Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan masyarakat internasional seharusnya
memberikan naungan kepada warga Rohingya yang menjadi korban diskriminasi di
Myanmar. "Manusia yang tidak memiliki kewarganegaraan bukan berarti kita
bisa bertindak semena-mena kepada mereka. Justru dengan tidak adanya
kewarganegaraan ini masyarakat internasional harus lebih memberikan naungan
kepada mereka," ujarnya, Rabu (1/8).
Menurut Marty, Indonesia sudah menegaskan posisinya selama ini dengan tidak dapat menerima tindakan diskriminatif atau represif terhadap kelompok apa pun dengan alasan apa pun. Khusus kasus Rohingya, kata Marty, sebenarnya sudah mendapat perhatian sejak 2010.
Selama ini dorongan dari Indonesia bagi Myanmar, kata dia, bukan hanya berupa perubahan politik dan reformasi demokratisasi, melainkan juga meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Myanmar. "Namun adanya insiden kemarin yang mengakibatkan jatuhnya korban, kita sangat prihatin dan menentang tindakan-tindakan kekerasan itu," ujar Marty.
Selain meminta Myanmar agar menunjukkan sikap yang lebih toleran, Indonesia juga berusaha di kerangka sidang majelis umum PBB Komisi III maupun dalam kerangka dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa dan tentunya juga menampung pengungsi dari Rohingya di Indonesia yang saat ini berjumlah 394 jiwa.
"Minggu depan akan ada pertemuan KTT Khusus OKI di Makkah membahas masalah Suriah dan tentu kita akan membawa masalah Rohingya ini, tapi bukan hanya kepedulian kita yang kita sampaikan dengan tegas namun juga perlu analisa aktif pada permasalahan agar ada penyelesaian dan penanganan yang baik terhadap masalah ini," ujar Marty.
Menurut Marty, Indonesia sudah menegaskan posisinya selama ini dengan tidak dapat menerima tindakan diskriminatif atau represif terhadap kelompok apa pun dengan alasan apa pun. Khusus kasus Rohingya, kata Marty, sebenarnya sudah mendapat perhatian sejak 2010.
Selama ini dorongan dari Indonesia bagi Myanmar, kata dia, bukan hanya berupa perubahan politik dan reformasi demokratisasi, melainkan juga meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Myanmar. "Namun adanya insiden kemarin yang mengakibatkan jatuhnya korban, kita sangat prihatin dan menentang tindakan-tindakan kekerasan itu," ujar Marty.
Selain meminta Myanmar agar menunjukkan sikap yang lebih toleran, Indonesia juga berusaha di kerangka sidang majelis umum PBB Komisi III maupun dalam kerangka dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa dan tentunya juga menampung pengungsi dari Rohingya di Indonesia yang saat ini berjumlah 394 jiwa.
"Minggu depan akan ada pertemuan KTT Khusus OKI di Makkah membahas masalah Suriah dan tentu kita akan membawa masalah Rohingya ini, tapi bukan hanya kepedulian kita yang kita sampaikan dengan tegas namun juga perlu analisa aktif pada permasalahan agar ada penyelesaian dan penanganan yang baik terhadap masalah ini," ujar Marty.
Parlemen Pakistan: Soal Rohingya, PBB
Seperti Penonton Bisu
Pengungsi Muslim Rohingya. |
Anggota
parlemen Pakistan mengutuk kekerasan yang berlangsung terhadap minoritas Muslim
Rohingya di Myanmar. Anggota parlemen mendesak masyarakat internasional untuk
melakukan upaya lebih lanjut dalam menghentikan pembantaian umat Islam
tersebut.
Mereka mengatakan,
organisasi internasional PBB tak serius menangani masalah Rohingya di Myanmar.
Para anggota parlemen Pakistan menggambarkan perilaku PBB seperti penonton
bisu. Para anggota legislatif meminta pemerintah Pakistan untuk mengajukan
protes atas pembataian tersebut pada PBB.
Jumat
lalu, ratusan warga Pakistan turun ke jalan-jalan di kota Quetta, Baluchistan.
Mereka mengutuk aksi brutal pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
PBB
mengatakan, puluhan tahun diskriminasi melanda Muslim Rohingya. Pemerintah
Myanmar menerapkan pembatasan terhadap Muslim Rohingya. Pemerintah memotong hak
atas tanah, pendidikan dan pelayanan publik Muslim Rohingya.
Laporan
mengatakan, banyak Muslim Rohingya tewas sejak terjadinya bentrokan. Sementara
ribuan lainnya hilang dan menjadi pengungsi.
Sementara
itu aktivis PBB mengatakan, akan memberikan bantuan kemanusiaan pada para
pengungsi. Mereka juga meminta pemerintah Myanmar menghentikan pembantaian dan
penganiayaan terhadap umat Islam.
"Pasukan Myanmar yang melakukan pembunuhan, pemerkosaan, dan penangkapan massif terhadap Muslim Rohingya setelah gagal melindungi keduanya, baik Muslim Rohingya maupun Budha Arakan selama kekerasan di Burma barat pada bulan Juni 2012," lembaga HAM itu menyatakan dalam laporannya, Rabu (1/8/2012).
Laporan HRW ini pun menyatakan bahwa pemerintah melarang organisasi kemanusiaan untuk mengakses Muslim Rohingya dan tindakan itu telah "menyebabkan lebih dari 100.000 orang terusir dan menderita kekurangan makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan."
Laporan itu menambahkan bahwa aksi kekerasan terhadap Muslim Rohingya memperlihatkan bahwa penganiayaan dan diskriminasi yang didukung oleh negara telah berlangsung cukup lama meskipun pemerintah Myanmar telah bersumpah untuk mengakhiri diskriminasi etnis.
"Saat orang-orang berusaha untuk menyalakan kekerasan - yang direncanakan oleh gerombolan Buddha, pasukan paramiliter menembak ke arah kami. Dan gerombolan tersebut memukuli kami dengan tongkat yang cukup besar," salah seorang saksi mata menyatakan pada HRW.
"Pasukan keamanan Burma gagal untuk melindungi Arakan dan Rohingya. Bahkan yang terjadi adalah mereka yang melakukan kekerasan terhadap Rohingya," ujar Brad Adams, direktur HRW untuk wilayah Asia.
HRW pun mengeluhkan tidak adanya tanggapan dari komunitas internasional atas kejahatan pemerintah Myanmar terhadap Muslim di negaranya.
Sumber
PENTING : Jika Anda merasa website
ini bermanfaat, mohon do'akan
supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur
keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon
do'akan
juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah
dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak
amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim
pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan
saudaranya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang
sama.” (Hadits Shahih, Riwayat
Muslim No. 4912)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar