Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Rabu, 27 Oktober 2010

Jika Anak Terlalu Asyik Bermain Game

Zaman semakin maju. Teknologi semakin berkembang pula. Zaman komputer, demikian orang-orang menyebut era saat ini. Komputer -dan sekarang ditambah dengan jaringan internet- yang dulu merupakan barang mewah, sekarang sudah menjadi sesuatu yang umum. Bahkan, orang yang tidak bisa mengoperasikan komputer dibilang ketinggalan zaman.

Komputer saat ini sudah demikian merasuk dalam nadi kehidupan masyarakat. Semua bidang kehidupan dari mulai urusan rumah tangga sampai bisnis banyak yang menggunakan jasa komputer ini. Dan memang dengan menggunakan komputer banyak hal menjadi lebih cepat, efisien, dan terorganisir.

Anak-anak Dan Komputer
Anak-anak zaman sekarang pun sudah mengenal komputer sejak mereka mengenyam pendidikan dasar. Dan perkenalan mereka dengan komputer semakin erat dengan adanya game dalam komputer. Dengan menggunakan kemasan audio visual game itu sungguh menarik minat anak-anak. Imajinasi yang semula hanya dalam mimpi seolah-olah tampak nyata di depan mata. Tak heran jika saat ini banyak anak yang tanpa sadar sudah kecanduan oleh game dalam komputer tersebut.

Sebenarnya ada hal positif yang dapat dipetik dari game itu. Ditilik dari makna katanya "game" yang berarti permainan dapat menjadi katarsis atau menjadi sarana refresing. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Mereka sering kali keasyikan bermain game tersebut menimbulkan kecanduan. Mereka lebih senang berada di depan layar monitor daripada harus berhadapan dengan buku yang memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Orangtua-Anak-Game

Melihat fenomena maraknya game tersebut, orangtua sebaiknya jangan bersikap acuh-tak acuh dengan perkembangan teknologi itu. Atau sebaliknya, jangan terlalu mengekang dengan memberikan larangan-larangan tanpa memberi tahu alasannya. Alangkah baiknya jika orangtua selalu memantau sejauh mana anak-anak mengadopsi "budaya" dalam game tersebut. Caranya adalah dengan berdialog bersama anak. Tanyakan bagaimana pendapatnya terhadap tokoh dalam game tersebut, mengapa ia memilih senjata X untuk melawan musuh, atau diskusikan hal positif apa yang dapat mereka petik sehubungan dengan game yang mereka mainkan. Mungkin sesekali orangtua ikut bermain bersama anak. Dengan begitu orangtua dapat merasakan dan menyelami dunia anak berkaitan dengan game yang ia mainkan.

Jangan biarkan anak terlalu larut dalam permainannya sehingga lupa waktu. Beri peringatan secara tegas dan beri alasan yang benar dan tepat mengapa Anda membatasinya bermain game. Jika perlu, mintalah anak membuat jadwal untuk bermain game, sehingga ia pun dapat mengontrol waktunya.

Selain itu, anak perlu juga diberikan dan diperkenalkan penyeimbang berupa media lain yang sekiranya lebih bermutu dan lebih mendidik sehingga anak tidak akan kehilangan kontak dengan lingkungan di sekitarnya dan terisolir hanya karena terlalu asyik bermain game.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar