Kediri - Peninggalan Kerajaan Kediri di wilayah kota tidak hanya dari sejumlah peninggalan benda purbakala di Museum Airlangga. Goa Selomangleng di bagian bawah Gunung Klotok diyakini sebagai tempat pertapaan puteri Sri Aji JayabayaRaja Erlangga, Dewi Kilisuci, hingga mengantarkannya menjadi Nyi Roro Kidul.
Goa Selomangleng tepatnya berada di sisi timur Goa Selomangleng, dengan tampilan terdiri atas cekungan tak begitu dalam dan memiliki 2 pintu yang saling terhubung di
dalamnya. Berbeda pada perwujudan goa pada umumnya yang hanya bebatuan cadas, di bagian dinding Goa Selomangleng terdapat relief, termasuk di bagian pintunya.
"Yang di pintu itu Prabu Lono Seladono, dia dari Ponorogo dan dulu menjadi pengawal
setia Dewi Kilisuci," kata juru kunci Goa Selomangleng, Kanirin (80) menggambarkan
relief di bagian pintu kepada detiksurabaya.com yang menemaninya, Kamis (27/1/2011).
Di bagian dalam Goa Selomangleng, masih kata Kanirin, juga terdapat cekungan di kanan dan kirinya. Konon itu adalah lokasi Dewi Kilisuci bertapa, sampai mengantarkan menjadi Nyi Rodo Kidul, penguasa laut selatan.
"Dulu cekungan ini bisa terhubung langsung ke laut selatan, tapi sekarang sudah tidak lagi," sambungnya tanpa menjelaskan alasan hilangnya kemampuan magis di cekungan dalam tersebut.
Karena keberadaan Dewi Kilisuci sebagai mantan penghuninya, Goa Selomangleng saat ini dipercaya sebagai tempat yang juga mujarab untuk pemanjatan permintaan, tentnya sesuai dengan kepercayaan pelakunya. Itu dibuktikan dengan terus adanya pengunjung yang melakukan hal tersebut, yang bahkan tidak hanya dari kota dan Kabupaten Kediri.
"Ya namanya berusaha, boleh saja. Tapi mintanya tetap kepada Gusti (Allah), disini
hanya pelantarnya saja," tegas Kanirin.
Keistimewaan Goa Selomangleng sebagai lokasi pertapaan Dewi Kilisuci juga dibenarkan dalam catatan sejarah. Dosen Ilmu Sejarah UNP Kediri Zainal Afandi mengatakan, Dewi Kilisuci adalah puteri Raja Erlangga, sosok yang memecah wangsa Dharma Wangsa menjadi Panjalu dan Jenggala, cikal bakal berdirinya Kerajaan Kediri yang memiliki tak larut dalam urusan dunia, dengan memilih mengasingkan diri dalam pertapaan. Dewi Kilisuwi menolak menerima tahta dari ayahnya dan memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata.
"Kalau sekarang, dia itu lelaku makrifat. Tidak ingin larut dalam urusan dunia, termasuk rebutan tahta kerajaan dan memilih mengabdikan dirinya untuk kepentingan
agama," terang Zainal.
Zainal juga mengatakan, Goa Selomangleng konon juga menjadi tempat pertapaan Raja Erlangga, sesaat setelah membelah kerajaannya menjadi Panjalu dan Jenggala, serta menyerahkan tahta ke anak-anaknya tersebut.
Sementara informasi yang beredar, dalam perjalanan waktu Goa Selomangleng juga dikenal sebagai lokasi pertapaan favorit sejumlah petinggi bangsa, diantaranya proklamator Ir Soekarno atau Bung Karno
http://surabaya.detik.com/read/2011/01/27/171344/1556078/475/goa-selomangleng-tempat-pertapaan-puteri-raja-erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar