SITI KHADIJAH RA - (
AHLI SYURGA )
Rasulullah SAW
Bersabda, Sebaik-baik wanita pada zamannya adalah Maryam putri Imran dan
sebaik-baik wanita dari umatnya adalah Khadijah.(HR Bukhari-Muslim) Sewaktu di
tanya Rasulullah tentang siapakah yang akan mengikuti dan menyahut seruan Islam
yang di bawanya di dalam peristiwa kenabian, Khadijah dengan lantang dan yakin
menyahut Sayalah orangnya! Yang sanggup mendengar dan menerima seruan kanda,
dakwahlah saya sebelum kanda berdakwah kepada yang lain.
Saya tetap rela menyerah kepada kanda, mempercayai
kerasulan kanda dan beriman dengan Tuhan Kanda!
Di saat Bani Hasyim mengenakan kepungan dan sekatan
ekonomi terhadap Rasulullah dan Muslimin yang lain, Khadijahlah orang yang
menyalurkan paling banyak bantuan harta bagi membantu perjuangan Islam ketika
itu. Menegakkan agama Allah SWT menerangi kegelapan zaman jahiliyah nan penuh
maksiat.
Dengan kedermawanannya, Khadijah sanggup memberikan
hartanya demi kepentingan dakwah Rasulullah SAW. Pelajaran dari sebaik-baiknya
wanita terbaik dari Umat Islam seperti hadist diatas, dan kemudian ketaatannya
sbb.
Rasulullah saw. bersabda, (Khadijah) beriman ketika
orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku,
dan dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku.
( Tawakal dan sabar )
Inilah yang dilakukan Khadijah sebagai seorang istri
yang suaminya pada saat itu manjadi bulan-bulanan penghinaan masyarakat
Quraisy. Tawakal dan bersabar mengahadapi semuanya telah memberikan energi
positif bukan hanya bagi Khadijah, tetapi juga terhadap Rasulullah sehingga ia
kuat menghadapi semuanya.
Khadijah adalah perempuan agung. Dengan segala
kelebihan yang dimilikinya, ia mampu membuat Rasulullah begitu mencintainya.
Bahkan ketika Khadijah telah tiada pun Rasulullah masih sering mengingatnya.
Pernah suatu waktu Rasulullah berkata kepada Aisyah, Allah tidak memberiku
pengganti yang lebih baik daripada dia.
Beruntung sekali menjadi Khadijah. Ia mendapatkan dua
cinta agung, cinta Allah Swt. dan cinta kekasih Allah. Sebagian sifat-sifat
khadijah di atas, hanyalah bagian kecil dari kecemerlangan yang dimilinya
sebagai wanita. Jika kita menginginkan hal tersebut sudah sepatutnya kita
meneladani Ummul-Mukminat Khadijah.
Setelah berakhirnya pemboikotan kaum Quraisy terhadap
kaum muslim, Siti Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita
kelaparan dan kehausan. Semakin hari kondisi kesehatan badannya semakin
memburuk.
Dalam sakit yang tidak terlalu lama, dalam usia 60
tahun, wafatlah seorang mujahidah suci yang sabar dan teguh imannya, Sayyidah
Siti Khadijah al-Kubra binti Khuwailid.
Siti Khadijah wafat dalam usia 65 tahun pada tanggal 10
Ramadhan tahun ke-10 kenabian, atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau
619 Masehi. Ketia itu, usia Rasulullah sekitar 50 tahun. Beliau dimakamkan di
dataran tinggi Mekkah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun.
Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat
menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika
itu. Karena dua orang yang dicintainya (Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat,
maka tahun itu disebut sebagai Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan
Rasulullah.
Tirulah perilaku mereka yang SUDAH terjamin Syurga, dan
merekalah contoh manusia BERTAQWA, agar kehidupan kita senantiasa terarah untuk
terbukanya jaminan dan bimbingan Allah SWT dijalan yang lurus.
PENTING : Jika Anda merasa website
ini bermanfaat, mohon do'akan
supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon
do'akan
juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah
dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak
amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim
pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan
saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang
sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat
Muslim No. 4912)
K. H. Muhammad Arifin Ilham
BalasHapusAssalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ALLAH menerima sholat "mutawaadhiin" hamba2NYA yg rendah hati", dalam riwayat lain, "Sesungguhnya ALLAH mengangkat derajat hambaNYA yg rendah hati". Lantas siapa yg dimaksud rendah hati itu, 1. Hamba ALLAH yg menunduk dirinya pada SYARIAT ALLAH, Alqur'an & As Sunnah (QS 24:51), 2. Tdk merendahkan org lain baik secara terang2an maupun secara sembunyi2, itu kadang bisa terbaca dari ucapan, sorotan mata, & bahasa tubuh, 3. Sangat suka dg nasehat, suka ngaji duduk di majlis ilmu & zikir walaupun yg mengajarnya lebih muda, 4. Menghormati yg lebih tua & menyayangi yg lebih muda, 5. Hidupnya sederhana bukan krn tdk mampu tetapi tdk mau, 6. Dirasakan kemuliaan akhlaknya oleh klrg, tetangga & sahabatnya, 7. Sangat sibuk asyik memperbaiki dirinya, sama sekali tdk tertarik membicarakan aib Kekurangan org lain, 8. Cinta belas kasih pada yg papa. SubhanALLAH mulianya hamba ALLAH yg rendah hati itu..."semoga arifin & kalian sahabatku, ALLAH hiasi dg sifat mulia inii...aamiin".