Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Rabu, 05 Januari 2011

Pencernaan Sehat, Tubuh pun Prima


You are what you eat, terjemahan bebasnya, apa yang dimakan ternyata mencerminkan diri seseorang. Lebih jauh lagi, pola makan pun juga menentukan kesehatan seseorang.

Ahli gizi Rumah Sakit Siloam Jakarta dr Fiastuti Witjaksono MS SpGK menyebutkan, apabila menyantap makanan yang tidak baik, maka akan menemui pelbagai masalah yang berhubungan dengan pencernaan. "You are what you eat, adalah apa yang kita makan, maka mencerminkan kita," sebut Fiastuti pada acara talkshow "Pentingnya Menjaga Kesehatan Pencernaan" yang diselenggarakan Danone Activia.

Pola makan adalah perilaku manusia dalam pemenuhan kebutuhannya akan makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, jenis makanan, frekuensi, cara pengolahan, dan pemilihan makanan.Jika pola makan sehat, maka pencernaan pun pasti sehat.

Studi lembaga IPSOS terhadap pola makan dan kesehatan pencernaan di sejumlah negara Asia, seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Indonesia, India, dan Pakistan, menyebutkan masyarakat di negara-negara tersebut ternyata rentan terhadap permasalahan kesehatan karena kurang lancarnya pencernaan. "Menjaga pencernaan sangat penting bagi kesehatan manusia," ungkapnya.

Fiastuti mengatakan, kebanyakan orang menganggap sepele masalah gangguan pencernaan. Gejala-gejala seperti konstipasi, sembelit, dan susah buang air besar sering kali dianggap mengganggu, tapi tidak serius ditanggapi para penderita. "Banyak yang tidak tahu bahwa gejala-gejala tersebut akan menimbulkan dan memicu masalah yang lebih serius, misalnya kanker usus besar bahkan kanker saluran pencernaan," tutur Fiastuti.

Studi lembaga IPSOS juga menyebutkan secara reguler, 94% dari masyarakat Indonesia mengalami konstipasi, 87% mengalami perut kembung, dan 83% lainnya mengalami kedua gejala tersebut. Penyebab dari gangguan tersebut adalah pola makan yang tidak sehat. Seperti terbiasa untuk tidak sarapan, mengonsumsi makanan yang berlemak, dan kurang mengonsumsi serat.

"Pola makan yang buruk, mempunyai banyak dampak yang tidak baik, pola makan yang buruk bisa menyebabkan overweight (kegemukan) atau obesitas (kelebihan berat badan sebanyak 20% dari yang semestinya," tutur dosen ilmu gizi Fakultas Departemen Gizi Masyarakat Sumber Daya Keluarga, Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Ali Khomsan Ms.

Studi itu juga menghasilkan suatu fakta yang menyatakan, masalah pencernaan pada penduduk negeri ini banyak karena pilihan makanan yang tidak seimbang. "Kesibukan sehari-hari sering kali membuat kita melupakan sarapan atau makan siang, dan menggantinya dengan camilan ringan, seperti gorengan, yang justru memicu masalah pencernaan," ucap Fiastuti.

Dia mengatakan, kaum wanita yang sedang berdiet sering kali beranggapan untuk menyubstitusi menu utama dengan makanan ringan.
Selain tidak cukup bergizi, makanan ringan yang dipilih bisa saja menghambat pencernaan. Parahnya lagi, malah akan membuat kondisi tubuh dan pikiran tidak nyaman. "Snack, sebenarnya baik untuk dikonsumsi, asalkan sudah diporsikan agar tidak berlebihan," tutur guru besar Ilmu Pangan dan Gizi tersebut.

Prof Ali juga mengatakan, snack sebaiknya dikonsumsidua kali sehari, di antara dua waktu makan. Usahakan pula snack tersebut mengandung buah yang kaya vitamin. "Sebaiknya makan snack antara pukul 11.00 dan pukul 15.00," sebutnya.

Salah satu solusi menanggulangi masalah pencernaan adalah dengan menjaga keseimbangan mikrobiologi di dalam usus. Caranya, mengonsumsi secara teratur produk yang mengandung probiotik khusus untuk melancarkan pencernaan. Prebiotik adalah suplemen makanan mikrobial atau komponen dari bakteria, yang terbukti mempunyai efek berguna pada kesehatan manusia.
Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar