Membaca jejak sejarah diulang tahun mantan presiden Soeharto ke-90, masih ada kalangan yang berpendapat positif dan banyak juga yang menilai negatif.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengatakan, bangsa ini mudah lupa pada rezim orde baru, yang otoriter di bawah komando Soeharto. "Memori kolektif bangsa ini terlalu pendek, jadi cepat lupa," kata Ganjar saat berbicara dengan VIVAnews.com di Yogyakarta, Kamis 9 Juni 2011 malam.
Namun, Ganjar enggan berpendapat apakah Soeharto layak atau tidak sebagai pahlawan nasional yang diusung oleh keluarga Presiden RI masa Orde baru itu. "Saya tidak mengomentari layak atau tidak, tapi hormati saja," ujarnya.
Ia menyatakan, jangan terlalu cepat siapa pemimpin yang terbaik sekarang ini. "Jangan cepat-cepat menyatakan siapa yang terbaik saat ini," tegasnya.
Menurut dia, bangsa ini harus diingatkan atas sejarah pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh mantan Presiden Soeharto supaya ada perbandingan. "Putar kembali saat Soeharto terguling, agar komparasi," jelasnya.
Meski demikian, masyarakat perlu menghormati Soeharto sebagai orang yang pernah memimpin republik ini. "Kita harus menghormati Soeharto sebagai orang yang pernah menjadi Presiden," kata dia.
Sementara itu, usulan untuk menjadikan Soeharto jadi pahlawan nasional, DPR RI sudah memutuskan bahwa Soeharto tidak jadi pahlawan. "Sudah diputuskan tidak jadi pahlawan," tandasnya.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengatakan, bangsa ini mudah lupa pada rezim orde baru, yang otoriter di bawah komando Soeharto. "Memori kolektif bangsa ini terlalu pendek, jadi cepat lupa," kata Ganjar saat berbicara dengan VIVAnews.com di Yogyakarta, Kamis 9 Juni 2011 malam.
Namun, Ganjar enggan berpendapat apakah Soeharto layak atau tidak sebagai pahlawan nasional yang diusung oleh keluarga Presiden RI masa Orde baru itu. "Saya tidak mengomentari layak atau tidak, tapi hormati saja," ujarnya.
Ia menyatakan, jangan terlalu cepat siapa pemimpin yang terbaik sekarang ini. "Jangan cepat-cepat menyatakan siapa yang terbaik saat ini," tegasnya.
Menurut dia, bangsa ini harus diingatkan atas sejarah pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh mantan Presiden Soeharto supaya ada perbandingan. "Putar kembali saat Soeharto terguling, agar komparasi," jelasnya.
Meski demikian, masyarakat perlu menghormati Soeharto sebagai orang yang pernah memimpin republik ini. "Kita harus menghormati Soeharto sebagai orang yang pernah menjadi Presiden," kata dia.
Sementara itu, usulan untuk menjadikan Soeharto jadi pahlawan nasional, DPR RI sudah memutuskan bahwa Soeharto tidak jadi pahlawan. "Sudah diputuskan tidak jadi pahlawan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar