Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Jumat, 12 November 2010

FAKTOR UTAMA DALAM PERSALINAN

Banyak yang menyangka bahwa untuk menunjang proses persalinan, kerja keras dari ibu saja yang terpenting. Tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Secara umum, ada 3 faktor utama yang berperan sangat penting dalam proses persalinan :

  1. Kontraksi : ini tergantung pada kekuatan tubuh ibu.
  2. Ukuran saluran kelahiran :perbandingan besar kepala bayi serta luas saluran kelahiran dari mulut rahim sampai liang vagina. Ini terutma tergantung pada besar pembukaan mulut rahim, kelemasan tulang panggul, dan sebagainya.
  3. Janin : gerakan memutar dari janin itu sendiri.

Sehingga jelas bahwa selain faktor ibu, janin itu sendiri secara alami memiliki peranan penting dalam sebuah proses persalinan. Apa yang bisa dipersiapkan oleh ibu sebenarnya hanya faktor pertama, yakni memperkuat serta melatih tubuh agar menunjang kontraksi yang optimal. Sebab faktor kedua itupun sebenarnya tergantung pada hal ini. Untuk itulah pentingnya melakukan persiapan dini sejak masa kehamilan, seperti senam hamil serta latihan pernapasan .

KONTRAKSI

Dengan adanya kontraksi, mulut rahim yang selama ini tertutup rapat sedikit demi sedikit akan membuka. Bersamaan dengan ini janin akan turun sedikit demi sedikit. Dimulainya proses persalinan membuat otot-otot rahim mendorong janin menuju saluran kelahiran.

Gejala penegangan rahim didefinisikan sebagai kontraksi bila telah terjadi secara teratur sebanyak 6 kali per-jam atau setiap 7 s/d 10 menit sekali. Bila ini diikuti dengan mulai terjadinya pembukaan mulut rahim, sudah bisa dikatakan bahwa proses persalinan telah dimulai. Awalnya kontraksi sangat pendek, hanya 30 s/d 60 detik, dan jarak antar kontraksi juga 5 s/d 10 menit. Pada tahap ini rasa sakit belum terlalu kuat dan masih bisa ditahan.

Dengan berjalannya waktu, kontraksi akan makin panjang dan kuat, kemudian terkanan terhadap rahim juga makin kuat. Pada saat bersamaan mulut rahim mulai terbuka sedikit demi sedikit. Pada saat mulut rahim sudah terbuka lebar (lk. diameter 10 cm), plasenta mulai pecah dan keluarlah air ketuban. Air ketuban ini juga berfungsi melicinkan jalan kelahiran bagi janin.

Untuk persalinan pertama, umumnya waktu yang diperlukan sampai mulut rahim terbuka lebar relatif panjang, yaitu 10 s/d 13 jam. Selama proses inilah pentingnya melakukan senam hamil serta latihan pernapasan yang berguna untuk melatih tubuh agar bisa menahan sakit dan rileks.

Pada saat kontraksi mencapai puncaknya, kepala janin mulai turun serta terjadi penegangan pada daerah perut. Semua inilah yang secara alami memperlancar proses keluarnya bayi. Namun berbeda dengan kontraksi, penegangan pada perut ini bisa dilakukan secara sadar oleh ibu.

Semua proses panjang dan terasa sakit ini merupakan proses yang amat penting dalam persalinan. Dengan adanya kontraksi serta penegangan perut oleh ibu inilah yang membantu lahirnya bayi.

Meski sudah memasuki proses persalinan, namun tidak ada kontraksi atau bila kontraksi lemah, biasanya dibantu dengan obat perangsang kontraksi untuk menimbulkan terjadinya kontraksi secara buatan.

UKURAN KEPALA BAYI DAN SALURAN KELAHIRAN

Yang dimaksud dengan saluran kelahiran adalah jalan yang dilalui oleh bayi dari mulut rahim sampai keluar. Bila saluran ini cukup lebar untuk ukuran bayi yang dikandung, maka dengan sendirinya proses persalinan akan lebih mudah. Sebaliknya bila ukuran kepala bayi terlalu besar (bagian terbesar dari tubuh bayi adalah kepala), maka ada potensi proses persalinan mengalami kesulitan.

Lebar saluran kelahiran ini sendiri ditentukan oleh kelenturan saluran sejak mulut rahim sampai bibir vagina, serta tulang panggul. Akibat pengaruh hormon, mulut rahim yang biasanya tertutup kuat akan melemas dan menjadi lentur. Bisa dibayangkan bahwa mulut rahim ini akan membuka setidaknya sampai diameter 10 cm, karena itu seluruh proses ini memerlukan waktu.

Selain itu disinilah pertambahan berat badan yang berlebihan selama masa kehamilan bisa mengganggu. Karena adanya timbunan lemak yang berlebihan di sekitar saluran kelahiran ini bisa mengganggu pelebaran yang diperlukan untuk memberikan jalan bagi bayi untuk keluar.

Mendekati proses persalinan, akibat pengaruh hormon, sambungan antar tulang panggul serat oto di sekitarnya melentur sehingga bisa melebar untuk memberi jalan bagi bayi. Meski demikian tulang panggul bagian dalam yang tersusun dari beberapa tulang sebenarnya tidak terlalu berebeda dengan kondisi normal. Hal-hal semacam inilah yang sering menyebabkan kesulitan persalinan. Selain juga kemungkinan akan ukuran bayi yang memang terlalu besar.

Umumnya ketidaksesuaian ukuran bayi dengan ukuran panggul ibu ini sudah bisa dideteksi dari kontrol rutin sebelumnya. Untuk itu bisa saja diputuskan untuk melakukan operasi caesar, atau mencoba proses persalinan normal dan bila gagal kemudian dirubah dengan operasi caesar.

Proses perubahan saluran kelahiran :

  1. Saat awal masa pembukaan mulut rahim :
    Mulut rahim mulai melentur meski kelenturan ini masih sangat jauh dari mencukupi untuk persalinan.
  2. Sesaat sebelum mulai persalinan :
    Mulut rahim masih tertutup rapat, namun bersamaan dengan kontraksi dinding samping rahim terangkat ke atas dan dinding atas rahim (dekat pantat bayi) tertekan ke bawah. Ini mengakibatkan mulut rahim mulai terbuka dan bayi terdorong ke bawah.
  3. Saat akhir pembukaan mulut rahim :
    Mulut rahim semakin lentur sehingga bisa terbuka sampai bisa dilewati kepala bayi.

GERAKAN BAYI

Dalam proses persalinan, selain faktor tubuh ibu, yang tidak kalah pentingnya adalah gerakan dari bayi itu sendiri. Mendekati masa persalinan, posisi bayi menjadi seolah terbalik dengan posisi kepala di bawah dan berada diantara tulang panggul ibu. Selain itu posisi tangan, kaki dan pundak juga merapat seolah untuk merapatkan dan memperkecil seluruh tubuh.

Selanjutnya adalah kemampuan dan kelenteran kepala sehingga bisa disesuaikan dengan saluran kelahiran. Untuk itu pada bayi, sambungan antara 4 buah tulang yang membentuk kepala sangat lentur sehingga antaranya bisa saling bertumpuk sehingga bisa memperkecil ukuran kepala, selain juga tulang kepala masih sangat tipis dan lunak.

Kemampuan bayi lainnya adalah berputar untuk mempermudah menerobos saluran kelahiran, semacam prinsip kerja dari sekrup.

Seluruh gerakan bayi ini diilustrasikan dengan gambar di bawah :

  1. Bayi melipat tubuh dengan merapatkan dagu ke dada. Posisi bayi menghadap ke samping terhadap tubuh ibu.
  2. Karena ujung tulang panggul memanjang ke samping, maka tubuh bayi memutar sampai menghadap ke arah punggung ibu.
  3. Setelah melewati ujung tulang panggul, kepala bayi seolah menengadah untuk terus mendorong tubuh keluar.
  4. Pada saat kepala bayi sudah mulai keluar, sekali lagi tubuh bayi berputar sampai kembali menghadap ke samping terhadap tubuh ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar