Pengendaranya pun bisa bergerak memutar melawan gravitasi, seperti sedang bermain
Tim mahasiswa dari Universitas Adelaide berhasil menciptakan kendaraan anti-gravitasi. Berbentuk kursi roda dengan dua roda besar, kendaraan ini dinamakan Edward, yang merupakan singkatan dari Electric Diwheel With Active Rotation Damping.
Sebuah kursi mobil balap ditempatkan di tengahnya, sebagai tempat pengemudi mengendalikan kendaraan berwarna kuning ini. Sedangkan, stik pengendali ditempatkan di antara kedua kaki, hingga memudahkan pengemudi untuk menggerakkannya.
Kendaraan ini mampu menempuh kecepatan 25 mil per jam atau 40 kilometer perjam. Pengendaranya pun bisa bergerak memutar melawan gravitasi, seperti sedang bermain di salah satu wahana permainan Disneyland.
Untuk menciptakan kestabilan saat berkendara, pelajar ini menggunakan persamaan gerak dalam teori matematika, yang diterapkan dalam simulasi. Setelah itu, baru diciptakan sistem kontrolnya.
Kendaraan ini pun mampu bergerak memanjat. Namun, baru bisa memanjat ketinggian dengan derajat kemiringan 12 derajat.
Jack Parsons, salah seorang mahasiswa pembuat Diwheel ini mengatakan, "Edward tak hanya mampu bergerak, tapi juga hijau. Ini menggunakan tenaga listrik, namun dengan tenaga yang bisa dihemat sesuai kecepatan."
Kendaraan ini, selintas mirip dengan salah satu kendaraan dalam film fiksi ilmiah Star Wars: Revenge of the Sith. Mahasiswa itu seakan berusaha menghidupkan fantasi yang dibuat oleh George Lucas dengan menciptakan Diwheel. Namun, tentu saja Diwheel ini tidak bisa digunakan sebagai kendaraan sehari-hari.
Sebuah kursi mobil balap ditempatkan di tengahnya, sebagai tempat pengemudi mengendalikan kendaraan berwarna kuning ini. Sedangkan, stik pengendali ditempatkan di antara kedua kaki, hingga memudahkan pengemudi untuk menggerakkannya.
Kendaraan ini mampu menempuh kecepatan 25 mil per jam atau 40 kilometer perjam. Pengendaranya pun bisa bergerak memutar melawan gravitasi, seperti sedang bermain di salah satu wahana permainan Disneyland.
Untuk menciptakan kestabilan saat berkendara, pelajar ini menggunakan persamaan gerak dalam teori matematika, yang diterapkan dalam simulasi. Setelah itu, baru diciptakan sistem kontrolnya.
Kendaraan ini pun mampu bergerak memanjat. Namun, baru bisa memanjat ketinggian dengan derajat kemiringan 12 derajat.
Jack Parsons, salah seorang mahasiswa pembuat Diwheel ini mengatakan, "Edward tak hanya mampu bergerak, tapi juga hijau. Ini menggunakan tenaga listrik, namun dengan tenaga yang bisa dihemat sesuai kecepatan."
Kendaraan ini, selintas mirip dengan salah satu kendaraan dalam film fiksi ilmiah Star Wars: Revenge of the Sith. Mahasiswa itu seakan berusaha menghidupkan fantasi yang dibuat oleh George Lucas dengan menciptakan Diwheel. Namun, tentu saja Diwheel ini tidak bisa digunakan sebagai kendaraan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar