Tadi ikut ceramah di Masjid Al-Latief Pasaraya Blok M. Dengan guru saya KH Ali Mustafa Yaqub |
Hari ini saya sibuk diskusi
selama 10 jam dengan orang yang sudah murtad, dan saya hanya berhenti beberapa
menit untuk shalat. Ada pasangan suami isteri, dan saudara lain. Yang isteri
murtad lalu menikah dengan pacar Kristen. Tapi seperti semua kasus yang saya
dapatkan sebelumnya, keputusan untuk murtad itu TIDAK merupakan hasil analisis
terhadap kedua agama, dengan membandingkan isi dari kedua kitabnya, tapi hanya
berasal dari perasaan hati saja.
Dalam 20 tahun belajar dan
mengajar Islam, saya belum pernah bertemu satu orang Muslim yang membandingkan
ajaran Islam dan Kristen dengan menggunakan akal, lalu murtad. Malah banyak
sekali orang Kristen yang berani bandingkan ajaran kedua agama yang masuk
Islam. Yang murtad selalu orang Muslim yang ikuti perasaan hati saja, dan
akalnya dimatikan.
Satu poin yang penting: Kalau mau
ambil keputusan untuk tinggalkan Islam, kenapa tidak berani untuk melibatkan
Tuhan Yang Maha Esa dalam keputusan itu? Kenapa tidak berdoa dan minta
diberikan petunjuk terhadap agama yang BENAR antara kedua pilihan itu, menurut
pendapat Tuhan? Kalau Tuhan tidak dilibatkan dalam keputusan itu (dengan berdoa
minta petunjuk), berarti tidak adil terhadap Tuhan dan juga tidak adil terhadap
diri sendiri.
Kalau mau adil, Islam, Al Qur'an
dan Rasulullah SAW harus "disidangkan" dan harus bisa dibuktikan ayat
mana di dalam Al Qur'an yang palsu, dan harus buktikan Muhammmad bukan seorang
Nabi dan mukjizat mana dari Muhammad SAW yang palsu. Juga harus jelaskan kenapa
setiap Nabi sejak Adam ada penggantinya, dan kitab suci juga ada penggantinya,
dan semuanya yang dulu-dulu mau diterima, tapi Nabi Muhammad SAW dan Al Qur'an
saja yang mau ditolak. Kenapa tidak menolak yang lain-lain juga dengan dasar
pemikiran yang sama? Kenapa tidak menuduh semua kitab lain palsu dan nabi-nabi
lain juga orang gila?
Sungguh tidak adil kalau mau
ambil keputusan bahwa Islam salah dan harus ditinggalkan, tapi minta petunjuk
dari Tuhan tentang keputusan itu tidak mau. Mau katakan Islam dan Muhammad SAW
salah, tapi tidak berani melakukan sidang, di mana ada hak "membela
diri" bagi "tersangka". Seharusnya ada yang berhak menjadi
"pengacara" yang mewakili Muhammad, Al Qur'an dan Islam, untuk
membela status kebenarannya, dengan jawab semua pertanyaan dari orang yang mau
murtad, yang lontarkan tuduhan. Tapi ternyata, orang yang mau murtad itu
biasanya sudah tidak mau pakai akal lagi, dan juga tidak mau adil. Maunya Islam
disalahkan, dan dianggap sesat dan tidak benar, tapi tidak boleh ada proses pengadilan
yang menghadirkan bukti-buktinya. Cukup perasaan hati saja.
Jadi orang yang diskusi dengan
saya diminta untuk berbuat jujur dan adil terhadap Tuhan dan juga diri sendiri.
Kalau mau buktikan Nabi Muhammad SAW bukan seorang Nabi Allah, dan Al Qur'an
bukan kitab suci, dan Islam bukan agama yang benar, SILAHKAN membuktikannya.
Dan silahkan buktikan bahwa Yesus mengatakan setiap hari bahwa sebenarnya dia
adalah Tuhan, dan buktikan Al Kitab dihafalkan dan ditulis oleh murid Yesus dan
masih dijaga kemurniannya dalam bahasa aslinya Yesus sampai sekarang. Silahkan
buktikan bahwa Yesus beribadah di dalam Gereja pada hari Minggu dan baca Al
Kitab dalam bahasa Indonesia lalu nyanyi-nyanyi. Dan kalau tidak bisa buktikan
semua itu, maka SIAPA yang anda ikuti? Karena seharusnya sudah jelas anda tidak
mengikuti Yesus padahal mengaku sebagai pengikut Yesus, dan sebenarnya hanya
ikuti "perkataan orang" yang tidak dikenal.
Kalau mau jujur dan adil, wajib
berdoa kepada Tuhan, dan minta Tuhan yang MEMILIH antara Islam dan Kristen dan
berikan PETUNJUK. Dan setelah dapat petunjuk, harus diyakini sebagai kebenaran
dan mengikutinya. Jadi saya serahkan kepada mereka untuk belajar, berpikir,
bertanya, membaca, merenung dan berdoa. Dan sesudahnya, semoga dapat petunjuk
terhadap jalan yang benar.
Semoga ada manfaatnya.
You might also like:
====
Nasehat Buya Yahya
Silaturahmi
jasad yang tidak dibarengi silaturahmi hati hanya akan tambah merusak hati.
Alangkah banyak orang bersilaturahmi jasad dan di saat berpisah justru
mendapatkan bahan baru untuk menggunjing, menbenci dan mendengkinya buah dari
yang dilihat saat bertemu.
Rosululloh
SAW Bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya". (HR. Imam Muslim)
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya". (HR. Imam Muslim)
Habib Umar bin Hafidz:"jadikanlah televisi,handphone,internet dan alat-alat lainya sebagai pelayan dan pembantu untuk agamamu ,jika tidak,alat-alat itu akan menghancurkan dirimu sedangkan engkau akan tertawa karena tidak menyadarinya,ia akan merusak hatimu,akalmu,akhlakmu,dan fikiranmu,tanpa engkau menyadarinya,engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal paling berharga yang kau miliki".
Sayangilah Ibu dan Bapak kita Sampai Akhir Hayat Mereka
You might also like:
TERJEMAHAN ALQUR’AN 30 JUZ
13.
SURAT 31. LUQMAN - SURAT 32. AS SAJDAH - SURAT 33. AL AHZAB - SURAT 34. SABA' - SURAT 35. FATHIR
23.
SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT 102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT 109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah
mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami
dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki
yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya
kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan
bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar