Terapi
Ruqyah dan Kedokteran Modern
Setelah bertugas sebagai dokter menangani pasien di Ghoib Ruqyah
Syar’iyyah, muncul sebuah pertanyaan. Bagaimanakah terapi ruqyah bila dipandang
secara medis menurut ilmu kedokteran modern saat ini?
Saya akan menjawab pertanyaan di atas menurut pengetahuan agama
Islam yang saya miliki dan menurut pengetahuan ilmu kedokteran yang telah saya
pelajari selama kurang lebih 6 tahun.
Namun sebelum menjawabnya saya ingin mengajak kita semua
merenungi sejenak dan menyadari bahwa:
a) Tidak ada pertentangan antara agama islam
dengan ilmu pengetahuan apapun, termasuk ilmu kedokteran modern;
b) Al-Qur'an adalah kitab suci yang sudah
tidak diragukan kebenaranya;
c) Banyak teori-teori ilmu kedokteran modern
yang yang telah termaktub di dalam Al-qur'an, adalah salah satunya adalah
proses penciptaan manusia yang telah dibuktikan oleh ilmu kedokteran modern
saaat ini;
d) Semua penyakit berasal dari Allah begitu
juga dengan penyembuhannya. Semuanya atas kehendak dan izin-Nya. Manusia hanya
berusaha untuk mencari kesembuhan ketika sakit termasuk ketika datang ke dokter
atau ahli kesembuhan lainnya. Maka dari itu dalam mencari kesembuhan atas suatu
penyakit haruslah dengan jalan yang diridhoi-Nya dan hanya memohon dan berharap
kesembuhan kepada-Nya;
e) Marilah kita buka hati dan pikiran kita
untuk menerima kebenaran.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki tiga unsur, yaitu
akal, jasad, dan ruh. Akal dapat kita ketahui dari pola pikirnya dan dari
kemampuannya memecahkan masalah serta kemampuannya dalam menganalisa suatu
fenomena alam. Jasad seseorang dapat kita ketahui melalui panca indera kita.
Ruh, paling mudah kita rasakan dari kemauan seseorang untuk hidup dan menjalani
kehidupannya.
Memang gangguan jin dan sihir sifatnya kasat mata. Namun hal ini
jangan membuat kita berkesimpulan bahwa gangguan tersebut tidak ada. Sebelum
ditemukannya sinar X dan CT-Scan (Computerized Tomography Scaning), suatu alat
untuk memeriksa otak, para dokter tidak dapat membuat suatu diagnosis pasti
suatu patah tulang (fraktur) dan adanya gangguan di otak, misalnya suatu
pendarahan di otak. Penemuan-penemuan alat diagnostik tersebut telah banyak
membantu dokter dalam mengobati penyakit-penyakit tersebut. Kedua alat inilah
sebagai modalitas untuk mendiagnosis fraktur dan mendiagnosis adanya gangguan
di otak. Untuk gangguan jin dan sihir, Allah SWT telah menciptakan modalitas
yang hebat dan memberikannya kepada seluruh manusia. Modalitas itu adalah ruh
kita sendiri, ruh kita dapat merasakan adanya gangguan jin dan sihir.
Contohnya, ruh kita dapat merasakan jika tempat yang kita datangi ternyata
angker atau banyak penunggunya. Salah satunya, dapat kita rasakan dengan
berdirinya bulu kuduk kita.
Hal yang perlu digarisbawahi adalah, kita sebagai manusia tidak
akan pernah bisa melihat jin. Walaupun kita diberikan suatu karomah oleh Allah
SWT. Manusia yang mengaku bisa melihat jin, sebenarnya dia menggunakan jin
juga. Logikanya sederhana sekali. Lumba-lumba berkomunikasi menggunakan
suara-suara yang hanya bisa dimengerti sesamanya. Manusiapun begitu, demikian
juga halnya dengan bangsa jin. Inilah suatu ke-Maha Besaran Allah SWT. Jika
manusia bisa melihat jin maka tidak akan ada manusia yang bisa tidur dan
melakukan apapun dengan tenang karena hampir setiap saat dia akan melihat jin
dengan bermacam-macam sosok yang menyeramkan.
Di dalam dunia kedokteran modern, kini dikembangkan suatu
pendekatan yang sifatnya holistik dan integralistik untuk proses kesembuhan
pasien. Pendekatan ini mewajibkan seorang dokter sebaiknya tidak hanya melihat
pasien dari penyakitnya saja, namun harus dapat melihat sejauhmana penyakitnya
telah membawa dampak terhadap hidup dan seluruh aspek kehidupannya. Pendekatan
ini lahir atas makin terkotak-kotaknya pelayanan di bidang kedokteran dengan
banyaknya spesialistik dan sub-spesialistik. Pendekatan ini menurut saya, juga
lahir sebagai usahan untuk memberikan pelayanan kedokteran yang paripurna
dengan memandang manusia seutuhnya yang memiliki akal, jasa dan ruh.
Memang dalam ilmu kedokteran modern, sebuah terapi harus dapat
memenuhi prinsip reproduceability, yaitu bila terapi ini diulang dan dilakukan
kepada orang lain akan memberikan efek kesembuhan yang sama. Menurut pengalaman
saya selama di Ghoib, terapi ruqyah telah memenuhi prinsip ini. Banyak pasien
yang mengalami gejala awal seperti gejala pasien-pasien psikiatrik dan
psikosomatik mengaku merasa lebih baik setelah diterapi ruqyah. Ada beberapa
pasien yang bahkan telah berobat ke banyak rumah sakit, ke banyak dokter baik
dokter umum maupun dokter spesialis, dan mereka mengaku merasa lebih baik
keadaanya setelah diterapi ruqyah. Padahal mereka telah diobati dengan
obat-obatan dan teknik pengobatan yang modern sekalipun.
Dari uraian-uraian di atas, saya tidak bermaksud untuk
membandingkan antara dunia kedokteran modern dengan terapi ruqyah. Sebagai
seorang dokter, sudah seyogyanya memberikan pelayanan yang paripurna kepada
pasien dengan tujuan akhir menyembuhkan penyakitnya. Minimal berusaha untuk
menghilangkan gejalanya, disamping harus berusaha semampu mungkin untuk mencari
dan kemudian menghilangkan penyebabnya. Tulisan saya buat untuk memaparkan
suatu terapi baru yang mungkin bisa teman-teman sejawat pertimbangkan jika ada
pasien dengan gejala-gejala awal mirip dengan gejala psikiatrik dan gejala
psikosomatik, namun setelah kita terapi dalam jangka waktu yang cukup lama dan
dengan pengobatan yang kita berikan tidak memberikan perbaikan, maka bukan
suatu hal yang memalukan atau hina jika kita coba (anjurkan pasien) melakukan
terapi ruqyah.
Dalam sumpah dokter, kita para dokter bukankah diharuskan
memberikan kemampuan terbaik yang kita miliki untuk kesembuhan pasien?. Namun
alangkah naifnya jika kita selalu menutup diri dari metode-metode baru dalam
penyembuhan yang telah terbukti kebenarannya karena arogansi-arogansi yang kita
miliki. Hal inilah yang justru menutup diri untuk meningkatkan kemampuan kita
dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan paripurna kepada pasien.
Penutup
Terapi ruqyah menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk
menghilangkan gangguan jin dan sihir. Namun masyarakat jangan mudah ditipu
dengan terapi serupa tapi tak sama, yang dalam tekniknya menggunakan jin dan
sihir yang lebih hebat dan kuat. Ibaratnya untuk mengusir tikus maka dipakailah
kucing. Terapi-terapi ini mempunyai ciri-ciri adanya persyaratan khusus dan
amalan-amalan yang harus dilakukan pasien dengan tidak wajar dan tidak
rasional. Terapi ruqyah tidak memberikan syarat apapun untuk penyembuhan, hanya
menyarankan agar pasien dapat memperbaiki ibadahnya sesuai dengan apa yang ada
di al-Qur'an dan al-Sunnah Rasulullah SAW menurut kemampuan masing-masing,
wa-Allahu A'lam.
Written by dr., Farid Maulana
You might also like:
SURAT 101. AL QAARI'AH - SURAT 102. AT TAKAATSUR - SURAT 103. AL 'ASHR - SURAT 104. AL HUMAZAH - SURAT 105. AL FIIL - SURAT 106. QURAISY - SURAT 107. AL MAA'UUN - SURAT 108. AL KAUTSAR - SURAT 109. AL KAAFIRUUN - SURAT 110. AN NASHR - SURAT 111. AL LAHAB
You might also like:
ILMU PELAYARAN :
· BP2IP Tangerang
· Stabilitas kapal
· DINAS JAGA dan P2TL
· Variasi Deviasi dan Sembir dalam Ilmu Pelayaran
· KODE MORSE
· ARAH MATA ANGIN DALAM ILMU PELAYARAN
· Lambung timbul
· SOLAS
· GAMBAR KAPAL
· Wisma BP2IP Tangerang Banten
· Mata Angin
· Ranjau jangkar
· PERATURAN INTERNATIONAL TENTANG PENCEGAHAN TUBRUKAN DI LAUT 1972
· WASTE BIN COLOR CODING
· 10 Kapal Hantu Paling Misterius Dan Mistis
· Kisah Titanik
· Sejarah Perompak Bajak Laut Somalia
· BP2IP Tangerang
· Stabilitas kapal
· DINAS JAGA dan P2TL
· Variasi Deviasi dan Sembir dalam Ilmu Pelayaran
· KODE MORSE
· ARAH MATA ANGIN DALAM ILMU PELAYARAN
· Lambung timbul
· SOLAS
· GAMBAR KAPAL
· Wisma BP2IP Tangerang Banten
· Mata Angin
· Ranjau jangkar
· PERATURAN INTERNATIONAL TENTANG PENCEGAHAN TUBRUKAN DI LAUT 1972
· WASTE BIN COLOR CODING
· 10 Kapal Hantu Paling Misterius Dan Mistis
· Kisah Titanik
· Sejarah Perompak Bajak Laut Somalia
You might also like:
Kisah Mualaf
25. Refleksi Mualaf Lucy Bushill-Mathews: Kita Tak Bisa Memaksa Orang untuk Masuk atau Keluar dari Islam
27. theology
29. P O L I G A M I
Tiket Pesawat, Laut,dan kereta Api
Link Lainnya :
Link Lainnya :
a. Lion Air
b. Sriwijaya
c. Citilink
d. Batavia
e. Pelita air
f. Merpati
g. Trigana Air
h. Dharmalautan
j. Pelni
k. Tiket KAI
- Abdullah Roy, Lc
- Abdullah Taslim, M.A.
- Abu Abdillah Addariny, Lc
- Abu Ammar al-Ghoyami
- Abu Haidar As-Sundawy
- Abu Hudzaifah Al-Atsary
- Abu Ihsan Al-Atsary
- Abu Salma Al-Atsary
- Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
- Abu Umar Basyier
- Abu Yahya Badrusalam, Lc
- Abu Zubair Al-Hawaary, Lc
- Abul Jauzaa Al-Atsary
- Ahmad Sabiq Abu Yusuf
- Ali Saman Hasan, Lc
- Aris Munandar
- Firanda Andirja, M.A
- Hartono Ahmad Jaiz
- Kholid Syamhudi, Lc
- Muhammad Abduh Tuasikal
- Muhammad Wasitho, Lc
- Zainal Abidin bin Syamsudin, Lc
Situs Sunnah
- Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah
- Al Sofwah.or.id
- Al-Manhaj.or.id
- An-Najiyah Madiun
- Artikel As-Sunnah
- As-Sunnah Qatar.com
- At-Turots Al-Islamy.or.id
- Bukhari.or.id
- Forum Ilmiah Studi Islam (FISI) STAN Jakarta
- Forum Kajian Islam Al-Jubail (FKIA) KSA
- Hakekat Syiah.com
- Kajian Online Medan
- Maktabah Raudhatulmuhibbin
- Ngaji-Online.com
- Pengusaha Muslim Indonesia
- Perpustakaan Islam.com
- Radio Ar-Royyan.com
- Radio As-Sunnah.com
- Radio Bass 93,2 FM Salatiga
- Radio Hang.or.id
- Radio Hidayah.com
- Radio Idzaatul Khoir 92,6 FM
- Radio Muslim.or.id
- Radio Rodja.com
- Radio Suara Al-Iman
- Radio Suara Qur'an
- Sembilan Kitab Hadits
- Serambi Madinah
- Tashfiyah.or.id
PENTING : jika Anda merasa website ini bermanfaat, mohon do'akan supaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosa Keluarga kami, dan memanjangkan umur keluarga kami dalam ketakwaan pada-Nya. Mohon do'akan juga supaya Allah selalu memberi Keluarga kami rezeki yang halal,melimpah,mudah dan berkah, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat memperbanyak amal shalih dengannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya [sesama muslim] tanpa sepengetahuan saudaranya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim No. 4912)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar