Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Rabu, 27 Oktober 2010

Hati-hati Mengobati Gatal..!

Menjelang liburan akhir tahun, ibu rumah tangga di kota besar mau tak mau harus siap menggantikan fungsi pembantu rumah tangga. Beres? Belum tentu. Dari mencuci baju, piring, atau mengepel lantai rumah saja tak jarang timbul masalah baru: gatal.

Gatal biasanya terjadi di kulit tangan atau kaki. Karena menganggap sepele, tak sedikit yang lantas melakukan pengobatan sendiri. Mereka "termakan" iklan di media massa atau ikut anjuran teman. Kalau gatal langsung beli obat. Kalau tidak mempan juga, mereka mencari obat lain. Akibatnya, gatal yang semula hanya di sela jari tangan, setelah diobati malah meluas sampai ke seluruh tangan.

Di pasaran memang tersedia bermacam-macam obat gatal, ada yang berupa bedak, obat cair, krim atau sabun. Masing-masing obat memiliki bahan aktif yang bisa berlawanan pengaruhnya. Ada pula salep yang sisinya bahan antigatal semata dalam konsentrasi tinggi, yang malah menimbulkan iritasi pada kulit sensitif.

Celakanya, kalau gatal yang disebabkan jamur diolesi obat bukan antijamur, gatal akan meluas, karena jamur "berpesta pora", seperti tanaman diberi "pupuk" kortikosteroid atau antibiotik. Sebaliknya, gatal akibat alergi tidak akan sembuh dengan obat antijamur. Malahan bisa timbul dermatitis kontak.

Sebenarnya, gatal bisa menjadi tanda dari sejumlah penyebab kelainan kulit. Di negara tropis seperti Indonesia, bagian kulit yang lembab dan berkeringat bisa menjadi tempat nyaman bagi jamur seperti jenis kandida atau kutu air.

Selain jamur, gatal juga sering disebabkan oleh alergi, khususnya kulit sensitif. Misalnya, alergi terhadap bahan plastik atau kulit sandal/sepatu. Gatal usai mencuci piring juga bisa timbul karena kulit sensitif terhadap sabun cuci yang dipakai. Sementara gatal di badan sehabis mandi, mungkin karena sabun mandi. Kulit bisa gatal karena sensitif terhadap zat pewarna, pewangi, atau antisepstik kuat dalam sabun.

Atau, gatal karena bahan pewangi pada parfum, kosmetik, atau obat gosok. Gigitan serangga, biang keringat (terutama pada anak-anak), atau faktor psikis juga bisa jadi penyebab gatal. Namun, dari berbagai penyebab gatal, jamur dan alergi paling sering dijumpai di tempat praktek dokter spesialis kulit.

Sebenarnya, ada cara sederhana yang bisa digunakan untuk membedakan penyebab gatal, yaitu dengan mengamati lokasi dan kapan timbulnya gatal. Gatal di daerah lipatan yang lembab, umumnya diakibatkan oleh jamur. Sementara, di bagian tubuh yang berkontak dengan benda-benda, biasanya karena reaksi alergi. Misalnya, setelah menggunakan sabun, obat gosok, deterjen, kosmetik, plastik, logam (arloji atau perhiasan imitasi), kulit atau semen.

Untungnya, setiap gatal ada obatnya. Untuk gatal akibat alergi atau kontak dengan bahan-bahan tertentu, tindakan pertama adalah menghindari penyebabnya.

Untuk mengatasi rasa gatalnya, daripada mencoba produk yang belum dikenal lebih baik diatasi dengan pemberian bedak yang mengandung asam salisilat 2%. Bedak ini aman untuk kelainan kulit yang kering dan dapat dibeli secara bebas di toko obat. Gunakan bedak itu sehabis mandi, pagi dan sore di bagian yang gatal. Selanjutnya, berobatlah ke dokter. Bila perlu, ke dokter spesialis kulit.

Sementara gatal karena jamur, termasuk panu dan kutu air, sebaiknya langsung berobat ke dokter atau dokter spesialis kulit.

Yang perlu diingat, Anda yang kulitnya sensitif sebaiknya lebih kritis dalam membeli produk-produk yang dikenakan pada kulit, seperti sabun, kosmetik, produk perawatan kulit, parfum dan obat-obat gosok. Jangan segan-segan bertanya kepada pakarnya , sebelum membeli produk tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar