikan: "Kaum" itu dengan 
"Bangsa", ialah bangsa manusia. Jadi yang dimaksudkan ialah untuk semua 
bangsa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dengan dasar apa saudara memberi arti begitu. Di 
Bibel sendiri nyata-nyata menyebutkan dengan kata "Kaumnya". Taruh kata 
saudara alihkan kata : "Kaum" dengan arti "Bangsa", maka yang 
demikianpun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus 
sendiri saja ialah bangsa Ibrani (Israil).
ANTONIUS WIDURI: Saya masih belum yakin keterangan bapak selama di Bibel
 sendiri tidak menyebutkan dengan tegas, bahwa kedatangan Yesus untuk 
Bani Israil saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya di Bibel ada menyebutkan, betulkah 
saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua
 bangsa.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya yakin, dan demikianlah pendapat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara sudah periksa di Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Saya sudah periksa, tetapi saya tidak hafal ayat-ayat Bibel yang ratusan malah mungkin ribuan ayat itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, silahkan periksa Injil Matius pasal 15 ayat 24.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini menyebutkan: "Maka jawab Yesus, katanya 
"Tiadalah aku disuruhkan yang lain hanya kepada segala domba yang sesat 
diantara Bani Israil"".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa 
diputar-putar lagi, Yesus sendiri mengakui bahwa ia di Utus untuk Bani 
Israil saja, bukan untuk semua manusia atau lain. Jadi kalau penganut 
Yesus (umat kristen) yang bukan golongan Bani Israil, tentunya tidak 
termasuk umatnya Yesus, dan dosanya tidak bisa ditebus/tertebus, karena 
Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan 
saudara sendiripun bukan dari golongan Bani Israil.
ANTONIUS WIDURI: Ya, kalau demikian bagi saya agak repot. Entah bagaimana ini semestinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat apakah 
faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang 
bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. 
Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melangkahi ajaran Yesus.
Dan di Injil Matius yang saudara baca baru-baru ini ada menyebutkan juga
 susunan kata Yesus sendiri "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain". 
Jelas disini Yesus sendiri ia mengakui ia disuruh. Kalau Yesus itu 
dikatakan Tuhan, maka pantaskah Tuhan itu jadi pesuruh. Jadi Yesus itu 
bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengakuan Yesus 
sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil saudara sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, akan tetapi maaf terlebih dulu apakah 
misalnya tidak mungkin ayat itu ada salah cetak. Ini hanya kira-kiraan 
saya sendiri saja, tetapi sekali lagi saya minta maaf.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak apa saudara bersikap ragu-ragu, tetapi 
untuk menghilangkan keragu-raguan baiklah kita periksa kitab yang 
berbahasa Belanda ini yang kebetulan saudara bawa. Kitab ini berjudul : 
"Bijbellezingen voor het Huisgezin". Setujukah saudara.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, dan memang demikian maksud kami sebelumnya, 
agar dapat kita periksa bersama-sama apakah ayat Bibel yang berbahasa 
Indonesia, ada bersamaan maksudnya dengan yang berbahasa belanda.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di bab : "De onderdanen 
van het koningrijk" halaman 834, ayat 12 apakah sudah diketemukan 
ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Sudah ini dia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah mari kita periksa, di ayat ini menyebutkan: 
"Toen de vrouw van Kanaan tot Christus kwan, Hem om smehende haar 
dochter te genezen, wat zei Hijtoen?. Maar Hij antwoordende, zeide : "Ik
 ben niet gezenden dan tot de verloren schapen van huis israel""
Kalau kita salin kedalam bahasa Indonesia : "Ketika seorang perempuan 
dari Kanaan datang di hadapan Kristus mengemis-mengemis padanya supaya 
mengobati (menyembuhkan) anaknya, lalu apakah katanya ?. Maka jawab 
Yesus, katanya : "Tiadalah aku disuruhkan yang lain, hanya kepada segala
 domba yang sesat dari antara Bani Israil""
ANTONIUS WIDURI: Yah terus terang saja, tampaknya pendirian saya sudah mulai condong kepada keterangan-keterangan bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, saya bersyukur, karena saudara 
sudah tambah bimbang dalam keyakinan saudara. Pada pertemuan yang lalu, 
kita sudah membaca susunan ayat di Injil Matius pasal 26 ayat 1 dan 2.
ANTONIUS WIDURI: Betul saya ingat, saya akan menjelaskan ayat tersebut
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, kalau saudara masih merasa perlu memberikan penjelasan.
ANTONIUS WIDURI: Saya akan bacakan lagi bunyi ayat tersebut.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, pada pertemuan yang lalu telah saya 
terangkan. Mungkin saudara masih perlu membantah (membantah keterangan 
saya tersebut). Silahkan saudara membacanya.
ANTONIUS WIDURI: Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut: "Setelah Yesus 
menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula ia kepada murid-muridnya : 
"Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, 
dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan".
Jadi kedatangan Yesus memang untuk disalib. Berdasarkan ayat ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan
 di waktu akan disalib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk 
disalib.
Mestinya dia bersedia untuk disalib. Seruan Yesus minta-minta tolong 
itu, sebagaimana saya telah sebutkan pada pertemuan kita yang pertama, 
ialah di Matius pasal 27 ayat 46: yang bunyinya sebagai berikut: "Maka 
sekira-kira pukul tiga itu, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, 
katanya : "Eli, Eli, lama sabachtani", artinya "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, 
apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku".
ANTONIUS WIDURI: Di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan ketuhanan
 Yesus sudah mengetahui lebih dahulu bahwa badan kemanusiaannya akan di 
salib. Jadi yang berteriak itu bukan anak Tuhan , melainkan badan 
kemanusiaannya Yesus , oleh karenanya itu ia menyerah untuk disalib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, diwaktu Yesus di Salib ada 
dimanakah badan ketuhanannya Yesus itu. Kalau saudara menjawab terpisah,
 maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu 
dengan Tuhan. Tetapi kalau saudara menjawab tetap disitu, mengapa badan 
ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak-teriak 
minta tolong.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak mengerti bagaimana soal ini sebenarnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan 
lagi di Matius pasal 26 ayat 38 yang menyebutkan: "Kemudian kata Yesus 
kepada mereka itu: Hatiku amat sangat berduka cita hampir mati rasaku; 
tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku"
Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita 
yang dirasakan olehnya. Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga 
bersama dia. Pantaskah Tuhan minta-minta kepada manusia.
ANTONIUS WIDURI: Kalau saya berpegang pada ayat Injil tersebut, bahwa 
kedatangan Yesus untuk bani Israil saja, maka apakah salahnya kalau kita
 mengajak manusia diluar bani Israil supaya percaya kepada Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara konsekwen berpegang pada ayat Injil
 itu mestinya tidak demikian pendapat saudara. Kalau saudara telah 
menyimpang dari langkah Yesus oleh karena Yesus sendiri mengatakan bahwa
 kedatangannya hanya untuk menebus dosa bani Israil semata-mata, bukan 
manusia lainnya.
ANTONIUS WIDURI: Taruh kata kedatangan Yesus itu hanya untuk bani Israil
 saja, dan andaikata ada orang dari luar Bani Israil yang masuk Kristen,
 maka hal tersebut tidak berarti ayat Injil dan ajaran Kristen itu ada 
kesalahan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu apakah orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus itu sudah tertebus dosanya
ANTONIUS WIDURI: Entahlah
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa dalam kitab Injil tersebut Yesus berkata 
bahwa kedatangannya untuk menebus dosanya bani Israil, Dengan demikian 
maka orang bani Israil yang menyalibkan Yesus mestinya sudah tertebus 
dosanya. Terlebih lagi berdasarkan keterangan saudara mestinya manusia 
yang menyalibkan Yesus itu tidak berdosa, malah menerima pahala besar, 
kalau kedatangannya Yesus memang untuk disalib.
Andaikata tidak ada orang yang bersedia menyalibkan Yesus, tentu tidak 
terlepas dosanya bani Israil dan kedatangannya Yesus tidak dapat lagi 
disebut selaku penebus dosa.
Mestinya orang yang menyalibkan Yesus itu menerima pahala besar, tidak 
dilaknat, karena mereka telah berjasa menyalibkan Yesus, karena 
perbuatan mereka itulah, dosa-dosa bani Israil tertebus semuanya. 
Jawaban ini sebagian telah saya sampaikan pada pertemuan kita yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Dalam hal ini saya belum bisa menjawab sekarang, tetapi mungkin dilain waktu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan ulangi lagi pertanyaan saya : Betulkah lantaran Yesus di Salib dosa bisa terhapus.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu menurut ayat Injil.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alat apakah digunakan untuk menyalibkan Yesus.
ANTONIUS WIDURI: Kalau saya tidak salah, ialah kayu yang disebut: "Kayu Salib"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu Yesus tergantung pada kayu pada waktu disalibkan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikian, sebagaimana kita sering melihat gambar Yesus disalib.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Galatia pasal 3 ayat 13
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini disebutkan: "Maka Kristus sudah menebus 
kita dari pada kutuk Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, 
karena ada tersurat: "Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung 
pada kayu""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut keterangan saudara, Yesus rela untuk di 
salib, sedangkan menurut Galatia yang saudara baca menyebutkan: 
Terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu 
apakah bisa menebus dosa manusia.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih , saya sudah menyadari. Apakah tidak 
sebaiknya kita pindah kepada pasal-pasal yang lain. Tetapi di lain 
malam, karena sekarang waktunya sudah terlalu larut malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah terserah saudara
Malam Ke 5 : Dosa Waris
ANTONIUS
 WIDURI: Saya ingin menerima penjelasan dari bapak kyai, tentang 
kepercayaan kepada dosa waris yang disebabkan karena dosanya Adam dan 
Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saya akan berikan jawabannya, tetapi 
sebelumnya saya ajukan pertanyaan: Betulkah menurut kepercayaan Kristen 
bahwa anak cucu Adam dan Hawa dari sejak dilahirkan sudah membawa dosa.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, karena Adam dan Hawa berdosa, maka cucunya menerima warisan dosa dari keduanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mengapa dosa Adam dan Hawa diwariskan kepada 
cucunya, mestinya setiap manusia memikul dosanya dari perbuatannya 
sendiri, bukan memikul dosanya orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi menurut ajaran Kristen, setiap manusia pada 
sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa 
dari dosanya Adam dan Hawa. Oleh karena kedatangan Yesus itu adalah 
untuk menebus dosa-dosa manusia dari warisan Adam dan Hawa tersebut.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau keterangan saudara benar pada ajaran 
Kristen, silahkan saudara periksa kitab Nabi Yehezkiel pasal 18 ayat 20.
ANTONIUS WIDURI: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "orang berbuat 
dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan 
bapaknya, dan Bapa pun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; 
kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang 
fasik pun akan tergantung atasnya".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas Bibel sendiri menyebutkan bahwa setiap 
manusia akan menanggung sendiri perbuatan baik maupun buruk, tidak boleh
 dibebankan atau diwariskan kepada orang lain. Berdasarkan ayat 
tersebut, maka dosa Adam dan Hawa harus ditanggung sendiri oleh 
keduanya. Tetapi mengapa dosa Adam dan Hawa harus diwariskan atas anak 
cucunya, sehingga anak cucunya ikut serta menanggung dosanya; padahal 
kitab Injil sendiri tegas menyebutkan bahwa setiap perbuatan baik atau 
buruk yang dikerjakan oleh seseorang tidak dapat dibebankan atas orang 
lain. Baiklah, saya teruskan pertanyaan saya pada saudara; sejak umur 
berapa saudara di baptis.
ANTONIUS WIDURI: Kata orang tua saya, sejak umur tiga bulan dibawa ke 
gereja dan disana dibaptis, oleh karena setiap manusia sejak dilahirkan 
sudah membawa dosanya Adam dan Hawa yang disebut Dosa Waris, jadi sejak 
bayipun sudah membawa dosa; oleh karenanya saya dibaptis waktu masih 
kecil.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah perbuatan demikian itu berdasarkan kitab Bibel
ANTONIUS WIDURI: Saya berkeyakinan demikian. Sebagaimana saya terangkan 
bahwa bayi yang baru dilahirkan itu tidak suci, yakni sudah membawa 
dosanya Adam dan Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, bayi yang belum dibaptis sekiranya 
ia meninggal dunia (mati) tentu tidak akan masuk surga, sebab matinya 
ada membawa dosanya Adam dan Hawa.
ANTONIUS WIDURI: Ya, mestinya demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa Matius pasal 19 ayat 14.
ANTONIUS WIDURI: dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Tetapi kata Yesus. 
"Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang 
kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan 
surga""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah,…perhatikanlah di ayat itu nyata-nyata Yesus 
sendiri yang berkata ia mengakui kesuciannya kanak-kanak. Sedangkan 
mereka belum mengakui kesalibannya Yesus dan juga belum dibaptiskan, 
tetapi mempunyai kerajaan surga. Jadi berdasarkan pengakuan Yesus 
sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa waris dari Adam dan 
Hawa, oleh karena itulah Yesus berkata : Mereka adalah suci dari dosa 
dan dengan sendirinya masuk surga. Saya ingin bertanya lagi, Saudara 
waktu umur tiga bulan itu sudah membawa dosakah atau belum.
ANTONIUS WIDURI: Kalau berdasarkan perkataan Yesus yang bapak katakan tadi, tentu tidak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi masih suci dari dosa walaupun tanpa dibaptiskan.
ANTONIUS WIDURI: Ya betul demikian.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, apakah gunanya saudara dibaptis pada waktu umur tiga bulan itu.
ANTONIUS WIDURI: Waktu umur tiga bulan tentu saya tidak tahu apa-apa
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya bertanya sekarang, bukan bertanya kepada 
saudara diwaktu saudara berumur tiga bulan, Jadi apakah sekarang saudara
 sudah menyadari tentang tidak adanya dosa waris.
ANTONIUS WIDURI: Seperti bapak terangkan tadi, berdasarkan pengakuan 
Yesus sendiri tentu saya menyadarinya. Karena, Yesus sendiri yang 
mengatakan bahwa anak-anak itu suci pada waktu dilahirkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, bagaimanakah sekarang, masih adakah pandangan saudara terhadap dosa waris
ANTONIUS WIDURI: Tentu saja harus menyadari berdasarkan perkataan Yesus 
sendiri bahwa aman-anak yang baru dilahirkan itu suci tidak membawa dosa
 sedikitpun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: tidak membawa dosa yang bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tidak membawa warisan dosa dari Adam dan Hawa.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu saudara telah mengakui bahwa dosa waris itu tidak ada
ANTONIUS WIDURI: Ya, demikianlah harus saya akui berdasarkan Kitab Bibel sendiri.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur saudara telah mengakui tidak adanya dosa 
waris, kalau dosa waris itu turun-temurun, maka anak yang baru lahir 
yang belum tahu apa-apa belum bisa memisahkan antara yang baik dan 
buruk, kalau bayi itu mati ia membawa dosa dan masuk neraka, dan 
dimanakah letaknya keadilan Tuhan kalau demikian.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya bisa terima keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, coba pikirkan dengan penuh kesadaran. Kalau 
ada seorang tua dari beberapa orang anak, dan orang tua itu menjadi 
penipu, pencuri, penghianat, berbuat aniaya, kejam, dan bermacam-macam 
dosa ia kerjakan, lalu ia dihukum masuk penjara, apakah anak-anaknya 
juga diharuskan menanggung dosa orang-orang tuanya, lalu anak-anak itu 
harus dihukum juga masuk penjara dengan alasan dosa waris. Apakah 
pengadilan semacam itu akan dikatakan penegak keadilan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih, saya sudah menyadari, bahwa dosa itu tidak bisa diwariskan atau dioperkan kepada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur kalau begitu.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi kalau dosa itu tidak bisa diwariskan 
mestinya pahala juga tidak diwariskan. Bagaimanakah menurut ajaran agama
 Islam dalam hal itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tidak bisa, malah tidak boleh; baik pahala maupun dosa dioperkan pada orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Jawaban "tidak boleh" itu apakah menurut pendapat bapak sendirikah atau menurut ajaran Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ajaran Islam, pahala seseorang tidak 
boleh diwariskan atau dioper kepada orang lain, begitu juga dosanya 
seseorang tidak boleh diwariskan kepada orang lain. Setiap orang 
menanggung sendiri pahala dan dosanya atas perbuatannya sendiri.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi saya pernah membaca sebuah buku agama Islam
 yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad pernah berkorban seekor kambing 
buat umatnya sekalian dan buat familinya. Ini berarti bahwa Nabi 
Muhammad mewariskan atau mengoperkan pahala kepada orang lain, yakni 
kepada umatnya dan familinya. Yang demikian itu bukan dosa waris, tetapi
 jelas pahala waris.
Jadi di dalam ajaran Islam ada juga pahala waris, maka saya kira bapak 
tidak perlu urus tentang dosa-dosa waris dalam ajaran Kristen, kalau di 
dalam ajaran Islam terdapat ajaran pahala waris atau ajaran oper pahala.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: kalau buku agama Islam yang saudara baca mau 
dijadikan pokok tentang bolehnya warisan pahala, mestinya orang Islam 
boleh sembahyang dan berpuasa, lalu diwariskan pahalanya buat sekalian 
umat Islam yang masih hidup dan yang mati, tetapi tidak ada umat Islam 
yang berbuat demikian, kalaupun ada, mungkin karena mereka tidak tahu, 
bahwa perbuatan yang demikian itu, bertentangan dengan kitab sucinya Al 
Qur’an. Jadi bukan kitab sucinya yang salah, tetapi penganutnya sendiri,
 dan berbeda dengan kitab Bibel yang mengandung banyak perselisihan 
antara satu ayat dengan yang lain. Di dalam kitab suci Al Qur’an, tidak 
terdapat ajaran pahala waris maupun dosa waris. Akan tetapi dalam kitab 
Bibel (Kristen) antara satu ayat dengan ayat yang lain bersimpang siur.
ANTONIUS WIDURI: Saya pernah membaca kitab terjemahan Al Qur’an bahasa 
Indonesia, kalau tidak keliru di dalam surat Ath Thurr ayat 21 ada 
menyebutkan yang maksudnya bahwa anak-anak orang mukmin akan dimasukkan 
surga lantaran ibu bapaknya. Jadi lantaran amalan ibu bapaknya anak-anak
 itu masuk surga. Kalau yang demikian itu bukan pahala waris, lalu 
apakah namanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat Al Qur’an yang saudara maksudkan itu 
bunyinya akan saya bacakan sebagai berikut: Yang artinya : "Dan mereka 
yang beriman dan diikuti oleh anak-anak cucunya (keturunannya) dengan 
keimanan pula. Kami (Allah) kumpulkan anak cucu itu dengan mereka dan 
tiadalah kami kurangi pahala amalan mereka sedikit juapun" (Surat Ath 
Thurr ayat 21). Diayat ini jelas menyebutkan tidak adanya pahala waris, 
malah tanggungan pun mengenai pahala warispun tidak ada. Yang masuk 
surga bersama Ibu bapaknya itu adalah anak-anak yang belum baligh, 
karena yang sudah baligh tentu bertanggung jawab sendiri. Oleh karenanya
 dalam ayat tersebut ada sambungannya. Yang artinya : "Setiap orang 
bertanggung jawab (terikat) oleh amalannya sendiri-sendiri 
(masing-masing)". Jadi setiap orang menanggung dosa dan pahala atas 
perbuatannya masing-masing bukan warisan dari orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Apakah di dalam Kitab Al Qur’an ada yang lebih tegas 
menyebutkan bahwa dosa dan pahala itu tidak dapat diwariskan atau 
dihadiahkan pada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ada, cukup banyak.
ANTONIUS WIDURI: Maafkan, kami ingin mengetahui di surat apa, dan di 
ayat berapa, kami akan cocokkan dirumah, karena kami ada mempunyai kitab
 terjemahan Al Qur’an Bahasa Indonesia. Mungkin juga saudara-saudara 
yang hadir di sini juga memerlukan juga.
HADIRIN: Perlu diterangkan, karena memang penting diterangkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah tidak sebaiknya kita bersama-sama 
memeriksa di sini saja, kalau saudara menyetujui saya suruh ambilkan Al 
Qur’an lalu saya tunjukkan surat dan ayatnya sekali. Bagaimana, apakah 
sekarang juga.
ANTONIUS WIDURI: Kalau Bapak hafal lebih baik sebutkan sekarang saja 
ayat-ayatnya , akan kami catat: lalu akan kami cocokkan dirumah dengan 
Al Qur’an kami. Tapi kalau bapak tidak hafal kami minta besok malam 
untuk menghemat waktu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Insya Allah saya hafal ayat-ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Baik, silahkan bapak sebutkan, kami akan catat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan sebutkan nama-nama surat dan nomor 
ayatnya, lalu saya akan beri keterangan dan saudara catat nama Surat dan
 nomor ayatnya yang sebut, lalu cocokkan lagi dirumah.
ANTONIUS WIDURI: baik, kami setuju.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY:
1 . Surat Al Baqarah, ayat 286.
"Kepada dirinya apa yang ia kerjakan, dan atas dirinya apa yang dia 
lakukan" Maksudnya, baik dan buruknya suatu perbuatan, harus ditanggung 
sendiri oleh yang mengerjakannya, tidak boleh dibebankan atas orang 
lain.
2 . Surat Al Baqarah, ayat 123.
"Dan Hendaknya kamu takut pada suatu hari (kiamat) tidak berkuasa seorang membebaskan sesuatu atas orang lain".
Maksudnya, kelak dihari kiamat, seseorang tidak berkuasa menebus dosanya
 orang lain, dan pahala tidak diperbolehkan atas orang lain. 
Masing-masing harus menanggung sendiri perbuatannya baik maupun jahat.
3 . Surat Al Ankabut, ayat 6
"Siapa yang giat berusaha maka usahanya itu untuk dirinya sendiri".
4 . Surat Yaasiin, ayat 54
"Maka pada hari kiamat, tidak seorangpun akan teraniaya, dan kamu tidak 
akan dibalas, melainkan apa yang kamu sendiri telah kerjakan".
5 . Surat Al Isra’ , ayat 15
"Dan seseorang tidak berkuasa memikul dosanya orang lain ".
6 . Surat An Najm, ayat 38 dan 39
"Bahwa seseorang tidak berkuasa menanggung dosanya orang lain dan 
sesungguhnya seorangpun tidak akan menerima pahala melainkan daripada 
perbuatannya sendiri".
7 . Surat Luqman, ayat 33.
"Hai Manusia hendaklah kamu takut kepada suatu hari (kiamat) seorang 
bapak tidak berkuasa membebaskan anaknya (dari perbuatan anaknya), 
seorang anak tak akan berkuasa membebaskan perbuatan bapaknya".
Ayat-ayat yang saya sebutkan di atas tadi jelas sekali menunjukkan bahwa
 seseorang tidak berkuasa menebus dosanya atau mengambil oper pahala 
orang lain. Jadi dalam Islam, tidak ada manusia yang berkuasa menebus 
dosa, atau seorang pejabat menebus dosa, perbuatan baik atau jahat harus
 ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya.
Saya kira sudah cukup ayat-ayat yang saya sebutkan, tetapi kalau saudara
 masih memerlukan, saya akan sebutkan lagi ayat-ayat yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup, dan kami sudah mengerti, akan tetapi kami 
pernah membaca sebuah kitab yang menyebutkan sebuah Hadist Nabi 
Muhammad, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menerangkan 
bahwa : "Mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh familinya". 
Berdasarkan Hadist tersebut berarti bahwa siksaan atas mayit itu, 
disebabkan perbuatan orang lain, bukan dari perbuatan dirinya sendiri. 
Mayit itu disiksa lantaran "perbuatan" tangisnya orang lain. Kami telah 
tanyakan kepada beberapa orang yang kami pandang mengerti tentang agama 
Islam, dan salah seorang guru agama Islam mengenal susunan Hadist 
tersebut memberikan jawaban bahwa hadist itu benar (sahih), oleh karena 
yang meriwayatkan adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Hadist Nabi yang saudara bawakan itu susunannya demikian:
"Telah berkata Umar dan Ibnu Umar: Bersabda Nabi Muhammad SAW 
sesungguhnya mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh keluarganya 
(riwayat Bukhari dan Muslim)". Akan tetapi hakekatnya Hadist itu Tidak 
Sahih, oleh karena berlawanan dengan ayat-ayat Al Qur’an. Walaupun oleh 
karena saudara yang beragama Kristen, mungkin belum mengetahui tentang 
Hadist-hadist Sahih dan Hadist-hadist Palsu, maka agar saudara yang 
hadir dipertemuan ini dapat mengikuti juga, merasa perlu saya terangkan 
bahwa menurut kitab-kitab Ushul Fiqih dan kitab Musthalahul Hadist, yang
 disebut Hadist Nabi, bukan saja mesti sah riwayatnya malah mesti beres 
susunannya dan arti dari pada hadist itu HARUS tidak berlawanan dengan 
kitab Al Qur’an.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim jelas diterangkan demikian. Maksud 
Hadist tersebut , tatkala hadist yang menerangkan bahwa mayit itu 
disiksa lantaran ditangisi oleh familinya, di dengar oleh Siti Aisyah 
(Istri Nabi), maka Siti Aisyah menolak kebenaran Hadist tersebut. Aisyah
 berkata : "Cukuplah buat kamu Ayat Al Qur’an; Dan tidak berkuasa 
seseorang menanggung dosa orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Nah, kalau begitu pak kyai, sekarang kami telah 
mengerti bahwa berdasarkan Kitab Bibel sendiri dan Kitab Al Qur’an pada 
hakekatnya dosa waris dan pahala waris itu tidak ada. Yakni setiap 
manusia menanggung sendiri dosanya, dan pahalanya menurut perbuatannya 
masing-masing. Ini adil namanya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, seharusnya begitu; sebagaimana tersebut dalam
 kitab Bibel dan Al Qur’an yang telah kita baca tadi. Akan tetapi supaya
 lebih jelas dan tambah meyakinkan saudara, silahkan saudara periksa di 
Injil: "Surat kiriman Rasul Paulus kepada orang Rum Pasal 2 ayat 5 dan 
6.
ANTONIUS WIDURI: Baik, surat dan ayat ini menyebutkan sebagai berikut: 
"Tetapi menurut degilmu dan hati yang tiada mau bertobat, engkau 
menghimpunkan kemurkaan keatas dirimu untuk hari murka dan kenyataan 
hukum Allah yang adil". " yang akan membalas ke atas tiap-tiap orang 
menurut perbuatan masing-masing"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, malah sebaliknya setiap orang akan dibalas menurut amalnya masing-masing.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi Matius pasal 16 ayat 27
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menerangkan /menyebutkan: "Karena anak manusia
 akan datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan segala malaikatnya;
 pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya :
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.
ANTONIUS WIDURI: Tidak ada, menurut ayat ini perbuatan dosa dan 
perbuatan baik akan ditanggung sendiri, tidak boleh dibebankan atau 
diwariskan pada orang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan tidak adanya dosa waris.
ANTONIUS WIDURI: Ya, dari mana asalnya ada sebutan dosa waris itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.
ANTONIUS WIDURI: Sudah sangat jelas sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu baiklah kita lanjutkan. Diayat 
saudara bacakan tadi ada sebutan "Anak manusia". Bapanya silahkan 
saudara bacakan sekali lagi.
ANTONIUS WIDURI: Baik, awal ayat tersebut menyebutkan: "Karena Anak Manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya…"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: bagaimana menurut pengertian saudara yang dimaksudkan dengan "Anak Manusia dan Bapanya"
ANTONIUS WIDURI: Anak manusia itu tentulah Yesus, sedang Bapa ialah Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Periksa lagi: "Surat kiriman yang kedua kepada orang Kristen " pasal 5 ayat 10
ANTONIUS WIDURI: Baik ayat ini menyebutkan: " Karena tak dapat tiada 
kita sekalian akan jadi nyata dihadapan kursi pengadilan Kristus, supaya
 tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh
 tubuh itu, baik atau jahat"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat Injil sendiri yang menyebutkan, bahwa setiap
 orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing, baik 
maupun jelek, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang bapak tunjukkan bahwa 
perbuatan baik atau jelek seseorang tidak dapat diwariskan kepada orang 
lain. Oleh karenanya, kepercayaan saya kepada dosa waris itu mulai 
luntur.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu lantas bagaimana dosanya Adam dan 
Hawa, apakah dapat diwariskan kepada orang lain, tegasnya kepada anak 
cucunya.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat Bibel tersebut di atas tentu tidak. 
Jadi dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, seharusnya ditanggung 
sendiri oleh keduanya, tidak bisa diwariskan kepada anak cucunya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dalam sejarah Agama Kristen kita kenal yang 
disebut: "biechten", ialah orang yang berbuat dosa, dan "de 
biechtafleggen", ialah orang yang meminta ampun atas kesalahannya , dan 
"Biecht-vader", ialah orang-orang yang diberi wewenang memberi ampun. 
Setiap orang merasa menyesal atas kesalahannya dapat menerima ampunan 
dengan jalan membeli selembar surat yang menyebutkan bahwa orang yang 
berdosa sudah diberi ampun atas dosanya. Surat ampunan itu disebut 
"Aflaat-brieven" atau Indul gences, yang artinya kemurahan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya menyadari soal itu, keterangan bapak memuaskan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan hanya demikian, akan tetapi Aflaat-brieven 
itu pada zaman dulu dipropaganda (gepredicht) di Negara Jerman oleh 
seorang rabib (nonnik) bernama "Tetzel" dalam tahun 1517 atas perintah 
Paus Leo, yang menjadi Paus pada tahun 1513-1521. Sebahagian dari pada 
hasil penjualan Aflaat-brieven itu digunakan untuk pendirian bangunan 
gereja "Saint Pieter Kerk" di kota Roma. Terlalu panjang kalau saya 
uraikan sejarah pemerintahan gereja di Eropa pada permulaan abad 
pertengahan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih, kita lanjutkan saja soal yang lain, sekarang sudah larut malam, lain kali kami akan datang lagi.
Malam Ke 6 : Kitab Al Qur’an dan Kitab Bibel
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pembicaraan kita yang berkenaan dengan dosa waris, saya rasa telah cukup.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas uraian bapak pada pertemuan yang 
terdahulu. Dan saya telah mencocokkan ayat-ayat Al Qur’an yang 
disebutkan bapak kemarin malam lalu dengan kitab terjemahan Al Qur’an 
bahasa Indonesia kepunyaan saya, semuanya cocok baik tentang 
surat-suratnya maupun ayat-ayatnya. Semua yang bapak sebutkan cocok dan 
tepat serta kami pikir-pikir di rumah tentang ayat Bibel dan Al Qur’an 
yang bapak tunjukkan ayat-ayatnya ternyata dosa waris dan oper pahala 
dan oper dosa itu tidak mungkin ada malah tidak masuk di akal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukur kalau saudara telah mengakuinya, sekarang kita bicarakan soal-soal lainnya, dan
saya serahkan kepada saudara saja mengenai acaranya. Terserah saudara soal yang akan diajukan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kami mulai; kami pernah membaca ayat-ayat Al 
Qur’an yang tampaknya pada kami ada juga perselisihan antara satu ayat 
dengan ayat lainnya, sehinga menimbulkan keragu-raguan; apakah mungkin 
Nabi Muhammad sendiri yang keliru menyampaikan wahyu dari Allah. Kalau 
betul beliau seorang Nabi, tentu tidak mungkin beliau salah menerimanya 
atau menyampaikannya, ataukah memang ayat-ayat Al Qur’an nya yang 
berselisihan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saudara terangkan saja ayat-ayat Al Qur’an yang saudara maksudkan itu.
ANTONIUS WIDURI: Kami telah membaca ayat-ayat Al Qur’an mengenai asal 
kejadian manusia dalam kitab terjemahan Al Qur’an bahasa Indonesia, 
dalam sebuah surat yang nampaknya antara satu ayat dengan ayat yang lain
 ada berselisihan sehingga timbul dalam pikiran saya bukan Bibel saja 
yang berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al Qur’an demikian juga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al Qur’an 
yang akan ditanyakan, Insya Allah yang diragukan oleh saudara itu akan 
terhapus.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya akan baca.
1 . Dikitab Al Qur’an surat Ar Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari tanah yang dibakar.
2 . Di surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu 
berfirman kepada Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan 
seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk
 (berupa).
3 . Disurat As Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari Tanah"
4 . Di Surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia berasal dari tanah liat"
5 . Disurat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada tanah"
Lima ayat yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat yang lain 
terdapat perselisihan. Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan 
dari "tanah", diayat ke empat menyebutkan daripada "tanah liat". Di ayat
 kelima menyebutkan dari pada "tanah". Bukankah ayat-ayat Al Qur’an 
nyata-nyata berselisihan antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak akan mengecewakan saudara. Teruskan pertanyaan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Kami ingin bertanya; yang manakah yang benar tentang 
asal kejadian manusia itu. Apakah dari tanah yang dibakar, apakah dari 
tanah kering dan lumpur, atau dari pada tanah biasa, atau dari tanah 
liatkah ?. Jadi menurut pendapat saya, ayat-ayat Al Qur’an terdapat 
perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Bukan ayat-ayat 
Injil atau di Bibel saja terdapat perselisihan. Kiranya Bapak bisa 
menerangkan dengan jelas dan tepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di kitab Al Qur’an ada menyebutkan bahwa asal 
kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui 
juga oleh saudara-saudara yang hadir disini, saya sebutkan susunan 
ayat-ayatnya satu demi satu, sebagaimana yang saudara bacakan artinya 
tadi.
Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia 
seperti tembikar, (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata 
"Shal-shal" di ayat ini ialah : Tanah kering atau setengah kering yakni 
"Zat pembakar" atau Oksigen.
Kedua : Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbonium.
Ketiga : Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu 
berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan 
seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk
 (berupa)" . Di ayat ini. Tersebut juga "shal-shal", telah saya 
terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" 
atau Nitrogenium.
Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia 
berasal dari pada "tanah"". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di
 ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogenium.
Kelima : Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) 
menjadikan manusia dari pada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata 
"lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
Keenam : Di Surat Ali Imran ayat 59: " Dia (Allah) menjadikan Adam 
daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu 
berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat 
ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang 
dinamai "zat-zat anorganis".
Ketujuh : Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) 
sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh 
daripada-Ku)"
Ketujuh ayat Al Qur’an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan 
tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu 
ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan 
rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata 
"turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang 
dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui 
proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang) dengan
 "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu 
Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara :
1 . Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 . Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
3 . Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
4 . Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan
 mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As 
Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah 
zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat 
anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat 
anorganis yang terpandang penting ialah "Zat Kalium", yang banyak 
terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat 
Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam 
proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan 
berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan "proses penggantian" yang 
disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu 
menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan
 (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk 
merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar
 cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan 
kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung
 telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat 
menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani 
manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu 
dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat 
hubungannya dengan ilmu Metafisika.
Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur’an yang saudara sangka berselisih 
antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia 
(Adam), pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan 
proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan 
halusnya (invisible), sampai berujud manusia. Apakah belum jelas 
penafsiran ayat-ayat Al Qur’an yang saya sampaikan pada saudara? Kalau 
ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh rohani 
dari segi ilmu metafisika.
ANTONIUS WIDURI: Sangat jelas, malah betul-betul ilmiah dan saya tidak 
mengira sekali bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu mengandung ilmu pengetahuan
 yang tinggi. Mengenai kesanggupan bapak yang akan menerangkan atau 
menguraikan proses asal kejadian tubuh rohani manusia itu, betul-betul 
menarik. Tetapi saya mohon di beri waktu yang khusus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah sekarang kita lanjutkan: Tentunya saudara
 pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca, 
tidak pernah belajar ilmu kepada siapapun, tidak pernah berguru dan 
belum pernah sama sekali bergaul dengan orang pandai.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Nah, 
kalau Nabi Muhammad seorang yang buta huruf, tidak pernah belajar ilmu, 
maka dari siapakah atau dari manakah beliau mengetahui tentang kejadian 
manusia secara ilmiah yang pada zaman ini dibenarkan oleh ilmu 
pengetahuan. Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang asal kejadian manusia
 dari segi ilmu urai (Anatomi), Ilmu Kimia, Ilmu hayat (biologi), dan 
dari segi ilmu alam sampai kepada rohaniahnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Maka dari manakah beliau belajar ilmu urai, 
kepada siapakah beliau belajar ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan 
soal-soal kerohanian, kalau bukan wahyu dari tuhan Allah SWT. Dan tidak 
mungkin beliau menerima wahyu dari Allah sekiranya beliau bukan seorang 
Nabi dan Rasul.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi ada juga orang yang tidak pernah belajar dan bersekolah, buta huruf, tetapi menjadi orang-orang besar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Coba saudara sebutkan nama-nama orang yang tidak 
pernah belajar (buta huruf), lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu, 
dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para
 ahli sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa 
dan zaman. Sebutkan nama orang yang saudara maksudkan itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tidak ada.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang tidak ada, baiklah saya tanyakan, kalau 
saudara berpegang dengan keterangan saudara bahwa Nabi Muhammad itu 
bukan Nabi dan Rasul, karena ada juga orang yang buta huruf menjadi 
orang besar, maka kalau Yesus itu anak Tuhan, karena dapat menyembuhkan 
penyakit kusta, menghidupkan orang mati, dilahirkan tanpa Ayah dan 
dipenuhi juga dengan ruhul kudus, maka selain Yesus terdapat juga orang 
lahir tanpa Bapak, dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang
 mati sebagaimana tersebut dalam kitab Injil. Kisah Rasul pasal 6 ayat 
5, pasal 5 ayat 31; Kitab Raja-raja kedua pasal 13 ayat 21; Matius pasal
 5 ayat 9; Kitab Raja-raja kedua pasal 5 ayat 10 mengapa mereka itu 
tidak Tuhan juga, mengapa kepada Nabi Muhammad saudara berkeberatan 
untuk mengakui beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, sedangkan kepada 
Yesus saudara tidak Berkeberatan mengakuinya sebagai Tuhan, padahal 
kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain dapat juga 
melakukannya.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kalau begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik yang bagaimana yang saudara maksudkan.
ANTONIUS WIDURI: Keterangan-keterangan bapak adalah baik dan memuaskan 
saya dan saya diberi waktu untuk menentukan keputusan saya sampai besok 
malam atau malam pertemuan berikutnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas 
pertimbangan saudara, Kami tidak berhak memaksa saudara, atau 
mempengaruhi saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal jawab tentang
 hasilnya terserah atas pertimbangan masing-masing.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kita lanjutkan Besok Malam
Malam Ke 7 : Mengakui Nabi Muhammad SAW Utusan Allah
K.H.
 BAHAUDIN MUDHARY: Sesudah saya terangkan pada saudara tentang ayat-ayat
 Al Qur’an yang menerangkan tentang proses asal kejadian manusia yang 
saudara tanyakan ayat-ayatnya kemarin malam itu, apakah terdapat 
pertentangan? Apakah Nabi Muhammad ada kekeliruan menyampaikan 
sebagaimana saudara sangka semula?
ANTONIUS WIDURI: Tidak ada, Bapak telah menerangkan dari segi Ilmiah yang seharusnya secara jujur saya mempercayainya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Nabi Muhammad Benar, tidak kelirukah penyampaiannya
ANTONIUS WIDURI: Tidak keliru, malah benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara mengakui bahwa Nabi Muhammad benar sebagai Rasul Allah.
ANTONIUS WIDURI: Saya mengakui, karena beliau benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih , Saudara-saudara yang hadir 
menyaksikan sendiri pengakuan saudara Antonius sendiri atas ke 
Rasulannya Nabi Muhammad SAW, tanpa paksaan, melainkan dengan 
kesadarannya sendiri setelah berlangsung dengan diskusi. Betulkah 
saudara mengakui kerasulannya Nabi Muhammad dan mengakui Nabi Muhammad 
itu utusan Allah.
ANTONIUS WIDURI: Betul, dengan saksi Tuhan saya mengakuinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, saudara Antonius sudah 50 % Islam.
 Saya katakan 50% Islam oleh karena hanya mengerti dan mempercayai atas 
kerasulan Nabi Muhammad, jadi masih tinggal 50% lagi, oleh karena 
Saudara belum meyakinkan atas ke Esaan Tuhan yang Maha Tunggal .
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu. Keyakinan saya terhadap Trinitas 
(Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus) masih belum lenyap sama 
sekali, walaupun Bapak telah menerangkan Kitab Bibel yang tak dapat saya
 membantahnya. Akan tetapi dengan keterangan-keterangan bapak saya mulai
 ragu-ragu terhadap Trinitas itu. Sungguhpun begitu, apakah bapak masih 
bersedia lagi memberikan keterangan-keterangan (alasan-alasan) dalam 
kitab Bibel yang menyebutkan bahwa Yesus itu bukan Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya pada pertemuan kita yang pertama telah
 saya sebutkan berdasarkan kitab Injil sendiri bahwa Yesus bukan Tuhan 
seperti telah Saudara Periksa sendiri dalam Matius pasal 1 ayat 16; 
Markus pasal 13 ayat 32; Ulangan pasal 4 ayat 33; Ulangan pasal 6 ayat 
4; Markus pasal 12 ayat 29. Kesemuanya itu telah kita baca. Tetapi demi 
untuk memenuhi pengharapan saudara agar lebih meyakinkan, saya lanjutkan
 lagi. Silahkan baca Lukas pasal 4 ayat 1 dan 2.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di sini disebutkan : "Maka Yesuspun penuhlah 
dengan Rohul Kudus, balik dari Yarden, lalu Roh itu membawa Dia ke 
padang belantara. Empat puluh hari lamanya dicobai Iblis. Selama itu 
suatu apapun tiada dimakannya. Setelah genap hari itu ia merasa lapar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: 1. Diayat ini menyebutkan bahwa Rohul Kudus 
membawa Yesus ke padang belantara. Kalau Yesus itu tuhan, mustahil akan 
dapat dibawa oleh siapapun juga.
2 . Diayat ini menyebutkan bahwa Yesus dicobai oleh Iblis. Pantaskah 
Tuhan dicobai oleh Iblis atau wajarkah Iblis berani mencobai Tuhan.
3 . Di ayat inipun ada menyebutkan bahwa Yesus merasa lapar. Wajarkah 
Tuhan itu lapar? Kalau begitu sifat-sifat Yesus itu sama saja dengan 
sifat manusia biasa; bisa dibawa, bisa dicobai iblis dan merasa lapar.
Periksa lagi Matius pasal 4 ayat 5
ANTONIUS WIDURI: Baik , di situ menyebutkan: "Kemudian dari pada itu 
Iblis itupun membawa Yesus ke negeri suci, lalu ditaruhnya Dia di atas 
bumbung bait Allah"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini ada menyebutkan bahwa Yesus dibawa 
oleh Iblis. Pantaskah Tuhan dibawa oleh Iblis. Wajarkah Tuhan tunduk 
kepada kemauan Iblis sehingga dibawa kemana-mana, kesuatu tempat. 
pantaskah Iblis begitu berani kepada Tuhan.
Periksa lagi Matius pasal 27 ayat 1 dan 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan : "Setelah hari siang, maka 
segala kepala Imam dan orang tua-tua kaum pun berundinglah atas hal 
Yesus supaya dibunuhkan Dia. Maka diikatnya Dia serta dibawa pergi, lalu
 diserahkan kepada Pilatus, yaitu wakil pemerintah"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: DI ayat ini menyebutkan bahwa Yesus diikat; 
pantaskah Tuhan dapat diikat oleh manusia. Kalau begitu dimanakah 
kekuatan Tuhan, sehingga dengan rela menyerahkan dirinya kepada manusia?
 Periksa lagi Lukas pasal 2 ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan: "Apabila genap delapan hari, Ia bersunat, lalu disebut namanya Yesus.."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Wajarkah Tuhan itu disunat? Perlu apakah Tuhan itu disunat?
ANTONIUS WIDURI: Apakah ada keterangan yang lebih tegas bahwa Yesus itu benar-benar anak manusia bukan anak Tuhan?.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan buka Matius pasal 26 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Baik, disitu menyebutkan bahwK.H. Bahaudin Mudhary: Anak manusia akan diserahkan supaya disalibkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksud anak manusia di situ Yesus. Jadi 
jelaslah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. 
Silahkan periksa di Matius pasal 5 ayat 45.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di situ menyebutkan bahwa : Supaya kamu menjadi anak Bapamu ….. dan seterusnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di sini menyebutkan bahwa orang-orang yang taat 
kepada Tuhan, menurut Yesus akan menjadi anak Tuhan. Jadi bukan saya 
yang mengatakan bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan yang Tunggal, melainkan
 anak-anak tuhan itu akan bertambah lagi jumlahnya, berdasarkan kitab 
Bibel sendiri di Matius pasal 5 ayat 45 yang kita baca tadi ialah: 
"Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu…" Silahkan buka Matius pasal 7 
ayat 21.
ANTONIUS WIDURI: Disitu menyebutkan: "Bukannya tiap-tiap orang yang 
menyeru aku Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan sorga, hanyalah 
orang-orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di Bibel sendiri jelas, bahwa Yesus menyangkal 
malah menolak kepada orang yang menyerukan: "Tuhan, Tuhan" kepadanya, 
malah orang itu tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga. Apakah belum 
cukup bukti-bukti yang telah saya tunjukkan kepada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Sudah Cukup. Terima kasih; tetapi kalau masih ada, saya minta, demi kepuasan saya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Minta yang mana lagi yang saudara maksudkan.
ANTONIUS WIDURI: Yang menyebutkan di kitab Injil bahwa Yesus anak manusia "bukan anak tuhan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, akan saya penuhi harapan saudara, silahkan saudara periksa di Matius pasal 16 ayat 27.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Karena anak 
manusia datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan malaikatnya; pada
 masa itu Ia akan membalas kepada tiap-tiap orang menurut perbuatannya"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini ada menyebutkan anak manusia, menurut
 tafsiran saudara, siapakah yang dimaksudkan dengan anak manusia di ayat
 ini.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tentu Yesus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi dikitab Injil sendiri ada menyebutkan bahwa 
Yesus itu adalah "anak manusia"; bukan anak Tuhan, betulkah atau tidak.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, kalau betul, mengapa saudara menyebutkan Yesus anak Tuhan?
ANTONIUS WIDURI: Yesus itu Tuhan tapi diserupakan dengan manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa diperanakkan oleh 
manusia (Maria). Yesus berupa manusia karena diperanakkan oleh manusia 
(Maria). Terlalu janggal kalau manusia (Maria) memperanakkan Tuhan. 
Bisakah ilmu pengetahuan lahir maupun ilmu pengetahuan bathin 
(Kerohanian) menerima bahwa ada Tuhan yang diperanakkan oleh manusia? 
Bisakah ilmu pengetahuan exact maupun yang abstract (Exact abstract 
Wetenschap) menerimanya?
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang mustahil ada Tuhan yang diperanakkan oleh manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, malah di kitab Injil saudara 
Yesus sendiri yang berkata bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan Utusan 
Tuhan. Sebagaimana telah saya tunjukkan ayatnya pada pertemuan kita yang
 lalu.
ANTONIUS WIDURI: Betul, telah bapak sebutkan. Tetapi saya minta di ulangi lagi ayatnya, oleh karena saya agak lupa susunannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa di Yahya pasal 5 ayat 30
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Suatupun tiada aku 
dapat berbuat menurut kehendak sendiri, melainkan aku menjalankan hukum 
sebagaimana aku dengar, dan hukuman itu adil adanya; karenanya bukannya 
aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan 
aku".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat ini tegas sekali, jelas menunjukkan bahwa 
Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan. Di 
ayat ini Yesus memberitahukan bahwa ia tidak berbuat menurut kehendak 
Tuhan, maka wajarkah Tuhan tidak dapat berbuat sekehendaknya, dan 
pantaskah ada Tuhan disuruh (diutus) menjadi utusan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengaku; Yesus sendiri mengaku bukan anak Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Demi kepuasan saudara silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Seorangpun 
tidak naik ke surga, kecuali Ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak 
manusia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang saya tunjukkan 
dan saudara sendiri yang memeriksa dan membacanya itu, maka sekali lagi 
saya bertanya : "Anak manusiakah Yesus itu atau anak tuhan"?.
ANTONIUS WIDURI: Ya, berdasarkan ayat-ayat tersebut saya berkata : "Yesus adalah anak manusia"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat yang saudara baca tapi, Matius pasal 16 
ayat 27, selain menyebutkan bahwa Yesus itu anak manusia, juga 
menyebutkan bahwa akan membalas tiap-tiap orang menurut perbuatannya. 
Betulkah begitu? silahkan periksa kembali.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul di ayat itu ada menyebutkan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut susunan ayat tersebut, jelas: "Menolak 
adanya dosa waris", berdasarkan ayat tersebut setiap orang akan dibalas 
menurut perbuatannya masing-masing, jadi tidak ada penebus dosa.
ANTONIUS WIDURI: YA, tentang dosa waris telah selesai kita bicarakan dan memang saya telah mengakui "tidak ada dosa waris".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sudah kita bicarakan, saya hanya menambah saja, untuk lebih menguatkan lagi keterangan yang lalu.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas keterangan Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jelas bagaimana?
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat-ayat Injil sendiri bahwa Yesus itu 
bukan anak tuhan melainkan anak manusia. Dan berdasarkan kitab Injil 
menyebutkan bahwa Yesus sendiri mengakui ia bukan anak Tuhan, melainkan 
"pesuruh (Utusan) Tuhan"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Syukurlah kalau begitu. Jadi bagaimanakah 
kepercayaan saudara sekarang terhadap "Trinitas" (Tuhan Bapa, Tuhan Anak
 dan Ruhul Kudus).
ANTONIUS WIDURI: Dengan sendirinya kepercayaan saya terhadap Trinitas terhapus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, jadi saudara mengakui bahwa Tuhan itu TUNGGAL.
ANTONIUS WIDURI:Sebelum itu saya ingin menyampaikan pertanyaan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baik, tetapi saudara telah mengakui pada 
pertemuan yang lalu dan saudara-saudara yang hadir juga telah ikut 
menyaksikan bahwa : Pertama, Saudara telah membenarkan kitab Al Qur’an. 
Beberapa ayat Al Qur’an yang saudara kemukakan yang pada mulanya oleh 
saudara dianggap berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, 
setelah saya terangkan dan saya tafsirkan, lalu saudara akui bahwa 
ayat-ayat tersebut pada hakikatnya tidak ada perselisihannya antara yang
 satu dengan yang lain. Bukankah begitu pengakuan saudara.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kedua, Pada pertemuan yang lalu saudara telah 
mengakui kebenaran nabi Muhammad SAW selaku Utusan Tuhan, betulkah 
demikian
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul saya telah mengakuinya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ketiga, Saudara telah membenarkan bahwa ayat-ayat
 di kitab Injil (Bibel) terdapat beberapa ayat yang berselisih antara 
yang satu dengan yang lain. Sebagaimana telah saya tunjukkan 
ayat-ayatnya pada pertemuan yang lalu, benarkah pengakuan saudara itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui. Akan tetapi saya masih memerlukan 
bukti-bukti yang lain tentang ayat-ayat Injil yang ada perselisihannya 
antara yang satu dengan yang lain, demi kepuasan bagi saya, walaupun 
sebenarnya keterangan bapak saya pandang cukup memuaskan. Tetapi mungkin
 ada lagi ayat-ayat yang lain untuk meresapnya ke perasaan saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saya penuhi pengharapan saudara, silahkan saudara periksa kitab Yahya pasal 8 ayat 14
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Jikalau Aku 
menyaksikan dari hal diriku sendiripun, benar juga kesaksian itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa lagi Yahya 5 ayat 31.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Jikalau Aku 
menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku tidak benar"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, saudara membuktikan sendiri perselisihan di 
dua ayat ini. Di satu ayat menyebutkan: "Kesaksianku benar", sedangkan 
di ayat lain menyebutkan "Kesaksianku tidak benar". Dua ayat yang 
berselisih itu, tersebut di kitab suci. Dan yang berbicara adalah 
seorang. Manakah yang benar antara dua ayat ini. Wajarkah di dalam kitab
 suci mengandung ayat-ayat yang berlawanan antara yang satu dengan yang 
lain.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya akui memang tidak cocok.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan saja tidak cocok, tetapi adalah satu selisih yang menyolok.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi mungkin salah satu dari ayat tersebut salah cetak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya salah cetak, tentunya ada ralat; tetapi di kitab ini tidak disebutkan apa-apa.
ANTONIUS WIDURI: Bibel ini berbahasa Indonesia, permisi sebentar, saya akan memeriksa Bibel yang berbahasa Inggris.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Itu lebih baik, sayakah yang akan memeriksa ataukah saudara?
ANTONIUS WIDURI: Oleh karena bapak banyak hafal ayat-ayat Bibel maka 
saya serahkan agar bapak saja memeriksanya, sepaya lebih cepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah; harap saudara memperhatikan juga 
saudara-saudara yang hadir, kitab yang saya pegang ini adalah Bibel 
berbahasa Inggris ialah "The Holy Bible", "Containing the Old and New 
Testaments (American Bible Society)". Saya serahkan kitab ini kepada 
saudara Antonius dan saya akan menunjukkan pasal dan ayatnya untuk 
diteliti bersama.
ANTONIUS WIDURI: Baik, saya terima kitab Bibel yang berbahasa Inggris.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Yahya pasal 8 ayat 14 pada halaman 104
ANTONIUS WIDURI: Baik, dihalaman 104 kitab Yahya pasal 8 ayat 14 disini 
ada menyebutkan: "THOUGH I BEAR RECORD OF MY SELF, YET MY RECORD IS 
TRUE"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau susunan ayat ini kita salin kedalam bahasa 
Indonesia, adalah demikian: "Jikalau aku menyaksikan dari hal diriku 
sendiripun, benar juga kesaksianku itu" Betulkah begitu artinya?
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul begitu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi sama artinya dengan Injil yang berbahasa 
Indonesia di Yahya pasal 8 ayat 14, harap saudara cocokkan dulu.
ANTONIUS WIDURI: Betul, artinya sama kuatnya
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang silahkan periksa di Yahya pasal 5 ayat 31.
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan : "IF BEAR WITNES OF MYSELF, MY WITNES IS NOT TRUE"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ayat ini kalau kita salin kedalam bahasa 
Indonesia akan demikian: "Jikalau aku menyaksikan dari hal diriku, maka 
kesaksianku itu tiada benar". Betulkah begitu?.
ANTONIUS WIDURI: Ya, benar
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lebih teliti lagi di 
kitab Bibel yang berbahasa Inggris ini. Di satu ayat menyebutkan "IS 
TRUE", adalah benar, sedangkan di ayat lain menyebutkan "IS NOT TRUE", 
adalah tidak benar.
ANTONIUS WIDURI: Ya, memang berbeda
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, di Injil yang berbahasa Indonesia 
maupun yang berbahasa Inggris tidak ada perbedaan arti dan maksudnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul Demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi tidak salah cetak, yang salah ialah yang 
mengisi kitab suci itu. Kalau betul kitab suci (Injil) itu wahyu dari 
Tuhan, mustahil ayat-ayatnya akan berselisih antara yang satu dengan 
yang lain. Jadi kitab itu telah dicampuri oleh tangan manusia.
ANTONIUS WIDURI: Menurut pendapat saya, dua ayat itu bukan berlawanan, 
mungkin ayat yang satu dicabut, lalu kemudian diganti dengan ayat yang 
lain. Jelasnya , ayat yang satu di hapus diganti dengan ayat yang lain 
(yang baru). Setahu saya dalam ayat-ayat Al Qur’an terdapat apa yang 
disebut "Nasich dan Mansuch" ialah satu ayat terhapus hukumnya, lalu 
diganti dengan ayat yang lain (hukum yang baru).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di dalam Al Qur’an terdapat "Nasich dan Mansuch" 
ada disebutkan ayatnya tetapi di kitab Injil sama sekali tidak 
disebutkan.
ANTONIUS WIDURI: Dimanakah di dalam Al Qur’an yang menyebutkan ayat tentang Nasich dan Mansuch itu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya sayalah yang harus bertanya kepada 
saudara, oleh karena dari saudaralah timbulnya ucapan Nasich-Mansuch 
itu. Akan tetapi sekalipun demikian saya tunjukkan, ialah di surat Al 
Baqarah ayat 106. Susunan ayat itu ada ulama yang menafsirkan tentang 
adanya "Nasich dan Mansuch". Sebagian lagi ada yang menafsirkan bahwa 
susunan ayat tersebut tidak menunjukkan adanya Nasich-Mansuch. Kalau 
saudara memerlukan , akan saya terangkan tafsirnya ayat tersebut.
ANTONIUS WIDURI: Hal itu, baiklah kita tangguhkan dulu. Tetapi 
sehubungan dengan dua ayat di Bibel yang tadi, saya berpendapat bukan 
berlawanan, melainkan satu ayat digantikan dengan ayat lain, sehingga 
nampaknya ada berlawanan. Bolehkah saya berikan misal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan, saudara berhak penuh berbicara dengan saya dalam pertemuan kita ini.
ANTONIUS WIDURI: Saya sebutkan misal: Dikeluarkan suatu peraturan, 
setiap pengendara sepeda diwaktu malam diharuskan memakai lampu. 
Kemudian datang lagi peraturan tidak boleh pakai lampu, karena ada 
peperangan misalnya. Disini ada dua peraturan, yang pertama : 
"Diharuskan memakai lampu" sedang yang kedua "Dilarang". Dua perintah 
itu, yang terpakai adalah yang kemudian. Demikian juga dua ayat di Bibel
 tadi tidak berlawanan, melainkan salah satu diantaranya sudah tidak 
berlaku lagi (dicabut). Ini menurut pendapat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, tetapi tentunya saudara mengerti, 
apabila suatu peraturan yang diganti, mestinya harus diikuti penjelasan,
 bahwa artikel nomer sekian ayat sekian, tahun sekian dicabut, diganti 
dengan artikel nomer sekian dan selanjutnya. Akan tetapi dua ayat di 
Bibel itu, tidak ada sebutan ayat yang satu diganti , dengan lain kata 
dua ayat tetap berlawanan antara yang satu dengan yang lain. Tidak ada 
penjelasan bahwa salah satu telah dicabut, atau diganti.
Malam Ke 8 : Perselisihan Ayat-ayat Dalam Bibel
K.H.
 BAHAUDIN MUDHARY: Pada pertemuan kemarin malam saya telah terangkan 
ayat yang berlawanan dalam Bibel. Pada pertemuan sekarang apakah masih 
ada pertanyaan saudara yang akan disampaikan kepada saya.
ANTONIUS WIDURI: Kalau masih ada ayat-ayat dalam Bibel yang berlawanan 
antara satu ayat dengan yang lain, saya minta diterangkan untuk menambah
 keyakinan saya sampai dimanakah kesucian kitab Bibel itu ada dicampuri 
oleh tangan manusia.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kemarin malam saudara mengakui sudah puas. Apakah
 tidak lebih baik, kita bicarakan saja pasal-pasal yang saudara pandang 
terpenting.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tetapi keterangan bapak mengenai ayat-ayat yang 
berlawanan di kitab Bibel itu baru sedikit membuka hati saya. Karena 
itulah saya bawa lagi kitab Bibel ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: baiklah, saya akan tunjukkan, demi kepuasan saudara
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih. Harapan, Bapak sudi tunjukkan lagi 
bukti-bukti ayat-ayat yang berlawanan. Saya ingin mengetahui lebih 
banyak lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di Yahya pasal 1 ayat 18
ANTONIUS WIDURI: Dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka Allah belum 
pernah dilihat oleh seorang juapun, tetapi Anak yang tunggal yang diatas
 pengakuan Bapa, ialah yang sudah menyatakan Dia".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimanakah menurut tafsiran saudara susunan ayat ini.
ANTONIUS WIDURI: Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah dilihat 
oleh siapapun juga, melainkan hanya Yesus saja yang pernah melihatnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan saudara periksa di kitab Kejadian pasal 18 ayat 1
ANTONIUS WIDURI: Disini menyebutkan: "Hatta, maka kemudian dari pada itu
 kelihatanlah Tuhan kepada Ibrahim hampir dengan pohon jati mamre 
tatkala duduklah di pintu kemahnya ketika hari panas".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, disini saudara membuktikan sendiri 
perselisihan di dua ayat ini, disatu ayat menyebutkan Tuhan hanya 
dinyatakan oleh Yesus saja, tidak seorang juapun melihatnya. Sedang di 
ayat yang lain ada menyebutkan bahwa Ibrahim juga melihat Tuhan. 
Bukankah dua ayat ini berlawanan. Yang manakah yang benar di dua ayat 
ini.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui memang tidak cocok.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya lanjutkan. Silahkan periksa lagi di kitaAntonius Widuri: "Kejadian pasal 32 ayat 30"
ANTONIUS WIDURI: Ya, di sini menyebutkan: "Maka dinamai oleh Yakub akan 
tempat itu peniel karena katanya : "Sudah kulihat Allah muka dengan 
muka, maka nyawaku selamatlah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Perhatikan: disatu ayat menyebutkan, tidak 
seorangpun melihat Tuhan, melainkan Yesus. Di ayat yang lain menyebutkan
 bahwa Ibrahim melihat Tuhan. Di ayat yang lain lagi ada menyebutkan 
Yakub melihat Tuhan malah bertemu muka dengan muka. Yang manakah yang 
benar diantara tiga ayat tersebut? Mustahillah benar semuanya, karena 
jelas sekali susunan ayatnya yang nyata-nyata mengandung ayat yang 
berselisih antara yang baru dengan yang lain. Kalau dikatakan salah satu
 dari pada ayat-ayat itu yang benar, maka yang dua ayat tentunya salah 
semuanya. Pantaskah suatu kitab suci mengandung ayat yang salah? Dan 
kalau dikatakan salah semuanya, maka apakah kitab itu dapat 
dipertahankan kesuciannya, kalau ayat-ayatnya terdapat berlawanan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya mengakui ayat-ayat tersebut tidak cocok antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pengakuan saudara itu memang penting, tetapi lebih utama kalau diikuti dengan kesadaran.
ANTONIUS WIDURI: Saya harap tunjukkan lagi ayat-ayat di kitab Injil yang berselisih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan periksa di kitab Samuel yang ke-II pasal 8 ayat 9, 10.
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Bermula, maka 
setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud 
sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan 
YORAM anaknya menghadap raja Daud akan bertanyakan selamat baginda dan 
menyampaikan berkat selamat kepada baginda…...".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu, bagaimana menurut pendapat saudara maksud ayat itu, siapakah nama raja Hamat?
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, raja Hamat bernama "Toi"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang silahkan periksa kitaAntonius Widuri: "Tawarikh yang pertama", pasal 18 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Hatta apabila kedengaranlah kabar
 kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap 
balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini siapakah nama raja Hamat
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, nama raja Hamat ialah "Tohu"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, perhatikanlah : disuatu ayat menyebutkan 
nama Raja Hamat ialah "Toi" sedangkan di ayat lain menyebutkan "Tohu". 
Yang manakah namanya benar Tohukah atau Toi.
ANTONIUS WIDURI: Ya, namanya memang berselisih. Akan tetapi hanya 
selisih tentang nama saja. Jadi hanya perselisihan yang kecil saja.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau kesalahan dari manusia biasa, tentu kita 
tidak keberatan, akan tetapi ini adalah kesalahan "Wahyu" atau "Ilham".
ANTONIUS WIDURI: Betul juga pendapat bapak, Ini adalah kesalahan wahyu 
atau ilham. Mustahil wahyu atau ilham dari Tuhan terdapat kesalahan 
walaupun kesalahan yang sedikit dan sekecil-kecilnya.
>(pada halaman ini terdapat footnote: Al Kitab edisi 1994, kata Tohu diganti Tou. Mungkin pada
>tahun berikutnya kata Tou akan diganti dengan Toi)
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan itu saja, Silahkan periksa lagi kitab Samuel yang kedua pasal 8 ayat 9 dan 10
ANTONIUS WIDURI: Di sini menyebutkan: "Bermula, maka setelah 
kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah 
mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM 
anaknya menghadap raja Daud ……"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu dulu, di ayat itu ada 
tersebut seseorang bernama Yoram, siapakah Yoram menurut ayat tersebut?
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat tersebut Yoram itu anaknya Toi, raja Hamat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sekarang lanjutkan periksa di kitaAntonius Widuri: Tawarikh yang pertama pasal 18 ayat 9 dan 10.
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan : "Hatta apabila kedengaranlah 
kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap
 balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu". "Disuruhnyalah Hadoram puteranya
 pergi menghadap baginda raja Daud……"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu. Diayat itu ada 
disebutkan seorang bernama Hadoram, Siapakah Hadoram itu menurut susunan
 ayat tersebut?.
ANTONIUS WIDURI: Menurut susunan ayat tersebut orang yang bernama Hadoram itu adalah anak Tohu, raja hamat
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan, disatu ayat menyebutkan bahwa Yoram itu
 anaknya Toi, sedangkan di ayat lain menyebutkan anaknya Toi itu bukan 
Yoram, melainkan Hadoram.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak tahu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya bertanya bukan tentang tahu atau tidaknya, melainkan tentang kebenaran di dua ayat itu.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak tahu yang mana yang benar.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bukan saudara saja yang tidak mengetahui 
kebenarannya, malah yang menulis ayat itupun tidak bisa menunjukkan yang
 tepat tentang kebenarannya nama anaknya Toi itu; padahal yang dinamakan
 kitab suci pasti benar isinya, bersih dari segala macam kesalahan, 
sampai kepada kesalahan yang sekecil-kecilnya, sesuai dengan pengakuan 
saudara tadi.
ANTONIUS WIDURI: Mestinya begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi kenyataannya tidak begitu. Buktinya, 
silahkan saudara periksa lagi di kitab Samuel ke II pasal 8 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka dari 
dalam Betach dan dari dalam Berotai, dua buah negeri Hadar Ezar, diambil
 raja Daud akan banyak Tembaga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bagaimana maksud ayat ini menurut tafsiran saudara.
ANTONIUS WIDURI: Maksudnya ialah raja Daud mengambil banyak tembaga dari dua tempat bernama Betach dan Berotai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan periksa di Kitab Tawarich yang pertama pasal 18 ayat 8
ANTONIUS WIDURI: Baik disini ada menyebutkan: "Maka dari dalam Tibchat 
dan dari dalam Chun, negeri Hadar Ezar itu diambil Daud amat banyak 
tembaga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan disatu ayat menyebutkan dua tempat yang 
diambil tembaganya oleh Daud ialah Betach dan Berotai, sedangkan di ayat
 lain menyebutkan dua tempat itu ialah Tibchat dan Chun. Di dua ayat itu
 tempat manakah yang sebenarnya diambil tembaganya oleh Daud. Kalau 
betul kitab Injil itu mestinya suci dari pada kesalahan dan perselisihan
 atau berlawanan tentang ayat-ayatnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul, dua ayat ini memang tidak cocok, yang satu dengan yang lain bertentangan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih memerlukan lagi ayat-ayat yang berlawanan didalam Bibel.
ANTONIUS WIDURI:  Saya merasa beruntung kalau bapak masih bersedia menunjukkan demi untuk meningkatkan kesadaran saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya ikuti kehendak saudara. Silahkan periksa lagi di Kitab Raja-raja kedua pasal 8 ayat 26.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Adapun umur 
raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua puluh dua tahun, maka 
kerajaanlah ia Jerusalem setahun lamanya, adapun nama bunda-bunda 
baginda itu Atalia anak Omri raja orang Israil".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut susunan ayat ini, berapakah umur raja Ahazia pada waktu ia menjadi raja.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat ini diwaktu umur 22 tahun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lagi di kitab: Tawarikh ke II pasal 22 ayat 2
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Adapun pada masa ia
 naik raja itu empat puluh dua tahun, dan kerajaanlah ia di Jerusalem 
setahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Atalia anak Omri"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini menyebutkan berapakah umur Ahazia diwaktu menjadi raja.
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini menyebutkan diwaktu berumur 42 tahun.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah Di dua ayat ini yang manakah yang benar, 
diwaktu berumur 22 tahunkah atau berumur 42 tahun. Di satu ayat 
menyebutkan Ahazia menjadi raja di waktu berumur 22 tahun, dan di ayat 
yang lain menyebutkan pada waktu berumur 42 tahun. Bukankah ini 
menunjukkan perselisihan yang menyolok sekali di kitab Injil yang 
dikatakan suci itu.
ANTONIUS WIDURI: Ya, perselisihan di dua ayat ini tak dapat dipungkiri lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya makin bertambah tak dapat dipungkiri lagi 
oleh saudara tentang ayat-ayat yang berlawanan di kitab Bibel itu. 
Silahkan saudara periksa lagi di kitab Raja-raja II pasal 24 ayat 8.
ANTONIUS WIDURI: Baik, disini ada menyebutkan : "Jojachin pada masa ia 
naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga
 tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta anak Elmatan dari 
Jerusalem"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Siapakah nama raja di ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Jojachin
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa di kitab: Tawarikh yang kedua pasal 36 ayat 9
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan: "Adapun umur Jehojachin pada 
masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di 
Jerusalem tiga bulan dan sepuluh hari lamanya, maka diperbuatnya barang 
yang jahat kepada pemandangan Tuhan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Buktikan perselisihan yang menyolok pada dua ayat
 ini; di satu ayat menyebutkan Jojachin dan di ayat yang lain 
menyebutkan Jehojachin. Selanjutnya di satu ayat menyebutkan kerajaan 
Jojachin di Jerusalem tiga tahun lamanya dan diayat yang lain 
menyebutkan 3 bulan 10 hari. Yang manakah yang benar di dua ayat ini, 
Jojachinkah atau Jehojachin, dan kerajaan Jerusalem selama 3 tahunkah 
atau 3 bulan 10 hari? Harap saudara periksa lagi dengan teliti susunan 
dua ayat yang saudara baca tadi.
ANTONIUS WIDURI: Betul, memang tidak cocok antara dua ayat ini.
>Catatan kaki: Al Kitab yang diterbitkan tahun 1994, Kata "Yehoyakhin" diganti dengan "Yoyakhin"
>dan di Alkitab edisi tahun 1994, kata "tiga tahun" diganti "tiga bulan".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Aneh, lagi-lagi tidak cocok dan memang tidak cocok.
ANTONIUS WIDURI: Memang mustahil dikitab suci mengandung ayat-ayat yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya lebih nyata kemustahilannya, teruskan saudara periksa di kitab Saul yang kedua pasal 23 ayat 8
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini tersusun sebagai berikut: "Bermula, maka 
inikah nama segala pahlawan yang mengiringi Daud, Josech Basjebet bin 
Tachkemoni, kepala segala penghulu iapun bergelar penyucuk dan penikam 
lembing, sebab ditikamnya akan kedelapan ratus orang dalam sekali saja 
berperang".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada 
saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Josech Basjebet bin Tachkemoni
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menjabat apakah ia
ANTONIUS WIDURI: Kepala segala penghulu
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Delapan ratus orang
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu, silahkan saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 11 ayat 11
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini susunan kalimatnya seperti berikut: "Maka 
inilah bilangan segala pahlawan yang mengiringi Daud, Yasobam bin 
Hachmoni, kepala orang tiga puluh, yang melayangkan lembingnya kepada 
orang tiga ratus, ditikamnya akan mereka itu sekalian dalam sekali 
berperang".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada 
saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Namanya Yasobam bin Hachmoni
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menjabat apakah ia
ANTONIUS WIDURI: Kepala dari orang tiga puluh
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Sebanyak Tiga ratus orang
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cocokkan dua ayat ini antara yang satu dengan yang lain.
ANTONIUS WIDURI: Terlalu tidak cocok malah dalam dua ayat ini terdapat 3 macam selisih yang jelas sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang. Di satu ayat menyebutkan pahlawan yang 
mengiringi Daud bernama Josech Basjebet bin Tachkemoni dan di ayat yang 
lain bernama Yasobam bin Hachmoni. Di ayat inipun menyebutkan Kepala 
orang tiga puluh. Di ayat itupun ada menyebutkan lagi Menikam 800 
(delapan ratus) orang dalam sekali berperang dan di ayat yang lain 
menyebutkan menikam 300 (tiga ratus) orang dalam sekali berperang.
ANTONIUS WIDURI: Intermezzo sedikit pak Kyai.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya, boleh intermezzo jenis apa
ANTONIUS WIDURI: Saya merasa sungguh kagum, karena Bapak Kyai hapal 
diluar kepala tentang ayat-ayat Bibel. Padahal kalau tidak salah 
ayat-ayat dikitab Bibel itu ada ribuan. Dengan cara bagaimana Bapak 
menghafalnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Lain waktu saya bisa terangkan pada saudara.
ANTONIUS WIDURI: Menghafalkannya saja tentu amat berat, Yang betul-betul
 mengherankan saya, dapat bapak menunjukkan dengan tepat letaknya 
ayat-ayat di Bibel dan tambah mengherankan lagi hafalnya ayat-ayat Bibel
 yang berlawanan antara satu dengan yang lain. Baik tentang nama-nama 
suratnya, pasalnya, maupun ayat-ayatnya, kesemuanya dengan tepat sekali 
bapak menunjukkannya. Betul saya bertanya; malah diantara 
saudara-saudara yang hadir kemarin malam ada yang membisikkan pada 
telinga saya, memberikan dorongan supaya menanyakan kepada bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Supaya tidak banyak makan waktu, saya jawab 
dengan singkat saja, saya kalau menghafalkan sesuatu tidak hanya 
menggunakan alat pancaindera lahir (sensus exterior) semata-mata, akan 
tetapi juga alat-alat pancaindera bathin (sensus interior). Keterangan 
mengenai soal ini cukup panjang, membutuhkan antara dan waktu 
tersendiri. Kalau saudara ada hasrat, lain waktu akan saya jelaskan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah kalu begitu, sekarang kita lanjutkan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebagai bukti, bahwa alat pancaindera bathin itu 
dapat menembus, maka saya tembuskan pandangan bathin saya ke dalam kitab
 Bibel, untuk saya tunjukkan lagi pada saudara ayat-ayat di Bibel yang 
berlawanan.
ANTONIUS WIDURI: Terima kasih
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Silahkan saudara periksa lagi di kitab Samuel yang kedua pasal 24 ayat 1
ANTONIUS WIDURI: Di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Bermula maka 
kembali pula bangkitlah murka Tuhan akan orang Israil, diajaknya Daud 
akan lawan mereka itu katanya : Bilangkanlah olehmu akan orang Israil 
dan akan orang Jehuda""
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ayat ini, siapakah yang mengajak Daud membilang dan melawan orang Israil.
ANTONIUS WIDURI: Menurut susunan ayat ini yang mengajak Daud ialah Tuhan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betul, sekarang silahkan saudara periksa di kitab Tawarikh yang pertama pasal 21 ayat 1.
ANTONIUS WIDURI: Baik, dipasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Sebermula,
 maka pada masa itu, berbangkitlah syetan akan celaka orang Israil, 
diajaknya Daud supaya dia membilang banyak orang Israil"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Menurut ayat ini siapakah yang mengajak Daud membilang orang Israil.
ANTONIUS WIDURI: Berdasarkan ayat ini yang mengajak Daud, ialah Syetan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, perhatikan; disatu ayat menyebutkan yang 
mengajak Daud adalah Tuhan. Kemudian di satu ayat yang lain menyebutkan,
 yang mengajak Daud adalah Syetan. Yang manakah yang benar diantara dua 
ayat ini, Tuhankah atau syetan.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul; ini adalah suatu perselisihan yang menyolok sekali.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau demikian tentunya saudara dapat 
membayangkan, apakah Bibel yang sekarang ini masih tetap dikatakan 
sucikah atau sudah dicampuri oleh tangan manusia.
ANTONIUS WIDURI: Kalau sudah terang-terangan begini, tentunya sulit untuk dipertahankan kesuciannya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah saudara masih belum merasa puas 
bukti-bukti yang saya tunjukkan tentang ayat-ayat Bibel yang berlawanan 
antara yang satu dengan yang lain itu.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup jelas.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jangankan di kitab suci itu sampai terdapat 
beberapa ayat yang berlawanan malah satu ayat saja terdapat ayat yang 
berselisih dengan ayat lain, sudah cukup alasan untuk tidak dapatnya 
dipertahankan dan diyakinkan tentang kesuciannya.
ANTONIUS WIDURI: Kalau begitu kitab Bibel yang dianggap suci oleh penganutnya itu lantas bagaimana.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebetulnya pertanyaan saudara itu harus dijawab 
oleh saudara sendiri karena saudara saudara sendiri masih mempunyai 
kitab itu. Tetapi saya tolong menjawabnya. Setiap agama mempunyai kitab 
suci. Akan tetapi kalau di kitab sucinya itu ternyata terdapat beberapa 
ayatnya yang berselisih atau berlawanan dan tidak cocok antara yang satu
 denganyang lain, apakah penganut-penganut agama itu masih berkeyakinan 
bahwa kitab sucinya itu tetap suci. Padahal yang dinamai kitab suci 
adalah wahyu, ilham dari tuhan. Mustahil sekali kalau wahyu Tuhan itu 
tidak cocok. Di satu ayat Tuhan berkata YA lalu diayat yang lain lagi 
menyatakan TIDAK. Di satu ayat Tuhan berkata "A" lalu diayat lain Tuhan 
berkata lagi bukan "A" tetapi "B". Kalau sampai terjadi demikian, tidak 
mustahil bahwa tangan manusia sudah ikut campur di dalamnya.
ANTONIUS WIDURI: Betul begitu, Tetapi maaf. Kalau Bapak tidak berkeberatan, saya minta lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Minta yang mana lagi yang dimaksudkan oleh saudara.
ANTONIUS WIDURI: Minta satu ayat lagi yang berselisih di Bibel
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Agaknya saudara akan menguji saya tentang Bibel.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, betul-betul tidak. Hanya minta satu saja. Betul-betul saya hanya minta satu ayat saja lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara minta satu ayat lagi atau lebih, saya 
bisa tunjukkan. Tetapi waktunya sudah jauh malah. Kecuali kalau saudara 
suka menerima sampai pagi.
ANTONIUS WIDURI: Tidak, betul-betul hanya minta satu ayat lagi. Setelah itu kita lanjutkan pasal-pasal yang lain.
YANG HADIR: Teruskan sampai waktu subuh, kita setuju dan akan tetap tenang.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya penuhi pengharapan saudara Antonius.
 Silahkan saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 10 ayat 18.
ANTONIUS WIDURI: Baik, di pasal dan ayat ini ada menyebutkan: "Tetapi 
kemudian, larilah segala orang syam itu dari hadapan orang Israil, maka 
daripada orang Syam itu dibinasakan Daud tujuh ratus ekor kuda kereta 
dan empat puluh ribu orang berkuda, tambahan pula dikalahkannya Sobach, 
panglima perang mereka itu, sehingga matilah ia disana….."
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Cukup dibaca sampai disitu dulu, saya akan 
bertanya pada saudara, diayat ini ada berapakah jumlahnya kuda kereta 
yang dibinasakan oleh Daud.
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini menyebutkan 700 (tujuh ratus) banyaknya yang dibinasakan oleh Daud.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat itu juga ada berapakah jumlahnya orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini ada 40.000 (empat puluh ribu) orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dan di ayat itu juga, siapakah namanya panglima perang yang dibunuh
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini panglima perang yang dibunuh bernama Sobach
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah semuanya itu, silahkan periksa lagi.
ANTONIUS WIDURI: Betul demikian jawaban-jawaban saya berdasarkan ayat ini.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu silahkan saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 19 ayat 18.
ANTONIUS WIDURI: Di sini ada menyebutkan: "Maka larilah segala orang 
Syam dari hadapan orang Israil, maka dibinasakan Daud daripada orang 
Syam itu tujuh ribu ekor kuda kereta, dan empat puluh ribu orang yang 
berjalan kaki, tambahan pula dibunuhnya Sofach panglima perang itu…"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya akan bertanya; Ada berapakah jumlah kuda kereta yang dibinasakan oleh Daud menurut ayat ini
ANTONIUS WIDURI: Menurut ayat ini, menyebutkan ada 7000 (tujuh ribu).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di ayat ini juga yang dibinasakan oleh Daud 
apakah 40.000 orang yang berkuda atau 40.000 orang yang berjalan kaki
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini yang dibinasakan oleh Daud ada menyebutkan 40.000 yang berjalan kaki, bukan orang berkuda.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pun di ayat ini juga, disebutkan siapakah namanya panglima perang, apakah bernama Sobach-kah atau Sofach
ANTONIUS WIDURI: Di ayat ini disebutkan bernama Sofach.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Coba saudara perhatikan dengan seksama 
perselisihan di dua ayat ini. Satu ayat saja sudah terdapat 3 macam 
selisih. Di kitab Samuel yang kedua pasal 10 ayat 18 menyebutkan; yang 
dibinasakan oleh Daud sebanyak 700 (tujuh ratus) kuda kereta, sedangkan 
di kitab Tawarikh yang pertama pasal 19 ayat 18 menyebutkan 7.000 (tujuh
 ribu) kuda kereta. Yang manakah yang benar di dua ayat itu. Di kitab 
Samuel yang kedua itu juga ada menyebutkan 40.000 (empat puluh ribu) 
orang berkuda, sedangkan di kitab Tawarikh I, 40.000 orang berjalan 
kaki. Yang manakah yang benar, 40.000 orang berkudakah yang dibinasakan 
oleh Daud atau 40.000 orang berjalan kaki. Di kitab Samuel yang kedua 
itu juga ada menyebutkan panglima perangnya bernama Sobach sedangkan 
dikitab Tawarikh yang pertama menyebutkan panglimanya bernama Sofach. 
Yang manakah yang benar, Sobach-kah atau bernama Sofach.
ANTONIUS WIDURI: Sudah cukup puas; saya sudah menyadari dan saya sudah mulai insyaf
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Mulai sadar dan insyaf yang bagaimana yang saudara maksudkan
ANTONIUS WIDURI: Jiwa dan kesadaran saya mulai terbuka. Besok malam saya
 akan lukiskan kandungan hati saya, setelah saya menerima 
jawaban-jawaban pertanyaan-pertanyaan saya yang lain pada Bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah saya persilahkan
ANTONIUS WIDURI: Apakah sebabnya orang-orang pandai (sarjana) dinegeri 
Barat banyak yang memeluk agama Kristen? Kalau agama Islam suatu agama 
yang benar dan ajran-ajarannya sesuai dengan Ilmu pengetahuan dan 
modern, tentunya mereka masuk Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sebelumnya saya memberikan jawaban, saya akan 
bertanya, saudara sendiri termasuk sarjana. Mengapa saudara memeluk 
(tertarik pada, red) agama Islam.
ANTONIUS WIDURI: Ya, karena hasil diskusi ini yang membawa saya lebih menyelami dan memilih ajaran-ajaran agama Islam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya tanpa diskusi yang menghasilkan 
tambahnya meneliti ajaran-ajaran Islam, apakah mungkin saudara menjadi 
pemeluk agama Islam yang sadar.
ANTONIUS WIDURI: Menurut pikiran saya tidak mungkin.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Orang-orang di negeri barat yang saudara sebut 
itu sekiranya seperti saudara pula dalam menganut suatu agama.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Memang betul, Karena di zaman ini dari mereka ada
 banyak yang sudah memeluk agama Islam atas hasil penyelidikan dan 
penelitian yang mendalam.
ANTONIUS WIDURI: Akan tetapi ada orang-orang Islam yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Dari manakah saudara ketahui.
ANTONIUS WIDURI: Di negeri kita sendiri. Buktinya dengan bertambahnya 
pembangunan Gereja, sekolah Kristen nampaknya sementara senantiasa 
bertambah jumlahnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah orang-orang Islam yang masuk agama Kristen itu terdiri dari sarjana-sarjana Islam.
ANTONIUS WIDURI: Saya tidak mengetahuinya, hanya dari kata-kata saja. 
Akan tetapi saya sendiri sampai saat ini belum menemukan malah belum 
mendengar sarjana-sarjana Islam masuk Kristen.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu orang-orang Islam di Indonesia yang 
berpindah agama bukan dari hasil penelitian; jadi masuknya bukan karena 
keyakinannya.
ANTONIUS WIDURI: Mengapa bapak berpendapat demikian
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara membuktikan sendiri bahwa orang-orang 
Islam di Indonesia ada banyak sekali, yang miskin, melarat dan menderita
 dalam hidupnya. Mereka butuh uang, makan, pakaian dan obat-obatan, 
Kesempatan ini dipergunakan oleh beberapa orang penganut Kristen untuk 
mempengaruhi mereka dengan jalan membagi-bagikan makanan, pakaian, 
obat-obatan dan lainnya kalau tidak keliru.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya pernah baca di majalah Kiblat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Di zaman ini ada beberapa orang dinegeri barat 
yang mulanya beragama Kristen setelah menyelidiki dan meneliti 
ajaran-ajaran Islam, yang menunjukkan kebenaran ajaran Islam mereka 
berterusterang berpindah menjadi penganut Islam; mereka itu golongan 
sarjana, malah diantaranya terdapat pendeta Kristen yang menjadi pemeluk
 agama Islam.
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya sendiri pernah membaca di Majalah Kiblat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi sudah jelas, bahwa orang-orang di negeri 
yang beragama Kristen lalu berpindah menjadi pemeluk Islam disebabkan 
dari hasil penelitiannya tentang kebenaran ajaran-ajaran Islam, umumnya 
orang-orang yang di negeri barat kalau melakukan sesuatu penelitian dan 
penyelidikan menggunakan kecerdasan otaknya secara ilmiah. Mereka 
menjadi penganut Islam dengan kesadaran dan keyakinannya.
ANTONIUS WIDURI: saya menerima keterangan bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sedangkan orang-orang Islam di Indonesia yang 
berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen umumnya bukan dari hasil 
penyelidikan dan penelitiannya yang tentunya bukan di atas dasar 
kesadaran dan keyakinannya, melainkan karena perut lapar, karena 
hidupnya yang Senin Kamis, butuh makan, uang, pakaian, maupun 
obat-obatan. Dengan keterangan saya ini Saudara bia bandingkan sendiri 
sebab musababnya orang-orang Kristen di negeri Barat yang masuk Islam 
dan orang-orang Islam di Indonesia yang masuk agama Kristen.
ANTONIUS WIDURI: tetapi tentu ada juga orang-orang Indonesia yang tidak miskin masuk agama Kristen
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tetapi tentu itu umumnya bukan berasal dari 
penganut agama Islam, mungkin dari agama yang lain lagi. Jadi masih ada 
yang akan ditanyakan lagi.
ANTONIUS WIDURI: Ya, sedikit, besok malam saja. Sekarang sudah jauh malam.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, besok malam, agar lebih sempurna.
Malam Ke 9 : MASUK ISLAM
K.H.
 BAHAUDIN MUDHARY: Pertemuan kita sudah berlangsung beberapa kali dan 
berjalan lancar. Pada pertemuan yang sekarang ini, apakah masih ada 
pertanyaan-pertanyaan saudara yang akan diajukan
ANTONIUS WIDURI: Sejak siang tadi, saya telah pikirkan dan pertimbangkan
 secara mendalam tentang hasil-hasil pertemuan kita yang menimbulkan 
kesadaran saya untuk menentukan pendirian saya agar memilih agama yang 
mana yang harus saya ikuti.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Alhamdulillah, kalau saudara sudah dapat 
menentukan sendiri. Jadi bagaimana kepercayaan saudara sekarang ini 
terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, tuhan Anak dan Ruhul Kudus).
ANTONIUS WIDURI: Memang soal inilah yang sedang saya renungkan sejak 
tadi siang, oleh karena saya masih merasa terikat oleh satu "Patokan" 
yang hingga saat ini belum dapat saya pecahkan. Padahal keterangan bapak
 sangat memuaskan sejak semula kita bertemu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekiranya saudara tidak berkeberatan, cobalah saudara terangkan. Mungkin saya dapat membantu saudara.
ANTONIUS WIDURI: Ialah soal Trinitas. Soal ini masih berbekas dalam jiwa saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, saudara terangkan saja.
ANTONIUS WIDURI: Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rohul Kudus itu walaupun 
tersusun dari tiga oknum, tetapi tetap pada hakekatnya Tunggal juga. 
Karena yang satu tidak dapat terpisah dengan yang lain.
Persoalan inilah yang masih berbekas dalam keyakinan saya. Sedangkan 
soal-soal lain, mengenai ayat-ayat di Bibel, dosa waris, kebenaran Al 
Qur’an, Kebenaran Nabi Muhammad selaku utusan tuhan, teristimewa 
perselisihan ayat-ayat di Bibel dan keterangan-keterangan serta 
penjelasan-penjelasan bapak yang berdasarkan fakta objektif dan 
interesant itu bagi saya sudah beres dan saya menyerah.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, lanjutkan.
ANTONIUS WIDURI: Tetapi soal Trinitas itu masih terlukis saja dalam 
keyakinan saya. Sehingga belum dapat secara bulat (ikhlas) bagi saya 
untuk mengorbankan keyakinan saya begitu saja tanpa 
penjelasan-penjelasan yang cukup luas yang sungguh mengatasi keyakinan 
saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi yang tiga oknum itu, saudara masih mempercayai bahwa ketiga-tiganya itu adalah Tuhan semuanya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, begitulah, tetapi sudah mulai tipis.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi Tuhan Bapak itu Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Ya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tuhan Anak, Yesus, apakah Tuhan
ANTONIUS WIDURI: Ya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus juga Tuhan
ANTONIUS WIDURI: YA, semuanya tiga tetapi tetap satu (tunggal), seperti 
telah saya terangkan tadi. Supaya lebih jelas, saya buatkan misal.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Baiklah, silahkan saudara buatkan misal.
ANTONIUS WIDURI: Bapak sekarang sedang menghisap rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya sekarang sedang merokok. Saudara-saudara yang hadir melihat juga. Saya sekarang sedang merokok.
ANTONIUS WIDURI: Rokok yang bapak isap itu, terdiri dari tiga susunan ialah:
1 . Batang Rokoknya
2 . Apinya
3 . Merah api pada rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Ya betul, teruskan.
ANTONIUS WIDURI: Batang rokok, apinya dan merahnya itu menjadi satu juga
 walaupun terdiri dari pada 3 susunan, akan tetapi pada hakekatnya satu 
juga, ialah rokok, ketiganya tidak dapat terpisah, melainkan berpadu 
menjadi satu (tunggal). Demikian juga halnya dengan Trinitas itu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Misal atau perumpamaan yang saudara berikan walaupun dianggap benar, tetapi tidak tepat.
ANTONIUS WIDURI: Jadi bagaimana, saya minta dibantah kalau tidak tepat.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya tidak akan membantah, malah saya hargai 
pendapat saudara itu. Saya hanya ingin bertanya mengenai perumpamaan 
yang saudara kemukakan tadi. Tetapi pertanyaan saya ini, minta diberi 
jawaban yang tepat.
ANTONIUS WIDURI: Baik, semoga saya bisa menjawabnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Tadi saudara memberikan perumpamaan tentang rokok dalam hal persamaan dengan Trinitas.
ANTONIUS WIDURI: ya, betul begitu.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya ingin bertanya, dan saya sekarang sedang merokok. Apakah batang rokok ini, rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Ya. Betul batang rokok
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah apinya rokok ini, rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah merahnya api pada rokok ini rokok-kah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Nah, sekarang saya tanyakan lagi: Apakah Tuhan Bapak itu Tuhan atau Bukan
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul Tuhan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Anak Tuhan (Yesus) itu Tuhankah (tuhan bapak) atau bukan
ANTONIUS WIDURI: Bukan
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan
ANTONIUS WIDURI: Mestinya bukan juga.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau saudara mengatapak apinya rokok itu 
bukannya Rokok dan merahnya rokok ini bukan rokoknya, maka jelaslah 
bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan rohul kuduspun bukan Tuhan.
ANTONIUS WIDURI: Ya,
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kecuali sekiranya saudara ada menyebutkan: Apinya
 rokok ini adalah rokok, maka adalah saudara berkata : Yesus itu adalah 
Tuhan dan Rohul Kudus itu pun tuhan juga.
ANTONIUS WIDURI: Ya, betul tepat sekali jawaban bapak.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Sekarang bagaimana kepercayaan saudara, apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Bukan!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan.
ANTONIUS WIDURI: Terang bukan Tuhan!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau begitu masihkah saudara berkeyakinan terhadap Trinitas.
ANTONIUS WIDURI: Sudah Lenyap!
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Kalau sudah lenyap, lantas bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: ya, keyakinan saya sekarang, hanya ada SATU TUHAN
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Jadi saudara mempercayai bahwa TUHAN TUNGGAL
ANTONIUS WIDURI: Seharusnya demikian; saya percaya bahwa Tuhan itu Tunggal, Tidak ada Tuhan yang lain lagi.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Yang dimaksudkan Tuhan oleh saudara, apakah Tuhan Allah atau bagaimana.
ANTONIUS WIDURI: Tentu saja Tuhan ALLAH
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Pada pertemuan yang lalu, saudara telah mengaku kebenaran Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah.
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya tidak berdusta
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: kalau begitu saudara telah mengakui bahwa : 
"Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah"
ANTONIUS WIDURI: Betul, saya mulai saat ini masuk Islam, menjadi penganut Agama Islam, dan termasuk ummatnya Nabi muhammad SAW.
HADIRIN DENGAN SUARA SERENTAK: Alhamdulillah, Alhamdulillah, saudara Antonius sekarang menjadi saudara kita.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara yang hadir ikut menyaksikan sendiri, 
bahwa pada malam ini tangal 18 Maret 1970 jam 10.15 menit malam, saudara
 Antonius telah masuk Islam.
HADIRIN : Kami telah menyaksikan.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya minta saudara Antonius membacakan "Kalimah 
Syahadah", saya bacakan dulu lalu saudara diharap mengikutinya 
menyebutkan pengakuan.
"Asyhadu Anlaa ilaa ha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah"
Tahukah saudara artinya.
ANTONIUS WIDURI: Ya, tetapi sebaiknya saya minta dituntun membacanya, 
pertama-tama bapak, supaya tidak keliru. "Saya menyaksikan bahwa 
sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya mengaku 
sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Pesuruh Allah".
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Betulkah saudara-saudara yang hadir
HADIRIN: Betul. Cukup, sudah sah Islamnya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Marilah kita bersama-sama berdo’a dan memanjatkan
 syukur kehadirat Allah SWT dan diharap saudara Antonius dan 
saudara-saudara yang hadir semuanya mengucapkan Amien.
Setelah doa dibacakan, saya harap saudara-saudara yang hadir berjabatan 
tangan dengan saudara Antonius selaku saudara kita yang baru. Apakah 
nama saudara Antonius masih ada lanjutannya.
ANTONIUS WIDURI: Nama saya yang sebenarnya "Antonius Widuri"
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bolehkah saya tambah tanpa mengubah nama yang asal (aslinya)
ANTONIUS WIDURI: Ya, saya setuju
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saya tetapkan nama saudara sekarang "Antonius Muslim Widuri". Jadi ditambah dengan kata Muslim.
ANTONIUS WIDURI: Saya terima namanya menjadi namanya dan cocok buat saya.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Saudara-saudara yang hadir tentu sudah mendengar juga tambahan nama ini.
HADIRIN: Nama itu wajar dan cocok, bagus.
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Bersediakah saudara melakukan Shalat, Puasa, Zakat dan ajaran-ajaran Islam lainnya.
ANTONIUS WIDURI: Selaku seorang islam, saya wajib mentaati ajaran-ajaran Islam menurut kemampuan (kemampuan saya).
K.H. BAHAUDIN MUDHARY: Terima kasih. Apakah saudara ingin memberikan 
sekedar sambutan atau menyampaikan beberapa buah kata besok malam, 
karena ada kawan yang akan mengadakan sekedar selamatan.
ANTONIUS WIDURI: Baiklah, saya penuhi besok malam
SAMBUTAN PADA MALAM SELAMATAN 
SDR. ANTONIUS MUSLIM WIDURI
Ass. Wr. Wb.
Bapak
 Kyai Bahaudin Mudhary dan saudara-saudara yang kami muliakan, 
saudara-saudara yang telah ikut serta menyaksikan pertemuan (diskusi) 
antara bapak Kyai Bahaudin Mudhari dengan kami, antara seorang Islam dan
 Kristen Roma Katolik yang telah berlangsung selama beberapa malam yang 
diakhiri masuknya saya dalam agama Islam, ajaran agama Allah SWT. Yang 
Maha Tunggal, menjadi penganut ajaran Nabi Muhammad SAW, maka dengan ini
 kami menyatakan syukur ke hadirat Allah SWT. Dan terima kasih yang 
sebesar-besarnya kami haturkan kepada bapak Kyai Bahaudin Mudhary yang 
memberikan waktunya selama beberapa malam, yang membawa manfaat kepada 
kita bersama.
Disamping itu kami harus mengakui pula, selama diskusi berlangsung 
dengan tertib dan lancar, kami merasa kagum atas keterangan-keterangan 
dan penjelasan-penjelasan dari bapak Kyai Bahaudin Mudhary.
Kagum kami rasakan oleh karena beliau hafal diluar kepala tentang 
ayat-ayat Bibel dan logika yang digunakan oleh beliau adalah logika 
debat, jujur dan obyektif dan didikuti pula penjelasan-penjelasan ilmiah
 yang kesemuanya itu tak mungkin ditolak oleh akal dan jiwa yang sadar 
untuk membuktikan kesadaran lahir dan batin, mengetuk dan membuka jiwa 
kami dan akhirnya membawa keyakinan kami kepada agama Islam.
Saudara-saudara menyaksikan sendiri, bahwa kami menjadi pemeluk dan 
penganut agama islam, adalah bukan karena paksaan, bukan karena pengaruh
 dari dari siapapun, bukan karena tekanan, bukan karena keadaan, bukan 
karena ada maksud yang lain dan bukan karena ajakan, diminta atau 
meminta, melainkan adalah dari hasil pertemuan, pertumbuhan dari hasil 
diskusi dengan tujuan mencari kebenaran dan keyakinan beragama.
Kebenaran dan keyakinan beragama yang kami miliki sekarang ini, adalah 
hasil dari penelitian dan penyelidikan serta pertimbangan-pertimbangan 
dari hasil diskusi yang menggunakan waktu tidak sedikit berlangsung 
beberapa malam lamanya. Dan disamping itu pula kami menggunakan 
kitab-kitab agama maupun kitab-kitab lainnya dan majalah-majalah yang 
senantiasa memuat artikel-artikel tentang agama Kristen, yang ikut 
membantu kami dalam meneliti ajaran ajaran agama Islam, bukan karena 
ikut-ikutan melainkan dengan penyelidikan,penelitian dan 
pertimbangan-pertimbangan dengan mempergunakan waktu yang tidak sedikit 
sebagaimana saudara-saudara telah menyaksikan sendiri. Malah bagi 
saudara-saudara yang mengikuti "diskusi" dari muali sampai pada malam 
ini, saudara-saudara menyaksikan sendiri betapa gigihnya kami 
mempertahanakan keyakinan kami selaku pemeluk agama Kristen Roma Katolik
 dalam pertemuan itu. Namun kegigihan kami itu lama-lama menjadi pudar 
setelah dikikis sedikit demi sedikit oleh bapak Kyai Bahaudin Mudhary. 
Beliau hanya menggunakan kitab Bibel untuk menghadapi 
sanggahan-sanggahan kami. Namun akhirnya kami sendiri yang menyerah. 
Tidak salah kalau beliau pernah menyinggung dengan ucapan "senjata makan
 tuan." Kami akhiri sampai disini saja dan selanjutnya kami mohon dengan
 hormat, sudi bapak-bapak dan saudara-saudara memberikan bimbingan 
kepada kami yang masih hijau dalam ajaran-ajaran Islam.
Dengan bimbingan bapak-bapak dan saudara-saudara itu pasti akan membawa 
kami menjadi pemeluk agama Islam yang setia, taat, taqwa sehingga kelak 
dihadapkan Alloh SWT.
Sekali lagi kami menghaturkan terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
 
 
SAMBUTAN H. BAHAUDIN MUDHARY
Ass. Wr. Wb.
Saudara-saudara,
 Kami bersyukur kehadirat Alloh SWT. diikuti panjatan do'a semoga 
saudara Antonius Muslim Widuri selaku pemeluk Islam menambah ilmu 
pengetahuan tentang keislaman sehingga dapat juga ikut serta melakukan 
da'wah Islamiyah di kemudian hari.
Kami menyatakan terima kasih kepada :
Saudara
 Markan dengan keikhlasannya mendampingi saudara Antonius Muslim Widuri 
memberikan penjelasan-penjelasan selama diskusi berlangsung. Dan 
disamping itu, saudara Markan dengan foto tustelnya telah mengabadikan 
diskusi ini selaku kenang-kenangan.
Saudara Abd. Latif, Stenograf berijazah, yang telah mencatat, membuat 
weslag, naskah,sejak dari mula pertama kali hingga diskusi ini berakhir.
Saudara Suroto yang memberikan bantuannya berupa tape recorder.
Saudara-saudara pengurus Yayasan Pesantren Sumenep dan saudara-saudara 
yang telah menyaksikan walaupun diskusi ini sengaja kami tidak dengan 
undangan malah oleh kami direncanakan dengan cara bersembunyi 
(tertutup), hanya pertemuan biasa pribadi dengan pribadi saja, akan 
tetapi oleh karena saudara-saudara mungkin mendengar selentingan kabar 
lalu ingin menyaksikan. Syukur diskusi ini berlangsung dengan lancar dan
 tertib, disebabkan bantuan saudara-saudara.
Saudara A. Zainudin dengan ikhlas telah menyediakan tempat dan sekedar penawar haus.
Saudara A. Rofiq dan saudara Muhd. Nawir Rasyidi dengan ikhlas pula telah menyediakan santapan sekedar selamatan.
Semoga amal-amal saudara yang kami sebutkan, dikaruniai ganti lipat ganda dari Alloh SWT. Amin.!
Saudara-saudara, perasaan kami sulit dilukiskan dengan kata-kata, namun 
perasaan itu tetap tinggal di dalam badan rasa (gevolehslichaam) tak 
mungkin lenyap dan dilenyapkan.
Saudara-saudara, merubah kepercayaan, merubah keyakinan hidup seseorang 
bukan pekerjaan enteng. Akan tetapi bukan pekerjaan mustahil untuk 
diusahakan. Karena yang mustahil itu tidak mesti mustahil untuk mencapai
 hasil yang diinginkan. Akan tetapi usaha semacam itu membutuhkan tidak 
sedikit ketabahan dan kesabaran,tidak sedikit energi, tidak sedikit 
pengorbanan.perasaan dan waktu. Sebab usaha dalam hal itu Alloh melarang
 paksaan, namun Alloh SWT. selalu menganugrahkan karunia dan petunjukNya
 atas hamba yang dikehendakiNya.
Selanjutnya kita harus selalu menyadari untuk memupuk toleransi agama. 
Kita tidak mempersoalkan "mayoritas" atau "minoritas" di bidang agama, 
melainkanperanan kita ialah di bidang "dakwah" dengan segala macam corak
 dan bentuk yang dibenarkan oleh hukum yang berlaku.
Setiap individu masyarakat, bangsa yang memperuncing perbedaan agama 
dalam lingkungan maupun di dalam negara, akan senantiasa mengalami 
kesulitan didalam seluruh bangsa itu sendiri.
Dulu Pemerintah kolonial Belanda sangat meperhatikan toleransi, sehingga
 ke daerah yang kuat keislamannya, pemerintah Kolonial tidak memberikan 
izin masuk agama Kristen baik Katolik maupun Protestan, padahal Ratu 
Belanda adalah Protestan dan Pemerintah Belanda kerap kali dipegang oleh
 orang Katolik. Presiden Soeharto (ketika masih menjabat Presiden) dalam
 pidato kenegaraan pada tgl 17 Agustus 1967 antara lain beliau berkata :
 "Bangsa Indonesia sungguh-sungguh merasa bahagia,bahwa kita mempunyai 
tradisi yang baik mengenai toleransi agama ini." 
Semoga dicukupkan sekedar sambutan kami ini.
Wass. Wr. Wb.
SURAT PENGAKUAN 
Kami pembuat surat pengakuan ini,
Bernama : Antonius Widuri
Kelahiran : Yogja
Umur : 30 tahun (1970)
Agama : Kristen 
Sejak
 tanggal 9 Maret 1970 sampai dengan 18 Maret 1970 (selama waktu 9 malam)
 terus-menerus, atas kemauan sendiri kami telah bersoal-jawab 
(berdiskusi) dengan bapak Kyai Bahaudin Mudhary, guru pesantren di 
Sumenep (Madura), maka dengan ini kami menyatakan dengan ikhlas, mulai 
tanggal 18 Maret 1970, kami telah berpindah agama dari penganut agama 
Kristen Roma Katolik menjadi penganut agama Islam dengan mengucapkan 
kalimat Syahadat:
"Asyhadu Alla Ilaaha Illallahu, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah " 
(Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Alloh, dan saya mengakui 
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alloh)
Pengakuan, dan kepindahan kami dari penganut agama Kristen Roma Katolik 
menjadi pemeluk agama Islam kami nyatakan sebenarmya dengan rasa penuh 
keikhlasan dan kesadaran lahir batin, tanpa ada paksaan maupun pengaruh 
dari siapapun, melainkan dari hasil penelitian dan pertimbangan yang 
menimbulkan keikhlasan, setelah bersoal-jawab yang cukup memuaskan, 
disamping menelaah buku-buku agama Islam dan majalah Islam.
Semoga Alloh SWT. memberikan taufik dan petunjuknya atas kami dalam 
mengamalkan perintah-perintah dan ajaran-ajaran agama Islam. 
Yang meng-Islam-kan Sumenep, tgl 18 Maret 1970
Kami yang membuat pengakuan
(Kyai Bahaudin Mudhary) - ( Antonius Muslim Widuri )
Saksi:
A. Marzuki
Muh. Nawir Rasyidi
Abd. Latif
M. Ahya
Muh. Hatta
M. Markan
R.H. Abd. Azis
A. Zainuddin.
Perjalanan Rohani Antonius Muslim Widuri
Sebagaimana yang dia tuturkan pada Editor (waktu tidak disebutkan dalam buku).
Setelah
 kesaksianku bahwa tiada tuhan yang haq disembah selain Alloh, dan 
Muhammad adalah RasulNya, kesan yang teramat dalam menyapa rohaniku. 
Saya semakin yakin akan kebenaran Islam. Semakin pasrah tiada tugas yang
 dapat terselesaikan selain atas ridhoNya jua.
Sebelum menjadi muslim, saya sering dihantui perasaan ragu, kurang puas 
dan bimbang, sehingga membuatku mengambang dan kecewa. Tak ada target 
yang terarah apalagi kokoh. Ibarat orang mandi yang tidak merata airnya,
 hingga tidak mendapatkan kesegaran. Siraman rohani keislaman menjadikan
 saya dan keluarga benar-benar merasakan kenikmatan dan kemantapan 
hidup. Segala persoalan dan ganjalan kehidupan yang dulunya tidak 
teratasi, seakan lenyap dan mudah, lantaran mendapat ridho Alloh SWT. 
Saya selalu teringat pesan Bapak Kyai Bahaudin (almarhum) yang 
menganjurkan padaku untuk terus meningkatkan ilmu keislaman sekaligus 
berdakwah dengannya, agar amal-amalku senantiasa meningkat pula. Beliau 
nasihatkan itu kepadaku dengan penuh kasih sayang hingga membuatku 
begitu terharu dan merasakan kehangatannya, seakan saya sebagai anaknya.
 Oleh karena itu, betapa saya merasa sangat kehilangan sepeninggal 
Beliau. Rasanya tidak ada lagi tenpat untuk bertanya, yang mampu 
memberikan jawaban yang teduh dan pas.
Ada banyak nasehat dan pesan-pesan yang disampaikan oleh bapak Kyai 
Bahaudin kepadaku yang hingga kini masih terngiang-ngiang ditelingaku. 
Akan tetapi ada satu pesan dari Kyai Bahaudin yang hingga kini masih 
saya amalkan yaitu sholat tahajjud di malam hari. Setelah saya 
benar-benar istiqomah (selalu) denganNya, rasanya amaliah yang satu ini 
tumbuh menjadi kebutuhan yang tak dapat ditunda. Alhasil, semua itu ikut
 membekali ketenangan dan kedamaian hidup saya.
Sungguh kedamaian itu saya terima dan saya nikmati sebagai karunia yang 
begitu agung dalam kehidupanku. Tanpa terasa, kiranya saya telah 
membuktikan janji Alloh dalam firmanNya:
"Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai 
suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke 
tempat yang terpuji." (QS,Al-Isra:79)
Semakin dalam agama Islam saya masuki, semakin meyakinkan padaku bahwa 
Islam agama yang maha sempurna, tidak satupun agama lain yang memiliki 
hal serupa. Contoh kecil, dengan hadirnya doa-doa dalam detik-detik 
kehidupan, sesederhana apapun, semua dibahas dan diajarkan. Dari doa 
berkumpul (suami istri), saat bangun tidur, hingga pada setiap aktifitas
 kerja lainnya.
Akhirnya, saya sikapi hidup ini dengan ikhlas dan berpasrah dengan 
ridhoNya. Tugas sehari-hari kami di kantor yang cukup melelahkanpun bisa
 terselesaikan dengan sukses dan memuaskan.
Sungguh, saya telah mencermati Islam dan merasakan adanya perpautan 
kental antara akal dengan kedalaman rasa di hati, perpaduan usaha denga 
takdir dan keserasian antara fikir dengan zikir. 
Alhamdulillah.
Riwayat hidup K.H. Bahaudin Mudhary (1920-1979) 
Lahir
 di Sumenep 23 April 1920 dan berpulang ke Rahmatullah 4 Desember 1979 
di Surabaya. Meski ia belum pernah mereguk pendidikan alam pesantren, 
namun kadar kebesarannya berangkat dari benih pengaruh kuat ayahandanya 
--KH. Ahmad Sufhansa Mudhary-- yang ulama dan teman berbincang dari 
kakaknya alm. K.H. Abdul Hamid Mudhary, yang sama sekali tidak pernah 
mengenyam sekolah formal ataupun Pesantren, kecuali berkhidmat kepada 
ayahandanya saja. Alhasil, beliaupun mampu mereguk ilmu keislaman 
disamping mahir bahasa Arab, Belanda dan Jepang.
Jabatan yang pernah diembannya antara lain, Komandan Sudanco, Ketua 
Muhammadiyah, Ketua Masyumi, Wedana di Bangkalan serta ketua 
Perserikatan Muslim Tionghoa di Madura (sekarang PITI).
Almarhum dalam kesehariannya sangat sederhana lagi bersahaja. Ia juga 
humoris dengan petuah yang penuh warna "parigan" (sesemon Madura). Ada 
pesan menjelang akhir hayatnya yang hingga kini menjadi pegangan putra 
dan cucu-cucunya; "Jangan sesekali meninggalkan sholat, selalu rukun dan
 memelihara tali silaturahim serta jangan berebut harta pusaka, usahakan
 setiap malam sholat lail (tahajjud)."
Seusai menamatkan Kweek School Muhammadiyah di Yogjakarta tahun 1940, 
tokoh ulama jawa timur ini terus menimba ilmu sambil menekuni buku 
literatur berbahasa Arab, Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Cina dan 
Jepang, teristimewa yang erat kaitannya dengan filsafat dan kerohanian.
Ulama ahli metafisika yang memiliki "kasyf" tersebut juga amat terampil 
memafhumi hampir seluruh alat musik mulai petik,gesek, tiup sampai tuts 
piano. Muasal kelangkaan ilmunya, alhasil orang menyebut "Tera Ta 
Adamar" (bhs Madura) bermakna benderang tanpa pelita, lantaran bertumpu 
pijak yang berkhidmat pada ladang spiritual terutama ibadah sholat 
sebagai mi'rajnya kaum muslimin menuju titik sumbu Rabbul Izzati. Itulah
 sebabnya hakikat ilmu letaknya bukan di kepala tetapi di hati.
Semasa hayatnya diamalkan untuk pendidikan dan dakwah Islamiyah. Tahun 
1947 memangku sebagai Komandan Resimen Hizbullah, dua tahun kemudian 
mendirikan Yayasan Pesantren Sumenep. Selama perjuangan fisik 
bersama-sama rekan-rekannya setahun lebih meringkuk di Penjara Kalisosok
 Surabaya. Berikutnya tahun 1954 Ketua Muhammadiyah cabang Sumenep, 
Kepala SMA Yayasan Pesantren, mengajar bahasa Jerman dan Perancis di SMA
 Sumenep sekitar tahun 1960-1965 serta dosen di IKIP Negeri dan pernah 
mendirikan Akademi Metafisika. Hingga akhir hayatnya, selain mengasuh 
Pesantren Kepanjin Sumenep juga menjabat Kepala Kantor Departemen Agama 
Sumenep, Ketua Umum GUPPI Jawa Timur, Ketua MUI Jawa Timur dan anggota 
DPRD Tingkat I Jawa Timur. Banyak buah penanya, senantiasa mewarnai 
langgam kehidupan rohaninya yang mapan.
 
You might also like:
TERJEMAHAN  ALQUR’AN 30 JUZ
 
                                        
PENTING : Jika Anda merasa website ini
bermanfaat, mohon do'akan supaya
Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu
memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh
kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih
dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim]
tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.” 
(Hadits
Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)