Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Jumat, 25 Februari 2011

Catatan Mahasiswa Indonesia di Tripoli: Berita Bohong Demonstrasi Libya

Gelar Digjaya Muhammad, mahasiswa tingkat tiga Islamic Call College asal Bandung, mengirimkan surat elektronik kepada Republika Online terkait kondisi terkini di Libya. Mahasiswa yang tinggal di Tripoli itu membeberkan adanya banyak berita fitnah seputar kondisi yang sesungguhnya terjadi di Libya.

''(Moammar) Gaddafi dikabarkan sudah terdesak dan terkepung di rumahnya. Padahal, esok harinya Gaddafi berpidato di Tripoli,'' tulis Gelar Digjaya tentang salah satu yang dimaksudnya dengan berita fitnah yang beredar luas.

Gelar Digjaya juga menulis bahwa berita pengeboman demonstran dengan jet tempur itu juga berita bohong. ''Pengeboman melalui pesawat di distrik Tajuro, Suqjumah, fasylum. Sampai saat ini, seluruh responden kami dari berbagai distrik pun sama sekali tidak pernah mendengar bunyi bom satu pun,'' tulisnya. ''Responden kami dari berbagai distrik dan daerah yang diberitakan terjadi pengeboman mengatakan tidak ada apa-apa. Tidak ada bunyi pesawat apalagi letusan bom.''

Gelar Digjaya merupakan Ketua Departemen Kaderisasi KKMI (Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia) Libya. Lewat situs resminya, KKMI melaporkan situasi perkembangan terakhir dari Tripoli. KKMI mengkomparasikan sumber dari media asing, media pemerintah Libya dan situasi di lapangan baik melalui koresponden maupun kesaksian pribadi kawan-kawan mahasiswa

Dia juga membantah pemberitaan tentang pembantaian massal di Tripoli. ''Pembantaian massal di Tripoli, penembakan membabi buta. Ada mahasiswa kampus kami yang tiga hari mengelilingi Tripoli itu tidak menemukan apa-apa yang diberitakan. Tidak ada mayat-mayat bergelimpangan,'' tulis Gelar Digjaya. ''Alun-alun Tripoli hancur dan dijadikan pusat demo anti-Gaddafi (justru kebalikan alun-alun kota masih sangat indah dan sudah dua hari berturut-turut dipenuhi ratusan ribu para pendukung Gaddafi).''

Kota Sirte, Sabha, Zawiyah, Misrata, dan Sabrata jatuh ke tangan oposisi. Padahal, tulis Gelar Digjaya, kota yang dikuasai oposisi hanya kota Benghazi dan Baidha yang terletak 1000 km dari Tripoli ke arah timur.

Sumber:http://bit.ly/eA9s5b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar