Osama bin Laden Dikabarkan Tewas
Washington - Setelah bertahun-tahun diburu otoritas Amerika Serikat, kini ada berita mengejutkan tentang Osama bin Laden. Pemimpin jaringan teroris Al Qaeda itu dikabarkan tewas. Jasadnya telah ditemukan otoritas Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyampaikan perihal kematian Osama itu dalam pidatonya yang akan disampaikan sebentar lagi. Demikian seperti diberitakan CNN, Senin (2/5/2011).
Berita kematian Osama telah ramai digunjingkan di Twitter. Seorang reporter CBS berkicau di akun Twitter-nya tentang kematian Osama.
"Pembantu komite Intelijen DPR mengkonfirmasi bahwa Osama bin Laden tewas. AS mendapatkan jasadnya," kicaunya.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyampaikan perihal kematian Osama itu dalam pidatonya yang akan disampaikan sebentar lagi. Demikian seperti diberitakan CNN, Senin (2/5/2011).
Berita kematian Osama telah ramai digunjingkan di Twitter. Seorang reporter CBS berkicau di akun Twitter-nya tentang kematian Osama.
"Pembantu komite Intelijen DPR mengkonfirmasi bahwa Osama bin Laden tewas. AS mendapatkan jasadnya," kicaunya.
Osama bin Laden Tewas di Pakistan
Washington - Setelah bertahun-tahun menjadi buronan nomor satu dunia, pemimpin jaringan Al Qaeda Osama bin Laden tewas. Belum jelas bagaimana Osama tewas.
Namun menurut pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir CNN, Senin (2/5/2011), Osama tewas di pinggiran Islamabad, Pakistan. Pria kelahiran Arab Saudi itu tewas dalam operasi intelijen AS yang menargetkan sebuah gedung di pinggiran Islamabad.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menurut rencana akan menyampaikan pidato guna mengumumkan kematian Osama.
Osama telah diburu Angkatan Bersenjata AS sejak serangkaian serangan terhadap target-target Barat termasuk serangan 11 September 2001 di New York dan Washington, AS.
Namun menurut pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir CNN, Senin (2/5/2011), Osama tewas di pinggiran Islamabad, Pakistan. Pria kelahiran Arab Saudi itu tewas dalam operasi intelijen AS yang menargetkan sebuah gedung di pinggiran Islamabad.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menurut rencana akan menyampaikan pidato guna mengumumkan kematian Osama.
Osama telah diburu Angkatan Bersenjata AS sejak serangkaian serangan terhadap target-target Barat termasuk serangan 11 September 2001 di New York dan Washington, AS.
Osama Diserang di Bangunan Besar
Dikelilingi Tembok Tinggi
Washington - Osama bin Laden tewas dalam serangan yang dilancarkan pasukan elit Angkatan Laut AS, SEAL pada Minggu, 1 Mei pagi waktu setempat. Serangan itu dilancarkan ke sebuah bangunan besar di Abbotabad, sekitar 35 mil dari Islamabad.
Gedung itu dibangun pada tahun 2005 dan tampaknya telah menjadi kediaman keluarga Osama selama beberapa waktu. Demikian disampaikan pejabat-pejabat intelijen AS seperti dilansir harian Telegraph, Senin (2/5/2011).
Bangunan itu berada di daerah Abbotabad, tempat banyak pensiunan pejabat militer Pakistan tinggal. Bangunan tersebut terlihat berbeda dari rumah-rumah warga lainnya. Bangunan itu delapan kali lebih besar dari rumah warga sekitar. Bangunan itu dilengkapi dengan dua gerbang keamanan dan dikelilingi oleh tembok-tembok tinggi setinggi 12-18 kaki atau sekitar 3,6 meter hingga 5,4 meter.
Menurut pejabat-pejabat AS, butuh bertahun-tahun untuk menemukan bangunan tersebut. Awalnya, badan intelijen AS, CIA melacak seorang pria yang diyakini sebagai kurir kepercayaan Osama.
Kemudian empat tahun lalu, identitas pastinya ditemukan dan pada Agustus lalu, tempat yang sering dikunjunginya di Pakistan diketahui otoritas AS. CIA kemudian menyadari bahwa teroris tingkat tinggi bersembunyi di sana. Selama berbulan-bulan kemudian, para analis menyimpulkan bahwa itu kemungkinan Osama.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, tujuan misi penyerangan itu adalah membunuh atau menangkap Osama. Pemimpin teroris asal Arab Saudi itu tewas dalam baku tembak yang terjadi saat penyerangan pasukan Navy SEAL.
"Bin Laden melawan dan dia tewas dalam kontak senjata," ujar pejabat tersebut.
Dalam serangan itu, seorang putra Osama juga tewas beserta tiga orang lainnya. Termasuk seorang wanita yang tewas saat digunakan sebagai tameng oleh kubu Osama dalam pertempuran itu.
Yang menarik, meski terjadi di wilayah Pakistan, namun pemerintah Pakistan tidak diberitahu mengenai rencana operasi AS itu. Pemerintah Pakistan baru diberitahu setelah operasi selesai. Pemerintah AS juga tidak memberitahukan rencana operasi ini pada negara-negara sekutunya.
Gedung itu dibangun pada tahun 2005 dan tampaknya telah menjadi kediaman keluarga Osama selama beberapa waktu. Demikian disampaikan pejabat-pejabat intelijen AS seperti dilansir harian Telegraph, Senin (2/5/2011).
Bangunan itu berada di daerah Abbotabad, tempat banyak pensiunan pejabat militer Pakistan tinggal. Bangunan tersebut terlihat berbeda dari rumah-rumah warga lainnya. Bangunan itu delapan kali lebih besar dari rumah warga sekitar. Bangunan itu dilengkapi dengan dua gerbang keamanan dan dikelilingi oleh tembok-tembok tinggi setinggi 12-18 kaki atau sekitar 3,6 meter hingga 5,4 meter.
Menurut pejabat-pejabat AS, butuh bertahun-tahun untuk menemukan bangunan tersebut. Awalnya, badan intelijen AS, CIA melacak seorang pria yang diyakini sebagai kurir kepercayaan Osama.
Kemudian empat tahun lalu, identitas pastinya ditemukan dan pada Agustus lalu, tempat yang sering dikunjunginya di Pakistan diketahui otoritas AS. CIA kemudian menyadari bahwa teroris tingkat tinggi bersembunyi di sana. Selama berbulan-bulan kemudian, para analis menyimpulkan bahwa itu kemungkinan Osama.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, tujuan misi penyerangan itu adalah membunuh atau menangkap Osama. Pemimpin teroris asal Arab Saudi itu tewas dalam baku tembak yang terjadi saat penyerangan pasukan Navy SEAL.
"Bin Laden melawan dan dia tewas dalam kontak senjata," ujar pejabat tersebut.
Dalam serangan itu, seorang putra Osama juga tewas beserta tiga orang lainnya. Termasuk seorang wanita yang tewas saat digunakan sebagai tameng oleh kubu Osama dalam pertempuran itu.
Yang menarik, meski terjadi di wilayah Pakistan, namun pemerintah Pakistan tidak diberitahu mengenai rencana operasi AS itu. Pemerintah Pakistan baru diberitahu setelah operasi selesai. Pemerintah AS juga tidak memberitahukan rencana operasi ini pada negara-negara sekutunya.
Osama Tewas Dalam Serangan Navy SEAL
Selama Kurang 40 Menit
Washington - Osama bin Laden tewas dalam serangan pasukan khusus Amerika Serikat di luar Islamabad, Pakistan pada Minggu, 1 Mei pagi waktu setempat. Serangan itu dilakukan oleh tim kecil pasukan elit Angkatan Laut AS, SEAL.
Osama dan orang-orangnya sempat melakukan perlawanan hingga menimbulkan kontak senjata. Pertempuran itu berlangsung kurang dari 40 menit.
Hal itu disampaikan seorang pejabat intelijen AS kepada para wartawan seperti dilansir harian Telegraph, Senin (2/5/2011).
Dikatakan pejabat senior yang enggan disebutkan namanya itu, sebuah helikopter AS mengalami kegagalan mekanis dalam serangan itu sehingga harus dihancurkan pasukan AS. Namun tak ada personel AS yang terluka dalam serangan berisiko tinggi.
"Pada akhirnya, keahlian dan keberanian tiada tara warga Amerika inilah yang memastikan keberhasilan operasi ini," ujar pejabat tersebut.
Dikatakan pejabat tersebut, pada Jumat, 29 April waktu setempat, Obama secara pribadi memberikan perintah untuk mengirimkan pasukan AS ke sebuah wilayah di luar Islamabad untuk menggempur lokasi yang diyakini sebagai tempat persembunyian Osama.
Pejabat-pejabat Pakistan tidak diberitahu mengenai operasi itu. Kemudian pada Minggu, 1 Mei pagi waktu setempat, pasukan AS menewaskan Osama dalam serangan yang dilancarkannya. Selain Osama, putranya serta tiga orang lainnya, termasuk seorang wanita tewas dalam kontak senjata itu. Menurut pejabat AS, wanita itu tewas saat digunakan sebagai tameng oleh kubu Osama dalam pertempuran itu. Dua wanita lainnya terluka.
Osama dan orang-orangnya sempat melakukan perlawanan hingga menimbulkan kontak senjata. Pertempuran itu berlangsung kurang dari 40 menit.
Hal itu disampaikan seorang pejabat intelijen AS kepada para wartawan seperti dilansir harian Telegraph, Senin (2/5/2011).
Dikatakan pejabat senior yang enggan disebutkan namanya itu, sebuah helikopter AS mengalami kegagalan mekanis dalam serangan itu sehingga harus dihancurkan pasukan AS. Namun tak ada personel AS yang terluka dalam serangan berisiko tinggi.
"Pada akhirnya, keahlian dan keberanian tiada tara warga Amerika inilah yang memastikan keberhasilan operasi ini," ujar pejabat tersebut.
Dikatakan pejabat tersebut, pada Jumat, 29 April waktu setempat, Obama secara pribadi memberikan perintah untuk mengirimkan pasukan AS ke sebuah wilayah di luar Islamabad untuk menggempur lokasi yang diyakini sebagai tempat persembunyian Osama.
Pejabat-pejabat Pakistan tidak diberitahu mengenai operasi itu. Kemudian pada Minggu, 1 Mei pagi waktu setempat, pasukan AS menewaskan Osama dalam serangan yang dilancarkannya. Selain Osama, putranya serta tiga orang lainnya, termasuk seorang wanita tewas dalam kontak senjata itu. Menurut pejabat AS, wanita itu tewas saat digunakan sebagai tameng oleh kubu Osama dalam pertempuran itu. Dua wanita lainnya terluka.
Israel dan Inggris Sebut Tewasnya
Osama Kemenangan Besar
London - Sekutu Amerika Serikat (AS), Israel dan Inggris angkat bicara tentang kematian Osama Bin Laden. Kedua negara itu menyebut kematian Osama dalam operasi militer adalah kemenangan besar.
"Ini adalah kemenangan gemilang bagi keadilan, kebebasan dan nilai-nilai bersama bagi semua negara demokratis, yang berjuang bahu-membahu dalam penentuan melawan terorisme," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dilansir dari Reuters, Senin (2/5/2011).
Netanyahu pun memuji jerih payah AS. Pujian senada juga dilontarkan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
"Osama bin Laden bertanggung jawab atas kekejaman teroris terburuk dunia yang telah diperlihatkan untuk 9/11 dan untuk banyak serangan, yang telah memakan ribuan jiwa, sebagian besar mereka adalah orang Inggris. Ini adalah kesuksesan besar bahwa dia (Osama) telah ditemukan dan tidak akan dapat lagi berkampanye mengenai teror global," tegas Cameron.
"Berita bahwa Osama bin Laden tewas telah membawa kelegaan bagi orang-orang di seluruh dunia," jelas Cameron.
"Ini adalah kemenangan gemilang bagi keadilan, kebebasan dan nilai-nilai bersama bagi semua negara demokratis, yang berjuang bahu-membahu dalam penentuan melawan terorisme," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dilansir dari Reuters, Senin (2/5/2011).
Netanyahu pun memuji jerih payah AS. Pujian senada juga dilontarkan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
"Osama bin Laden bertanggung jawab atas kekejaman teroris terburuk dunia yang telah diperlihatkan untuk 9/11 dan untuk banyak serangan, yang telah memakan ribuan jiwa, sebagian besar mereka adalah orang Inggris. Ini adalah kesuksesan besar bahwa dia (Osama) telah ditemukan dan tidak akan dapat lagi berkampanye mengenai teror global," tegas Cameron.
"Berita bahwa Osama bin Laden tewas telah membawa kelegaan bagi orang-orang di seluruh dunia," jelas Cameron.
Putra Osama bin Laden & Seorang Wanita
Juga Tewas Akibat Serangan AS
Washington - Serangan pasukan AS yang menewaskan Osama bin Laden di Pakistan juga menewaskan empat orang lainnya. Keempat orang itu terdiri dari tiga pria dan seorang wanita. Salah satu korban tewas diyakini sebagai putra Osama.
"Selain Osama bin Laden, tiga pria dewasa juga tewas dalam serangan itu," ujar seorang pejabat AS kepada para wartawan di Washington seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/5/2011).
Menurut pejabat yang enggan disebutkan namanya itu, dua pria tersebut bekerja sebagai kurir kepercayaan bagi Osama sedangkan pria ketiga diyakini sebagai putra Osama. Namun tidak disebutkan nama putra Osama tersebut.
"Seorang wanita tewas saat dia digunakan sebagai tameng oleh seorang pejuang pria. Dua wanita lainnya terluka," imbuh pejabat tersebut.
Osama tewas dalam serangan pasukan khusus AS yang dilancarkan terhadap sebuah rumah besar di luar Islamabad, Pakistan pada Minggu, 1 Mei. Tewasnya pemimpin teroris asal Arab Saudi itu telah diumumkan langsung oleh Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya di Gedung Putih.
"Selain Osama bin Laden, tiga pria dewasa juga tewas dalam serangan itu," ujar seorang pejabat AS kepada para wartawan di Washington seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/5/2011).
Menurut pejabat yang enggan disebutkan namanya itu, dua pria tersebut bekerja sebagai kurir kepercayaan bagi Osama sedangkan pria ketiga diyakini sebagai putra Osama. Namun tidak disebutkan nama putra Osama tersebut.
"Seorang wanita tewas saat dia digunakan sebagai tameng oleh seorang pejuang pria. Dua wanita lainnya terluka," imbuh pejabat tersebut.
Osama tewas dalam serangan pasukan khusus AS yang dilancarkan terhadap sebuah rumah besar di luar Islamabad, Pakistan pada Minggu, 1 Mei. Tewasnya pemimpin teroris asal Arab Saudi itu telah diumumkan langsung oleh Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya di Gedung Putih.
Osama Tewas, Obama Yakin Al Qaeda
Akan Terus Serang AS
Washington - Osama bin Laden telah tewas dalam serangan pasukan khusus AS di Pakistan. Namun kematian pemimpin jaringan teroris Al Qaeda itu tidak menandai berakhirnya upaya AS untuk menghancurkan Al Qaeda.
Bahkan Presiden AS Barack Obama mengatakan, Al Qaeda pasti akan terus melancarkan serangan terhadap Amerika.
"Tak diragukan lagi bahwa Al Qaeda akan terus melancarkan serangan terhadap kita. Kita harus dan kita akan tetap waspada di dalam dan luar negeri," ujar Obama dalam pidatonya di Gedung Putih seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (2/5/2001).
Menurut Obama, selama lebih dari dua dekade, Osama telah menjadi pemimpin dan simbol Al Qaeda yang terus merencanakan serangan terhadap Amerika dan sekutunya.
"Kematian bin Laden menandai pencapaian paling signifikan hingga saat ini dalam upaya kita untuk mengalahkan Al Qaeda," tutur Obama dalam pidatonya Minggu, 1 Mei malam malam waktu setempat.
Dalam pidatonya itu, Obama juga menekankan bahwa AS tidak berperang melawan Islam. "Bin Laden bukan pemimpin muslim. Dia pembunuh massal kaum muslim. Bahkan, Al Qaeda membantai muslim-muslim di banyak negara termasuk negeri kita," tegas Obama.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, Osama tewas akibat tembakan di kepala dalam kontak senjata dengan pasukan AS di sebuah bangunan besar di luar Islamabad, Pakistan pada Minggu, 1 Mei kemarin. Jasadnya kini berada di pihak otoritas AS.
Bahkan Presiden AS Barack Obama mengatakan, Al Qaeda pasti akan terus melancarkan serangan terhadap Amerika.
"Tak diragukan lagi bahwa Al Qaeda akan terus melancarkan serangan terhadap kita. Kita harus dan kita akan tetap waspada di dalam dan luar negeri," ujar Obama dalam pidatonya di Gedung Putih seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (2/5/2001).
Menurut Obama, selama lebih dari dua dekade, Osama telah menjadi pemimpin dan simbol Al Qaeda yang terus merencanakan serangan terhadap Amerika dan sekutunya.
"Kematian bin Laden menandai pencapaian paling signifikan hingga saat ini dalam upaya kita untuk mengalahkan Al Qaeda," tutur Obama dalam pidatonya Minggu, 1 Mei malam malam waktu setempat.
Dalam pidatonya itu, Obama juga menekankan bahwa AS tidak berperang melawan Islam. "Bin Laden bukan pemimpin muslim. Dia pembunuh massal kaum muslim. Bahkan, Al Qaeda membantai muslim-muslim di banyak negara termasuk negeri kita," tegas Obama.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, Osama tewas akibat tembakan di kepala dalam kontak senjata dengan pasukan AS di sebuah bangunan besar di luar Islamabad, Pakistan pada Minggu, 1 Mei kemarin. Jasadnya kini berada di pihak otoritas AS.
Osama bin Laden Tewas Setelah
Ditembak di Kepala
Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengumumkan kematian Osama bin Laden. Pemimpin jaringan Al Qaeda itu tewas dalam serangan pasukan AS di Pakistan. Osama tewas setelah ditembak di bagian kepala.
Hal itu disampaikan pejabat-pejabat AS kepada stasiun televisi NBC, seperti dilansir MSNBC, Senin (2/5/2011).
Dikatakan pejabat-pejabat yang enggan disebutkan namanya itu, pasukan Operasi Khusus AS melancarkan serangan terhadap sebuah bangunan di luar Islamabad, Pakistan. Dalam pertempuran yang terjadi Minggu, 1 Mei itu, personel AS melepaskan tembakan yang mengenai kepala Osama. Dia pun tewas dalam kontak senjata itu.
Sebelumnya, dalam pidatonya di Gedung Putih, Obama menyampaikan bahwa pasukan AS telah menewaskan Osama yang telah bertahun-tahun diburu Angkatan Bersenjata AS.
Dikatakan Obama, pada Agustus lalu, pejabat intelijen AS mendapatkan informasi mengenai keberadaan Osama yang kemudian mendorong adanya operasi yang puncaknya terjadi pada Minggu kemarin dengan kematian Osama.
"Dan akhirnya, pekan lalu, saya putuskan bahwa saya telah mendapatkan intelijen yang cukup untuk bertindak dan memerintahkan operasi untuk menangkap Osama bin Laden dan mengadilinya," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih.
Hal itu disampaikan pejabat-pejabat AS kepada stasiun televisi NBC, seperti dilansir MSNBC, Senin (2/5/2011).
Dikatakan pejabat-pejabat yang enggan disebutkan namanya itu, pasukan Operasi Khusus AS melancarkan serangan terhadap sebuah bangunan di luar Islamabad, Pakistan. Dalam pertempuran yang terjadi Minggu, 1 Mei itu, personel AS melepaskan tembakan yang mengenai kepala Osama. Dia pun tewas dalam kontak senjata itu.
Sebelumnya, dalam pidatonya di Gedung Putih, Obama menyampaikan bahwa pasukan AS telah menewaskan Osama yang telah bertahun-tahun diburu Angkatan Bersenjata AS.
Dikatakan Obama, pada Agustus lalu, pejabat intelijen AS mendapatkan informasi mengenai keberadaan Osama yang kemudian mendorong adanya operasi yang puncaknya terjadi pada Minggu kemarin dengan kematian Osama.
"Dan akhirnya, pekan lalu, saya putuskan bahwa saya telah mendapatkan intelijen yang cukup untuk bertindak dan memerintahkan operasi untuk menangkap Osama bin Laden dan mengadilinya," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih.
Osama, Buruan Satu Dekade Seharga Rp 213 Miliar
Jakarta - Setelah diburu satu dekade, pemimpin jaringan teroris Al-Qaeda, Osama bin Laden, akhirnya tewas oleh peluru pasukan AS di Islamabad, Pakistan. Siapa sosok Osama yang menjadi target utama negara-negara Barat pasca serangan 11 September 2001 itu?
Seperti dilansir Reuters, Senin (2/5/2011), Osama dilahirkan di Arab Saudi pada 1957. Dia adalah satu dari 50 lebih anak seorang jutawan perusahaan konstruksi terkemuka, Mohamed bin Laden. Pernikahan pertama Osama adalah dengan sepupunya, wanita Suriah, pada usia 17 tahun. Dia dilaporkan memiliki sedikitnya 23 anak dari 5 orang istri.
Osama juga dituding sebagai otak dari serangkaian serangan ke target-target AS di Afrika dan Timur Tengah pada tahun 1990-an. Keluarga Osama, yang menjadi kaya karena bisnis kostruksinya meledak, tidak mengakuinya. Kewarganegaraan Osama juga dilucuti.
Osama juga tercatat berjuang dalam pemberontakan pada 1980-an melawan pasukan Soviet di Afghanistan, di mana Al Qaeda didirikan. Dia kemudian kembali ke Afghanistan pada 1990-an, melatih militan Islam dari seluruh dunia di kamp yang penggunaannya mendapat izin oleh pemerintahan berkuasa Taliban.
Tinggi, kurus, dan berjenggot, Osama tidak terluka oleh serangan misil AS ke kampnya di Afghanistan. Saat itu AS berang karena Kedutaan Besar AS di Afrika Timur dibom. Menurut sejumlah laporan, Osama hampir tewas oleh bom AS ketika sejumlah militan diburu pada tahun 2001 di pegunungan Tora Bora di wilayah timur Afghanistan.
Terhadap peristiwa 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3000 orang, Osama mengatakan hasil itu melebihi harapannya. Meski AS telah menghargai kepalanya sebesar US $ 25 juta (sekitar Rp 213 miliar), Osama tercatat berkali-kali berhasil menghindari perburuan terbesar di dunia selama satu dekade ini. Padahal, ratusan ribu pasukan AS dan Pakistan memburunya.
Pada 2009 Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, AS tidak tahu di mana Osama sedang bersembunyi dan pihaknya mengakui tidak punya intelijen yang baik untuk mengetahui keberadaan Osama selama bertahun-tahun.
Lebih dari 60 pesan telah disiarkan oleh Osama, orang keduanya di Al-Qaeda, Al-Zawahri, dan kelompoknya sejak serangan 11 September 2001.
Dalam sebuah video memperingati 6 tahun serangan 11 September, Osama pernah mengatakan AS rentan meskipun mempunyai kekuatan ekonomi dan militer. Namun saat itu, Osama tidak membuat ancaman spesifik.
Seperti dilansir Reuters, Senin (2/5/2011), Osama dilahirkan di Arab Saudi pada 1957. Dia adalah satu dari 50 lebih anak seorang jutawan perusahaan konstruksi terkemuka, Mohamed bin Laden. Pernikahan pertama Osama adalah dengan sepupunya, wanita Suriah, pada usia 17 tahun. Dia dilaporkan memiliki sedikitnya 23 anak dari 5 orang istri.
Osama juga dituding sebagai otak dari serangkaian serangan ke target-target AS di Afrika dan Timur Tengah pada tahun 1990-an. Keluarga Osama, yang menjadi kaya karena bisnis kostruksinya meledak, tidak mengakuinya. Kewarganegaraan Osama juga dilucuti.
Osama juga tercatat berjuang dalam pemberontakan pada 1980-an melawan pasukan Soviet di Afghanistan, di mana Al Qaeda didirikan. Dia kemudian kembali ke Afghanistan pada 1990-an, melatih militan Islam dari seluruh dunia di kamp yang penggunaannya mendapat izin oleh pemerintahan berkuasa Taliban.
Tinggi, kurus, dan berjenggot, Osama tidak terluka oleh serangan misil AS ke kampnya di Afghanistan. Saat itu AS berang karena Kedutaan Besar AS di Afrika Timur dibom. Menurut sejumlah laporan, Osama hampir tewas oleh bom AS ketika sejumlah militan diburu pada tahun 2001 di pegunungan Tora Bora di wilayah timur Afghanistan.
Terhadap peristiwa 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3000 orang, Osama mengatakan hasil itu melebihi harapannya. Meski AS telah menghargai kepalanya sebesar US $ 25 juta (sekitar Rp 213 miliar), Osama tercatat berkali-kali berhasil menghindari perburuan terbesar di dunia selama satu dekade ini. Padahal, ratusan ribu pasukan AS dan Pakistan memburunya.
Pada 2009 Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, AS tidak tahu di mana Osama sedang bersembunyi dan pihaknya mengakui tidak punya intelijen yang baik untuk mengetahui keberadaan Osama selama bertahun-tahun.
Lebih dari 60 pesan telah disiarkan oleh Osama, orang keduanya di Al-Qaeda, Al-Zawahri, dan kelompoknya sejak serangan 11 September 2001.
Dalam sebuah video memperingati 6 tahun serangan 11 September, Osama pernah mengatakan AS rentan meskipun mempunyai kekuatan ekonomi dan militer. Namun saat itu, Osama tidak membuat ancaman spesifik.
Obama Pastikan Kematian Osama bin Laden
Washington - Kematian pemimpin jaringan Al Qaeda Osama bin Laden telah dipastikan. Presiden AS Barack Obama menyampaikan langsung perihal kematian pemimpin jaringan teroris itu.
Dalam pidatonya, Obama mengumumkan bahwa Osama tewas dalam operasi yang dilancarkan pasukan AS di Pakistan. Jasadnya telah ditemukan.
Dikatakan Obama, pasukan AS memimpin operasi yang menewaskan Osama di sebuah gedung di luar Islamabad, Pakistan.
"Malam ini, saya bisa melaporkan pada rakyat Amerika dan pada dunia bahwa AS telah melancarkan operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda," ujar Obama dalam pidatonya di Gedung Putih.
"Amerika Serikat telah melancarkan operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda dan teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita dan anak-anak," tutur Obama.
"Keadilan telah ditegakkan dengan pembunuhan bin Laden," imbuh Obama dalam pidatonya, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/5/2011).
Dalam pidatonya, Obama mengawalinya dengan menguraikan bagaimana Al Qaeda telah menyebabkan banyak warga AS tewas dan menimbulkan banyak kehancuran.
Dalam pidatonya, Obama mengumumkan bahwa Osama tewas dalam operasi yang dilancarkan pasukan AS di Pakistan. Jasadnya telah ditemukan.
Dikatakan Obama, pasukan AS memimpin operasi yang menewaskan Osama di sebuah gedung di luar Islamabad, Pakistan.
"Malam ini, saya bisa melaporkan pada rakyat Amerika dan pada dunia bahwa AS telah melancarkan operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda," ujar Obama dalam pidatonya di Gedung Putih.
"Amerika Serikat telah melancarkan operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda dan teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita dan anak-anak," tutur Obama.
"Keadilan telah ditegakkan dengan pembunuhan bin Laden," imbuh Obama dalam pidatonya, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/5/2011).
Dalam pidatonya, Obama mengawalinya dengan menguraikan bagaimana Al Qaeda telah menyebabkan banyak warga AS tewas dan menimbulkan banyak kehancuran.
Obama: Ini Bukan Perang Melawan Islam,
Osama Juga Bukan Pemimpin Islam
Jakarta - Presiden AS Barack Obama mengumumkan tewasnya pimpinan Al Qaeda Osama Bin Laden. Perburuan atas Osama selama 10 tahun berakhir sukses. Namun Obama menegaskan kembali perang atas Al Qaeda dan Osama bukan perang melawan Islam.
"Perang itu bukan perang melawan Islam, Osama juga bukan pemimpin Islam," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih, seperti dikutip CNN, Senin (2/5/2011). Statemen Obama ini seperti pernah disampaikan oleh pemerintahan Bush sebelumnya.
Perang yang dilakukan terhadap Osama dan kelompoknya adalah tindakan yang harus dilakukan. "Osama melakukan tindakan pembunuhan," ujar Obama.
Dalam melakukan penyergapan di sebuah rumah di Pakistan, tim kecil dari tentara AS melakukan penyerbuan dengan bantuan pihak Pakistan. Dalam kontak tembak yang menewaskan Osama itu tidak ada pasukan AS yang terluka.
"Keadilan telah ditegakkan," kata Obama.
"Perang itu bukan perang melawan Islam, Osama juga bukan pemimpin Islam," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih, seperti dikutip CNN, Senin (2/5/2011). Statemen Obama ini seperti pernah disampaikan oleh pemerintahan Bush sebelumnya.
Perang yang dilakukan terhadap Osama dan kelompoknya adalah tindakan yang harus dilakukan. "Osama melakukan tindakan pembunuhan," ujar Obama.
Dalam melakukan penyergapan di sebuah rumah di Pakistan, tim kecil dari tentara AS melakukan penyerbuan dengan bantuan pihak Pakistan. Dalam kontak tembak yang menewaskan Osama itu tidak ada pasukan AS yang terluka.
"Keadilan telah ditegakkan," kata Obama.
Rakyat AS Berkerumun di Depan Gedung
Putih Rayakan Kematian Osama
Washington DC - Kabar kematian tokoh terorisme nomor wahid, Osama bin Laden, disiarkan secara live oleh semua televisi di Amerika Serikat (AS). Rakyat AS pun berkerumun di depan Gedung Putih, merayakan terbunuhnya Osama Bin Laden.
Siaran langsung oleh televisi-televisi AS ini dilakukan serentak hari ini, Minggu (1/5/2011) malam. Hingga saat ini, gegap gempita siaran-siaran langsung televisi AS itu masih terus berlangsung. Dari siaran-siaran itu, terlihat kegembiraan rakyat AS dengan berita kematian Osama.
Sementara di luar gedung putih, rakyat Washington DC mengelu-elukan kemenangan negaranya atas terorisme dengan yel-yel "USA..USA...". Hingga berita ini diturunkan, rakyat AS itu masih merayakan kematian Osama tersebut.
Mereka, terdiri dari kaum muda perempuan dan laki-laki, tampak bersuka cita atas berita kematian Osama. Selain menerikan yel-yel 'USA, USA', mereka juga membentangkan bendera AS.
Dari sumber-sumber yang memberitahukan Kantor Berita CNN, bahwa Osama tewas karena terkena bom yang dilancarkan tentara AS di sebuah rumah megah di luar Islamabad, ibukota Pakistan.
Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda yang sangat berjaya selama beberapa dekade adalah prioritas utama AS dalam pemberantasan terorisme, terutama karena peristiwa 911 yang menggegerkan dunia dengan robohnya gedung World Trade Centre di pusat kota New York, AS, 10 tahun yang lalu.
Saat ini AS masih menyimpan jenazah Usama Bin Laden dan hingga berita ini diturunkan, belum diberitahukan kondisinya. Yang jelas, kematian Osama ini sudah dipastikan dengan tes DNA. Presiden AS Barack Obama sebentar lagi akan menyampaikan jumpa pers terkait kematian Osama.
Siaran langsung oleh televisi-televisi AS ini dilakukan serentak hari ini, Minggu (1/5/2011) malam. Hingga saat ini, gegap gempita siaran-siaran langsung televisi AS itu masih terus berlangsung. Dari siaran-siaran itu, terlihat kegembiraan rakyat AS dengan berita kematian Osama.
Sementara di luar gedung putih, rakyat Washington DC mengelu-elukan kemenangan negaranya atas terorisme dengan yel-yel "USA..USA...". Hingga berita ini diturunkan, rakyat AS itu masih merayakan kematian Osama tersebut.
Mereka, terdiri dari kaum muda perempuan dan laki-laki, tampak bersuka cita atas berita kematian Osama. Selain menerikan yel-yel 'USA, USA', mereka juga membentangkan bendera AS.
Dari sumber-sumber yang memberitahukan Kantor Berita CNN, bahwa Osama tewas karena terkena bom yang dilancarkan tentara AS di sebuah rumah megah di luar Islamabad, ibukota Pakistan.
Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda yang sangat berjaya selama beberapa dekade adalah prioritas utama AS dalam pemberantasan terorisme, terutama karena peristiwa 911 yang menggegerkan dunia dengan robohnya gedung World Trade Centre di pusat kota New York, AS, 10 tahun yang lalu.
Saat ini AS masih menyimpan jenazah Usama Bin Laden dan hingga berita ini diturunkan, belum diberitahukan kondisinya. Yang jelas, kematian Osama ini sudah dipastikan dengan tes DNA. Presiden AS Barack Obama sebentar lagi akan menyampaikan jumpa pers terkait kematian Osama.
Meski Osama Tewas, Jihad Al Qaeda
Ditengarai Tidak Ikut Tewas
Jakarta - Kepastian tewasnya Osama bin Laden telah disampaikan Pemerintah AS. Kendati pentolan Al Qaeda itu tewas, belum tentu jihad a la Al Qaeda ikut tewas. Sebab jihad a la Al Qaeda adalah persoalan ideologi, bukan individu.
"Gerakan yg mengatasnamakan jihad di bawah payung Al Qaeda pada skala internasional, tidak akan berpengaruh besar. Mereka akan kehilangan figur sesaat namun
pemimpin baru akan segera muncul, seperti Ayman al Zawahiri dan Anwar Al-Awlaki"
ujar pengamat terorisme Noor Huda Ismail dalam perbincangan dengan detikcom, Senin
(2/5/2011).
Dalam konteks Indonesia, imbuhnya, sudah tertangkap ratusan pelaku tindak pidana
teroris. Meski demikian, gerakan tersebut tetap ada. Gerakan Osama sudah menjadi
gerakan ideologi, bukan individu lagi.
"Amerika melakukan injustice, lalu dibalas, ini telah menjadi ideologi. Ini akan ada
terus," sambung Noor Huda.
Menurutnya, serangan Osama yang paling spektakuer hanyalah yang dilakukan pada 11
September 2011. Sedangkan serangan-serangan lain yang dilakukan di negara lain
hanyalah 'franchise'.
"Bin laden itu inspirasi. Jadi proses rekrutmentnya adalah bottom up, orang yang di
bawah mencoba kaitkan dengan gerakan yang besar. Misal di Aceh kemarin, saya tidak
yakin Osama yang kasih instruksi, tapi mereka yang mengaitkan diri dengan Al
Qaeda," terang alumnus sebuah perguruan tinggi di Inggris ini.
Dia menambahkan, selama ini Osama tidak mengeluarkan fatwa khusus untuk melakukan
serangan di suatu tempat. Yang dikeluarkan Osama hanyalah fatwa pada 1998 yang
mengatakan musuhnya adalah Amerika.
"Nah di kita yang dilakukan adalah bukan karena fatwa khusus Bin Laden. Saya mengira
gerakan terorisme itu kelompok kecil dan cenderung disorientasi, saya kira mereka
bergabung kembali, dan musuhnya bukan polisi tapi Amerika," tutur Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian itu.
Dengan tewasnya Osama di Pakistan, Noor Huda tidak yakin AS akan segera menarik militernya yanbg terlibat operasi militer di negara lain yang dikirim terkait terorisme. "Nggak mungkin. Mereka akan katakan, kita harus terus mengejar menyelesaikan. Nggak yakin akan segera cabut. Alasannya, kayak misalnya belum tertangkapnya orang (Al Qaeda) yang lainnya," ucap penulis buku 'Temanku, Teroris?' ini.
Osama selalu dikaitkan disalahkan terkait sejumlah serangan mengerikan. Bahkan pemerintah AS pernah menawarkan US$ 50 juta bagi yang mengetahui keberadaan Osama. FBI menyebut Osama masuk dalam daftar 10 buronan paling dicari.
Kematian Osama telah beberapa kali mencuat. Misalnya saja dalam buku Osama Bin Laden: Dead or Alive? yang ditulis oleh analis politik dan filsuf Professor David Ray Griffin.
Dalam buku karya mantan profesor emeritus di Sekolah Teologi California Claremont itu disebutkan, Osama meninggal karena gagal ginjal atau keluhan semacam itu, pada 13 Desember 2001. Osama meninggal saat tinggal di pegunungan Tora Bora, Afghanistan, dekat perbatasan dengan Waziristan. Penguburannya dilakukan dalam waktu 24 jam, sesuai dengan aturan Islam. Kuburan Osama tidak diberi tanda, dan ini merupakan kebiasaan Wahhabi.
Pada Senin (2/5), Presiden AS Barack Obama memastikan, Osama tewas di pinggiran Islamabad, Pakistan. Pria kelahiran Arab Saudi itu tewas dalam operasi intelijen AS yang menargetkan sebuah gedung di pinggiran Islamabad dengan luka tembak di kepala.
Osama telah diburu Angkatan Bersenjata AS sejak serangkaian serangan terhadap
target-target Barat termasuk serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.
"Gerakan yg mengatasnamakan jihad di bawah payung Al Qaeda pada skala internasional, tidak akan berpengaruh besar. Mereka akan kehilangan figur sesaat namun
pemimpin baru akan segera muncul, seperti Ayman al Zawahiri dan Anwar Al-Awlaki"
ujar pengamat terorisme Noor Huda Ismail dalam perbincangan dengan detikcom, Senin
(2/5/2011).
Dalam konteks Indonesia, imbuhnya, sudah tertangkap ratusan pelaku tindak pidana
teroris. Meski demikian, gerakan tersebut tetap ada. Gerakan Osama sudah menjadi
gerakan ideologi, bukan individu lagi.
"Amerika melakukan injustice, lalu dibalas, ini telah menjadi ideologi. Ini akan ada
terus," sambung Noor Huda.
Menurutnya, serangan Osama yang paling spektakuer hanyalah yang dilakukan pada 11
September 2011. Sedangkan serangan-serangan lain yang dilakukan di negara lain
hanyalah 'franchise'.
"Bin laden itu inspirasi. Jadi proses rekrutmentnya adalah bottom up, orang yang di
bawah mencoba kaitkan dengan gerakan yang besar. Misal di Aceh kemarin, saya tidak
yakin Osama yang kasih instruksi, tapi mereka yang mengaitkan diri dengan Al
Qaeda," terang alumnus sebuah perguruan tinggi di Inggris ini.
Dia menambahkan, selama ini Osama tidak mengeluarkan fatwa khusus untuk melakukan
serangan di suatu tempat. Yang dikeluarkan Osama hanyalah fatwa pada 1998 yang
mengatakan musuhnya adalah Amerika.
"Nah di kita yang dilakukan adalah bukan karena fatwa khusus Bin Laden. Saya mengira
gerakan terorisme itu kelompok kecil dan cenderung disorientasi, saya kira mereka
bergabung kembali, dan musuhnya bukan polisi tapi Amerika," tutur Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian itu.
Dengan tewasnya Osama di Pakistan, Noor Huda tidak yakin AS akan segera menarik militernya yanbg terlibat operasi militer di negara lain yang dikirim terkait terorisme. "Nggak mungkin. Mereka akan katakan, kita harus terus mengejar menyelesaikan. Nggak yakin akan segera cabut. Alasannya, kayak misalnya belum tertangkapnya orang (Al Qaeda) yang lainnya," ucap penulis buku 'Temanku, Teroris?' ini.
Osama selalu dikaitkan disalahkan terkait sejumlah serangan mengerikan. Bahkan pemerintah AS pernah menawarkan US$ 50 juta bagi yang mengetahui keberadaan Osama. FBI menyebut Osama masuk dalam daftar 10 buronan paling dicari.
Kematian Osama telah beberapa kali mencuat. Misalnya saja dalam buku Osama Bin Laden: Dead or Alive? yang ditulis oleh analis politik dan filsuf Professor David Ray Griffin.
Dalam buku karya mantan profesor emeritus di Sekolah Teologi California Claremont itu disebutkan, Osama meninggal karena gagal ginjal atau keluhan semacam itu, pada 13 Desember 2001. Osama meninggal saat tinggal di pegunungan Tora Bora, Afghanistan, dekat perbatasan dengan Waziristan. Penguburannya dilakukan dalam waktu 24 jam, sesuai dengan aturan Islam. Kuburan Osama tidak diberi tanda, dan ini merupakan kebiasaan Wahhabi.
Pada Senin (2/5), Presiden AS Barack Obama memastikan, Osama tewas di pinggiran Islamabad, Pakistan. Pria kelahiran Arab Saudi itu tewas dalam operasi intelijen AS yang menargetkan sebuah gedung di pinggiran Islamabad dengan luka tembak di kepala.
Osama telah diburu Angkatan Bersenjata AS sejak serangkaian serangan terhadap
target-target Barat termasuk serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar