Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Selasa, 08 Maret 2011

HARUN YAHYA ATLAS PENCIPTAAN

TENTANG PENULIS
Kini menulis dengan nama pena HARUN YAHYA, Adnan Oktar
dilahirkan di Ankara pada tahun 1956. Setelah menyelesaikan
pendidikan dasar dan lanjutan di Ankara, ia memelajari ilmu sosial
budaya di Universitas Mimar Sinan, Istambul dan filsafat di Universitas
Istambul. Sejak tahun 1980-an, ia telah mengarang banyak buku
tentang masalah-masalah politik, ilmiah, dan keimanan. Harun Yahya
dikenal baik sebagai pengarang karya-karya penting yang
mengungkapkan kemunafikan kaum evolusionis, pernyataanpernyataan
tidak sahih mereka, serta hubungan gelap antara
Darwinisme dan ideologi-ideologi bersimbah darah seperti fasisme
dan komunisme.
Karya-karya Harun Yahya, yang diterjemahkan ke 57 bahasa, jika
dikumpulkan membentuk lebih dari 45. 000 halaman dan 30,000
ilustrasi.
Nama penanya merupakan gabungan nama-nama Harun (Aaron)
dan Yahya (John), sebagai pengingat kepada dua nabi mulia yang
berjuang melawan kelemahan iman kaum mereka. Stempel Nabi pada
sampul semua bukunya adalah perlambang dan berkaitan dengan
isi buku. Stempel itu mewakili Al Qur'an (Sang Kitab Penutup)
dan Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi. Dengan
bimbingan Al Qur'an dan Sunnah (teladan Nabi SAW),
pengarang menjadikannya tujuan pribadi untuk
menyanggah setiap konsep dasar ideologi-ideologi niragama
dan mengumandangkan "kata pamungkas"
untuk membungkam habis keberatan-keberatan yang
diajukan terhadap agama. Ia menggunakan cap Nabi
penutup SAW, yang meraih puncak kearifan dan
kesempurnaan akhlak, sebagai tanda niat dirinya
melontarkan kata pamungkas itu.
Semua karya Harun Yahya berbagi sebuah tujuan
tunggal: menyampaikan pesan Al Qur'an,
mendorong para pembaca merenungkan
masalah-masalah yang terkait kepada keimanan semisal keberadaan Allah, keesaanNya, dan hari kemudian,
serta menyingkapkan landasan rapuh dan ideologi menyimpang sistem-sistem nir-agama.
Harun Yahya menangguk gairah membaca yang luas di banyak negara, mulai dari India hingga Amerika
Serikat, Inggris hingga Indonesia, Polandia hingga Bosnia, Spanyol hingga Brasil, Malaysia hingga Italia,
Prancis hingga Bulgaria dan Rusia. Sebagian bukunya tersedia dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman,
Spanyol, Italia, Portugis, Urdu, Arab, Albania, China, Swahili, Hausa, Dhivehi (bahasa di Mauritius), Rusia,
Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Melayu, Turki Uygur , Indonesia, Bengali, Denmark, dan Swedia.
Disambut amat hangat di seluruh dunia, karya-karya ini telah berperan penting dalam mengembalikan
keimanan banyak orang kepada Allah dan meraih wawasan lebih dalam akan keimanan mereka.
Kebijaksanaan dan ketulusan buku-bukunya beserta gaya khas yang mudah dipahami, langsung
memengaruhi setiap orang yang membaca. Mereka yang sungguh-sungguh memikirkan isi buku-bukunya
tidak lagi membela ateisme atau ideologi menyimpang dan filsafat materialistik lainnya, sebab bukubukunya
bersifat langsung mengena, membawa hasil yang pasti dan tidak terbantahkan. Bahkan jika mereka
bersikukuh [dengan dukungan mereka], itu sekadar keras kepala yang emosional, sebab buku-buku Harun
Yahya menyanggah semua ideologi itu mulai dari landasan terbawahnya. Semua gerakan pengingkaran
masa kini secara ideologis ditaklukkan, berkat buku-bukyu karangan Harun Yahya.
Tak pelak lagi, inilah hasil kebijaksanaan dan keterang-benderangan Al Qur'an. Pengarang secara
rendah hati meniatkan karya-karyanya agar bermanfaat sebagai suatu ikhtiar dalam pencarian manusia bagi
jalan Allah yang lempang. Keuntungan materi tidak diburu dalam penerbitan karya-karya ini.
Mereka yang mendorong orang lain membaca buku-buku pengarang, demi membuka pikiran dan hati,
serta membimbing orang menjadi hamba Allah yang lebih taat, telah melakukan amal yang tak ternilai.
Sementara itu, hanyalah menyia-nyiakan waktu dan tenaga untuk menyebarkan buku-buku lain [yang
berseberangan] yang menimbulkan kebingungan di benak masyarakat, membawa orang kepada kekacauan
ideologis dan jelas-jelas tidak berpengaruh kuat dan tepat dalam mengenyahkan keraguan di hati
sebagaimana terbukti dari pengalaman terdahulu. Mustahil bagi buku-buku yang dikarang lebih demi
menekankan kepiawaian berbahasa penulisnya daripada tujuan agung menyelamatkan orang dari hilangnya
keimanan berpengaruh sebesar itu. Mereka yang meragukan hal ini dapat mudah melihat bahwa satusatunya
maksud buku-buku Harun Yahya adalah mengatasi keingkaran dan menyebarluaskan nilai-nilai
akhlak Al Qur'an. Keberhasilan dan dampak amal ini terwujud dalam bentuk keyakinan pembacanya.
Satu hal yang harus diingat. Alasan utama bagi terus berlangsungnya kekejaman, pertikaian, dan aneka
penderitaan lain yang ditanggung oleh sebagian besar masyarakat dunia adalah meruyaknya keingkaran
secara ideologis. Ini dapat diakhiri hanya dengan penaklukan secara ideologis keingkaran dan dengan
menyampaikan keajaiban-keajiban penciptaan dan akhlak Al Qur'an sehingga orang dapat hidup dengan
menjalankannya. Dengan memandang keadaan dunia saat ini, yang tenggelam dalam pusaran kekerasan,
penyelewengan, dan pertikaian, jelas-jelas amal ini harus lekas-lekas disampaikan dan tepat sasaran, atau
kita akan amat terlambat.
Dalam upaya demikian, buku-buku Harun Yahya mengambil posisi terdepan. Insya Allah, bukubukunya
akan menjadi suatu ikhtiar dengan mana orang-orang di abad ke-21 menggapai kedamaian,
keadilan, dan kebahagiaan sebagaimana dijanjikan di dalam Al Qur'an.










Kepada Para Pembaca
Satu bagian khusus disisihkan untuk keruntuhan teori evolusi karena teori itu memberi landasan
bagi semua filsafat anti-agama. Karena Darwinisme menolak fakta penciptaan-dan sebagai
akibatnya, keberadaan Allah-lebih dari 140 tahun terakhir Darwin telah menyebabkan banyak
orang melepaskan keimanan atau tersungkur ke dalam keraguan. Oleh karena itu, menunjukkan
kepada setiap orang bahwa teori itu sebuah tipu daya merupakan satu amal yang dianjurkan, satu
tugas penting. Karena sebagian pembaca mungkin berkesempatan membaca hanya salah satu
buku kami, kami pikir satu bab khusus yang merangkum topik itu patut diluangkan.
Semua buku karya Harun Yahya menjelaskan masalah-masalah seputar keimanan menurut
petunjuk ayat-ayat Al Qur'an dan mengajak pembaca agar memelajari firman Allah serta
menjalankannya dalam hidup. Semua pokok yang menyangkut ayat-ayat Allah dijelaskan
sedemikian rupa agar tidak menyisakan keraguan atau pertanyaan di benak pembaca. Gaya
tulisan yang tulus, sederhana, dan lancar memastikan bahwa setiap orang dari segala umur dan
kelompok sosial dapat mudah memahaminya. Berkat tuturan yang mengena dan jelas, bukubuku
Harun Yahya dapat dibaca sekali jalan. Bahkan mereka yang penuh semangat menolak
agama tergugah oleh fakta-fakta yang direkam buku-bukunya dan tidak mampu membantah
kebenaran isinya.
Buku ini serta semua buku lain karangan penulis dapat dibaca sendirian, atau diperbincangkan
dalam kelompok. Para pembaca yang ingin menarik manfaat dari buku-buku pengarang akan
mendapati bahwa perbincangan itu sangat berguna, membuat para peserta saling menceritakan
permenungan dan pengalaman.
Di samping itu, menyumbang bagi penerbitan dan dibacanya buku-buku ini adalah suatu amal
besar bagi agama Islam. Semua buku pengarang sangat meyakinkan. Oleh karena itulah, untuk
menyampaikan agama sejati kepada orang lain, satu cara paling mengena adalah mendorong
mereka membaca buku-buku itu.
Kami berharap pembaca akan menyimak juga tinjauan atas buku-buku lain karya pengarang di
bagian belakang buku ini. Bahan sumber yang dipakai pengarang bagi masalah-masalah yang
berkaitan dengan keimanan sangat bermanfaat dan menyenangkan untuk dibaca.
Dalam buku-buku pengarang, tidak seperti buku-buku lain, Anda tidak akan menemukan
pandangan pribadi penulis, penjelasan yang berhulu pada sumber-sumber yang meragukan, gaya
tutur yang mengabaikan penghormatan dan penjunjungan kepada hal-hal yang suci, maupun
pandangan berputus asa dan pesimistik yang menanamkan keraguan di benak serta
penyimpangan di hati.
Diterjemahkan dari bahasa Turki ke bahasa Inggris oleh:
Carl Nino Rossini dan Ronald Evans
Versi bahasa Inggris disunting oleh:
Timothy Mossman
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh:
Erich H. Ekoputra
Versi bahasa Inggris diterbitkan oleh:
GLOBAL PUBLISHING
Talatpasa Mah. Emirgazi Caddesi
‹brahim Elmas ‹fl Merkezi A Blok Kat 4
Okmeydani-‹stambul, Turki
Telp. : (+90 212) 222 00 88
Versi bahasa Inggris dicetak dan dikemas oleh:
Secil Ofset
100 Yil Mah. MAS-SIT Matbaacilar Sitesi
4. Cadde No: 77 Bagcilar-Istambul, Turki
Telp. : (+90 212) 629 06 15
Semua terjemahan dari Al Qur'an dalam bahasa Indonesia merujuk ke:
Terjemahan Al Qu'ran Departemen Agama Republik Indonesia
Singkatan yang digunakan:
(SAW): Sallallahu 'Alaihi Wassalam (mengikuti rujukan kepada Nabi Muhammad)








PENGANTAR
150 tahun yang lalu, Charles Darwin, seorang ilmuwan
alam dari Inggris, mengajukan sebuah teori yang didasarkan
pada berbagai pengamatan yang ia lakukan selama
perjalanannya, namun yang tidak dapat disokong oleh
temuan-temuan ilmiah sesudahnya. Pada intinya, teori
evolusi Darwin terdiri atas beragam skenario, asumsi, dan
penyimpulan (konjektur) yang dilamunkan olehnya
dalam angan-angannya.
Menurut skenario evolusinya, zat-zat mati bersatu
secara kebetulan untuk membangkitkan sel hidup pertama.
Tidak pelak lagi bahwa pernyataan ini sangat tidak cermat
dan sesuatu yang tidak bisa diperkuat oleh petunjuk atau
temuan ilmiah. Kemudian, menurut mitos itu, wujud
kehidupan bersel tunggal ini
pelan-pelan-dan lagi-lagi
secara kebetulan-berubah menjadi
spesies mikroba hidup pertama-dengan
kata lain, berevolusi. Menurut kesalahkaprahan evolusi ini, semua
bentuk kehidupan di Bumi, dari bakteri hingga manusia, muncul
sebagai hasil proses khayali sedemikian.
Pernyataan Darwin tentulah didasarkan tidak atas petunjuk atau
temuan ilmiah. Namun, karena pemahaman ilmiah dan peralatan
teknologi yang tersedia saat itu boleh dikatakan masih sederhana,
makna sepenuhnya pendapat Darwin yang ganjil dan tidak realistis itu
tak sepenuhnya jelas terpampang. Dalam keadaan seperti itu, skenario
Darwin mendapat pengakuan umum dari
sejumlah besar kalangan. Landasan
teori evolusi Darwin adalah
materialisme. Karena itu,
tidak perlu waktu lama bagi teorinya untuk dianut para
materialis. Karena menolak fakta penciptaan, kalangan
materialis membuta dalam merengkuh teori evolusi,
bahkan menyatakan bahwa teori itulah yang diyakini
sebagai dasar ilmiah dari pandangan dunia mereka.
Dengan melakukan sejumlah besar penelitian dan
penyelidikan serta membangun lingkungan buatan di
Salah satu temuan besar yang membantah teori evolusi
adalah rekaman fosil, yang mengungkapkan bahwa
struktur spesies-spesies hidup tetap tak berubah selama
puluhan juta tahun. Dalam foto adalah seekor serangga
yang hidup di masa kita dan fosilnya yang berumur 50
juta tahun. Spesies ini, yang tetap sama setelah 50 juta
tahun, membantah evolusi.
Mikroskop lensa tunggal yang
digunakan Darwin mengungkapkan
alat-alat teknologi yang terbatas dan
belum berkembang di masa itu.
Charles Darwin
Adnan Oktar 15
laboratorium-laboratorium,
mereka mencoba menghadirkan
temuan-temuan yang akan
menguatkan teori Darwin. Akan
tetapi, setiap keping penelitian
dan setiap temuan baru yang
mereka peroleh hanyalah
menyusun petunjuk yang
membantah alih-alih
menegaskan teori. Ilmu
pengetahuan dan teknologi
membuat kemajuan pesat sejak
awal abad ke-20 dan membantah
teori evolusi. Semua cabang
ilmiah yang berkaitan dengan
pokok itu-seperti mikrobiologi,
biomatematika, biologi sel,
biokimia, genetika, anatomi,
fisiologi, antropologi, dan
paleontologi-menyingkapkan tak
terhitung bukti yang semuanya
melemahkan teori evolusi.
Rekaman fosil mungkin
merupakan petunjuk terpenting yang meruntuhkan pernyataan-pernyataan teori evolusi. Fosil-fosil
mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan di Bumi tidak pernah mengalami bahkan secuil pun
perubahan dan tidak pernah saling berkembang ke satu sama lain. Dengan meneliti rekaman fosil, kita
mengetahui bahwa mahluk-mahluk hidup saat ini persis sama dengan mahluk-mahluk hidup jutaan
tahun silam-dengan kata lain, mereka tidak pernah mengalami evolusi. Bahkan selama zaman-zaman
paling kuno, bentuk-bentuk kehidupan muncul mendadak beserta segenap struktur rumitnya-dengan
ciri-ciri sempurna dan unggul, sebagaimana keturunannya hari ini. Ini menunjukkan satu fakta tak
terbantahkan. Mahluk-mahluk hidup tidak muncul lewat proses khayali evolusi. Semua mahluk hidup
yang pernah ada di Bumi diciptakan oleh Allah. Fakta penciptaan
ini tersingkap sekali lagi dalam jejak-jejak yang ditinggalkan oleh
mahluk-mahluk hidup yang tanpa cela. Buku ini akan memberikan
Anda bukan hanya informasi tentang apa itu fosil dan di mana serta
bagaimana ditemukan, namun juga penelitian lebih dalam beragam
spesimen fosil yang jutaan tahun umurnya dan tetap mampu
menyerukan, “Kami tidak pernah mengalami evolusi; kami
diciptakan. ” Fosil-fosil yang dibahas dan diuraikan di buku ini
hanya sebagian kecil contoh dari ratusan juta
spesimen yang membuktikan fakta penciptaan. Dan
bahkan sedikit contoh ini sudah cukup
membuktikan bahwa teori evolusi itu kebohongan
dan tipuan besar dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Pakis telah memertahankan struktur yang
sama sejak hari diciptakan. Pakis yang tetap
sama selama kira-kira 300 juta tahun adalah
sepotong petunjuk yang menguatkan
ketidaksahihan teori evolusi.
Fosil salamander
berumur 125 juta
tahun dan mitra
masa kininya.








APAKAH FOSIL ITU?
Menurut definisi terluasnya, fosil adalah sisa mahluk hidup yang hidup dulu sekali dan masih ada
hingga hari ini karena terawetkan oleh keadaan alam. Fosil-fosil yang sampai kepada kita adalah bagianbagian
tubuh suatu organisme, atau sisa-sisa yang ditinggalkan saat
mahluk hidup terkait masih hidup (yang terakhir ini disebut
fosil jejak). Fosil terbentuk ketika binatang atau
tumbuhan mati terawetkan sebelum sempat
membusuk sempurna, lalu menjadi bagian dari
batuan endapan Bumi. Agar proses pemfosilan
berlangsung, binatang atau tumbuhan harus
cepat-cepat terkubur-biasanya dengan cara
dibungkus lapisan lempung. Secara umum,
hal itu diikuti oleh proses kimiawi, dengan
mana pengawetan terjamin lewat cara
perubahan mineral yang terjadi pada
FOSIL KODOK
BERUMUR 50
JUTA TAHUN
Tidak ada
perbedaan antara
kodok ini, yang
hidup 50 juta tahun
silam, dan yang
hidup hari ini.
Fosil pohon birk
dari Zaman
Paleosen (65,5
hingga 55 juta
tahun silam) yang
ditemukan di
Montana adalah
fosil tiga dimensi.
Udang yang hidup 250 juta dan 70
juta tahun silam sama dengan yang
hidup di zaman kita. Udang yang
tetap tak berubah selama jutaan
tahun menunjukkan bahwa evolusi
tidak pernah terjadi.
Bintang laut berumur antara 443 dan 490 tahun ini
mengungkapkan bahwa bintang laut tetap sama selama
ratusan juta tahun dan tidak berevolusi.
jaringan-jaringan asli.
Fosil adalah petunjuk terpenting rincian kehidupan prasejarah. Dari berbagai kawasan dunia,
ratusan juta fosil telah diperoleh dan semuanya memberikan sebuah jendela untuk melihat sejarah dan
struktur kehidupan di Bumi. Jutaan fosil menandakan bahwa spesies-spesies muncul mendadak,
terbentuk sempurna dan beserta struktur rumitnya, dan tidak mengalami perubahan apapun selama
jutaan tahun setelah itu. Inilah bukti penting bahwa kehidupan dimunculkan dari ketiadaan-dengan
kata lain, kehidupan itu diciptakan. Spesimen-spesimen fosil yang dinyatakan para evolusionis sebagai
“fosil antara” sedikit jumlahnya dan ketidaksahihannya telah dibuktikan secara ilmiah. Pada saat yang
sama, sebagian spesimen yang digambarkan sebagai fosil antara telah terungkap sebagai pemalsuan,
menunjukkan bahwa para Darwinisdemikian berputus asa sampai-sampai berpaling ke penipuan.
Selama 150 tahun terakhir atau lebih, fosil-fosil hasil penggalian yang
dilakukan di seluruh dunia membuktikan bahwa ikan itu
selalu dulunya ikan, serangga itu selalu dulunya
Fosil kepiting yang
hidup antara 38 dan
23 juta tahun silam.
SEMUT BERSAYAP YANG HIDUP
ANTARA 20 HINGGA 15 JUTA
TAHUN SILAM
Fosil-fosil yang terperangkap dalam
damar oleh pengerasan getah juga
membantah teori evolusi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar