Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Rabu, 16 Februari 2011

Pendengaran Berkurang Ciri Orang Mulai Pikun

Demensia atau pikun terjadi akibat kerusakan dan penurunan fungsi kognitif di otak. Karena otak adalah pusat koordinasi seluruh tubuh, kerusakan sel otak pada orang pikun juga mempengaruhi berbagai sistem organ termasuk indra pendengaran.

Berkurangnya kemampuan mendengar sebesar 10 desibel (dB) menandakan adanya peningkatan risiko pikun sebesar 20 persen. Makin besar penurunan fungsi pendengaran yang terjadi, makin cepat pula seseorang akan mengalami kemunduran fungsi kognitif alias pikun.

Hal ini dibuktikan oleh Dr Frank Lin, peneliti dari
John Hopkins Medical Institution di Baltimore dalam penelitiannya baru-baru ini. Penelitian yang dilakukan selama 18 tahun itu melibatkan 639 partisipan berusia 36-90 tahun, yang belum memiliki tanda-tanda pikun di awal penelitian.

Selama dalam pengamatan, penurunan fungsi pendengaran ringan (25-40 dB) terjadi pada 125 partisipan, sedang (41-70 dB) pada 53 partisipan dan berat (lebih dari 70 dB) pada 6 partisipan. Ketika dibandingkan, besarnya penurunan fungsi pendengaran ternyata berbanding lurus dengan penurunan fungsi kognitif.

"Tuli bisa jadi tanda-tanda awal kepikunan. Jika diantisipasi sejak sekarang, jumlah penderita pikun bisa berkurang 10 persen pada tahun 2050," kata Dr Lin dalam laporannya di jurnal
Archives of Neurology seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (15/2/2011).

Sebelumnya, berbagai penelitian juga pernah dilakukan untuk mengungkap
tanda-tanda awal kepikunan. Eksperimen pada tikus di New York University mengungkap bahwa gejala awal pikun ditandai dengan berkurangnya indra penciuman, sementara peneliti Mayo Clinic mengaitkan peningkatan risiko pikun dengan gangguan tidur.

Selain itu, peneliti dari
University Hospital of Madrid pernah mengungkap bahwa kebanyakan tidur bisa meningkatkan risiko pikun. Kondisi lain yang menyebabkan orang lebih cepat pikun adalah perut membuncit alias obesitas sentral seperti yang diungkap para peneliti dari University Victor Segalen Bordeaux.

Makan Seledri Sebelum Bercinta Efeknya Luar Biasa

Tak perlu jamu-jamuan atau obat perangsang kalau hanya ingin meningkatkan gairah dan stamina saat bercinta. Cukup dengan makan sayuran seledri sebelum atau saat bercinta, khasiat luar biasanya bisa langsung terasa mirip efek viagra.

Makan seledri sebelum atau saat bercinta ini bisa meningkatkan gairah seks bisa dirasakan baik oleh pria maupun wanita.

Seledri
(Apium graveolens L) disebut-sebut sebagai vegetable viagra atau sayuran yang khasiatnya mirip obat perangsang viagra (sildenafril). Sebutan itu dipopulerkan oleh 3 orang peneliti dari Amerika yakni Dr Judy Garman, Dr Walter Gaman dan Dr Mark Anderson.

Kandungan seledri yang berkhasiat membangkitkan gairah saat bercinta adalah senyawa androstenone. Senyawa ini merupakan steroid alami yang merangsang pelepasan feromon atau hormon pemikat pada pria, sehingga mampu membuat pasangannya makin bergairah.

Dalam buku berjudul
Stay Young: Ten Proven Steps to Ultimate Health, para peneliti tersebut mengatakan bahwa efek makan seledri bisa langsung dirasakan seketika. Agar pasangannya lebih bergairah, pria bisa mengunyah seledri sesaat sebelum atau selama bercinta.

Bagi si pria sendiri, konsumsi seledri bisa meningkatkan produksi cairan ejakulat yang dikeluarkan saat ejakulasi. Seperti dikutip dari
Newsoxy, Senin (14/2/2011), sebagian pria menganggap peningkatan volume ejakulat seperti ini dapat memberikan sensasi kenikmatan tersendiri saat mencapai orgasme.

Meski demikian, sejumlah ahli masih meragukan khasiat seledri. Meski tak bisa dipungkiri bahwa semua jenis sayuran punya manfaat bagi kesehatan, khasiat seledri dalam meningkatkan gairah seks dianggap belum dapat disejajarkan dengan obat-obat paten seperti viagra.

Terlebih dalam buku tersebut para peneliti juga memberi sejumlah catatan. Di antaranya mengatakan bahwa manfaat seledri mungkin tidak bisa dirasakan pada kondisi-kondisi tertentu termasuk pada pria merokok atau mengalami kelebihan berat badan

Kebiasaan Buruk yang Bikin Ukuran Payudara Mengecil

Maraknya pemasangan implan silikon atau sejenisnya menunjukkan bahwa payudara berukuran besar masih menjadi idola. Bagi yang bangga dengan ukurannya, hindari kebiasaan buruk berikut ini agar pesonanya tetap terjaga.

Fungsi payudara memang tidak dipengaruhi oleh dan ukurannya, melainkan lebih pada kemampuannya memproduksi air susu. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran yang besar sedang banyak diidolakan, seiring dengan meningkatnya rata-rata ukuran payudara sekitar
2 kali lipat dalam 50 tahun terakhir.

Dampaknya pemasangan implan berupa silikon atau cairan saline meningkat dan diperkirakan saat ini ada 5-10 juta wanita di seluruh dunia yang menggunakannya. Bagi yang ukurannya sudah besar, tentu tidak perlu repot karena tinggal memikirkan cara merawatnya
agar tidak cepat kendur dan tampak mengecil.

Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari karena bisa menyebabkan ukuran payudara mengecil, seperti dikutip dari
Webforweightloss, Selasa (15/2/2011).

1. Terlalu banyak minum kopi
Sebuah penelitian di Swedia membuktikan bahwa ukuran payudara cenderung mengecil ketika wanita mengonsumsi kopi lebih dari 3 cangkir/hari. Penelitian itu juga mengungkap, sebagian wanita memiliki gen tertentu yang membuat jaringan lemak menyusut akibat terlalu banyak minum kopi.

Agar bentuk dan ukuran payudara tetap terjaga, batasi minum kopi dalam takaran yang wajar. Jika membutuhkan lebih banyak kafein agar tetap terjaga saat bekerja lembur misalnya, lanjutkan dengan beberapa cangkir teh hangat.

2. Terlalu membatasi konsumsi lemak
Lemak adalah komponen penyusun jaringan payudara yang bisa dibilang paling dominan. Diet yang terlalu membatasi asupan lemak dan minyak tidak hanya mengganggu keseimbangan nutrisi, tetapi juga akan mempengaruhi bentuk dan ukuran payudara.

Selama masa pertumbuhan, konsumsi lemak tetap dibutuhkan asalkan tidak berlebihan. Sumber lemak nabati contohnya kedelai dan kacang-kacangan, sementara lemak hewani bisa diperoleh dari ikan dan daging.

3. Jarang makan daging
Nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menjaga bentuk dan ukuran payudara adalah serat kolagen. Serat ini turut menyusun jaringan kulit dan menjaganya agar tidak cepat mengendur akibat proses penuaan dan kerusakan sel-sel kulit.

Cakar dan sayap ayam merupakan beberapa sumber kolagen utama, meski jenis daging yang lain juga banyak mengandung serat tersebut. Fungsi kolagen juga harus didukung dengan asupan vitamin yang cukup, terutama dari sayur dan buah-buahan.

4. Kurang minum
Sekitar 80 persen tubuh manusia tersusun oleh cairan, sehingga beberapa jaringan akan menyusut ukurannya jika kadar air dalam tubuh berkurang. Salah satu bagian tubuh yang akan terpengaruh adalah payudara yang tidak terlalu banyak memiliki jaringan otot.

Anjuran para ahli juntuk minum air putih 8 gelas/hari sudah cukup untuk menjaga kulit payudara tetap kencang dan jaringan lemak di dalamnya tetap kelihatan padat berisi. Batasi minum kopi, sebab kafein memiliki efek diuretik atau peluruh cairan tubuh.

5. Terlalu banyak minum alkohol
Konsumsi alkohol memang tidak berpengaruh secara langsung pada ukuran payudara, bahkan dalam takaran tertentu kandungan antioksidannya malah bisa melindungi jaringan dari efek penuaan. Namun sebaliknya, berbagai penelitian menunjukkan konsumsi alkohol yang berlebihan juga bisa memicu kanker payudara.

Jika pengobatan dengan kemoterapi dan radiasi gagal membunuh sel kanker, tindakan paling radikal untuk mencegah penyebarannya adalah pengangkatan jaringan payudara yang tentunya akan mengubah bentuk dan ukuran buah dada. Karena itu jika punya riwayat kanker di keluarganya, wanita tidak dianjurkan untuk minum alkohol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar