Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Kamis, 07 April 2011

Mursi : Mesir Tidak Ingin Mendekat Dengan Iran




Pejabat Turki dan AS Bahas Rencana Operasional Penggulingan Rezim Bashar
Para pejabat Turki dan Amerika Serikat dikabarkan telah mengadakan pertemuan pertama untuk membahas rencana operasional mengakhiri rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Kamis (23/8/2012) lalu.

Menurut laporan AFP, pertemuan itu diadakan untuk mengkoordinasikan langkah-langkah militer, intelijen dan politik atas krisis di Suriah sejak penumpasan terhadap protes damai pada Maret 2011 yang menurut para aktivis merenggut lebih 23.000 jiwa.

Delegasi yang terdiri atas para agen intelejen, perwira militer dan diplomat dalam pertemuan Ankara itu dipimpin pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Turki Halit Cevik dan Duta Besar AS Elisabeth Jones.

Pertemuan itu berlangsung pukul 8.00 waktu GMT dan berlangsung selama delapan jam. Tak ada pernyataan pers setelah pembicaraan tertutup tersebut.

Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa pembicaraan Ankara membahas transisi atas Suriah pasca Bashar dan juga cara-cara untuk mendukung oposisi dan menangani para pengungsi.

"Ini dirancang untuk membahas rencana kontingensi menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi," kata Nuland kepada wartawan di Washington.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan rekan sejawatnya dari Turki Ahmet Davutoglu telah mengumumkan rencana-rencana untuk suatu mekanisme demikian mengakhiri rezim Presiden Bashar al-Assad pada 11 Agustus di Istanbul.

Pertemuan Kamis berlangsung beberapa hari setelah Presiden AS Barack Obama memperingatkan Suriah bahwa jika ada usaha atau penggunaan senjata kimia, Washington akan menjadikannya "garis merah" yang akan mengubah perspektifnya mengenai bagaimana menanggapi konflik itu.

Serangan senjata kimia juga akan memicu arus pengungsian ke negara-negara tetangga termasuk Turki yang sudah menampung lebih 70.000 orang Suriah dan juga kepemimpinan pemberontak.



Mursi : Mesir Tidak Ingin Mendekat Dengan Iran
Juru bicara presiden Mesir, Yasser Ali, mengatakan, bahwa Mesir tidak akan mengembalikan hubungan diplomatik yang normal dalam waktu dekat dengan Iran, ujar Ali seperti dikutip oleh Asharq Al-Aswat, London,  Jumat.

Ali mengatakan bahwa kunjungan Presiden Mohamad Mursi ke Teheran, semata-mata hanya menghadiri KTT Non-Blok, dan ini merupakan perubahan kebijakan diplomatik. "Mesir tidak akan secara cepat akan melakukan normalisasi hubungan dengan Teheran", ungkap Ali.

Presiden Mursi membuat posisinya menjadi sangat jelas,  ketika membahas situasi di Suriah pada pertemuan puncak para pemimpin Muslim yang diselenggarakan awal bulan ini di Mekah, yang dihadiri oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, ujar Ali.

Pada puncak, Mursi menyarankan membentuk grup kontak antara Mesir, Arab Saudi, Iran dan Turki, guna  mengatasi krisis di Suriah. Namun, Mursi tidak akan mendukung intervensi militer terhadap Suriah, yang mungkin terjadi, jika rezim Suriah terus bertahan dengan dukungan dari Rusia dan China.

"Mesir menolak rezim Suriah yang tetap berkuasa dengan kekerasan yang  mengorbankan rakyatnya, tetapi pada saat yang sama tidak menerima intervensi militer," jelas Ali.

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi menekankan pentingnya kunjungan Presiden Mohamad Mursi ke Teheran, dan tekad Iran melanjutkan hubungan diplomatik dengan Mesir.

Nampaknya, Presiden Mesir, Mohamad Mursi, bertindak hati-hati terhadap Iran, dan menahan diri, tidak mengambil langkah melakukan normalisasi hubungan kedua negara, mengingat posisi Iran, yang memberikan dukungan terhadap rezim Bashar al-Assad, dan telah menumpahkan begitu banyak rakyatnya. Iran terus memberikan dukungan logistik, militer, dan pasukan, yang mendukung rezim al-Assad. mh.


PENTING : Jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar