Surabaya - Observatorium Bosscha, lembaga penelitian di bidang astronomi yang terletak di Lembang Bandung Jawa Barat menduga, kilatan cahaya aneh di Pacitan adalah meteor dari jenis batuan besar (fireball).
"Yang terlihat di Pacitan sepertinya meteor besar (fireball). Normalnya meteor itu hanya terlihat 1 atau 2 detik. Tapi kalau meteornya besar, bisa bertahan hingga beberapa detik," ujar Koordinator Kunjungan dan Peneliti Observatorium Bosscha, Evan I Akbar, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Selasa (1/2/2011).
Evan menerangkan, ada 3 jenis meteor, yakni batuan, besi dan batu besi. Menurutnya, meteor yang terlihat warga Pacitan adalah jenis batuan.
"Saya menduga batu meteor itu jenisnya meteor batuan atau stony meteor. Kalau yang terlihat di Pacitan itu ukurannya sekitar genggaman tangan orang dewasa," tuturnya.
Dari pengamatan warga di Pacitan, terlihat kilatan cahaya berwarna biru dan berubah kemerahan sebelum lenyap. Menurut Evan, stony meteor mempunyai ciri-ciri diantaranya menghasilkan warna biru dan merah.
"Warna biru mengandung magnesium, sedangkan warna merah karena silikat. Dan tidak perlu khawatir karena kejadiannya di langit," terangnya.
Ia berharap, warga tidak perlu khawatir atau heboh dengan kejadian fenomena alam itu, atau mengkaitkan dengan kejadian seperti listrik padam. Pasalnya, hujan meteor itu sudah bisa terjadi.
"Jangan cepat dihubungkan dengan padamnya listrik. Toh yang padam hanya area tertentu saja, tidak luas areanya. Coba tanyakan ke pihak terkait, misalnya ke PLN, kenapa kok listriknya padam," jelasnya.
Seperti diberitakan, warga Pacitan digemparkan penampakan kilatan cahaya aneh di langit, Senin (31/1/2011) malam. Bias sinar yang membentuk setengah lingkaran itu memancarkan warna biru dan berganti kemerahan sesaat sebelum lenyap. Selain di Sukoharjo, beberapa warga di Desa Mentoro juga mengaku melihatnya.
Sumber:http://surabaya.detik.com/read/2011/02/01/230301/1558554/475/cahaya-aneh-di-pacitan-diduga-stony-meteor-fireball
Tidak ada komentar:
Posting Komentar