BAKING soda, yang dianggap mampu mencegah gigi berlubang, ternyata malah bisa menanggalkan gigi sebelum waktunya. Hal itu terungkap dalam penelitian Darmawan Setijanto, yang meraih gelar doktor di Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis dua pekan lalu,
Dalam disertasinya, dokter gigi berusia 38 tahun ini menyebutkan, kandungan natrium bikarbonat (Na Hco2) -yang terdapat dalam baking soda- menaikkan keasaman di air liur. Tingkat keasaman yang tinggi menyebabkan terjadinya pengkristalan garam kalsium fosfat. Kristal inilah yang kemudian mengendap menjadi karang gigi. Lama-kelamaan, timbunan karang tadi menggerogoti gigi, sehingga gigi goyah dan copot.
Selama enam bulan -Mei hingga Oktober 1998- ia meneliti 70 dari 350 pasien yang datang ke Poliklinik Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Awalnya para responden, yang sudah dipastikan giginya bersih dari karang gigi, itu dibagi menjadi dua kelompok. Yakni, kelompok yang air liurnya (saliva) mengandung keasaman setinggi 6,76, dan kelompok yang berair liur dengan keasaman 6,13. Saat dimonitor empat setengah bulan kemudian, kelompok pertama ditumbuhi banyak karang di antara geliginya. "Jumlahnya mencapai 56%," tutur Darmawan. Sedangkan pada kelompok kedua tidak dijumpai sama sekali.
Munculnya karang gigi, menurut Darmawan, juga tidak lepas dari kondisi saliva. Makin lama air ludah itu beristirahat (selama gigi tidak mengunyah makanan), maka keasaman air liur makin tinggi. Padahal, dalam sehari, air ludah beristirahat selama hampir 24 jam. Kondisi itu cukup mengkhawatirkan, mengingat separuh penduduk bumi mempunyai keasaman air ludah cukup tinggi. Yakni, sekitar 6,76. Separuh sisanya memiliki keasaman cuma sekitar 6,13.
"Bila digeber baking soda lagi, karang giginya tambah menjadi-jadi," ujar dokter asal Madiun, Jawa Timur, yang disertasinya bertajuk "Kadar Amonbia Saliva Istirahat sebagai Pemicu Pembentukan Karang Gigi" itu. Dalam disertasinya, Darmawan tak lupa mengingatkan bahwa kantong-kantong yang rawan karang gigi adalah di paratis (sisi luar gigi di samping kanan dan kiri), sub-lingualis (bagian gigi depan dalam di ujung lidah), dan sub-mandibularis (sisi dalam gigi pada samping kiri dan kanan).
Penggunaan baking soda tak bisa dihindarkan oleh masyarakat modern dewasa ini. Sebab, senyawa kimia itu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Di pasta gigi, bahan ini digunakan agar gigi menjadi kesat dan bertambah kinclong. Dan yang terpenting, baking soda ampuh untuk menyapu bakteri penyebab karies atau lubang gigi akibat bakteri streptokokus yang dihasilkan oleh makanan berkadar gula tinggi.
Sedangkan di industri kue dan roti, baking soda digunakan sebagai adonan agar roti bisa menggelembung, dan kue tart agar tampil lebih tebal dan nikmatnya terasa nyem-nyem.
Karena itu, Darmawan menyarankan agar para konsumen tidak menggunakan bahan makanan atau pembersih gigi yang mengandung baking soda. Apalagi, kata Darmawan, timbunan karang gigi tidak bisa dicegah hanya dengan menggosok gigi tiga kali sehari. "Pilihlah obat pembersih gigi yang sesuai dengan kondisi air ludahnya," katanya kepada Mujib Rahman dari Gatra.
Antara lain, menggunakan pasta gigi yang mengandung zinc cytrate dan triclosan. Sebab, zinc cytrate mampu mengobrak-abrik ikatan ion kalsium fosfat yang asam menjadi zinc phospat tanpa merusak gigi atau ion lainnya. Sedangkan triclosan dapat menutup semua ikatan kalsium dan menggagalkan terbentuknya kalsium fosfat, penyebab gigi berlubang. Dengan begitu, karies atau gigi berlubang bisa dicegah tanpa menaikkan keasaman saliva. Maklum, di Indonesia, karang gigi menduduki peringkat kedua setelah gigi bolong. Prevalensinya mencapai 76% di usia 15 sampai 19 tahun. Sedangkan di Asia, prevalensinya cuma 69,25%.
Namun, hipotesis Darmawan dibantah oleh Retno Laksminingsih. Guru besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ini menjelaskan, keasaman saliva berpengaruh pada penumpukan karang gigi. Namun, efektivitas natrium bikarbonat sebagai penyebab karang gigi patut diragukan. Sebab, pada konsumen yang menggosok giginya dengan bahan bikarbonat, kadar keasaman saliva-nya hanya naik sebentar. "Sekitar satu menit. Setelah itu normal kembali. Jadi, tidak terlalu berpengaruh," kata lulusan University of New South Wales, Australia, itu.
Terlepas pendapat mana yang benar, para pengguna baking soda harus berhati-hati. Agar gigi terpelihara baik dan tidak ompong
kalo untuk kesehatan kulit, bagaimana?
BalasHapusBaking Soda bersifat basa, bahkan sudah banyak orang menggunakannya untuk menyembuhkan kanker. Teorinya, sel kanker hidup di lingkungan asam, dengan meminum air yg dicampur dengan baking soda, akan membuat suasana tubuh menjadi basa, dan sel kanker tidak dapat hidup dalam keadaan basa.
BalasHapus