“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada
Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
Doa Nabiyullah Ibrahim dan Nuh ‘alaihima al-salam
menjadi bukti akan keutamaan istighfar untuk kaum mukminin dan mukminat.
“(Doa Nabi Ibrahim): Ya Tuhan kami, beri ampunlah
aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya
hisab (hari kiamat)".” (QS. Ibrahim: 41)
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang
masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan
perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang lalim itu
selain kebinasaan".” (QS. Nuuh: 28)
Allah mengabadikan sifat Ahlussunnah wal Jama’ah
dalam Al-Qur'an, yang salah satu sifat mereka suka mendoakan kebaikan kepada
saudara seiman mereka.
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah
Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman;
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".”
(QS. Al-Hasy: 10)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di berkata
dalam menafsirkan doa ini, “Doa ini mencakup semua kaum mukminin, terdahulu dari
kalangan sahabat, orang sebelum dan sesudah mereka. Ini merupakan bagian dari
keutamaan iman, bahwa kaum mukminin sebagian mereka mengambil manfaat dari
sebagian yang lain, sebagian mereka mendoakan kebaikan untuk sebagian yang lain
karena sebab sama-sama beriman. Di mana iman ini mewajibkan adanya ikatan
persaudaraan antar kaum mukminin yang di antara cabangnya adalah sebagian
mereka mendoakan kebaikan untuk sebagian yang lain dan sebagian mereka
mencintai sebagian yang lain.”
Memohonkan ampunan untuk kaum mukminin adalah
bagian dari mendoakan kebaikan untuk mereka. Ini merupakan hak persaudaraan
seiman. Yaitu berharap agar Allah memberikan ampunan atas dosa-dosa mereka
dengan dihilangkan dosa tersebut dan hukuman atasnya dari mereka.
Tentang keutamaan istighfar untuk kaum mukminan ini
ditunjukkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
“Siapa yang beritighfar (memintakan ampunan) untuk
orang-orang beriman laki-laki dan perempuan maka Allah mencatat kebaikan
untuknya sebanyak kaum muminin dan mukminat.”(HR. al-Thabrani dan dihassankan
Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’. Al-Haitsami berkata tentangnya dalam
Majma’ al-Zawaid: sanadnya baik)
Ini dikuatkan dengan keterangan lain, bahwa siapa
yang mendoakan saudara muslimnya tanpa diketahui oleh yang didoakan maka ada
malaikat yang mengaminkan doanya tersebut dan mendoakan kebaikan semisalnya
untuk dirinya.
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu, Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda,
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim
lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas
kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang
ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi
saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, “Amin (semoga Allah
mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR. Muslim)
Keutamaan yang besar ini diberikan kepada mereka
yang memiliki sifat rahmah kepada saudara seimannya, menginginan kebaikan untuk
saudaranya sebagaimana ia menginginkan kebaikan itu untuk dirinya sendiri.
Sehingga rahmah yang diberikannya kepada saudaranya seiman menjadikan rahmah
dari Dzat yang dilangit turun kepadanya. Bahkan lebih dari itu, pahala melimpah
sebanyak orang beriman yang mendapat kebaikan dari doanya tersebut akan
diperolehnya.
Nasehat Buya Yahya
Silaturahmi
jasad yang tidak dibarengi silaturahmi hati hanya akan tambah merusak hati.
Alangkah banyak orang bersilaturahmi jasad dan di saat berpisah justru
mendapatkan bahan baru untuk menggunjing, menbenci dan mendengkinya buah dari
yang dilihat saat bertemu.
Rosululloh
SAW Bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya". (HR. Imam Muslim)
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya". (HR. Imam Muslim)
Habib Umar bin Hafidz:"jadikanlah televisi,handphone,internet dan alat-alat lainya sebagai pelayan dan pembantu untuk agamamu ,jika tidak,alat-alat itu akan menghancurkan dirimu sedangkan engkau akan tertawa karena tidak menyadarinya,ia akan merusak hatimu,akalmu,akhlakmu,dan fikiranmu,tanpa engkau menyadarinya,engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal paling berharga yang kau miliki".
Sayangilah Ibu dan Bapak kita Sampai Akhir Hayat Mereka
You might also like:
TERJEMAHAN ALQUR’AN 30 JUZ
13.
SURAT 31. LUQMAN - SURAT 32. AS SAJDAH - SURAT 33. AL AHZAB - SURAT 34. SABA' - SURAT 35. FATHIR
23.
SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT 102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT 109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah
mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami
dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki
yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya
kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan
bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar